Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Aset adalah Sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan yang berfungsi dalam
operasi perusahaan dan diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi dimasa depan.
Aset merupakan hal yang sangat fundamental bagi perseorangan ataupun organisasi
yang memilikinya. Karena aset merupakan bagian yang penting dalam pencapaian
tujuan dari pemilik aset, dimana aset terletak di dalam bagian dari proses yang
membantu dalam pencapaian tujuan sebelum nantinya menjadi output yang diharapkan
(goals).
Berangkat dari atas tentu pengelolaan aset menjadi hal yang vital. Pengelolaan
aset atau asset management dalam benak sebagian orang berkisar pada segala sesuatu
yang berhubungan dengan portofolio, investasi atau keuangan. Namun sesungguhnya
lebih luas dari pada itu. Dalam rumpun akuntansi maupun ekonomi tentu yang akan
menjadi fokus para cendikiawannya ialah yang berhubungan dengan ekonomi atau
dengan kata lain yang dapat menguntungkan bagi pemiliknya. Sejak zaman dahulu telah
ada konsep mengenai cost-benefit analysis yang mana konsep ini sangat berkaitan
dengan pengelolaan aset tersebut.
Oleh karena itu, banyak orang berupaya untuk mengukur tingkat keefektifan dan
keefisienan aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan agar aset yang dimiliki bisa
dievaluasi, dikontrol, dan bisa juga menjadi alat prediksi untuk periode kedepan.
Menggunakan Analisis rasio keuangan suatu perusahaan bisa menjadi alat ukur yang
mudah karena diukur secara kuantitatif dan sarana penghitungnya ( laporan keuangan )
dilaporkan secara periodik.
1.2 Identifikasi Makalah
1. Bagaimana asset management ratio diterapkan pada laporan keuangan ?
2. Apa hasil perbandingan asset management ratio pada dua perusahaan ?
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Pengantar Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan bahasa bisnis, di dalam laporan keuangan berisi
informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan kepada pihak pengguna. Dengan
memahami laporan keuangan perusahaan, maka berbagai piihak yang berkepentingan
dapat melihat kondisi kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tujuan utama dari laporan
keuangan adalah menyediakan informasi mengenai posisi keuangan sebagai suatu
entitas yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan ekonomi. Sedangkan peranan dari
analisa laporan keuangan adalah untuk pengambilan keputusan ekonomi dengan
menggunakan informasi laporan keuangan dan informasi relevan penting.
Laporan keuangan dapat diibaratkan sebuah peta yang berguna bagi pihak pihak
yang sedang melakukan perjalanan. Dengan melihat pada peta yang ada maka pihak
yang melakukan yang sedang melakukan perjalanan tersebut dapat mencapai tujuan
akhir dengan cara yang tepat dan tidak tersesat di tengah perjalanan. Pengguna dari
laporan keuangan sendiri adalah manajemen, investor, kreditur, dan pemangku
kepentingan lainya yang berhubungan dengan perusahaan.
Laporan keuagan tahunan berisikan laporan keuangan yang diaudit, diskusi dan
dianalisis dari pihak manajemen, serta catatan atas laporan keuangan.
Diskusi dan analisis dari pihak manajemen ( Management’s Discussion and Analysis
MDA ) sering kali juga di sebut sebagai surat kepada pemegang saham ( letter to stock
holder ) yang berisikan ringkasan aktivitas yang akan dilakukan perusahaan selama satu
periode dan rencana tindakan perusahaan yang akan dilakukan pada periode berikutnya.
Bagian ini penting karena berisikan informasi perusahaan yang tidak terdapat di dalam
laporan keuangan. Beberapa hal yang biasa dibahas dalam diskusi ini adalah :
Pada umumnya standar opini auditor terdiri dari atas 3 bagian yaitu :
365
𝐷𝑆𝑂 =
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟
Makin panjang DSO, mengindikasikan rendahnya kemampuan
perusahaan dalam mengumpulkan piutang atau kebijakan kredit perusahaan
relatif longgar. Dengan makin besarnya DSO, Maka makin besar pula resiko
kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
365
𝐷𝑂𝐼 =
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑡𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟
5. Payable Turnover ( PT )
Payable turnover mengukur penggunaan utang oleh perusahaan. Diperoleh dari:
𝐴𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝑐𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑝𝑢𝑟𝑐ℎ𝑎𝑠𝑒𝑠
𝑃𝑎𝑦𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =
𝐴𝑣𝑎𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑡𝑟𝑎𝑑𝑒 𝑝𝑎𝑦𝑎𝑏𝑙𝑒𝑠
Atau
365 × 𝐴𝑣𝑎𝑟𝑒𝑔𝑒 𝑡𝑟𝑎𝑑𝑒 𝑝𝑎𝑦𝑎𝑏𝑙𝑒
𝐴𝑃𝑃 =
𝐴𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝑐𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑝𝑢𝑟𝑐ℎ𝑎𝑠𝑒𝑠
54. laporan posisi keuangan minimal mencakup penyajian jumlah pos pos
berikut
a) Aset tetap
b) Properti investasi
c) Aset tak berwujud
d) Aset keuangan ( tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (e), (b), dan (i)
e) Investasi yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas
f) Dikosongkan
g) Persediaan
h) Piutang dagang dan piutang lain
i) Kas dan setara kas
j) Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset
yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasisifasikan sebagai dimiliki
untuk dijual seusai dengan PSAK NO. 58: Aset tidak lancar yang dimiliki untuk
dijual dan operasi yang dihentikan;
k) Utang dagang dan utang lain
l) Provisi
m) Liabilitas keuangan ( tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (k) dan (i)
n) Liabilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam PSAK NO.
46: pajak penghasilan ;
o) Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasisfikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK NO. 58
p) Kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas: dan
q) Modal saham dan cadangan yang dapat didistribusikan kepada entitas induk
a) Pendapatan
b) Biaya keuangan
c) Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan
metode ekuitas
d) Beban pajak
e) Dikosongkan
Jumlah tunggal untuk operasi yang dihentikan ( lihat PSAK NO. 58 : Aset tidak
lancar yang dimiliki untuk penjual dan operasi yang dihentikan )
f) ( f – i ) dikosongkan
BAB III
Pembahasan
Manajemen aset adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan
yang mencakup proses merencanakan kebutuhan aset, mendapatkan, menginventarisi,
melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau
menghapuskan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien.
Analisis laporan keuangan dalam penelitian ini adalah suatu proses penilaian
mengenai tingkat keefisienan dan keefektifan perusahaan dilihat dari harta, kewajiban,
dan kepemilikan dan juga kinerja perusahaan atau pengelolaan aset untuk kurun waktu
dua tahun ( 2013 - 2014 ). Teknis analisis dari penelitian ini ialah dengan
membandingkan PT Hanjaya Madala Sampoerna, tbk dengan PT Gudang Garam, tbk
Untuk dapat menerapkan asset management ratio tentu diperlukan laporan
keuangan untuk menjadi objek penelitianya, dalam hal ini penulis akan melampirkan
data dari laporan keuangan PT Hanjaya Madala Sampoerna, tbk dan PT Gudang Garam,
tbk yang akan digunakan sebagai perhitungan rasio pengelolaan aset. Kedua perusahaan
ini merupakan peruhasaan yang bergerak dalam bidang bisnis yang sama yaitu
perusahaan rokok sehingga dapat dibandingkan yang mana yang lebih baik Hal ini juga
sesuai dengan Concetual Framework dari akuntansi keuangan yaitu Comparability
Berikutt adalah data data yang diperlukan untuk menghitung asset management
ratio :
Tabel 1
Tabel 2
Receivables PT HANJAYA PT GUDANG GARAM,
MADALA tbk ( dalam jutaan
SAMPOERNA, tbk ( rupiah )
dalam jutaan rupiah )
2014 1,097,939 1,532,275
2013 1,449,427 2,196,086
2012 1,372,754 1,382,589
Tabel 3
Cost Of good Sold PT HANJAYA PT GUDANG GARAM,
MADALA tbk ( dalam jutaan rupiah
SAMPOERNA, tbk ( )
dalam jutaan rupiah )
2014 60,190,077 51,806,284
2013 54,953,870 44,563,096
Tabel 4
Inventory PT HANJAYA PT GUDANG GARAM,
MADALA tbk ( dalam jutaan rupiah
SAMPOERNA, tbk ( )
dalam jutaan rupiah )
2014 17,431,586 34,739,327
2013 17,332,558 30,241,368
2012 15,669,906 26,649,777
Tabel 5
Account Purchase PT HANJAYA PT GUDANG GARAM,
Payable MADALA tbk ( dalam jutaan rupiah
SAMPOERNA, tbk ( )
dalam jutaan rupiah )
2014 11,721,102 3,778,575
2013 10,404,469 3,656,062
Tabel 6
Tabel 9
ACP PT HANJAYA PT GUDANG GARAM,
MADALA tbk
SAMPOERNA, tbk
2014 5,761 12,111
2013 6,865 11,781
Tabel 10
5. Payable Turnover
Tabel 11
PT PT HANJAYA PT GUDANG GARAM,
MADALA tbk
SAMPOERNA, tbk
2014 4,731 4,229
2013 4,502 5,964
Kesimpulan
3.1 Hasil Interpretasi Perhitungan Asset Management Ratio
Berdasarkan Hasil analisis data yang telah diuraikan maka dapat simpulkan sebagai
berikut :
4. Days of Inventory
Keefisienan pengelolaan aset dilihat dari rasio lamanya penyimpanan
persediaan dari tahun 2013 ke 2014 pengelolaan aset PT Gudang Garam, tbk lebih
efisien karena mengalami penurunan rata rata hari sebesar 1.8 %. Sedangkan PT
Hanjaya Madala Sampoerna, tbk mengalami kenaikan rata rata hari sebesar 3,8 %.
5. Payable TurnoVer
Keefisienan pengelolaan aset dilihat dari rasio perputaran pembelian
persediaan menggunakan utang dagang dari tahun 2013 ke 2014 pengelolaan aset
PT Hanjaya Madala Sampoerna, tbk lebih efesien karena mengalami kenaikan
sebesar 4,8 %. Sedangkan PT Gudang Garam, tbk mengalami penurunan rasio
sebesar 29,1 %
6. Avarege Payment Period
Keefesienan pengelolaan aset dilihat dari rasio lamanya pembayaran
utang dari tahun 2013 ke 2014 pengelolaan aset PT Gudang Garam, tbk lebih
efisien karena mengalami kenaikan rasio sebesar 27,4 %. Sedangkan PT Hanjaya
Madala Sampoerna, tbk mengalami penurunan rasio sebesar 4.8 %.
7. Total Asset Turnover
Keefektifan pengelolaan aset dilihat dari rasio perputaran total aset dari
tahun 2013 ke 2014 pengelolaan aset PT Hanjaya Madala Sampoerna, tbk lebih
efektif karena mengalami kenaikan rasio sebesar 3,7 %. Sedangkan PT Gudang
Garam, tbk mengalami penurunan rasio sebesar 11,6 %
Daftar Pustaka
accounts payable turnover ratio. (t.thn.). Diambil kembali dari accounting topics:
www.myaccountingcourse.com
Avarage Payment Period. (2011, 11). Diambil kembali dari Accounting Education:
www.svtuition.org
average collection period. (2015). Diambil kembali dari accounting for management:
www.accountingformanagement.org
Average payment period. (2015). Diambil kembali dari accounting for management:
http://www.accountingformanagement.org/
Ikatan Akuntan Indonesia. (2015). Standar akuntansi Keuangan. jakarta: salemba empat.
Pentingnya manajemen aset negara. (2014, november). Diambil kembali dari publikasi:
www.bppk.kemenkeu.go.id
werner, M. R. (2013). analisis laporan keuangan, proyeksi, dan valuasi saham. jakarta: salemba
empat.