KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan sehingga makalah Psikologi tentang Biopsikologi dan proses
motorik ini dapat kami selesaikan.
Makalah psikologi ini bertujuan untuk memberikan laporan kepada dosen atau
mahasiswa yang bersangkutan. Dalam makalah ini disajikan informasi mengenai hasil
rangkuman materi yang saya lakukan mengenai Biopsikologi dan proses sensor motorik.
Tentunya, tidak ada gading yang tidak retak, makalah ini tentu masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu , kritik dan saran selalu penulis harapkan agar menjadi pedoman
di masa yang akan datang. Akhir kata kami ucapkan banyak Terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………..……………………………………………………….
DAFTAR ISI………………..………………………………………………………....
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang………………………………………………………………………
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………..
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biopsikologi dan Proses Sensor Motorik……………………………...
2.2 Tahap-tahap Perkembangan Biopsikologi…………………………………………
2.3 Proses Sensori Manusia……………………………………………………………
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..
3.2 Saran………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari biopsikologi dan proses sensor motorik
2. Untuk mengetahui Tahap-tahap perkembangan biopskologi
3. Untuk mengetahui proses sensori manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fase bayi
Masa bayi di mulai sejak berakhirnya fase orok sampai akhir kedia tahun kehidupan
manusia. Pada masa ini bayi mempunyai ciri ciri perkembngan fisik, intelegensi, emosi,
bahasa, bermain, pengertian, kepibadian moral dan kesadaran beragama.
a. Perkembangan Fisik
1. Pada usia pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan setahun kedua mulai
mengendur.
2. Pola perkembangan bayi pria dan wanita sama.
3. Perkembangan otak tampak dengan bertambah besarnya ukuran tengkorak kepala.
4. Organ keindraan berlangsung sangat cepat pada masa bayi dan sanggup berfungsi.
5. Fungsi fungsi fisiologis.
6. Perkembangan penguasaan otot-otot.
b. Perkambangan Intelegansi
Sejak usia pertama pada usia anak fungsi intelegensinya sudah tampak dalam tingkah
lakunya, umpamanya dalam tingkah laku motorik dalam berbicara. Anak yang cerdas
menunjukkan gerakan yang lancar serasi dan koordissnasi. Sedangkan anak yang kurang
cerdas gerakannya kaku dan kurang berkoordinasi. Anak cardas cepat pula perkembangan
bahasanya.
c. Perkembangan Emosi
1. Usia 0,0 – 8minggu Kehidupan bayi sangat di kuasai oleh emosi. Emosi anak sangat bertalian
dengan perasaan indrawi dan kualitas perasaan.
2. Usia 8 minggu – 1 tahun Pada usia ini perasaan psikis sudah mulai berkembang. Anak mulai
senang dengan tersenyum apabila melihat mainan yang di gantungkan di depanya, tidak
merasa senang dengan menangis terhadap benda dan orang yang di anggap asing.
2. Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget, perkembangan pinitif pada usia ini berada pada priode preoperasioanal,
yaitu tahapan di mana anak belum meguasai mental secara logis. Keterbatasan yang
menandai atau yang menjadi karakteristik periode preoperasionalini adalah sebagai berikut.
a. Egosentrisme, maksudnya bukan egois atau arogan tetapi menunjuk pada defrensiasi diri,
atau lingkungan orang lain yang tidak sempurna.
b. Kaku dalam berfikir,
c. Semi logikal seasoning, anak anak mulai menjelaskan peristiwa peristiwa yang misterius.
d. Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun, anak sudah mulai menyadari akunya, bahwa akunya (dirinya ) tidak
sama dengan bukan aku( orang lain atau banda). Kesadaran ini di peroleh dari
pengalamaanya. Bahwa setiap keinginannya tidak di penuhi oleh orang lain atau benda lain.
Beberapa emosi yang berkembang pada anak usia ini adalah sebagi berikut.
a. Takut
b. Cemas
c. Marah
d. Cemburu
e. Kegembiraan
f. Kasih sayanng
g. phobi
h. ingin tahu
Perkembangan emosi yang sehat sangat membantu keberhasilan anak dalam belajar.
3. Perkembangan Kepribadian
Masa ini lazim di sebut masa Trotzalter, priode perlawanan atau masa krisis pertama.
Krisis ini terjadi karena ada perubahan yang hebat pada dirinya. Yaitu dia mulai sadar dengan
akunya, dia menyadari bahwa dirinya terpisah dari lingkungan atau orang lain . dia suka
menyebut nama dirinya jika berbicara dengan orang lain.
4. Perkembangan Moral
Pada masa ini anak sudah mulai memiliki dasar tentang moralitas terhadap kelompok
sosialnya ( orang tua, saudara, dan temen temannya) pada saat mengenal konsep baik dan
buruk, benar salah, atau menanamkan disiplin anak, orang tua atau guru hendaknya
memberikan penjelasan tentang alasannya. Penanaman disiplin dengan di sertai alasanya ini
di harapjkan akan mengembangkan self kontrol atau self disciplin. Pada usia sekolah
berkembang sosial anak yang meliputi sikap simpati” genero sity dan atruism yaitu
keperdulian tehadap kesejahteraan orang lain.
5. Perkembangan Kesadaran Beragama
Kesadaran beragama pada masa ini di tandai dengan ciri ciri sebagai berikut :
Sikap keagamaan nya bersikap sespektif
Pandangan ketuhanan nya bersikap antropormorh
Penghayatan rohannya masih superfisical
Hal ketuhanan dipahamkan secara ideosincrintic Pengetahuan anak tentang agama terus
berkembang berkat :
Mendengar ucapan ucapan orang tua
Melihat sikap dan prilaku orang tua dalam mengamalkan ibadah
Pengalaman dan meniru perbuatan orang tuanya
c. Perkembangan Sosial
Perkembangan anak anak pada usia sekolah dasar di tandai dengan adanya perluasan
hubungan di samping dengan keluarga juga menjalin ikatan baru dengan teman sebayanya
atau teman sekelas nya, dengan demikian maka ruang gerak sosialnya telah bertambah luas.
d. Perkembangan Emosi
Menginjak usia sekolah anak mulai menyadari bahwa pengungkapan ungkapan secara kasar
tidaklah di terima dalam masyarakat. Oleh karena itu anak mulai mengendalikan kontrol
ekspresi emosi. Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu
dalam hal ini termasuk pula prilaku belajar.
e. Perkembangan Penghayatan Keagamaan
Senada dengan peparan tersebut zakiyah derajad 1986:58 mengemukakan bahwa pendidikan
agama disekolah dasar, merupakan dasar bagi pembinaan sikap positif terhadap agama dan
berhasil dalam membentuk pribadi dan ahlak anak, maka untuk mengembangkan sikap itu
pada masa remaja akan mudah dan anak sudah mempunyai perbekalan dalam menghadapi
goncangan yang terjadi pada masa remaja.
f. Perkembangan Motorik
Seiring dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang, maka perkembangan motorik
anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik setiap gerakannya sudah selaras dengan
kebutuhan atau minatnya. Pada masa ini di tandai dengan aktivitas motorik yang lincah. Oleh
karena itu usia ini merupakan masa yang ideal untuk keterampilan yang berkaitan dengan
motorik seperti menulis, menggambar, melukis, mengetik, berenang, atletik,dan main bola.
C. Fase remaja
1. Makna remaja
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang di awali
dengan matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Menurut
Konopoka (pikunas ;1976) masa remaja itu meliputi :
Remaja awal 12-15 tahun
Remaja madya 15-18 tahun
Remaja akhir 19-22 tahun
Sementara Salzman mengemukakan ”bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap
tergantung terhadap orang tua ke arah kemandirian minat minat seksual, perenungan diri,
perhatian terhadap estestika dan isu isu moral.
Dalam budaya Amerika, priode ini di pandang sebagai masa ”strom and strees” frustasi dan
penderitaan , konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan
terealisasi dari kehidupan sosial budaya orang dewasa.(lustin pikunas, 1976)
3. Proses Motorik
Motorik berfungsi sebagai motor penggerak yang terdapat didalam tubuh manusia.
Motorik dan gerak tidaklah sama, namun tetapi berhubungan. Persamaan : setiap terjadi
proses dalam tubuh manusia maka akan menghasilkan gerak. Perbedaan : Motorik tidak dapat
dilihat tetapi dapat dirasakan, berbeda dengan gerak yang dapat dilihat dan diamati. Proses
motorik juga menghasilkan gerakan yang dinamakan gerakan motorik. Gerakan motorik
adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan
oleh tubuh manusia. Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi,
fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga.Pengendalian motorik mempelajari postur dan
gerakan serta mekanisme yang menyebabkannya.
Terdapat berbagai jenis gerakan motorik :
1. Gerak refleks
2. Gerak terprogram
3. Gerakan motorik halus : menulis, merangkai, melukis, berjinjit
4. Gerakan motorik kasar : berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan tangan.
Definisi lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan proses motorik ialah segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Dalam proses motorik, unsur-
unsur yang menentukan ialah Otot, Saraf, dan Otak.
Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara “interaksi positif”,
artinya unsure-unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan
unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motoris yang lebih sempurna keadaannya.
Selain mengandalkan kekuatan otot, rupanya kesempurnaan otak juga turut menentukan
keadaan. Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil.
Didalam tubuh manusia terdapat 3 komponen :
1. Analisator adalah alat penerima rangsangan.
Alat analisator meliputi mata (optik), akustik (pendengaran), taktil (alat persa atau kulit)
2. Kinestetik adalah alat penerima rangsangan yang berbentuk saraf dan otot yang terdapat pada
tubuh manusia.
3. Vestibular adalah perasaan gerak yang terletak didalam telinga.
Jenis-jenis motorik dalam kehidupan manusia :
1. motorik sehari-hari
2. motorik bekerja atau pekerjaan
3. motorik olahraga
4. motorik ekspresi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi.
Proses sensoris disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar dengan
mempergunakan alat indera.
Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi keseluruhan proses-
proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh, baik secara fisiologis maupun
secara psikis yang menyebabkan terjadinya suatu gerakan.
3.2. Saran
Untuk mempelajari sesuatu tidaklah cukup hanya dengan melihat saja, penyaji
menyarankan kepada semuanya agar lebih banyak membaca guna memahami tentang konsep
dasar dari makalah ini. Semoga apa yang di sampaikan dalam makalah memberi manfaat
untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
www.psikologizone.com/fase-fase-perkembangan-manusia/06511465
Duus, Peter. Diagnosis Topik Neurologi. Edisi 2. Jakarta. Hal 29, 44
EGCMardjono, Mahar, Sidarta, Priguna.Neurologi Klinis Dasar. Penerbit Dian Rakyat.
Jakarta: 2004. Hal 21-26.C.
Martini, frederic. Fundamental Of Anatomy & Physiology. Edisi 7.Pearson International
edition. New york. Page 496-513
Marieb, Elaine, N. Human Anatomy & Physiology.Edisi 7. Pearson International Edition.
Page 491-519