Anda di halaman 1dari 40

SUMBER DATA KEPENDUDUKAN

Yuly Sulistyorini., S.KM., M.Kes


DEPARTEMEN BIOSTATISTIKA DAN KEPENDUDUKAN
FKM - UNAIR
SUMBER DATA DEMOGRAFI

Sumber Data : segala terbitan resmi oleh


badan-badan resmi baik berbentuk
angka, grafik, maupun gambar

Sumber Data : catatan2 badan resmi baik


pemerintah atau non pemerintah yang
tdk diterbitkan
Data 2 
 catatan asli : laporan, sensus, survei,
catatan di kantor2 pemerintah dll
sumber data primer
 Terbitan resmi : data yang telah diolah
dan disajikan secara sistematik
 sumber data sekunder
Berdasarkan proses pengumpulan data,
sumber data penduduk dikelompokkan
dalam 3 kelompok :
Sensus Penduduk
Survei Penduduk
Registrasi Penduduk
1. SENSUS PENDUDUK
- Sudah lama dilakukan
- Tujuan awalnya antuk militer, pemungutan
pajak dan perluasan wilayah kerajaan

• Inggris Tahun 1086


• Amerika Tahun 1790
• Belanda Tahun 1795
• India Tahun 1860
• Mesir Tahun 1882
• Jerman Tahun 1895
• China Tahun 1913
Biro pencatatan penduduk bahkan sdh dilakukan
sebelumnya yaitu di Madinah (622 M) dan pada
masa pemerintahan Kekhilafahan 1dst, th 660
M pada masa Khalifah Muawiyah pencatatan
berkembang menjadi pencatatan setiap
kelahiran dan pencatatan penduduk dilakukan
berdasarkan suku, bangsa dsb.
Sejarah Sensus Penduduk di Indonesia

Zaman Tahun
Pemerintah Hindia Belanda 1920
1930
Setelah kemerdekaan RI 1961
1971
1980
1990
2000
2010
Sensus penduduk : keseluruhan proses
pengumpulan (collecting),menghimpun dan
menyusun (compiling) dan menerbitkan data2
demografi, ekonomi dan sosial yang
menyangkut semua orang pd waktu tertentu di
suatu negara atau suatu wilayah tertentu
(PBB, 1958)
Karakteristik sensus :
1. Semua orang : semua orang/penduduk (yg
hidup) dlm wilayah yang dicacah
2. Waktu tertentu : harus dilaksanakan pada
saat ttt dan harus dilaksanakan serentak
3. Suatu wilayah tertentu : ruang lingkup sensus
harulah meliputi batas wilayah tertentu
 Unit cacah : perorangan bukan keluarga
atau rumah tangga

 Dilaksanakan scr periodik : misal 10


tahun

 Sensus dikatakan selesai apabila


keterangan yang dikumpulkan sudah
diterbitkan/dipublikasikan
 Keterangan yang dikumpulkan meliputi demografi,
ekonomi dan sosial  tergantung kebutuhan negara

 Karakteristik sosial ekonomi demografi :


Jenis kelamin
Umur/tanggal lahir
Tempat Lahir
Tempat tinggal sekarang
Agama
Hubungan dengan KK
Status perkawinan
Pekerjaan
Tingkat Pendidikan
Suku bangsa
Kewarganegaraan atau kebangsaan, dll
 Kelahiran dan Kematian :
Anak lahir hidup
Anak masih hidup
Bayi lahir (sampai 12 bulan sebelum hari sensus)
Bayi mati (sampai 12 bulan sebelum hari sensus),
dll
 Sensus penduduk agar bisa dibandingkan dari
beberapa negara, PBB menetapkan bahwa
informasi kependudukan minimal yg harus ada
sbb:
1. Geografi dan migrasi
2. Rumah tangga
3. Karakteristik sosial dan kematian
4. Kelahiran dan kematian
5. Karakteristik pendidikan
6. Karakteristik ekonomi
Metode Penghitungan Sensus

 De jure : penduduk yg resmi berdomisili di


daerah tsb
 De facto : penduduk yg bertempat tinggal di
suatu wilayah tetapi bukan penduduk resmi di
wilayah tersebut
 Kombinasi de facto dan de jure
Kesalahan Sensus (Cencus Error)
1. Kesalahan cakupan (error of coverage)
Contoh :
 orang tidak tercacah (mobilitas tinggi, daerah sulit
dijangkau)
 orang dicacah dua kali

2. Kesalahan isi pelaporan (error of content)


Contoh :
 Umur/tanggal lahir
 kelahiran bayi
 kematian bayi
 jenis kelamin
 pekerjaan
3. Kesalahan ketepatan pelaporan (estimation error)
Contoh :
 Balita tapi tercatat sudah sekolah
 Laki-laki tapi tercatat pernah melahirkan
 Selisih umur anak dan orang tua kurang dari 10 tahun,
dll
Sensus Penduduk
2. SURVEI
 Cakupan penduduk yang dicacah hanya
sebagian penduduk / sampel
 Tidak periodik, bisa dilaksanakan kapan saja
sesuai kebutuhan
 Ex : SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus),
SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional),
SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia),Sakernas (Survei Angkatan Kerja
Nasional)
 Penduduk pasif / didatangi utk didata
 Informasi yg dikumpulkan lebih luas dan dalam
SUPAS
SUSENAS
SDKI

Data yang dihasilkan Keterangan


Karakteristik individu, pengetahuan dan praktek KB, riwayat SDKI 2007 merupakan SDKI ke-enam (1987, 1991, 1994,
kelahiran dan preferensi fertilitas, perawatan kehamilan, 1997, 2002-2003, 2007)
persalinan dan masa nifas, pemberian ASI, Immunisasi dan Dilaksanakan oleh BPS, BKKBN dan Depkes
penyakit balita, praktek pencegahan malaria, perkawinan dan Penyajian: Nasional dan Provinsi
kegiatan seksual, pekerjaan responden dan latar belakang su- SDKI yang akan datang : 2012
ami, pola pemberian makanan bayi dan anak, kematian balita,
Kepedulian dan perilaku thd AIDS dan IMS, kematian ibu.
 SDKI 2017
SKRRI (Survei Kesehatan Reproduksi
Remaja Indonesia)

Data yang dihasilkan Keterangan


Profil remaja (karakteristik demografi, pendidikan, living SKRRI 2007adalah survei kedua setelah tahun 2002
arrangment), keterpaparan oleh media massa, pengetahuan Dilaksanakan oleh BPS, BKKBN dan Depkes
mengenai sistem reproduksi (sumber pengetahuan ttg pubertas, Penyajian: Nasional dan Provinsi
usia haid pertama, usia mimpi basah, pengetahuan masa subur
diskusi ttg kespro, pengetahuan anemia), penget ttg KB, per-
kawinan dan keinginan mempunyai anak, merokok, minum
minuman beralkohol dan penggunaan obat terlarang, penge-
tahuan ttg HIV/AIDs dan IMS, pacaran dan perilaku seksual
Sakernas

Data yang dihasilkan Keterangan


Penduduk menurut kegiatan seminggu yang lalu, TPAK, Ting- Dilaksanakan tahunan
kat pengangguran, Penduduk yang bekerja menurut lapangan Penyajian level provinsi (untuk bulan Februari) dan
usaha, status pekerjaan, jenis pekerjaan, upah/gaji, jam kerja, tingkat kabupaten kota (untuk bulan Agustus)
alasan tidak mencari pekerjaan)
3. REGISTRASI
 Kumpulan keterangan mengenai terjadinya
peristiwa2 lahir, mati serta segala kejadian
penting yang merubah status sipil seseorang
sejak lahir sampai mati. Kejadian yang
dimaksud seperti perkawinan, perceraian,
pengangkatan anak dan perpindahan.
 Pencatatan peristiwa penting : registrasi
vital / statistik vital

 Registrasi berlangsung scr terus menerus

 Penduduk yang aktif melaporkan


Hasil disebut: statistik vital
Manfaat: untuk penduduk atau pemerintah ?
Pelaksanaan: terus menerus sepanjang waktu, sehingga
merupakan pekerjaan rutin
Prosedur: - penduduk yang aktif
- mudah atau sulit ?
 Di Indonesia dimulai sejak abad ke19  sistem
registrasi penduduk

 Tahun 2003 diadakan penataan administrasi


kependudukan di Indonesia sampai saat ini
seperti adanya e-ktp
Kelemahan registrasi:
 Bila sistem pencatatan yang berlaku tidak
dilaksanakan dengan baik, maka data yang
dihasilkan juga berkualitas rendah
Keuntungan registrasi:
 Dapat diketahui perubahan penduduk setiap
waktu
 Biaya lebih murah
Kesalahan sensus juga bisa terjadi pula pada
registrasi penduduk
..\LUTFI\DATA_GANDA.pptx
Perbedaan registrasi penduduk dibanding sensus
dan survei:

1. Registrasi:
 Memberi gambaran tentang perubahan
penduduk secara terus menerus
 Dituntut partisipasi aktif penduduk untuk
melapor kepada petugas
 Dicatat oleh instansi atau badan yang
berbeda
2. Sensus dan survei:
 Memberi gambaran tentang keadaan
penduduk pada saat tertentu saja
 Petugas pendata yang aktif mendatangi
penduduk
 Dicatat oleh badan yang sama yaitu BPS
Kesulitan pengumpulan data sensus, survei dan
registrasi :

 Partisipasi dan kerjasama masyarakat


 Masalah geografis
 Kualitas petugas
 Pelaksanaan sesuai aturan
Faktor yang mempengaruhi ketelitian data saat
sensus, survei atau registrasi:

1. Partisipasi dan kerjasama masyarakat untuk


memberikan jawaban yang benar

2. Masalah geografi: daerah terpencil, sulit dijangkau


dan tak ada sarana trasportasi yang memadai

3. Kualitas dan kuantitas pencacah


- kualitas tidak sama, banyak yang berpendidikan
menengah ke bawah
- kuantitas kurang mencukupi terutama untuk
wilayah yang luas dengan jumlah penduduk sedikit
4. Pelaksanaan dan sarana yang tersedia
- Pelaksanaan tidak selalu bisa sesuai dengan prosedur
- Sarana tak selalu mencukupi

Anda mungkin juga menyukai