5 Hadits Membicarakan Dosa Yang Dilaknat 1 PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

1

5 Hadits Membicarakan Dosa yang Dilaknat



Khutbah Jumat, 30 Jumadal Ula 1439 H (16 Februari 2018)
Masjid Raudhatul Jannah, Kel. Kampung Pisang Kec. Kota Ternate Tengah, Maluku Utara
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Khutbah Pertama

‫ ﺭ!ﺳ!ﻞﹸ‬#‫ﺎﺀَﺕ‬%‫ ﺟ‬#‫ﺎ ﺍﻟﻠﹶّﻪ! ﻟﹶﻘﹶﺪ‬%‫ﺍﻧ‬%‫ﻫﺪ‬% ‫ﻮﻟﹶﺎ ﺃﹶﻥﹾ‬# ‫ ﹶﻟ‬%‫ﺪ*ﻱ‬%‫ﺘ‬#‫ﻬ‬%‫ﻨّﺎ ﻟ*ﻨ‬%‫ﺎ ﹸﻛ‬%‫ﻭﻣ‬% ‫ﺬﹶﺍ‬%‫ﺎ ﻟ*ﻬ‬%‫ﺍﻧ‬%‫ﻫﺪ‬% ‫ﺪ! ﻟ*ﻠﹶّﻪ* ﺍﻟﹶّﺬ*ﻱ‬#‫ﻤ‬%‫ﺍﻟﹾﺤ‬
‫ﻠﹸﻮﻥﹶ‬%‫ﻤ‬#‫ﻌ‬%‫ ﺗ‬#‫ﺘ!ﻢ‬#‫ﺎ ﻛﹸﻨ‬%‫ﺎ ﹺﺑﻤ‬%‫ّﺔﹸ ﺃﹸﻭ ﹺﺭﹾﺛ!ﺘﻤ!ﻮﻫ‬%‫ﻨ‬%‫ﻧ!ﻮﺩ!ﻭﺍ ﺃﹶﻥﹾ ﺗ*ﻠﹾﻜﹸﻢ! ﺍﻟﹾﺠ‬%‫ﻖﹺّ ﻭ‬%‫ﺎ ﺑﹺﺎﻟﹾﺤ‬%‫ﺭّﹺﺑﻨ‬%
.!‫ﻟﹸﻪ‬#‫ﺳ!ﻮ‬%‫ﺭ‬%‫ﺪ!ﻩ! ﻭ‬#‫ﺒ‬%‫ّﺪﺍﹰ ﻋ‬%‫ﻤ‬%‫ﺪ! ﺃﹶﻥﹶّ ﻣ!ﺤ‬%‫ﻬ‬#‫ﺃﹶﺷ‬%‫ ﻟﹶﻪ! ﻭ‬%‫ﻚ‬#‫ﺮﹺﻳ‬%‫ﻩ! ﻻﹶ ﺷ‬%‫ﺪ‬#‫ﺣ‬%‫ ﺇﹺﻻﹶّﺍﷲُ ﻭ‬%‫ﺪ! ﺃﹶﻥﹾ ﻻﹶ ﺇﹺﻟﹶﻪ‬%‫ﻬ‬#‫ﺃﹶﺷ‬
‫ﻡﹺ‬#‫ﻮ‬%‫ ﹺﺇﻟﹶﻰ ﻳ‬a‫ﺎﻥ‬%‫ﺴ‬#‫ ﺑﹺﺈﹺﺣ‬#‫ﻬ!ﻢ‬%‫ﺒﹺﻌ‬%‫ ﺗ‬#‫ﻦ‬%‫ﻣ‬%‫ﺎﺑﹺﻪ* ﻭ‬%‫ﺤ‬#‫ﻠﻰ ﺁﻟ*ﻪ* ﻭﹺﺃﹶﺻ‬%‫ﻭﻋ‬% a‫ﻤ^ﺪ‬%‫ﻠﻰ ﻣ!ﺤ‬%‫ ﻋ‬#‫ﻠ*ّﻢ‬%‫ﺳ‬%‫ﻞﹺّ ﻭ‬%‫ﺍﹶﻟﻠﹶّﻬ!ﻢ^ ﺻ‬
‫ﻦ‬#‫ﺍﻟﺪ^ﻳ‬
ّ‫ﺚﹶ‬%‫ﺑ‬%‫ﺎ ﻭ‬%‫ﺟﻬ‬
% ‫ﻭ‬# ‫ﺯ‬% ‫ﺎ‬%‫ﻨﻬ‬#‫ *ﻣ‬%‫ﻠﹶﻖ‬%‫ﺧ‬%‫ ﻭ‬a‫ﺓ‬%‫ﺍﺣ*ﺪ‬%‫ﻔﹾﺲﹴ ﻭ‬%‫ ﻧ‬#‫ ﻣ*ﻦ‬#‫ﺧﻠﹶﻘﹶﻜﹸﻢ‬
% ‫ّﻜﹸﻢ! ﺍﻟﹶّﺬ*ﻱ‬%‫ﺑ‬%‫ّﻘﹸﻮﺍ ﺭ‬%‫ّﺎﺱ! ﺍﺗ‬%‫ﺎ ﺍﻟﻨ‬%‫ﺎ ﹶﺃّ!ﻳﻬ‬%‫ﻳ‬
#‫ﻜﹸﻢ‬#‫ﻠﹶﻴ‬%‫ ﻛﹶﺎﻥﹶ ﻋ‬%‫ ﺇﹺﻥﹶّ ﺍﻟﻠﹶّﻪ‬%‫ﺎﻡ‬%‫ﺣ‬#‫ﺍﻟﹾﺄﹶﺭ‬%‫ﺎﺀَﻟﹸﻮﻥﹶ ﺑﹺﻪ* ﻭ‬%‫ﺴ‬%‫ ﺍﻟﹶّﺬ*ﻱ ﺗ‬%‫ّﻘﹸﻮﺍ ﺍﻟﻠﹶّﻪ‬%‫ﺍﺗ‬%‫ﺎﺀً ﻭ‬%‫ﻧﹺﺴ‬%‫ﺍ ﻭ‬o‫ﺎﻟﹰﺎ ﻛﹶﺜ*ﲑ‬%‫ﺎ ﹺﺭﺟ‬%‫ﻨ !ﻬﻤ‬#‫*ﻣ‬
‫ﺎ‬o‫ﺭﻗ*ﻴﺒ‬%
‫ﺎ‬%‫ﺭ !ﺯ ﹾﻗﻨ‬# ‫ﺍ‬%‫ﻘﹼﺎﹰ ﻭ‬%‫ّ ﺣ‬%‫ﺎ ﺍﳊﹶﻖ‬%‫ﺭﻧ‬% ‫ﻭﹶﺃ‬% ،‫ﺎ *ﻋﻠﹾﻤﺎﹰ‬%‫ﺩﻧ‬# ‫ﻭ ﹺﺯ‬% ،‫ﺎ‬%‫ﺘﻨ‬%‫ﻤ‬# ‫ﻋّﹶﻠ‬% ‫ﺎ‬%‫ﺎ ﹺﺑﻤ‬%‫ﻌﻨ‬% ‫ﻧ ﹶﻔ‬#‫ﺍ‬%‫ ﻭ‬،‫ﺎ‬%‫ﻨ ﹶﻔ !ﻌﻨ‬#‫ﻳ‬% ‫ﺎ‬%‫ﺎ ﻣ‬%‫ﻤﻨ‬# ‫ﻋّ*ﻠ‬% ّ%‫ﺍﻟﻠﹼﻬ!ﻢ‬
!‫ﻪ‬%‫ﺎﺑ‬%‫ﺘ*ﻨ‬#‫ﺎ ﺍﺟ‬%‫ﺭ !ﺯ ﹾﻗﻨ‬# ‫ﺍ‬%‫ﺎﻃ*ﻼﹰ ﻭ‬%‫ﺎﻃ*ﻞﹶ ﺑ‬%‫ﺎ ﺍﻟﺒ‬%‫ﺭﻧ‬% ‫ﻭﹶﺃ‬% ،!‫ﻋﻪ‬% ‫ﺎ‬%‫ﺍّ*ﺗﺒ‬

Amma ba’du …
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …

Kita bersyukur kepada Allah atas berbagai macam nikmat yang telah Allah anugerahkan pada
kita, nikmat harta, nikmat umur panjang, dan nikmat sehat, ini adalah semua nikmat yang wajib
kita syukuri. Lebih-lebih lagi nikmat yang paling utama, Allah masih memberi nikmat iman dan
Islam. Nikmat iman tentu lebih istimewa daripada nikmat kekayaan, karena iman inilah yang
menjadi jaminan kita bahagia.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada suri tauladan kita yang menjadi teladan juga dalam
2

hidup sederhana yaitu Nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, begitu pula
kepada Ummahatul Mukmini, istri-istri beliau yang tercinta, yaitu (1) Khadijah binti Khuwailid, (2)
Saudah binti Zam’ah, (3) ‘Aisyah binti Abi Bakr, (4) Hafshah binti ‘Umar, (5) Zainab binti
Khuzaimah, (6) Zainab binti Jahsy, (7) Ummu Salamah binti Abi Umayyah, (8) Ummu Habibah
Ramlah binti Abi Sufyan, (9) Juwairiah binti Al-Harits, (10) Shafiyyah binti Huyay, (11) Maimunah
binti Al-Harits, juga kepada para khulafaur rosyidin (Abu Bakr, ‘Umar, ‘Utsman dan ‘Ali
radhiyallahu ‘anhum) serta yang mengikuti para salaf tadi dengan baik hingga akhir zaman.

Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …

Pernah dengar dosa yang dilaknat atau dikutuk?

Setiap yang terkena laknat Allah, maka ia berarti jauh dari rahmat Allah dan berhak mendapatkan
siksa, akhirnya binasa. Demikian disebutkan dalam Lisanul ‘Arab, 13: 387-388.

Yang dilaknat bisa jadi perbuatannya adalah kekafiran. Ini jelas jauh dari rahmat Allah dan berhak
mendapatkan azab Allah.

Bisa pula yang dilaknat tetap muslim, namun ia melakukan perbuatan yang pantas dapat laknat
seperti orang yang minum minuman keras, orang mencaci maki orang tuanya dan semacam itu.
Perbuatan yang dilakukan tentu saja termasuk al-kabair (dosa besar), namun tidak menyebabkan
ia kekal di neraka.

Ada lima hadits yang kami bawakan pada kesempatan khutbah Jumat kali ini yang menerangkan
dosa-dosa yang dilaknat sehingga kita semakin takut berbuat maksiat dan berusaha menghindari
dosa-dosa yang nanti disebutkan.

Hadits Pertama

‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu menyampaikan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah bersabda,

%‫ﻦ‬%‫ﻟﹶﻌ‬%‫ﻪ* ﻭ‬#‫ﻳ‬%‫ﺍﻟ*ﺪ‬%‫ ﻭ‬%‫ﻦ‬%‫ ﻟﹶﻌ‬#‫ﻦ‬%‫ ﺍﻟﻠﱠﻪ! ﻣ‬%‫ﻦ‬%‫ﻟﹶﻌ‬%‫ﺤ *ﺪﺛﹰﺎ ﻭ‬


# ‫ﻯ !ﻣ‬%‫ ﺁﻭ‬#‫ﻦ‬%‫ ﺍﻟﻠﱠﻪ! ﻣ‬%‫ﻦ‬%‫ﻟﹶﻌ‬%‫ﺮﹺ ﺍﻟﻠﱠﻪ* ﻭ‬#‫ﻴ‬%‫ ﻟ*ﻐ‬%‫ﺢ‬%‫ ﺫﹶﺑ‬#‫ﻦ‬%‫ ﺍﻟﻠﱠﻪ! ﻣ‬%‫ﻦ‬%‫ﻟﹶﻌ‬
%‫ﺎﺭ‬%‫ﻨ‬%‫ ﺍﻟﹾﻤ‬%‫ﺮ‬€‫ ﻏﹶﻴ‬#‫ﻦ‬%‫ ﺍﻟﻠﱠﻪ! ﻣ‬

“Allah melaknat siapa saja yang melakukan sembelihan (tumbal) pada selain Allah (menyebut
nama selain Allah, pen.). Allah melaknat orang yang melindungi pelaku maksiat (dan bid’ah).
Allah melaknat orang yang melaknat orang tuanya. Allah melaknat orang yang merubah batas
tanah.” (HR. Muslim, no. 1978)

3

Ada empat hal yang dilaknat dalam hadits pertama ini:


1. Orang yang menyerahkan tumbal atau sembelihan kepada selain Allah bisa jadi karena
ingin memenuhi prasyarat pesugihan dan ingin menjadi kaya atau untuk mengangkat
musibah dengan segera lewat istighatsah kepada selain Allah.
2. Melindungi pelaku maksiat dan bid’ah.
3. Orang yang mengutuk orang tuanya, bisa jadi secara langsung, bisa jadi karena dia
menjadi sebab orang tuanya dilaknat.
4. Orang yang menzalimi orang lain dengan merubah batas tanah.

Hadits Kedua

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

#‫ﻗﹶﺎﻝﹶ ﻫ!ﻢ‬%‫ﻪ* ﻭ‬#‫ﻳ‬%‫ﺎﻫ*ﺪ‬%‫ﺷ‬%‫ﻪ! ﻭ‬%‫ﻛﹶﺎﺗ*ﺒ‬%‫ﻣ!ﻮﻛ*ﻠﹶﻪ! ﻭ‬%‫ﺎ ﻭ‬%‫ﺮﺑ‬ƒ ‫ ﺁﻛ*ﻞﹶ ﺍﻟ‬-‫ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ‬- *‫ﺳ!ﻮﻝﹸ ﺍﻟﻠﱠﻪ‬%‫ ﺭ‬%‫ﻦ‬%‫ﻟﹶﻌ‬
ٌ‫ﺍﺀ‬%‫ﺳﻮ‬%

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, yang menyetorkan riba,
pencatat transaksi riba dan dua orang saksi dalam transaksi riba.” Beliau mengatakan, “Mereka
semua sama (dapat dosa, pen.).” (HR. Muslim, no. 1598)

Riba adalah tambahan pada sesuatu yang khusus, misalnya yang dikatakan oleh para ulama
dalam utang piutang, “Setiap utang piutang yang di dalamnya terdapat keuntungan maka
termasuk riba.”

Yang dilaknat dalam hadits di atas adalah:
1. Pemakan riba (rentenir)
2. Yang menyetor riba (nasabah)
3. Pencatat riba (sekretaris)
4. Dua orang saksi dalam transaksi riba.

Hadits Ketiga

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata,

%‫ﺸ*ﻰ‬%‫ﺗ‬#‫ﺍﻟﹾﻤ!ﺮ‬%‫ ﻭ‬%‫ﺍﺷ*ﻰ‬€‫ ﺍﻟﺮ‬-‫ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ‬- *‫ﺳ!ﻮﻝﹸ ﺍﻟﻠﱠﻪ‬%‫ ﺭ‬%‫ﻦ‬%‫ﻟﹶﻌ‬



“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melaknat orang yang memberi suap dan yang menerima
4

suap”. (HR. Abu Daud no. 3580, Tirmidzi no. 1337, Ibnu Majah no. 2313. Kata Syaikh Al-Albani
hadits ini shahih).

Berarti yang dilaknat dalam hadits ketiga adalah orang yang menyuap dan disuap. Namun
berbeda kalau yang menyuap ini karena menuntut haknya yang tidak bisa diperoleh kecuali
dengan jalan menyuap, maka ia yang menyuap tidak terkena laknat seperti dalam hadits.

Hadits Keempat

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

ِ‫ﺎﺀ‬%‫ﺴ‬ƒ‫ ﺍﻟﻨ‬%‫ﻼﹶﺕ* ﻣ*ﻦ‬ƒ‫ﺟ‬%‫ﺮ‬%‫ﺍﻟﹾﻤ!ﺘ‬%‫ ﻭ‬، ‫ﺎﻝﹺ‬%‫ﺟ‬ƒ‫ ﺍﻟﺮ‬%‫ ﻣ*ﻦ‬%‫ﺜ*ﲔ‬€‫ﻨ‬%‫ﺒﹺﻰ† – ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺍﻟﹾﻤ!ﺨ‬€‫ ﺍﻟﻨ‬%‫ﻦ‬%‫ﻟﹶﻌ‬
– ‫ﺒﹺﻰ† – ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ‬€‫ ﺍﻟﻨ‬%‫ﺝ‬%‫ﺮ‬#‫ ﻗﹶﺎﻝﹶ ﻓﹶﺄﹶﺧ‬. « #‫ ﺑ!ﻴ!ﻮﺗ*ﻜﹸﻢ‬#‫ ﻣ*ﻦ‬#‫ﺮﹺﺟ!ﻮﻫ!ﻢ‬#‫ﻗﹶﺎﻝﹶ » ﺃﹶﺧ‬%‫ﻭ‬
‫ﺎ‬o‫ﻼﻧ‬
‫ﺮ! ﹸﻓ ﹶ‬%‫ ﻋ!ﻤ‬%‫ﺝ‬%‫ﺮ‬#‫ﺃﹶﺧ‬%‫ ﻭ‬، ‫ﺎ‬o‫ﻼﻧ‬
‫ﹸﻓ ﹶ‬

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pria yang bergaya seperti wanita dan wanita yang
bergaya seperti pria.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keluarkanlah mereka dari
rumah-rumah kalian.” Ibnu ‘Abbas katakan, “Nabi pernah mengeluarkan orang yang seperti itu.
Demikian halnya dengan ‘Umar.” (HR. Bukhari, no. 5886)

Inilah yang dilaknat seperti tingkah laku kaum LGBT saat ini.

Hadits Kelima

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

‫ﺃﹶﺓﹲ‬%‫ﺮ‬#‫ﺍﻣ‬%‫ ﻟﹶﻪ! ﻛﹶﺎﺭﹺﻫ!ﻮﻥﹶ ﻭ‬#‫ﻫ!ﻢ‬%‫ﺎ ﻭ‬o‫ﻮﻣ‬# ‫ ﹶﻗ‬€‫ﺟ!ﻞﹲ ﺃﹶﻡ‬%‫ ﺛﹶﻼﹶﺛﹶﺔﹰ ﺭ‬-‫ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ‬- *‫ﺳ!ﻮﻝﹸ ﺍﻟﻠﱠﻪ‬%‫ ﺭ‬%‫ﻦ‬%‫ﻟﹶﻌ‬
#‫ ﻳ!ﺠﹺﺐ‬#‫ ﻟﹶﻢ‬€‫ﻋﻠﹶﻰ ﺍﻟﹾﻔﹶﻼﹶﺡﹺ ﺛﹸﻢ‬% €‫ﻰ‬%‫ ﺣ‬%‫ﻤ*ﻊ‬%‫ﺟ!ﻞﹲ ﺳ‬%‫ﺭ‬%‫ﺎﺧ*ﻂﹲ ﻭ‬%‫ﺎ ﺳ‬%‫ﻴﻬ‬#‫ﻋﹶﻠ‬% ‫ﺎ‬%‫ﻭ !ﺟﻬ‬# ‫ﺯ‬% ‫ﻭ‬% #‫ﺖ‬%‫ﺎﺗ‬%‫ﺑ‬

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat tiga orang: (1) orang yang memimpin kaumnya
lantas mereka tidak suka (lantaran penyimpangan agama, bukan masalah dunia, pen.), (2) istri
yang di malam hari membuat suaminya membencinya (karena tidak mau taat pada suami, pen.),
(3) ada orang yang mendengar ‘hayya ‘alal falaah’ (marilah meraih kebahagiaan) lantas ia tidak
‫ ‬ ‫ ‪5‬‬

‫‪memenuhi panggilan berjamaah tersebut.” (HR. Tirmidzi, no. 358. Hadits ini sanadnya benar-‬‬
‫ ‪benar lemah menurut Syaikh Al-Albani). Walau hadits ini dha'if, namun maknanya shahih.‬‬
‫ ‬
‫ ‪Demikian khutbah pertama ini.‬‬
‫ ‬

‫ﺃﹶﻗﹸﻮ‪#‬ﻝﹸ ﹶﻗ ‪#‬ﻮﻟ*ﻲ ﻫ‪%‬ﺬﹶﺍ َﻭ‪%‬ﺍﺳ‪#‬ﺘ‪%‬ﻐ‪#‬ﻔ*ﺮ! ﺍﷲَ ﻟ*ﻲ ﻭ‪%‬ﻟﹶﻜﹸﻢ‪ #‬ﻭ‪%‬ﻟ*ﺴ‪%‬ﺎﺋ*ﺮﹺ ﺍﳌﹸﺴ‪#‬ﻠ*ﻤ*ﻴ‪#‬ﻦ‪ %‬ﺇﹺﻧ‪ّ%‬ﻪ! ﻫ!ﻮ‪ %‬ﺍﻟﺴ‪%‬ﻤ*ﻴ‪#‬ﻊ! ﺍﻟﻌ‪%‬ﻠ*ﻴ‪#‬ﻢ! ‬
‫ ‬
‫ ‬

‫ ‪Khutbah Kedua‬‬
‫ ‬

‫ﺃﹶﺣ‪#‬ﻤ‪%‬ﺪ! ‪%‬ﺭﹺﺑّﻲ ﻭ‪%‬ﺃﹶﺷ‪#‬ﻜﹸﺮ!ﻩ! ‪ ،‬ﻭ‪%‬ﺃﹶﺷ‪#‬ﻬ‪%‬ﺪ! ﺃﹶﻥﹾ ﻟﹶﺎ ﺇﹺﻟﹶﻪ‪ %‬ﹺﺇﹶﻟّﺎ ﺍﷲُ ﻭ‪%‬ﺣ‪#‬ﺪ‪%‬ﻩ! ﻟﹶﺎ ﺷ‪%‬ﺮﹺﻳ‪#‬ﻚ‪ %‬ﻟﹶﻪ!‪ ،‬ﻭ‪%‬ﺃﹶﺷ‪#‬ﻬ‪%‬ﺪ! ﺃﹶﻥﹶّ ‪%‬ﻧﹺﺒّ‪%‬ﻴﻨ‪%‬ﺎ ‬
‫ﻣ!ﺤ‪%‬ﻤ‪ّ%‬ﺪ‪o‬ﺍ ﻋ‪%‬ﺒ‪#‬ﺪ!ﻩ! ﻭ‪%‬ﺭ‪%‬ﺳ!ﻮ‪#‬ﻟﹸﻪ! ‬
‫ﺍﻟﻠﹶّﻬ!ﻢ‪ ّ%‬ﺻ‪%‬ﻞﹺّ ‪%‬ﻋﻠﹶﻰ ‪%‬ﻧﹺﺒّﹺﻴﻨ‪%‬ﺎ ﻣ!ﺤ‪%‬ﻤ‪ّ%‬ﺪ‪% a‬ﻭ ‪%‬ﻋﻠﹶﻰ ﺁﻟ*ﻪ* ﻭ‪%‬ﻣ‪%‬ﻦ‪ #‬ﺗ‪%‬ﺒﹺﻌ‪%‬ﻬ!ﻢ‪ #‬ﺑﹺﺈﹺﺣ‪#‬ﺴ‪%‬ﺎﻥ‪ a‬ﹺﺇﻟﹶﻰ ﻳ‪%‬ﻮ‪#‬ﻡﹺ ﺍﻟﺪ*ّﻳ‪#‬ﻦﹺ ‬
‫ﹶﺍ ‪%‬ﻣّﺎ ﺑ‪%‬ﻌ‪#‬ﺪ! ‪ :‬ﻓﹶﻴ‪%‬ﺎﺍﹶ ﻳ!ّﻬ‪%‬ﺎﺍﻟﻨ‪ّ%‬ﺎﺱ! !! ﺍ*ﺗ‪ّ%‬ﻘﹸﻮﺍﺍﷲَ ﺗ‪%‬ﻌ‪%‬ﺎﱃﹶ‪ .‬ﻭ‪%‬ﺫﹶﺭ!ﻭﺍﻟﹾﻔﹶﻮ‪%‬ﺍﺣ*ﺶ‪ %‬ﻣ‪%‬ﺎﻇﹶﻬ‪%‬ﺮ‪%‬ﻭ‪%‬ﻣ‪%‬ﺎﺑ‪%‬ﻄﹶﻦ‪ .#‬‬
‫ﻭ‪%‬ﺣ‪%‬ﺎﻓ*ﻈﹸﻮ‪#‬ﺍﻋ‪%‬ﻠﻰ‪ %‬ﺍﻟﻄﹶّﺎﻋ‪%‬ﺔ* ﻭ‪%‬ﺣ!ﻀ!ﻮ‪#‬ﺭﹺ ﺍﻟﹾﺠ!ﻤ‪#‬ﻌ‪%‬ﺔ* ﻭ‪%‬ﺍﻟﹾﺠ‪%‬ﻤ‪%‬ﺎﻋ‪%‬ﺔ*‪ .‬ﻭ‪%‬ﺍﻋ‪#‬ﻠﹶﻤ!ﻮ‪#‬ﺍﺍﹶﻥﹶّ ﺍﷲَ ﺍﹶﻣ‪%‬ﺮ‪%‬ﻛﹸﻢ‪ #‬ﺑﹺﺄﹶﻣ‪#‬ﺮﹴ ﺑ‪%‬ﺪ‪%‬ﺃﹶ ﻓ*ﻴ‪#‬ﻪ* ‬
‫ﻼ ‪%‬ﻋ*ﻠ‪#‬ﻴﻤ‪o‬ﺎ‪ :‬ﺍ*ﻥﹶّ ﺍﷲَ ﻭ‪%‬ﻣ‪%‬ﻼﹶﺋ*ﻜﹶﺘ‪%‬ﻪ! ‬‫ﺑﹺﻨ‪%‬ﻔﹾﺴِﻪ*‪% .‬ﻭﹶﺛ‪%‬ﻨّﻰ ﺑﹺﻤ‪%‬ﻼﹶﺋ*ﻜﹶﺔ* ﻗﹸﺪ‪#‬ﺳ*ﻪ*‪ .‬ﻓﹶﻘﹶﺎﻝﹶ ﺗ‪%‬ﻌ‪%‬ﺎﱃﹶ ﻭ‪%‬ﻟﹶﻢ‪ #‬ﻳ‪%‬ﺰ‪%‬ﻝﹾ ﻗﹶﺎﺋ* ﹰ‬
‫ﺴ*ﻠ‪#‬ﻴﻤ‪o‬ﺎ ‬
‫ﻳ!ﺼ‪ّ%‬ﻠﹸﻮ‪#‬ﻥﹶ ﻋ‪%‬ﻠﻰ‪ %‬ﺍﻟﻨ‪ّ%‬ﺒﹺﻰ‪ #‬ﻳ‪%‬ﺎﹶ ﻳ!ّﻬ‪%‬ﺎﺍﻟﹶّﺬ*ﻳ‪#‬ﻦ‪ %‬ﺁﻣ‪%‬ﻨ!ﻮ‪#‬ﺍﺻ‪%‬ﻠﹸّﻮ‪#‬ﺍﻋ‪%‬ﻠﹶﻴ‪#‬ﻪ* ﻭ‪%‬ﺳ‪%‬ﻠ*ّﻤ!ﻮ‪#‬ﺍ ‪%‬ﺗ ‪#‬‬
‫ﺍﹶﻟﻠﹶّﻬ!ﻢ‪ ّ%‬ﺻ‪%‬ﻞﹺّ ‪%‬ﻋﻠﹶﻰ ﻣ!ﺤ‪%‬ﻤ‪ّ%‬ﺪ‪% a‬ﻭ ‪%‬ﻋﻠﹶﻰ ﺁﻝﹺ ﻣ!ﺤ‪%‬ﻤ‪ّ%‬ﺪ‪ a‬ﹶﻛﻤ‪%‬ﺎ ﺻ‪%‬ﻠﹶّﻴ‪#‬ﺖ‪% %‬ﻋﻠﹶﻰ ﺇﹺﺑ‪#‬ﺮ‪%‬ﺍﻫ*ﻴ‪#‬ﻢ‪% %‬ﻭ ‪%‬ﻋﻠﹶﻰ ﺁﻝﹺ ﹺﺇ‪#‬ﺑﺮ‪%‬ﺍ *ﻫ‪#‬ﻴﻢ‪ ،%‬‬
‫ﺇﹺﻧ‪ّ%‬ﻚ‪ %‬ﺣ‪%‬ﻤ*ﻴ‪#‬ﺪ• ﻣ‪%‬ﺠﹺﻴ‪#‬ﺪ•‪ .‬ﻭ‪%‬ﺑ‪%‬ﺎﺭﹺﻙ‪% #‬ﻋﻠﹶﻰ ﻣ!ﺤ‪%‬ﻤ‪ّ%‬ﺪ‪% a‬ﻭ ‪%‬ﻋﻠﹶﻰ ﺁﻝﹺ ﻣ!ﺤ‪%‬ﻤ‪ّ%‬ﺪ‪ a‬ﹶﻛﻤ‪%‬ﺎ ﺑ‪%‬ﺎﺭ‪%‬ﻛﹾﺖ‪ %‬ﻋ‪%‬ﻠﹶﻰ ﺇﹺﺑ‪#‬ﺮ‪%‬ﺍﻫ*ﻴ‪#‬ﻢ‪ %‬‬
‫‪%‬ﻭ ‪%‬ﻋﻠﹶﻰ ﺁﻝﹺ ﹺﺇ‪#‬ﺑﺮ‪%‬ﺍ *ﻫ‪#‬ﻴﻢ‪ ،%‬ﺇﹺﻧ‪ّ%‬ﻚ‪ %‬ﺣ‪%‬ﻤ*ﻴ‪#‬ﺪ• ‪%‬ﻣﺠﹺﻴ‪#‬ﺪ• ‬
‫ﺍﻟﻠﻬ!ﻢ‪ ّ%‬ﺍﻏﹾﻔ*ﺮ‪ #‬ﻟ*ﻠﹾﻤ!ﺴ‪#‬ﻠ*ﻤ*ﻴ‪#‬ﻦ‪ %‬ﻭ‪%‬ﺍﳌﺴ‪#‬ﻠ*ﻤ‪%‬ﺎﺕ* ﻭ‪%‬ﺍﳌﺆ‪#‬ﻣ*ﻨﹺﻴ‪#‬ﻦ‪ %‬ﻭ‪%‬ﺍﳌﺆ‪#‬ﻣ*ﻨ‪%‬ﺎﺕ* ﺍﻷَﺣ‪#‬ﻴ‪%‬ﺎﺀِ ﻣ*ﻨ‪#‬ﻬ!ﻢ‪ #‬ﻭ‪%‬ﺍﻷَﻣ‪#‬ﻮ‪%‬ﺍﺕ* ﺇﹺﻧ‪ّ%‬ﻚ‪ %‬‬
‫ﺳ‪%‬ﻤ*ﻴ‪#‬ﻊ• ﻗﹶﺮﹺﻳ‪#‬ﺐ• ﻣ!ﺠﹺﻴ‪#‬ﺐ! ﺍﻟﺪ‪ّ%‬ﻋ‪#‬ﻮ‪%‬ﺓ* ‬
‫ﺠﻨ‪%‬ﺎ ﻣ*ﻦ‪ %‬ﺍﻟﻈﹸّﻠﹸﻤ‪%‬ﺎﺕ* ‬
‫ﺴﻠﹶﺎﻡﹺ‪% ،‬ﻭ‪%‬ﻧ ّﹺ‬
‫ﺍﻟﻠﹶّﻬ!ﻢ‪ ّ%‬ﺃﹶﻟ*ّﻒ‪ #‬ﺑ‪%‬ﻴ‪#‬ﻦ‪ %‬ﹸﻗﻠﹸﻮﹺﺑﻨ‪%‬ﺎ‪ ،‬ﻭ‪%‬ﺃﹶﺻ‪#‬ﻠ*ﺢ‪ #‬ﺫﹶﺍﺕ‪% %‬ﺑ‪#‬ﻴﹺﻨﻨ‪%‬ﺎ‪ ،‬ﻭ‪%‬ﺍ ‪#‬ﻫ *ﺪﻧ‪%‬ﺎ ﺳ!ﺒ!ﻞﹶ ﺍﻟ ّ‪%‬‬
‫ ‬ ‫ ‪6‬‬

‫ﹺﺇﻟﹶﻰ ﺍﻟ!ﻨّﻮﺭﹺ‪% ،‬ﻭ ‪%‬ﺟّﹺﻨ‪#‬ﺒﻨ‪%‬ﺎ ﺍﻟﹾﻔﹶﻮ‪%‬ﺍﺣ*ﺶ‪ %‬ﻣ‪%‬ﺎ ﻇﹶﻬ‪%‬ﺮ‪* %‬ﻣ‪#‬ﻨﻬ‪%‬ﺎ ‪%‬ﻭﻣ‪%‬ﺎ ‪%‬ﺑ ﹶﻄﻦ‪ ،%‬ﻭ‪%‬ﺑ‪%‬ﺎﺭﹺﻙ‪ #‬ﻟﹶﻨ‪%‬ﺎ ﻓ*ﻲ ﹶﺃ ‪#‬ﺳﻤ‪%‬ﺎ *ﻋﻨ‪%‬ﺎ‪ ،‬‬
‫‪%‬ﻭﹶﺃ‪#‬ﺑﺼ‪%‬ﺎ ﹺﺭﻧ‪%‬ﺎ‪% ،‬ﻭﹸﻗﻠﹸﻮﹺﺑﻨ‪%‬ﺎ‪% ،‬ﻭﹶﺃ ‪#‬ﺯﻭ‪%‬ﺍ ﹺﺟﻨ‪%‬ﺎ‪% ،‬ﻭ ﹸﺫ ّﹺﺭ‪%‬ﻳّﺎ*ﺗﻨ‪%‬ﺎ‪ ،‬ﻭ‪%‬ﺗ!ﺐ‪% #‬ﻋﹶﻠ‪#‬ﻴﻨ‪%‬ﺎ ﺇﹺﻧ‪ّ%‬ﻚ‪ %‬ﺃﹶﻧ‪#‬ﺖ‪ %‬ﺍﻟﺘ‪ّ%‬ﻮ‪ّ%‬ﺍﺏ! ﺍﻟ ّ‪%‬ﺮﺣ*ﻴﻢ!‪ ،‬‬
‫ﻭ‪%‬ﺍ ‪#‬ﺟ ‪%‬ﻌ ﹾﻠﻨ‪%‬ﺎ ﺷ‪%‬ﺎﻛ*ﺮﹺﻳﻦ‪ %‬ﻟ*ﻨﹺﻌ‪%‬ﻤ*ﻚ‪ %‬ﻣ!ﺜﹾﻨﹺﲔ‪ %‬ﹺﺑﻬ‪%‬ﺎ ‪%‬ﻋﹶﻠ‪#‬ﻴﻚ‪ ،%‬ﻗﹶﺎﺑﹺﻠ*ﲔ‪ %‬ﹶﻟﻬ‪%‬ﺎ‪ ،‬ﻭ‪%‬ﹶﺃ*ﺗ *ﻤ ‪#‬ﻤﻬ‪%‬ﺎ ‪%‬ﻋﹶﻠ‪#‬ﻴﻨ‪%‬ﺎ ‬
‫‪%‬ﺭّ‪%‬ﺑﻨ‪%‬ﺎ ﻫ‪%‬ﺐ‪ #‬ﹶﻟﻨ‪%‬ﺎ ﻣ*ﻦ‪ #‬ﹶﺃ ‪#‬ﺯﻭ‪%‬ﺍ ﹺﺟﻨ‪%‬ﺎ ‪%‬ﻭ ﹸﺫ ّﹺﺭ‪%‬ﻳّﺎ*ﺗﻨ‪%‬ﺎ ﻗﹸﺮ‪ّ%‬ﺓﹶ ﺃﹶﻋ‪#‬ﻴ!ﻦﹴ ﻭ‪%‬ﺍﺟ‪#‬ﻌ‪ %‬ﹾﻠﻨ‪%‬ﺎ ﻟ*ﻠﹾﻤ!ﺘ‪ّ%‬ﻘ*ﲔ‪ %‬ﹺﺇﻣ‪%‬ﺎﻣ‪o‬ﺎ ‬
‫ﺍﻟﻠﹶّﻬ!ﻢ‪ ّ%‬ﺇ‪%‬ﻧّﺎ ﻧ‪%‬ﺴ‪#‬ﺄﹶﻟﹸﻚ‪ %‬ﺍﳍﹸﺪ‪%‬ﻯ ‪ ،‬ﻭﺍﻟّ!ﺘﻘﹶﻰ ‪ ،‬ﻭﺍﻟﻌ‪%‬ﻔﹶﺎﻑ‪ ، %‬ﻭﺍﻟ *ﻐﻨ‪%‬ﻰ ‬
‫‪%‬ﺭّ‪%‬ﺑﻨ‪%‬ﺎ ﺁ*ﺗﻨ‪%‬ﺎ ﻓ*ﻲ ﺍﻟ ّ!ﺪ‪#‬ﻧﻴ‪%‬ﺎ ﺣ‪%‬ﺴ‪%‬ﻨ‪%‬ﺔﹰ ‪%‬ﻭﻓ*ﻲ ﺍﻟﹾﺂﺧ*ﺮ‪%‬ﺓ* ﺣ‪%‬ﺴ‪%‬ﻨ‪%‬ﺔﹰ ‪%‬ﻭ*ﻗﻨ‪%‬ﺎ ﻋ‪%‬ﺬﹶﺍﺏ‪ %‬ﺍﻟﻨ‪ّ%‬ﺎﺭﹺ ‬
‫ﺻﹶﻠّﻰ ﺍﷲُ ‪%‬ﻋﻠﹶﻰ ‪%‬ﻧﹺﺒّﹺﻴﻨ‪%‬ﺎ ﻣ!ﺤ‪%‬ﻤ‪ّ%‬ﺪ‪% a‬ﻭ ‪%‬ﻋﻠﹶﻰ ﺁﻟ*ﻪ* ﻭ‪%‬ﺻ‪%‬ﺤ‪#‬ﺒﹺﻪ* ﻭ َﻣ‪%‬ﻦ‪ #‬ﺗ‪%‬ﺒﹺﻌ‪%‬ﻬ!ﻢ‪ #‬ﺑﹺﺈﹺﺣ‪#‬ﺴ‪%‬ﺎﻥ‪ a‬ﹺﺇﻟﹶﻰ ﻳ‪%‬ﻮ‪#‬ﻡﹺ ﺍﻟﺪ^ﻳ‪#‬ﻦ ‬
‫‪%‬ﻭ ‪%‬‬
‫ﻭ‪%‬ﺁﺧ*ﺮ! ‪%‬ﺩ ‪#‬ﻋﻮ‪%‬ﺍﻧ‪%‬ﺎ ﺃﹶﻥ* ﺍﻟﹾﺤ‪%‬ﻤ‪#‬ﺪ! ﷲ ﺭ‪%‬ﺏﹺّ ﺍﻟﹾﻌ‪%‬ﺎﻟﹶﻤ*‪#‬ﻴﻦ‪ %‬‬
‫ ‬
‫ ‬
‫ ‬

Anda mungkin juga menyukai