Anda di halaman 1dari 7

Nama : Rina Dwismar

NIM : 60500109019

Tugas : Termodinamika

Buatah ringkasan materi dan buatlah minimal 2 contoh soal masing-masing dari topik berikut
ini:

1. Konsep hukum pertama termodinamika


2. Kerja dan perubahan volume
3. Energi dalam dan aliran panas
4. Kapasitas panas, perpindahan panas
5. Entalpi
6. Bentuk umum hukum pertama
7. Kesetimbangan energi
8. Ketergantungan pada variabl T dan V, T-P, P-V
9. Percobaan gay-lussac-joule-thompsom
10. Proses adiabatik reversibel

JAWAB

1. Konsep hukum pertama termodinamika


a. Teori
Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi
sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk
dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem
menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem
menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang
dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter.
Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum
universal dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan perpindahan panas
sebagai suatu bentuk perpindahan energi. Pernyataan paling umum dari hukum
pertama termodinamika ini berbunyi:
Kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding
“ dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi
dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya.

Pondasi hukum ini pertama kali diletakkan oleh James Prescott Joule yang
melalui eksperimen-eksperimennya berhasil menyimpulkan bahwa panas dan
kerja saling dapat dikonversikan. Pernyataan eksplisit pertama diberikan oleh
Rudolf Clausius pada 1850: "Terdapat suatu fungsi keadaan E, yang disebut
'energi', yang diferensialnya sama dengan jumlah kerja yang dipertukarkan
dengan lingkungannya pada suatu proses adiabatik."
Secara matematis. hukum termodinamika I pada sistem tertutup, dinyatakan
sebagai:
dU = dq + dw
s U = q + w
Dengan kata lain, perubahan energi dalam sistem (U) setara dengan panas
yang diberikan pada sistem (q) dan kerja yang dilakukan terhadap sistem (w)
Jika hanya diberikan panas, berlaku:
U = q
Jika hanya dilakukan kerja berlaku:
U = w
b. Contoh soal
1. Panas yang ditambahkan ke sistem sebesar 2500 J, dan kerja 1800 J dikerjakan
pada sistem. Tentukan perubahan energi dalam sistem!
Jawab:
ΔU = 2500 –(–1800 J) = 4300 J

2. Kerja dan perubahan volume


a. Teori
Kerja Prinsip kerja-energi merupakan konsekuensi hukum-hukum Newton tentang
gerak
Kerja = ∫ F • ds = Perubahan E kinetik + Perubahan E potensial
Kerja pada suatu proses dengan volume berubah:
d′W = P dV
(diturunkan dari F ds = PdA ds = P dV)
Konvensi tanda:
Kerja bernilai positif (d'W > 0)
bila kerja dilakukan OLEH sistem
Kerja bernilai negatif (d'W < 0) F
bila kerja dilakukan pada sistem
b. contoh soal
Sebuah sistim silinder torak yang berisi gas mengalami proses ekspansi di mana hubungan
antara tekanan dan volume diberikan sebagai kosntan. Tekanan awal sebesar 3 bar, volume
awal 0,1 m3, dan volume akhir 0,2 m3. Tentukan kerja proses dalam kJ, a) n = 1,5, b) n = 1,0
dan c) n = 0.

Penyelesaian

Diketahui: Sebuah sistim silinder-torak berisi gas yang mengalami ekspansi berdasarkan
kosntan

Ditanyakan: Hitung kerja jika, a) n = 1,5, b) n = 1,0 dan c) n = 0.

3. energi dalam dan aliran panas


a. teori
Energi dalam adalah energi yang tersimpan dalam suatu sistem. Biasanya disngkat
dengan huruf E atau U. Energi dalam merupakan selisih antara kalor yang
diterima/dilepaskan sistem dan kerja yang dilakukan atau diberikan pada sistem. Rumus
umumya sebagai berikut :

Keterangan :

E = perubahan eergi dalam

Q = kalor

W = Usaha
Apabila sistem menyerap kalor, maka Q bernilai positif, begitu pula sebailknya apabila
Q membebaskan kalor maka Q bernilai negatif. Apabila W menerima kerja dari
lingkungan, maka W bernilai positif dan apabila W melakukan kerja pada lingkungan
maka W bernilai negatif.

karena usaha (W) merupakan perkalian dari tekanan dan perubahan volume, maka
rumus tersebut dapat juga ditulis :

keterangan :

P = tekanan

V = perubahan volume

b. contoh soal

1. Jika kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem dan kerja 1000 Joule
dilakukan pada sistem, berapakah perubahan energi dalam sistem ?
Panduan jawaban :
Sistem mendapat tambahan kalor (sistem menerima energi) sebanyak 2000 Joule dan
kerja dilakukan pada sistem (sistem menerima energi) 1000 Joule. Dengan demikian,
energi dalam sistem bertambah sebanyak = 3000 Joule.

4. kapasitas panas dan aliran panas


a. teori
Aliran Panas/ Q Untuk proses yang non-adiabatik, maka dimungkinkan terjadi
interaksi dengan sekeliling, ada aliran panas baik masuk atau
keluar.
Aliran panas yang masuk ke sistem akan menjadi:
Q = W − Wadiabatis
dengan perkataan lain dapat dituliskan:
Q = W + ΔU
Statemen hukum Termodinamika I:
“Panas dari luar akan digunakan untuk kerja dan perubahan energi
dalam”
(Berlaku juga untuk kondisi sebaliknya, untuk panas yang masuk) Hukum ini
sebenarnya merupakan perluasan hukum kekekalan
energi.
Dalam bentuk diferensial:
d'Q = d'W + dU
ingat d'Q dan d'W bukan diferensial eksak karena Q dan W bukan
sifat sistem, sedangkan dU merupakan diferensial eksak.
5. Entalpi
a. teori
Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi
internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk
melakukan kerja.
Entalpi = H = Kalor reaksi pada tekanan tetap = Qp
Perubahan entalpi adalah perubahan energi yang menyertai peristiwa perubahan kimia
pada tekanan tetap.
b. contoh soal
Pada perubahan dari 12,425 gram karbon menjadi CO2 pada, suhu reaksi yang
semula 30o C, terjadi kenaikan suhu sebesar 0,484o C. Apabila panas jenis kalorimeter
200 Kkal / derajat. Berapa ΔH tiap mol karbon yang dibakar ?
200𝑥0,484
Jawab: = 93,414 𝑘𝑘𝑎𝑙
12,435

Pada pembakaran 1 mol C dibebaskan panas 93,414 Kkal. Jadi ΔH = - 93,414 Kkal

6. Bentuk umum hukum pertama


a. Teori
Hukum pertama Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem
ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.

7. Kesetimbangan energi
8. Ketergantungan pada variabel T dan V, T-P, P-V
a. Teori
Pada tahun 1661, Boyle menyimpulkan bahwa pada temperatur konstan T :
PV = kosn tan
dengan P = tekanan, V= volume udara (jumlah dalam mol N).
Satu abad berikutnya, pada percobaan yang terpisah Charles dan Gay-
Lussac,merumuskan hubungan :
(1 ) 0 V =V +αt
dengan :
V = volume N moles gas pada temperatur τ pada skala sembarang
V0 = volume pada temperatur 0 pada skala τ
α = koeffisien muai volume
Dengan keterbatasan percobaan mereka menemukan bahwa untuk beberapa gas, α
berhargasama. Apabila temperatur T dinyatakan sebagai :
T =τ +α −1
Dan (dengan eliminasi τ) diperoleh
TV = kons tan
selanjutnya dapat diturunkan bahwsa :
PV = kons tan
Nilai konstanta ditemukan sebagai N R dengan R = kb Na adalah konstanta gas dalam
Joule/mol K, kb = konstanta Boltzman dan Na = bilangan Avogadro. Maka dapat
dituliskan bahwa untuk gas :
PV = N RT
Ketika T = 0 diperoleh τ = − α−1 hal ini berarti kontraksi / pemampatan gas ke volume
V0 sehingga dapat dikatakan, bahwa tidak ada temperatur yang lebih rendah dari T
dan dapat dinyatakan bahwa ini adalah temperatur nol absolut. Pada keadaan ini
tekanan dan volume mendekati nol.
Di awal abad 19 Regnault melakukan percobaan dan dibuktikan bahwa persamaan
PV =T kons tan
adalah rumus pendekatan, karena gas yang berbeda mempunyai α yang berbeda pula.
Dikatakannya bahwa rumus tersebut berlaku untuk gas pada tekanan rendah dan
jumlah mol N kecil, yang disebut dengan gas ideal. Skala yang sesuai untuk
mendefinisikan temperatur Tadalah skala temperatur absolut atau skala temperatur
gas ideal.
9. Percobaan gay-lussac-joule-thompsom
a. Teori
1. Eksperimen Gay-Lussac dan Joule
usaha pencarian hubungan energi dalam dengan volume. Suhu air dicatat sebelum
dan sesudah proses ekspansi bebas. Hasil eksperimen: Perubahan suhu pada air
terlalu kecil untuk dideteksi. (Pada percobaan modern, terdapat perubahan suhu
meskipun sangat kecil) Untuk gas ideal, tidak ada perubahan suhu pada ekspansi
bebas. Sehingga apabila energi dalam konstan maka: gas ideal =0
2. Koefisien Joule-Thomson:dibuktikan:
cP − cv = R (untuk gas ideal)

10. Proses adiabatik reversibel


a. Teori
Dalam proses adiabatik reversibel yaitu pada siklus carnot:
1. Gerakan relative tanpa gesekan (licin)
2. Peregangan dan penekanan suatu pegas.
3. Ekspansi dan kompresi adiabatik tanpa gesekan.
4. Ekspansi dan kompresi isotermik
5. Ekspansi dan kompresipolintropik.
6. Elektrolisa
b. contoh soal
1. Perhitungan effisiensi termik mesin carnot yang menggunakan gas ideal :
Jawab:
untuk gas ideal: PV = mRT atau pv = RT
du = Cv . dT

Anda mungkin juga menyukai