Anda di halaman 1dari 12

PENGKAJIAN KELUARGA II

I. DATA UMUM

1. Nama : Tn. N

2. Jenis kelamin : laki-laki

3. Tempat, tanggal lahir : Jawa Timur, 18-08-1953

4. Pendidikan : SD

5. Alamat : Margo Mulyo LK III RT/RW 002/003 Kecamatan

Kotabumi Ilir. LU

6. Komposisi keluarga

N Hubungan dgn Pendidikan


Nama JK TTL
o KK terakhir
1 Tn. M Laki-laki KK Jawa Timur,18-08-1953 SD
2 Ny. S Perempuan Istri Jawa Timur, 09-10-1965 SD
3 Sdr.S Perempuan Anak Kotabumi, 05-07-1990 SMA
4 An. K Perempuan Anak Kotabumi, 07-04-2009 SD
Genogram Keluarga
Keterangan :

 : Laki - laki

 : Perempuan

 : Meninggal Dunia

 : Menikah

 : Garis Keturunan

 ---- : Tinggal Serumah

7. Tipe keluarga : Keluarga ini merupakan keluarga inti (nuclear family)

yang terdiri terdiri ayah, ibu dan dua orang anak perempuan yang tinggal

satu rumah.

8. Suku Bangsa

Latar belakang budaya atau suku Tn.N yaitu suku jawa, bahasa rumah

yang digunakan adalah bahasa Jawa dan Indonesia. Tetapi dalam hal

kesehatan keluarga Tn.N terpengaruh dengan kebiasaan makanan-

makanan yang manis, pedas dan asin.

9. Agama

Ny. S dan keluarga beragama Islam, Ny. S juga sering mengikuti

pengajian atau wirid yang diadakan di mesjid dekat rumah

10. Status Sosial Ekonomi Kelurga

Anggota keluarga yang mencari nafkah: Tn. N bekerja sebagai petani

dengan penghasilan : Rp. 2.500.000/per bulan, penghasilan tambahan

didapat dari bantuan Ny. S yang berdagang warung dirumah serta sesekali

mendapatkan bantuan dari anak-anaknya yang sudah bekerja, Kebutuhan


yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan pokok (Rp.50.000/Hari) ), listrik

(Rp. 100.000/Bulan) dan biaya anak (Rp.10.000/ Hari), menghadiri

undangan(Rp.100.000/bulan). Total Biaya yang dikeluarkan setiap

bulannya ± Rp. 2.000.000. dilihat dari besarnya pendapatan dan

pengeluaran keluarga Tn. N termasuk dalam keluarga pra sejahtera.

11. Aktivitas Rekreasi keluarga

Keluarga Tn.N tidak memiliki kebiasaan untuk berekreasi. Keluarga

memanfaatkan waktu senggang/libur dengan diam di rumah saja bersama

dengan anak dan sesekali mengunjungi anak yang telah pisah rumah.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga Tn.N saat ini adalah Keluarga yang

melepas anak usia dewasa muda . Anak Keluarga Tn. N yang pertama dan

kedua telah menikah dan dua orang lainnya masih tinggal bersama Tn. N.

2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu anak ketiga

yang belum bekerja sehingga belum mandiri dan masih bergantung pada

Tn. N dan Ny. S.

3. Tugas perkembangan sesuai dengan tahap perkembangan keluarga saat ini

yaitu dalam tahap keluarga dengan anak dewasa muda.Keluarga Tn. N

mempertahankan keintiman pasangan membantu anak untuk mandiri,

mempertahankan komunikasi, memperluas hubungan keluarga antara

orang tua dengan menantu, menata kembali peran dan fungsi keluarga
setelah ditinggalkan anak-anaknya serta merawat orang tua lanjut usia

yang tinggal bersamanya.

4. Riwayat keluarga inti

Ny. S menderita diabetes melitus sejak 4 tahun yang lalu. Ny. S mengeluh

sering merasa lapar dan haus, mudah lelah dan mengantuk, sering buang

air kecil di malam hari, sering merasa kesemutan pada jari tangan dan kaki

terutama jika hari dingin dan berat badan yang naik sebesar 6 kg. Hasil

vital sign didapakan TD 120/80 mmHg, HR : 82x/m, RR : 21x/m dan

Suhu : 36,50C. Saat dilakukan pemeriksaan gula darah, didapatkan bahwa

gula darah sewaktu Ny. S yaitu 400 mg/dl. Selain diabetes melitus, Ny. S

juga menderita penyakit magh dan vertigo. Salah satu faktor penyebab

penyakit diabetes melitus yang diderita Ny. S merupakan faktor keturunan

dari orang tua laki-laki Ny. S yang meninggal karena penyakit diabetes

melitus. Selain itu, Ny. S juga suka mengkonsumsi makanan dan minuman

dengan kadar gula yang tinggi. Pada bulan Februari 2019 Ibu.D dirawat

dirumah sakit karena menderita gastritis akut selama 5 hari. Saat ini

anggota keluarga inti Tn. N yang lain dalam keadaan sehat.

5. Riwayat keluarga sebelumnya

Keluarga Tn.N tidak mempunyai penyakit menular tetapi mempunyai

penyakit diabetes mellitus Selain orang tua laki-laki Ny. S, 1 orang adik

dari Ny. S juga menderita diabetes melitus yang juga merupakan faktor

keturunan.
KEADAAN LINGKUNGAN

1. Rumah keluarga Tn. N adalah rumah permanen milik pribadi dengan luas

kira-kira 80 m2 dengan atap menggunakan genteng. Ada 3 kamar tidur

yaitu kamar 1 ruang tamu, 1 kamar mandi dan 1 dapur dalam rumah dan

terdapat warung didalam rumah. Saluran pembuangan limbah rumah

tangga dialirkan ke selokan dan saluran pembuangan WC ke septic tank.

Rumah Tn. N mendapat cahaya matahari dan ventilasi serta jendela rumah

yang juga kurang. Penerangan dirumah menggunakan listrik. Keluarga

mempunyai pembuangan sampah terbuka, biasanya sampah-sampah

rumah tangga akan dibuang ke tempat pembuangan sampah jika sudah

penuh. Terdapat fasilitas kesehatan di lingkungan rumah yaitu puskesmas,

posyandu, dokter dan rumah bidan. Fasilitas kesehatan tersebut dapat

dijangkau dengan menggunakan kendaraan maupun berjalan kaki.

Denah Rumah

Kamar Dapur

Mandi Warung

KT

Ruang

KT Tamu Teras

KT

Teras
2. Mobilitas geografis keluarga

Tn. N dan Ny. S lahir di Jawa timur dan sejak menikah tinggal di

Lampung Utara. Keluarga Tn. N tidak pernah tinggal di luar lingkungan

lampung, meskipun pindah rumah itu tetap disekitar daerah tempat

tinggalnya.

3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Kapan keluarga melakukan sosialisasi dengan masyarakat bila ada hajatan

dan pengajian di lingkungan setempat.

4. Sistem pendukung keluarga:

Keluarga Tn. M didukung sepenuhnya oleh keluarga Meskipun menderita

diabetes melitus tetapi Ny. S tetap melakukan aktifitas seperti biasanya

dengan dukungan dari keluarga. keluarga Tn.N memiliki kartu jaminan

pengobatan BPJS/KIS namun jarang digunakan untuk berobat.

STRUKTUR KELUARGA

1. Pola dan proses komunikasi keluarga

Komunikasi yang terjalin dalam keluarga Tn.N cukup baik. Cara

komunikasi ang diterapkan yaitu komunikasi secara langsung karena Tn.

N dan keluarga tinggal serumah. Dalam komunikasi yang paling dominan

adalah Tn. N dan Ny. S. Biasanya saat malam hari keluarga Tn. N akan

berkumpul dan saling bercerita dan jika ada masalah akan diselesaikan

secara bersama-sama.
2.
3. Struktur Kekuatan Keluarga

Keluarga Tn. N dalam pengambilan keputusan selalu kompromi /

bersama orang tuannya dan anaknya yang sudah masuk usia remaja untuk

kesepakatan bersama

4. Struktur Peran

Keluarga Tn. N mengatakan tidak pernah mengeluh tentang peran masing-

masing. Tn. N sebagai kepala rumah tangga sebagai pengambil

keputusan,juga mencari nafkah bagi keluarganya, Ny.S berperan sebagai

ibu dan istri, Sdr. S dan An.A yang bungsu masih sekolah, anak Tn. N

sering membantu ibunya dalam pekerjaan rumah yang bersifat ringan.

FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Afektif

Ny. S dan keluarga sudah menjalankan fungsi afektif yang baik, dapat

dilihat dai interaksi antara anggota keluarga yang saling menyayangi,

saling membantu dan saling menghargai.

2. Fungsi sosial

Keluarga Tn. N mendidik anak-anaknya dengan disiplin dan sesuai

dengan norma yang ada dalam masyarakat. Keluarga akan saling

berbagi dan menceritakan masalah yang dialami agar dapat dipecahkan

bersama-sama.

3. Fungsi perawatan keluarga


Keluarga belum tahu batasan kadar gula darah normalnya, penyebab, tanda

dan gejala secara lengkap, pengobatan dan komplikas dari penyakit Ny. S,

klien sering merasa cepat lelah dan sering mengantuk serta merasa

kesemutan pada jari tangan dan kakinya, gatal pada kulit. Keluarga

mengatakan bahwa kencing manis merupakan penyakit yang berbahaya.

Keluarga terus mengingatkan kepada Ny. S untuk melakukan pengobatan

ke puskesmas. Namun Ny. S jarang memeriksakan gula darahnya dan

minum obat DM. Bila keluhan timbul hanya minum obat herbal. Ny. S

merasa tidak perlu minum obat jika tidak ada keluhan dan tidak perlu

kontrol kadar gula darahnya. Keluarga berpendapat jika minum obat terus

nanti kecanduan obat. Keluarga bertanya makanan apa saja yang boleh di

makan dan yang tidak boleh di makan untuk DM. Keluarga mengerti pola

hidup sehat seperti makanan bergizi, menjaga lingkungan, berolahraga

secara rutin. Keluarga berobat ke petugas kesehatan terdekat jika ada yang

sakit, jika tidak sembuh ke dokter keluarga dan Puskesmas,

4. Fungsi reproduksi

Keluarga Tn, N tidak berencana menambah anak karena sudah memiliki 4

orang anak dan Ny. S juga telah Menopause sehingga tidak lagi menjadi

aseptor KB.

5. Fungsi ekonomi

Tn.N mengatakan dia yang memiliki penghasilan. Penghasilan keluarga

per bulan antara Rp.2.500.000,- Penghasilan itu terkadang tidak cukup

untuk memenuhi kebutuhan keluarga


STRES DAN KOPING KELUARGA

1. Stressor yang dimiliki keluarga (jangka pendek)

Yang menjadi beban pikiran jangka pendek Ny. S yaitu sering mengeluh

cepat lelah dan jika sudah kambuh ia hanya tiduran dan tidak dapat

melakukan apa-apa.

2. Stressor jangka panjang

Ny.S cemas dengan keadaannya saat ini dan takut tidak dapat sembuh

dari penyakit yang diderita serta sering memikirkan anak ketiganya yang

belum bekerja .

3. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

Keluarga Tn. N berpikiran positif terhadap suatu masalah dan selalu

memberi dukungan positif terhadap penyakitnya.

4. Strategi koping yang digunakan keluarga

Berdoa dan selalu berpikiran positif dengan suatu masalah dan selalu

berserah pada sang pencipta.

5. Strategi adaptasi disfungsional

Jika merasa lelah dan sakit Ny. S akan beristirahat dan tidur.

HARAPAN KELUARGA

Ny. S dan keluarga berharap dengan adanya petugas kesehatan yang

mengunjungi nya, akan ada perubahan tingkah laku yang dapat diakukan

oleh Ny. S dan keluarga dalam menunjang peningkatan kesehatan .


H. PEMERIKSAAN FISIK

TD Nadi Nafas Suhu BB TB


No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (oC) (kg) (cm)

Tn.N 120/80 80 16 36 60 159

Pemeriksaan Jantung : suara detak jantung normal,s1s2 tunggal


Fisik Paru-paru : nafas vesikuler,tidak ada tarikan intercostae
1
Abdomen : bulat datar,hepar&lien tidak teraba,bising
Usus normal
Ekstremitas : bentuk dan fungsi normal,tidak ada odem,
Kulit : turgor dan elastisitas baik, warna kecoklatan
Ny.S 120/80 78 20 36,5 60 150

Pemeriksaan Jantung : suara detak jantung normal,s1s2 tunggal, reguler


Fisik Paru-paru : nafas vesikuler,teratur, tidak ada tarikan intercostae
2 Abdomen : bulat,hepar&lien tidak teraba,bising Usus 10x/m, nyeri
tekan epigastrium,
Ekstremitas : bentuk dan fungsi normal,tidak ada odem
Kulit : turgor dan elastisitas baik,terdapat bintik-bintik
kemerahan
Sdr. S 100/80 88 18 36,4 40 157

Pemeriksaan Jantung : suara detak jantung normal,s1s2 tunggal


Fisik Paru-paru : nafas vesikuler,tidak ada tarikan intercostae
3 Abdomen : bulat menonjol,hepar&lien tidak teraba,bising Usus
normal, nyeri tekan epigastrium
Ekstremitas : bentuk dan fungsi normal,tidak ada odem
Kulit : turgor dan elastisitas baik, kulit lembab

An A - 104 24 36,8 27 130

Pemeriksaan Jantung : suara detak jantung normal,s1s2 tunggal


Fisik Paru-paru : nafas vesikuler,tidak ada tarikan intercostae
4 Abdomen : bulat datar,hepar&lien tidak teraba,bising usus 12
x/ml
Ekstremitas : bentuk dan fungsi normal,tidak ada odem
Kulit : turgor dan elastisitas baik,warna sawo matang
ANALISA

 N Data Penunjang Masalah


o
1 DS :
 Ny. S mengatakan menderita DM sejak 4 tahun yang lalu, Ketidakefektifan
tidak minum obat dan jarang memerikasakan penyakitnya manajemen
ke fasilitas kesehatan kesehatan
 Keluarga mengatakan Ny.S menderita penyakit DM keluarga
penyebabnya dari keturunana ayahnya
 Keluarga Tn. N mengatakan hanya sedikit mengetahui
tentang tanda dan gejala, serta tidak mengetahui apa-apa
saja yang harus dihindari untuk mencegah terjadinya
penyakit pada Ny.S.
 Ny. S mengatakan tidak ada pantangan makanan
 Ny. S mengatakan sering cepat lelah dan mengantuk
 Ny. S mengatakan bila terasa lemah Ny. N hanya tidur dan
beristirahat saja
 Ny. S mengatakan menderita DM sejak 4 tahun yang lalu,
tidak minum obat dan jarang memerikasakan penyakitnya
ke fasilitas kesehatan

DO :
 Keluarga menjawab singkat pertanyaan tentang
pengertian penyakit, pencegahan, perawatan dan
pengobatannya
 GDS 400 mg/dl
 TD 120/80 mmHg
 Nadi 78 x/m
 IMT

DS : Kurangnya
 Jika ada keluarga yang sakit, hal pertama yang dilakukan efektifnya koping
adalah istirahat dan jika sakitnya bertambah parah baru keluarga
dibawa ke Puskesmas terdekat
 Ny S mengatakan sering merasa gatal dan digaruk dengan
tangan
 Ny. S mengatakan sering memikirkan anak ketiganya yang
belum bekerja

DO: DO
 Keluarga terlihat kebingungan saat ditanya tentang sakitnya
 Keluarga terlihat tidak mampu memberikan perawatan bila
ada keluarga yang sedang sakit.
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1 Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d


kompleksitas program perawatan/pengobatan.
2 Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d pemilihan gaya hidup tidak
sehat

Anda mungkin juga menyukai