Anda di halaman 1dari 5

BAHAN AJAR

Kompetensi Dasar Indikator


Melalui proses pembelajaran persamaan dan Setelah melalui proses pembelajaran
pertidaksamaan linear satu variabel, siswa persamaan dan pertidaksamaan linear satu
mampu : variabel, diharapkan siswa mampu :

3.3. Menjelaskan dan menentukan representasi 3.3.1 Memberikan contoh bentuk bilangan
bilangan dalam bentuk bilangan berpangkat bulat positif dan negatif
3.3.2 Menyatakan suatu bilangan bulat atau
berpangkat bulat positif dan negatif
pecahan dalam bentuk bilangan
berpangkat bulat positif atau negatif
4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
3.3.3 Membandikan dua atau lebih bilangan
dengan bilangan dalam bentuk bilangan
berpangkat bulat positif dan negatif
berpangkat bulat positif dan negatif
3.3.4 Menentukan faktor persekutuan dua
bilangan atau lebih
4.3.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan berpangkat bulat positif dan
negatif
4.3.2 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan bilangan berpangkat
bulat positif dan negatif
4.3.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan faktor persekutuan dua bilangan
atau lebih

A. Pengertian bilangan berpangkat bulat positif


Bilangan berpangkat juga dikenal dengan istilah bilangan eksponen. Saat disekolah dasr
sudah mengenal bilangan berpangkat bulat positif dan negatif. Salah satu alasan penggunaan
bilangan berpangkat adalah untuk menyederhanakan bilangan desimal yang memuat angka
(relatif) banyak.
Secara umum bilangan berpangkat dapat dinyatakan dalam bentuk ab, a dan n adalah
bilangan bulat. a adalah bilangan basis atau pokok, sedangkan n disebut eksponen atau pangkat.
Untuk menyatakan bilangan desiamal menjadi bilangan berpangkat, salah satu caranya adalah
dengan menentukan faktor-faktornya terlebih dahulu. Berikut ini contoh soal yang memerlukan
pemahaman sifat-sifat bilangan berpangkat bulat positif :
Sederhanakanlah (2 x 3)2 x (2 x 4)3 : (4 x 2)2!
Penyelesaian :
(2 x 3)2 x (2 x 4)3 : (4 x 2)2 = (6)2 x (8)3 : (8)2
= 36 x 512 : 64
= 288
(menggunakan sifat pemangakatan suatu perkalian atau pembangian)
Apabila sebuah bilangan real dilambangkan dengan huruf a kemudian bilangan bulat
dilambangakan dengan huruf n, maka bilangan berpangkat dapat dituliskan menjadi an (a
pangkat n) yang mana merupakan perkalian bilangan a secara berulang sebanyak n faktor.
Bilangan berpangkat dapat dinyatkan dengan rumus dibawah ini :
a n  a  a  a  ...  a
Sebanyak n faktor
an = Bilangan berpangkat
a = Bilangan pokok
n = Pangkat
bilangan berpangkat bulat positif
bilangan berpangkat bulat positif merupakan hasil dari penyederhanaan sebuah perkalian
bilangan yang memiliki faktor yang sama.

Contoh soal :
4 x 4 x 4 x 4 x 4 = 45
Maka 45 dapat diartikan sebagai perkalian 4 dengan 4 yang diulang sebanyak 5 kali.

B. Pengertian bilangan berpangkat bulat negatif


Berdasarkan sifat pembagian bilangan berpangkat bilangan bulat positif, telah dipelajari
bahwa untuk a adalah bilangan rasional, a  0, dan m, n adalah bilangan bulat positif dengan m

am
> n, berlaku  a m  n sifat tersebut dapat dikembangkan untuk m < n. sebagai contoh,
an
amatilah bentuk berikut.
a3
5
 a 35  a  2 … (1) dengan cara menuliskan ke dalam bentuk faktor-faktornya, pembagian
a
tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
a3

a  a  a
a 5
a  a  a  a  a
a3 1

a 5
a  a
a3 1
5
 2 …(2)
a a

2 1
Dapat disimpulkan bahwa a  . Dengan demikian, dapat mengubah bilangan rasional
a2
berpangkat bilangan bulat negatif ke dalam bentuk bilangan rasional berpangkat bilangan bulat
positif dan sebaliknya. Secara umum, untuk bilangan berpangkat n, dengan n adalah bilangan
bulat positif dapat ditulis seperti berikut :
1
 a n , a 0
an

C. Pengertian Pangkat Nol


am
Sifat bilangan rasioanal berpangkat bilangan bulat positif dan negatif, yaitu n  a m  n ,
a
dengan a bilangan rasional, m dan n adalah bilangan bulat, m  0, n  0, serta m  n. sekarang,

a5
amati sifat tersebut untuk m = n . sebagai contoh, 5
 a 55  a 0 …(1)
a
Dengan cara menuliskan ke dalam bentuk faktor-faktornya, pembagian tersebut dpata dituliskan
sebagai berikut :
a 5 a  a  a  a  a
  1 …(2)
a 5 a  a  a  a  a
Berdasarkan (1) dan (2) dapat disimpulkan bahwa a0 = 1 uraian tersebut memenuhi konsep
bilangan berpangkat nol seperti definisi berikut a0 = 1, dengan a bilangan rasional dan a  0

D. Sifat-sifat bilangan berpangkat


1. Sifat perkalian bilangan berpangkat
Jika m dan n adalah bilangan bulat positif dan a bilangan bulat maka am x an = am+n
Contoh soal : Dengan cara menuliskan dalam bentuk perkalian, tunjukkan bahwa 36 x 33 = 39 !
Jawab :
36 x 33 = (3 x 3 x 3 x 3 x 3 x3) x (3 x 3 x 3)
6 faktor 3 faktor
= (3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3)
= 36+3
= 39
2. Sifat pembagian bilangan berpangkat
Jika m,n bilangan bulat positif dan m > n dengan a bilangan bulat dan a bukan 0, maka
am : an = am-n,
Contoh soal : Dengan cara menuliskan dalam bentuk perkalian, tunjukkan bahwa 36 : 33 = 33 !
Jawab :
36 : 33 = (3 x 3 x 3 x 3 x 3 x3) x (3 x 3 x 3)
Faktor 6 faktor 3
= 36-3
= 33
3. Sifat perpangkatan bilangan berpangkat
Jika a, m dan n bilangan bulat maka (am)n = am x n
Contoh soal : Dengan cara menuliskan dalam bentuk perkalian, tunjukkan bahwa (43)2 = 46
Jawab :
(43)2 = (43) x (43)
= (4 x 4 x 4) x (4 x 4 x 4)
3 faktor 3 faktor
=4x4x4x4x4x4
(3 x 2) faktor
= 43x2
= 46
4. Sifat perpangkatan pada perkalian
Jika a,b bilangan bulat dan m bilangan bulat positif maka (a x b)m = am x bm.
Contoh soal : Dengan cara menuliskan dalam bentuk perkalian, tunjukkan bahwa
(3 x 2)3 = 33 x 23
Jawab : (3 x 2)3 = (3 x 2) x (3 x 2) x (3 x 2)
= (3 x 3 x 3) x (2 x 2 x 2)
3 faktor 3 faktor
= 33 x 23
5. Sifat perpangkatan pada pembagian
Jika a,b bilangan bulat (b bukan 0) dan m bilangan bulat positif, maka ( a : b)m = am : bm
Contoh soal : Dengan cara menuliskan dalam bentuk pembagian bahwa ( 5 : 3)4 = 54 : 34
Jawab : ( 5 : 3)4 = (5 : 3) x (5 : 3) x (5 : 3) x (5 : 3)
= (5 x 5 x 5 x 5) : (3 x 3 x 3 x 3)
= 54 : 34

Anda mungkin juga menyukai