Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BENTUK –BENTUK PENDEKATAN DAN


PARTISIPASI MASYARAKAT

Disusun oleh :
Kelompok 4

1. Dewi Laila Handayani (720153059)


2. Esa Zulfia (720153061)
3. Evita Maya Yulianti (720153062)
4. Mohamad Habibi (720153073)
5. Novia Hanna Fahima (720153080)
6. Nurul Isnaini Sa’adah (720153084)
7. Trisnawati (720153093)

SI Keperawatan IIIB

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya Saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Bentuk-bentuk Pendekatan
dan Partisipasi Masyarakat”.

Penulisan makalah ini dimaksud untuk memenuhi salah satu penugasan Komunitas III
program pendidikan Strata I jurusan Keperawatan STIKES Muhammadiyah Kudus.

Pada kesempatan ini Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan, partisipasi, dan
bimbinganya, kepada :

1. Ibu Umi,
2. Seluruh rekan-rekan yang telah membantu pembuatan makalah ini.

Atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
Saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari seluruh pembaca
sekalian demi kesempurnaan Makalah ini.

Saya mengharapkan kiranya Makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan
seluruh rekan-rekan Mahasiswa- Mahasiswi STIKES Muhammadiyah Kudus.

Kudus, 8 Maret 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penuliasan ..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) ........................................................... 3
B. Posyandu Balita ......................................................................................................................... 7
C. Posyandu Lansia ........................................................................................................................ 8
D. Pendekatan Edukatif ................................................................................................................. 9
E. Pengembangan Masyarakat ................................................................................................... 11
F. Pendidikan Kesehatan Masyarakat ....................................................................................... 12
BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 16
Kesimpulan ....................................................................................................................................... 16
Saran ................................................................................................................................................. 16
References ......................................................................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
World Health Essembly tahun 1977 telah menghasilkan kesepakatan global
untuk mencapai “Kesehatan Bagi Semua atau Health For All” Pada Tahun 2000 (KBS
2000/HFA by The Year 2000), yaitu Tercapainya suatu derajat kesehatan yang
optimal yang memungkinkan setiap orang hidup produktif baik secara social maupun
ekonomi. Selanjutnya pada tahun 1978, Konferensi di Alma Ata, menetapkan
Primary Health Care (PHC) sebagai Pendekatan atau Strategi Global untuk mencapai
Kesehatan Bagi Semua (KBS) atau Health For All by The Year 2000 (HFA 2000).
Dalam konferensi tersebut Indonesia juga ikut menandatangani dan telah mengambil
kesepakatan global pula dengan menyatakan bahwa untuk mencapai Kesehatan Bagi
Semua Tahun 2000 (HFA’200) kuncinya adalah PHC (Primary Health Care) dan
Bentuk Opersional dari PHC tersebut di Indonesia adalah PKMD (Pengembangan
Kesehatan Masyarakat Desa).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah bentuk-bentuk pendekatan dan
partisipasi masyarakat sebagai berikut:
1. Apa itu pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD)
2. Apa itu posyandu balita dan posyandu lansia.
3. Bagaimana pendekatan edukatif itu
4. Bagaimana pengembangan masyarakat dan pendidikan kesehatan masyarakat itu.

C. Tujuan Penuliasan
Adapun tujuan penuliasan dalam makalah bentuk-bentuk pendekatan dan
partisipasi masyarakat sebagai berikut:
1. Memenuhi penugasan komunitas III

1
2. Mengetahui apa itu pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD), Posyandu
balita, dan posyandu lansia.
3. Memahami bagaimana pendekatan edukatif
4. Memahami bagaimana pengembangan masyarakat
5. Memahami bagaimana pendidikan kesehatan masyarakat

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)

Kebijakan Pembangunan Kesehatan dalam Konteks PHC/PKMD

Pasca Perang Kemerdekaan

1. Pelayanan preventif melengkapi pelayanan kuratif


2. Konsep Bandung Plan yang merupakan embrio konsep puskesmas.

Tahun 1960

Lahirnya Undang Undang Nomor 9 tahun 1960, tentang Pokok-pokok


kesehatan: “Tiap-tiap warga negara berhak mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya dan wajib diikut sertakan dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh
pemerintah.”

Pelita I

1. Perbaikan kesehatan rakyat yang dipandang sebagai upaya yang meningkatkan


produktivitas penduduk
2. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembngunan nasional
3. Pelayanan kesehatan mealui puskesmas

Pelita II

1. Trilogi pembangunan, isinya diantaranya adalahmeningkatkan kesadaran untuk


meningkatkan jangkauan masyarakat.
2. Kesadaran akan keterlibatan partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan.
3. Pengembangan pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD) tahun 1975
yang merupakan wujud operasional dari Primary Health Care (PHC) melalui
pendekatan edukatif.

Pelitan III

Tahun 1982 lahirnya Sistem Kesehatan Nasional, yang menekankan pada :

1. Pendekatan kesisteman.

3
2. Pendekatan kemasyarakatan .
3. Kerjasama lintas program dan kerjasama lintas sektoral.
4. Melibatkan peran serta masarakat.
5. Menekankan kepada pendekatan promotif dan preventif.

Pelita IV

1. PHC/PKMD diwarnai dengan prioritas untuk menurunkan tingkat kematian bayi,


anak dan ibu serta menurunya tingkat kelahiran.
2. Menyelenggarakan program posyandu di setiap desa.

Pelita V

1. Meningkatkan mutu posyandu


2. Melaksanakan 5 kegiatan posyandu (panca krida posyandu)
a. Kesehatan ibu dan anak
b. KB
c. Imunisasi
d. Perbaikan gizi
e. Penanggulangan diare
3. Sapta krida posyandu (7 kegiatan) dengan penambahan kegiatan :
f. Sanitasi dasar
g. Penyediaan obat esensial

Definisi

PKMD adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar


gotong royog dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan
masalah untuk memenuhi kebutuhanya di bidang kesehatan dan di bidang lain yang
berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.

Tujuan.

Tujuan Umum

Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolongdiri sendiri di bidang


kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup.

Tujuan khusus

4
a. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi ang dimilikinya untuk
menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka.
b. Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara
aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
c. Menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang mampu,
terampil serta mau berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa.
d. Meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator :
1. Angka kesakitan menurun
2. Angka kematian menurun, terutama angka kematian bayi dan anak
3. Angka kelahiran menurun
4. Menurunya angka kekurangan gizi pada anak balita

Cici-ciri PKMD

1. Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan dan prakarsa masyarakat


sendiri, dalam arti bahwa kegiatan dimulai dengan kegiatan untuk mengatasi
masalah kesehatan yang memang dirasakan oleh masyarakat sendiri sebagai
kebutuhan.
2. Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah dan
mufakat.
3. Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran serta aktif dan swadaya
masyarakat dalam arti memanfaatkan secara optimal kemampuan dan sumberdaya
yang dimiliki masyarakat.
4. Masukan dari luar hanya bersifat memacu, melengkapi dan menunjang, tidak
mengakibatkan ketergantungan.
5. Kegiatan dilakukan oleh tenaga-tenaga masyarakat setempat
6. Memanfaatkan teknologi tepat guna
7. Kegiatan yang di lakukan sekurang-kurangya mencakup salah satu dari 8 unsur
PHC

Prinsip-prinsip PKMD

1. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi


kebutuhan masyarakat setempat walaupun kegiatan tersebut bukan merupakan
kegiatan kesehatan secara langsung. Ini berarti bahwa kegiatan tidak hanya

5
terbatas pada aspek kesehatan saja, melainkan juga mencakup aspek-aspek
kehidupan lainnya yang secara tidak langsung menunjang peningkatan taraf
kesehatan
2. Dalam membina kegiatan masyarakat diperlukan kerjasama yang baik :
a. antar dinas-dinas/instansi-instansi/lembaga-lembaga lain yang bersangkutan
b. antar dinas-dinas/instansi-instansi/lembaga-lembaga tersebut dengan
masyarakat
3. Dalam hal masyarakat tidak dapat memecahkan masalah atau kebutuhannya
sendiri, maka pelayanan langsung diberikan oleh sektor-sektor yang bersangkutan

Wadah kegiatan PKMD

Karena kegiatan PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan desa,


sedangkan wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa adalah LKMD
(Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa), maka dengan sendirinya wadah kegiatan
PKMD adalah LKMD.

Pembangunan PKMD yang bersifat lintas sektoral dengan sendirinya


merupakan bagian dari tugas Tim Pembinaan LKMD.

Strategi pembinaan

1. Tim pembinaan PKMD di masing-masing tingkat sekaligus dijadikan sebagai


forum kordinasi di masing-masing tingkat.
2. Setiap kegiatan partisipasi masyarakat yang akan dipromosikan oleh salah satu
sektor,terlebih dahulu dibahas dalam forum kordinasi,untuk memungkinkan
bantuan dari sektor-sektor lain untuk menghindari tumpang tindih.
3. Jenis bantuan apapun yang akan dijalankan harus selalu berdasarkan pada proporsi
kebutuhan masyarakat setempat.
4. Seluruh tahap kegiatan, mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan,
penilaian, pembinaan, sampai pada perluasan, dilakukan oleh masyarakat sendiri
dan dimana perlu dibantu oleh pemerintah secara lintas program dan lintas
sektoral.
5. Wadah kegiatan PKMD adalah lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD)
sesuai surat keputusan presiden nomor 28 tentang “ Penyempurnaan dan

6
penempatan fungsi lembaga swadaya desa menjadi LKMD. Maka pada dasarnya
LKMD merupakan wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunanan desa.
6. PKMD adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dari masyarakat untuk
masyarakat.Pengembangan dan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah
adalah suatu pendekatan,bukan pendekatan yang berdiri sendiri.

Pengembangan dan Pembinaan

1. Pengembangan dan pembinaan PKMD berpedoman dengan GBHN.


2. Pengembangan dan pembinaan PKMD dilaksanakn dengan kerja sama lintas
program dan lintas sektoral melalui pendekatan edukatif.
3. Kordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada tiap tingkatan,tingkat provinsi
oleh gubernur,tingkat kabupaten oleh bupati,tingkat kecamatan oleh camat.
4. PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan desa secara keseluruhan.
5. Kegiatan dilaksanakan dengan membantu mekanisme kerja yang edukatif antara
instansi yang berkepentingan dalam pembinaan masyarakat desa
6. Puskesmas sebagai pusat pengembangan dan pembangunan kesehatan berfungsi
sebagai dinamisator.

B. Posyandu Balita

Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan
masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunai nilai strategis dalam
mengembangkan SDM sejak dini.

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya kesehatan dan keluarga
berencana.

Tujuan posyandu balita :

1. menurunkan angka kematian bayi anak balita dan angka kelahiran


2. meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
3. mempercepat penerimaan norma keluarga kecil sehat dan sejahtera
4. meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan
dan kegiatan kegiatan lain yang mnunjang kemampuan hidup sehat.

7
5. Pendektan dan perataan pelayanan kesehtan kepada masyarakat dalam usaha
meningkatkan cakupan penduduk dan geografis.
6. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi
untuk swakelola usaha usaha kesehatan masyarakat.

C. Posyandu Lansia

Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk wilayah tertentu yang
sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan
pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan
pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansiayang penyelenggaraannya melalui
program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraanya.

Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain :

1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga


terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta
dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara
masyarakat usia lanjut.

Tujuan pengadaan program posyandu lansia yaitu:

1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga


terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta
dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara
masyarakat usia lanjut.
3. Supaya kesehatan para lansia terjaga dengan baik dan terkontrol.

Sasaran Posyandu Lansia


1. Sasaran langsung
Kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun), Kelompok usia lanjut (60 tahun
keatas),Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas)
2. Sasaran tidak langsung

8
Keluarga dimana usia lanjut berada, organisasi sosial yang bergerak dalam
pembinaan usia lanjut, masyarakat luas

Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia


Pelayanan Kesehatan di Posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan Kesehatan
fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat
(KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau
ancaman masalah kesehatan yang dihadapi.
Jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu
Lansia seperti tercantum dalam situs Pemerintah Kota Jogjakarta adalah:
1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam
kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat
tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental
emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua ) menit.
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
4. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta
penghitungan denyut nadi selama satu menit.
5. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat.
6. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit
gula (diabetes mellitus).
7. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal
adanya penyakit ginjal.
8. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan
kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7.
9. Penyuluhan Kesehatan.

D. Pendekatan Edukatif
Dasar pemikiran dalam membangun kesehatan masyarakat dengan
menggunakan pendekatan edukatif, adalah karena pendekatan edukatif akan dapat
memacu perkembangan potensi masyarakat yang ada. Potensi masyarakat yang paling
baik bertitik tolak dari masalah-masalah yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat

9
sebagai suatu kebutuhan mereka melalui proses belajar dimana masyarakat
berpartisipasi aktif dalam proses tersebut.

Pelayanan kesehatan yang dikembangkan berawal dari pola hidup masyarakat


yang tidak terlepas dari faktor lingkungan, kebiasaan, adat istiadat, tingkat sosial
ekonomi, pendidikan dan sebagainya, sehingga menggambarkan bentuk-bentuk
perilaku masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan. Dan dari sinilah pola
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dikembangkan.

Seperti kita ketehaui sebagian besar masalah kesehatan masyarakat merupakan


hasil perilaku masyarakat, oleh karena itu perlu melibatkan masyarakat secara aktif
dalam setiap langkah upaya pelayanan kesehehatan mulai dari penemuan masalah
yang mereka hadapi, penemuan potensi yang mereka miliki sejak awal perencanaaan
pelaksanaan penilaian dari upaya pemecahan masalahnya.

Untuk itu perlu dikembangkan dan dipertahankan komunikasi timbal balik


yang dinamis dan berkesinambungan antara petugas (provider) dan masyarakat.
Provider harus dapat memainkan perannya secara tepat dalam upaya pengembangan
masyarakat. Dan provider harus dapat berperan sebagai mitra dai masyarakat yang
saling mendukung.

Untuk keberhasilan program pelayanan kesehatan provider harus dapat


mengembangkan kerjasama lintas sektoral yang terkoordinasi dengan baik, karena
pola pelayanan dari masing-masing tingkat administrasi harus serasi dan saling
mendukung.

Disamping itu pelayanan yang diberikan hendaknya dapat dilaksanakan oleh


petugas-petugas kesehatan yang bisa diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu
keberadaaan kader kesehatan yang diambil dari unsur masyarakat sangatlah ppenting
artinya untuk meningkatkan rasa percaya diri masyarakat terhadap kemampuan
fasilitator dan memberikan bimbingan teknis. Dan pelaksanaan seutuhnya siderahkan
kepada kader-kader kesehatan yang berasal dati masyarakat. Karena mereka
mengetahui kebutuhan-kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan.

Definisi

Secara umum

10
Pendekatan edukatif adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis,
terencana, dan terarah dengan partisipasi aktif individu, kelompok-kelompok
masyarakat secara keseluruhan untuk memecahkan masalah yang dirasakan oleh
masyarakat dengan mempertimbangkan faktor-faktor sosial ekonomi dan budaya
setempat.

Secara khusus

Merupakan salah satu bentukatau model dari pelaksanaan organisasi dalam


memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat dengan pendekatan pokok; baik pada
pemecahan masalah maupun pada proses memecahkan masalah tersebut, dan di mana
pengembangan provider merupakan bagian dari proses pengembangan masyarakat
secara keseluruhan.

Tujuan

1. Memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat.


2. Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk bisa memecahkan masalah yang
dihadapi atas dasar swadaya sebatas kemampuannya.

Strategi Dasar

1. Mengembangkan provider, agar mempunyai kesamaan pengertian dan sikap


mental yang positif terhadap pendekatan yang ditempuh dan bersepakat untuk
menyukseskannya.
2. Mengembangkan masyarakat, yaitu melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam
menentukan masalah, merencanakan alternatif pemecahannya, melaksanakan
serta menilai usaha-usaha pemecahan yang dilaksanakan.

E. Pengembangan Masyarakat
Adalah menghidupkan tenaga masyarakat untuk mampu dan mau mengatasi
masalahnya sendiri secara swadaya sebatas kemampuannya.

Ciri-ciri pengembangan masyarakat:

1. Langkah berantai, satu langkah mendahului langkah yang lain

11
2. Intensitas setiap langkah bisa berbeda, tergantung pada situasi dan kondisi yng ada
didaerah/masyarakat tersebut
3. Tiap langkah mempunyai dasar rasional
4. Mempunyai tujuan-tujuan pross belajar
5. Secara kumulatif akan menghasilkan perubahan yang diharapkan
6. Hakekatnya merupakan rangkaian yang mencerminkan lingkaran pemecahan
masalah dan proses perubahan

Langkah-langkah

1. Pendekatan tingkat desa


2. Survei diri (community self survey, CSS)
3. Perencanaa
4. Pelaksanaan dan penilaian
5. Pemantapan dan pembinaan

F. Pendidikan Kesehatan Masyarakat

Pendidikan kesehatan merupakan salah satu kompetensi yang dituntut dari


tenaga keperawatan, karena merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan
dalam setiap memberikan asuhan keperawatan di mana saja ia bertugas, apakah itu
terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Dengan demikian seorang perawat harus mampu menjalankan peranannya
dalam memberikan pendidikan kesehatan baik di institusi sseperti puskesmas, klinik,
rumah sakit maupun terhadap keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat dalam
mengubah perilaku mereka ke arah sehat.
Definisi
Pengertian pendidikan kesehatan identik dengan penyuluhan kesehatan, karena
keduanya berorientasi kepada perubahan perilaku yang diharapkan, yaitu perilaku
sehat, sehingga mempunyai kemampuan mengenal masalah kesehatan dirinya,
keluarga, dan kelompoknya dalam meninggkatkan kesehatannya.
Berikut akan dikemukakan definisi tentang pendidikan kesehatan atau
penyuluhan kesehatan, sebagai berikut :
3. Azrul Anwar

12
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu ajaran yang
ada hubungannya dengan kesehatan.
4. Departemen Kesehatan
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang
berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, di mana
individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan ingiin hidup
sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara
perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan.
5. Wood
Pendidikan kesehatan adalah sejumlah pengalaman yang berpengaruh secara
menguntungkan terhadap kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang ada
hubungannya dengan kesehatan perseorangan, masyarakat dan bangsa.
Kesemuanya ini dipersiapkan dalam rangka mempermudah diterimanya secara
sukarela perilaku yang akan meningkatkan atau memelihara kesehatan.
6. Steward
Pendidikan kesehatan adalah program kesehatan dan kedokteran yang didalamnya
terkandung rencana untuk perilaku perseorangan dan masyarakat dengan tujuan
untuk mrmbantu tercapainya program pengobatan, rehabilitasi, pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan.
7. Grout
Pendidikan kesehatan adalah upaya menterjemahkan yang telah diketahui tentang
kesehatan kedalam perilaku yang diinginkan dari perseorangan ataupun
masyarakat melalui proses pendidikan.
8. Nyswander
Pendidikan kesehatan adalh suatu proses perubahan pada diri manusia yang ada
hubungannya dengan tercapainya tujuan kesehatan perseorangan dan masyarakat.
Bila dilihat batasan penyuluhan kesehatan dan pendidikan kesehatan di atas, tidak
jauh berbeda dan keduanya menekankan pada aspek perubahan perilaku individu
dan masyarakat dalam bidang kesehatan.
Tujuan
Bila dilihat dari berbagai pengertian diatas, maka tujuan pendidikan yang paling
pokok adalah
13
1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta berperan
aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik mental dan sosial sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian.
3. Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku
perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan.
Sasaran
Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
1. Individu
Individu yang mempunyai masalah keperawatan dan kesehatan, yang dapat
dilakukan di rumah sakit, klinik, puskesmas, rumah bersalin, posyandu, keluarga
binaan dan masyarakat binaan.
2. Keluarga
Keluarga binaan yang mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan yang
tergolong dalam keluarga-keluarga risiko tinggi, diantaranya adalah:
a. Anggota keluarga yang menderita penyakit menular.
b. Keluarga-keluarga dengan kondisi sosial ekonomi dan pendidikan yang
rendah
c. Keluarga-keluarga dengan masalah sanitasi lingkungan yang buruk.
d. Keluarga-keluarga dengan keadaan gizi yang buruk
e. Keluarga-keluarga dengan jumlah anggota keluarga yang banyak diluar
kemampuan kapasitas keluarga.
f. Dan sebagainya
3. Kelompok
Kelompok-kelompok khusus yang menjadi sasaran dalam penyuluhan kesehatan
masyarkat adalah:
a. Kelompok ibu hamil.
b. Kelompok ibu-ibu yang memiliki anak balita.
c. Kelompok pasangan usia subur dengan risiko tinggi kebidanan.
d. Kelompok-kelompok masyarakat yang rawan terhadap masalah kebidanan,
diantaranya lain:
14
- Kelompok usia lanjut
- Kelompok wanita tunasusila
- Kelompok anak remaja yang terlibat dalam penyalahgunaan
narkotika
e. Kelompok kelompok masyarakat yang ada di berbagai institusi pelayanan
kesehatan seperti:
- Masyarakat sekolah
- Pekerja-pekerja dalam perusahaan
4. Masyarakat
Masyarakat yang menjadi sasaran dalam penyuluhan kesehatan adalah
a. Masyarakat binaan puskesmas
b. Masyarakat nelayan
c. Masyarakat pedesaan
d. Masyarakat yang datang ke institusi pelayanan kesehaatan seperti
puskesmas, posyandu, yang diberikan penyuluhan kesehatan secara massal
e. Masyarakat luas yang terkena masalah kesehatan seperti wabah DHF,
muntah berak dan sebagainya

15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
PKMD adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar
gotong royog dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan
masalah untuk memenuhi kebutuhanya di bidang kesehatan dan di bidang lain yang
berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.
Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan
kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunai nilai strategis dalam
mengembangkan SDM sejak dini.
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya kesehatan dan keluarga
berencana.
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk wilayah tertentu yang sudah
disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan
kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui
pelayanan kesehatan bagi lansiayang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas
dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi
sosial dalam penyelenggaraanya.
Pengembangan masyarakat adalah menghidupkan tenaga masyarakat untuk
mampu dan mau mengatasi masalahnya sendiri secara swadaya sebatas kemampuannya.

Saran
Dengan ditulisnya makalah ini, semoga kita semua bisa benar-benar memahami
tentang bentuk bentuk pendekatan dan partisipasi masyarakat. Sehingga dapat
menambah dan melengkapi wawasan saat mengadakan penyuluhan atau saat terjun ke
masyarakat.

References

Effendy, D. N. (2010). Keperawatan Kesehatan Masyarakat (2nd Edition ed.). Jakarta: EGC.

16

Anda mungkin juga menyukai