Anda di halaman 1dari 16

MATERI EVOLUSI DAN DAUN

EVOLOUSI
Evolusi adalah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu yang
lama menuju ke arah semakin kompleksnya struktur dan fungsi makhluk hidup dan semakin
banyaknya ragam yang ada.

A. Pembagian evolusi
Proses evolusi dapat dibedakan berdasarkan faktor-faktor berikut.

Berdasarkan arah evolusi dibedakan menjadi dua, yaitu:


1) Evolusi progresif: menuju kemungkinan bertahan hidup (survival). Mis. Evolusi yang terjadi
pada burung Finch
2) Evolusi regresif (retrogresif) → kemungkinan menuju kepunahan. Mis. Evolusi Dinosaurus.
Kepunahan tidak hanya terjadi karena semakin mundurnya struktur dan fungsi tetapi dapat
pula terjadi karena perkembangan struktur yang melebihi proporsinya (Misal. Rusa
purba/Megaloceros pada masa Tertier)

Berdasar skala perubahannya dibedakan menjadi dua:


1) Makroevolusi, adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan perubahan dalam skala
besar. Adanya makroevolusi dapat mengarah kepada terbentuknya spesies baru.
2) Mikroevolusi, adalah proses evolusi yang hanya mengakibatkan perubahan dalam skala kecil.
Mikroevolusi ini hanya mengarah kepada terjadinya perubahan pada frekuensi gen atau
kromosom.

Berdasarkan hasil akhir dibedakan menjadi dua:


1) Evolusi divergen, merupakan proses evolusi yang perubahannya berasal dari satu spesies
menjadi banyak spesies baru.
2) Evolusi konvergen, proses evolusi yang perubahannya didasarkan pada adanya kesamaan
struktur antara dua organ atau organisme pada garis sama dari nenek moyang yang sama.
Hal ini dapat ditemukan pada hiu dan lumba-lumba. Ikan hiu dan lumba-lumba terlihat sama
seperti organisme yang berkerabat dekat, tetapi ternyata hiu termasuk dalam pisces,
sedangkan ikan lumba-lumba termasuk dalam mamalia.

B. Sejarah teori evolusi


Faham evolusi makhluk hidup dapat dibedakan:
1. Masa Pra-Darwin
Terdapat beberapa pencetus teori evolusi sebelum darwin yaitu
a. Anaximander (250 th SM): bahwa manusia berasal dari sejenis makhluk yang menyerupai
ikan.
b. Aristoteles (384-322 SM): semua bentuk kehidupan dapat disusun dalam suatu skala,
dengan tingkat kerumitan yang semakin tinggi (Scala naturae)
c. Erasmus Darwin (1700 M): respons fungsional terhadap stimulasi dapat diwariskan
d. Count de Buffon (1707-1788) : variasi-variasi kecil yang terjadi karena pengaruh alam
sekitar diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi
e. Hutton, Lamarck dll.
2. Masa Darwin
Charles darwin dianggap sebagai bapak teori evolusi. Dalam bukunya yang diterbitkan pada
tahun 1859 : On the origin of species by means of Natural Selection or the Preservation of
Favoured races in the Struggle for life. Buku ini merupakan tulisan hasil dari ekspedisinya
mengelilingi dunia dengan kapal HMS Beagle (dinahkodai: Robert Fitzroy) yang dimulai pada
tanggal 27 Desember 1831

Teori Darwin dapat dibedakan atas dua hal pokok, yaitu:


1. konsep tentang perubahan evolutif
2. konsep mengenai seleksi alam
Bahwa makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk pada masa silam, dan
Evolusi terjadi melalui seleksi alam

Gagasan evolusi Charles Darwin diilhami oleh pemikiran:


1. Erasmus Darwin (pada buku Zoonomia)
2. Thomas Robert Malthus (pada buku Essay on…)
3. Charles Lyell (pada buku Principle of Geology)
4. Jean Baptista Lamarck (“Use and disuse”)

Dasar pemikiran tersebut adalah


1. Kehidupan itu berasal dari asal mula yang sama, dan bahwa respon fungsional akan
diwariskan pada keturunannya.
2. Tidak ada keseimbangan antara pertambahan penduduk dan makanan
3. Perubahan terus menerus pada bumi
4. Diwariskannya sifat yang didapat (acquired character dan “Used and disused”)

Teori Darwin mengenai evolusi didasarkan atas pokok –pokok pikiran antara lain:
1. Tidak ada dua individu yang sama.
2. Setiap populasi berkecenderungan memperbanyak diri seperti deret ukur
3. Pertambahan makanan seperti deret hitung (selalu terjadi kekurangan makanan)
4. Kenyataan menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus–menerus.

Pokok-pokok pikiran dalam teori Darwin tersebut di atas dari hasil pengamatan sehari‐hari
yang kita jumpai adalah:
1. Adanya variasi di antara spesies
2. Besarnya populasi tetap
3. Hanya individu-individu yang memiliki sifat yang sesuai dengan lingkungannya saja yang
dapat memenangkan persaingan dan akan hidup terus serta bertambah banyak (seleksi
alam)

3. Masa setelah Darwin (Post-Darwin)


Faham evolusi mahkluk hidup setelah Darwin masih terbagi menjadi 2 faham: setuju dan
tidak setuju tentang adanyna evolusi makhluk hidup.Titik balik yang menentukan dalam
teori evolusi adalah kelahiran genetika populasi (population genetics). Dengan kemajuan
dalam genetika populasi pada tahun 1930-an, Mendelisme dan Darwinisme dipersatukan,
dan dasar genetik variasi dan seleksi alam dipertemukan.
Suatu teori evolusi komprehensif (Sintesis Modern/Modern synthesis):
1. menekankan arti penting populasi sebagai unit evolusi,
2. Seleksi alam sebagai mekanisme evolusi
3. Ide tentang gradualisme untuk menjelaskan bagaimana perubahan besar dapat
berkembang sebagai suatu akumulasi perubahan kecil yang terjadi selama periode waktu
yang panjang.
Teori ini dicetuskan oleh: Theodosius Dobzhansky (ahli genetika), Ernst Mayr (ahli
biogeografi dan taksonomi), George Gaylord Simpson (ahli palaeontologi), dan G. Ledyard
Stebbins (ahli botani).

C. Petunjuk adanya evolusi


1. Biogeografi (penyebaran geografis spesies)
adalah hal yang pertama kali memberi ide akan adanya evolusi pada Darwin
2. Catatan fosil
menunjukkan perubahan dari waktu ke waktu
3. Petunjuk dari anatomi komparatif
- adanya homologi, analogi
- adanya organ tersisa (vestigial organ)
- perkembangan embrio (pada tahapan tertentu mirip)
4. Petunjuk dari usaha domestikasi
5. Petunjuk dari biologi molekuler
- Organisme yang secara taksonomi berbeda jauh seperti manusia dan bakteri memiliki
beberapa protein yang sama (Mis. Sitokrom c).
- perbandingan jumlah asam amino pada hemoglobin manusia dan pada beberapa
vertebrata

D. Asal usul kehidupan


Beberapa teori yang pernah berkembang:
a. Teori Abiogenesis
- Makhluk hidup berasal dari materi tidak hidup.
- Dikenal sebagai teori Generatio spontanea
- Dikemukakan pertama kali oleh Aristoteles
b. Teori Biogenesis
- Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup (Omne vivum ex vivum), atau makhluk hidup
berasal dari telur (Omne vivum ex ovo).
- Teori ini tidak menjawab asal mula makhluk hidup yang pertama.
- Tokoh teori ini: Fransisco Redy, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur
c. Teori Cosmozoic
Makhluk hidup penghuni bumi berasal dari “spora” kehidupan yang berasal dari luar angkasa
bumi.
d. Teori Ciptaan
- Teori ciptaan (Special Creation), masih tetap menjadi sandaran kebanyakan orang.
- Penganut faham ini berbicara tentang proses perkembangan materi yang pada akhirnya
membentuk makhluk hidup tanpa menyinggung asal mula materi pembentuknya.
e. Teori Naturalistik
- Ada yang menamakan teori neobiogenesis
- Terbentuknya makhluk hidup pertama di bumi ini melalui tahapan-tahapan tertentu,
mulai dari molekul-molekul CH4, NH3, H2 dan H2O, unsur-unsur yang terdapat dalam
atmosfer bumi purba.
- Pernah dikemukakan oleh : A.I. Oparin dan J.B.S Haldane

Tokoh-tokoh evolusi, evolusi di antaranya :


1. Aristoteles (384 – 322 BC)
Merupakan filosof dari yunani. Teorinya tentang evolusi: evolusi terjadi
berdasarkan metafisika alam, yaitu mengubah organisme dan habitatnya dari
bentuk sederhana ke bentuk yang kompleks.

2. Anaximander (500 SM)


Merupakan filosof dari yunani. Teorinya tentang evolusi: Manusia berawal dari
makhluk aquatik mirip ikan yang mengalami proses evolusi.

3. Empedocles (495 – 435 SM)


Merupakan filosof dari yunani. Teorinya tentang evolusi: kehidupan berasal dari
lumpur hitam yang mendapat sinar matahari dan kemuadian secara perlahan
berubah menjadi makhluk hidup.

Aristoteles (384 – 322 BC), Anaximander (611 – 547 SM), Empedoclas


(490 –430 SM)
Penjelasan teori evolusi yang disampaikan oleh ketiga tokoh di atas
masih sangat sederhana dan hanya tampak gejalanya saja, sehingga
dalam penyampaian gagasan masih kabur yang dikerenakan
pengetahuan tentang biologi pada waktu itu masih sangat dangkal.
4. Erasmus Darwin (1731 – 1802)
Merupakan kekek Darwin, menyatakan bahwa fungsional terhadap rangsangan
bersifat diwariskan kepada anak-anaknya.

5. George L de Buffon (1707 – 1788)


Menyatakan bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi karena adanya pengaruh
alam sekitar yang diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi yang ada
6. Jean Baptiste de Monet Lamarck (1744 – 1829)
Ahli biologi Prancis yang menyatakan bahwa perubahan yang terjadi
pada tubuh makhluk hidup diakbibatkan oleh pengaruh lingkungan, dan
perubahan ini diwariskan kepada keturunannya.

Untuk menjelaskan pandangan ini ia memberikan contoh jerapah yang


berleher panjang. Menurut Lamacrk, jerapah berleher panjang karena
mereka memakan daun-daunan pada pohon yang tinggi.
Keadaan alam yang demikian menyebabkan berubahnya leher dan
tinggi badan jerapah. Leher dan badannya yang terbiasa tertarik ke atas
akhirnya menghasilkan keturunan atau anak-anaknya berleher panjang
dan berbadan tinggi.

7. Charles Robert Darwin


Darwin merupakan tokoh yang mengemukakan teori evolosi dan dapat
diterima oleh dunia ilmu pengetahuan. Pendapatnya tentang evolusi
tertuang dalam bukunya yang berjudul On the Origin of Species by
Means of Natural Selection. Pendapat Darwin dapat diterima dalam
dunia ilmu pengetahuan karena Darwin menyertakan bukti-bukti atau
fakta yang mendukung teorinya.
Pandangan Darwin tentang evolusi didasarkan pada pokok-pokok pikiran
sebagai berikut :
~ Tidak ada individu yang sama. Sifat-sifat yang diwariskan selalu bervariasi,
dan akan tampak dari keturunan yang seayah dan seibu yang selalu terdapat
perbedaan, meskipun keduanya kembar identik.
~ Setiap populasi berkecenderungan untuk bertambah banyak. Sebab setiap
makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk berkembangbiak.
~ Untuk berkembangbiak diperlukan makanan dan ruangan yang cukup.
~ Kenyataan menunjukan bahwa bertambahnya populsi tidak berjalan terus
menerus. Oleh karena itu kenaikan populasi tidak tak terbatas.

Darwin juga mengemukakan masalah-masalah sebagai berikut :


~ mengapa banyak organisme yang mati sebelum dewasa ?
~ mengapa suatu individu dapat berumur pendek, sedangkan individu yang lain
berumur panjang ?

Maka Darwin berpendapat bahwa setiap individu harus berjuang untuk menjaga
kelangsungan hidup. Setiap individu harus berusaha mendapatkan unsur-unsur
yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya seperti cahaya, makanan, air,
dan tempat hidup. Di mana kebutuhan ini di dapatkan dengan persaingan, baik
antar species maupun dengan species lain yang berbeda.

Pernyataan Darwin tersebut terkenal dengan seleksi alam (natural selection),


yaitu alam mengadakan seleksi terhadap individu-individu yang hidup di
dalamnya. Hanya individu-individu yang dapat menyesuaikan diri dengan alam
lingkungannya yang akan terus hidup, sedangkan individu yang tidak dapat
menyesuaikan dengan lingkungannya akan semakin berkurang, mati atau
pindah tempat.
Hal inilah yang dimaksud seleksi alam dalam teori Darwin.
Penjelasan teori evolusi Darwin berpijak pada kenyataan-kenyataan sebagai
berikut :
~ adanya variasi dalam satu keturunan
~ adanya kecenderungan bertambah besarnya jumlah populasi
~ adanya perjuangan species utuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
~ adanya kenyataan bahwa individu yang berbeda akan melahirkan keturunan
yang berbeda, dan hanya individu-individu yang mempunyai sifat yang sesuai
dengan lingkungan yang akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Dengan adanya penyesuaian atau adaptasi makhluk hidup terhadap


lingkungan yang secara perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit sifat-
sifat yang dimiliki akan mengalami perubahan ke arah yang lebih maju
atau sesuai dengan habitatnya. Perubahan ini berlangsung dari generasi
ke generasi dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga akan
munculah sifat yang sangat berbeda dan menghasilkan species baru.
8. Alferd Russel Wallace (1823 – 1913)
A. R. Wallace mempunyai pendapat mengenai evolusi yang hampir sama
dengan gagasan yang dikemukakan oleh Darwin. Wallace banyak mengamati
keadaan flora dan fauna beserta penyebarannya di semenanjung Melayu
termasuk Indonesia. Dari pengamatannya ternyata jenis hewan yang ada di
wilayah oriental (Sumatra, kalimantan, jawa dan Sulawesi) mempunyai
kesamaan , demikian juga hewan yang ada di wilayah australian (Irian,
Maluku).

Dari kedua wilayah itu, jika dibandingkan, hanya Sulawesi yang merupakan
daerah transisi, sehingga selat antara pulau Sulawesi dengan Irian disebut
daerah Wallace.
1. Perkembangan teori evolusi
Sebenarnya Charles Darwin bukanlah orang yang pertama kali mengemukakan
teori evolusi. Sebelumnya telah ada tokoh-tokoh yang pernah mengemukakan
teori evolusi tersebut. Tetapi karena Darwin menyertakan fakta-fakta yang logis
dan sistematis, maka Charles Darwin yang dijuluki sebagai Bapak Teori
Evolusi. Di mana perkembangan teori evolusi tidak dapat dipisahkan dengan
teori Darwin, yang meliputi :

a. Ekspedisi Charles Darwin ke kepulauan galapagos


Setelah mengadakan pengamatan dengan teliti, Darwin menemukan 85 macam
burung, di antaranya yang menarik adalah burung Finch. Burung itu mempunyai
paruh yang bentuk dan ukurannya berbeda-beda, dan menunjukan mempunyai
hubungan dengan burung Finch di Amerika Selatan. Bagaimana dapat
diterangkan bahwa burung-burung itu mempunyai hubungan dengan Amerika
Serikat ?. Dan bagaimana kita dapat menerangkan bahwa burung-burung yang
berbeda berasal dari satu keturunan ?.

Selain keunikan pada bentuk dan ukuran paruh burung finch, di


kepulauan Galapagos Darwin juga menemukan kura-kura langka yang
berukuran besar (raksasa), seperti gambar dibawah ini!

DAUN
1.1 Definisi Daun (Folium)
Daun ialah salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang yang umumnya berwarna
hijau dan berfungsi sebagai penangkap energi dan cahaya matahari melalui proses
fotosintesis

1.2 Fungsi Daun


1. Sebagai tempat fotosintesis
2. Sebagai organ pernapasan atau respirasi
3. Sebagai tempat transpirasi atau penguapan
4. Sebagai tempat gutasi atau proses pelepasan air dalam bentuk cairan melalui jaringan
daun
5. Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif
6. Sebagai tempat pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat gas
(CO2)
7. Sebagai tempat pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)

1.3 Morfologi Daun


Daun dapat dibedakan berdasarkan sifat bangun umumnya, bagian ujung
daun (apex) , bagian pangkal (bace), dan bagian tengah keseluruhan atau bangun
umum helai daun ( lamina), tangkai daun (petiole) sistem pertulangan daun
(veination) serta bagian tepinya ( margin).
1. Secara garis besar, bangun umum helai daun (lamina) yang dijumpai pada pepohonan
adalah sebagai berikut :
a. Bangun garis (Acicular). Bentuk daun ini ditandai dengan Panjang daun
berbanding dengan lebar daunnya adalah 25 : 1. Bentuk dengan pola ini
dijumpai pada pada daun tumbuhan Alang-alang (Imperata cylindrica ),
Hallophyta
b. Bangun pita ( Linearis) Bentuk daun dengan perbandingan nya adalah 10 : 1 dan
contoh pada jagung ( Zea mays), tebu (Zacharum offisinarum )
c. Bulat panjang (Oblong ) yaitu bentuk menyerupai bangun silender dengan
perbandingan 2.5 : 1, dan bentuk ini dapat dijumpai pada tumbuhan pohon Jambu
bol ( Zizicium = Eugenia jambola) dari famili Myrtaceae, Sirsak (Annona
muricata) dan Sirikaya (Annona squamosa) dari famili Annonaceae
d. Bentuk lenset (lanceolate), bentuk daun menyerupai mata lembing .Contoh pada
tumbuhan bambu air/petung (Dendro calamus asper) , bambu sero (Bambusa
vulgaris ) , Rotan (Rattan ratans)
e. Bentuk lanset sungsang (Oblongceolate ) bentuk daun menye rupai mata lembing
terbalik, dan contoh pada tumbuhan Mangga ( Mangifera indica) dari famili
Annacardiaceae.
f. Bundar telur ( ovate ) Bentuk ini dijumpai pada tumbuhan Waru ( Hibiscus tilieus)
, kembang sepatu ( Hibiscus rosacinensis) Pada famili Guttiferae yaitu genus
Callophylium inophyliun dan Carsinia mangostana
g. Bundar telur sungsang ( obovate ) Obovate merupakan bentuk daun yang terbalik
dari bentuk ovate. Bentuk obovate ini akan dijumpai pada tumbuhan hutan
sawokecil (Manilkara kauki) dari famili Sapotaceae
h. Bentuk Oval (Ovalate) Bentuk ini banyak dijumpai pada genus Nangka
(Artocarpus heterophylla) dan perca (Ficus septica) dari famili Moracea
Umumnya daun daun yang berbentuk oval pada tumbuhan hutan helai daun dan
tangkai daunnya agak keras
i. Lonjong ( oblong ) Bentuk lonjong ini bentuk yang belih menajang kearah ujung
daun baik ketas maupun kebawah sehingga merupakan bentuk modifikasi dari
bulat telur tadi dan bentuk ini dapat dijumpai pada tumbuhan hutan seperti sirsak (
Annona muconata) dari famili Annonaceae
2. Ujung Daun (apex folii)
a. Runcing (Acutus)
Jika kedua tepi daun tumbuh ke atas dan pertemuannya di pucuk daun membentuk
suatu sudut lancip atau kurang dari 90o.
Contoh: Ujung daun aleander (Nerium oleander L.)
b. Meruncing (Acuminatus)
Seperti pada ujung yang runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh
lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak sempit memanjang dan
runcing.
Contoh: Ujung daun sirsat (Annona muricata L.)
c. Tumpul (obtusus)
Titik temu kedua tepi lebih dari 90o yang semula letak kedua tepi lebih jauh dari
ibu tulang.
Contoh: Ujung daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub.)
d. Membulat (rotundatus)
Seperti ujung daun yang tumpul tapi tidak membentuk sudut sama sekali.
Contoh: Ujung daun kaki muda (Centella asiatica Urb.) dan ujung daun teratai
besar (Nelumbium nelumbo Druce)
e. Rompang (truncatus)
Ujung daun nampak seperti garis yang rata.
Contoh: Semanggi (Marsilea crenata Presl.) dan ujung daun jambu monyet
(Anacardium occidentale L.)
f. Terbelah (Retusus)
Ujung daun memperlihatkan suatu lekukan.
Contoh: Ujung daun sidaguri (Sida retusa L.) dan ujung daun bayam (Amaranthus
hybridus L.)
g. Berduri (Mucronatus)
Jika ujung daun ditutup dengan suatu bagian yang runcing keras.
Contoh: Ujung daun nenas sebrang (Agave sp.)
h. Emarginate
Seperti huruf M tapi cekungannya lebih datar
i. Overdate
Sama seperti huruf M tapi cekungannya lebih dalam
j. Cuspidate
Setengah lingkaran tapi meruncing
k. Musconate
Setengah lingkaran tapi runcingannya lebih panjang.
3. Pangkal Daun (Basis Folii)
a. Runcing (ocutus)
Biasanya pada daun yang memanjang, lanset, dan belah ketupat.
Contoh: Kamboja
b. Meruncing (acuminatus)
Biasanya pada daun bangun bulat telur sungsang atau daun bangun sudip.
c. Tumpul (obtusus)
Pada daun-daun bangun bulat telur atau jorong
d. Membulat (rotundatus)
Pada daun-daun bangun bulat, jorong, dan bulat telur.
e. Rompang atau rata (truncatus)
Pada daun-daun bangun segitiga, delta, dan tombak
f. Berlekuk (emarginatus)
Pada daun-daun bangun jantung ginjal atau anak panah
4. Tepi Daun
a. Bergerigi (serratus)
Jika sinus dan angulus sama lancipnya.
Contoh: Daun lantana (Lantana camara L.)
b. Bergerigi Ganda atau Rangkap (biserratus)
Tepi daunnya seperti tepi daun bergerigi, tetapi angulusnya cukup besar dan
tepinya bergerigi lagi.
Contoh: Seledri dan Strawberry
c. Bergigi (dentatus)
Jika sinus tumpul sedang angulusnya lancip.
Contoh: Daun beluntas (Pluchea indica Less.)
d. Beringgit (crenatus)
Kebalikannya bergigi, jadi sinusnya tajam dan angulusnya yang tumpul.
Contoh: Daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata Pers.)
e. Berombak (repandus)
Jika sinus dan angulus sama-sama tumpul.
Contoh: Daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn.)
5. Daging Daun (intervenium)
a. Tipis seperti selaput (membranaceus)
Contoh: Daun paku selaput (Hymenophyllum australe Willd.)
b. Tipis seperti kertas (papyraceus atau chartaceus)
Tipis tetapi cukup tegar.
Contoh: Daun pisang (Musa paradisiaca L.)
c. Tipis Lunak (herbaceus)
Contoh: Daun selada air (Nasturtium officinale R. Br.)
d. Seperti Perkamen (perkamenteus)
Tipis tetapi cukup kaku.
Contoh: Daun kelapa (Cocus nucifera L.)
e. Seperti kulit atau belulang (coriaceus)
Jika helaian daun tebal dan kaku.
Contoh: Daun nyamplung (Calphyllum inophyllumm L.)
f. Berdaging (carnosus)
Jika tebal dan berair.
Contoh: Daun lidah buaya (Aloe sp.)
6. Jenis Daun
a. Sempurna
Terdiri dari pelepah, tangkai, dan belaian.
Contoh: Daun pisang.
b. Tidak Sempurna
Hana mempunyai satu atau dua ciri dari daun sempurna.
c. Daun Tunggal (folium simplex)
Terdiri dari satu tangkai dan satu daun.
Contoh: Mangga dan pepaya.
d. Daun Majemuk (Folium Compositum)
Satu tangkai terdapat banyak daun yang terdiri dari tangkai anak daun, anak daun,
dan ibu tangkai daun. Contoh: Belimbing.
e. Daun Majemuk Campuran (digitato pinnatus)
Merupakan campuran dari daun majemuk dan tunggal.
Contoh: Putri Malu
7. Permukaan Daun
a. Licin (Leavis)
Permukaan daun dapat terlihat:
-Mengkilat (nitidus): Sisi atas daun kopi (Coffea robusta Lindl.) dan beringin
(Ficus benjamina L.)
-Suram (opacus), misalnya daun ketela rambat (Ipomoea batatas Poir.)
-Berselaput lilin (pruinosus), misalnya sisi bawah daun pisang (Musa paradisiaca
L.) dan daun tasbih (Canna hybrida Hort.)
b. Gundul (glaber)
Contoh: Daun jambu air (Eugenia aquea Burm.)
c. Kasap (scaber)
Contoh: Daun jati (Tectona Grandis L.)
d. Berkerut (rugosus)
Contoh: Daun jarong (Stachytarpheta jarnaicensis Vahl.) dan jambu biji (Psidium
guajava L.)
e. Berbingkul-bingkul (bullatus)
Seperti berkerut, tetapi kerutannya lebih besar.
Contoh: Daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn.)
f. Berbulu (pilosus)
Jika bulu halus dan jarang-jarang.
Contoh: Daun tembakau (Nicotiana tabacum G. Don)
g. Berbulu Halus dan Rapat (villosus)
Berbulu sedemikian rupa, sehingga jika diraba terasa seperti laken atau beludru.
h. Berbulu Kasar (hispidus)
Jika rambut kaku dan jia diraba terasa kasar.
Contoh: Daun gadung (Dioscorea hispida Dennst.)
i. Bersisik (lepidus)
Contoh: Sisi bawah daun durian (Durio zibethinus Murr.)
8. Struktur Tulang (nervatio atau venatio)
a. Sejajar atau Bertulang Lurus (rectinervis)
Mempunyai satu tulang di tengah yang besar membujur daun, sedang tulang-
tulang lainya jelas lebih kecil dan nampaknya semua mempunyai arah yang sejajar
dengan ibu tulang. Contoh: Padi (Oryza Sativa)
b. Menyirip (penninervis)
Mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ung dan merupakan
terusan tangkai daun. Contoh: Tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan daun
mangga (Mangifera indica L.)
c. Melengkung (cervinervis)
Mempunyai beberapa tulang yang besar, satu di tengah yaitu yang paling besar,
sedang lainnya mengikuti jalannya tepi daun. Jadi semula memencar kemudian
kembali menuju ke satu arah yaitu ke ujung daun, hingga selain tulang yang di
tengah, semua tulang-tulangnya kelihatan melengkung.
Contoh: Kelapa, genjer (Limnocharis flava Buch.), gadung (Dioscorea hispida
Dennst.), dll.
d. Menjari (palminervis)
Ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar memperlihatkan
susunan seperti jari-jari pada tangan. Yang di tengah yang paling besar dan paling
panjang, sedang ke samping semakin pendek.
Contoh: Papaya (Carica papaya L.), jarak (Ricinus communis L.), kapas
(Gossypium sp.), dll.
9. Bentuk Daun
a. Bulat atau bundar (orbicularis)
Jika panjang : lebar = 1 : 1. Contoh: Victoria regia, teratai besar (Nelumbium
nelumbo Druce),dll.
b. Bangun Perisai (peltatus)
Mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun. Melainkan pada
bagian tengah helaian daun. Contoh: Daun jarak, dll.
c. Jorong (ovalis atau ellipticus)
Jika perbandingan panjang : lebar = 1,5-2 : 1.
Contoh: Daun nangka (Artocarpus integra Merr.) dan nyamplung (Calophyllum
inophylum L.)
d. Memanjang (oblongus)
Jika panjang : lebar 2,5-3 : 1. Contoh: Daun srikaya (Annona squamosa L.) dan
sirsat (Annona muricata L.)
e. Bangun Lanset (lanceolatus)
Jika panjang : lebar =3-5 : 1. Contoh: Daun kamboja (Plumiera acuminata Ait.)
dan oleander (Nerium oleander L.)

1.4 Anatomi (Struktur Dalam) Daun

Pada dasarnya, anatomi daun dengan batang itu sama jika diamati dibawah mikrosop akan
tampak bagian-bagian mulai dari atas yaitu epidermis, jaringan tiang (palisade), jaringan
bunga karang (spons) dan berkas pembuluh angkut daun.
a. Epidermis daun merupakan lapisan terluar dari daun bagian atas dan bawah.
Epidermis daun terdiri dari saru lapis sel-sel epidermis yang tidak memiliki ruang
antarsel. Epidermis daun berfungsi untuk melindungi bagian atas maupun bawah
daripada sel tersebut. Untuk mencegah penguapan airyang berlebihan, umumnya dan
memiliki lapisan lilin atau rambut-rambut halus. Diantara sel-sel epidermis terdapat
stomata (mulut daun) yang berfungsi sebagai pertukaran gas. Stomata umumnya
terdapat pada bagian bawah daun tetapi letak stomata tumbuhan air terdapat di bagian
atas daun.
b. Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel berbentuk silindris, tegak,
tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Jaringan palisade terletak dibawah
epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi fotosintesis.
c. Jaringan bunga karang (spons) adalah jaringan yang berbentuk tidak teratur dan
ada ruang antarsel. Jaringan yang tidak rapat ini berfungsi untuk menampung karbon
dioksida untuk proses fotosintesis.
d. Berkas pembuluh angkut terdapat di dalam tulang-tulang daun. Sistem tulang daun
merupakan lanjutan dari sistem jaringan pembuluh angkut batang atau cabang dan
pembuluh angkut akar. Bagian tersebut merupakan cabang dari silinder pusat yang
merupakan cabang dari silinder pusat batang.

1.5 Alat Tambahan pada Daun


a. Daun Penumpu (stipula)
Biasanya berupa dua helai lembaran daun kecil, terdapat di dekat pangkal
tangkai daun. Contoh: Bunga sepatu.
b. Selaput Bumbung (ocrea atau ochrea)
Selaput tipis yang membungkus ruas batang. Terletak di atas tempat duduknya
daun, Contoh: Cacabean dan Polygonum sp.
c. Lidah-lidah (ligula)
Suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara upih dan helaian.
Alat ini berguna untuk mencegah mengalirnya air hujan ke dalam ketiak
antara batang dan upih daun. Sehingga pembusukan dapat dihindarkan.
Contoh: Daun padi dan family graminae.

1.6 Modifikasi Daun


Merupakan suatu bentuk adaptasi dari tumbuhan dengan mengubah bentuk daun untuk
mempertahankan hidupnya. Macam-macam modifikasi daun yaitu:
1. Sulur, contoh: Sirih dan anggur
2. Duri, contoh: Kaktus dan lidah buaya
3. Tunas, contoh: Cocor bebek
4. Piala, contoh: Kantong semar

1.7 Bilangan Filotaksis


Adalah suatu bilangan yang didapat dari satu putaran untuk mendapatkan hasil yang sama
dibagi dengan daun yang dilewati dalam satu putaran. Bilangan filotaksis ada dua macam,
yaitu:
1. Sudut Divergensi
Pecahan menunjukkan jarak antar sudut dua sudut berturut-turut, apabila
diproyeksikan pada bidang datar maka jaraknya tetap dan besarnya sama.
2. Deret Vibonacci
Tumbuhan dengan tata letak daun tersebar sesuai dengan pecahan

Anda mungkin juga menyukai