Contoh Tugas
Contoh Tugas
Abstrak
Aterosklerosis merupakan penyakit dimana terjadi proses pembentukkan plak di dalam lumen pembuluh darah arteri.
Penyebab pasti terbentuknya plak aterosklerosis belum diketahui namun faktor resiko mayor seperti hiperkolesterolemia,
obesitas, hipertensi, merokok, diabetes berperan dalam proses pembentukkan dan perkembangan plak. Obat-obatan
penurun kolesterol sering digunakan dalam terapi aterosklerosis. Cabai, tanaman dari genus capsicum yang memiliki zat
aktif kapsaikin. Zat aktif kapsaisin ini sudah banyak diteliti di bidang kesehatan karena memiliki banyak manfaat bagi tubuh,
salah satunya pada sistem kardiovaskuler, terutama pada aterogenesis. Penelitian pada hewan percobaan membuktikan
bahwa aktivasi TRPV1 oleh zat kapsaisin dapat menurunkan kadar kolesterol darah dengan cara penurunan serapan
kolesterol dan peningkatan efluks dari kolesterol, serta berfungsi melindungi endotel pembuluh darah dengan regulasi
peningkatan zat vasodilator seperti nitrit oksida. Potensi cabai sebagai anti-aterosklerosis alami telah dibuktikan pada
penelitian hewan percobaan, namun data percobaan pada manusia masih minimal.
Korespondensi: Niken Rahmatia, Alamat Jl. Harapan 1a Way Halim, HP 081312463626, e-mail rahmatianiken@gmail.com
zat aktif kapsaisinoid, dimana zat ini dapat inflamasi endotel.6 Pada fase selanjutnya
berfungsi sebagai anti-aterosklerosis alami, terjadi rekruitmen elemen-elemen inflamasi
tidak hanya dapat menurunkan kadar seperti monosit ke dalam tunika intima.
kolesterol darah tetapi zat ini dapat menjaga Awalnya monosit menempel pada endotel,
fungsi endotel pembuluh darah dari kerusakan penempelan endotel ini dimediasi oleh
oksidatif.3 beberapa molekul adhesi pada permukaan sel
endotel yaitu inter cellular adhesin molecule -1
Isi (ICAM-1), vascular cell adhesion molecule – 1
Aterosklerosis adalah perubahan dinding (VCAM-1) dan selectin. Molekul adhesi ini
arteri yang ditandai adanya akumulasi lipid diatur oleh sejumlah faktor, yaitu produk
ekstra sel, rekruitmen dan migrasi monosit, bakteri lipopolisakardia, prostaglandin dan
pembentukkan sel busa dan deposit matriks sitokin. Setelah berikatan dengan endotel
ekstraseluler, akibat pemicuan multifaktor kemudian monosit berpenetrasi ke lapisan
berbagai patogenesis yang bersifat akut lebih dalam dibawah lapisan intima. Monosit-
maupun kronis, serta menimbulkan penebalan monosit yang telah memasuki dinding arteri ini
dan kekakuan arteri.4 akan berubah menjadi makrofag dan
Aterosklerosis dapat menyerang arteri memfagosit zat lemak yaitu low density
pada otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya lipoprotein (LDL) yang telah dioksidasi melalui
dan ekstremitas. Bila aterosklerosis terjadi reseptor scavenger. Hasil fagositosis ini
pada arteri yang mensuplai darah ke otak menghasilkan sel busa atau foam cell dan
(arteri karotis) maka akan menimbulkan stroke selanjutnya akan menjadi fatty streaks. Aktivasi
dan bila terjadi pada arteri koronaria dapat ini akan menghasilkan sitokin dan faktor-faktor
menimbulkan penyakit jantung iskemia yang pertumbuhan yang akan merangsang
dapat menyebabkan kematian. Dasar dari proliferasi dan migrasi sel-sel otot polos di
kelainan aterosklerosis adalah penimbunan tunika media ke tunika intima dan
lipid kompleks di dalam tunika intima penumpukkan molekul matriks ekstraseluler
pembuluh darah. Penyebab yang pasti dari seperti elastin dan kolagen, yang
kelainan ini belum diketahui, tetapi ada mengakibatkan pembesaran plak dan
sejumlah faktor resiko yang dapat terbentuk fibrous cap. Pada tahap ini proses
menimbulkan aterosklerosis. Faktor resiko ateroskelorosis sudah sampai pada tahap
aterosklerosis terbagi menjadi dua, yaitu faktor lanjut dan disebut sebagai plak aterosklerosis.7
resiko mayor dan faktor resiko minor. Faktor Di Amerika, Eropa dan banyak negara
resiko mayor teridiri dari (1) barat, aterosklerosis ini merupakan penyebab
hiperkolesterolemia, bercak aterosklerotik kematian paling banyak. Hal ini diduga
klasik mengandung lemak yang kaya akan berkaitan dengan perubahan pada pola makan
kolesterol dan ester kolesterol, yang pada dan kurangya olahraga. Aterosklerosis sering
penelitian terbukti berasal dari kolesterol terjadi pada usia diatas 40 tahun tetapi bisa
darah (2) hipertensi, pada individu dibawah juga terjadi pada usia lebih muda. Penyakit ini
umur 45 tahun, hiperkolesterolemia menjadi sebenernya diawali sebagai perubahan yang
faktor resiko paling utama, sedangkan tidak nyata pada pembuluh darah usia anak-
hipertensi sebagai faktor resiko pada individu anak dan tanpa gejala. Sejalan dengan
yang lebih tua (3) merokok (4) Diabetes bertambahnya umur maka baru menunjukkan
mellitus, dapat mengakibatkan peningkatan manifestasi klinis pada usia pertengahan
kadar lemak darah yang selanjutnya akan sampai lanjut usia. Pada pasien dengan kondisi
menimbulkan aterosklerosis. Faktor resiko hiperkolesterolemia atau hipertrigliseridemia
minor terdiri dari (1) kurangnya gerak fisik atau berat, pasien resiko tinggi yang asimptomatik,
olahraga yang teratur (2) stress emosional (3) pasien yang sudah didiagnosis aterosklerosis,
pemakaian kontrasepsi oral dan (4) obesitas.5 sangat sulit untuk menurunkan kadar
Pembentukkan plak aterosklerosis terdiri kolesterol darah hanya dengan perubahan gaya
dari beberapa fase yang saling berhubungan. hidup, terapi farmakalogi dibutuhkan. Obat -
Fase awal terjadi akumulasi dan modifikasi lipid obatan digunakan untuk menurunkan kadar
dan modifikasi lipid (oksidasi, akumulasi, kolesterol darah yang tinggi, obat-obatan yang
agregasi dan proteolisis) dalam dinding arteri sering di pakai yaitu statin dan fibrat. Statin
yang selanjutnya mengakibatkan aktivasi merupakan inhibitor coenzyme HMG-CoA
reductase yaitu enzim yang mengkatalasis cassette A1 (ABCA 1). Penumupukkan lemak
proses sintesis kolesterol di hepar. Fibrat yaitu pada otot polos vaskuler berkontribusi
derivat dari asam fibrat yaitu terbukti terhadap perkembangan aterosklerosis.10
menurunkan kadar trigliserida darah 30-50% Dalam penelitian Zhiming, transient
dan meningkatkan kadar HDL 6 %.8 receptor potential vanilloid type 1 (TRPV1)
Cabai, tanaman ini masuk dalam genus terdistribusi di dalam pembuluh darah, kanal
capsicum, mengandung kapsaisin, alkaloid, zat TRPV1 teraktivasi oleh agonis spesifik,
aktif ini yang kita rasakan sebagai rasa yang kapsaisin, yaitu komponen aktif pada cabai.
khas dan tajam saat kita memakan cabai. TRPV1 yang teraktivasi dapat mengurangi
Tananaman dari genus capsicum memproduksi tumpukan lemak pada sel yang dikultur dengan
banyak sekali substansi yang berhubungan mekanisme peningkatan efluks kolesterol
dengan kapsaisin. Zat yang memiliki kemiripan dikarenakan peningkatan ekspresi ABCA1 dan
dengan kapsaisin ini dikelompokkan dalam satu mengurangi serapan lipid ke otot polos
family bernama capsaicinoids, meliputi vaskuler akibat penurunan ekspresi LRP1. Pada
dihidrocapsaicin, nonhidrocapsaicin, percobaan in vivo administrasi TRPV1 agonis
homohydrocapsaicin, dan homocapsaicin. Zat kapsaisin meningkatkan ekspresi ABCA1 dan
capsaicin (trans-8-metyl-N-vanilyl-6 non mengurangi ekspresi LRP1 dan akhirnya
anemide) yang memiliki formula molekuler mengurangi simpanan lemak pada otot polos
C18H27NO3, seperti pada gambar 1. vaskuler dan penurunan pembentukkan lesi
aterosklerosis pada percobaan tikus ApoE
positif, tetapi tidak pada aorta tikus percobaan,
sehingga TRPV1 berkontribusi pada
pencegahan aterosklerosis pada tikus dengan
diet tinggi lemak.10 Aktivasi TRPV1 dapat
menurunkan kumpulan lemak pada pada otot
polos vaskuler, hal ini dikarenakan
9 meningkatnya kadar kalsium sistolik yang
Gambar 1. Struktur kimia zat capsaicin
menekan akumulasi lemak intraseluler dan
kadar trigliserida di sel adiposit . Meningkatnya
Zat kapsaisin memiliki struktur fenolik
kadar kalsium lemak dapat menambah efluks
non polar dengan demikian zat ini tidak larut
kolesterol dan menurunkan influk kolesterol
dalam air, dan dapat diabsorbsi baik secara
dengan meningkatkan kadar ABCA1 dan
topical dan oral yaitu sekitar 94%. Zat ini
menurunnya ekspresi LRP1 pada sel otot polos
bersifat sangat mudah menguap, tajam,
vaskuler yang di kultur, sebagai hasil lipid
hidropobik, tidak berwarna dan tidak berbau.
intraseluler dan lipid pada otot polos vaskuler
Sintesis kapsaisin oleh buah cabai yaitu dengan
berkurang.11 Aktivasi TRPV1 juga
menambahkan rantai cabang asam lemak ke
mempengaruhi autoregulasi vaskuler,
dalam vanillylamine, kapsaisin juga berperan
mengakibatkan vasokontriksi dan vasodilatasi
penting dalam germinasi biji dan bersifat
tergantung kondisi fisiologi. Aktivasi TRPV1
protektor, keengganan untuk memakan
mengakibatkan tersekresinya substansi P yang
kapsaisin dalam jumlah yang banyak oleh
merupakan neurokinin, neurokinin tersebut
hewan akibat rasa yang tajam menjaga
akan berikatan dengan reseptor NK1 yang
tanaman cabai ini terhindar dari penyakit.
berdampak vasokonstriksi pembuluh darah,
Kadar kapsaisin tidak tersebar merata pada
aktivasi TRPV1 ini juga mengakibatkan
seluruh bagian buah cabai, kandungan
tersekresinya calcitonin gene related peptide (
kapsaisin tertinggi terdapat di bagian sekeliling
CGRP), yang merupakan zat vasodilator kuat
biji.9
yang berperan penting dalam regulasi tekanan
Aterosklerosis merupakan proses
darah dalam kondisi fisiologi maupun patologi.
inflamasi dan proses akumulasi lemak di dalam
Aktivasi TRPV1 ini juga membuat tersekresinya
lapisan endotel arteri. Otot polos vaskular
protein kinase A dan NO sintase dimana akan
berperan sebagai reseptor penerima kolesterol
menghasilkan zat nitrit oksida yang memiliki
dan transporterreverse cholesterol yang
efek vasodilatasi pembuluh darah. TRPV1 juga
meliputi LDL receptor, LDL receptor related
berperan dalam menghambat agregasi
protein 1 (LRP1) dan transporter ATP binding