Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TEORI FARMAKOLOGI DASAR DAN TOKSIKLOGI

GAS BERACUN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi
Dosen mata kuliah Farmakologi : Nur Rahayuningsing,M.Si.,Apt

Disusun oleh :
Aulia Yasin
31117057
2B Farmasi

Program Studi S1 Farmasi

STIKesahatan Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Jl. Cilolohan No. 36, Tasikmalaya Jawabarat Indonesia


Kata Pengantar
Puji syukur kami panjakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
karunia serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah berjudul “Toksisitas
Gas Beracun”.Adapun pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Metabolisme.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan.Saya menyadari sepenunya bahwa didalam pembuatan makalah ini masih
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu saya mengharapkan adanya
kritik maupun saran dapat menjadi tinjauan bagi saya guna memperbaiki makalah yang saya
buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran dan
usulan yang membangun.
Semoga Makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya dan orang
yang membacanya.Sebelumnya saya memohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Tasikmalaya, 05 Desember 2018


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gas beracun merupakan gas kimia yang berupaya menyebabkan
kesankeracunan apabila gas tersebut masuk melalui paru-paru. Kesan keracunan boleh
dilihat dalam jangka masa singkat (juga dikenali sebagai kesanmendadak atau akut).
Setelah memasuki badan, gas beracun mendatangkankesan sama ada iritan
(menyebabkan kecederaan sel-sel di tapak kemasukan), anestetik (menyebabkan
kesan hilang kesedaran), kelemasan (mengalih kanoksigen sehingga mangsa tidak
memperolehi oksigen mencukupi) dan kecederaan organ tertentu.
Dalam kebanyakan kes terhidu gas beracun, mangsa akan pengsan,
sukar bernafas dan degupan jantung akan terhenti dan seterusnya mati. Gas-gas
yangdiketahui boleh menyebabkan kesan sedemikian di rumah termasuklah
karbonmonoksida, hidrogen sianid dan gas kegunaan masakan (gas cecair
petroleum,LPG).
Karbon monoksida biasanya terhasil semasa pembakaran bahan sepertikertas,
kayu dan semasa enjin kenderaan dihidupkan. Gas ini mempunyai sifattidak
berwarna, berbau atau mempunyai rasa. Ia amat berbahaya apabila berkumpul dalam
ruang atau kawasan tertutup.
Gejala keracunan yang disebabkan gas karbon monoksida ialah sakitkepala,
pening, fikiran keliru dan rasa mual. Apabila keracunan berlanjutan,mangsa akan
hilang kesedaran dan boleh mengalami koma. Dalam kes tenat, pernafasan dan
pergerakan jantung mangsa akan terhenti dan kebiasannyamangsa akan mati.
Hidrogen sianid dihasilkan daripada pembakaran bahan perabot yangterdapat
di rumah seperti kerusi sofa, plastik dan kain fabrik. Sama sepertikarbon monoksida,
hidrogen sianid juga mengganggu penyampaian oksigen keotak dan seterusnya
menghalang sel-sel daripada menggunakan oksigen.Mangsa akan menunjukkan ciri-
ciri tidak mendapat oksigen yang cukup samasepeti mangsa kelemasan.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah FARMAKOLOGI DASAR.
C. RUMUSAN MASALAH
1.Pengertian gas beracun
2.Jenis-jenis gas beracun
3.Sifat fisika kimia gas beracun
4.Mekanisme keracuna dalam tubuh
5.Pengobatan dan pencegahan gas beracun
BAB II
Hasil Review
1. Pengertian gas beracun
Gas Beracun merupakan gas kimia yang berupaya menyebabkan kesan keracunan
apabila gas. tersebut masuk melalui paru-paru. Kesan keracunan boleh dilihat dalam
jangka masa singkat (juga dikenali sebagai kesan mendadak atau akut).
2. Jenis – jenis gas beracun
a. Karbondioksida (CO2)
Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau dan tidak mendukung nyala api. Gas
ini lebih berat dari pada udara, karenanya selalu terdapat pada bagian bawah dari
suatu jalan udara. Dalam udara normal kandungan CO 2 adalah 0,03%. Dalam
tambang bawah tanah sering terkumpul pada bagian bekas-bekas penambangan
terutama yang tidak terkena aliran ventilasi, juga pada dasar sumur-sumur tua.
Sumber dari CO2 berasal dari hasil pembakaran, hasil peledakan atau dari lapisan
batuan dan dari hasil pernapasan manusia. Pada kandungan CO2 = 0,5% laju
pernapasan manusia mulai meningkat, pada kandungan CO2 = 3% laju pernapasan
menjadi dua kali lipat dari keadaan normal, dan pada kandungan CO2 = 5% laju
pernapasan meningkat tiga kali lipat dan pada CO 2 = 10% manusia hanya dapat
bertahan beberapa menit. Kombinasi CO2 dan udara biasa disebut dengan
‘blackdamp’.
 Sifat fisika :
Gas yang tidak berwarna dan tidak berbau,yang karut dalam air, etanol, dan
aseton.
 Sifat kimia :
Senhyawa kovalen dengan bentuk molekul linial, oksida yang bersifat asam
 Mekanisme keracunan :
Gas ini menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara
pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh
akibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian.
Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berpikir, gerakan otot,
gangguan jantung.
 Antidotum : Methylen Blue
Memicu konversi metHB menjadi HB, karna saat berubah menjadi metHB
tidak bisa mengikat oksigen dan tidak bisa di alirkan oleh aliran darah ke
seluruh tubuh.
b.Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau
dan tidak ada rasa, dapat terbakar dan sangat beracun. Gas ini banyak dihasilkan
pada saat terjadi kebakaran pada tambang bawah tanah dan menyebabkan tingkat
kematian yang tinggi. Gas ini mempunyai afinitas yang tinggi terhadap
haemoglobin darah, sehingga sedikit saja kandungan gas CO dalam udara akan
segera bersenyawa dengan butir-butir haemoglobin (COHb) yang akan meracuni
tubuh lewat darah. Afinitas CO terhadap haemoglobin menurut penelitian (Forbes
and Grove, 1954) mempunyai kekuatan 300 kali lebih besar dari pada oksigen
dengan haemoglobin. Gas CO dihasilkan dari hasil pembakaran, operasi motor
bakar, proses peledakan dan oksidasi lapisan batubara. Karbon monoksida
merupakan gas beracun yang sangat mematikan karena sifatnya yang kumulatif.
Misalnya gas CO pada kandungan 0,04% dalam udara apabila terhirup selama
satu jam baru memberikan sedikit perasaan tidak enak, namun dalam waktu 2 jam
dapat menyebabkan rasa pusing dan setelah 3 jam akan menyebabkan pingsan/
tidak sadarkan diri dan pada waktu lewat 5 jam dapat menyebabkan kematian.
Kandungan CO sering juga dinyatakan dalam ppm (part per milion). Sumber CO
yang sering menyebabkan kematian adalah gas buangan dari mobil dan kadang-
kadang juga gas pemanas air. Gas CO mempunyai berat jenis 0,9672 sehingga
selalu terapung dalam udara.
 Sifat Fisika
gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa, dapat terbakar dan
sangat beracun.
 Mekanisme keracunan
Gas ini menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara
pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh
akibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian.
Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berpikir, gerakan otot,
gangguan jantung.
 Antidotum : Methylen Blue
Memicu konversi metHB menjadi HB, karna saat berubah menjadi metHB
tidak bisa mengikat oksigen dan tidak bisa di alirkan oleh aliran darah ke
seluruh tubuh.
c. Hidrogen Sulfida (H2S)
Gas ini sering disebut juga ‘stinkdamp’ (gas busuk) karena baunya seperti bau
telur busuk. Gas ini tidak berwarna, merupkan gas racun dan dapat meledak,
merupakan hasil dekomposisi dari senyawa belerang. Gas ini mempunyai berat
jenis yang sedikit lebih berat dari udara. Merupakan gas yang sangat beracun
dengan ambang batas (TLV-TWA) sebesar 10 ppm pada waktu selama 8 jam
terdedah (exposed) dan untuk waktu singkat (TLV-STEL) adalah 15 ppm.
Walaupun gas H2S mempunyai bau yang sangat jelas, namun kepekaan terhadap
bau ini akan dapat rusak akibat reaksi gas H 2S terhadap saraf penciuman. Pada
kandungan H2S = 0,01 % untuk selama waktu 15 menit, maka kepekaan manusia
akan bau ini sudah akan hilang.
 Sifat kimia
Sangan berbahaya bagi kesehatan, korosif.
 Sifat Fisika
Gas tidak berwarna, beracun, bau.
 Mekanisme keracunan
Pada kondisi normal, seseorang bernafas dengan menghirup udara yang
terkandung oksigen sebagai salah satu bagian udara bebas, selain nitrogen dan
unsur-unsur lainnya. Oksigen sangat dibutuhkan manusia untuk proses
oksidasi di dalam tubuh. Oksigen yang masuk ke dalam paru-paru akan
dibawa oleh darah ke seluruh tubuh termasuk ke otak. Jika seseorang
menghirup udara yang telah tercampur dengan gas H2S maka komposisi
oksigen yang masuk kedalam tubuh akan berkurang, sehingga kinerja otakpun
akan terganggu.
Tingkat konsentrasi gas H2S di otak yang semakin tinggi akan
mengakibatkan lumpuhnya saraf pada indera penciuman dan hilangnya fungsi
kontrol otak pada paru-paru. Akibat fatalnya adalah paru-paru akan melemah
dan berhenti bekerja, sehingga seseorang dapat hilang kesadaran dan
meninggal dalam ukuran waktu tertentu.
 Antidotum : Na Nitrit
Membentuk metHB yang mempunyai afinitas tinggi terhadap ion CN- dan HS-
sehingga membentuk SianometHB dan SulformetHB
d. Sulfur dioksida (SO2)
Sulfur dioksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak bisa terbakar.
Merupakan gas racun yag terjadi apabila ada senyawa belerang yang terbakar.
Lebih berat dari pada udara, dan akan sangat membantu pada mata, hidung dan
tenggorokan. Harga ambang batas ditetapkan pada keadaan gas = 2 ppm (TLV-
TWA) atau pada waktu terdedah yang singkat (TLV-STEL) = 5 ppm.
 Sifat Kimia :
memiliki densitas dua kali dari densitas udara serta sangat mudah larut dalam
air (85 gram/L pada 25o C).
 Sifat Fisika :
Gas tidak berwarna, bau sangat tajam, stabil, tidak mudah meledak.
 Mekanisme Keracunan :
SO2 terhirup masuk ke dalam saluran pernafasan yang menimbulkan
rangsangan pada selaput lendir pernapasan yang terletak di tenggorokan dan
cabang-cabang tenggorokan. SO2 akan terakumulasi menimbulkan radang
jalan pernapasan pada bronchitis dan pharingitis. Dalam beberapa waktu, akan
terjadi penyumbatan jalan pernapasan pada bronchitis, dan pertusis oleh lendir
hasil iritasi dari gas SO2. Maka terjadilah pengeluaran napas secara tiba-tiba
dengan kekuatan besar, otot dalam dinding perut dan sekat rongga badan
ditekan dengan tiba-tiba ke atas, sehingga angin yang dikeluarkan
menggetarkan selaput suara, maka terjadilah batuk.
 Antidotum : solbutamol
Membuka saluran pernafasan yang terganggu karena adanya lendir yang
menutupi saluran pernafasan.
e. Nitrogen Oksida (NOX)
Gas nitrogen oksida sebenarnya merupakan gas yang ‘inert’, namun pada
keadaan tekanan tertentu dapat teroksidasi dan dapat menghasilkan gas yang
sangat beracun. Terbentuknya dalam tambang bawah tanah sebagai hasil
peledakan dan gas buang dari motor bakar. NO 2 merupakan gas yang lebih sering
terdapat dalam tambang dan merupakan gas racun. Harga ambang batas
ditetapkan 5 ppm, baik untuk waktu terdedah singkat maupun untuk waktu 8 jam
kerja. Oksida nitrogen yang merupakan gas racun ini akan bersenyawa dengan
kandungan air dalam udara membentuk asam nitrat, yang dapat merusak paru-
paru apabila terhirup oleh manusia.
 Sifat kimia :
Bersifat diamagnetik, mudah menguap, tidak reaktif.
 Sifat fisika :
Tidak berwarna
 Mekanisme Keracunan :
Paru-paru merupakan organ yang paling peka terhadap pecemaran gas ini.
Dalam konsentrasi NO2 dapat membahayakan, umumnya dalam jangka waktu
berada di tempat yang tidak terlindung hanya menyebabkan batuk-batuk,
kelelahan, dan mual-mual ringan. NO2 merupakan uap yang isitan yang
menyerang selaput lendir pernafasan bagian atas, iritasi selaput lendir
menimbulkan sakit pada kelopak mata.
 Antidotum : Methylen Blue
Mengubah MetHB menjadi HB.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Beberapa gas beracun adalah CO, SO2, NO2, H2S. Gas Beracun dapat
menyebabkan iritasi saluran pernafasan, mata dan kulit. Juga dapat menyebabkan
kebutaan, kanker dan dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan kematian.

Untuk melindungi diri dari gas beracun adalah dengan menggunakan masker
khusus gas beracun yaitu Respirator.

Penanggulangan pencemaran udara akibat gas beracun dapat dilakukan dengan


metode Absorbsi, pembakaran dan Reaksi Kimia.

B. Saran

Untuk menghindari terjadinya keracunan karbon dalam mobil entah itu karbon
dioksida maupun karbon monoksida sebaiknya periksa rutin ksistem pembuangan
kendaraan setiap tahunnya,melakukan perawatan mesin dengan baik,jangan pernah
menyalakan dan memanaskan mobil didalam garasi tertutup dll.

Anda mungkin juga menyukai