TABUNGAN
Dalam teori dari Harrod dan Domar, tabungan sangat berpengaruh bagi pertumbuhan
ekonomi suatu negara. Bila suatu negara ingin tumbuh dengan cepat, maka jumlah tabungan
harus ditingkatkan dan nilai dari ICOR (Increamental Capital Output Ratio) harus diperkecil.
Tabungan yang merupakan sumber dana bagi pembangunan dapat berasal dari dalam
negeri ataupun dari luar negeri. Namun pada umumnya di negara sedang berkembang
untuk mendorong tabungan dan investasi. Pada umumnya perbedaan lingkungan ekonomi
di negara sedang berkembang dan negara maju merupakan perbedaan mendasar dalam
perilaku tabungan. Sebagian besar literature empiris yang menganalisis perilaku tabungan
antar negara memfokuskan pada kurangnya informasi yang konsisten dalam perilaku
tabungan dan perbedaan perilaku tabungan negara berkembang versus negara maju yang
Literatur tabungan pada umumnya didasarkan pada dua pendapat yang berbeda. Kubu
pertama adalah dari aliran klasik dan kubu kedua adalah aliran Keynesian. Wicksell salah
satu tokoh dari penganut klasik menyatakan bahwa tabungan merupakan fungsi dari tingkat
bunga dengan hubungan positif. Sedangkan Keynes (1936) mendefinisikan tabungan sebagai
hipotesias dalam hubungan tentang konsumsi dan tabungan. Hipotesis –hipotesis tersebut
mencakup tentang hipotesis pendapatan permanen yang dikemukakan oleh Friedman (1957)
Definisi Tabungan
Tabungan nasional (national saving) dapat didefinisikan sebagai pendapatan total dalam
perekonomian yang tersisa setelah dipakai untuk pengeluaran pemerintah dan konsumsi.
Dalam suatu negara, investasi domestik dapat dibiayai oleh tabungan nasional dan pinjaman
dari luar negeri. Total dana yang tersedia untuk membiayai investasi (I) sama dengan
tabungan nasional (S+(T-G)) ditambah dengan pinjaman dari luar negeri (X-M). secara
I=S+(T-G)+(X-M)..…………………………..… (1)
Untuk mengurangi ketergantungan suatu negara terhadap bantuan dari pihak lain,
tabungan nasional diutamakan sebagai sumber pembiayaan investasi domestik. Secara garis
besar, tabungan nasional diciptakan oleh tiga pelaku, yaitu pemerintah, perusahaan dan rumah
tangga.
yang tidak dibagikan kepada pemegang saham yang besarnya dapat diketahui dari neraca
perusahaan. Sedangkan tabungan rumah tangga merupakan bagian dari pendapatan yang
diterima rumah tangga yang tidak dibelanjakan untuk keperluan konsumsi. Secara
matematis persamaan tabungan dapat dijabarkan sebagai berikut. Jika tabungan swasta
adalah S = (Y-T) – C dan Tabungan pemerintah adalah (T-G), maka Tabungan nasional :
dimana :
C adalah konsumsi
Jika T- G bernilai positif, maka pemerintah akan mengalami budget surplus, dan sektor
ini akan ditambahkan pada sektor swasta untuk menambah sumber pembiayaan investasi.
Namun jika T-G bernilai negatif berarti pemerintah mengalami budget deficit, dan pemerintah
Smith, tabungan merupakan fungsi dari tingkat bunga. Tingkat bunga merupakan pembayaran
dari tidak dilakukannya konsumsi, imbalan dari kesediaan untuk menunggu dan tidak
dilakukannya konsumsi dan pembayaran atas penggunaan dana. Oleh karena itu, jika
tingkat bunga naik, jumlah tabungan juga akan meningkat. Tingkat bunga ditentukan dari titik
ekonomi dan non ekonomi yang mempengaruhi tabungan. Diantara faktor-faktor ekonomi
tersebut, dia menekankan pada tingkat bunga, walaupun mungkin ada keadaan dimana tetap ada
tabungan walaupun tungkat bunga negatif. Selain tingkat bunga, pendapatan juga dikatakan
Pendapat tersebut juga dikemukakan oleh J.M. Keynes dalam teorinya mengenai
konsumsi modern yang didasari oleh perilaku psikologis modern, yaitu apabila terjadi
peningkatan pada pendapatan riil, peningkatan tersebut tidak digunakan seluruhnya untuk
meningkatlkan konsumsi, tetapi dari sisa pendapatan tersebut juga digunakan untuk menabung,
S≡Y–C…………………....(3)
C=Ĉ+cY,Ĉ>0;
0<c< 1 …..……...…….……(4)
Dimana :
S = saving
Y = income
Jika kedua persamaan (3) dan (4) atau disebut juga budget constraint tersebut
Dengan mensubstitusi persamaan konsumsi (3) dengan persamaan budget constraint (4),
S ≡ Y – C = Y - Ĉ – cY = - Ĉ + (1-c)Y ………………..……….(5)
Dari persamaan (1.5) kita dapat melihat bahwa tabungan memiliki hubungan
positif dengan pendapatan karena marginal propensity to save, s =1 – c, adalah positif. Dengan
The life-cycle permanent income theory of consumption and saving (Modigliani,1986 dalam
Nopirin) menjelaskan tentang pilihan bagaimana memelihara standar hidup yang stabil
dalam menghadapi perubahan pendapatan dalam waktu hidup seseorang. Jadi, teori ini
menjelaskan hubungan antara pendapatan sepanjang waktu, konsumsi, dan tabungan. The
life cycle hypothesis melibatkan individu, untuk merencanakan perilaku konsumsi dan
Teori tabungan
Investment ( S-I) merupakan peralatan analitis untuk menjelaskan penentuan tingkat suku
bunga, dan bukannya untuk menentukan employment dan pendapatan seperti dalam
pandangan Keynes. Pendapat Klasik tentang S-I yang demikian adalah sama halnya
dengan masalah harga pasar ( market equilibrium price), yang terjadi karena
adanya interaksi antara penawaran dan permintaan suatu barang. Sejalan dengan
proses terjadinya harga pasar tersebut, maka tingkat bunga terjadi dan ditentukan oleh
Suatu pandangan unik dalam pandangan Klasik adalah tingkat suku bunga
hukum Say ( Say’s Law ), yaitu bahwa setiap penawaran akan menciptakan permintaan
sendiri. Mendasarkan diri pada hukum Say tersebut berarti bahwa setiap saving otomatis
menjadi dan sama dengan investasi. Agar tingkat suku bunga dapat berhasil menyamakan
saving investasi, maka pada masing-masing kalangan pihak pasar (demander dan
supplier) harus ada dalam posisi persaingan ( ini adalah suatu syarat umum dalam hukum
Say).
Syarat lainnya adalah bahwa makin tinggi tingkat bunga, maka makin banyak
orang yang ingin menabung. Artinya bahwa pada tingkat suku bunga yang lebih
mencari pinjaman dana lebih banyak pada tingkat bunga yang rendah.
disposibel diperoleh dari Pendapatan dikurangi dengan pajak. Keynes tidak mengabaikan
pengaruh dari variabel lain yang mempengaruhi konsumsi, tetapi Keynes percaya
Y = C + S + T…………….(6)
Yd = Y-T = C + S……………..(7)
Maka secara teori Konsumsi Pendapatan, hubungan ini secara implisit menunjukkan
hubungan
S = -a + (1-b) Yd ……………………..…..(8)
Dalam masalah saving – investasi , maka Keynes berpendapat bahwa income lah
yang merupakan mekanik pengimbang antara saving ivestasi, sehingga dalam masyarakat
ini, Keynes mengkonstantir adanya inflasionary gap dan deflasionary gap. Apabila
menurut pandangan klasik yang menentukan saving investasi adalah tingkat suku
bunga, maka Keynes berpendapat bahwa tingkat suku bunga adalah suatu premi karena
Keseimbangan antara saving dan investasi bukan ditentukan tingkat suku bunga , tetapi
Berikut akan dibahas empat alternatif perilaku tabungan , yaitu: (1) hipotesis
hipotesis pendapatan permanen (Milton Friedman); (4) hipotesis tabungan kelas (Kaldor)
berikut :
S = a + s Yd…………….(9)
Dimana :
S = tabungan
Yd = disposible income
A = konstanta
maju dan negara sedang berkembang menunjukkan bahwa hipotesis Keynes ini
sangat lemah.
rumah tanggga cenderung konstan selama periode yang panjang walaupun ada
tersebut cukup baik untuk menggambarkan perilaku tabungan rumah tangga untuk
jangka waktu yang sangat pendek, tetapi kurang baik untuk jangka panjang.
Pendapatan permanen adalah hasil dari kekayaan (wealth), termasuk asset modal
1973).
3. Tabungan Swasta
Tingkat suku bunga merupakan biaya pinjaman dan pengembalian akan diperoleh
karena meminjamkan dana ke pasar keuangan, maka dapat dipahami peran tingkat suku
bunga dalam perekonomian dengan mengkaji pasar uang. Untuk itu ditulis
Y - I - G = I……………..(10)
pemerintah dipenuhi; inilah yang disebut tabungan nasional (national saving) atau
ringkasnnya tabungan ( Saving, S). Dalam bentuk ini, identitas pos pendapatan nasional
Untuk memahami identitas secara lebih lengkap, dapat dipecah tabungan nasional
menjadi dua, satu bagian dari tabungan sektor swasta dan yang lain tabungan pemerintah.
(Y – T –C) + (T – G) = I………………(11)
dikurangi pengeluaran pemerintah yang merupakan tabungan publik ( public saving). Jika
defisit anggaran dan tabungan publik adalah negatif. Tabungan nasional adalah
nilai APC (average propensity to consume). Agar stagnasi tidak terjadi, maka perlu
dibedakan antara fungsi konsumsi jangka panjang dan jangka pendek. Alasan perlunya
nilai APC yang konstan (berbeda dengan Keynes, yang selalu menurun).
2. Fungsi konsumsi jangka pendek, intersepnya selalu mengalami perubahan dari waktu
Penjelasan tentang tabungan menurut teori ini tidak dapat dilepaskan dari
konsumsi. Konsumsi merupakan fungsi dari pendapatan relatif, baik terhadap pihak lain
maupun terhadap pendapatan atau konsumsi waktu yang lalu. Apabila tingkat pendapatan
konsumsi tidak turun secara proporsional mengikuti fungsi konsumsi jangka panjang,
melainkan mengikuti fungsi konsumsi jangka pendek. Oleh sebab itu digambarkan bahwa
fungsi konsumsi harus bersifat jangka panjang karena tingkat konsumsi selalu lebih
tinggi dalam kaitannya dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi dalam jangka
Jadi dasar hipotesis pendapatan relatif adalah fungsi konsumsi jangka panjang,
sedangkan fungsi konsumsi jangka pendek diperoleh dari perubahan pendapatan dalam
jangka pendek. Dengan demikian perilaku tabungan pada saat pendapatan naik berbeda
Fischer dan Blanchard (1989) menyatakan bahwa model OLG dari Allais (1947),
dasar kedua yang digunakan dalam ekonomi makro berdasarkan teori mikro (Romer,
2001). Secara ringkas model OLG mengasumsikan bahwa individu hidup dalam dua
periode yaitu masa muda dan tua. Dalam satu periode kehidupan tertentu hidup individu
Wijayanto dan Mampouw (2000 :47-62) mendukung hal tersebut di atas dan
menyatakan bahwa model ini dimungkinkan untuk digunakan secara luas dan memiliki
daya analisis yang unik, karena dapat menghasilkan implikasi agregat dari siklus hidup
tabungan individu. Untuk menentukan besarnya konsumsi pada dua periode kehidupan
( C1t dan C2t+1), maka individu /rumah tangga memaksimalkan fungsi utilitynya dengan
Besarnya konsumsi pada periode kedua ditentukan oleh besarnya konsumsi pada
periode pertama, tingkat suku bunga yang berlaku dan jumlah tabungan pada periode
pertama (S1t). Sementara S1t ditentukan oleh tingkat suku bunga dan besarnya konsumsi
periode pertama. Model OLG merupakan pengembangan dari hipotesis siklus hidup,
tetapi pada model OLG kehidupan dibedakan menjadi dua periode. Penentuan besarnya
kendala pendapatan.
konsumsi, yang tidak hanya tergantung pada pendapatan sekarang tetapi juga tergantung
pada pendapatan yang diharapkan pada masa yang akan datang. Jadi hipotesis pendapatan
permanen didasarkan pada konsumsi yang tergantung pada harapan masyarakat (Mankiw,
1997).
konsumsi adalah Robert Hall. Hall menyatakan jika hipotesis pendapatan benar dan
konsumen mempunyai harapan rasional, maka perubahan konsumsi setiap waktu tidak
dapat diprediksi. Kombinasi dari hipotesis pendapatan permanen dan harapan rasional
pendapatan yang berfluktuasi dan mencoba untuk melakukan konsumsi secara merata
sepanjang hidupnya.
pendapatan sekarang yang diharapkan sepanjang hidup, tetapipada waktu yang lain akan
merubah konsumsi sebab didapatkan sesuatu yang baru yang menyebabkan terjadinya
perubahan harapan. Namun demikian fakta menunjukkan bahwa teorem random walk
tidak dapat digambarkan secara pasti, sebab perubahan konsumsi secara agregat
merupakan sesuatu yang tidak dapat diprediksi. Beberapa ahli ekonomi menggambarkan
teorem random walk memiliki derajat prediksi kecil, oleh karena itu asumsi harapan
untuk peramalan tetapi juga untuk analisis kebijakan ekonomi. Jika konsumen menganut
yang tidak diharapkan akan mempengaruhi perubahan konsumsi. Oleh karena itu
pembuat kebijakan akan mempengaruhi ekonomi tidak hanya dengan aksi, tetapi juga
harus memperhatikan harapan masyarakat sebagai respon dari aksi yang ada. Harapan
tidak dapat diobservasi secara langsung dan sulit untuk mengetahui bagaimana dan kapan
agar standar hidup stabil dengan perubahan pendapatan sepanjang hidup, sedangkan teori
sepanjang kehidupan. Kombinasi dari dua teori tersebut dinamakan life cyclepermanent
hal untuk digabung dan sampai saat ini dianut oleh semua ahli ekonomi (Dornbusch,
2001). LC-PIH merupakan hubungan antara pendapatan yang tidak pasti dan perubahan
Pada akhir tahun 1970 Robert Hall mengemukakan teori harapan rasional yang
dapat diaplikasikan untuk memecahkan masalah dan dapat dikerjakan. Romer (2001),
pendapatan periode tersebut, tetapi ditentukan oleh pendapatan selama hidup. Selain itu
meskipun pola pendapatan dari waktu ke waktu tidak penting dalam konsumsi, tetapi hal
Apabila pendapatan saat ini lebih rendah daripada pendapatan permanen, maka
tabungan negatif. Oleh karena itu, individu menggunakan tabungan dan pinjaman untuk
konsumsi. Hal tersebut merupakan ide utama dari LC-PIH. Fisher mengasumsikan bahwa
ditentukan olehkonsumsi dan pendapatan saat ini. Apabila konsumen meminjam, maka
telah mengambil sebagian yang dapat dikonsumsi pada masa yang akan datang. Dengan
Pengaruh pinjaman terhadap tabungan telah diteliti oleh Sarantis dan Stewart
berpengaruh negatif dan signifikan. LC-PIH merupakan sintesis dari life cycle
hypothesis (LCH) dan permanent income hypothesis (PIH). Variabel yang berpengaruh
terhadap LCH (lihat Tabel 2.6) dan PIH juga akan berpengaruh terhadap LC-PIH.
kekayaan/aset, tabungan asing, nilai tukar terhadap mata uang asing, inflasi, rasio
Model Solow menunjukkan bahwa tingkat tabungan adalah determinan penting dari
persediaan modal pada kondisi mapan. Jika tingkat tabungan tinggi, perekonomian akan
mempunyai persediaan modal yang besar dan tingkat output yang tinggi. Jika tingkat
tabungan rendah, perekonomian akan memiliki persediaan modal yang kecil dan tingkat out put
yang rendah.
ekonomi. Tabungan yang lebih tinggi mengarah ke pertumbuhan yang lebih cepat dalam model
Solow , tetapi sifatnya hanya sementara. Kenaikan tingkat tabungan hanya akan meningkatkan
mempertahankan tingkat tabungan tinggi, maka hal itu akan mempertahankan persediaan
modal yang besar dan tingkat output yang tinggi, ettetapi tidak mempertahankan tingkat
Daftar Pustaka
Sumastuti, Efriyanti. 2008. Model Tabungan Rumah Tangga (Sintesis Life Cycle-Permanent
Income Hypothesis= Lc-Pih) Studi Kasus Di Kota Semarang. Disertasi. Program Pascasarjana