Anda di halaman 1dari 11

Nama : Retno Dwi Sri Handayani

Kelas / NIM : PenMas B 2016 / 1515161782


Mata Kuliah : Strategi Aksi Pemberdayaan Masyarakat
Dosen : Dr. Henny Herawaty, M.Pd

MEMBUAT PERENCANAAN (PROGRAM) STRATEGI


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

A. Analisis Fakta dan Keadaan (sumber)

Penderita DBD di Sumut Capai 5.713 Orang, 25 Meninggal


Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190131202945-20-365558/penderita-dbd-
di-sumut-capai-5713-orang-25-meninggal
Medan, CNN Indonesia -- Penderita demam berdarah dengue (DBD) di Sumatra Utara
selama 2018 mencapai 5.713 orang, 25 di antaranya meninggal dunia. Namun dari jumlah itu,
Kota Medan menempati urutan terbanyak penderita DBD dibanding kabupaten/kota lainnya di
Sumut. "Penderita DBD terbanyak ada di Kota Medan yakni ada 1.490 orang dan 13 di antaranya
meninggal. Kemudian Deli Serdang 987 penderita. Namun tidak ada yang meninggal," kata
Sekretaris Dinkes Sumut Ridesman, Kamis (31/1).
Ridesman mengakui Kota Medan memang endemis DBD disebabkan pengelolaan
kesehatan lingkungan yang belum optimal. Selain itu perilaku masyarakat dalam pencegahan
DBD ini masih perlu ditingkatkan. "Setelah Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang menempati
urutan kedua. Tentunya karena dua daerah ini bersebelahan sehingga memudahkan terjadinya
penyebaran penyakit DBD ini," ujarnya.
Menurut Ridesman, masalah DBD ini bukanlah semata masalah kesehatan, sehingga
semua stakeholder harus berkolaborasi untuk menanggulangi tingginya angka penderita DBD.
"Karenanya, saran saya, masyarakat bersama dengan Pemda harus seiring sejalan dalam
memperbaiki faktor lingkungan," katanya.
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Sumut
Dr. Yulia Maryani MKes mengatakan penyebaran DBD yang vektornya nyamuk aedes
aegypti salah satunya dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Semakin banyak jumlah penduduk
maka perindukan nyamuknya semakin banyak. "Faktor utama perilaku hidup bersih karena
nyamuk tersebut suka di daerah yang air bersih seperti bekas air tampungan kulkas, dispenser,
bak mandi. Masyarakat terkadang kurang waspada," ujarnya.
Dia menambahkan, biasanya nyamuk Aedes bereaksi mulai pagi sekitar pukul 09.00
hingga 15.00 sore. Di waktu tersebut, banyak anak yang masih berada di luar rumah. Karena itu
penderita DBD kebanyakan adalah anak-anak di bawah usia 14 tahun. "Dari data ini terjangkit
anak-anak usia di bawah 14 tahun dan ternyata terjangkit di luar rumah, jadi walaupun di rumah
bersih kemungkinan besar anak-anak ini terjangkit di luar rumah," ujarnya. Menurutnya, satu
nyamuk akan menetaskan ratusan telur dan masa hidupnya selama 4 minggu. Hal ini juga yang
menyebabkan banyak kasus DBD.
B. Pemilihan Masalah Berdasarkan Kebutuhan

Berdasarkan fakta-fakta yang sudah dijelaskan dalam artikel berita diatas, pemilihan
masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Pengelolaan kesehatan lingkungan yang optimal
2. Perilaku masyarakat dalam pencegahan DBD masih kurang
3. Semakin banyak jumlah penduduk, semakin banyak perindukan nyamuk
4. Perilaku hidup bersih karena nyamuk menyukai daerah air yang bersih
5. Nyamuk Aedes yang bereaksi pada pukul 09.00 s/d 15.00 dimana itu adalah waktu anak-
anak beraktivitas di luar ruangan sehingga DBD banyak menyerang anak-anak

C. Merumuskan Tujuan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pada berbagai masalah yang dibutuhkan masyarakat, tujuan dan pemecahan
masalahnya adalah “Bagaimana cara meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat
dalam pencegahan DBD ?”

D. Landasan Teori Untuk Pemecahan Masalah

Berbagai teori diperlukan untuk mendukung kegiatan peningkatan pengetahuan dan


perilaku masyarakat dalam pencegahan DBD. Diperlukan beberapa teori yang menudukung
yaitu:

1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan
oleh virus dengue. Nyamuk atau/ beberapa jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus
dengue. Demam dengue juga disebut sebagai "breakbone fever" atau "bonebreak fever" (demam
sendi), karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-
akan tulang mereka patah. Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala; kulit
kemerahan yang tampak seperti campak; dan nyeri ototdan persendian. Pada sejumlah pasien,
demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang
pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh
darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang
menyebabkan darah membeku). Yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang
menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.

Terdapat empat jenis virus dengue. Apabila seseorang telah terinfeksi satu jenis virus,
biasanya dia menjadi kebal terhadap jenis tersebut seumur hidupnya. Namun, dia hanya akan
terlindung dari tiga jenis virus lainnya dalam waktu singkat. Jika kemudian dia terkena satu dari
tiga jenis virus tersebut, dia mungkin akan mengalami masalah yang serius.

Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus dengue tersebut.
Terdapat beberapa tindakan pencegahan demam dengue. Orang-orang dapat melindungi diri
mereka dari nyamuk dan meminimalkan jumlah gigitan nyamuk. Para ilmuwan juga
menganjurkan untuk memperkecil habitat nyamuk dan mengurangi jumlah nyamuk yang ada.
Apabila seseorang terkena demam dengue, biasanya dia dapat pulih hanya dengan meminum
cukup cairan, selama penyakitnya tersebut masih ringan atau tidak parah. Jika seseorang
mengalami kasus yang lebih parah, dia mungkin memerlukan cairan infus (cairan yang
dimasukkan melalui vena, menggunakan jarum dan pipa infus), atau transfusi darah (diberikan
darah dari orang lain).

Sejak 1960-an, semakin banyak orang yang terkena demam dengue. Penyakit tersebut
mulai menimbulkan masalah di seluruh dunia sejak Perang Dunia Kedua. Penyakit ini umum
terjadi di lebih dari 110 negara. Setiap tahun, sekitar 50–100 juta orang terkena demam dengue.
Para ahli sedang mengembangkan obat-obatan untuk menangani virus secara langsung.
Masyarakat pun melakukan banyak usaha untuk membasmi nyamuk.

Deskripsi pertama dari demam dengue ditulis pada 1779. Pada awal abad ke-20, para
ilmuwan mengetahui bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh virus dengue, dan bahwa virus
tersebut ditularkan (atau disebarkan) oleh nyamuk.
2. Tanda dan Gejala

Sekira 80% dari pasien (atau 8 dari 10 pasien) yang terinfeksi virus dengue tidak
menunjukkan gejala, atau hanya menunjukkan gejala ringan (seperti demam biasa). Sekira 5%
dari orang yang terinfeksi (atau 5 dari 100) akan mengalami infeksi berat. Penyakit tersebut
bahkan mengancam jiwa sedikit dari mereka. Pada sebagian kecil penderita ini, penyakit tersebut
mengancam jiwa. Gejala akan muncul antara 3 dan 14 hari setelah seseorang terpajan virus
dengue. Seringkali gejala muncul setelah 4 hingga 7 hari. Oleh karena itu jika seseorang baru
kembali dari wilayah yang memiliki banyak kasus dengue, kemudian ia menderita demam atau
gejala lainnya setelah lebih dari 14 hari dia kembali dari wilayah tersebut, kemungkinan
penyakitnya tersebut bukan dengue.

Seringkali, apabila anak-anak terkena demam dengue, gejala yang muncul sama dengan
gejala pilek atau gastroenteritis (atau flu perut; misalnya, muntah-muntah dan diare). Namun,
anak-anak mungkin mengalami masalah yang parah karena demam dengue.

3. Penyebab
Demam dengue disebabkan oleh virus dengue. Dalam sistem ilmiah yang menamakan
dan mengklasifikasikan virus, virus dengue tersebut merupakan bagian dari
famili Flaviviridae dan genus Flavivirus. Virus lainnya juga merupakan bagian dari famili yang
sama dan menyebabkan penyakit pada manusia. Contohnya, virus yellow fever, West Nile virus,
St. Louis encephalitis virus, Japanese encephalitis virus, tick-borne encephalitis virus, Kyasanur
forest disease virus, and Omsk hemorrhagic fever virus all belong to the familyFlaviviridae.
Most of these viruses are spread by mosquitoes or ticks.

4. Pencegahan Yang Dapat Dilakukan Masyarakat


a. Menguras bak mandi seminggu sekali
Pencegahan DBD pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menguras atau
membersihkan bak mandi, minimal seminggu sekali. Air merupakan tempat berkembang biak
nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk betina bertelur pada dinding bak yang terisi air, larva nyamuk
kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme yang hidup di sekitarnya.
Selama masa ini, larva nyamuk akan melepaskan kulit pelindung mereka dan
berkembang biak hingga mencapai tahap terakhir. Ketika larva nyamuk sudah cukup kuat,
selanjutnya larva akan berubah menjadi pupa.
Pupa nyamuk tidak dibutuhkan makanan. Pupa hanya akan mengalami perubahan bentuk
hingga akhirnya menjadi nyamuk biasa yang siap terbang. Keseluruhan siklus ini berlangsung 8
– 10 hari dalam suhu ruang. Membersihkan bak mandi Anda setidaknya satu minggu sekali dapat
memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti.

b. Perhatikan perabotan rumah tangga yang menampung air


Selain menguras bak mandi, pencegahan demam berdarah atau DBD bisa dilakukan
dengan membersihkan wadah tempat nyamuk bisa bersarang. Barang-barang seperti baskom,
kaleng, vas bunga, ember, dan wadah lain yang dapat menampung air.
Rajin-rajinlah membersihkan tempat-tempat tersebut setidaknya dua kali seminggu untuk
mengurangi risiko munculnya nyamuk pembawa demam berdarah. Anda juga bisa menutup rapat
wadah yang kemungkinan bisa terjadi sarang nyamuk,

c. Gunakan kasa dan kelambu nyamuk


Untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah, masyarakat bisa memasang kasa. Kasa
nyamuk ada berbagai macam, ada yang terbuat dari kawat, magnet, bahkan sampai jaring kecil
yang tipis namun kuat dan bisa menghalau masuknya nyamuk dari luar. rumah. Anda bisa
memasang kasa nyamuk ini pada lubang ventilasi di atas pintu dan pada jendela di rumah Anda.
Pencegahan nyamuk juga bisa dilakukan dengan cara memasang kelambu di kamar tidur Anda.
kelambu bisa dipasang di atas ranjang Anda atau di atas ranjang bayi.

d. Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama


Sesekali perhatikanlah gantungan baju Anda di balik pintu. Baju kotor yang menumpuk
dapat menjadi tempat favorit untuk dihinggapi nyamuk. Memang tumpukan baju kotor bukan
tempat nyamuk berkembang biak, tetapi merupakan tempat favorit nyamuk hinggap. Hal ini
dikarenakan nyamuk menyukai aroma tubuh manusia. Jika Anda memang harus menyimpan
kembali baju yang telah dipakai, letakkan baju pada tempat yang bersih dan tertutup sebagai
salah satu cara pencegahan DBD.
e. Gunakan lotion anti nyamuk
Ketika hendak bepergian keluar rumah atau ke tempat terbuka, jangan lupa
gunakan lotion anti nyamuk sebagai cara pencegahan demam berdarah. Gunakan krim anti
nyamuk terutama pada bagian tubuh yang tidak tertutup oleh pakaian.
Namun sebetulnya tidak harus saat bepergian, masyarakat tetap harus melindungi diri
dari gigitan nyamuk pakai lotion anti nyamuk ketika sedang tidur. Ini karena nyamuk demam
berdarah aktif pada malam hari hingga menjelang subuh.
Tips menggunakan lotion anti nyamuk untuk pencegahan DBD

 Selalu ikuti petunjuk pemakaian krim anti nyamuk pada label kemasan
 Gunakan kembali obat nyamuk sesuai petunjuk (misalnya ada yang harus digunakan
ulang setiap 3 jam sekali)
 Jangan semprotkan obat nyamuk pada kulit yang tertutup pakaian
 Jika Anda juga menggunakan tabir surya atau sunscreen, oleskan tabir surya terlebih
dahulu baru lotion anti nyamuk.

Tips pakai lotion anti nyamuk untuk dewasa dan anak-anak

 Selalu ikuti petunjuk pemakaian ketika menggunakan obat nyamuk untuk anak-anak.
 Jangan gunakan obat nyamuk lotion pada bayi dengan usia di bawah 2 bulan.
 Jangan mengoleskan obat anti serangga ke tangan, mata, mulut, dan kulit anak yang
sedang luka atau teriritasi.
 Untuk obat nyamuk spray, orang dewasa harus menyemprotkan dulu ke tangan, baru
kemudian dioleskan ke wajah anak.
 Jangan menggunakan produk yang mengandung minyak lemon eucalyptus (OLE) atau
para-menthane-diol (PMD) pada anak di bawah 3 tahun.

f. Gunakan pakaian tertutup saat keluar rumah


Saat keluar rumah di malam hari, orang akan rentan digigit nyamuk. Maka dari itu,
usahakan pakai pakaian tertutup sebagai pencegahan DBD yang dimulai dari diri sendiri.
Misalnya, saat keluar malam hari bisa pakai sepatu, celana panjang, kaos kaki, dan pakaian
disemprot dengan semprotan permethrin. Pakaian yang disemprot dengan permethrin biasanya
bisa melindungi kita walaupun sudah beberapa kali dicuci. Tidak disarankan Jangan gunakan
produk permethrin langsung pada kulit.
Di beberapa daerah, produk permethrin telah digunakan selama bertahun-tahun dalam
upaya mencegah DBD. Pada akhirnya, nyamuk menjadi resisten. Maka itu, wajib gunakan
produk anti nyamuk sesuai petunjuk untuk cegah resistensi nyamuk demam berdarah.

g. Vaksin demam berdarah


Vaksin dengue atau dengvaxia adalah salah satu pencegahan DBD lewat vaksin. Ketika
diberikannya vaksin ini, diharap dapat mengurangi risiko seorang anak terkena infeksi dengue
yang berat.
Salah satu risiko infeksi dengue berat adalah terjadinya kebocoran plasma darah atau si
anak bisa mengalami syok. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan kematian pada kasus demam
berdarah.
Kapan vaksin harus diberikan? Pencegahan demam berdarah dengan vaksin ini dapat
diberikan pada anak usia 9-16 tahun. Jika kurang dari usia tersebut dikhawatirkan bisa
meningkatkan risiko untuk dirawat karena infeksi dengue yang berat. Anak usia 9-16 tahun akan
diberikan vaksin ini sebanyak 3 kali dengan rentang waktu pemberiannya tiap 6 bulan sekali.
Sayangnya, vaksin ini belum menjadi program wajib imunisasi nasional di Indonesia,
karena belum tersedia di pelayanan kesehatan pemerintah seperti Puskesmas. Vaksin hanya
tersedia pada rumah sakit atau klinik swasta. Harganya n pun bisa mencapai 1 juta rupiah sekali
vaksin.
Namun, harga sebesar itu masih lebih murah dibanding perawatan opname demam
berdarah di rumah sakit dan belum termasuk risiko berbahayanya.

h. Fogging
Fogging adalah semprotan asap insektisida yang dibuat menggunakan zat kimia piretroid
sintetis. Fogging ini salah satu cara pencegahan DBD yang cara kerjanya mirip dengan
semprotan serangga yang dijual bebas di pasaran.
Asap fogging dibuat dengan meledakkan campuran insektisida dan air ke dalam tetesan
yang sangat halus melalui mesin fogging. Jumlah insektisida dalam kabut sangat kecil, dan
tersebar dalam jumlah yang hanya dapat membunuh serangga kecil seperti sekecil nyamuk.
Sehingga bila dilakukan dengan takaran yang tepat, fogging tidak berisiko pada
kesehatan Anda. Jenis insektisida yang digunakan dalam fogging juga sama sekali tidak berbau.
Kapan harus dilakukan fogging? Pencegahan DBD atau demam berdarah melalui
semprotan fogging biasanya dilakukan per lingkungan oleh ketua warga setempat. Fogging juga
dilakukan ketika mulai memasuki peralihan musim atau ketika angka kasus demam berdarah di
suatu daerah mulai meningkat.
Saat dilakukan fogging, penghuni rumah wajib membiarkan semua pintu dan jendela di
rumah mereka terbuka. Ini bertujuan agar asap insektisida bisa masuk ke rumah dan membunuh
nyamuk di dalamnya. Fogging untuk mencegah demam berdarah biasanya dilakukan jam 5.30-
7.30 pagi, atau 4.30-6.30 malam. Waktu tersebut adalah saat nyamuk demam berdarah sedang
aktif keluar dari sarangnya.

i. Menanam tanaman anti nyamuk


Selain beberapa pencegahan di atas, Anda juga bisa menanam tanaman anti nyamuk yang
mudah dirawat di sekitar rumah Anda. berikut adalah tanaman anti nyamuk sebagai pencegahan
DBD atau demam berdarah:
- Serai
Serai tidak hanya digunakan sebagai bumbu masak atau minuman saja. penyedap
makanan atau minuman saja. Serai yang punya wangi khas ini juga bisa digunakan sebagai
tanaman pengusir nyamuk, lho.
Bahkan sejak dulu, tanaman ini sering digunakan sebagai salah satu penangkal nyamuk
yang efektif hasilnya. Tidak jarang juga, lilin untuk aromaterapi, lotion, dan pengharum ruangan
sering terdapat serai sebagai bahan utama yang tujuannya untuk mengusir nyamuk.
Tanaman pencegah demam berdarah ini juga dapat tumbuh subur di berbagai cuaca dan
jenis tanah. Maka, serai bisa dibilang tanaman yang mudah ditanam dan dipelihara sendiri di
rumah.
Sayangnya, serai tidak cocok ditanam di tanah dalam pot. Cari sebidang tanah kecil, yang
mungkin ada di dekat jendela atau pintu masuk rumah Anda., lalu tanam serai di tempat tersebut.
Tujuannya agar nyamuk enggan masuk ke dalam rumah dan menginfeksi Anda.
- Bawang putih
Bawang putih sudah lama digunakan sebagai tanaman untuk mengusir nyamuk. Anda
bisa menggunakan bawang putih dengan cara mengiris bawang putih dan diletakkan di jendela,
di depan pintu, atau bahkan tempat dimana sirkulasi udara berasal. Cara ini cukup mudah untuk
pencegahan nyamuk demam berdarah di rumah.
- Lemon balm
Lemon balm adalah salah satu tanaman berdaun yang masih satu keluarga dengan daun
mint. Tanaman ini bisa digunakan sebagai cara pencegahan DBD alami menggunakan tumbuhan
anti nyamuk. Anda bisa menanam tanaman ini di pekarangan rumah. Akan tetapi, tanaman ini
bisa tumbuh liar merambat ke berbagai ruang. Maka itu, jangan lupa untuk dipangkas teratur
setiap beberapa waktu sekali.
- Lavender
Lavender adalah salah satu tanaman yang bisa mengusir nyamuk. Tanaman berwarna
ungu ini mengandung zat linalool dan lynalyl asetat. Kedua zat tersebut tidak disukai oleh
nyamuk. Anda bisa melakukan pencegahan DBD alami dengan cara meletakkan tanaman bunga
lavender di dalam pot dekat jendela atau pintu agar nyamuk enggan masuk ke dalam rumah.
- Peppermint
Pada sebuah penelitian di India, daun peppermint dilaporkan dapat mengusir nyamuk.
Pada uji coba penelitian, minyak mint ini dioleskan ke kulit manusia dah terbukti dapat membuat
nyamuk menghindar.
Masih dibutuhkan lebih lanjut lagi mengenai menggunakan minyak peppermint langsung
ke kulit untuk mengusir nyamuk. Namun untuk pencegahan demam berdarah atau DBD ini,
Anda bisa menanam tanaman peppermint di dalam pot kecil dan diletakan di dekat jendela atau
pintu tempat nyamuk suka masuk.

j. Pakai lilin yang mengandung geranium


Kini banyak dijual lilin geranium sebagai salah atau cara pencegahan DBD akibat digigit
nyamuk. Lilin yang mengandung geraniol jauh lebih efektif daripada produk anti nyamuk yang
berbahan citronella. Untuk digunakan di dalam ruangan, Anda bisa menggunakan lilin wangi
yang mengandung geranium di dalam ruangan pada malam hari.
E. Sumber Belajar
Sumber belajar dapat diperoleh dari lingkungan sekitar masyarakat, internet, media yang
dipersiapkan oleh fasilitator, dan modul cetak untuk bahan bacaan masyarakat

F. Kegiatan, Waktu, Materi, Metode, Pihak Terkait


No. Kegiatan Waktu Materi Metode Pihak Terkait
1. Pelatihan 1 hari Mengenali - Ceramah - Ahli kesehatan
meningkatkan penyakit Demam - Diskusi - Fasilitator
pengetahuan Berdarah Dengue
masyarakat tentang (DBD) serta
penyakit Demam penyebab dan
Berdarah Dengue gejala-gejalanya
(DBD)
2. Pelatihan 2 hari Mengenali cara- - Simulasi - Sponsor produk
meningkatkan perilaku cara pencegahan - Praktek pembasmi nyamuk
masyarakat dalam penyakit Demam - Fasilitator
pencegahan penyakit Berdarah Dengue
Demam Berdarah (DBD)
Dengue (DBD)
3. Evaluasi Selama Instrumen - Observasi - Fasilitator
proses evaluasi - Wawancara

G. Daftar Pustaka

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190131202945-20-365558/penderita-dbd-di-sumut-
capai-5713-orang-25-meninggal

https://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/demam-berdarah-dengue-dbd/5-langkah-mudah-
mencegah-demam-berdarah-dbd/

Anda mungkin juga menyukai