Anda di halaman 1dari 9

Geologi Explorasi

“Metode Eksplorasi Geofisika”

AULIA NUR CAHYO

270110120061

GEOLOGI C

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Eksplorasi merupakan Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah


tindakan mencari atau melakukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu;
kegiatan ini sangat penting dalam dunia pertambangan ataupun perminyakan.
Karena semua cadangan mineral atau minyak yang diguanakan akan habis dan
dibutuhkanlah barang yang sama sebagai cadangan baru agar manusia dapat tetap
memakainya. Dari eksplorasi lah semua sumber daya alam dapat di ambil dan di olah
yang kemudian dipakai oleh manusia sebagai sumber energy dan/atau kebutuhan
esensial lainnya. Pada masa lalu, kegian eksplorasi dilakukan pemetaan rinci pada
ground tanpa menggunakan alat apapun. Namun seiring berkembangnya zaman,
pada masa kini eksplorasi sudah menggunakan alat bantu. Citra satelit atau foto
udara membantu sangat besar dalam kegiatan eksplorasi. Salah satu dari metode
eksplorasi yang kini sianggap efektif dan efisien merupakan metode geofisika, krena
dengan mengeluarkan lebih banyak dana namu waktu yang di gunakan lebih cepat
dan data yang di dapat lebih banyak.

b. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat kita simpulkan rumusan masalah dalam makalah
kali ini yaitu :
1. Apa itu geofisika?
2. Apa saja metode dalam geofisika?

c. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui apa itu pengindraan jauh
2. Mengenal dan memahami konsep dasar pengindraan jauh.
BAB II

ISI

A. Pengertian Geofisika
Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah
atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas
atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di
bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari
parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari
pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah
permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.

B. Metode Dalam Geofisika


Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode pasif dan
aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh
bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian
mengukur respons yang dilakukan oleh bumi. Medan alami yang dimaksud disini
misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik
bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktivitas bumi.
Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam tanah,
pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.

Metode Geofisika Pasif

 Metode Gaya Berat


Secara umum metoda gaya berat merupakan metoda geofisika yang
mengukur variasi gaya berat (gravitational) di bumi. Metoda ini jarang
digunakan pada tahapan lanjut eksplorasi bijih, namun cukup baik digunakan
untuk mendefinisikan daerah target spesifik untuk selanjutnya disurvei
dengan metoda-metoda geofisika lain yang lebih detil.

Adanya variasi medan gravitasi bumi ditimbulkan oleh adanya perbedaan


rapat massa (density) antar batuan. Adanya suatu sumber yang berupa suatu
massa (masif, lensa, atau bongkah besar) di bawah permukaan akan
menyebabkan terjadinya gangguan medan gaya berat (relatif). Adanya
gangguan ini disebut sebagai anomali gaya berat. Karena perbedaan medan
gayaberat ini relatif kecil maka diperlukan alat ukur yang mempunyai
ketelitian yang cukup tinggi. Alat ukur yang sering digunakan adalah
Gravimeter. Alat pengukur gayaberat di darat telah mencapai ketelitian
sebesar ±0.01 mGal dan di laut sebesar ±1 mGal.

Beberapa endapan seperti zinc, bauksit, atau barit sangat sulit dideteksi
melalui metoda magnetik maupun elektrik, namun dapat dideteksi dengan
metoda gaya berat (gravity), tapi hanya untuk mengetahui profil batuan
sampingnya (tidak dapat langsung mendeteksi bijihnya) melalui anomali
densiti.
Dasar teori yang dipakai dalam metoda ini adalah Hukum Newton tentang
gravitasi bumi. Untuk bumi yang berbentuk bulat, homogen, dan tidak
berotasi, maka massa bumi (M) dengan jari-jari (R) akan menimbulkan gaya
tarik pada benda dengan massa (m) di permukaan bumi sebesar :

Harga rata-rata gayaberat di permukaan bumi adalah 9.80 m/s2. Satuan yang
Karena bentuk bumi bukan merupakan bola pejal yang sempurna, dengan
relif yang tidak rata, berotasi serta ber revolusi dalam sistem matahari, tidak
homogen. Dengan demikian variasi gayaberat di setiap titik permukaan bumi
akan dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu :
1. Lintang
2. Ketinggian
3. Topografi
4. Pasang surut
5. Variasi densitas bawah permukaan

Metode Geofisika Aktif

 Metode Elektromagnetotelurik
Metode elektromagnetotelurik merupakan metode geofisika yang sangat
populer dan sering digunakan dalam survey geologi, rekayasa, dan arkeologi
dalam segala variasi. Akan tetapi, analisa data dan pemodelan biasanya
dilakukan setelah kembali ke base camp atau laboratorium. Jika data dapat
diproses secepat proses akuisisi, maka kita dapat memodifikasi konfigurasi
atau distribusi titik pengamatan di lapangan jika diperlukan, sehingga akan
lebih menghemat waktu dan biaya. Untuk keperluan tersebut, maka
dikembangkan suatu cara transformasi untuk mempercepat proses analisis
data, terutama untuk jumlah data yang sangat besar.

Inversi Bostick merupakan teknik yang sederhana dan cepat untuk analisis
kurva sounding tahanan jenis semu dan fasa dari data megnetotelurik (MT).
Pada metode transformasi tersebut informasi mengenai kedalaman diperoleh
dari frekuensi pengukuran atau waktu untuk metoda elektromagnet
berdasarkan prinsip skin-depth. Kemudian tahanan jenis semu pengukuran
ditransformasikan menjadi tahanan jenis efektif sehingga diperoleh tahanan
jenis sebagai fungsi dari kedalaman.

Tugas akhir ini membahas modifikasi transformasi Bostick berdasarkan kajian


empiris menggunakan model-model sintesis yang dilakukan Meju (1995). Hal
ini dimaksudkan agar diperoleh hasil transformasi berupa tahanan jenis
sebagai fungsi dari kedalaman yang lebih realistis. Hasil modifikasi
transformasi Bostick diuji menggunakan data magnetotelurik sintesis 1-D dan
2-D. Struktur 2-D dapat diidentifikasi menggunakan inversi data
magnetotelurik 1-D selama struktur tersebut tidak terlalu jauh menyimpang
dari model 1-D (berlapis horisontal).

 Metode Geolistrik/resistivity

Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat


aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan
bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus
ke dalam bumi. Ada beberapa macam metoda geolistrik, antara lain : metode
potensial diri, arus telluric, magnetoteluric, elektromagnetik, IP (Induced
Polarization), resistivitas (tahanan jenis) dan lain-lain. Dalam bahasan ini
dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis. Pada metode geolistrik
tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua
elektroda arus.Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua
elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk
setiap jarak elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga
hambatan jenis masing-masing lapisan di bawah titik ukur (sounding point).
Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya
dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000
feet atau 1500 feet. Oleh karena itu metode ini jarang digunakan untuk
eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang engineering
geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air,
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal.Berdasarkan letak (konfigurasi)
elektroda-elektroda arus, dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan
jenis, antara lain :

Konfigurasi Schlumberger
Konfigurasi Wenner
Konfigurasi Dipole-dipole
Konfigurasi Pole-dipole
Konfigurasi pole-pole

 Metode Seismik
Metoda seismik adalah salah satu metoda eksplorasi yang didasarkan pada
pengukuran respon gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam
tanah dan kemudian direleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan
lapisan tanah atau batas-batas batuan. Sumber seismik umumnya adalah
palu godam (sledgehammer) yang dihantamkan pada pelat besi di atas tanah,
benda bermassa besar yang dijatuhkan atau ledakan dinamit. Respons yang
tertangkap dari tanah diukur dengan sensor yang disebut geofon, yang
mengukur pergerakan bumi.

Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang
dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan
dengan menggunakan sumber seismic (palu, ledakan, dll). Setelah usikan
diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang
memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami
pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan.
Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam
sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat diperkirakan
bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.

Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun 1845 oleh Robert
Mallet, yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak seismologi
instrumentasi. Mallet mengukur waktu transmisi gelombang seismik, yang
dikenal sebagai gelombang permukaan, yang dibangkitkan oleh sebuah
ledakan. Mallet meletakkan sebuah wadah kecil berisi merkuri pada
beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat waktu yang diperlukan
oleh merkuri untuk be-riak. Pada tahun 1909, Andrija Mohorovicic
menggunakan waktu jalar dari sumber gempa bumi untuk eksperimennya
dan menemukan keberadaan bidang batas antara mantel dan kerak bumi
yang sekarang disebut sebagai Moho.

Pemakaian awal observasi seismik untuk eksplorasi minyak dan mineral


dimulai pada tahun 1920an. Teknik seismik refraksi digunakan secara intensif
di Iran untuk membatasi struktur yang mengandung minyak. Tetapi, sekarang
seismik refleksi merupakan metode terbaik yang digunakan di dalam
eksplorasi minyak bumi. Metode ini pertama kali didemonstrasikan di
Oklahoma pada tahun 1921.

Macam metoda seismic


Terdapat dua macam metoda dasar seismik yang sering digunakan, yaitu
seismik refraksi dan seismik refleksi.

1. Seismik refraksi (bias)


Metoda seismik refraksi mengukur gelombang datang yang dipantulkan
sepanjang formasi geologi di bawah permukaan tanah. Peristiwa refraksi
umumnya terjadi pada muka air tanah dan bagian paling atas formasi
bantalan batuan cadas. Grafik waktu datang gelombang pertama seismik
pada masing-masing geofon memberikan informasi mengenai kedalaman
dan lokasi dari horison-horison geologi ini. Informasi ini kemudian
digambarkan dalam suatu penampang silang untuk menunjukkan
kedalaman dari muka air tanah dan lapisan pertama dari bantalan batuan
cadas.

Seismik bias dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada


tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak
tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah usikan
pertama (first break) diabaikan, sehingga sebenarnya hanya data first
break saja yang dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar
dihubungkan oleh sepat rambat gelombang dalam medium. Kecepatan
tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang ada di dalam
material dan dikenal sebagai parameter elastisitas.

2. Seismik refleksi

Metoda seismik refleksi mengukur waktu yang diperlukan suatu impuls


suara untuk melaju dari sumber suara, terpantul oleh batas-batas formasi
geologi, dan kembali ke permukaan tanah pada suatu geophone. Refleksi
dari suatu horison geologi mirip dengan gema pada suatu muka tebing
atau jurang.Metoda seismic repleksi banyak dimanfaatkan untuk
keperluan Explorasi perminyakan, penetuan sumber gempa ataupun
mendeteksi struktur lapisan tanah.

Seismic refleksi hanya mengamati gelombang pantul yang datang dari


batas-batas formasi geologi. Gelombang pantul ini dapat dibagi atas
beberapa jenis gelombang yakni: Gelombang-P, Gelombang-S,
Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love.

Sedangkan dalam seismik pantul, analisis dikonsentrasikan pada energi


yang diterima setelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang
dicari adalah gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua
interface antar lapisan di bawah permukaan. Analisis yang dipergunakan
dapat disamakan dengan echo sounding pada teknologi bawah air, kapal,
dan sistem radar. Informasi tentang medium juga dapat diekstrak dari
bentuk dan amplitudo gelombang pantul yang direkam. Struktur bawah
permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang dilakukan masih
sama dengan seismik bias, yaitu analisis berdasar kontras parameter
elastisitas medium.

Perbandingan metode seismik dengan metode geofisika lainnya

Keunggulan :

1. Dapat mendeteksi variasi baik lateral maupun kedalaman dalam


parameter fisis yang relevan, yaitu kecepatan seismik.
2. Dapat menghasilkan citra kenampakan struktur di bawah permukan
3. Dapat dipergunakan untuk membatasi kenampakan stratigrafi dan
beberapa kenampakan pengendapan.
4. Respon pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari densitas
batuan dan konstanta elastisitas lainnya. Sehingga, setiap perubahan
konstanta tersebut (porositas, permeabilitas, kompaksi, dll) pada
prinsipnya dapat diketahui dari metode seismik.
5. Memungkinkan untuk deteksi langsung terhadap keberadaan
hidrokarbon

Kelemahan :

1. Banyaknya data yang dikumpulkan dalam sebuah survei akan sangat


besar jika diinginkan data yang baik
2. Perolehan data sangat mahal baik akuisisi dan logistik dibandingkan
dengan metode geofisika lainnya.
3. Reduksi dan prosesing membutuhkan banyak waktu, membutuhkan
komputer mahal dan ahli-ahli yang banyak.
4. Peralatan yang diperlukan dalam akuisisi umumnya lebih mahal dari
metode geofisika lainnya.
BAB III

KESIMPULAN

Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau
prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan
fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi
melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang
dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-
sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.

Metode Geofisika antara lain :

1. Metode gaya berat


2. Metode elektromagnetotelurik
3. Metode geo-radar
4. Metode seismic

DAFTAR PUSTAKA

http://geofisika-ceria.blogspot.com/2010/12/teknik-survei-magnetik.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Geofisika

Anda mungkin juga menyukai