Anda di halaman 1dari 2

Peran Bahasa Indonesia dalam Memajukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bahasa tidak dapat terpisah dari ilmu sebab ilmu memerlukan bahasa dalam penyampaiannya.
Keduanya saling berkaitan satu dengan lainnya. Maka dari itu sangat perlu diketahui peran
bahasa dalam sebuah ilmu. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui peran Bahasa
Indonesia dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa merupakan alat vital
dalam kehidupan manusia. Bahasa merupakan alat komunikasi yang memungkinkan adanya
interaksi satu orang dengan yang lainnya. Adanya bahasa mempermudah seseorang dalam
menyampaikan maksud dan tujuan. Ilmu pengetahuan dan teknologi juga tidak akan dapat
tumbuh dan berkembang tanpa adanya bahasa. Setiap penelitian ilmiah tidak dapat
dilaksanakan tanpa adanya bahasa. Ilmu dan bahasa merupakan dua hal yang tidak terpisahkan.
Jika tidak ada bahasa, maka ilmu pengetahuan tidak akan dapat diketahui banyak orang dengan
kata lain ilmu pengetahuan tidak dapat disebarluaskan sebab tidak ada sarana untuk
mengkomunikasikannya. Maka dari itu, bahasa menjadi sarana utama pada setiap forum
ilmiah.

Oleh karena pentingnya kedudukan bahasa pada ilmu pengetahuan, maka bahasa yang
digunakan untuk menyampaikannya harus snagat diperhatikan. Ilmu pengetahuan haruslah
disampaikand dengan bahasa yang mudah dipahami orang lain. Yang dimaksudkan adalah
bahasa yang digunakan tidak hanya dimenegrti oleh kalangan ilmuan saja, tetapi bisa
dimengerti oleh semua elemen masyarakat. Dengan begitu ilmu akan diterima oleh masyarakat
luas dan kebermanfaatan ilmu itu dapat dirasakan oleh banyak orang.

Arus globalisasi berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana
pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam
era globalisasi, bangsa Indonesia harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas. Konsep-
konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk
budaya akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan IPTEK
itu, termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir
dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu, tanpa adanya bahasa
(termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh dan berkembang.

Bahasa Indonesia di dalam struktur budaya memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda
sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana
pendukung pertumbuhan dan perkembangan IPTEK. Implikasinya menyebabkan bahasa
sebagai prasarana berfikir modern. Jika cermat dalam menggunakan bahasa, maka kita akan
cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar.

Dalam kehidupan berbangsa dan bemegara, bahasa berperan sangat penting. Oleh karena
bahasa merupakan simbol yang dihasilkan oleh alat ucap yang biasa digunakan oleh sesama
masyarakat. Dalain kehidupan sehari-hari hampir semua aktivitas masyarakat menggunakan
bahasa, baik berbahasa secara lisan maupun tulis dan bahasa tubuh. Bahkan saat kita tidur pun
tanpa sadar kita menggunakan bahasa.

Bahasa Indonesia tidak diragukan lagi kemampuannya untuk menjadi bahasa ipteks modern.
Pengembangan ipteks bahasa ragam ipteks itu harus hemat dan cermat karena menghendaki
respons yang pasti dari pendengar dan pembacanya. Kaidah-kaidah sintaktis dan bentukan-
bentukan bahasa dan ranah penggantinya hams mudah dipahami. Kehematan penggunaan kata,
kecermatan, dan kejelasan sintaktis yang berpadu dengan penghapusan unsur-unsur yang
bersifat pribadi dapat menghasilkan ragam ipteks yang umum.

Upaya pengembangan konsep ipteks modern dalam bahasa Indonesia hanya mungkin dapat
dilakukan dengan baik apabila istilah-istilah yang biasa digunakan dalam bidang ipteks itu
sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Hal itu berarti, agar dapat mengembangkan
bahasa Indonesia menjadi ragam ipteks, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menyusun peristilahannya. Untuk keperluan itulah Pusat Bahasa yang ada sekarang, dengan
bantuan sejumlah pakar perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian di Indonesia telah
berhasil menyusun peristilahan untuk berbagai bidang ilmu, dengan memberikan prioritas pada
empat bidang ilmu dasar, yakni fisika, kimia, biologi, dan matematika.

Tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang.
Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi,
dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai
sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat
berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai
prasarana berfikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan
cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).

Anda mungkin juga menyukai