Anda di halaman 1dari 30

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI
I. KONSEP DASAR KEHAMILAN
A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari
(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40
minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari
43 minggu disebut sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28
sampai 36 minggu disebut kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya
kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian, masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
c) Kehamilan trimester terakhir (antara 28 sampai 40 minggu). Janin
yang dilahirkan dalam trimester terakhir telah viable (dapat hidup).
(Hanifa Wiknjosastro, 2007)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik
buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan. Trimester I (sebelum
14 minggu), trimester II (antara minggu 14- 28), dan trimester ketiga
(antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36). (Abdul Bari Saifuddin,
2002)
3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2002).

B. Etiologi
Untuk setiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan
ovum (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi. Tiap spermatozoa terdiri dari tiga
bagian yaitu : kaput/kepala yang berbentuk lonjong agak gepeng dan
mengandung bahan nucleus, ekor, dan bagian yang silindrik menghubungkan
kepala dengan ekor, dan getaran ekor spermatozoa dapat bergerak cepat (Hanifa
Wiknjosastro, 2002)
C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang
laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan).
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang
perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata
mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan
mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini
akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur
matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim.
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi
lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak
dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5
menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan
pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada
dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka
terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang
menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan
alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan
mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat
dibuahi oleh satu sperma.
Diagram Pathway
Coitus

Ejakulasi (lepasnya cairan sperma ke dalam saluran


reproduksi wanita)

Sperma bergerak menuju tuba


fallopi

Konsepsi Tidak terjadi

Fertilisas Tidak terjadi

i fertilisasi
Konsepsi dan
pertumbuhan zigot Endometrium runtuh

Implantasi di
Menstruasi
uterus

Zigot (nidasi dalam rahim 5-7


hari)

Mencapai cavum uteri

Embrio (3-5 minggu)

Fetus ( >5 minggu)

D. Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan) (Hanifa Wiknjosastro,


2007)
1. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. Tidak
dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan
dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan
janin
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh peningkatan hormon
progesteron
c. Epalis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I kehamilan
d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena
pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli
dan alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna deposit
pigmen berlebihan. Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12
minggu.
e. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu.
f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
g. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan hormon korionik
gonadotropin (hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi antigen, antibody
dengan hCG sebagai antigen
3. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi
hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh
hormon steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan bila
berada ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang
setelah kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)

E. Klasifikasi Kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari. Umur
kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang dihitung mulai dari hari
pertama haid terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
b. Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu
c. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42 minggu.
2. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a. Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
b. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c. Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro, 2007)

F. Diferensial Diagnosa (Hanifa Wiknjosastro, 2007)


Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm adalah sekitar 280 hari
sampai 300 hari. Untuk melakukan asuhan antenatal yang baik, diperlukan
kemampuan dan pengetahuan untuk mengenali perubahan fisiologik yang terkait
dengan proses kehamilan yang mencakup perubahan produksi dan pengaruh
hormonal serta perubahan anatomik dan fisiologik selama kehamilan. Pengenalan
dan pemahaman mengenai perubahan fisiologik tersebut menjadi modal dasar
dalam mengenali kondisi patologik yang dapat mengagnggu status kesehatan ibu
ataupun bayi yang di kandungnya. Sehingga penolong atau petugas kesehatan
dapat mengambil tindakan yang tepat dan perlu untuk memperoleh luaran yang
optimal dari kehamilan dan persalinan.
a. Kehamilan normal
1) Tanpa adanya keluhan
2) Hasil pemeriksaan laboratorium yang baik
a) Laboratorium rutin
- Darah lengkap
- Urine lengkap
- Tes kehamilan
b) Laboratorium khusus
- Pemeriksaan TORCH
- Pemeriksaan serologis
- Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal
- Pemeriksaan air ketuban
- Pemeriksaan infeksi hepatitis B ibu atau bayi
- Pemeriksaan infeksi HIV/AIDS
b. Kehamilan dengan resiko
1) Resiko tinggi/sangat tinggi
2) Meragukan
3) Resiko rendah
c. Kehamilan disertai penyakit ibu yang mempengaruhi janin
d. Kehamilan yang disertai komplikasi
e. Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang
f. Diagnosis diferensial
1) Pseudosiesis, Terdapat amenorhee, perut membesar tetapi tanda-tanda
kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif. Hal ini terjadi pada wanita
yang ingin sekali hamil.
2) Kistoma Ovarii, Mungkin ada amenorhee, perut penderita makin besar
tetapi uterusnya sebesar biasa.
3) Mioma uteri, Dapat terjadi amenorhee, perut makin besar uterusnya makin
besar, kadang-kadang tidak merata, akan tetapi tanda-tanda kehamilan
seperti Braxton Hicks dan reaksi kehamilan negatif.
4) Menopause, Terdapat amenorhee, umur wanita kira-kira di atas 43 tahun,
uterus sendiri sebesar biasa, tanda-tanda kehamilan dan reaksi kehamilan
negatif. (Wiknjosastro, 2007)

G. KOMPLIKASI KEHAMILAN
1. Hiperemesis
Hiperemesis adalah muntah-muntah yang berlebihan sehingga mengganggu
pekerjaan sehari-hari.
Penyebab :
a. Masih belum jelas
b. Faktor psikis dan hormonal

Gejala :

a. Hiperemesis ringan/tingkat 1
1) Berat badan menurun
2) Badan lemas dan lemah
3) Nafsu makan berkurang
4) Perasaan nyeri di ulu hati
5) Belum terdapat tanda-tanda dehidrasi
b. Hiperemesis sedang/tingkat 2
1) Sudah ada tanda-tanda dehidrasi
2) Badan menjadi kurus
3) Kulit keriput kering, kadang-kadang ada kekuningan (akibat kadar
keton dalam tubuh)
4) Lidah kering dan kotor
5) Mulut berbau
6) Nadi cepat, suhu tinggi
7) Air seni berkurang
8) Albuminuria (terdapat albumin dalam urine) dan asetonuria (terdapat
aseton dalam urin)
c. Hiperemesis berat/tingkat 3
1) Gangguan kesadaran
2) Gelisah, samnolen, koma
3) Nadi kecil dan cepat, suhu tinggi
4) Dehidrasi

Penatalaksanaan :

a. Penderita ditempatkan di ruangan yang tenang dengan pengunjung dibatasi


b. Ibu dan keluarga diberikan penjelasan tentang proses kehamilan
c. Pemberian makanan dan minuman dihentikan
d. Pasang infus larutan glukosa 5%, yang perlu diperhatikan : jumlah air seni
(urine), jumlah cairan yang dimuntahkan, jumlah cairan yang diberikan
melalui infuse
e. Diberikan suntikan penenang
f. Setelah 48 jam perawatan dan keadaan umum baik dapat dimulai pemberian
makanan dan minuman
g. Keadaan umum semakin baik dan penderita sudah kuat boleh mobilisasi
(bangun dari tempat tidur)
2. Perdarahan dalam kehamilan
Perdarahan dalam kehamilan adalah keluarnya darah pervaginam yang belum
jelas penyebabnya. Perdarahan antepartum/kehamilan yang terjadi setelah
kehamilan 28 minggu. Saat terjadinya perdarahan :
Trimester 1 : abortus, KET
Trimester 2 : mola hidatidosa
Trimester 3 : plasenta previa, solusio plasenta
Kala 1 : plasenta previa, solusio plasenta
Kala 2 : ruptur uteri, trauma jalan lahir
Kala 3 : retensio plasenta
Kala 4 : atonia uteri, retensio plasenta

Prinsip dasar penanganan perdarahan

a. Harus segera dilariakn ke RS yang memiliki fasilitas untuk melakukan


transfusi darah dan operasi
b. Tidak diperbolehkan melakukan pemeriksaan dalam
3. Abortus
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar.
a. Terminasi/pengakhiran kehamilan oleh karena berbagai faktor penyebab
dimana janin dalam keadaan belum mampu hidup.
b. Dikatakan abortus apabila umur kehamilan 20 minggu atau kurang dan
berat janin 500 gram atau kurang

Macam-macam abortus

a. Abortus spontan
Terjadi dengan sendirinya,keguguran. Penyebab terjadinya abortus yaitu
pada hamil muda selalu didahului oleh kematian janin. Kematian janin ini
dapat dsebabkan oleh :
1) Kelainan telur (kelainan chromosom : trisomi,polyploidi).
2) Penyakit ibu (infeksi akut,kelainan endokrin, trauma,kelainan alat
kandungan).
b. Abortus provokatus
1) Abortus provocatus
Adalah pengguguran kehamilan,biasanya dengan alat-alat dengan
alasan bahwa kehamilan membahayakan, membawa maut bagi ibu,
misalnya karena penyakit berat.
2) Abortus criminalis
Adalah pengguguran kehamilan tanpa alas an medis yang syah dan
dilarang oleh hukum.
Derajat abortus

Diagnosis Perdarahan Servix Besar uterus Gejala lain


Imminens Sedikit/sedang Tertutup Sesuai usia Tes kehamilan
kehamilan positif, kram,
uterus lunak
Insipiens Sedang-banyak Terbuka Sesuai atau lebih Kram, uterus
kecil dari usia lunak
kehamilan
Incomplit Sedikit-banyak Terbuka Lebih kecil dari Kram, keluar
(lunak) usia kehamilan jaringan, uterus
lunak
Complit Sedikit atau tidak Lunak tidak Lebih kecil dari Tidak ada, kram,
ada terbuka usia kehamilan uterus kenyal
Missed Sedikit dan Agak kenyal Lebih kecil dari Menghilangkan
abortion berwarna dan tertutup usia kehamilan sebagian gejala
kehitaman kehamilan, uterus
tidak membesar,
embrio mati

4. Kehamilan ektopik
Adalah kehamilan yang terjadi diluar rahim, kehamilan ektopik biasanya baru
memberi gejala-gejala yang khas kalau sudah terganggu. Sehingga kalau
membahas kehamilan ektopik biasanya yang dimaksud adalah kehamilan
ektopik terganggu. Gejala-gejala yang penting :
a. Terlambat haid
b. Nyeri perut yang hebat
c. Perdarahan sedikit pervaginam
d. Pusing sampai syok
e. Perut tegang
f. Bila diperiksa dalam nyeri di serviks
g. Pada cavum douglasi teraba ada tumor yang kenyal
5. Mola hidatidosa ( hamil anggur )
Adalah tumor yang jinak (benigna) dari chorion. Gejala :
a. Perdarahan pervaginam kadang-kadang sedikit/banyak
b. Rahim lebih besar dari usia kehamilan
c. Tidak ada tanda-tanda adanya janin, tidak ada ballotement, tidak ada DJJ
dan tidak Nampak rangka janin pada USG.
d. Hiperemesis lebih sering terjadi
e. Mungkin terjadi preeklampsi atau eklampsi
Terjadinya preeklampsi atau eklampsi sebelum minggu ke 24 menunjuk ke
arah mola hidatidosa
6. Plasenta previa
Adalah plasenta yang implantasinya tidak normal/letak rendah sehingga
menutupi seluruh atau sebagian ostium internum. Gejala :
a. Perdarahan tanpa rasa nyeri, biasanya timbul setelah bulan ketujuh
b. Kepala anak masih tinggi
c. Sering terdapat kelainan letak

Bahaya untuk ibu :

a. Perdarahan yang hebat


b. Infeksi sepsis

Bahaya untuk anak :

a. Hipoksia
b. Perdarahan dan syok

7. Solusio plasenta
Adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta yang normal
implantasinya, biasanya terjadi antara minggu ke 22 dan lahirnya anak. Gejala :
a. Perdarahan yang disertai nyeri, juga diluar his
b. Anemia dan syok
c. Rahim keras seperti papan dan nyeri jika dipegang
d. Palpasi sukar dilakukan karena rahim yang keras
e. Fundus uteri makin lama makin naik
f. Bunyi jantung janin biasanya tidak ada
g. Pada pemeriksaan dalam teraba ketuban yang tegang terus menerus

Penyulit solusio plasenta :

a. Timbul dengan segera perdarahan dan syok


b. Timbul agak lambat kelainan pembuluh darah karena hipofibrinogenaemi
(gangguan pembuluh darah) dan gangguan faal ginjal

8. Nyeri ulu hati yang menetap


Bila nyeri menetap disertai dengan adanya pengeluaran lendir dan darah, maka
pasien dianjurkan untuk dirawat di RS.

H. Penatalaksanaan Pelayanan Antenatal


Pengawasan antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan terutama untuk
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba,
2002).
Pelayanan atau asuhan antanatal merupakan cara untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal
(Prawirohardjo,2002)
A. Tujuan asuhan antenatal adalah:
1. Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu
dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama ibu hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan, dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
6. Mempersiapkan peranan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bagi
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Abdul Bari Saifudin,
2002).
B. Kunjungan ANC
Minimal dilakukan empat kali kunjungan selama periode antenatal (Abdul Bari
Saifudin, 2002):
1. Satu kali kunjungan selama trimester pertama ( 1-12 minggu )
2. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (13-28 minggu )
3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga ( 29-40 minggu)
C. Pelayanan asuhan standar minimal ”10T”
1. Timbang BB dan ukur TB
2. Ukur Tekanan darah
3. Nilai status gizi buruk
4. Ukur TFU
5. Tentukan presentasi janin dan DJJ
6. Skrining status imunisasi TT
7. Fe minimal 90 tablet selama hamil
8. Tes labortorium
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara

D. Pemberian tablet Zat Besi (Abdul Bari Saifudin, 2002)


Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah
rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan
Asam Folat 500 µg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet zat besi sebaiknya
tidak diminum bersama teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan.

E. Imunisasi TT (Abdul Bari Saifudin, 2002)


Tabel 2.2 jadwal pemberian imunisasi TT
Antigen Interval Lama perlindungan %
(selang waktu minimal) perlindungan
TT1 Pada kunjungan antenatal - -
pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 99
tahun/seumur hidup
Keterangan : *artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi
yang dilahirkan akan terilndung dari TN (Tetanus Neonatorum).

F. Cara menentukan taksiran persalinan :


1. Menentukan tanggal perkiraan partus, dengan rumus Naegele ,
a. Siklus 28 hari yaitu hari + 7, bulan – 3, tahun + 1.
Contoh :
Jika seorang wanita memiliki siklus haid yang teratur, ibu mengatakan
haid terakhir pada tanggal 14 April 2012,maka hari tafsiran persalinan
tanggal 21 Januari 2013.

b. Siklus 35 hari yaitu hari +14,bulan -3,tahun +1.


Contoh :
Jika seorang wanita memiliki siklus haid yang teratur, ibu mengatakan
haid terakhir pada tanggal 9 Agustus 2012 ,maka hari tafsiran persalinan
tanggal 23 Mei 2013.

G. Pemeriksaan Obstetrik
Gambar 2.1 Palpasi abdomen
Gambar 2.2 Leopold I :

untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia kehamilan, menentukan


bagian janin yang ada pada fundus uteri.
Cara : Petugas menghadap kemuka ibu, uterus dibawa ketengah, tentukan
tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terdapat didalam fundus
Hasil : jika kepala teraba benda bulat dan keras, jika Bokong teraba tidak bulat
dan lunak
Gambar 2.3 Leopold II :
untuk menetukan bagian yang ada di samping uterus, menetukan letak.
Cara : uterus didorong kesatu sisi sambil meraba bagian janin yang berada
disisi tersebut dengan cara yang sama pada sisi uterus yang lain.
Hasil : punggung janin teraba membujur dari atas kebawah pada letak kepala.
Pada letak lintang dapat ditemukan kepala.

Gambar 2.4 Leopold III :

menentukan bagian janin yang berada di uterus bagian bawah.


Cara : tangan kanan diletakan diatas simfisis dengan ibu jari disebelah kanan
ibu dengan empat jari lainnya disebelah kiri ibu sambil meraba bagian
bawah tersebut.
Hasil : teraba kepala/bokong/bagian kecil janin.
Gambar 2.5 Leopold IV :
menetukan seberapa jauh bagian terendah bagian janin masuk ke dalam panggul

G. Cara menghitung berat badan janin dalam kandungan :


Menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ) menurut cara Jonson :
Bila bagian terendah janin masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU –11 ) x 155
Bila bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU – 12 ) x 155
John Woo :
Bila bagian terendah janin bukan kepala (bokong)
PBBJ = TFU x Lingkar Perut Ibu

H. Cara menentukan umur kehamilan :


Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau menggunakan jari –
jari tangan sesuai dengan usia kehamilan (menurut Leopold) :
Gambar 2.6 Pemeriksaan Fundus Uteri UNtuk Menentukan Usia Kehamilan
Tabel 2.3. Menentukan umur kehamilan dengan Leopold
Umur kehamilan TFU Keterangan

8 mgg Blm teraba Sebesar telur bebek


12 mgg 3 jari atas simfisis Sebesar telur angsa
16 mgg ½ pusat – simfisis Sebesar kepala bayi
20 mgg 3 jari bawah pusat -
24 mgg Sepusat -

28 mgg 3 jr ats pusat -

32 mgg ½ pusat – Px -
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada
di atas pintu panggul.
40 mgg 3 jr bwh Px Fundus uteri turun
kembali, karena
kepala janin masuk
ke rongga panggul.

Menentukan umur kehamilan dengan Mc. Donald


Usia kehamilan TFU(cm)
12 minggu -
16 minggu -
20 minggu 20 cm (±2cm)
22-27 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
28 minggu 28 cm (±2cm)
29-35 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
36 minggu 36 cm (±2cm)

Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri dalam cm dikaitkan dengan umur
kehamilan dan berat badan bayi sewaktu dilahirkan :
Bila pertumbuhan janin normal maka tinggi undus uteri pada kehamilan pada 28
minggu 25 cm, pada 32 minggu 27 cm dan 36 minggu 30 cm. pada kehamilan
40 minggu fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari bawah Px, hal
ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke
dalam rongga panggul. (Hanifa Wiknjosastro, 2002)
I. Pertambahan berat badan selama hamil :
1. Pertambahan berat total selama kehamilan pada primigravida sehat yang
makan tanpa batasan adalah sekitar 12,5 kg. Dengan distribusi pertambahan
berat badan sebagai berikut :
- Payudara : 0,5 kg
- Fat/lemak : 3,5 kg
- Plasenta : 0,6 kg
- Fetus : 3,4 kg
- Cairan ketuban (amniotic fluid) : 0,6 kg
- Pembesaran uterus : 0,9 kg
- Penambahan darah : 1,5 kg
- Cairan ekstraseluler : 1,5 kg
Total : 12,5 kg
(obstetri williams, 2005)
2. Kenaikan berat badan wanita hamil rata – rata antara 6,5 kg sampai 16 kg. Bila
berat badan naik lebih dari semestinya anjurkan untuk mengurangi makanan
yang mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi, terlebih – lebih sayur
mayur dan buah-buahan. (Hanifa Wiknjosastro, 2005)
II. KONSEP KEHAMILAN TRIMESTER III

Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Kehamilan trimester III yaitu periode 3 bulan terakhir kehamilan yang
dimulai pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40. Pada wanita hamil trimester
III akan mengalami perubahan Fisiologis dan psikologis yang disebut sebagai
periode penantian. Menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, wanita
hamil tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Saat ini juga merupakan waktu
untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua seperti
terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi.
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ke tiga, wanita mungkin
merasa cemas terhadap kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti :
apakah nanti bayinya lahir abnormal, membayangkan nyeri, kehilangan kendali
saat persalinan, apakah dapat bersalin normal, apakah akan mengalami cedera
pada vagina saat persalinan. Ibu juga mengalami proses duka lain ketika ibu
mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak istimewa khusus yang dirasakan
selama hamil, perpisahan terhadap janin dalam kandungan yang tidak dapat
dihindari, perasaan kehilangan karena uterusnya akan menjadi kosong secara
tiba-tiba. Umumnya ibu dapat menjadi lebih bergantung pada orang lain dan
lebih menutup diri karena perasaan rentannya yang merupakan gejala depresi
ringan.
Menjelang akhir kehamilan ibu akan semakin mengalami ketidak
nyamanan fisik seperti rasa canggung, jelek, berantakan dan memerlukan
dukungan yang kuat dan konsisten dari suami dan keluarga. Dan pada
pertengahan trimester ke tiga, hasrat seksual ibu menurun, dan perlu adanya
komunikasi jujur yang dengan suaminya terutama dalam menentukan posisi dan
kenyamanan dalam hubungan sek. Perubahan fisiologis pada kehamilan trimester
terjadi pada :
1. Uterus mulai menekan kearah tulang belakang, menekan vena kava dan aorta
sehingga aliran darah tertekan. Pada akhir kehamilan sering terjadi kontraksi
uterus yang disebut his palsu (braxton hicks). Itmus uteri menjadi bagian korpus
dan berkembang menjadi segmen bawah rahim yang lebih lebar dan tipis, servik
menjadi lunak sekali dan lebih mudah dimasuki dengan satu jari pada akhir
kehamilan.
2. Sirlukasi Darah dan Sistem Respirasi Volume darah meningkat 25% dengan
puncak pada kehamilan 32 minggu diikuti pompa jantung meningkat 30%. Ibu
hamil sering mengeluh sesak nafas akibat pembesaran uterus yang semakin
mendesak kearah diafragma.
3. Traktus digestivus. Ibu hamil dapat mengalami nyeri ulu hati dan regurgitasi
karena terjadi tekanan keatas uterus. Sedangkan pelebaran pembuluh darah pada
rectum, bisa terjadi.
4. Traktus urinarius. Bila kepala janin mulai turun ke PAP, maka ibu hamil akan
kembali mengeluh sering kencing.
5. Sistem muskulus skeletal. Membesarnya uterus sendi pelvik pada saat hamil
sedikit bergerak untuk mengkompensasi perubahan bahu lbh tertarik ke belakang,
lebih melengkung, sendi tulang belakang lbh lentur sehingga mengakibatnya
nyeri punggung
6. Terdapat striae gravidarum, mengeluh gatal, kelenjar sebacea lebih aktif. Berat
badan akan mengalami kenaikan sekitar 5,5 kg
7. Metabolisme Perubahan metabolisme seperti terjadi kenaikan metabolisme basal
sebesar 15-20% dari semula, terutama pada trimester ketiga, penurunan
keseimbangan asam basa dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter akibat
hemodelusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin. Kebutuhan
protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan
diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau sebutir telur ayam
sehari. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein. Kebutuhan
zat mineral untuk ibu hamil seperti : kalsium 1,5 gram setiap hari dan 30-40 gram
untuk pembentukan tulang janin, Fosfor rata-rata 2 gram dalam sehari, Zat besi
800 mg atau 30-50 mg per hari dan air yang 19 nilai sebelum hamil. Peningkatan
volume darah mengalami puncaknya pada pertenahan kehamilan dan berakhir
pada usia kehamilan 32 minggu, setelah itu relative stabil. Postur dan posisi ibu
hamil mepengaruhi tekanan arteri dan tekanan vena. Posisi terlentang pada akhir
kehamilan, uterus yang besar dan berat dapat menekan aliran balik vena sehingga
pengisian dan curah jantung menurun. Terdapat penurunan tekanan darah normal
pada ibu hamil yaitu tekanan sistolik menurun 8 hingga 10 poin, sedangkan
tekanan diastolic mengalami penurunan sekitar 12 poin. Pada kehamilan juga
terjadi peningkatan aliran darah ke kulit sehingga memungkinkan penyebaran
panas yang dihasilkan dari metabolisme.
Pertumbuhan dan perkemgangan janin pada trimester III, diantaranya ada
akhir bulan ke-7 (minggu ke-28), pertumbuhan rambut dan kuku yang semakin
memanjang, gerakan mata membuka dan menutup, gerakan menghisap semakin
kuat, panjang badan 23 cm dan berat 1000 gram. Minggu ke-29 sampai ke-32
(bulan kedelapan), tubuh janin sudah terisi lemak dan verniks kaseosa menutupi
permukaan tubuh bayi termasuk rambut lanugo. Kuku kaki mulai tumbuh
sedangkan kuku tanga sudah mencapi ujungnya. Janin sudah punya kendali gerak
pernafasan yang berirama dan temperature tubuh. Mata telah terbuka dan reflek
cahaya terhadap pupul muncul diakhir bulan. Ukuran panjang rata-rata 28 cm,
berat 3,75 pon. Minggu ke-33 sampai ke-36 (bulan kesembilan), kulit halus tanpa
kerutan di akhir bulan, kuku jari kaki mencapai ujungnya, biasanya testis 20
sebelah kiri turun ke skrotum. Ukuran rata-rata panjang 31,7 cm, berat 2500
gram. Minggi ke-37 sampai ke-40 (bulan kesepuluh), pertumbuhan dan
perkembangan utuh telah tercapai. Dada dan kelenjar payudara menonjol pada
kedua jenis kelamin. Kedua testis telah masuk ke skrotum pada akhir bulan ini,
lanugo telah menghilang pada hamper seluruh tubuh, kuku mulai mengeras
melebihi ujung tanganberi dan kaki, warna bervariasi dari putih, merah muda,
merah muda kebiruan akibat fungsi melanin sebagai bemberi warna kulit saat
terpajan cahaya. Ukuran panjang rata-rata 36 cm, berat 7,5 pon.
Pada kehamilan trimester III juga terjadi ketidaknyamanan, seperti :
1) Peningkatan frekuensi berkemih (nonpatologis) dan konstipasi. Frekwensi
berkemih pada trimester ketiga sering dialami pada kehamilan primi
setelah terjadi lightening. Efek lightening adalah bagian presentasi akan
menurun masuk ke dalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung
pada kandung kemih, sehingga merangsang keinginan untuk berkemih.
Terjadi perubahan pola berkemih dari diurnal menjadi nokturia karena
edema dependen yang terakumulasi sepanjang hari diekskresi. Dan cara
mengatasinya dengan menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi dan
menyarankan untuk mengurangi asupan cairan mnjelang tidur sehingga
tidak mengganggu kenyamanan tidur malam. Konstipasi diduga akibat
penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar
ketika terjadi penurunan jumlah progesterone. Akibat pembesaran uterus
atau 21 bagian presentasi menyebabkan pergeseran dan tekanan pad usus
dan penurunan motilitas pada saluran gastrointestinal. Dan bisa juga
akibat efek mengkonsumsi zat besi. Konstipasi dapat memacu hemoroid.
2) Edema devenden dan Varises, kedua hal ini disebabkan oleh gangguan
sirkulasi vena dan meningkatnya tekanan vena pada ekstremitas bagian
bawah. Perubahan ini akibat penekanan uterus yang membesar pada vena
panggul saat wanita tersebut duduk atau berdiri dan penekanan pada vena
kava inferior saat berbaring.
3) Nyeri Ligemen. Ligament teres uteri melekat di sisi-sisi tepat dibawah
uterus. Secara anatomis memiliki kemampuan memanjang saat uterus
meninggi an masuk kedalam abdomen. Nyeri ligamentum teres uteri
diduga akibat peregangan dan penekanan berat uterus yang meningkat
pesat pada ligament. Ketidak nyamanan ini merupakan salah satu yang
harus ditoleransi oleh ibu hamil. Nyeri punggung bawah tepatnya pada
lumbosakral yang diakibatkan terjadinya pergeseran pusat gravitasi dan
postur tubuh ibu hamil, yang semakin berat seiring semakin membesarnya
uterus. Pengaruh sikap tubuh lordosis, membungkuk berlebihan, jalan
tanpa istirahat, mengangkat beban berat terutama dalam kondisi lelah.
B. KONSEP MENEJEMEN KEBIDANAN

I. Pengkajian (tanggal…,jam…)
A. Data Subjektif
1. Biodata
· nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan menghindari terjadinya
kekeliruan.
· umur ibu, terutama pada ibu hamil yang pertama kali hamil. bila umur lebih dari
35 tahun disebut primi tua gravida dan bila umur kurang dari 18 tahun disebut primi
muda gravida. Wanita kurang dari 18 tahun pinggulnya belum cukup pertumbuhannya,
sehingga meny ebabkan kesulitan untuk melahirkan. Wanita umurnya lebih dari 35
tahun, badannya mungkin bisa kecapaian dan kurang lentur. Wanita sudah berumur 40
tahun, ada kemungkinan akan kelambanan jiwanya.
· Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan
pasien / klien. Dengan diketahuinya agama pasien, akan memudahkan bidan melakukan
pendekatan di dalam melaksanankan asuhan kebidanan.
· Pendidikan untuk memberi bimbingan sesuai dengan tingkat pendidikannya
· Pekerjaan ibu untuk mengatahui dimana ibu bekerja karena mungkin pekerjaan
ibu terlalu berat sehingga mengganggu kesehatan ibu sendiri / mempengaruhi kesehatan
janin
· Pekerjaan suami untuk mengetahui taraf kehidupan
· Alamat untuk memudahkan komunikasi, kunjungan rumah
2. Alasan datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk periksa
3. Keluhan Utama
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan rutin atau ada keluhan
seperti perdarahan, nyeri kepala, dll
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Meliputi penyakit yang pernah dialami, penyakit yang sedang diderita dan
mendapat pengobatan yang sedang atau pernah dilakukan. Hal ini penting diketahui
untuk melihat kemungkinan adanya penyakit – penyakit yang menyertai dan yang dapat
mempengaruhi kehamilannya, sehubungan dengan keadaan ibu yang lemah pada waktu
kehamilan dan setelah melahirkan. Penyakit tersebut antara lain : jantung, diabetes
melitus, anemia, hipertensi esensial, gonorhoe, TBC paru, asma, kelainan pembekuan
darah, hepatitis infeksiosa
5. Riwayat kesehatan keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama :
- anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular seperti
TBC, hepatitis
- penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan pembekuan darah,
jiwa, asama
- riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil kembar
adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang
pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai karena hal ini bisa
menurun pada ibu.
6. Riwayat haid
- menarche adalah terjadi haid yang pertama kali
menarche terjadi pada usia pubertas, yaitu sekitar 12 – 16 tahun
- siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal / dianggap
sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur
sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada manusia adalah 25 – 32 hari.

- Lamanya haid. Biasanya antara 2 – 5 hari, ada yang 1- 2 hari diikuti darah
sedikit – sedikit dan ada yang sampai 7 – 8 hari. Pada wanita biasanya lama haid ini
tetap.
- Keluhan yang dirasakan
- Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak
7. Riwayat perkawinan
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
- Jika lama menikah ≥ 4 tahun tetapi belum hamil bisa menyebabkan masalah pada
kehamilannya (pre eklampsia), persalinan tidak lancar
- Lama menikah ≤ 2 tahun, sudah punya lebih dari 1 anak, bahayanya perdarahan
setelah bayi lahir karena kondisi ibu masih lemah, bayi prematur, BBLR
- Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup
pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko kesulitan waktu melahirkan
- Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, pre – eklampsia,
KPD, persalinan tidak lancar / macet, perdarahan setelah bayi lahir, BBLR
8. Riwayat kehamilan,persalinan,nifas yang lalu
Kehamilan yang lalu mengalami gangguan / tidak seperti mual muntah, perdarahan
yang banyak, nyeri kepala, gangguan penglihatan, anak lahir spontan / tindakan, aterm /
premature / dismature., ditolong oleh dokter/bidan/dukun. Berat badan lahir, PBL, jenis
kelamin, hidup/meninggal. Bila meninggal sebabnya apa. Bagaimana plasenta lahir,
perdarahan/tidak, masa nifas terdapat penyulit/tidak ( seperti perdarahan/demam), laktasi
9. Riwayat kehamilan sekarang
- Berapa kali periksa dan dimana
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal sampai
kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36
minggu tiap minggu
- Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu
pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multi gravida. Pengamatan pergerakan
janin dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan lebih dari 28 minggu
- Masalah dan tanda bahaya seperti perdarahan yanng keluar dari vagina, penglihatan
kabur, bengkak pada muka / kaki, nyeri perut, sakit kepala yang hebat, nuntah – muntah
yang hebat, tidak merasakan gerakan janin
- Keluhan – keluhan yang lazim pada kehamilan
- Imunisasi TT diberikan sekurang – kurangnya diberikan 2x dengan interval minimal
4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada kehamilan yang
lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali (TT boster).
Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan janin walaupun diberikan pada
kehamilan muda.
- Pemberian vitamin, zat besi : tablet sehari segera setelah rasa mual hilang, minimal
sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
- Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan usia kehamilan,
memberikan konseling tentang keluhan hamil yang biasa, dan dapat mendeteksi adanya
komplikasi
10. Riwayat KB
Pernah ikut KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan apa tidak, setelah persalinan
rencananya ibu menggunakan KB apa
11. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10 – 11 jam. Untuk wanita hamil, juga dianjurkan
untuk tidur siang.
Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan denngan baik karena istirahat dan tidur yang
teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan
pertumbuhan dan perkembangan janin.
b. Aktivitas
wanita yang sedang hamil boleh bekerja tetapi sifatnya tidak melelahkan dan tidak
mengganggu kehamilan. Misalnya : pekerjaan rumah tangga yanng ringan, masak,
menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air,dll. Pekerjaan dinas mis. Guru,
pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat mengganggu kehamilan
lebih baik dihindarkan misalnya pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang
mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam kandungannya.
c. Nutrisi
nutrisi yang diperlukan ibu hamil kalori , protein, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin
D, vitamin C, vitamin B, dan air. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan
hidrat arang seperti manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk menghindari kelebihan
berat badan yang berlebihan
d. Eliminasi
Pada bulan pertama dan terakhir kahamilan biasanya ibu mengeluh sering kencing
karena kandung kemh tertekan oleh uterus dan kepala janin
Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan usus besar sehingga
mengakibatkan obstipasi. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena
menurunnya gerakan ibu hamil, tekanan kepala janin trhadap usus beasar dan rektum
e. Kebersihan
- Rambut harus sering dicuci
- Gigi betul – betul harus mendapat perawatan untuk mencegah karies
- Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan nifas, sebagai
persiapan untuk produksi makanan bayi oleh karena itu bila kurang kebersihannya bisa
menyebabkan infeksi
- Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah BAK/BAB harus
selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke belakang
- Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa tersembunyi
kuman penyakit.
- Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak hanya
membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah terangsang dan
badan terasa nyaman
- Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat pagi
dan sore, lebih – lebih pakaian dalam seperti BH dan CD.
13. Latar Belakang Sosial Budaya
Kepercayaan terhadap takhayul, upacara adat yang pernah dilakukan, ada pantang
makan atau tidak
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik/cukup/lemah
Kesadaran : composmentis/ somnolen/koma
Tekanan darah : 90/60 – 140/90 mmHg
Nadi : 60 – 80 x/menit (Pusdiknakes,2000:160)
Jika denyut nadi ibu 100x/menit atau lebih, mungkin ibu mengalami salah satu atau lebih
keluhan sbb:
- tegang, ketakutan atau cemas akibat masalah tertentu
- perdarahan hebat
- anemia
- sakit / demam
- gangguan tyroid
- gangguan jantung
- penggunaan obat
Temperatur : 36,1 – 37,6° C (Doenges,2001:43)
Pernapasan : 16 – 24 x/menit (Doenges,2001:43)
BB sebelum hamil :
BB sekarang : selama kehamilan TM II dan III pertambahan berat badan ± 0,5 kg
perminggu. Pertambahan > 0,5 kg perminggu pada TM III harus diwaspasai mengalami
preeklampsia. Hingga akhir kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9 – 13,5 kg.
TB : >145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm
kemungkinan panggulnya sempit.
LILA : > 23,5 cm, bila kurang merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu
yang kurang baik / buruk, sehingga ia beresiko untuk melahirkan BBLR.
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut : bersih/kotor, warna, mudah rontok/tidak. Rambut yang mudah dicabut
menndakan kurang giz / kelainan tertentu
Muka : chloasma gravidarum +/-, edema +/-
Mata : sklera kuning/tidak, konjungtiva pucat/tidak
Konjungtiva normal warna merah muda, bila pcat menandakn anemia. Sklera berwarna
putih, bila kuning menandakan teinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan ada
conjungtivitis
Telinga : ada secret/tidak, pendengaran baik/tidak
Bibir : kering/tidak, biru/tidak, stomatitis/tidak
Mulut : stomatitis/tidak, ada caries pada gigi/tidak
Dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan gingivitis yang mengandung pembuluh
darah dan mudah berdarah, maka perlu perawatan mulut agara terlihat bersih.
Adanya caries yang menandakan ibu kekurangan kalsium. Saat hamil sering terjadi
caries yang berkaitan dengan emesis, hiperemsisi gravidarum. Adanya kerusakan gigi
dapat menjadio sumber infeksi.
Leher : ada pembesaran kelenjar tiroid, vena jugularis, kelenjar limfe / tidak
- Dalam kehamilan biasa kelenjar tyroid mengalami hiperfunngsi dan kadang disertai
pembesaran ringan. Metabolisme basal dapat meningkat 15 – 25% walaupun tampak
gejala – gejala yang dapat menyerupai hiperfungsi glandula tyroid namun wanita hamil
itu tidak menderita hypertyroidismu.
- Bila terdapat pembesaran kelenjar limfe mungkin disebabkan oleh berbagai penyakit ,
misalnya peradangan akut / kronis di kepala, orofaring, kulit kepala / daerah leher, selain
itu kemungkinan terjadi TBC, sifilis.
- Bila terdapat pembendungan vena jugularis, menandaklan adanya kelainan
cardiovaskuler, kemungkinan besar ibu mengidap penyakit jantung
Dada : payudara tegang, hiperpigmenytasi areola mamae, putting susu menonjol/
datar/ masuk, nafas teratur/tidak, sesak/tidak
Perut : striae lividae/tidak, linea nigra/tidak, ada bekas luka operasi/tidak
Genetalia : bersih/tidak, ada kelainan/tidak, varises +/-edem/tidak, fluor +/-,
condilomata +/-
Ekstremitas : edema/tidak, varises/tidak
b. Palpasi
Leher : teraba pembesaran kelanjar tiroid, vena jugularis, kelenjar limfe /tidak
Payudara : teraba benjolan abnormal/tidak, colostrum +/-

Perut : Leopod I ( untuk mengetahui bagian anak yang ada di fundus dan TFU )
Leopod II ( untuk mengetahui letak punggung )
Leopod III ( bagian terendah kepala / bokong )
Leopod IV ( berapa bagian masuk PAP, divergen / konvergen ) ada nyeri
tekan / tidak
Ekstremitas : oedema/tidak, varises/tidak
c. Auskultasi
Dada : ronchi +/-. Wheezing +/-
DJJ : +/-, teratur/tidak, frekuensi 120 – 160 x/menit, jelas terdengar disebalah mana
d. Perkusi
reflek patela +/-
normal : tungkai bawah aka bergerak sedikikt ktika tendon ditekuk. Bila gerakannya
berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda eklampsia
bila reflek patela negatif, kemungkinan pasian mengalami kekurangan B1.
3. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium ( darah lengkap, urine lengkap, tes kehamilan ), USG, Hb

II. Identifikasi Diagnosa/Masalah


Dx : Ny “…”G…. P…. Ab… UK …. minggu,tunggal, hidup, intra uterin dengan ……
DS : Ibu mengatakan hamil …. Bulan, kehamilan keberapa, HPHT…
DO : - TD : 90/60 – 140/90 mmHg
- N : 60 – 80 x/menit
- RR : 16 – 24 x/menit
- suhu : 36,1 – 37,6° C
- TFU
- Pemeriksaan Leopold I,II,III,IV
- DJJ
III. Identifikasi Diagnosis/Masalah Potensial
Tidak ada
IV. Identifikasi dan Menetapkan Kebutuhan Segera
Tidak ada
V. Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu
R/ Ibu akan merasa akrab dengan petugas kesehatan dan akan percaya pada
tindakan yang akan dilakukan
2. Beritahu ibu hasil pemeriksaan yaitu kondisi ibu dan janin
R/ Ibu mengerti tentang kondisinya dan diharapkan ibu lebih kooperatif
3. Anjurkan pada ibu untuk beristirahat yang cukup
R/ Ibu hamil memerlukan fisik yang kuat agar kehamilanya dapat berjalan
dengan baik.
4. Jelaskan tanda bahaya pada ibu hamil yang perlu mendapat pertolongan segera
dari tenaga kesehatan seperti sakit kepala hebat, penglihatan kabur, gerak janin
berkurang, perdarahan, kejang, bengkak tangan, kaki, demam tinggi.
R /Ibu mengerti tentang tanda bahaya kehamilan dan berhati-hatiserta selalu
mennjaga kesehatanya.
5. Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara
R/ Perawatan payudara memberikan rasa nyaman pada ibu dan untuk persiapan
menyusui kelak
6. Jelaskan pada ibu tentang proses dan persiapan persalinan
R/ Ibu mengetahui tentang jalanya persalinan dan bisa memperiapkan
persalinanya secara matang.
7. Motivasi ibu untuk tetap rileks dan berpikir positif bahwa kehamilan dan
persalinanya akan bejalan normal.
R/ ibu lebih lega dan selalu menjaga kehamilanya.
8. Berikan terapi berupa Kalk 1x1, BC 1x1.
R/ pemberian terapi untuk meningkatkan kesetan ibu dan janin ang
dikandungnya.
9. Anjurkan pada ibu untuk kontrol ulang 2 minggu atau sewaktu – waktu jika ada
keluhan
R/ Pemantauan kondisi ibu dan janin
VI. Implementasi
Dilaksanakan mengacu pada intervensi
VII. Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil

Anda mungkin juga menyukai