Oleh:
A.Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata Yunani yaitu iden yang berarti melihat, atau idea yang berarti raut
muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logos yang berarti ajaran. Dengan demikian
ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des ideas
(AL-Marsudi, 2001:57).
Puspowardoyo (1992) menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek
pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk
memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat
benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.
Artinya pancasila merupakan satu ideologi yang dianut oleh Negara atau pemerintah dan
rakyat Indonesia secara keseluruhan, bukan milik atau monopoli seseorang ataupun sesuatu
golongan tertentu.Sebagai filsafat atau dasar kerohanian Negara, yang meruapakn cita-cita
bangsa, Pancasila harus dilaksanakan atau diamalkan, yang mewujudkan kenyataan dalam
penyelenggaraan hidup kenegaraan kebangsaan dan kemasyarakatan kita.Bila terjadi
kesenjangan dalam kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan, kita harus kembali kepada
filsafat Negara Republik Indonesia untuk mencari jalan keluarnya atau untuk meluruskan
kembali.
Ciri-ciri ideologi sebagai berikut:
Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.Oleh
karena itu, mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman
hidup, pegangan hidup yang dipelihara diamalkan dilestarikan kepada generasi berikutnya,
diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
B.Makna dari Pancasila sebagai ideologi negara
Secara umum, makna dari Pancasila sebagai ideologi negara adalah Pancasila sebagai dasar
sistem kenegaraan untuk seluruh warga negara Indonesia yang berdasar cita – cita bangsa.
Selain itu, pancasila juga bermakna sebagai nilai integratif negara. Berikut adalah penjelasan
dari makna dari Pancasila sebagai ideologi negara.
1.Sebagai cita-cita negara
Ideologi Pancasila sebagai cita–cita negara berarti bahwa nilai–nilai dalam Pancasila
diimplementasikan sebagai tujuan atau cita–cita dari penyelenggaraan pemerintahan negara.
Secara luas dapat diartikan bahwa nilai–nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila
menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Visi atau
arah yang dimaksud adalah terwujudnya kehidupan yang berdasar Ketuhanan Yang Maha
Esa, berperi kemanusiaan, menjunjung tinggi persatuan, pro rakyat, serta adil dan makmur.
Makna dari ideologi terbuka adalah sebagai suatu sistem pemikiran terbuka,dan
makna dari ideologi tertutup adalah sebagai ideologi yang dimutlakkan. Ciri-ciri ideologi
terbuka dan ideologi tertutup adalah :
a. Ideologi Terbuka
Merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat. Berupa nilai-nilai dan cita-
cita yang berasal dari dalam masyarakat sendiri. Hasil musyawarah dan konsensus
masyarakat bersifat dinamis dan reformis.
b. Ideologi Tetutup.
Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat. Bukan berupa nilai
dan cita-cita. Kepercayaan dan kesetiaan ideologis yang kaku. Terdiri atas tuntutan konkret
dan operasional yang diajukan secara mutlak.
C.Pancasila Dan Ideologi Dunia
Pancasila dinyatakan sebagai ideologi Negara Republik Indonesia dengan tujuan
bahwa segala sesuatu dalam bidang pemerintahan ataupun yang berhubungan dengan hidup
kenegaraan harus dilandasi dalam titik tolaknya , dibatasi dalam gerak pelaksanaannya, dan
diarahkan dalam mencapai tujuannya dengan Pancasila menurut Bakry (Afandi,2012:83).
Sebagai ideologi ,Pancasila berisi seperangkat nilai , gagasan, ide, atau pemikiran dasar yang
dianggap baik oleh bangsa Indonesia.
Ideologi dunia adalah sebuah gagasan atau ide yang dimiliki setiap negara. Banyak macam
ideologi didunia , hampir masing-masing negara mempunyai ideologi tersendiri yang sesuai
dengan negaranya,karena ideologi ini merupakan dasar atau ide atau cita-cita negara tersebut
untuk semakin berkembang dan maju. Namun, dengan semakin berkembangnya zaman,
ideologi negara tersebut tidak boleh hilang dan tetap menjadi pedoman dan tetap tertanam
pada setiap warganya.
Berikut beberapa ideologi di dunia:
1.Ideologi Liberalisme
A. Pengertian Liberalisme.
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme
tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat
ditandai dengan karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu
sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam sistem ini bersifat statis dan
sukar berubah.
2.Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong
partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3.Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada
masyarakat.
4.Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak
akan laku di pasar.
5.Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif
mencari keuntungan
6.Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan
yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada
perseorangan lembaga atau pemerintah.
7.Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.
5.Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk
mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media komunikasi dan media
masa sangat efektif menciptakan image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.
Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para The Founding Father Amerika
seperti George Wythe, Patrick Henry, Benjamin Franklin, ataupun Thomas Jefferson.
2. Ideologi Sosialisme
a.Pengertian Sosialisme
Adapun tokoh dan pemikir kaum sosialisme, diantaranya: Francois-Noel Babeuf (1760-
1797), seorang inspirator bagi kaum sosialis aliran keras, Saint-Simon, Robert Owen (1771-
1858), Charles Fourier (1772-1837), seorang sosialis yang paling utopis, dan seorang
feminisme radikal, Etienne Cabet (1788-1856), seorang pengacara, Louis-Auguste Blanqui
(1805-1881), seorang revolusioner yang hendak mencapai sosialisme melalui pemberontakan
kaum buruh. Negara yang menganut Ideologi Sosialisme adalah negara-negara di Eropa
Barat.
3.Ideologi Komunisme
a. Pengertian Komunisme
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan ideologi
lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana
mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh.
Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama
dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari
pemikiran yang rasional dan nyata. Paham komunis berkeyakinan perubahan atas sistem
kapitalisme harus dicapai dengan cara-cara revolusi dan pemerintahan oleh diktator
proletariat sangat diperlukan pada masa transisi. Dalam masa transisi dengan bantuan negara
dibawah diktator proletariat, seluruh hak milih pribadi dihapuskan dan diambillah untuk
selanjutnya berada dalam kontrol negara.
Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di
Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah
ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut
paham komunis adalah Republik Rakyat Cina (sejak 1949), Vietnam, Korea Utara, Kuba dan
Laos.
b. Ciri-ciri Ideologi Komunisme
Adapun ciri pokok pertama ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis, tidak
mengimani Allah. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada, kalau ia berpikir Tuhan
tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan
Tuhan terserah kepada manusia.
Ciri pokok kedua adalah sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai individu.
Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia rongsokan tidak berguna seperti
rongsokan mesin. Komunisme juga kurang menghargai individu, terbukti dari ajarannya yang
tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat produksi.
Komunisme mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya proletariat
melawan tuan tanah dan kapitalis. Pemerintah komunis di Rusia pada zaman Lenin pernah
mengadakan pembersihan kaum kapitalis (1919-1921). Stalin pada tahun 1927, mengadakan
pembersihan kaum feodal atau tuan tanah. Salah satu doktrin komunis adalah the permanent
atau continuous revolution (revolusi terus-menerus). Revolusi itu menjalar ke seluruh dunia.
Maka, komunisme sering disebut go international. Komunisme memang memprogramkan
tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua orang sama.
Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat yang bertentangan dengan
demokrasi. Salah satu pekerjaan diktator proletariat adalah membersihkan kelas-kelas lawan
komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis.
2.Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar
barang dalam negri berjalan dengan lancar.
3.Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
4.Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
5.Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada.
1.Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai komunis
2.Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat
3.Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
4.Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.
Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai
komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, Partai Komunis
Indonesia, dan Partai Komunis Vietnam, yang merupakan satu-satunya partai di negara
bersangkutan. Jadi, di negara komunis tidak ada partai oposisi. Jadi, komunisme itu pada
dasarnya tidak menghormati HAM. Yang menciptakan ideologi komunisme Karl Heinrich
Marx (Trier, Jerman, 5 Mei 1818 – London, 14 Maret 1883) adalah seorang filsuf, pakar
ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.
BABIII
PENUTUP
Kesimpulan
Pancasila sebagai ideologi negara adalah Pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan
untuk seluruh warga negara Indonesia yang berdasar cita-cita bangsa .
Beberapa ideologi didunia seperti:
1. Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan, filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama
2. Sosialisme adalah gagasan tentang hidup manusia yang rukun tanpa kerusuhan
sosial.
3. Komunisme adalah pemikiran bahwa setiap manusia harus memiliki hak dan
kewajiban yang sama untuk hidup
Sebagai negara yang terdiri dari berbagai macam agama, suku, ras, dan bahasa
Pancasila adalah ideologi yang sangat baik untuk di terapkan di negara Indonesia.
Sehingga jika ideologi Pancasila diganti oleh ideologi yang berlatar belakang agama,
akan terjadi ketidaknyamanan bagi rakyat yang memeluk agama diluar agama yang
dijadikan ideologi negara tersebut. Dengan tetap menjunjung tinggi ideologi Pancasila
sebagai dasar negara, maka perwujudan untuk menuju negara yang aman dan
sejahtera pasti akan tercapai.
Saran
Saat ini banyak sekali orang menyalahgunakan ideologi. Banyak ideologi yang
digunakan untuk menghasut masyarakat luas agar mendukung seseorang untuk menjadi
pemimpin atau penguasa . Maka dari itu janganlah begitu mudah menerima sebuah ideologi,
namun berpikirlah terlebih dahulu apakah ideologi itu sesuai dengan keadaan masyarakat
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://kampusbaca.blogspot.com/2010/12/tugas-makalah-ideologi.html
http://id.scribd.com/doc/69740255/Ideologi-di-dunia
http://masterblog-information.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-kekurangan-idiologi-
di.html
diakses tanggal 28 Oktober 2012
Notonagoro. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila dengan Kelangsungan
Agama, Cet. 8. Jakarta: Pantjoran Tujuh.
http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-agama.html