DISUSUN OLEH :
REZA YUDHISTIRA
55417115
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
2.4 Kemesraan
Kemesraaan berasal dari kata dasar “mesra”, yang artinya perasaan simpati yang akrab.
Kemesraan ialah hubungan akrab baik antara pria-wanita yang sedang dimabuk asmara maupun
yang sudah berumah tangga.
Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam. Filsuf
Rusia, Salovjev dalam bukunya “MAKNA KASIH” mengatakan “jika seorang pemuda jatuh
cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar ke luar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk
orang lain”. Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah
“Romeo dan Juliet”. Bila di Indonesia kisah Mendut Pranacitra.
Yose Ortega Y. Gasset dalam novelnya “On Love” mengatakan, “di kedalaman sanubarinya
seorang pecinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya.Persatuan bersifat
kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya”.
Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa si pecinta tidaklah akan kehilangan pribadinya dalam
aliran energi cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya, dan dibebaskan. Cinta yang
demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya.
Di bawah sorotan pandangan evolusi, cinta menjadi lebih agung lagi, karena ia merupakan
daya pemersatu dalam alam semesta, dan kondisi utama yang memungkinkan hidup.
Kemampuan mencintai ini memberi nilai pada hidup kita, dan menjadi ukuran terpenting dalam
menentukan apakah kita maju atau tidak dalam evolusi kita.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan.Kemesraan adalah
perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia.Dengan
kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan
bakatnya.
Hubungan yang akrab dituangkan dalam bentuk seni misalnya seni pahat, seni patung, seni
lukis, seni sastra, dan sebagainya sesuai dengan bakatnya.Dalam seni tari berbagai daerah
mengenai bentuk tari kemestaan seperti tari “Karonsih” dari Jawa Tengah, tari “Gatotkaca
Gandrung” juga dari Jawa Tengah.Tari “Merak” dari Jawa Barat, dan lain-lain yang biasanya
ditarikan dalam resepsi perkawinan.
Dalam seni musik, lagu kemesraan hampir tiap menit kita dengar melalui radio atau alat
media elektronika yang lain. Lagu-lagu kemesraan antara lain “Cinta” ciptaan Rinto Harahap,
“Mimpi-mimpi Tinggallah Mimpi” ciptaan Tirto Saputra dan lain-lain.
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai kasus kemesraan. Di dalam drama TVRI yang
berjudul Tigor, betapapun mesra hubungan Tigor dengan Minah, namun orang tua Minah, Jaya
Kepruk semula tak menginginkan hubungan anaknya dengan Tigor, pemuda “seberang”.
Tigor pemuda dari Tapanuli, bertugas di daerah Jaya Kepruk untuk membantu
pembangunan daerah itu.Ia mendukung gagasan Pak Lurah yang bermaksud membuat saluran
air dengan mengorbankan sebagian tanah sawah Jaya Kepruk, tetapi gagasan itu sangat
menguntungkan orang banyak.
Jaya Kepruk tidak setuju gagasan Lurah yang merugikan dirinya.Tigor mendukung
gagasan itu, demi kepentingan orang banyak.Ia mencintai Minah, anak Jaya Kepruk, tetapi
dukungan terhadap gagasan Lurah tetap tak dicabut dan tak mengendor. Kepribadian kuat
seperti itulah yang dibutuhkan untuk membangun tanah air yang kita cintai ini.
Dalam drama TVRI itu, kita jumpai nilai-nilai manusia.Penyadaran pengertian bangsa,
bahasa dan tanah air. Tokoh Tigor yang dikatakan pemuda “seberang” oleh orang kampung di
daerah Jawa Tengah, berhati lurus sesuai dengan namanya, dan bertanggung jawab atas segala
ucapan dan tindakannya.
2.5 Pemujaan
Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan.Kecintaan manusia kepada
Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.Hal ini, karena pemujaan kepada Tuhan
adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.Apakah sebab hal itu terjadi karena
Tuhan pencipta alam semesta.
Seperti dalam surat Al-Furqan ayat 59-60 yang menyatakan,”Dia yang menciptakan langit
dan bumi beserta apa-apa di antara keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian Dia
bertahta di atas singgasana-Nya. Dia Maha Pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang
soal-soal apa yang perlu diketahui”. Selanjutnya ayat 60, Bila dikatakan kepada mereka,
“Sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”.
Manusia cinta kepada Tuhan, karena Tuhan sungguh Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kecintaan manusia itu dimanifestasikan dalam bentuk pemujaan atau sembahyang.
Dalam surat An-Nur ayat 41 antara lain dinyatakan,”Apakah engkau tidak tahu bahwasanya
Allah itu dipuja oleh segala yang ada di langit dan di bumi . . . . . .”
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang.
Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau
sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang
satu sama lain.
Cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, tapi antara keduanya terdapat
perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam
sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada
yang dicintai.
Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu
tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan
bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka
cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga mengharapkan kritik dan saran guna
peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://akhmadarkam.wordpress.com/2013/03/16/makalah-manusia-dan-cinta-kasih/