MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Statistika
yang dibina oleh Bapak Dr. Purnomo, S.T., M.Pd
Oleh:
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................... 1
1.2. Topik Bahasan ................................................................... 2
1.3. Tujuan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Statistika dan Penelitian Ilmiah ......................................... 4
2.2. Statistik dan Parameter ...................................................... 4
2.2.1 Statistik Deskriptif ...................................................... 4
2.2.2 Statistik Inferensi ....................................................... 6
2.3. Uji Normalitas .................................................................. 10
2.4. Statistik Parametrik .......................................................... 11
2.5. Statistik Non-Parametrik ................................................... 13
2.6. Skala Pengukuran ............................................................. 18
2.6.1. Skala Nominal ........................................................... 19
2.6.2. Skala Ordinal ............................................................. 19
2.6.3. Skala Interval ............................................................ 20
2.6.5 Skala Rasio ................................................................ 21
2.7. Uji asumsi ......................................................................... 22
2.8. Uji Hipotesis ..................................................................... 24
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.3.1 Untuk mengetahui Statistika dan Penelitian ilmiah.
1.3.2 Untuk mengetahui Statitik dan Parameter.
1.3.3 Untuk mengetahui Uji Normalitas.
1.3.4 Untuk mengetahui Statistik Parametrik.
1.3.5 Untuk mengetahui Statistik Non-Parametrik.
1.3.6 Untuk mengetahui Skala pengukuran.
1.3.7 Untuk mengetahui Uji Asumsi.
1.3.8 Untuk mengetahui Uji Hipotesis.
BAB II
PEMBAHASAN
Univariat
Deskriptif
Korelatif
Pearson, Multivariat
Regresi
Parametrik
Statistika
-Normal,
Interval; 2 Sampel
rasio
Komparatif
Inferensia
K sampel
T-test, Anava
Spearman Univariat
kendal, Kai
Kuadrat dll.
Korelatif
Multivariat
Nonparametri
k
Non-Normal,
Nominal, 2 sampel
ordinal
Komparatif
Mann-whitney,
Kruskal- K Sampel
wallis,dll
Menurut Santoso (2010:2), mengatakan dari sudut pandang statistik, data bisa
dibagi menjadi:
Data Kualitatif
Data kualitatif adalah sebuah data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka.
Sebagai contoh: jenis pekerjaan seseorang (bisa petani, Nelayan, Pegawai dan
sebagainya), status pernikahan (belum menikah, menikah Duda, janda), Gender
(Pria, Wanita), kepuasan sesorang (tidak Puas, Cukup Puas, sangat Puas) dan
sebagainya. Data jenis ini harus dikuantifikasi agar bisa diolah dengan statistik.
Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Sebagai
contoh: usia seseorang, tinggi badan seseorang, tingkat penjualan barang X dalam
sebulan, jumlah bakteri dalam sebuah percobaan biologi tertentu dan sebagainya.
DATA
KUALITATIF KUANTITATI
JENIS F
DATA
-Interval -Nominal
-Rasio -Ordinal
Data kualitatif tidak berupa angka, sedangkan statistik hanya bisa memproses data
yang berupa angka. Karena itu, data kualitatif harus dikuantifikasi atau diubah menjadi
data kuantitatif. Pengubahan bisa dengan cara memberi skor tertentu (seperti Pria diberi
skor 1, sementara wanita diberi skor 2), memberi rangking (tidak puas 1, puas 2 dan
seterusnya) dan sebagainya.
PARAMETRIK NONPARAMETRIK
Deskriptif
Asumsi Distribusi Normal -
Asumsi Varian Homogen -
Jenis Data Rasio atau Interval Ordinal atau Nominal
Hubungan data set Independent -
Ukuran central Mean Median
Manfaat Lebih banyak kesimpulan Sederhana dan sedikit
outlier
Tes
Uji korelasi Pearson, Regresi Spearman
Uji 2 Kelompok, berbeda Independent Sample t test Mann-Whitney
Uji 2 Kelompok lebih, Independent One Way Kruskal-Wallis
berbeda ANOVA
Uji berulang, 2 kondisi Paired Sample t Test Wilcoxon
Uji berulang, 2 kondisi Repeated One Way ANOVA Friedman
lebih
Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data yang
di didapatkan mengikuti atau mendekati hukum sebaran normal baku dari Gauss.
Distribusi data yang normal jika digambarkan dengan grafik poligon akan
menyerupai bentuk bel, lonceng atau genta. Distribusi data tersebut tidak:
Positively Skewed (miring ke kiri), memiliki frekuensi yang relatif lebih banyak di
sebelah kiri dan ujung kurva cenderung meruncing ke kanan.
Negatively Skewed (mirip ke kanan), memiliki frekuensi yang relatif banyak
disebelah kanan dan ujung kurva cenderung meruncing ke kiri.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini mengikuti hukum distribusi normal, seperti
skor IQ, tinggi badan, berat badan, dll. Orang yang skor IQ rendah sekali (kurva
sebelah kiri) dan tinggi sekali (kurva sebelah kanan) lebih sedikit dibanding skor
IQ rata-rata (puncak kurva ditengah).
Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel
independen (IV) dengan variabel dependen (DV) bersifat linier (garis lurus). Jika
tidak linier atau tetap dianalisis dengan teknik statistik parametrik, maka korelasi
yang didapatkan bisa sangat rendah, meskipun sebenarnya korelasinya bisa tinnggi
kalau teknik statistik parametriknya diganti dengan statistik nonparametrik.
Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui variansi antara kelompok yang diuji
berbeda atau tidak, variansinya homogen atau heterogen. Data yang diharapkan
adalah homogen.
Uji multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi
antarvariabel independen (IV) pada model regresi. Korelasi antarvariabel
independen (IV) sebaliknya kecil. Korelasi antar-IV (r<0,8), lebih baik lagi kalau
(r<0,5). Makin kecil korelasi antar-IV makin baik untuk model regresi yang
dipergunakan.
Deteksi adanya multikolinieritas:
- Nilai R2 sangat tinggi, tetapi secara sendiri-sendiri regresi antara variabel-variabel
independen (IV) dengan dependen (DV) tidak signifikan.
- Korelasi antara variabel-variabel independen (IV) sangat tinggi (di atas 0,80)
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t sebelumnya pada
model regresi linier yang dipergunakan. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada
problem autokorelasi. Dalam model regresi yang baik adalah tidak terjadi
autokorelasi.
Uji homoskedastisitas (homosedatistisitas) vs. Uji heteroskedastisitas
(heteroskedastisitas)
Uji homoskedastisitas dilakukan untuk mengetahu apakah sebuah data
(group) mempunyai variansi yang sama di antara data (group) tersebut. Data yang
diharapkan adalah yang memiliki variansi yang sama, dan disebut dan disebut
homoskedastisitas. Sedangkann jika variansi tidak sama, disebut
heteroskedastisitas.
Uji Levene Test
Melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabep terikat (dependen), yaitu
ZPRED (sumbu X) dengan residualnya SRESID (sumbu Y). Jika ada pola tertentu
seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar kemudia menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas atau teratur, serta titik-titik
menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Mulai
Interval Nominal
Statistik Jenis Statistik Non
Parametrik Data Parametrik
Rasio Ordinal
3.1 Kesimpulan
Bagaimana memilih uji statistik? Walaupun ini persoalan yang tidak sulit, akan
tetapi ada saja mahasiswa yang bingung dan tidak memahami cara-cara memilih uji
statistik yang benar, yang sesuai dengan karakteristik data dan besarnya sampel
penelitian yang di tenturkan pada saat pengambilan data. Secara ringkas dan
sederhana dibawah ini dijelaskan cara-cara memilih uji statistik.
Pertama, apabila kita mencoba mencari hubungan, maka itu maksudnya kita
mencari korelasi. Untuk itu digunakan statistik korelasi. Apabila kita mencari
perbedaan, maka kita harus menggunakan uji satistik untuk perbedaan. Selanjutnya,
kita juga harus menentukan apakah menggunakan statistik parametrik atau non-
parametrik. Secara umum apabila data yang telah dikumpulakan melalui instrumen
adalah jenis data berupa skor berskala (interval) dengan kurva normal, dengan besar
sampel diatas 25, maka kita mungkin perlu menggunkan statistik parametrik.
Apabila menggunkan survei atau uji yang dikembangkan sendiri atau ukuran
sampelnya di bawah 23, maka kita mungkin perlu menggunkan statistik non-
parametrik. Apabila kita memiliki data campuran, maka kita lebih baik
menggunakan statistik non-parametrik. Kedua jenis statistik itu mampu menjawab
masalah kita. Kebutuhan untuk menggunkan statistik terletak kepada uji statistik
mana yang kita anggap tepat.
Tanpa menguasai statistika adalah tak mungkin untuk dapat menarik
kesimpulan induktif dengan sah. Statistika harus mendapat tempat yang sejajar
dengan matematika agar keseimbangan berpikir deduktif dan induktif yang
merupakan ciri dari berpikir ilmiah dapat dilakukan dengan baik. Statistika
merupakan sarana berpikir yang diperlukan untuk memproses pengetahuan secara
ilmiah. Statistika membantu untuk melakukan generalisasi dan menyimpulkan
karakteristik suatu kejadian secara lebih pasti dan bukan terjadi secara kebetulan.
3.2 Saran
Ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu bahwa dikalangan ilmuan sendiri
terjadi pro-kontra tentang uji statistik mana yang paling tepat. Jangan terlalu
khawatir tentang hal itu. Masing-masing perguruan tinggi mungkin sudah memiliki
peraturan untuk menentukan pemilihan uji-uji statistik tertentu. Peraturan intern
tersebut tentunya tetap berdasarkan teori dan ketentuan baku dalam analisis
statistik. Jika hal ini sudah ada, tentunya akan sangat memudahkan anda ketika
bekerja untuk menganalisis data.
DAFTAR RUJUKAN