2.1.Sejarah Desa
Desa Lugusari dulunya adalah sebuah hutan yang terdapat banyak perkebunan
dan masih menjadi padang rumput. Dulunya desa Lugusari masuk dalam
kecamatan Rantau Tijang Lampung Selatan. Sekitar tahum 1951 di desa ini
sudah dipimpin oleh seorang lurah yang bernama Penimbang Bumi yang
berasal dari suku lampung. Hal ini dimulai dengan kedatangan 5 orang laki-laki
yang berasal dari Jawa yaitu Wongso Karyo,Kartono, dan Salam yang berasal
dari Lugukotoarjo serta Madio dan Ranu yang berasal dari Baransari
Yogyakarta.
nama lugu berasal dari desa bapak Salam,Karyo,dan Karto yaitu Lugukutoarjo
dan kata Sari berasal dari daerah asal bapak Madio dan Ranu yaitu Baransari.
Kampung tersebut memiliki kelurahan sendiri pada tahun 1972. Lima belas
tahun kemudian mengalami pemekaran dari Rantau Tijang menjadi kelurahan
Lugusari.
Sistem pemerintahan desa adalah suatu kebulatan atau keseluran proses atau
kegiatan berupa antara lain proses pembentukan atau penggabungan desa,
pemilihan kepala desa, peraturan desa, kewenangan, keuangan desa dan lain-
lain yang terdiri dari berbagai komponen badan publik seperti Perangkat Desa,
Badan Pemusyawaratan Desa, dan Lembaga Kemasyarakatan Desa. Struktur
organisasi aparat pemerintah pekon Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten
Pringsewu dapat dilihat pada gambar berikut.
Penduduk desa Lugusari juga memiliki agama yang beragam, mulai dari Islam,
Kristen dan Hindu. Walaupun demikian, keadaan sosial penduduk di desa ini
sangat baik. Setiap warga saling menghormati baik perbedaan suku dan agama
sehingga proses sosial di desa ini cenderung kepada proses sosial yang bersifat
positif. Mayoritas penduduk desa Lugusari bekerja sebagai petani, dan hanya
sedikit yang menggantungkan hidupnya pada pekerjaan lain seperti berdagang.