Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan YME karena atas rahmat dan karuniaNya
kami dapat menyelesaikan karya ilmiah tentang gas mulia ini. Penulisan karya ilmiah tentang gas
mulia ini betujuan tidak lain adalah untuk memenuhi tugas kimia kelas xi semester 3 tentang
kimia unsur. Selain itu, karya ilmiah ini juga dibuat untuk meningkatkan rasa ingin tahu pembaca
dan masyarakat mengenai gas-gas golongan 8A yang jarang ditemui dan langka.
Kesulitan yang penulis hadapi dalam membuat karya ilmiah ini adalah kurangnya sumber
informasi dalam bahasa Indonesia mengingat gas mulia merupakan suatu hal yang langka, dan
koordinasi tim yang kurang menjadi penghambat dalam penulisan kaya tulis ini. Namun,
kesalahan adanya memang di manusia dan kesempurnaan adanya di tangan Tuhan.
Ucapan terima kasih kami ucapkan ke segenap kalangan yang telah membantu kami
dalam penulisan karya tulis ini. Jasa-jasa kalian tak akan terlupakan seumur hidup. Penulis juga
menerima segala kritik dan saran atas penulisan karya ilmiah ini, mengingat segala keterbatasan
dan kekurangan yang penulis miliki.

Jayapura. September 2018

Penulis
DATAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertiaan gas mulia
B. Sejarah gas mulia
C. Sifat gas mulia
D. Pembuatan gas mulia
E. Pembentukan senyawa kimia pada gas mulia
F. Kegunaan gas mulia
G. Prosses extrasi gas mulia
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

. Latar Belakang

Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik. Disebut mulia karena
unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Gas ini mempunyai sifat lengai, tidak
reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia juga merupakan golongan kimia
yang unsur-unsurnya memiliki elektron valensi luar penuh. Unsur-unsurnya adalah He (Helium),
Ne(Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe (Xenon), dan Rn (Radon) yang bersifat radioaktif.
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki
kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik karena
sifat stabilnya. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne),
Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya
di bumi.
Gas Mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk Helium terdapat di luar atmosfer. Helium
dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif uranium dan thorium. Semua unsur - unsur gas
mulia terdiri dari atom -atom yang berdiri sendiri. Unsur gas mulia yang terbanyak di alam
semesta adalah Helium (banyak terdapat di bintang) yang merupakan bahan bakar dari
matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan
cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio aktif. Dan karena jumlahnya yang
sangat sedikit pula radon disebut juga sebagi gas jarang.

. Rumusan masalah
Masalah yang kami bahas dalam makalah gas mulia ini adalah :
1. Definisi gas mulia.
2. Sejarah gas mulia
3. Sifat-sifat gas mulia
4. Pembuatan gas mulia.
5. Senyawa pada gas mulia
6. Kegunanan Gas mulia

. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Definisi gas mulia.
2. Untuk mengetahui Sejarah gas mulia
3. Untuk mengetahui Sifat-sifat gas mulia
4. Untuk mengetahui Pembuatan gas mulia.
5. Untuk mengetahui Senyawa pada gas mulia
6. Untuk mengetahui Kegunanan Gas mulia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi gas mulia.
Gas mulia adalah grup elemen kimia dengan sifat-sifat yang sama: di kondisi
standar, they semua tidak berbau, tidak berwarna, dan monoatomik dengan reaktivitas yang
sangat rendah. Mereka ditempatkan di grup 18 (8A) dari tebel periodike (sebelumnya dikenal
dengan grup 0). 6 gas mulia tersebut terdapat di alam dengan bentuk helium (He), neon (Ne),
argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang bersifat radioaktif (Rn). sejauh ini, 3
atom dari grup selanjutnya, ununoctium (Uuo) telah berhasil disintesis di supercollider, tapi
sangat sedikit yang diketahui mengenai elemen ini karena jumlah yang dihasilkan sangat
sedikit dan memiliki waktu paruh hidup yang sangat pendek .
Sifat-sifat gas mulia bisa dijelaskan dengan baik dengan teori modern tentang struktur
atom: valensi elektron kulit luar mereka dianggap "penuh", memberi mereka sedikit sekali
kesempatan untuk berpartisipasi dalam reaksi kimia, dan hanya beberapa ratus senyawa yang
telah disiapkan. Titik didih dan titik leleh gas mulia mempunyai nilai yang dekat, berbeda
kurang dari 10 °C (18 °F); yang mengakibatkan mereka berbentuk cairan dalam jangkauan
suhu yang pendek.
Neon, argon, krypton, dan xenon are didapatkan dari udara mengunakan metode
mencairkan/mengembunkan gas dan penyulingan bagian. Helium biasanya terpisah dari gas
alami, dan radon biasanya diisolasi dari penguraian radioaktif dari elemen radium yang
terurai. Gas mulia mempunyai beberapa aplikasi penting di industri seperti penerangan,
pengelasan, dan perjalanan angkasa luar. Gas prnapasan Helium-oksigen biasanya digunakan
oleh penyelam laut dalam yang biasanya lebih dari 180 kaki (55 m) untuk menjaga penyelam
dari oksigen toxemia, efek berbahaya dari oksigen dalam tekanan tinggi, dan nitrogen
narcosis, efek narkotik yang membingungkan dari nitrogen di udara melebihi tekanan biasa.
After setelah bahaya yang ditimbulkan hidrogen atas mudah meledaknya elemen tersebut,
gas tersebut diganti dengan helium.

B. Sejarah gas mulia


Pada tahun 1894, seorang ahli kimia Inggris bernama William Ramsay
mengidentifikasi zat baru yang terdapat dalam udara. Sampel udara yang sudah diketahui
mengandung nitrogen, oksigen, dan karbondioksida dipisahkan. Ternyata dari hasil
pemisahan tersebut, masih tersisa suatu gas yang tidak reaktif (inert).1[1][1] Gas tersebut
tidak dapat bereaksi dengan zat-zat lain sehingga dinamakan argon (dari bahasa
Yunani argos yang berarti malas). Empat tahun kemudian Ramsay menemukan unsur baru
\lagi, yaitu dari hasil pemanasan mineral kleverit. Dari mineral tersebut terpancar sinar alfa
yang merupakan spektrum gas baru. Spektrum gas tersebut serupa dengan garis-garis tertentu
dalam spektrum matahari.
Untuk itu, diberi nama helium (dari bahasa Yunani helios berarti matahari). Pada saat
ditemukan, kedua unsur ini tidak dapat dikelompokkan ke dalam golongan unsur-unsur yang
sudah oleh Mendeleyev karena memiliki sifat berbeda. Kemudian Ramsey mengusulkan agar
unsur tersebut ditempatkan pada suatu golongan tersendiri, yaitu terletak antara golongan
halogen dan golongan alkali. Untuk melengkapi unsur-unsur dalam golongan tersebut,
Ramsey terus melakukan penelitian dan akhirnya menemukan lagi unsur-unsur lainnya, yaitu
neon, kripton, dan xenon (dari hasil destilasi udara cair). Kemudian unsur yang ditemukan
lagi adalah radon yang bersifat radioaktif. Pada masa itu, golongan tersebut merupakan
kelompok unsur-unsur yang tidak bereaksi dengan unsur-unsur lain (inert) dan dibri nama
golongan unsur gas mulia atau golongan nol.
Di tahun 1898, Huge Erdmann mengambil nama Gas Mulia (Noble Gas) dari bahasa
Jerman Edelgas untuk menyatakan tingkat kereaktifan Gas Mulia yang sangat rendah.
Nama Noble dianalogikan dari Noble Metal (Logam Mulia), emas, yang dihubungkan dengan
kekayaan dan kemuliaan.2[2][2]
Gas Mulia pertama ditemukan pada tanggal 18 Agustus 1868 oleh Pierre Janssen dan
Joseph Horman Lockyer. Ketika sedang meneliti gerhana matahari total mereka menemukan
sebuah garis baru di spektrum sinar matahari. Mereka menyakini bahwa itu adalah lapisan
gas yang belum diketahui sebelumnya, lalu mereka menamainya Helium.

Berikut ini adalah asal-usul mana unsur-unsur Gas Mulia, yaitu:


1. Helium à ήλιος (ílios or helios) = Matahari

2. Neon à νέος (néos) = Baru

2
3. Argon à αργός (argós) = Malas

4. Kripton à κρυπτός (kryptós) = Tersembunyi

5. Xenon à ξένος (xénos) = Asing

6. Radon (pengecualian) diambil dari Radium

Nama-nama di atas diambil dari bahasa Yunani. Pada awalnya, Gas Mulia dinyatakan
sebagai gas yang inert tetapi julukan ini disanggah ketika ditemukan senyawa Gas Mulia.

C. Sifat gas mulia


Sifat-Sifat Umum :

1. Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air.
2. Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron valensinya 2
3. Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom).
Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat
di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya bertambah seiring bertambahnya
nomor atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang.
Berikut merupakan beberapa sifat dari gas mulia.
Tabel 1. Sifat-sifat Gas Mulia
Gas Mulia Nomor Titik Leleh (˚C) Titik Didih (˚C) Energi Ionisasi Jari-jari Atom
Atom (kJ/mol) (Angstrom)
He 2 -272,2 -268,9 2738 0,50
Ne 10 -248,7 -245,9 2088 0,65
Ar 18 -189,2 -185,7 1520 0,95
Kr 36 -156,6 -152,3 1356 1,10
Xe 54 -111,9 -107,1 1170 1,30
Rn 86 -71 -62 1040 1,45

Dari tabel diatas dapat dilihat jari – jari atom yang kecil (dalam satu golongan, semakin
keatas semakin kecil) mempunyai energi ionisasi besar artinya elektronnya sangat sukar
dilepaskan, elektron terluar relatif lebih tertarik ke inti atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas
mulia sangat sukar untuk bereaksi. Dari atas ke bawah jari – jari atom makin besar, energi
ionisasinya makin kecil atau makin mudah melepaskan elektron, sehingga gas mulia dari atas ke
bawah makin reaktif.
Kestabilan unsur-unsur golongan gas mulia dan semakin besarnya harga energi ionisasi
suatu atom menyebabkan unsur-unsur gas mulia sukar membentuk ion (terionisasi), artinya
sukar untuk melepas elektron agar berubah jadi ion positif. Selain itu makin besar ukuran sebuah
atom, makin mudah melepas elektron kulit terluarnya, karena jaraknya makin jauh dari intinya
yang bermuatan positif.
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas
mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom yang
mengakibatkan gaya tarik inti atom terhadap elektron kulit terluar berkurang, sehingga lebih
mudah melepaskan diri dan ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak
reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah stabil, hal ini didukung kenyataan
bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan
berarti gas mulia tidak dapat bereaksi, hingga sekarang gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe,
Rn) sudah dapat berreaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.
Sampai saat ini, senyawa gas mulia yang sudah dapat bereaksi dengan zat lain adalah xenon dan
kripton, sedangkan helium, neon, dan argon masih sangat stabil.
Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari pada suhu kamar (25 0C
atau 298 K) sehinga seluruh unsur gas mulia berwujud gas. Karena kestabilan unsur-unsur gas
mulia, maka di alam berada dalam bentuk monoatomik. Titik leleh dan titik didih unsur – unsur
gas mulia perbedaannya sangat sedikit misalnya Neon meleleh pada suhu -2490C dan mendidih
pada suhu -2460C karena gaya tarik atom – atom gas mulia sangat kecil.
Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu konfigurasi
elektronnya. Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah
Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Konfigurasi elektron gas mulia (kecuali He) berakhir pada
ns2 np6. Konfigurasi tersebut merupakan konfigurasi elektron yang stabil, sebab semua elektron
pada kulitnya sudah berpasangan. Oleh sebab itu, tidak memungkinkan terbentuknya ikatan
kovalen dengan atom lain. Energi ionisasi yang tinggi menyebabkan gas mulia sukar menjadi ion
positif dan berarti sukar membentuk senyawa secara ionik.
Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia
Tabel 2. Konfigurasi elektron gas mulia
Nomor
Unsur Konfigurasi Elektron
Atom
He 2 1s2
Ne 10 [He] 2s2 2p6
Ar 18 [Ne] 3s2 3p6
Kr 36 [Ar] 4s2 3d10 4p6
Xe 54 [Kr] 5s2 4d10 5p6
Rn 86 [Xe] 6s2 5d10 6p6

Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia juga biasa digunakan untuk
penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.

contoh :
Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
menjadi
Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5
Dua elektron dari He membuat subkulit s menjadi penuh dan unsur-unsur gas mulia yang
lain pada kulit terluarnya terdapat 8 elektron karena kulit terluarnya telah penuh maka gas mulia
bersifat stabil dan tidak reaktif. Jadi afinitas elektronnya mendekati nol.

. Pembuatan gas mulia


a. Gas Helium
Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas helium
mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu -268,8˚C sehingga pemisahan gas helium
dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar
-156˚C) dan gas helium terpisah dari gas alam.

b. Gas Argon, Neon, Kripton, dan Xenon


Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan xenon (Xe)
walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping
dalam industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair.
Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan sehingga
terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak gas
oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik didih gas argon (-189,4˚C) tidak jauh beda
dengan titik didih gas oksigen (-182,8˚C). Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan
proses pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan untuk
menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen, dilakukan
cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang
mempunyai titik didih rendah (-245,9˚C) akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas
yang tidak terkonsentrasi (tidak mencair).
Gas kripton (Tb = -153,2˚C) dan xenon (Tb = -108˚C) mempunyai titik didih yang
lebih tinggi dari gas oksigen sehingga akan terkumpul di dalam kolom oksigen cair di dasar
kolom destilasi utama. Dengan pengaturan suhu sesuai titik didih, maka masing-masing gas
akan terpisah.
Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali Radon(Rn) yang hanya terdapat
sebagai isotop radioaktif berumur pendek, yang diperoleh dari peluruhan radio aktif atom
radium.
Unsur radon (Rn) yang merupakan
88
Ra226 → 86Rn222 + 2He4

. Pembentukan senyawa pada gas mulia


Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron valensi dan memiliki kestabilan
yang tinggi. Tetapi gas mulia pun masih dapat bereaksi dengan atom lain. Karena sebenarnya
tidak semua sub kuit pada gas mulia terisi penuh.
Contoh:
Ar : [Ne] 3s2 3p6
Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang masih kosong yaitu sub kulit d jadi
Ar : [Ne] 3s2 3p6 3d0
jadi masih bisa diisi oleh atom-atom lain.
Sampai dengan tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa unsur-unsur gas mulia tidak
bereaksi. Kemudian seorang ahli kimia kanada bernama Neil Bartlet berhasil membuat
persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur lain, yaitu XePtF6.
Keberhasilan ini didasarkan pada reaksi:
PtF6 + O2 → (O2)+ (PtF6)-
PtF6 ini bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen memiliki harga energi ionisasi 1165
kJ/mol, harga energi ionisasi ini mendekati harga energi ionisasi unsur gas mulia Xe = 1170
kJ/mol.
Atas dasar data tersebut, maka untuk pertama kalinya Bartlet mencoba mereaksikan Xe
dengan PtF6 dan ternyata menghasilkan senyawa yang stabil sesuai dengan persamaan reaksi:
Xe + PtF6 → Xe+(PtF6)-
Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF6, maka gugurlah anggapan bahwa gas mulia
tidak dapat bereaksi. Kemudian para ahli lainnya mencoba melakukan penelitian dengan
mereaksikan xenon dengan zat-zat oksidator kuat, diantaranya langsung dengan gas flourin dan
menghasilkan senyawa XeF2, XeF4, dan XeF6.
Reaksi gas mulia lainnya, yaitu krypton menghasilkan senyawa KrF 2. Radon dapat bereaksi
langsung dengan F2 dan menghasilkan RnF2. Hanya saja senyawa KrF2 dan RnF2 bersifat (tidak
stabil).
Tabel 3. Beberapa senyawaan Xenon
Tingkat Senyawaan Bentuk Titik Didih Struktur Tanda-tanda
Oksidasi (˚C)
II XeF2 Kristal tak 129 Linear Terhidrolisis menjadi Xe + O2;
berwarna sangat larut dalam HF
IV XeF4 Kristal tak 117 Segi-4 Stabil
berwarna
VI XeF6 Kristal tak 49,6 Oktahedral Stabil
berwarna terdistorsi
Cs2XeF8 Padatan kuning Archim. Stabil pada 400˚
XeOF4 Cairan tak Antiprisma
XeO3 berwarna -46 Piramid segi- Stabil
Kristal tak 4 Mudah meledak, higroskopik;
berwarna Piramidal stabil dalam larutan
VIII XeO4 Gas tak Tetrahedral Mudah meledak
berwarna
XeO6 4- Garam tak Oktahedral Anion- anion HXeO63-,
berwarna H2XeO62-, H3XeO6- ada juga
Senyawa gas mulia He dan Ne sampai saat ini belum dapat dibuat mungkin karena tingkat
kestabilannya yang sangat besar. Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi. dalam
udara kering maka akan ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut : Helium = 0,00052 %;
Neon = 0,00182 %; Argon = 0,934 %; Kripton = 0,00011 %; Xenon = 0,000008; Radon =
Radioaktif*

. Keguaan gas mulia


1. Helium.
Campuran helium dan oksigen digunakan sebagai udara buatan untuk para penyelam
dan para pekerja lainnya yang bekerja di bawah tekanan udara tinggi. Perbandingan antara He
yang berbeda-beda digunakan untuk kedalaman penyelam yang berbeda-beda.
Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging (MRI) tetap bertambah
jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak kegunaan mesin ini di bidang kesehatan.
Helium juga digunakan untuk balon-balon raksasa yang memasang berbagai iklan
perusahaan-perusahaan besar, termasuk Goodyear. Aplikasi lainnya sedang dikembangkan
oleh militer AS adalah untuk mendeteksi peluru-peluru misil yang terbang rendah. Badan
Antariksa AS NASA juga menggunakan balon-balon berisi gas helium untuk mengam
sampel atmosfer di Antartika untuk menyelidiki penyebab menipisnya lapisan ozon.
Menghirup sejumlah kecil gas ini akan menyebabkan perubahan sementara kualitas suara
seseorang.

2. Neon
Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Selain itu juga neon dapat
digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat pendingin,
penangkal petir, dan mengisi tabung televisi.

3. Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket.
Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena
argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.
4. Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan
rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.

5. Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh
bakteri) dan pembuatan tabung elektron.

6. Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Namun
demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-
paru. Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, karena bila lempengan
bumi bergerak kadar radon akan berubah sehingga bisa diketahui bila adanya gempa dari
perubahan kadar radon.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki
kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik karena
sifatnya yang stabil. Yang tergolong ke dalam gas kimia yaitu helium (He), neon (Ne), argon
(Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang bersifat radioaktif (Rn).
Sifat – sifat dari gas mulia yaitu Jari-jari atom unsur-unsur Gas Mulia dari atas ke bawah
(He ke Rn) semakin besar karena bertambahnya kulit yang terisi elektron. Energi Ionisasi dari
atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom terhadap elektron terluar semakin lemah.
Afinitas Elektron unsur-unsur Gas Mulia sangat kecil sehingga hampir mendekati nol. Titik didih
unsur-unsur Gas Mulia berbanding lurus dengan kenaikan massa atom.
Gas mulia memiliki banyak kegunaan, seperti helium yang dapat digunakan untuk mengisi
balon udara dan radon yang digunakan sebagai terapi kanker karena bersifat radioaktif.
Di alam, gas mulia berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak reaktif. Oleh
karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan secara fisis. Pengecualian
adalah radon yang diperoleh dari peluruhan unsure radioaktif.

B. Kritik dan Saran


Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah tantang
“Kimia Unsur” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang kami buat ini ialah dengan mencari
lebih banyak refrensi dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet, sehingga
makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang dapat kami
sampaika semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

DAFTAR PUSTAKA

http://ilmu-pertama.blogspot.co.id/2014/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai