Anda di halaman 1dari 26

0

LAPORAN ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn. H DENGAN MASALAH UTAMA

IBU HAMIL NY. Y DENGAN ANEMIA DI DUSUN BANARAN,

DESA BANARAN, KECAMATAN GEMAWANG KABUPATEN TEMANGGUNG

Disusun oleh :

NAMA : ENI LUVIANA

NIM : P17424413008

NO.ABSEN : 15

TK/SMT : III/VI

PRODI DIV KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATANKEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2016
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan adalah suatu anugerah dari Tuhan yang perlu mendapatkan perhatian dan

dukungan dari seluruh anggota keluarga. Kehamilan merupakan sebuah proses yang diawali

dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan

sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh (BKKBN, 2005).

Pada kehamilan terjadi perubahan fisiologis salah satunya adalah proses hemodilusi.

Selama kehamilan volume darah ibu semakin meningkat secara fisiologis dengan adanya

pengenceran darah (hemodilusi). Hemodilusi pada ibu hamil sering terjadi dengan peningkatan

volume plasma 30%-40%, peningkatan sel darah 18%-30% dan hemoglobin 19%. Secara

fisiologis, hemodilusi untuk membantu meringankan kerja jantung yang harus bekerja lebih berat

selama hamil, karena sebagai akibat hidremia cardiac output meningkat. Hemodilusi terjadi sejak

kehamilan 16 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. Hemodilusi

menyebabkan anemia fisiologis pada kehamilan (Prawirohardjo, 2008). Untuk mengantisipasi

supaya tidak terjadi anemia yang patologis, maka diperlukan tablet Fe (ferrum) selama kehamilan.

Untuk mengantisipasi terjadinya anemia patologis selama kehamilan serta untuk

mewujudkan Indonesia Sehat, pemerintah memiliki program untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan salah satunya adalah pelayanan gizi yang didalamnya termasuk program pemberian

tablet Fe pada ibu hamil, yang diharapkan dapat mengurangi kejadian anemia defisiensi besi pada

ibu hamil. Program penanggulangan anemia yang dilakukan adalah dengan memberikan 90 tablet

Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilannya (DKK Semarang, 2011).

Survey kesehatan masyarakat yang telah dilakukan di Dusun Gebug, Desa Kalisidi

didapatkan empat kasus anemia pada ibu hamil. Berdasarkan data tersebut, penulis mengangkat
2

masalah anemia pada ibu hamil sebagai masalah yang harus dislesaikan khususnya pada Ny. S

mengingat besarnya pengaruh anemia pada ibu hamil terhadap kehamilan, janin dan proses

persalinan ibu.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Mengaplikasikan teori asuhan kebidanan keluaraga berdasarkan hasil

pembelajaran dibangku perkuliahan serta menumbuhkan kemandirian keluarga dalam

meningkatkan kesehatan keluarga.

2. Tujuan khusus

a. Agar keluarga mampu mengidentifikasi masalah dalam keluarga.

b. Agar keluarga mampu mengambil keputusan dalam pemecahan masalah.

c. Agar keluarga mampu merencanakan asuhan yang harus dilakukan.

d. Agar keluarga mampu melaksanakan asuhan sesuai dengan hasil yang

direncanakan.

C. METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam penyususunan laporan ini, kami menggunakan metode diskriptif dengan

menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Wawancara

Yaitu mengadakan tanya jawab dengan klien dan keluarga untuk mendapatkan

informasi yang tepat dalam rangka memecahkan masalah yang ada.

2. Observasi

Yaitu pengamatan yang dilakukan pada klien dan keluarga dalam mendukung

data pada pengkajian


3

D. PERUMUSAN MASALAH

Dalam uraian diatas maka kami merumuskan masalah sebagai berikut “ Bagaimana

mengatasi masalah anemia pada Ny. Y ?”.


4

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. TEORI MEDIS

1. Anemia Pada Kehamilan

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya

hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada

ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi

hemoglobin kurang dari 10,5 sampai dengan 11 g/dl. Rendahnya kapasitas darah untuk

membawa oksigen memicu kompensasi tubuh dengan memacu jantung meningkatkan curah

jantung (Sarwono, 2009).

Anemia sering terjadi pada ibu hamil, angkanya kira-kira 60%, insiden ini tergantung

pada lokasi geografis dan keadaan sosial ekonomi. Anemia kehamilan di Indonesia masih

tinggi, dengan angka nasional 65% yang setiap daerah mempunyai variasi berbeda (Manuaba,

2010).

Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan, baik di negara

maju mauun di negara berkembang. Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization

(WHO) memperkirakan bahwa 35-75% ibu hamil di negara berkembang dan 18% ibu hamil di

negara maju mengalami anemia. Namun, banyak di antara mereka yang telah menderita

anemia pada saat konsepsi, dengan perkiraan prevalensi sebesar 43% pada peremouan yang

tidak hamil di negara berkembang dan 12% di negara yang lebih maju (Sarwono, 2009).

2. Tanda Gejala Anemia

Menurut Varney (2007), anemia dapat menyebabkan tanda dan gejala :

a. Letih, sering mengantuk, malaise

b. Pusing, lemah
5

c. Nyeri kepala

d. Luka pada lidah

e. Kulit pucat

f. Membran mukosa pucat (misal, konjungtiva)

g. Bantalan kuku pucat

h. Tidak ada nafsu makan, mual, dan muntah

3. TINGKATAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

Pembagian anemia pada ibu hamil yaitu (Manuaba, 2010).

a. Ringan Hb 9-11 gr%

b. Sedang Hb 7-8 gr%

c. Berat Hb < 7 gr%

4. PEMBAGIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

a. Anemia Defisiensi Besi

Adalah penurunan jumlah sel darah merah akibat dari kekurangan zat besi

1) Patofisiologi

a) Darah meningkat 50% dalam kehamilan (hipervolemia), penambahan sel darah

tidak sebanding dengan plasma darah (plasma 30%, sel darah 18%, Hb 19%)

b) Terjadi pengenceran darah dan Pembentukan sel darah merah terlalu lambat

c) Volume darah bertambah sejak usia kehamilan 10 minggu dan Puncaknya

penambahan darah pada usia kehamilan 32-36 minggu

2) Etiologi

a) Makanan tidak cukup mengandung zat besi (Fe)

b) Komposisi makanan tidak baik untuk penyerapan

c) Adanya gangguan penyerapan (penyakit usus)

d) Kebutuhan Fe meningkat
6

3) Gejala klinis

a) Data subjektif : ibu mengatakan sering pusing, cepat lelah, lemas, susah bernafas

b) Data objektif : konjungtiva pucat, muka pucat, ujung-ujung kuku pucat

4) Komplikasi

a) Trimester 1 : missed abortus, kelainan kongenital, abortus

b) Trimester 2 : partus prematurus, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan

janin dalam rahim (PJT), asfiksia, gestosis/manifestasi keracunan karena

kehamilan, IQ bayi rendah, dekompensasi kordis)

c) Trimester 3 : gangguan his primer dan sekunder, janin lahir anemia, persalinan

dengan tindakan tinggi, ibu cepat lelah

5) Pemantauan

a) Periksa kadar Hb setiap 2 minggu

b) Bidan memberikan suplemen zat besi kepada kliennya yang memeriksakan diri

c) Efek samping berupa gejala gangguan gastrointestinal : konstipasi, diare, rasa

terbakar di ulu hati, nyeri abdomen dan mual

6) Pencegahan

a) Sulfas ferrosus 1 tablet/hari

b) Anjurkan makan lebih banyak protein dan sayur-sayuran yang banyak

mengandung vitamin dan mineral

c) Pemberian preparat besi

d) Pemeriksaan kadar Hb pada trimester 1 dan 2

e) Pemberian vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi. Penyerapan zat besi

yang terbaik adalah pada waktu perut kosong

f) Susu dan antasida dapat mengurangi penyerapan zat besi

g) Hindari kafein, misalnya kopi dan the


7

h) Sebelum dan selama kehamilan mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi,

asam folat dan vitamin B

7) Penatalaksanaan

a) Oral : pemberian fero sulfat,/fero gluconat/Na-fero bisitrat 60 mg/hari, 800 mg

selama kehamilan, 150-100 mg/hari

b) Parenteral : pemberian ferum dextran 1000 mg (20 ml) IV atau 2×10 ml/IM

b. Anemia Megaloblastik

Adalah anemia yang terjadi karena kekurangan asam folat

1) Peran asam folat

a) Untuk pertumbuhan dan replikasi sel

b) Mencegah terjadinya perubahan pada DNA yang dapat menyebabkan kanker

c) Penting dalam pembentukan sel

d) Darah merah membutuhkan asam folat

e) Membantu perkembangan janin

2) Gejala

a) Tangan atau kaki kesemutan dan kaku

b) Kehilangan sensasi sentuh

c) Kehilangan kemampuan indera penciuman

d) Sulit berjalan dan terlihat goyah

e) Demensia (kehilangan kemampuan psikis atau mental)

f) Kejiwaan terganggu (halusinasi, paranoia, psikosis/gangguan jiwa yang disertai dengan

disintegrasi kepribadian)

3) Sumber asam folat

a) Hewani maupun nabati seperti hati, kuning telur, ginjal, ragi, sayuran hijau (bayam,

brokoli) dan susu


8

b) 80% kandungan asam folat hilang selama proses pemasakan

c) Sereal siap saji yang difortifikasi mengandung asam folat

d) Asam folat sintesis, struktur kimianya lebih sederhana sehingga lebih mudah diserap

tubuh (asam pteroil glutamat)

4) Kebutuhan

a) Orang dewasa 400 mcg (0,4 mg)/hari

b) Ibu hamil 600 mcg/hari

c) Ibu menyusui 500 mcg/hari

d) Harus disiapkan sebelum kehamilan, karena gangguan sering terjadi pada bulan pertama

kehamilan, dimana ibu biasanya belum menyadari bahwa dirinya tengah hamil

5) Efek samping

a) Terselubungnya komplikasi syaraf akibat defisiensi vitamin B12

b) Tidak dianjurkan > 1000mg/hari

c) Asam folat termasuk golongan vitamin B yang larut dalam air, jika kelebihan dapat larut

dalam air

c. Anemia Hipoplastik

1) Adalah anemia yang terajdi akibat sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru

2) Jarang dijumpai dalam kehamilan dan Disertai dengan trombositopenia, dan leucopenia

3) Disertai kelainan kongenital sering terjadi akibat obat-obatan, zat kimia, infeksi, irradiasi,

leukemia dan kelainan immunologik

4) Bisa juga trejadi akibat transplantasi sumsum tulang atau transfusi darah berulang kali

d. Anemia Hemolitik

1) dalah anemia yang terjadi akibat sel darah merah lebih cepat hancur dari pembentukannya

2) Etiologi tidak jelas

3) Kejadian langka
9

4) Hemolisis berat timbul secara dini dalam kehamilan dan hilang beberapa bulan setelah

bersalin

5) Penambahan darah tidak memberikan hasil

6) Transfusi darah untuk meringankan penderitaan ibu dan mengurangi bahaya hipoksia pada

janin

5. FAKTOR PENYEBAB ANEMIA

a. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah dapat menyebabkan kurangnya

pengetahuan yang didapat tentang gizi selama masa hamil dan bahaya anemia pada

kehamilan (Manuaba, 2010).

b. Pekerjaan

Anemia defisiensi zat besi mencerminkan kemampuan sosial ekonomi masyarakat

untuk dapat memenuhi kebutuhannya dalam jumlah dan kualitas gizi (Manuaba, 2010).

c. Umur

Kehamilan diusia < 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan anemia

karena pada kehamilan diusia < 20 tahun secara biologis belum optimal, emosinya

cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang

mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat – zat gizi

selama kehamilannya, sedangkan pada usia > 35 tahun terkait dengan kemunduran dan

penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa di usia ini

(Amiruddin, 2007).

d. Status Gizi

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin

yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil

kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan
10

normal. Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu

antara lain: anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal.

B. KONSEP KEBIDANAN KELUARGA

Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian tertentu. Kebidanan

berasal dari kata bidan yang artinya adalah seseorang yang telah mengikuti pendidikan bidan dan

lulus serta terdaftar atau mendapat izin melakukan praktek kebidanan.

Kebidanan mencakup pengetahuan yang memiliki bidang dan kegiatan pelayanan yang

dilakukanya untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan.

Keluarga adalah kelompok orang yang berada disuatu tempat,sasaran kebidanan kelurga

adalah ibu dan anak balita yang berada di dalam keluarga. Pelayanan bidan keluarga dilakukan

diluar Rumah Sakit, api juga merupakan bagian ataupun kelanjutan pelayanan kebidanan yang

diberikan di Rumah Sakit. Pelayanan kesehatan ibu dan anak di Pukesmas, kunjungan rumah dan

dilingkungan keluarga merupakan bagian kegiatan kebidanan keluarga.

Unsur-unsur yang tercakup didalam kebidanan keluarga adalah bidan.Pelayanan

kebidanan, sasaran pelayanan, lingkungan dan pengetahuan serta tekhnologi kebidanan keluarga

merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga

berencana.

C. TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS

Dalam memecahkan masalah pasiennya bidan menggunakan pendekatan manajemen

kebidanan. Manajemen kebidanan adalah metode yang digunakan dalam menentukan dan

mencari langkah pemecahan masalah serta melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasiennya

dari gangguan kesehatan.


11

Penerapan manajemen kebidanan melalui proses yang secara berurutan yaitu identifikasi

masalah, analisa dan perumusan masalah, rencana dan tindakan pelaksannan serta evaluasi hasil

tindakan. Manajemen kebidanan juga digunakan oleh bidan dalam menangani kesehatan ibu, anak

dan KB dalam komuniti. Penerapan manajemen kebidanan komuniti (J.H. Syahlan, 1996) adalah

sebagai berikut :

1. Identifikasi Masalah

Bidan yang bekerja di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di masyarakat

melalui identifikasi, ini untuk mengatasi keadaan dan masalah kesehatan masyarakat di

desanya terutama yang ditujukan pada kesehatan ibu dan anak. Untuk ibu bidan melakukan

pengumpulan dan dilaksanakan secara langsung ke masyarakat (data subjektif) dan tidak

langsung (data objektif).

a. Data Subjektif

Data subjektif dari informasi langsung yang diterima dari masyarakat.

Pengumpulan data subjektif dilakukan melalui wawancara untuk mengetahui keadaan dan

masalah kesehatan masyarakat.

b. Data Objektif

Data Objektif adalah data yang diperoleh dari observasi pemeriksaan dan

penelaahan catatan keluarga, masyarakat dan lingkungannya. Kegiatan dilakukan oleh

bidan dalam pengumpulan data objektif ini adalah mengumpulkan data atau catatan

tentang keadaan kesehatan desa dan pencatatan data keluarga sebagai dasar

pemeriksaan.

2. Analisa dan Perumusan Masalah

Setelah data dikumpulkan dan dicatat maka dilakukan analisis. Hasil analisis tersebut

dirumuskan sebagai syarat ditetapkan maslah kesehatan ibu dan anak di komunitas.
12

a. Analisa

Seluruh data yang relevan digunakan sebagai bahan untuk analisis. Data tujuan

analisis adalah menggunakan data-datayang tekumpul dari mencari hubungan satu dan

lainnya sehingga ditemukan jawaban:

1) Hubungan antara penyakit, status kesehatan dengan lingkungan sosial budaya atau

perilaku, pelayanan kesehatan yang ada serta faktor-faktor keturunan yang

berpengaruh terhadap kesehatan.

2) Masalah-masalah kesehatan termasuk penyakit pada ibu dan balita.

3) Masalah kesehatan utama ibu dan anak serta penyebabnya.

4) Faktor-faktor pendukung dan penghambat bila upaya perbaikan kesehatan ibu dan

anak serta KB.

b. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dapat ditentukan dari hasil analisis. Di dalam rumusan

masalah mencakup utama dan penyebabnya serta masalah kesehatan dan penyebabnya

serta masalah mencakup utama dan penyebabnya serta masalah kesehatan dan

penyebabnya serta masalah potensial.

3. Rencana

Rencana untuk memecahkan masalah kesehatan ibu dan anak di komunikasi dibagi

menjadi tujuan, rencana pelaksanaan dan evaluasi. Tujuan yang ditetapkan dalam

penyusunan rencana mencakup keadaan yang diharapkan dapat dicapai bila masalah telah

dipecahkan.

4. Tindakan

Kegiatan yang dilakukan bidan mencakup rencana pelaksanaan yang sesuai dengan

tujuan yang akan dicapai. Di dalam pelaksanaan kegiatan harus memonitor perkembangan

dan perubahan yang terjadi terhadap ibu, anak balita dan lingkungan. Tidak selalu upaya yang
13

dilakukan akan mencapai hasil yang diharapkan. Bila ada masalah atau hambatan segera

dilakukan pengkajian untuk mengambil langkah mengatasinya. Observasi dan memonitoring

dilakukan secara berkala.

5. Evaluasi

Tujuan evaluasi untuk mengetahui ketetapan atau kesempurnaan antara hasil yang

dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu kegiatan dinyatakan berhasil bila hasil evaluasi

menunjukkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bila tujuan tidak tercapai

maka perlu dikaji kembali penyebabnya.

D. KONSEP KELUARGA

1. Pengertian

Konsep keluraga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas 2 orang

ataulebih yang disertai adanya ikatan perkawinan darah yang hidup dalam satu rumah tangga

dibawah asuhan seorang kepala keluarga dan didalam peranya masing-masing serta

menciptakan dan mempertahankan kebudayaan.

Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawaran kesehatan masyarakat

yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesehatan yang dirawat

dengan sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur.

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah

kesehatan yang dihadapi keluarga.

b. Tujuan Khusus

1) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yang

dihadapi oleh keluarga.


14

2) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggung masalah kesehatan dasar

dalam keluarga.

3) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat untuk

mengatasi masalah kesehatan dan anggotanya.

4) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kebidanan kepada

anggota keluarga yang sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan keluarganya.

5) Meningkatkan produktivitas keluarga dalam peningkatan mutu hidupnya.

3. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Biologis

b. Fungsi Psikologis

c. Fungsi Sosialis

d. Fungsi Ekonomi

e. Fungsi Pendidikan

Disamping Fungsi pokok diatas, terdapat 3 fungsi pokok keluarga:

a. Asih : Misalkan memberikan kasih sayang, perhatian dan rasa aman.

b. Asuh : Misalkan kebutuhan pemeliharaan dan perawatan keluarga.

c. Asah : Dalam hal memenuhi kebutuhan pendidikan untuk anak-anak.

4. Tugas Keluraga

a. Pemeliharaan fisik keluarga dan anggotanya

b. Pemeliharaan Sumber Daya yang ada di keluarga

c. Pembagian tugas masing-masing yang sesuai dengan kedudukanya

d. Sosialisasi antar anggota keluarganya

e. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga

f. Pengaturan jumlah
15

g. Penempatan anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.

h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarganya.

5. Alasan keluarga sebagai Unit Pelayanan (Ruth.B Freman,1981)

a. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang

menyangkut kehidupan masyarakat

b. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk upaya kesehatan masyarakt

c. Masalah kesehatan dalam keluarga, saling berkaitan dan apabila ada salah satu anggota

keluarganya mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota

keluarganya yang lain.

6. Keluarga sebagai Pasien.

a. Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam menghadapi masalah kesehatan para

anggotanya

b. Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap keluarga dari berbagai segi:

1) Pola Komonikasi

2) Pengambial keputusan

3) Siakap dan nilai-niali dalam keluarga

4) Kebudayaan

5) Gaya Hidup

c. Keluarga daerah perkotaan akan berbeda dengan keluarga didaerah pedesaan

d. Kemandirian dari tiap keluarganya

7. Faktor-faktor yang mempengaruhui status kesehatan

a. Lingkungan sosial ekonomi, budaya atau kebudaan alam

b. Prilaku

c. Pelayanan Kesehatan

d. Genetik
16

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA NY.Y DENGAN MASALAH UTAMA IBU HAMIL NY. Y

DENGAN ANEMIA RINGAN

1. PENGKAJIAN

Tanggal : 02 Agustus 2016

Jam : 17.00 WIB

SURVEY KEBIDANAN KOMUNITAS

Identitas Responden Identitas Responden

Nama Kepala Keluarga : Tn.Hapusan Nama Responden : Ny.Y

Nomor rumah : Status Responden: Istri

RT/RW : 01/1 Tanggal Survey : 02/08/2016

Dusun : Banaran Nama pelaksana : Eni Luviana

Desa : Banaran Supervisor : Sunarto,SKM

Kecamatan : Gemawang Tandatangan :

I. KEPENDUDUKAN

Daftar nama anggota Keluarga yang tinggal berdasarkan lamanya tinggal (selama satu

tahun)

No. Nama KK & Anggota L/P Umur Hubungan agama pendidikan pekerjaan

Keluarga terhadap

KK

1. Tn. Hapusan L 38 th Kepala islam SMP Wiraswasta

Keluarga
17

2. Ny. Yuli P 23 th istri islam SMP IRT

3. An. Belfa P 3 th Anak islam - -

a. Apakah ada anggota keluarga yang pindah dalam satu tahun ini?

Jawab : tidak

b. Apakah ada anggota keluarga baru dalam satu tahun ini?

Jawab : tidak

c. Buat Genogram dua keturunan


18

II. STATUS KESEHATAN

A. Kesakitan

Pengobatan

No. Nama Keluhan/Penyakit


Tidak Kelg Dukun Praktik PKM /

berobat /kader /sinche medis RS

1. Ny. Yuli Pusing - - - Bidan -

Desa

2. Daftar nama anggota keluarga yang sakit selama satu bulan yang lalu.

(keterangan : jenis penyakit termasuk jiwa, kurang gizi, dan kecacatan)

Ny. Yuli mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sakit selama satu bulan yang lalu

3. Memiliki Kartu sehat/JPS-BK (Jaminan Kesehatan)

Ny. Y mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai kartu jaminan kesehatan

B. Kematian

Daftar anggota keluarga yang meninggal dalam periode satu tahun lalu.

Ny. Y mengatakan tidak ada anggota keluarga yang meninggal dalam periode satu

tahun lalu.

III. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN

A. Kesehatan Ibu dan Anak

1. Kehamilan (kalau ada)

a) Nama Ibu : Ny. Yuli

b) G2P1A0

c) Umur : 23 tahun

d) Umur kehamilan: 30 minggu


19

e) Umur kehamilan pada kunjungan pertama : 4 minggu

f) Periksa Kehamilan : Ya, di bidan desa 2x pada TM I 4x pada TM II

g) Faktor resiko

 Umur < 20 tahun : tidak

 Umur > 35 tahun : tidak

 Paritas > 4 : tidak

 BB < 45 kg : tidak

 Lila < 23,5 : tidak

 TB < 145 cm : tidak

 Jarak kehamilan sekarang dengan kehamilan sebelumnya; < 2 tahun : tidak

h) Resiko Tinggi

 Pendarahan : tidak

 Infeksi : tidak

 Oedem : tidak

 Tekanan darah > 140/90 : tidak

 Hb < 11 gr % : ya, 10,9 gr %

 Urine reduksi dan protein : urine tidak mengandung glukosa maupun protein

i) Status imunisasi

 TT1

 TT2

 TT3

 TT4

 TT5

j) Kembangkan informasi lain :

1 Pemberian tablet Fe : 30 tablet


20

2 Jumlah tablet Fe yang diminum : jumlah tablet Fe yang diminum ± 20 tablet karena

kadang kadang masih lupa

3 Cara minum tablet Fe : sebelum tidur dengan air putih

4 Memperoleh PMT bumil : tidak

5 Memiliki buku KIA/ KMS bumil : ya

6 Ikut tabulin : tidak

7 Memiliki stiker P4K : ya, tidak di temple, stiker masih di dalam buku KIA

2. persalinan (umur bayi maksimal 11 bulan 29 hari).

 Persalinan sudah 3 tahun yang lalu

3. Ibu Nifas

 Ibu tidak dalam masa nifas

4. Ibu meneteki

 Ibu tidak dalam masa meneteki

5. Bayi dan Balita

 Ibu tidak mempunyai anak dalam masa neonatal maupun bayi

 Anak Balita (1s/d4 tahun 11 bulan 29 hari) :

 Jumlah balita ada dalam keluarga : 1 anak

 Umur balita : 3 tahun

 BB : 20 kg TB : 98 cm

 Apakah balita masih minum ASI ? Ny. Y mengatakan balita sudah tidak minum ASI

namun balita minum susu formula

 Bayi telah disapih usia 2 tahun

 Chek status gizi anak pada KMS (lihat BB anak) / keadaan gizi : Baik (BB diatas

garis titik-titik)

6. Tanda yang menunjukkan gizi kurang : tidak ada


21

7. Pola makan : teratur 3x/hari

8. Jenis makan yang diberikan :

 Nasi : ¼ piring

 Sayur : sawi, soup, dll

 Lauk protein hewani : ayam, ikan

 Lauk protein nabati : tahu, tempe, telur

9. kebiasan jajan : kadang kadang

10. Perkembangan : 2-3 tahun berdiri dengan 1 kaki tanpa berpegangan , melepas

pakaian sendiri sudah bisa

11. Riwayat Kesehatan : 1 bulan terakhir

Anak mengalami batuk pilek dan sudah di periksakan ke puskesmas

Ibu tidak mempunyai anak usia pra sekolah, usia sekolah maupun usia remaja

Didalam rumah ibu juga tidak ada usia paska reproduksi

B. Keluarga Berencana (PUS – Umur Wanita 15 s/d 49 tahun)

1 Apakah PUS sudah ikut KB :

Ya

Tidak

2 Jenis alat kontrasepsi yang digunakan :

3 Lama menggunakan alat kontrasepsi

4 Dimanakah mendapatkan pelayanan KB/ alat kontrasepsi tersebut:

5 Kembangkan informasi lain:

a. Alasan tidak ber KB :

b. Keluhan setelah ikut KB:

c. Pengetahuan tntan manfaat KB:

d. Peran keluarga tentang KB:


22

e. Pengetahuan tentang pemeriksaan kanker rahim:

f. Pemeriksaan kaner rahim (Pap Smear)

C. Industri Rumah Tangga

1 Apakah keluarga mempunyai usaha dibidang makanan/ minuman?

Tidak

2 Apakah usaha tersebut pernah diperiksa petugas kesehatan/ Puskesmas?

D. P 2 M

1. Apakah anggota keluarga yang menderita demam (diduga malaria)?

Tidak

2. Apabila ADA, sudahkah diambil darahnya oleh petugas kesehatan/ bidan desa

untuk diperiksakan ke laboratorium di Puskesma?

IV. PERILAKU TERHADAP KESEHATAN

A. Kebiasaan Mandi dan Gosok Gigi

1. Berapa kali anggota keluarga mandi dalam sehari? 2x

2. Dimanakah anggota keluarga mandi? Kamar mandi sendiri

3. Apakah waktu mandi menggunakan sabun? Ya

4. Apakah anggota keluarga menggosok gigi?

Ya, 2 kali/ hari

Jumlah sikat gigi: 2 biah Jumlah anggota keluarga : 3

B. Kebiasaan Buang Air Besar (BAB)

Anggota keluarga BAB di : angsatri

C. Kebiasaan Mengambil Air Minum

1. Dimanakah anggota keluarga mengambil air minum? Mata air

2. Apakah air dimasak sebelum diminum? Ya

D. Kebiadaan Ganti Pakaian


23

1. Berapa kali anggota keluaga mengganti pakaiaan kerja atau sekolah? Tiap hari

2. Berapa kali anggota keluarga mengganti pakaian harian? Dua kali

E. Kebersihan Rumah

1. Dalam sehari berapa kali membersihkan rumah? 2 kali

2. Dalam membersihkan sarang laba-laba: tidak tentu

3. Dalam membersihkan tempat penampungan air: tidak tentu

F. Pantangan Makan dan Minum

1. Apakah ad panangan makan dan minum bagi ibu hamil/ ibu melahirkan? Tidak

2. Apakah ada pantangan makan bagi bayi/ anak balita? Tidak

G. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

Berikan tanda (√) pada kolom yang seuai keadaan

No Indikator Kadarzi Ya Tidak

1 Apakah keluarga makan aneka √

ragam makanan?*)

2 Apakah keluarga (umil/balita) √

memantau kesehatan dan

pertumbuhan dengan cara

menimbang berat badan?**)

3 Aakah keluarga bisa menggunakan √

garam beryodium dalam makanan

sehari-hari?

4 Apakah ibu hanya mmemberi ASI √

sampai bayi berumur 4 bilan?***)

5 Apakah keruarga biasa makan pagi? √


24

Keterangan:

*) kunci penilaian (observasi) erilaku 1 adalah kebiasaan keluarga mengkonsumsi buah 2 kali

seminggu

**) kunci penilaian (observasi) perilaku 2 adalah balita sama atau lebih 3 kali ditimbang pada 6

bulan terakhir (positif, ya) dan ibu hmil minimal 4 kali pemeriksaan. Apakah keluarrga tidak

terdapat balita atau ibu hamil tanyakan pengetahuan

***) bila dalam keluarga tidak ada ibu menyusui tanyakan pengetahuannya atau sikap

terhadap ASI ekslusif

V. LINGKUNGAN (Dilaakukan dengan pemantauan langsung)

A. Perumusan (Lingkungan Fisik)

1. Sarana sanitasi:

No Keterangan Kondisi Skor

a Pembuangan kotoran

Ada sarana mudah disiram, Ada (memenuu 2

bersih, menggunakan leher angsa syarat)

atau bentuk cemplung dengn Ada (tidak memenuhi 1

tutup, sehingga kecoa dan lalat syarat)

tidak dapat masuk. Tidak ada 0

b Penyediaan Air Bersih

Ada sumber air yang terlindung ari

pencemaran, bersih, cukup untuk

memenuhi
25

Anda mungkin juga menyukai