Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya


merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun
beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan
dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan
satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf
itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya


terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam
pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena
disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea
semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk
mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan
tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan
sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi,
tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang
mewujudkan sebuah karangan

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalah yaitu
bagaimana penulisan paragraph yang baik dan benar dalam karya ilmiah?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Dari rumusan masalah di atas dapat di tentukan tujuannya agar pembaca dapat
mengetahui cara penulisan paragraph yang baik dan benar dan untuk memenuhi nilai
mata kuliah umum Bahasa Indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Paragraf

Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah
kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai
pengendaliannya (Rohmadi dan Nasucha, 2010: 23).
Paragraf adalah serangkaian kalimat yang saling bertalian untuk membuat
sebuah gagasan/ide (Wikipedia, 19 September 2017)
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah

kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok/ kalimat yang

saling berhubungan untuk menjelaskan suatu pokok pikiran.

2.1.2 Jenis-Jenis Paragraf

a) paragraf pembuka

b) paragraf penghubung

c) paragraf penutup ( Rohmadi dan Nasucha, 2010: 40)

2.1.3 Syarat-syarat Pembentukan Paragraf

a) kesatuan

b) kelengkapan

c) kepaduan (Nasucha, Rohmadi dan Wahyudi, 2009: 39)

2
2.1.4 Macam-macam Paragraf Beserta Isi

a) paragraf deskripsi

b) paragraf proses

c) paragraf efektif (Nasucha, Rohmadi dan Wahyudi. 2009: 37).

2.2Pembahasan
2.2.1 Jenis-jenis Paragraf
a) Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka dapat disebut pendahuluan. Fungsinya


sebagai pengantar untuk sampai kepada pokok pembicaraan dalam
karangan. Karya ilmiah yang baik harus memiliki paragraph pembuka
yang terletak pada awal karangan.

Contoh: Pemilu baru saja usai, sebagian orang terutama caleg


yang sudah pasti, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancar
seperti yang diharapkan. Namun tidak demikian yang dirasakan oleh
para caleg yang gagagl memperoleh kursi di parlemen. Mereka stress
berat hingga tidak mau tidur dan tidak mau makn.

b) Paragraf Penghubung
Paragraf yang terdapat antara paragraph pembuka dan
paragraph penutup. Paragraph penghubung merupakan isi
permasalahan yg di uraikan di dalam karangan. Oleh karena itu,
paragraph penghubung di sebut juga dengan paragraph isi.
Misalnya dalam suatu cerita, paragraph penghubung adalah isi
atau inti cerita antara paragraph pembuka dan paragraph penutup.

3
c) Paragraf penutup
Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan. Paragraph ini
berisi kesimpulan dari paragraph penghubung. Paragraph penutup
juga dapat berisi penegasan kembali mengenai hal-hal yang
dianggap penting dalam paragraph penghubung.
Paragraph penutup yang berfungsi mengakhiri sebuah
karangan tidak boleh terlalu panjang.jadi seorang penulis sebaiknya
dapat menjaga perbandingan antara paragraph pembuka, paragraph
penghubung dan paragraph penutup.

2.2.2 Syarat-syarat Pembentukan Paragraf

1) Kesatuan

Tiap paragraph hanya mengandung satu gagasan pokok/satu


topic. Fungsi paragraph ialah mengembangkan topic tersebut. Oleh sebab
itu, dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsur-unsur yang
sama sekali tidak berhubungan dengan topic atau gagasan pokok
tersebut.

Paragraf dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat


dalam paragraph itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan
dengan topic. Jadi, kesatuan dalam sebuah paragraf itu, kalimatnya harus
saling berkaitan yang membentuk satu kesatuan dan hanya terdapat satu
gagasan pokok.

2) Kepaduan

Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf ialah


koherensi atau kepaduan. Satu paragraf bukanlah merupakan kumpulan
atau tumpukan kalimat yang masing–masing berdiri sendiri atau terlepas,
tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal
balik. Pembaca dengan mudah memahami dan mengikuti jalan pikiran

4
penulis tanpa hambatan karena adanya loncatan pikiran yang
membingungkan. Urutan pikiran yang teratur, akan memperlihatkan
adanya kepaduan. Jadi, Kepaduan atau koherensi dititik beratkan pada
hubungan antara kalimat dengan kalimat

Contoh: Pada hari minggu pak Amir menikahkan Eva Faradila,


putri tunggalnya. Dia meneteskan air matanya saat sarwano calon suami
Eva Fadlia mengucapkan “ijab kobulnya” itu merupakan luapan
kebahagian yang lua biasa bagi seorang ayah. Pesta pernikahannya
dilangsungkan sangat sederhana sebab dihadiri oleh keluarga dan kerabat
dekatnya.

3) Kelengkapan

Suatu paragraf dikatakan lengkap, jika berisi kalimat– kalimat


penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik dan
kalimat utama Sebaliknya suatu paragraf dikatakan tidak lengkap, jika
tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan–
pengulangan.

Syarat ketiga pembentukan paragraf yang baik adalah adanya


kelengkapan. Kelengkapan paragraf ini diperlukan sebab informasi
yang disampaikan dapat tuntas, Untuk itu kalimatkalimat pendukung
harus dapat memberikan kejelasan kalimat topik. Paragraf dapat
dikatakan memiliki kelengkapan, jika kalimat topiknya dapat
dikembangkan dengan pendukung yang cukup. Istilah cukup adalah
relatif, tetapi yang jelas lebih dari satu dan kurang dari sepuluh. Jika
didukung oleh satu kalimat maka pengembangannya kering dan jika
sangat banyak maka pembaca cepat bosan dan sulit menemukan
keutuhan informasi.

5
2.2.3 Macam-macam Paragraf Beserta Isi
1) Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak
tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan
paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan,
situasi dalam cerita.
Contoh: Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di
seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah
dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah
yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang
ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai
yang melenggang tenang dan penuh pesona.

2) Paragraf proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat
utama dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas
yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu,
ruang, klimaks dan antiklimaks.

3) Paragraf efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf
yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari
satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada
koherensi antar kalimat.

6
2.2.4 Unsur-Unsur Paragraf
Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari
pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama merupakan
kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama
itu bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir
paragraf.
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea
dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:

1) Deduktif : kalimat utama diletakan di awal alinea


2) Induktif : kalimat utama diletakan di akhir anilea
3) Variatif :kalimat utama diletakan di awal dan diulang pada
akhir alinea
4) Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea

Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai


penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat
yang berisisi gagasan penjelas. Judul (kepala karangan), untuk
membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi, yaitu :

1) Provokatif
2) Berbentuk frase
3) Relevan (sesuai dengan isi)
4) Logis
5) Spesifik

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Paragraf adalah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan


ide pokok/ kalimat yang saling berhubungan untuk menjelaskan suatu pokok
pikiran.

Jenis-jenis paragraf: paragraf pembuka, paragraf penghubung, paragraf


penutup. Syarat-syarat pembentukan paragraf: kesatuan, kelengkapan, kepaduan.
Macam-macam paragraf beserta isi: paragraf deskripsi, paragraf proses, paragraf
efektif .

Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari


gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi gagasan
penjelas. Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang
baik

3.2 Saran

Paragraph yang baik itu paragraph yang mempunyai kesatuan, kepaduan,


dan kelengkapan. Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur
pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan
sebagaimana mestinya Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok
atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu
alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat
terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran
yang telah ditentukan sebelumnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah.

Jakarta: Graha Media.

http://eprints.ums.ac.id/31105/4/BAB_II.pdf 19 September 2017 jam 11.05

Anda mungkin juga menyukai