Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KOMUNIKASI DATA
DATA LINK CONTROL

Oleh:
DANIEL KARWUR (C030318109)
GUSTI JENNIE FEBRYZA INDAHSARI (C030318110)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2019
DATA LINK CONTROL

Pengiriman data melalui link komunikasi data yang terlaksana dengan penambahan
kontrol layer dalam tiap device komunikasi, dinyatakan sebagai Data Link Control
atau Data Link Protocol.
Untuk melihat kegunaan data link control, maka ditampilkan beberapa hal yang
berkaitan dengan komunikasi data agar berjalan efektif diantara dua station
(transmiter-receiver) yang terhubung, yang meliputi :
 Frame-synchronization

Data dikirimkan dalam bentuk blok yang disebut frame, awal dan akhir
masingmasing frame harus dapat dikenali.
 Flow-control

Station pengirim tidak akan mengirim frame pada kecepatan yang tinggi jika
station penerima tidak dapat menangkapnya.
 Error-control

Beberapa bit error yang dikenali dalam sistem transmisi harus dapat
diperbaiki/betulkan.
 Addressing

Pada lintasan yang bertitik banyak, seperti misalnya pada local area network,
maka identitas dari kedua station yang terlibat didalam transmisi harus spesifik
(diperinci).
 Control dan Data pada link yang sama

Tidak diperlukan sekali untuk memiliki jalur komunikasi yang terpisah secara
fisik untuk informasi pengontrol, tetapi penerima (receiver) harus dapat
membedakan informasi pengontrol dari data yang sedang dikirimkan.
 Link-management
Untuk memulai, merawat dan memutus lintasan komunikasi yang menopang
pertukaran data membutuhkan sejumlah koordinasi dan kerjasama beberapa
station, sehingga diburuhkan suatu prosedur untuk mengatur pertukaran data ini.

1. Flow Control
Flow-control adalah suatu teknik untuk menjamin bahwa entitas pengirim tidak akan
membanjiri data kepada entitas penerima. Entitas penerima secara khusus
mengalokasikan buffer dengan beberapa kali panjangnya tansfer. Ketika data diterima
receiver harus mengerjakan sejumlah proses tertentu sebelum mengalirkan data ke
software dengan level yang lebih tinggi.
Tanpa flow-control maka buffer pada penerima akan terisi penuh dan melebihi
kapasitas, bersamaan pada saat penerima masih memproses data sebelumnya.
Sebagai permulaannya maka kita menguji mekanisme flow-control dengan tidak
adanya error, seperti ditunjukkan pada gambar 1.0 dibawah.

Gambar 1.0 Model Transmisi Frame


Sumbu keatas adalah urutan waktu yang akan mempermudah dalam mengambarkan
hubungan kirimdan terima yang benar sebagai fungsi waktu. Masing-masing tanda
panah menunjukkan satu frame data yang sedang transit (dalam pejalanan) diantara
dua station. Data dikirimkan dalam urutan frame yang masing- masing frame berisi
bagian data dan sejumlah informasi pengontrol.
Diasumsikan bahwa semua frame yang dikirimkan berhasil diterima dengan sukses,
tidak ada frame yang hilang dan tidak ada frame yang datang mengalami error.
Selanjutnya frame-frame tersebut tiba bersamaan dengan dikirimkannya frame,
bagaimanapun juga masing-masing frame yang dikirimkan sebelum diterima akan
mendapat delay pasa saluran yang besarnya berubah-ubah.

2. Pendeteksian Kesalahan/ Error Detection.


Error detection yaitu penerima mendeteksi error dan membuang PDU yang error. Ada
beberapa metode error detection, seperti Parity Check dan CRC (Cyclic Redundancy
Check). Error detection dilakukan pada layer MAC.
Perbaikan Kesalahan / Eror Correction
Bila dijumpai kesalahan pada data yang telah diterima, maka perlu diadakan tindakan
perbaikanatau diusahakan agar kesalahan ini jangan sampai memberikan dampak
yang besar. Model Koreksi yang dilakukan adalah :

 Subtitusi simbol;
 Mengirim data koreksi;
 Kirim ulang.

3. Pengontrolan Kesalahan / Error Control.


Bertujuan untuk dapat mendeteksi dan membenahi error-error yang telah terjadi
didalam transmisi frame.
Ada 2 tipe error yang mungkin :
1. Frame yang hilang : suatu frame akan gagal mencapai sisi yang lain.
2. Frame yang rusak : suatu frame akan tiba tetapi beberapa bit-bitnya akan error.

4. Highlevel Data Link Control (HDLC)


Salah satu protokol untuk data-link-control yang paling penting adalah highlevel-
data- link-control (HDLC) berdasarkan ISO33009 dan ISO4335, yang diadopsi dari
standart CCITT untuk jaringan packet-switching X.25.

Gambar 2.0 Struktur Frame HDLC

Pada awal dan akhir frame pada HDLC juga ditandai dengan menggunakan urutan
bit 0111117 seperti pada SDLC, sedangkan perbedaan antara SDLC dan HDLC
adalah :
 HDLC menggunakan deretan bit untuk alamat dan controk sebanyak 7 bit
 Karakter pembatal pada HDLC menggunakan 7 bit 1 (SDLC 7 bit)
 Byte terakhir pada field alamat dan pengontrol yang memiliki LSB 1 yang
menandakan akhir field.

Gambar 3.0 Bit-stuffing

5. Protokol-Protokol Data Link Control


Protokol-protokol bit-oriented didisain untuk memenuhi variasi yang luas dari
kebutuhan data link, termasuk :
 Point to point dan multipoint links.
 Operasi Half-duplex dan full-duplex.
 Interaksi primary-secondary (misal : host-terminal) dan peer
(misal : komputerkomputer).
 Link-link dengan nilai a yang besar (misal : satelit) dan kecil (misal : koneksi
langsung jarak pendek).
Sejumlah protokol-protokol data link control telah dipakai secara luas dimana-mana :
 High-level Data Link Control (HDLC).
 Advanced Data Communication Control Procedures.
 Link Access Procedure, Balanced (LAP-B).
 Synchronous Data Link Control (SDLC).
Referensi
https://www.dosenpendidikan.co.id/100-proses-dan-pengertian-data-link-control/
https://repository.unikom.ac.id/45748/1/Bab8%20Data%20Link%20Control.pdf
http://agry_alfiah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/21504/BAB+5+-
+DATA+LINK+CONTROL.pdf

Anda mungkin juga menyukai