Makalah Patient Safety
Makalah Patient Safety
DOSEN PENGAMPU :
Ir. Torang Panyusuan Batubara, MARS.,MMR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan tugas makalah
ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen pada mata
kuliah Patient Safety.
Dalam proses penyusunan tugas ini pasti menjumpai hambatan, namun
berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami ingin menyampaikan terima
kasih kepada Bapak Ir. Torang Panyusuan Batubara, MARS.,MMR selaku Dosen
Patient Safety Universitas Mohammad Husni Thamrin.
Besar harapan kami, tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang
yang membacanya dan dapat membantu teman-teman yang lain dikemudian
hari. Akhir kata, penulis memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..........................................................................................11
B. Saran .....................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Patient Safety.
2. Patient Safety di Ruangan Rawat Inap.
3. Standarisasi Ruangan Rawat Inap
1
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang Patient Safety pada ruangan rawat inap.
2. Mengetahui cara untuk mewujudkan keselamatan Pasien di ruangan
rawat inap.
3. Mengetahui standarisasi ruangan rawat inap.
2
BAB II
PEMBAHASAN
d. Ruang rawat inap 6 tempat tidur atau lebih setiap kamar (kelas 3).
3
sistem proteksi petir, sistem proteksi kebakaran dan sumber kelistrikan
serta sistem gas medik dan vakum medik untuk mencegah terjadinya hal-
hal buruk salah satunya kecelakaan kerja.
2. Denah
a. Persyaratan umum.
4
7) Alur petugas dan pengunjung dipisah.
5
b. Persyaratan Khusus
1) Tipe ruang rawat inap, terdiri dari :
Lokasi pos perawat sebaiknya tidak jauh dari ruang rawat inap
yang dilayaninya, sehingga pengawasan terhadap pasien menjadi
lebih efektif dan efisien.
3. Lantai
a. Lantai harus kuat dan rata, tidak berongga.
b. Bahan penutup lantai dapat terdiri dari bahan tidak berpori,
seperti vinyl yang rata atau keramik dengan nat yang rapat
6
sehingga debu dari kotoran-kotoran tidak mengumpul, mudah
dibersihkan, tidak mudah terbakar.
c. Pertemuan dinding dengan lantai disarankan melengkung
(hospital plint), agar memudahkan pembersihan dan tidak
menjadi tempat sarang debu dan kotoran.
4. Langit-langit
5. Pintu
6. Kamar mandi
a. Kamar mandi pasien, terdiri dari kloset, shower (pancuran air)
dan bak cuci tangan (wastafel).
b. Khusus untuk kamar mandi bagi penyandang cacat mengikuti
pedoman atau standar teknis yang berlaku.
7
c. Jumlah kamar mandi untuk penyandang cacat, 1 (satu) buah
untuk setiap kelas.
d. Toilet umum, terdiri dari kloset dan bak cuci tangan (wastafel).
e. Disediakan 1 (satu) toilet umum untuk penyandang cacat di
lantai dasar, dengan persyaratan sebagai berikut :
i. Toilet umum yang aksesibel harus dilengkapi dengan
tampilan rambu/simbol "penyandang cacat" pada bagian
luarnya.
ii. Toilet atau kamar kecil umum harus memiliki ruang gerak
yang cukup untuk masuk dan keluar pengguna kursi roda.
iii. Ketinggian tempat duduk kloset harus sesuai dengan
ketinggian pengguna kursi roda sekitar (45 ~ 50 cm).
iv. Toilet atau kamar kecil umum harus dilengkapi dengan
pegangan rambat (handrail) yang memiliki posisi dan
ketinggian disesuaikan dengan pengguna kursi roda dan
penyandang cacat yang lain. Pegangan disarankan memiliki
bentuk siku-siku mengarah ke atas untuk membantu
pergerakan pengguna kursi roda.
v. Letak kertas tissu, air, kran air atau pancuran (shower) dan
perlengkapan-perlengkapan seperti tempat sabun dan
pengering tangan harus dipasang sedemikian hingga mudah
digunakan oleh orang yang memiliki keterbatasan
keterbatasan fisik dan bisa dijangkau pengguna kursi roda.
vi. Bahan dan penyelesaian lantai harus tidak licin. Lantai tidak
boleh menggenangkan air buangan.
vii. Pintu harus mudah dibuka dan ditutup untuk memudahkan
pengguna kursi roda.
viii. Kunci-kunci toilet atau grendel dipilih sedemikian sehingga
bisa dibuka dari luar jika terjadi kondisi darurat.
ix. Pada tempat-tempat yang mudah dicapai, seperti pada
daerah pintu masuk, disarankan untuk menyediakan tombol
8
bunyi darurat (emergency sound button) bila sewaktu-
waktu terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
7. Jendela
a. Disarankan menggunakan jendela kaca sorong, yang mudah
pemeliharaannya, dan cukup rapat.
b. Bukaan jendela harus dapat mengoptimalkan terjadinya
pertukaran udara dari dalam ruangan ke luar ruangan.
c. Untuk bangunan rawat inap yang berlantai banyak/bertingkat,
bentuk jendela tidak boleh memungkinkan dilewati pasien untuk
meloncat.
C. Keselamatan Kerja di Instalasi Ruang Rawat Inap
9
g. Permukaan dinding, langit-langit dan lantai harus rata agar mudah
dibersihkan, tidak tembus cairan serta tahan terhadap desifektan.
h. Tersedianya wastafel dengan air mengalir dekat pintu keluar.
i. Pintu Instalasi Rawat Inap dilengkapi pintu otomatis dan diberi
label “BAHAYA INFEKSI” .
j. Denah Instalasi Rawat Inap yang lengkap digantungkan ditempat
yang mudah terlihat.
k. Tempat sampah dilengkapi dengan kantong 6olytec.
l. Tempat sampah dipisahkan antara sampah medis dan non medis
(sampah medis kantong 6olytec warna kuning dan sampeh non
medis kantong 6olytec warna hitam).
2. Koridor, gang dan lantai
a. Lantai Instalasi Rawat Inap harus bersih, kering dan tidak licin.
b. Koridor dan gang harus bebas dari halangan.
c. Penerangan dikoridor dan gang cukup.
3. Sistem Ventilasi
a. Ventilasi Instalasi Rawat Inap harus cukup
b. Udara diruangan Instalasi Rawat Inap dibuat mengalir searah
4. Fasilitas Air dan Listrik
a. Tersedianya aliran listrik dan generator dengan kapasitas yang
memadai
b. Tersedianya fasilitas air PAM dengan kualitas air yang memadai
sesuai dengan kebutuhan Instalasi Rawat Inap
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. Saran
Patient safety ini sangatlah penting bagi kita yang berprofesi di bidang
Elektromedik, karena menyangkut dengan keselamatan dari pasien dan
orang yang ada di lingkungan pelayanan kesehatan. Maka dari itu penting
sekali kita harus mengetahui secara detail tentang patient safety.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/57647/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
https://bulelengkab.go.id/assets/instansikab/101/bankdata/program-k3-untuk-
rawat-inap-rumah-sakit-69.pdf
https://www.academia.edu/9191556/PATIENT_SAFETY
12