Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA


“ SISTEM RANGKA ”

OLEH :

KELAS PEMANTAPAN ANFIS


KELOMPOK IV

1. MUTIAH RAHMADANI 17.01.110


2. WAFIQ AZIZAH 17.01.146
3. NUR INDAH SARI 17.01.156
4. CHINTIA MANGIRI 17.01.199
5. MUTHIAH RIDHAYANAH 17.01.205
6. UMRAH BASRI 17.01.211
7. HILDIYAH RANTE RINDING 17.01.213

ASISTEN : NURPADILLAH

LABORATORIUM FARMAKOLOGI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup atau organisme adalah bergerak. Manusia yang
merupakan bagian dari makhluk hidup juga melakukan gerakan dalam menjalankan
aktivitasnya. Dalam melakukan pergerakan seseorang membutuhkan tulang dan otot
untuk bergerak yaitu, tulang tidak dapat bergerak sendiri apabila tidak digerakkan
oleh otot. Gerakan adalah hasil interaksi antar tulang, otot dan persendian tulang.
Ketiga unsur tersebut digabungkan menjadi sistem rangka.
I.2 Maksud Dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami
anatomi dan fisiologi sistem rangka manusia.
I.2.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini ialah :
1. Mengetahui anatomi sistem rangka
2. Mengetahui fisiologi sistem rangka
I.3 Prinsip Percobaan
Adapun prinsip percobaan ini telah dilakukan pengamatan torso sistem saraf
pusat kemudian menentukan bagian-bagian dan fungsi sistem saraf pusat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Rangka adalah rangkaian tulang yang saling bersambungan secara teratur dan
membentuk tubuh manusia. Dapat dikatakan jika terhubung satu sama lain yang
membuat rangka tersebut terhubung karena adanya sendi dan digerakkan oleh otot
yang kita ketahui bahwa rangka tubuh biasa disebut dengan endoskeleton (Widia,
2016).
Rangka tubuh manusia memiliki fungsi utama sebagai berikut (Zuyian,2014) :
1. Memberi bentuk tubuh
Rangka menyediakan kerangka bagi tubuh sehingga menyokong dan
menjaga bentuk tubuh
2. Tempat melekatnya otot
Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia menjadi tempat
melekatnya otot. Tulang dan otot ini bersama-sama memungkinkan terjadinya
pergerakan pada manusia
3. Pergerakan
Pergerakan pada hewan bertulang belakang (vertebrae) bergantung kepada
otot rangka, yang melekat pada rangka tulang
4. Sistem kekebalan tubuh
Sumsum tulang menghasilkan beberapa sel-sel imunitas.
5. Perlindungan
Rangka tubuh melindungi beberapa organ vital, yakni :
a. Tulang tengkorak melindungi mata, telinga, bagian tengah dan dalam
b. Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang
c. Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang dada melindungi paru-paru dan
jantung
d. Tulang belikat dan tulang selangka melindungi bahu
e. Tulang usus dan tulang belakang melindungi sistem ekskresi, sistem
pencernaan, dan pinggul
f. Tulang tempurung lutut dan tulang hasta melindungi lutut dan siku
g. Tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki melindungi pergelangan
tangan dan pergelangan kaki
6. Produksi sel darah
Rangka tubuh adalah tempat terjadinya haematopoiesis, yaitu tempat
pembentukan sel darah. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel
darah
7. Penyimpanan
Matriks tulang dapat menyimpan kalsium dan terlibat dalam metabolisme
kalsium. Sumsum tulang mampu menyimpan zat besi dalam bentuk territin
dan terlibat metabolisme zat besi.
Alat gerak pada manusia adalah tulang dan otot, dimana tulang disebut sebagai
alat gerak pasif dan otot disebut alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi
sehingga dapat menggerakkan tulang. Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206
ruas tulang dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi sesuai dengan fungsinya dan
secara umum rangka manusia dapat dikelompokan menjadi dua kelompok besar
yaitu apendikuler dan aksial (Setiadi, 2016).
1. Rangka apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota
gerak atas dan bawah, terdiri atas 126 ruas tulang
2. Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh,
yaitu pada tulang tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang dada,
terdiri dari 80 tulang.
Otot (musculus) merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh
dapat bergerak. Ini adalah suatu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi
karena sitoplasma mengubah bentuk. Pada sel-sel, sitoplasma ini merupakan
benang-benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot mendapat
rangsangan maka miofibril akan memendek. Dengan kata lain sel otot akan
memendekkan dirinya kearah tertentu (berkontraksi) (Setiadi,2016).

Anda mungkin juga menyukai