Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


STIKes Karsa Husada Garut merupakan lembaga pendidikan yang dituntut
untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan
dan sikap profesional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang bermutu, khususnya dalam bidang analis kesehatan. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, maka perlu upaya pembinaan penyelenggaraan
pendidikan tenaga kesehatan untuk meningkatkakn mutu lulusan khususnya
pendidikan analis kesehatan.
Peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional seorang analis
salah satunya dapat diupayakan dalam program penyusunan karya tulis ilmiah
(KTI). Melalui penyususnan KTI dari mahasiswa secara individual dapat memberi
gambaran kemampuan mahasiswa dalam menentukan mengapa individu, kelompok
atau masyarakat dijadikan subjek dalam penyusunan KTI. Di samping itu, akan
tergambar juga kemampuan mahasiswa dalam pencarian mengapa masalah terjadi,
dan bagaimana cara mengatasi masalah. Oleh karena itu, penyusunan KTI bagi
mahasiswa di Program Studi DIII Analis Kesehatan STIKes Karsa Husada Garut
menjadi sangat pentign dalam rangka membiasakan diri bagi mahasiswa untuk
menganalisis dan menyelesaikan masalah yang ditemukan, sehingga mahasiswa
dapat menjadi lulusan yang unggul dalam bidang pemeriksaan laboratorium.

1.2 Tujuan
Pedoman penyusunan KTI disusun bertujuan untuk:
1) Menyamakan persepsi bagi sesama dosen di Program Studi DIII Analis
Kesehatan STIKes Karsa Husada Garut tentang KTI yang harus dibuat
mahasiswa
2) Memberikan pola yang berkaitan dengan penyusunan KTI mahasiswa,
menyangkut proses penyusunan (bentuk, format dan teknik penulisan),
bimbingan, pengujian, penilaian dan dokumentasi KTI.

1
BAB II
PANDUAN UMUM KARYA TULIS ILMIAH

2.1 Pengertian
Karya tulis ilmiah (KTI) adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. KTI
merupakan suatu bagian dari rangkaian Ujian Akhir Program (UAP) dalam
menyelesaikan pendidikan DIII Analis Kesehatan menjadi seorang Ahli Madya
Kesehatan (Amd.Kes), yang didasari oleh minat intelektual mahasiswa dengan
mempertimbangkan katerbatasan dan kemampuan mahasiswa dalam melakukan
pengamatan laboratorium atau lapangan. Hasil karya tulis ilmiah tersebut akan
dipertanggungjawabkan melalui ujian sidang karya tulis

2.2 Sasaran Pembelajaran


Setelah mahasiswa menyelesaikan KTI, mhasiswa diharapkan:
1) Mahasiswa mampu melakukan penelitian di bidang Analis Kesehatan
sehingga mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dimiliki untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
2) Mahasiswa mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuan
dalam berfikir secara ilmiah tentang suatu masalah dan penyelesaiannya
dalam bentuk KTI

2.3 Beban Studi


Karya Tulis Ilmiah mempunyai beban studi 2 (dua SKS)

2.4 Ruang Lingkup


Ruang Lingkup KTI mencakup berbagai kajian ilmu yanng diselaraskan
dengan mata kuliah yang sesuai dengan kompetensi lulusan Analis Kesehatan
diantaranya di bidang Bakteriologi, Parasitologi, Hematologi, Kimia Klinik,
Mikologi, Kimia Terapan, Toksikologi yang pengambilan datanya berbasis
laboratorium kesehatan

2
2.5 Persyaratan Peserta KTI
1) Persyaratan akademik, mahasiswa telah menyelesaikan dan lulus di semua
mata kuliah sampai dengan semester V (lima)
2) Persyaratan administratif, mahassiswa telah menyelesaikan pembayaran
kuliah sampai semester VI (enam)
3) Telah memperoleh persetujuan dari pembimbing yang telah ditunjuk oleh
institusi.

2.6 Pembimbing dan Penguji KTI


1) Pembimbing
a. Tugas Pembimbing
 Melakukan kerjasama antar pembimbing untuk menyamakan
persepsi proses bimbingan dilakukan terhadap mahasiswa
 Membant mahasiswa menemukan masalah yang akan dijadikan
KTI
 Memberikan koreksi dan arahan kepada mahasiswa dalam
penyusunan KTI
 Memfasilitas mahasiswa dalam proses bimbingan KTI
 Memberikan persetujuan atas KTI yang disusun oleh mahasiswa
apabila sudah memenuhi ketentuan proses bimbigan
 Mengisi dan menandatangani lembar bimbingan KTI
 Membuat catatan perkembangan pada format KTI yang disediakan
 Membuat catatan perkembangan pada format bimbingan kasus
minimal 12 kali
 Memberikan pesrsetujuan akhir dan kesiapan untuk dilaksanakan
sidang KTI
 Pembimbing I berperan sebagai moderator/ketua penguji pada saat
mahasiswa sedang melaksanakan sidang KTI. Pembimbing II
berperan sebagai anggota penguji
 Memberikan penilaian bimbingan secara obyektif sesuai
kemampuan mahasiswa terhadap proses bimbingan yang dilakukan
oleh mahasiswa, sidang propoal penelitian, dan sidang KTI

3
b. Syarat Pembimbing KTI
 Diutamakan dosen tetap STIKes Karsa Husada Garut, tetapi
apabila dianggap perlu maka dimungkinkan untuk menunjuk
doseen tidak tetap atau dosen luar biasa yang memenuhi kualifikasi
sebagai pembimbing di Jurusan Analis Kesehatan
 Diutamakan yang sudah memiliki jabatan fungsional dosen atau
sudah tersertifikasi
 Dosen pembimbing memiliki keahlian pada bidang kajian
penelitian sesuai dengan penelitian mahasiswa dan menguasai
metoda dan teknik penulisan karya tulis ilmiah
 Pembimbing untuk masing-masing mahasiswa dapat berjumlah
satu orang
 Pembimbing secara resmi ditunjuk berdasarkan SK dari Ketua
STIKES Karsa Husada Garut

2) Penguji KTI
a. Tugas Penguji
 Mengajukan pertanyaan atas KTI yang disusun oleh peserta sidang
 Mengklarifikasi isi KTI yang disusun oleh peserta sidang
 Memberi masukan/koreksi atas tugas akhir yang disusun oleh
peserta sidang.
 Memberi masukan/koreksi atas cara presentasi, cara menjawab,
ataupun prilaku dan sikap lainya terhadap peserta sidang selama
proses persidangan berlangsung.
 Memberikan penilaian pada peserta sdang atas proses sidang yang
sudah dilakukannya.
 Mendiskusikn hasil penilaiannya dengan penguji lainnya untuk
menentukan kelulusan peserta sidang
b. Syarat Penguji KTI
 Dosen tetap STIKes Karsa Husada Garut
 Diutamakan yang sudah memiliki jabatan fungsional dosen atau
sudah tersertifikasi

4
 Jumlah penguji untuk masing-masing peserta sidang sebanyak 2
orang
2.7 Proses Penyusunan KTI
Proses penyusun KTI terdiri dari:
1) Tahap Persiapan ini dilakukan proses bimbingan yang mencankup kegiatan
perumusan masalah, penyusun instrumen, rencana metode penelitian,
rencana pemilihan populasi, rencana penentuan besar sampel, teknik
sampling dan pemeriksaan sampel sampai dengan rencana pengolahan
data. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan ini
dirumuskan dalam bentuk proposal KTI belum memasuki tahapan
pelaksanaan dicatat dalam lembaran bimbingan proposal KTI.
2) Tahap Pelaksanaan yaitu waktu yang diberikan untuk pelaksanaan
penelitian dan pengkajian pustaka. Dosen pembimbing memantau
perkembangan pelaksanaan mahasiswa dan memberikan solusi jika ada
kendala dalam pelaksanaan penelitian.
3) Tahap Akhir proses penyusun KTI, dosen pembimbing mahasiswa dalam
menyusun laporan akhir dalam penelitian dalam bentuk KTI sampai
persiapan mahasiswa melaksanakan sidang KTI

2.8 Ketentuan Pelaksanaan Bimbingan KTI


1. Jika pembimbing KTI ada dua orang, maka pembingbing harus dilakukan
oleh kedua pembimbing sesuai dengan pembagian tugas masing-masing
(metodologi dan substansi)
2. Pemilihan bahan penelitian yang dikaji mencakup Bakteriologi,
Parasitologi, Hematologi, Kimia Klinik, Mikologi, Kimia Terapan,
Toksikologi
3. Mahasiswa harus mengikuti arahan/bimbingan dari para pembimbingnnya
sesui dengan aturan atau etika yang berlaku, dan substansi masalah yang
menjadi fokus, dalam pembuatan KTI.
4. Proses bimbingan harus dilakukan minimal 12 (dua belas) kali yang
dibuktikan dengan daftar konsultasi pada lembar bimbingan KTI yang
sudah ditandatangani pembimbing setiap kali proses konsultasi. Kegatan

5
bimbingan dihitung mulai dari penyusunan proposal sampai pelaporan
hasil sidang KTI.

2.9 Proses Ujian Sidang KTI


1) Pengertian Ujian Sidang KTI
Ujian sidang KTI adalah tahapan III dari ujian akhir program Prodi DIII
Analis Kesehatan dengan menyajikan dan mempertanggungjawabkan KTI
di depan para penguji.
2) Syarat Pesrta Ujian Sidang KTI
a. Telah menyelesaikan dan lulus ujian tahap I
b. Telah menyelesaikan penulisan karya tulis dan memperoleh
persetujuan dari pembimbing, minimal 3 hari sebelum ujian sidang
dilaksanakan
c. Telah menyelesaikan hasil karya tulis rangkap 3 untuk diserahkan
kepada para penguji 3 hari sebelum ujian sidang dilaksanakan
3) Pelaksanaan Ujian Sidang
a. Semua penguji harus menguji dalam waktu yang bersamaan
b. Panitia harus menyediakan penguji cadangan yang sesuai dengan S.K
untuk menguji apabila ada yang tidak dapat hadir mendadak
c. Apabila penguji tidak dapat hadir penguji harus memberitahu 3 hari
sebelumnya kepada panitia, sehingga panitia akan menunjuk penguji
cadangan atau pengganti.
d. Waktu ujian sidang setiap peserta adalah 50 menit terdiri dari:
(1) Presentasi makalah : 15 menit
(2) Responsi : 2 penguji x 15 menit = 30 menit
(3) Perumusan hasil : 5 menit

2.10 Penilaian KTI


Sistem penilaian KTI terdiri dari :
1) Nilai proses bimbingan 50% mencakup:
a. Jumlah minimal konsultasi dengan pembimbing adalah 12 kali dan
mengikuti seminar proposal minimal 3 kali

6
b. Kemampuan dalam penyelesaian dan perbaikan proposal dan KTI
baik isi maupun tehnik penulisannya
 Latar belakang yang mendukung dan kejelasan rumusan
masalah
 Metodelogi penelitian
 Ketajaman, analisis/ pembahasan masalah
 Kesesuaian antara tujuan dan pemecahan masalah
 Sumber jurnal (pustaka)
c. Disiplin dan tepat waktu dalam proses bimbingan
2) Nilai Sidang Proposal KTI 25%, rata-rata dari kedua penguji mencakup:
a. Penyajian:
 Penyajian sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan (15
menit)
 Kejelasan dan kelancaran mengemukakan tulisan
 Penampilan yang diuji
 Ketegasan menjawab pertanyaan dari penguji
b. Isi Tulisan:
 Latar belakang yang mendukung
 Hipotesis
 Metodologi penelitian
 Sumber jurnal (pustaka)
c. Tata cara dan sistematika penulisan proposal KTI
 Kesinambungan antar alinea, antar bab dalam proposal KTI
 Disesuaikan dengan kaidah EYD dan aturan penulisan KTI
Program Studi Analis Kesehatan STIKes Karsa Husada Garut
3) Nilai Sidang KTI 25 %, rata-rata dari kedua penguji mencakup:
a. Penyajian:
 Penyajian sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan (15
menit)
 Kejelasan dan kelancaran mengemukakan tulisan
 Penampilan yang diuji

7
 Ketegasan menjawab pertanyaan dari penguji
b. Isi Tulisan:
 Latar belakang yang mendukung dan kejelasan rumusan masalah
 Metodelogi penelitian
 Ketajaman, analisis/ pembahasan masalah
 Kesesuaian antara tujuan dan pemecahan masalah
 Sumber jurnal (pustaka)
c. Tata cara dan sistematika penulisan proposal KTI
 Kesinambungan antar alinea, antar bab dalam proposal KTI
 Disesuaikan dengan kaidah EYD dan aturan penulisan KTI
Program Studi Analis Kesehatan STIKes Karsa Husada Garut

Penilaian KTI menggunakan rentang nilai 0-100. Skala penilaian KTI adalah
sebagai berikut :
1. 79-100 :A
2. 68-78 :B
3. 56-67 :C
4. 41-55 :D
5. 0-40 :E

2.11 Pengumpulan proposal dan KTI


1) Sebelum dilaksanakan seminar/sidang KTI, draft dikumpulkan
sekurangkurangnya 3 eksemplar (2 untuk penguji dan 1 untuk
pembimbing) maksimal 3 hari sebelum pelaksanaan seminar/ sidang
2) Setelah dinyatakan lulus sidang KTI, mahasiswa harus mengumpulkan
KTI dalam bentuk hard copy sebanyak 3 eksemplar beserta soft copy (CD
dalam bentuk file MS Word dan PDF), paling lambat 14 hari setelah
pelaksanaan sidang KTI.

8
BAB III
ATURAN PENULISAN

3.1 Pengetikan
3.1.1 Kertas
Kertas yang digunakan untuk penyusunan KTI adalah kertas ukuran A4
(210x297mm), 80 gram, dan tidak diketik bolak-balik. Untuk pengajuan ujian
sidang dapat menggunakan A4 70 gram. Batasan naskah antar bab diberi sisipan
kertas tipis warna kuning dengan cetakan logo STIKes Karsa Husada Garut.
3.1.2 Huruf
1) Jenis huruf yang digunakan Time New Roman dengan ukuran huruf 12 pada
seluruh isi KTI, kecuali untuk judul KTI mengggunakan ukuran huruf 14.
2) Kata/bahasa asing yang tidak dialih bahasakan ke dalam bahasa indonesia
dicetak dimiring (italic)
3) Penulisan nama ilmiah mengikuti nomenklatur yang berlaku.
4) Judul bab mengguanakan huruf kapital dan diikuti oleh angka romawi
capital dan dicetak bold.
5) Sub judul bab yang mengguanakan huruf kapital hanya pada setiap awal
kata nya saja dan dicetak bold.
6) Sub-sub judul pada setap bab tidak dicetak tebal.
3.1.3 Paragraf
1) Paragraf untuk judul KTI dan judul bab menggunakan 1 spasi
(enter/tengah); sedangkan untuk isi KTI seluruhnya menggunakan 2 spasi
(justify/rata kanan kiri).
2) Jarak dari judul bab ke paragraf pertama/ke sub judul bab berjarak 2 (dua)
kali enter pada pengaturan 2 spasi.
3) Jarak pada kalimat akhir pada sebuah sub judul ke sub judul berikutnya,
berjarak 2 (dua) kali enter pada pengaturan 2 spasi.
4) Jarak sub sub judul dan seterusnya menggunakan spasi yang sama dengan
pengetikan isi KTI.
5) Pada awal setiap paragraf pengetikan menjorok ke dalam sebanyak 1 (satu)
tab pada komputer atau menjorok 5 ketukan, dan untuk baris selanjutnya
kembali ke margin awal.

9
3.1.4 Penomoran sub judul dan sub-sub judul
1) Penomoran BAB menggunakan angka romawi kapital di tengah halaman
seperti I, II, III, dst; contoh BAB I
2) Penomoran sub judul bab menggunakan angka arab diketik pada pinggir
sebelah kiri misalnya 1.1 dan 1.2 (untuk BAB I) dst
3) Penomoran anak sub judul disesuaikan dengan nomor sub judul bab, misal
1.1.1 dari sub bab 1.1
4) Penomoran bukan sub bab/ sub-sub bab dilakukan dengan angka arab dan
kurung satu misalnya 1), 2)
3.1.5 Margin
Margin digunakan adalah ukuran 4-4-3-3, yaitu 4 cm untuk margin kiri dan
atas serta 3 cm untuk margin kanan dan bawah
3.1.6 Penomoran Halaman
1) Untuk Lembar Judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar
pengesahan penguji, dan abstrak tidak menggunakan nomor halaman.
2) Untuk kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar
lampiran, menggunakan huruf romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya);
dengan posisi tengah bawah (berjarak tiga spasi dari margin bawah)
3) Untuk isi KTI, mulai dari BAB I sampai dengan daftar pustaka
menggunakan angka latin (1, 2, 3, dan seterusnya). Nomor halaman
judul bab menggunakan posisi tengah bawah, sedangkan halaman yang
lainya menggunakan posisi kanan atas.
3.1.7 Jumlah halaman
Jumlah halaman kurang lebih 60 halaman inti dengan ketentuan:
1) BAB I : Pendahuluan (10%)
2) BAB II : Tinjauan Pustaka (25%)
3) BAB III : Metodologi Penelitian (25%)
4) BAB IV : Pembahasan (35%)
5) BAB V : Kesimpulan dan rekomendasi (5%)

10
3.1.8 Pembuatan Kulit Luar/Cover
Setelah karya tulis diuji dalam sidang karya tulis dan setelah diperbaiki sesuai
dengan saran penguji, serta disetujui kembali oleh pembimbing, maka KTI
diwajibkan untuk:
1) Dijilid dengan kertas buffalo atau sejenis.
2) Proposal KTI dijilid soft cover
3) Laporan KTI dijilid hard cover
4) Warna sampul KTI disesuaikan dengan warna Jurusan Analisis Kesehatan
STIKes Karsa HUsada Garut: yaitu Kuning tua.
5) Tercetak dalam cover: judul font 14, tujuan pembuatan karya tulis (untuk
memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Ahli Madya Kesehatan
Jurusan Analis Kesehatan STIKes Karsa Husada Garut) font 12, nama
lengkap penyusun beserta NIM font 12, logo institusi STIKes Karsa Husada
Garut dengan diameter 3,5 cm, institusi (Program Studi D-III Jurusan
Analis Kesehatan STIKes Karsa Husada Garut) dan tahun penyelesaian KTI
font 12.
6) Sisi cover: nama penyusun, judul karya tulis dan tahun.

3.2 Penyajian Data


Data peneliti dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar, diagram alir,
bagan dan poto. Penyajian data harus dapat menjelaskan informasi yang akan
disampaikan. Data yang disajikan dalam bentuk tabel dinyatakan sebagai Tabel,
sedangkan grafik, gambar, diagram alir, bagan dan photo dinyatakan sebagai
Gambar. Tabel dan gambar ditempatkan di antara bagian teks yang paling banyak
membahasnya dengan memperlihatkan tautan teks dengan gambar maupun tabel.
Tabel dan gambar harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat berdiri sendiri,
sehingga dapat dimengerti oleh pembaca tanpa harus membaca keterangan dalam
teks.
3.2.1 Tabel
1) Penomoran tabel diurutkan sesui dengan urutan pengacuan di dalam bab
tersebut, misalnya Tabel 2.1 (tabel ke 1 pada BAB II)

11
2) Tabel ditempatkan pada posisi atas tengah, tetapi jika lebar tabel
mengharuskan diketik memanjang sepanjang kertas maka judul tabel
diletakan dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel, misalnya:
lanjutan Tabel 2.1
3) Hanya huruf pertama dari judul tabel yang ditulis dengan huruf kapital,
kecuali untuk nama-nama atau istilah-istilah tertentu yang harus diawali
dengan huruf capital
4) Apabila ada catatan kaki yang perlu disertakan pada tabel, maka dapat
ditulis di bagian bawah tabel dengan diberi simbol huruf kecil.
5) Spasi dalam penulisan isi dan judul tabel 1 spasi dengan tulisan tabel
dicetak bold seperti ontoh di bawah ini:

Tabel 2.1 Xxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxx xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxx


xxxxx xxxxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxx xxxxx
Xxxxxxxxxx Xxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxx Xxxxxxxxxx Xxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxx Xxxxxxa Xxxxxxb Xxxxxx
Xxxxxxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx
Xxxxxxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx
Xxxxxxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx
a b
xxxxxxx; xxxxxxxxxxxxxx

3.2.2 Gambar
a. Gambar dimaksudkan untuk memperjelas data hasil penelitian
b. Bagan, grafik, dan foto semuanya disebut gambar
c. Penomoran gambar diurutkan sesui dengan urutan pengauan di dalam
bab tersebut misalnya Gambar 2.1 (gambar ke 1 pada BAB II)
d. Ukuran gambar proporsional (tidak terlalu kecil atau besar) dan
diletakan di tengah.
e. Keterangan gambar ditulis di bagian bawah tengah dengan keterangan
menggunakan 1 spasi seperti contoh berikut:

12
Xxxxxxxxxxx

Xxxxxxxxxxx
Gambar 2.1 Xxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxx
xxxxxxxx xxxxxxxxxxxx xxxx

Gambar 2.2 Xxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxx


xxxxxxxx xxxxxxxxxxxx xxxx

3.3 Penulisan Abstrak


Abstrak merupakan ringkasan dari isi laporan KTI; oleh karena itu dalam
abstrak harus berisi masalah yang menjadi fokus penyusun KTI, tujuan, desain
penelitian, populasi dan sampel, analisis yang digunakan, hasil yang diperoleh, dan
rekomendasi/saran. Di baris akhir abstrak tulisankan “referensi/daftar pustaka”
diikuti dengan jumlah buku, kemudian dalam kurung tuliskan rentang tahun
referensi/daftar pustaka yang digunakan.
Abstrak diketik satu spasi, secara naratif (seperti pengetikan isi KTI) dalam
satu halaman, dengan jumlah kata maksimal 200-250 kata. Abstrak dibuat dalam
dua bahasa yaitu Indonesia dan Inggris. Pada bagian bawah abstrak ditulis kata
kunci/keyword yang merupakan topik yang dibahas pada penelitian. Kata
kunci/keyword dalam abstrak berjumlah minimal 3 (tiga).

13
Di bagian paling atas lembar abstrak secara berturut ke bawah tuliskan judul
KTI yang disusun; kemudian nama penulis dan NIM, kemudian dilanjutkan dengan
pengetikan isi abstrak. (Contoh terlampir)

3.4 Penulisan Daftar Pustaka


Daftar pustaka merupakan bagian dari KTI yang harus ada, dan daftar pustaka
merupakan bagian dari isi KTI, sehigga harus menggunakan halaman seperti yang
ada pada bab-bab sebelumnya. Semua karya tulis selalu mencantumkan daftar
pustaka di bagian akhir karya ilmiahnya, hal itu dimaksudkan untuk mempermudah
pembaca meninjau lebih jauh tentang apa yang sudah ditulis, selain itu bisa juga
sebagai acuan untuk melakukan pengecekan apakah sudah sesuai dengan buku yang
tertera dalam daftar pustaka. Bila dilihat dari segi bahasa, daftar pustaka memiliki
pengertian sebagai suatu daftar yang didalamnya mencantumkan nama pengarang,
judul buku, penerbit, tahun terbit dan hal-hal lainnya yang terkait, penempatannya
berada pada bagian akhir sebuah karangan atau buku.
Daftar pustaka yang digunakan sebaiknya dijadikan rujukan adalah referensi 10
tahun terakhir dari tahun penyusunan KTI. Misalnya KTI disusun pada tahun 2019,
maka daftar pustaka yang sebaiknya digunakan adalah tahun 2009-2019. Referensi
yang tahun terbitnya lebih dari 10 tahun terakhir ( buku tersebut didak ada
pembaharuan)masih boleh digunakan, misalnya suatu metode/cara kerja yang
sudah baku dan masih diterapkan sampai sekarang.
Cara menulis daftar pustaka pada KTI menggunakan metode Harvard dengan
langkah sebagai berikut||:
1) Jarak spasi yang digunakan dalam pengetikan daftar pustaka adalah 1 spasi
2) Jarak spasi antara pustaka menggunakan 1,5 spasi
3) Baris kedua tiap penulisan pustaka diketik menjorok ke dalam 5 ketukan
4) Disusun sesuai alfabetis
Contoh penulisan nomer urut daftar pustaka yang dikutip di dalam isi tulisan
sebagai berikut :
Xxxxxxxx xxxxxxx xxxxxxxx xxxx. Xxxxxx xxxx xxxxxx xxxxxxxx xxxxxx
xxxxxxx (Gandasubrata, 1980). Xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxx

14
xxxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxx xxxxx. Xxxxxxx xxxxxxxxx xxxxx xxxxx
xxxxxxxxxxxxx xxxxxx (Mussen dan Berg, 1997; Staugh, 1979)
Dalam menuliskan daftar pustaka ada beberapa hal penting yang sebaiknya
anda ketahui, termasuk juga unsur-unsur dalam yang harus ada dalam penulisan
daftar pustaka, unsur-unsur tersebut yakni:
 Nama pengarang
 Judul buku / artikel
 Data publikasi (penerbit, tempat terbit, tahun terbit, edisi buku)
Di bawah ini diberikan contoh penulisan daftar pustaka berdasarkan sumber
yang digunakan;
1) Buku
Pertama: penulisan nama pengarang dimulai dari nama belakang pengarang
(huruf pertama ditulis dengan huruf kapital) dan dilanjutkan dengan singkatan dari
nama depan pengarang (singkatan nama ditulis dengan huruf kapital tanpa diikuti
tanda titik). Apabila pengarang lebih dari satu orang, maka antar nama pengarang
dipisahkan dengan tanda koma. Setelah nama pengarang terakhir, kemudian
diakhiri dengan tanda titik.
Kedua: tahun terbit buku, kemudian diakhiri dengan tanda titik.
Ketiga: judul buku, ditulis dengan huruf miring (Italic). Setelah judul buku,
kemudian diakhiri dengan tanda titik.
Keempat: nama kota tempat diterbitkannya buku. Setelah nama kota gunakan
tanda titik dua.
Kelima: nama penerbit buku, setelah itu diikuti tanda titik.
Contoh penulisan daftar pustaka buku :
Feinberg,TE.1997. Behavioural Neurology and Neuropsychology. 2nd Ed. New
York: McGraaw-Hill.

Speroff, L dan Fritz, MA. 2005. Clinical Gynaecologic Endocrinology and


Infertility. Philadelphia: Lippincott Willams and Wilkins

2) Artikel Jurnal
Pertama: penulisan nama penulis dimulai dari nama belakang penulis (huruf
pertama ditulis dengan huruf kapital) dan dilanjutkan dengan singkatan dari nama
depan penulis (singkatan nama ditulis dengan huruf kapital tanpa diikuti tanda

15
titik). Apabila penulis lebih dari satu orang, maka antar nama penulis dipisahkan
dengan tanda koma. Setelah nama engarang yang terakhir, kemudian diakhiri
dengan tanda titik.
Kedua: tahun terbit jurnal, setelah itu diikuti tanda titik.
Ketiga: judul artikel jurnal (tidak ditulis dengan huruf miring), kecuali nama
ilmiah organisme. Huruf pertama judul artikel jurnal ditulis dengan huruf kapital,
sedangkan huruf lainnya ditulis dengan huruf kecil. Selain diawal judul artikel,
huruf kapital dipakai juga pada huruf awal nama suatu tempat. Setelah judul artikel
jurnal kemudian diakhiri dengan tanda titik.
Keempat: nama jurnal, ditulis dengan huruf miring (Italic). Apabila jurnal
tersebut memiliki singkatan yang sudah baku, maka penulisan nama jurnal dapat
ditulis dengan singkatan jurnal tersebut. Setelah nama jurnal digunkan tanda titik.
Kelima: volume jurnal diikuti dengan tanda titik dua.
Keenam: halaman artikel jurnal, kemudian diakhiri dengan tanda titik.
Contoh penulisan daftar pustaka artikel jurnal:
Mendes FM, Nicolau J. 2004. Utilization of fluoresence to monitor caries lesions
development in primary tetth. J Dent Child. 71:139-142.
Thong KL, Bhutta ZA, Pang T. 2000. Multifrug-resistant dtrains of Salmonella
enterica Typhi are Geneticall homogenous and coexist with antibiotic-sentitiv
strains as distinct, independent clones. Ins J infect Dis. 4:194-197.

3) Skripsi, Tesis, atau Disertasi


Pertama: tulis nama penulis karya ilmiah, lalu diikuti tanda titik.
Kedua: tulis tahun terbit karya ilmiah, diakhiri dengan tanda titik
Ketiga: tulis judul karya ilmiah, lalu diikuti tanda titik..
Keempat: tulis tempat penerbitan yang diikuti dengan tanda titik dua.
Kelima: tulis nama penerbitnya yang diakhii dengan tanda titik.
Contoh:
Rizki, M. 2015. Perbandingan Corrected Count Increment Pasca Transfusi
Thrombocyte Concentrate yang Dibuat Secara Manual dan Semi-otomatis
pada Pasien Hematologi-Onkologi Anak. [tesis]. Universitas Gadjah Mada:
tesis yang tidak dipublikasikan.
Prmeswari, MD. 2015. Kolonisasi Bakteri Patogen Potensial Penyebab Infeksi
Daerah Operasi pada Kulit Pasien Praoperatif.: Universitas Diponegoro:
skripsi yang tidak dipublikasikan..

16
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

4.1 Bagian Awal


3) Bagian sampul depan/cover
4) Halaman judul, bertuliskan sama dengan halaman sampul depan, tetapi
ditulis rapih di atas kertas putih
5) Halaman pengesahan, memuat tanda tangan pembimbing dan para
penguji, tanggal ujian.
6) Kata pengantar, engandung uraian singkat tentang maksud KTI,
penjelasan-penjelasan dan ucapan terima kasih.
7) Daftar isi, memuat urutan judul, sub judul, anak sub judul dan nomor
halaman.
8) Daftar tabel, memuat urutan judul tabel serta nomor halaman .
9) Daftar gambar, berisi urutan judul gambar dan nomor halaman.
10) Daftar grafik, berisi urutan judul gambar dan nomor halaman.
11) Daftar lampiran, berisi urutan lampiran dan nomor halaman.
12) Arti lambang dan singkatan
Bila digunakan banyak lambang dan singkatan, dibuat daftar dengan arti
dan satuannya. Untuk lambang satuan yang sudah lazim, tidak perlu
diberikan arti, misalnya: kg, g, mg, km, m, cm, L, mL, %, dll.

4.2 Bagian isi


Sistematika penulisan KTI untuk jenis penelitan terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu:
1) BAB I Pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian;
2) BAB II Tinjauan Pustaka berisi tinjauan pustaka/materi penunjang yang
berkaitan dengan masalah dan substansi materi yang diteliti, kerangka
pemikiran dan hipotesis (jika ada)
3) BAB III Metodologi Penelitian berisi tentang desain penelitian, variabel
penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel, waktu dan tempat
penelitian, instrumen penelitian, cara pengumpulan data, analisis data
4) BAB IV Hasil dan Pembahasan.

17
5) BAB V Kesimpulan dan saran.
Untuk membantu mengarahkan isi pada masing-masing bagian dalam
sistematika tersebut, berikut ini diuraikan seara singkat penjelasan pada masing-
masing.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Latar belakang merupakan bagian awal dari sebuah KTI, pada bagian ini
penulis harus dapat menguraikan permasalahan yang menjadi fokus penelitian,
sehingga para pembaca dapat memahami permasalahan yang diangkat dalam
penelitiannya. Oleh karena itu dalam latar belakang masalah harus berisi:
1. Fakta-fakta yang menjadi permasalahan (upaya fakta yang digunakan
merupakan data terbaru). Fakta-fakta tersebut (yang menjadi masalah) dapat
diperoleh dengan cara membandingkan data yang harus dicapai dengan capaian
pada periode yang sama; atau dengan melihat dari beberapa periode dimana
menampakan selalu adanya kenaikan; atau dengan melihat data yang tadinya
tidak ada menjadi ada. Fakta disusun mulai dari area terluas sampai pada area
penelitian kita (misal fakta Negara, provinsi, kabupaten, kecamatan, tempat
penelitian).
2. Teori penunjang. Teori penunjang yang dimasukan ke dalam latar belakang
masalah adalah teori penunjang setelah adanya penjelasan dari peneliti, tidak
seperti Tinjauan Pustaka.
3. Pengalaman peneliti. Dalam latar belakang masalah harus diuraikan pula
pengalaman peneliti yang berkaitan dengan masalah penelitian yang sedang
diangkat, misalnya peneliti menyatakan bahwa dari pengalamannya sehari-
hari bahwa ibu dengan mendeita “X” biasanya diikuti dengan keadaan “Y”.
4. Justifikasi/pembenaran bahwa penelitian yang dilakukan adalah penting.
Keempat unsur yang harus ada dalam latar belakang tersebut bukanlah
merupakan urutan; dengan demikian kita boleh memulainya dari yang mana
saja tergantung susunan kalimat yang akan dibuat. Dengan demikian latar
belakang masalah dapat mengarahkan pembaca pada masalah yang menjadi

18
fokus penelitian dan dapat menjelaskan mengapa masalah tersebut harus
diteliti.

1.2 Rumusan masalah


Rumusan masalah merupakan ringkasan dari latar belakang masalah yang
sudah disusun; dalam rumusan masalah tidak lagi mencantumkan angka-
angka/fakta-fakta seperti yang ada dalam latar belakang masalah, pernyataan fakta
dituliskan secara kualitatif. Sebelum merumuskan maslah, peneliti harus terlebih
dahulu mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, dan batasi masalah yang akan
diteliti. Merumuskan masalah penelitian dapat dilakukan dalam bentuk pertanyaan
(research question).

1.3 Batasan masalah


Batasan masalah berisi tentang masalah-masalah yang akan diteliti dalam karya
tulis ilmiah

1.4 Tujuan penelitian


Tujuan penelitian merupakan alat untuk mengarahkan penelitian yang akan
dilakukan termasuk disain yang akan digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu
tujuan penelitian harus spesifik sehingga mudah untuk diukur Tujuan sangat terkait
dengan kesimpulan yang harus disusun, apakah tujuan yang dirumuskan sudah
tercapai atau belum.

1.5 Manfaat penelitian


Dalam rumusan manfaat penelitian terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat
praktis. Manfaat penelitian boleh ditunjukan untuk lembaga, kelompok orang, atau
individu yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan pustaka


Tinjauan pustaka merupakan bagian pokok dari BAB II. Bagian ini berisi
tentang materi yang berkaitan dengan masalah penelitian yang sedang diteliti.
Tinjauan pustaka mencakup dua hal, yaitu tinjauan teori dan tinjauan dari hasil-
hasil penelitian lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.

2.2 Kerangka pemikiran


Alur berfikir peneliti yang dituangkan dalam bentuk skema atau bagan yang
berisi mengeai alasan mengapa mengambil penelitian tersebut

2.3 Hipotesis
Merupakan pernyataan sementara yang kebenarannya harus dibuktikan secara
empirik. Hipotesis yang ditulis dalam KTI ada dua jenis, yaitu hiptesis alternatif
(yang menyatakan ada hubungan atau ada perbedaan) dan hipotesis nol (yang
menyatakan tidak ada hubungan atau tidak ada perbedaan). Hipotesis akan
dirumuskan apabila penelitiannya bersifat analitik, sedangkan apabila
penelitiaannya hanya bersifat deskriptif, maka penelitian tidap perlu merumuskan
hipotesis.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Disain penelitian
Merupakan jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti. Disain penelitian ini
harus relevan dengan tujuan penelitian, dan definisi operasional (definisi, metode,
alat ukur, hasil ukur, dan skala ukur).

3.2 Variabel penelitian


Merupakan penjelasan dari setiap variabel yang akan diteliti, sehingga variabel
yang ada menjadi spesifik dan mudah diukur (maksimal 2 variabel). Variabel terdiri
dari variabel bebas dan variabel terikat

20
3.3 Definisi operasional
Definisi operasional dibuat dalam bentuk matriks:
No. Definisi Metode Alat Hasil Ukur Skala Ukur
Variabel Ukur Ukur

1. Definisi variabel, yang menjelaskan secara operasional tentang variabel


dalam penelitan, sehingga variabel menjadi spesifik dan mudah untuk
dilakukan pengukkuran. Mendefinisikan variabel boleh langsung
mengambil dari pengertian yang ada dalam teori atau dari definisi
operasional yang pernah dirumuskan oleh peneliti terdahulu apabila
pengertian tersebut sudah operasional bila dikaitkan dengan penelitian yang
sedang dilakukan;
2. Medote ukur, merupakan bagian yang menjelaskan bagaimana cara yang
harus dilakukan dalam rangka memperoleh data yang dibutuhkan;
3. Alat ukur, merupakan alat yang digunakan secara langsung untuk
memperoleh data, yang dalam istilah penelitian disebut dengan instrumen;
4. Hasil ukur, merupakan uotput yang dihasilkan oleh instrumen penelitian,
yang disesuaikan dengan rencana analisis yang akan digunakan, sehingga
hasil ukur pada masing-masing variabel dapat berbentuk numerik atau
kategorik;
5. Skala ukur, merupakan skala pengukuran yang digunakan atas hasil ukur
yang diperoleh/yang diharapkan. Skala ukur terdiri dari, untuk data
kategorik dapat berupa nominal dan ordinal, sedangkan untuk data
numerik dapat berupa interval dan ratio.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian


Pada bagian ini dijelaskan subjek penelitian yang akan digunakan; mulai dari
siapa yang akan menjadi seluruh subjek penelitian yang berada dalam area
penelitian (populasi). Jika seluruh populasi dapat diambil untuk dilakukan
pengukuran, maka peneliti menggunakan total populasi. Pada saat menggunakan
total populasi, peneliti tidak perlu menghitung jumlah sampel yang dibutuhkan,

21
akan tetapi apabila tidak memungkinkan untuk mengukur keseluruhan populasi,
maka peneliti dibolehkan mengambil sebagian dari populasi yang ada, atau yang
disebut dengan sampel. Pada saat peneliti menggunakan sampel dalam
pengukuraannya, maka harus dijelaskan penghitungan pengambilan sampelnya
sampai mendapatkan jumlah sampel minimal, dijelaskan pula tehnik pengambilan
sampel, dan kriteria inklusi untuk menjadi sampel.

3.5 Lokasi dan waktu penelitian


Jelaskan kapan penelitian akan dilakukan dan dimana penelitian dilakukan,
meliputi tempat pengambilan sampel, tempat pemeriksaan atau tempat eksperimen
dan analisis data. Adapun waktu merujuk pada rentang waktu penelitian dan
disertakan jadwal penelitian. Waktu penelitian dihitung mulai dari pengambilan
sampel dari lokasi yang dipilih oleh peneliti, pemeriksa sampel/pelaksanaan
eksperimen, pengumpulan data, dan penyusun laporan akhir KTI.

3.6 Instrumen penelitian


Bagian ini ditulis dalam bentuk paragraf menjelaskan tentang alat dan bahan
yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian, termasuk juga menjelaskan
apakah instrumen ini disusun oleh peneliti sendiri atau peneliti menggunakan
instrumen yang sudah ada (baku).

3.7 Cara Pengumpulan Data


Bagian ini ditulis dalam bentuk paragraf menjelaskan tentang jenis data
(primer/ sekunder) serta cara pengumpulan data, mulai dari persiapan sampai proses
pengumpulan datanya. Pada bagian ini juga dijelaskan cara atau metode yang
digunakan untuk pengumpulan data yang meliputi wawancara
(interview)/pengisian kuisioner dan metode/cara kerja pemeriksaan laboratorium.

3.8 Analisis data


Analisis yang direncanakan/dilakukan harus relevan dengan tujuan penelitian,
hasil ukur dan skala ukur dalam definisi operasional. Dijelaskan proses pengolahan
data mulai dari pegeditan dan penyajian data dalam laporan (teks, tabel dan grafik).

22
Selanjutnya diuraikan rencana yang akan dilakukan untuk menganalisis data serta
uji statistik yang akan digunakan termasuk program komputer untuk uji statistik
tersebut, misalnya penggunaan program SPSS.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian


Bagian ini benar-benar hanya menyampaikan hasil penelitian. Bagian ini berisi
tabel hasil pemeriksaan sampel/hasil eksperimen, hasil analisis data dalam bentuk
foto, grafik, dan interpretasi pada setiap tabel atau gambar tersebut.

4.2 Pembahasan
Merupakan bagian yang harus dapat menjawab atau menjelaskan mengapa
hasil yang diperoleh seperti itu. Pada pembahasan setiap hasil, umumnya berisi
tentang diskusi peneliti (penjelasan peneliti), teori penunjang atas penjelasan
peneliti tersebut, dan jurnal atau hasil penelitian terdahulu yang sejenis dengan
penelitian yang sedang dilakukan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan intisari dari hasil penelitian; kesimpulan harus sesuai
dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan pad BAB I.
5.2 Saran
Saran dibuat berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian. Secara umum, saran
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Saran yang menyangkut penelitian yang dilakukan, misalnya melakukan
penelitian lanjut yang lebih luas dan mendalam yang belum terjangkau
pada penelitian tersebut.

23
2. Saran atau rekomendasi yang berisi tentang anjuran dari peneliti kepada
lembaga, kelompok atau individu atas dasar hasil penelitian yang
diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka hanya membuat pustaka mengacu pada metode Harvard. Pustaka
yang digunakan 10 tahun terakhir untuk jurnal dan karya tulis ilmiah, serta buku
edisi terakhir yang terbit.

LAMPIRAN
Lampiran berisi foto-foto hasil penellitian, surat izin penelitian, alat laboratorium
yang digunakan untuk penelitian, bahan-bahan/reagen yang digunakan untuk
penelitian, lembar observasi hasil penelitian laboratorium, lembar kuisioner (jika
ada pengumpulan data hasi survey/interview), lembar pengolahan data (hasil
analisis statistik), dan lembar bimbingan KTI.
Khusus untuk lampiran proposal penelitian berisikan jadwal penelitian,
riancian anggaran biaya, lembar bimbingan, dll. Dalam bagian ini diuraikan
langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian sampai dengan
penulisan laporan penelitian beserta waktu berjalannya atau berlangsungnya tiap
kegiatan tersebut. Jadwal kegiatan ini disusun dalam bentuk tabel. Contoh
pembuatan renana penelitian :
Bulan....... Bulan.......
No Kegiatan Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengambilan sampel √ √
2 Pemeriksaan sampel √ √
3 Pengumpulan data √ √
4 Pengolahan data √ √
5 Analisis data √ √
6 Penyusunan laporan √ √

Contoh pembuatan rincian biaya


No Kegiatan Jumlah Biaya satuan Jumlah biaya
dan satuan
1 Honorarium Rp. 900.000
a. Peneliti utama 1 Rp. 600.000
b. Anggota Penelti 1 Rp. 300.000

24
2 Bahan Penelitian Rp 1.350.000
3 Biaya Pejalanan Rp. 300.000
sampling
4 Dan lain-lain
a. Penelususaran 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
pustaka
b. Penyusunan 2 Rp. 50.000 Rp. 100.000
laporan
c. Dokumentasi dan Rp. 100.000
publikasi
d. Penjaminan mutu 1 Rp. 150.000 Rp. 150.000
laporan (reviewer)
Jumlah Rp 3.000.000

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Daftar riwayat hidup berisi daaftar riwayat hidup penulis KTI yang diuraikan secara
naratif (nama lengkap, tempat tanggal lahr, nama orang tua, pendidikan, kegiatan
organisasi yang diikuti selama kuliah, penghargaan yang pernah diraih selama
kuliah, pengalaman pelatihan/magang yang sesuai dengan bidang keahlian analis
kesehatan).

25
Lampiran1: Contoh Lembaran Judul Proposal KTI
ANALISIS KADAR COD PADA SUNGAI YANG BERADA
DI SEKITAR SUKAREGANG DENGAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI
(Huruf times new roman, bold, font 14)

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Disusun untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan program pendidikan


Diploma III Analis Kesehatan di STIKes Karsa Husada Garut
(Huruf times new roman, bold, font 12)

Disusun oleh :
MUHAMMAD HADI SULHAN
NIM ...............
(Huruf times new roman, bold, font 12)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT


PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN
2019
(Huruf times new roman, bold, font 14)

26
Lampiran 2: contoh Lembaran Judul Proposal KTI
ANALISIS KADAR COD PADA SUNGAI YANG BERADA
DI SEKITAR SUKAREGANG DENGAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI
(Huruf times new roman, bold, font 14)

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan program pendidikan


Diploma III Analis Kesehatan di STIKes Karsa Husada Garut
(Huruf times new roman, bold, font 12)

Disusun oleh :
MUHAMAD HADI SULHAN
NIM ...............
(Huruf times new roman, bold, font 12)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT


PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN
2019
(Huruf times new roman, bold, font 14)

27
Lampiran 3: Contoh Lembar Persetujuan Proposal KTI

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : ANALISIS KADAR COD PADA SUNGAI YANG BERADA


DI SEKITAR SUKAREGANG DENGAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI
NAMA : MUHAMAD HADI SULHAN
NIM : .............

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Proposal ini telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan


Tim Penguji Program Studi D-III Analis Kesehatan

Garut, Mei 2019

Menyetujui,
Pembimbing

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Mengetahui,
Ketua Prodi D-III Analis Kesehatan

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxx

28
lampiran 4: Contoh Lembar Persetujuan KTI

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : ANALISIS KADAR COD PADA SUNGAI YANG BERADA


DI SEKITAR SUKAREGANG DENGAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI
NAMA : MUHAMAD HADI SULHAN
NIM : .............

KARYA TULIS ILMIAH

Proposal ini telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan


Tim Penguji Program Studi D-III Analis Kesehatan

Garut, Mei 2019

Menyetujui,
Pembimbing

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Mengetahui,
Ketua Prodi D-III Analis Kesehatan

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxx

29
Lampiran 5: Contoh Lembar Pengesahan Proposal KTI

LEMBAR PEGESAHAN

JUDUL : ANALISIS KADAR COD PADA SUNGAI YANG BERADA


DI SEKITAR SUKAREGANG DENGAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI
NAMA : MUHAMAD HADI SULHAN
NIM : .............

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Proposal Karya Tulis ini telah diujikan pada seminar Proposal Karya Tulis Ilmiah
Program Studi DIII Analis Kesehatan STIKes Karsa Husada Garut

Garut, Mei 2019


Menyetujui,
Penguji I Penguji II

Xxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxx

Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Prodi D-III Analis Kesehatan Pembimbing

Xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxx

30
lampiran 6: Contoh Lembar Pengesahan KTI

LEMBAR PEGESAHAN

JUDUL : ANALISIS KADAR COD PADA SUNGAI YANG BERADA


DI SEKITAR SUKAREGANG DENGAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI
NAMA : MUHAMAD HADI SULHAN
NIM : .............

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis ini telah diujikan pada sidang Karya Tulis Ilmiah
Program Studi DIII Analis Kesehatan STIKes Karsa Husada Garut

Garut, Mei 2019


Menyetujui,
Penguji I Penguji II

Xxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxx

Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Prodi D-III Analis Kesehatan Pembimbing

Xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxx

31
Lampiran 7 : Contoh Halaman Abstrak

ABSTRAK

Analisis Kadar COD Pada Sungai yang Berada Di Sekitar Sukaregang


dengan Metode Spektrofotometri

Terdiri V BAB, 92 halaman, 24 Tabel, 4 lampiran

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxXxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxXxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kata Kunci : xxxxxxxxxxx, xxxxxxxx, xxxxxxxxxxxx


Jumlah Pustaka : 10 buah (tahun xxxx-xxxx)

32
Lampiran 8: Contoh Lembar Pernyataan

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah saya ini adalah asli
dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik Amd. A.K., baik
dari STIKes Karsa Husada. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan
penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan tim pembimbing.
Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai
acuan dalam naskah pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbeneran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di STIKes
Karsa Husada Garut.

Garut, ......................... 2019

Yang membuat pernyataan

Materai Rp. 6000

(Nama Jelas)
NIM:

33
Lampiran 9: Sistematika KTI

Lembar Judul
Lembar Pernyataan
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan
ABSTRAK (Bahasa Indonesia)
ABSTRACT (Bahasa Inggris)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Peneltian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.2 Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Disain penelitian
3.2 Variabel Penelitian
3.3 Definisi Operasional
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.5 Waktu dan Tempat Penelitian
3.6 Instrumen Penelitian
3.7 Cara Pengumpulan Data
3.8 Analisis Data

34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN

35
Lampiran 10: ALUR PENYUSUSNAN KTI PROGRAM STUDI DIII ANALIS
KESEHATAN STIKes Karsa Husada Garut

Tahap 1
Mahasiswa menyusun topik penelitian KTI (judul,
latar belakang massalah, perumusan masalah dan
tujuan penelitian Diserahkan ke prodi untuk dikaji

Topik penelitian Topik penelitian  Dikaji oleh LPPM


tidak disetujui tidak disetujui  Prodi dan LPPM menetapkan
pembimbing

Tahap 2
Mahasiswa menyusun proposal penelitian yang
terdiri dari BAB I, II, dan III

Tahap 3 Proposal disetujui oleh pembimbing


Seminar proposal penelitian

Tahap 4  Proposal sudah diperbaki dan


Penelitian disetujui penguji
 Membuat suat izin penelitian

Tahap 5  Administrasi sudah lunas


Sidang KTI  Disetujui oleh pembimbing

Tahap 6
Perbaikan KTI Waktunya maksimal 1 minggu

 Disetujui oleh pembimbing dan


Tahap 7
penguji
Pengesahan KTI
 Disahkan oleh kaprodi

36
LEMBAR BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH

Nama :
NIM :
Judul Penelitian :

Pemimbing :

No Matei Bimbingan Tanggal Tandatangan Tandatangan


Mahasiswa Pembimbing
1

10

11

12

Ketua Program Studi DIII Analis Kesehatan


STIKes Karsa Husada Garut

Muhammad Hadi Sulhan

37
DAFTAR HADIR
PARTISIPASI SEMINAR KARYA TULIS ILMIAH

Nama :
NIM :
Judul Penelitian :

Pemimbing :

No Tanggal Nama Peserta Judul penelitian peserta Tandatangan


seminar seminar Moderator
1

Ketua Program Studi DIII Analis Kesehatan


STIKes Karsa Husada Garut

Muhammad Hadi Sulhan

38

Anda mungkin juga menyukai