1.

Konsepsi HAM dan demokrasi dalam perkembangannya sangat terkait dengan

konsepsi negara hukum. Dalam sebuah negara hukum, sesungguhnya yang
memerintah adalah hukum, bukan manusia. Hukum dimaknai sebagai kesatuan
hirarkis tatanan norma hukum yang berpuncak pada konstitusi. Hal ini berarti
bahwa dalam sebuah negara hukum menghendaki adanya supremasi konstitusi.
Supremasi konstitusi disamping merupakan konsekuensi dari konsep negara
hukum, sekaligus merupakan pelaksanaan demokrasi karena konstitusi adalah
wujud perjanjian sosial tertinggi.
Selain itu, prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat dapat menjamin peran serta
masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, sehingga setiap peraturan
perundang-undangan yang diterapkan dan ditegakkan benar-benar
mencerminkan perasaan keadilan masyarakat. Hukum dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku tidak boleh ditetapkan dan diterapkan secara sepihak
oleh dan atau hanya untuk kepentingan penguasa. Hal ini bertentangan dengan
prinsip demokrasi. Hukum tidak dimaksudkan untuk hanya menjamin kepentingan
beberapa orang yang berkuasa, melainkan menjamin kepentingan keadilan bagi
semua orang.
2. A-T-H-G

- Ancaman adalah setiap upaya dan bentuk kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, sekelompok
orang atau pihak-pihak baik dari dalam maupun luar negeri yang dinilai dapat membahayakan
kedaulatan dan keutuhan wilayah negara serta keselamatan seluruh bangsa.

Contoh ancaman dari luar :

a. Ancaman pertahanan
b. Perebutan kebudayaan Indonnesia
c. Ancaman pada bidang politik

Contoh ancaman dari dalam negeri

a. Kolusi, korupsi, nepotisme

b. terorisme

c. Upaya penggantian ideologi Pancasila

d. Makar atau penggulingan pemerintah
e. Pemberontakan
f. Ancaman bidang politik

-Tantangan merupakan hal atau usaha bertujuan atau bersifat mengunggah

kemampuan.
Contoh tantangan :

a. Meningkatkan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing

b. Mencetak pemuda pemudi yang cerdas dan berkarakter
c. Pemanfaatan sumber daya alam negara

Gangguan adalah suatu hal atau usaha yang tidak bermoral dari luar, yang
bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
Contoh gangguan :
a. Narkotika
b. Masuknya budaya asing yang dapat mempengaruhi kehidupan rakyat

Hambatan merupakan hal atau usaha yang berasal dari dalam negeri yang
bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional
seperti.
Contoh hambatan :
a. Angka laju pertumbuhan kelahiran sangat tinggi
b. Kesenjangan ekonomi yang berdampak pada pendidikan

3. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pertahanan Indonesia

Kelebihan

a. Memiliki Tentara Nasional yang berskill tinggi

b. Memiliki Komponen Pendukung terutama sumber daya manusia yang banyak

Kekurangan

a. Dukungan Alutsista masih kurang

(http://haifajasmin3696.blogspot.com/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1)
4. Penyebab timbulnya disintegrasi bangsa adalah perlakuan yang tidak adil dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah khususnya pada daerah-daerah
yang memiliki potensi sumber daya/kekayaan alamnya berlimpah/berlebih
Faktor Disintegrasi Bangsa
Geografi
Demografi
Kekayaan Alam
Ideologi
Politik
Sosial Budaya
dan Keamanan

Kondisi yang Diharapkan

Pemberlakuan Otonomi Daerah sesuai dengan Undang-Undang No. 32 tahun
2004.
Kepemimpinan (leadership) dari tingkat elit politik nasional hingga kepemimpinan
daerah, sangat menentukan dalam rangka meredam konflik.
Kemerosotan moral generasi muda dapat dikurangi dengan cara menanamkan
rasa nasionalisme sejak usia dini.
Membentuk moral dengan menanamkan nasionalisme.
Faktor utama perekat persatuan bangsa adalah kebhinekaan budaya Indonesia
dan bukan manjadi halangan untuk mewujudkan persatuan bangsa.

Upaya Mencegah Disintegrasi

Pemahaman dan Penghayatan Pancasila dan UUD1945 harus digemakan sampai
ke rakyat yang paling bawah.
Menggunakan GBHN sebagai pedoman dalam membangun bangsa dan negara.
Para tokoh dan elit bangsa harus memberi dan menjadi contoh rakyat.
Mengangkat budaya bangsa yang adi luhung untuk diingat dan dilaksanakan.
(budaya saling hormat menghormati)
Membangun TNI dan POLRI dengan tahapan yang jelas yang ditentukan oleh DPR.