Anda di halaman 1dari 1

Dalam buku anatomy trains dijelaskan bahwa fascia atau yakni spiral line yang

merupakan jaringan ikat yang menyelimuti otot bereperan sebagai pembungkus, pelekat,

pemisah dan penghubung antara otot-otot. Pada superficial back line (SBL) menggambarkan

dimana myofascial sebagai jalur koneksi yang terintegrasi menghubungkan serta melindungi

seluruh permukaan posterior tubuh. Dimana SBL saling menghubungkan otot-oto bagian

posterior contohnya otot hamstring berpaut dengan otot gastrocnemius dimana antara kepala

gastrocnemius dan tendon paha belakang di ruang poplitea di belakang lutut saling terhubung

karena adanya continuitas dari myofascia, Ketika lutut tertekuk, myofascia Hamstring dan

myofascia dari gastrocnemiu secara terpisah, Saat lutut diperpanjang, tautan myofasciae ini

menjadi satu unit fungsi yang saling terhubung.

Pada deep front line (DFL) dimana fungsi utamanya sebagai penyokong tubuh dengan

mengangkat arcus medial, terdapat 3 tendon fleksor pergelangan kaki yang melewati malleolus

medialis, dimaan fleksor hallusis melewati lebih banyak bagian posterior dari pada dua laiinya,

dan di bawah tali pengikat calcaneus yang merupakan bagian dari insersio otot gastrocnemius,

dan juga di belakang talus. Kompleks otot-tendon ini memberikan tambahan dukungan ke

lengkungan medial arcus selama fase berjalan yakni push- off..

Ketika kontinuitas myofascial yang terdiri dari bagian bawah SBL mengencang

misalnya ketika bagian gastrocnemius diberikan latihan, tidak hanya gastrocnemius yang

mendapatkan pengaruh dari latihan tersebut tetapi juga otot-otot yang ada disekitarnya

contohnya otot hamstring dan otot-otot intrinsik pada kaki yang merupakan bagian dari

superficial front line (SFL) akibat dari hubungan deep front line (DFL), diibaratkan ketika

menarik anak panah maka ujung atas dan bawah dimana akan mengalami perubahan akibat

dari exercise yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai