Onasis (Menulis Proposal)
Onasis (Menulis Proposal)
Disusun Oleh:
ONASIS 1629042052
FAKULTAS TEKNIK
2018/2019
Menulis Proposal Skripsi yang Baik
Selama ini sepertinya masih banyak mahasiswa yang bingung bagaimana menulis proposal
skripsi yang baik. Setidaknya ini menurut hasil pengmatan saya selama melakukan telaah
(review) atas beberapa proposal skripsi mahasiswa saya. Meskipun skripsi yang saya telaah
merupakan skripsi pendidikan fisika, tetapi saya kira kesalahan ini merupakan kesalahan umum
yang diidap oleh banyak mahasiswa, apapun ragam disiplin ilmunya.
Saya akan mengambil contoh beberapa judul proposal skripsi untuk memudahkan saya bertutur
di sini:
1. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika pada Pokok Bahasan Getaran: Ayunan
Selaras dan Pegas berbasis Bilingual (Dua bahasa) untuk SMA Kelas XI IPA di Kab.
Indramayu
2. Pengembangan MEdia Pembelajaran Computer Assisted Instruction (CAI) MEnggunakan
Eksperimen Virtual LAboratory
3. Pengembangan Metode Cooperative LEarning dalam Pokok Bahasan Hukum Ohm di
SMA NEgeri 3 Cilacap
Hampir setiap kali melakukan telaah, kesalahan-kesalahan yang sama sering ditampilkan ulang
oleh mahasiswa yang lain.
Satu, apa yang menjadi rumusan masalah tidak diceritakan dalam latar belakang masalah. Ini
merupakan kesalahan yang akut. Bagaimana mungkin permasalahan inti justru tidak ada
kenyataannya dalam latar belakang masalah? Tebak saya, banyak mahasiswa yang sekedar
menjadikan latar belakang masalah hanya sekedar sebagai lipstik pemanis proposal saja.
Padahal, latar belakang masalah justru memegang peran sebagai pintu gerbang untuk
menjelaskan betapa pentingnya penelitian kita. Ketika rumusan masalah tidak dapat ditemukan
dalam latar belakang masalah, maka muncul pertanyaan besar, darimana datangnya rumusan
tersebut?
Dua, latar belakang masalah tidak menceritakan substansi persoalan yang akan diteliti. Ambil
contoh judul nomor 1 di atas. Seharusnya, dalam latar belakang masalah diceritakan bagaimana
keadaan lapangan (kenyataan) tentang buku praktikum, baik modelnya (isi), penggunaannya,
tanggapan guru, kesesuaian dengan jaman dll. Juga diceritakan bagaimana sebenarnya
permasalahn topik ayunan ini di lapangan, apakah banyak siswa yang tidak paham dengan topik
ini, apakah buku yang ada banyak yang melewatkan topik ini dll. Yang sering dilakukan
mahasiswa adalah bercerita tentang persoalan-persoalan buana (global) yang sebenarnya justru
tidak terlalu penting bahkan tidak diperlukan dalam penelitian. Misalnya, mahasiswa ingin
meneliti bagaimana pengaruh suatu software simulasi fenomena fisika. Mahasiswa ini banyak
bercerita tentang perkembangan teknologi komputer dan informasi yang sudah umum
dibicarakan. Seharusnya, ia bercerita tantang software itu saja, tentang pokok bahasan yang
disimulasikan software, keadaan di lapangan tentang pemahaman siswa dalam pokok baasan
tersebut bagaimana dll.
Tiga, menulis identifikasi masalah dengan menggunakan ragam kalimat tanya. Coba
bandingkan kalimat berikut ini:
Kalimat 1 dan 3 dibuat dalam kalimat tanya, dan ini yang sering digunakan oleh mahasiswa
dalam menulis identifikasi masalah. Kalimat macam begini, lebih tepat apabila disebut sebagai
kalimat investigatif, dengan berbekal kalimat-kalimat itu kita bisa mengembangkan aktivitas
untuk menjawabnya. Oleh karena itu kalimat identifikasi masalah lebih tepat jika menggunakan
kalimat 2 dan 4. Kalimat 2 jelas menyatakan bahwa informasi yang dikandungnya akan
menjuruskan orang untuk mengenali/mengidentifikasi sesosok mahasiswi. Kalimat 4 jelas
menunjukkan bahwa ada masalah dengan nilai fisika siswa. Dengan demikian, kalimat
identifikasi masalah sebaiknya ditulis dalam ragam kalimat negatif. Sebab ini langsung
menunjukkan adanya masalah dan jelas masalahnya itu apa.
Empat, tujuan penelitian sulit untuk diukur. Salah satu ciri tujuan yang baik adalah dapat diukur
dengan mudah. Artinya, indikator untuk menilai apakah tujuan telah tercapai atau belum dapat
ditentukan. Misalnya seorang mahasiwa menulis tujuan penelitiannya adalah ingin mengetahui
X. Maka, indikator keberhasilan penelitian adalah dengan diketahuinya X.
Berikut 8 pertanyaan “maknyus” untuk menyusun fondasi skripsi yang baik :
1. What is the tentative title of the research? - Apa judul tentative (sementara) penelitian
anda ?
Di pertanyaan pertama ini, kita tentunya harus sudah memiliki sebuah judul/topik penelitian
sementara, yaw walaupun masih kasar alias masih perlu menerawang lebih jauh lagi :p.
Setidaknya ada beberapa judul yang cocok dalam artian masih mengacu ke tema inti.
Contohnya :
2. What is the purpose of the research? - Apa tujuan dari penelitian anda ?
Pada pertanyaan yang kedua, tentukan tujuan dari penelitian skripsi/tugas akhir yang judulnya
sudah kita jabarkan pada pertanyaan pertama. Setiap penelitian pasti mempunyai tujuan, dimana
ini juga akan dituliskan pada BAB 1 proposal skripsi/tugas akhir.
Contohnya :
3. What is the research question? – Apa permasalahan yang akan anda ajukan
dalam penelitian tersebut ?
Setiap penelitian dari skripsi/tugas akhir, pasti ada permasalahan yang ingin diajukan untuk
diteliti. Nantinya, pertanyaan ketiga ini akan menjadi rumusan masalah dan batasan masalah
yang terdapat pada BAB 1.
Contohnya :
4. Describe how this research advances our knowledge beyond what has been done (need to
show the knowledge of current literature). What is the contribution? – Jelaskan bagaimana
kontribusi (pengembangan) penelitian anda dibandingkan dengan penelitian-penelitian
yang sudah ada? sertakan beberapa literatur pendukungnya . Apa kontribusi penelitian
anda?
Biasanya, skripsi S1 itu hanya sekedar implementasi dari sebuah metode. Dan entah kenapa
(mungkin gara-gara banyak yang skripsinya sama :p), tiba-tiba bobok skripsi jadi tambah berat,
bukan hanya sekedar implementasi, tapi juga kontribusi yang dihasilkan apa. Dengan kata lain,
pertanyaan yang keempat ini akan menjadi sub bab tentang manfaat penelitian yang akan
dilakukan.
Contohnya :
5. What are the implications of the research for practitioners? - Apa implikasi penelitian
anda bagi praktisi?
Di pertanyaan ke-5, yaw itu implikasi terhadap praktisi atau pengguna. Hampir sama dengan
pertanyaan di nomor 4, hanya saja yang ini lebih spesifik untuk pengguna yang umum. Artinya
kemanfaatan penelitian ini untuk pengguna, contohnya ialah tersedianya aplikasi LBS. Sehingga
pengguna yang ingin mengunjungi lokasi wisata, dapat dipermudah dengan aplikasi LBS yang
diteliti ini.
6. What are the implications of the research for scholars? – Apa implikasi penelitian anda
dalam keilmuan strata 1?
Yang pertanyaan ini juga sama dengan pertanyaan ke-5, tetapi implikasinya untuk keilmuan
strata 1 alias keilmuan untuk S1 atau sesuai dengan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh.
7. What research streams will you look at to examine your question? – Apa saja
alur penelitian untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang anda diajukan?
Kita beranjak ke BAB 3, yang merupakan metode penelitian. Pada pertanyaan ke-7 ini, kita akan
menjabarkan alur penelitian, yang digunakan untuk mencapai tujuan dan manfaat yang sudah
dituliskan di atas. Biasanya alur penelitian meliputi observasi, pengumpulan data, implementasi,
dan yang lainnya.
Contohnya :
Penelitian bersifat simulatif, diambil sebanyak 10 titik lokasi wisata yang berbeda
serta mencari koordinatnya (longitude & latitude). Yang kemudian jaraknya
dihitung secara otomatis melalui aplikasi
Memetakan ke dalam tabel, jarak yang telah didapat. Dengan menggunakan
permodelan graf 1 arah.
Implementasi aplikasi
Uji Coba
Menarik kesimpulan dan saran
8. What is the proposed method to examine the research question? – Apa metode
yang anda ajukan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian anda?
Setiap penelitian untuk skripsi/tugas akhir, pasti ada metode yang diajukan untuk menyelesaikan
permasalahan. Misalnya pada contoh di atas, permasalahan yang diangkat ialah mencari rute
terpendek dengan menggunakan algoritma dijkstra. Jadi metode yang digunakan ialah algoritma
djikstra beserta algoritma-algoritma pendukung lainnya. Dan pertanyaan ke-8 ini akan menjadi
pembahasan pada BAB 3.
Contohnya :
Algoritma Greedy
Algoritma Dijkstra
Permodelan Graf
Nah, kira-kira begitulah 8 pertanyaan yang kemrin saya terapkan untuk menyelesaikan skripsi
yang saya kerjakan. Dan ternyata memang ampuh ketika akan menyusun proposal skripsi, karena
dari 8 pertanyaan tersebut akan menghasilkan sebuah fondasi skripsi/tugas akhir yang baik
(sudah teruji buat ane :p). OK deh, sekian dlu postingan saya kali ini. Semoga bisa bermanfaat
untuk rekan-rekan yang sedang dalam masa bertempur dengan yang namanya skripsi/tugas akhir.
Tips Menyusun Proposal Skripsi yang baik dan
benar
Tanda seorang mahasiswa tidak hanya sekedar dilihat dari KTM yang dipunyai, rajinnya demo, hidup di
kos-kosan, melakukan ritual makan di warung-warung jadi asisten Pak Bondan Winarno belaka. Secara
substantive tanda seorang mahasiswa adalah dia mampu mengungkapkan pikirannya secara ilmiah baik
tulisan maupun lisan. Menulis proposal skripsi adalah wahana belajar untuk menjadi cerdas menulis
secara ilmiah.
Bagaimana agar sukses membuat proposal skripsi.