Oleh :
Mentari Salma F (171411020)
3A – D3 Teknik Kimia
Salah satu upaya untuk menghasilkan produk reaksi bebas kontaminan adalah
dengan menggunakan reaktor dari gelas. Gelas atau lebih awam dikenal dengan sebutan
kaca merupakan material yang umum dijumpai dalam laboratorium terutama dalam
pengerjaan yang bersifat kimiawi seperti proses mereaksikan reaktan. Gelas adalah amorf
(non kritalin) material padat yang bening dan transparan (tembus pandang), biasanya
rapuh. Jenis yang paling banyak digunakan selama berabad abad adalah jendela dan gelas
minum. Kaca dibuat dari campuran 75% silikon dioksida (SiO2) dan beberapa zat
tambahan. Sebagai bahan baku tambahan adalah CaCO3 atau MgCO3 untuk
mempermudah peleburan dan Na3CO3 atau K2CO3 untuk menurunkan titik lebur.
Terkadang ditambahkan pula NaNO3 atau Na2SO4 untuk membantu proses finning dan
oksidator. Selain Na3CO2 dan NaNO3 juga ditambahkan oksida logam sebagai pewarna.
Suhu lelehnya adalah 2.000 derajat Celsius.
Sifat-sifat gelas diantaranya adalah sebagai berikut :
- Merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan sinar infamerah.
- Transparan dan tahan terhadap serangan kimia.
- Mampu menahan vacuum tapi rapuh terhadap benturan.
- Efektif sebagai isolator.
- Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
- Mempunyai viskositas cukup tinggi.
Adapun kekurangan dari gelas dan kaca yaitu:
Jenis-jenis Gelas :
1. Silika Lebur
Silika lebur atau silika vitreo dibuat melalui pirolisis silikon tetraklorida pada
suhu tinggi, atau dari peleburan kuarsa atau pasir murni. Gelas ini mempunyai ciri-ciri
nilai ekspansi rendah dan titik pelunakan tinggi. Karena itu, kaca ini mempunyai
ketahanan termal lebih tinggi daripada kaca lain. Gelas ini juga sangat transparan
terhadap radiasi ultraviolet dan sering digunakan sebagai kuvet dalam penggunaan alat
spektrometer.
2. Alkali Silikat
Alkali silikat dibuat dari dua komponen yaitu silika dan natrium oksida yang
dilebur. Produknya disebut dengan natrium silikat atau silikat soda. Silikat soda juga
dikenal sebagai gelas larut air dan banyak sigunakan sebagai perekat.
3. Gelas Soda Gamping
Gelas soda gamping (soda-lime glass) merupakan 95% dari semua kaca yang
diproduksi. Gelas ini digunakan untuk membuat segala macam wadah, gelas lembaran,
jendela mobil dan barang pecah belah lainnya.
4. Gelas Timbal
Gelas timbal merupakan gelas dengan kandungan timbal mencapai 82%. Proses
pembuatan gelas timbal yaitu dengan mengganti kalsium oksida dengan timbal oksida.
Gelas timbal memiliki indeks refraksi dan dispersi yang tinggi. Timbal yang terkandung
membuat kecemerlangan pada produk dibandingkan dengan produk gelas lainnya. Gelas
jenis ini juga dipakai sebagai perisai dari radiasi nuklir.
5. Gelas Borosilikat
Gelas borosilikat dikenal dengan nama dagang Pyrex. Gelas jenis ini mempunyai
koefisien ekspansi termal rendah, lebih tahan terhadap kejutan dan mempunyai stabilitas
kimia tinggi, serta tahanan listrik tinggi. Gelas borosilikat juga digunakan sebagai isolator
tegangan tinggi, dan lensa teleskop.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Memisahkan pipa gelas dengan cara menekan keluar dan menarik pipa gelas
kearah saling berlawanan hingga pipa gelas terpisah
Memegang kedua ujung pipa dengan kedua tangan, memanaskan bagian pipa
gelas yang ingin dibengkokkan hingga pipa gelas melunak.
Membengkokkan pipa gelas sambil meniup salah satu ujung pipa gelas (ujung
lainnya ditutup menggunakan jari) .
3.3 Keselamatan Kerja
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terutama kacamata pelindung dan sarung
tangan tahan panas jika diperlukan.
Mengarahkan pipa gelas ke bawah pada saat mematahkan pipa gelas.
Berhati-hati saat bekerja menyalakan dan menggunakan burner.
Jangan bermain-main dengan gelas beberapa saat setelah pembakaran karena masih
memiliki suhu yang cukup tinggi.
Membersihkan ruang kerja setelah praktikum karena memungkinkan adanya pecahan
gelas yang dapat menimbulkan kecelakaan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pipa Bengkok
Pipa Bengkok-1
Pipa Bengkok-2
Pipa Bengkok-3
Pipa Bengkok-4
Pipa Bengkok-5
Gelas merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan untuk pembuatan reaktor atau
alat-alat di Laboratorium. Pertimbangan pembuatan alat-alat atau reactor ini karena gelas
merupakan bahan yang tahan terhadap reaksi kimia. Gelas terbuat dari gabungan bahan-
bahan organic nonlogam yang didinginkan menjadi kaku tanpa mengalami kristalisasi. Bahan
utama dalam pembuatan logam yaitu kuarsa (SiO2).
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk memahami bahwa pipa gelas/kaca dapat
dipotong dan dibengkokkan. Pertama-tama praktikan mempersiapkan limbah pipa gelas
untuk kemudian dibuat pipa bengkok. Apabila ukuran pipa terlalu panjang maka dapat
dilakukan pemotongan. Pemotongan ini dilakukan menggunakan pisau pemotong gelas/kaca
dengan cara dibuat goresan pada pipa gelas sepanjang seperlima – seperempat dari keliling
pipa gelas. Goresan yang dibuat diusahakan tidak terlalu panjang, karena akan membuat
gelas yang dihasilkan terdapat banyak goresan (tidak mulus). Kemudian bagian ujung pipa
dipegang menggunakan ibu jari dengan posisi ibu jari berlawanan dari potongan dan posisi
pipa horizontal. Lalu ibu jari ditekan dan pipa ditarik serentak kesamping. Sehingga pipa
tersebut akan terpotong. Pemotongan yang miring akan mengakibatkan potongan yang tidak
teratur, sedang pemotongan yang tegak akan memberikan potongan yang lurus.
Setelah melakukan praktikum, didapat beberapa pipa yang diantaranya tidak memiliki
lengkungan 90˚ dan juga pipa yang mengalami penyempitan dibagian belokkan. Hal itu
kemungkinan terjadi karena pada saat pembengkokkan pipa yang digunakan masih sangat
panas sehingga terjadi penyempitan.
BAB V
KESIMPULAN
Ir. Dwi Nirwantoro Nur, M. (n.d.). PRAKTIK GELAS. In Modul Teknik Perawatan. Bandung: Politeknik
Negeri Bandung.