Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Untuk meningkatkan pendapatan, diperlukan usaha-usaha yang bersifat kreatif, pantang
menyerah dan beroriantasi pasar. Usaha tersebut juga diharapkan mampu memberikan peluangb
bagi seseorang yang baru akan membuka lapangan pekerjaan. Maka dari itu usaha yang
sederhana dan mudah untuk dilirik perlu dikembangkan seperti usaha budidaya. Dari segi
pemasaran, budidaya tanaman jenis sayur mayur ini banyak diminati oleh banyak orang.
Diharapkan dari usaha budidaya tanaman kangkung ini dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan.

B. TUJUAN USAHA
a. Membuka lapangan pekerjaan.
b. Mendapatkan penghasilan sendiri.
c. Mengenbangkan potensi budidaya tanaman sawi.
d. Dapat melakukan usaha dengan baik
e. Dapat menjadi sumber penghasilan bagi orang lain dilingkungan sekitar
f. Meningkatkan jiwa kewirausahaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
Sawi caisin merupakan salah satu jenis sayuran yang disukai oleh konsumen Indonesia karena
memiliki kandungan pro vitamin A dan asam askobat yang tinggi. Caisin (Barssica sinensis L )
termasuk kedalam famili brassicaceae. Tanaman ini termasuk jenis sayuran daun yang dapat
tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi . tanaman sawi terdiri dari dua jenis yaitu sawi
putih dan sawi hijau. Karna pemeliharaanya mudah, tanaman sawi caisin banyak ditanam di
pekarangan.
Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu usaha tani sawi caisin. Benih yang
baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan baik benih sawi caisin dapat di perolah
dengan cara membeli dari toko pertanian atau dengan menyiapkan benih sendiri (Haryanto,
Suhatini, Rahayu 1995).

Petanian Organik adalah sebuah bentuk solusi baru guna menghadapi kebuntuan yang dihadapi
petani sehubungan dengan maraknya intervensi barang-barang sintetis atas dunia pertanian
sekarang ini. Dapat dilihat, mulai dari pupuk, insektisida, perangsang tumbuh, semuanya telah
dibuat dari bahan-bahan yang disintesis dari senyawa-senyawa murni (biasanya un organik) di
laboratorium. Pertanian organik dapat memberi perlindungan terhadap lingkungan dan
konservasi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, memperbaiki kualitas hasil pertanian,
menjaga pasokan produk pertanian sehingga harganya relatif stabil, serta memiliki orientasi dan
memenuhi kebutuhan hidup ke arah permintaan pasar.
Berikut ini adalah cara penanaman tananam kangkung :
Menyiapkan bibit Sawi

Menyiapkan Pot atau Polybag

Menanam Bibit Sawi

Perawatan Sawi

Panen Sawi

A. Aspek Teknis
Sawi merupakan komoditi hortikultura yang dapat memberikan keuntungan bagi petani, selain
permintaan pasar yang terus meningkat, cara budidayanya mudah. Sawi juga termasuk salah satu
jenis tanaman sayuran umbi dari kubis-kubisan (Cruciferae atau Brassicaceae) yang telah lama
dikenal oleh masyarakat luas.
Tanaman caisin dapat tumbuh dan beradaptasi pada hampir semua tanah, baik pada tanah mineral yang
bertekstur ringan / sarang sampai pada tanah-tanah bertekstur liat berat dan juga pada tanah
organik seperti tanah gambut. Kemasaman (pH) tanah yang optimal bagi pertanaman caisin
adalah antara 6-6,5. Sawi caisin yang dianjurkan ditanam didataran rendah atau tinggi adalah
LV.145 dan tosakan, dan kebutuhan benih per hektar sebesar 450-600 gram.
B. Aspek Sosial
Sebagai sayuran daun, sawi kaya akan sumber vitamin dan mineral. Kandungan gizi sawi tiap 100
gram bahan dapat dilihat seperti tabel dibawah ini :

Tabel 1. Kandungan Gizi Sawi Tiap 100 gram


Kandungan
dan Komposisi Gizi
Berdasarkan Direktorat gizi
Dep. Kes RI ( 1981)
Berdasarkan Food Nutrion Reseach Center Hand Book
No. 1 Manila (1964)
Energi (kal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr)
Serat (gr)
Fospor (mg)
Zat Besi (mg)
Natrium (mg)
Kalium (mg)
Vitamin A (S.I)
Thiamine (mg)
Riboflavin (mg)
Niacin (mg)
Vitamin (mg)
Air (gr)
Kalsium (mg)

21,0
1,8
0,3
3,9
0,7
33,0
4,4
20,0
323,0
3.600,0
0,1
0,1
1,0
74,0
-
147,0
22,0
2,3
0,3
4,0
-
38,0
2,9
-
220,0
6460,0
0,1
-
-
102,0
92,2
220,0
Sumber : Rukmana (2004)

Sawi kaya akan sumber Vitamin A, sehingga sangat berguna dalam upaya mengatasi masalah
kekurangan vitamin A atau penyakit rabun Jauh yang sampai saat ini menjadi masalah dalam
kalangan anak balita.

C. Aspek Pasar
Harga penjualan sawi berkisar antara Rp. 4.000 sampai Rp. 8.000 / kg. Penjualan dalam skala kecil
dapat juga dijual dengan ikatan dimana seikat terdiri dari empat sampai lima rumpun dengan
harga Rp. 2000 sampai Rp.4000. Dengan demikian sawi caisin sangat mudah untuk dipasarkan
di lingkungan

1. Persemaian
Persemaian dilakukan setelah 2 minggu pemberian pupuk kandang, benih di tabur pada permukaan
bedengan , selanjutnya benih ditutupi dengan tanah yang halus setebal 1 - 2 cm.dilakukaan
perawatan dengan penyiraman menggunakan sprayer.benih yang baik akan tumbuh setelah 3 – 5
hari. Setelah berdaun 3 – 5 helai ( kira-kira berumur 2-3 minggu sejak biji di semai) tanaman
dapat dipindah kan dilahan yang digunakan.
2. Penyiapan Lahan
Penyiapan lahan dilakukan, dengan cara penyiapan bedangan dengan luas lahan 50 m2 dengan
membersih kan terlebih dahulu rumput dan tanaman liar yang ada lalu di cangkul hingga
gembur. Luas lahan 50m2 dengan jarak tanam 15 cm x 20 cm.
3. Penanaman
Penanaman bibit ke lapangan dilakukan setelah bibit berumur 12 hari. kriteria bibit yang baik adalah
pertumbuhannya sehat dan normal, berbatang lurus dan telah berdaun 4 – 5 helai.
4. Pemeliharaan
Penyiangan gulma dilakukan pada umur + 2 minggu setelah tanam. Kemudian dilakukan penyiangan
dan pendangiran susulan setiap 2 minggu sekali, terutama pada musim hujan. Penyiraman
tanaman perlu dilakukan apabila ditanam pada musim kemarau atau dilahan yang sulit air.
Penyiraman dilakukan sejak awal penanaman sampai waktu panen. Penyiraman dilakukan 2 kali
sehari pada pagi dan sore hari.

5. Panen
Panen dapat dilakukan setelah tanaman berumur 45-50 hari setelah pindah tanam. Pemanenan
dilakukan dengan cara mencabut seluruh tanaman beserta akarnya atau dengan cara memotong
bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan menggunakan pisau tajam.
6. Pasca Panen
Pasca panen dilakukan dengan cara mencuci tanaman yang sudah dipanen dengan air bersih agar
semua kotoran berupa tanah yang menempel pada akar atau percikan tanah yang terikut pada
daun dan batang menjadi bersih dengan cara disiram. Daun yang tampak tua dan tidak menarik
dibuang.
7. Pemasaran
Pemasaran dilakukan dengan secara langsung ke agen atau ke konsumen dalam komplek SPP dengan
harga Rp. 8000 /kg atau Rp. 2000 – Rp. 4000 per ikat.
BAB III
ANALISA USAHA
A. PENGENALAN
 Nama kelompok : Kelompok 1
 Ketua kelompok :Aristo Nugroho Putra
 Wakil ketua kelompok :Fauzan Rahman
 Sekretaris :Devita Utami
 Bendahara I : Anggit Sabrina
 Bendahara II : Rizki Fahreza

B. WAKTU DAN TEMPAT


Pelaksanaan budidaya ini dilakukan mulai tanggal 27 September 2016 – Desember
2016. Tempat atau lokasi pelaksaan dilakukan di lingkungan SMAN 2 Bandung

C. PEMASARAN PRODUK
· Jasa / produk yang akan dipasarkan : Tanaman Sawi
· Profil para konsumen yang akan dituju :
a. Individu
b. Keluarga
c. Toko sayur mayur

D. ANALISA SWOT
 Kekuatan
 Kemampuan produksi yang mumpuni.
 Strategi tempat yang tepat
 Kelemahan
 Kurang adanya inovasi dalam proses produksi yang berdampak kedaya tarik
pembeli yang terus menurun.
 Lebih mengutamakan ketertarikan kuantitatif daripada kualitatif
 Peluang
 Jangkauan Pasar yang luas membuat semua kalangan masyarakat bisa
dikategorikan sebagai konsumen.
 Ancaman
 Human error yang bisa saja membuat budidaya ini gagal
 Bibit yang tidak unggul
E. JADWAL
Hari ke- Perlakuan
1 Semai benih sawi
1-4 Penyiraman rutin 4 kali sehari
10 Pemberian pupuk organic
30 Pemanenan

BAB IV
ANGGARAN BIAYA
A. MODAL
Nama barang Satuan Biaya Jumlah
Polybag 30 x 30 1 bungkus (30 pcs) Rp 15.000,00 Rp 15.000,00
Bibit tanaman sawi 2 bungkus (100 Rp 4.500,00 Rp 9.000,00
biji)
Tanah 5 kg Rp 2.500,00 Rp 12.500,00
Pupuk organic 1 kg Rp 15.000,00 Rp 15.000,00
TOTAL Rp 51.500,00

B. BREAK EVEN POINT


Break even point adalah untuk mengetahui berapa minimal hasil yang harus kita produksi
pada titik impas.
a. BEP untuk volume/ produksi = 25 tanaman
Usahatani kangkung ini berada pada posisi impas (tidak untung/tidak rugi apabila
produksinya 25 ikat, karena produksinya mencapai 50 ikat maka usaha tani ini berada
pada posisi untung.
b. BEP untuk harga sawi
BEPh = Rp. 3.000 / ikat
Usahatani kangkung ini berada pada posisi untung apabila dijual pada harga
Rp. 3.000 / ikat

C. PENDAPATAN
Produksi kangkung = 40 buah x Rp 2.000,00 = Rp80.000,00

D. KEUNTUNGAN
Pendapatan-total biaya = Rp 80.000,00 – Rp 51.500,00 = Rp 29.500,00

BAB V
PENUTUP

Usaha budidaya sawi merupakan salah satu solusi mengatasi permasalahan ekonomi dan
sosial di negara kita. Melalui usaha ini diharapkan mempunyai manfaat ganda , berupa
penyediaan lapangan kerja / kesempatan berusaha di daerah pedesaan, peningkatan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis kelayakan usaha baik pebenihan maupun pemanenan
kangkung sangat menguntungkan. Selain itu, usaha tersebut tidak memerlukan lahan yang luas
sehingga budidaya ini dapat memanfaatkan lahan pekarangan baik di pedesaan maupun
perkotaan.
Demikian rencana budidaya kangkung di SMAN 2 Bandung, semoga proposal dapat
menjadi pertimbangan dan pada akhirnya terealisasi. Semoga Allah SWT meridhoi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai