Anda di halaman 1dari 26

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pariwisata

1. Sejarah Pariwisata

Pariwisata telah dikenal di dunia sejak zaman prasejarah namun

tentu saja pengertian pariwisata pada zaman itu tidak seperti saat ini

(modern). Sejak dahulu kala bangsa-bangsa di dunia seperti Sumeria,

Phoenisia, sampai dengan Romawi sudah melakukan perjalanan, namun

tujuannya masih untuk berdagang, menambah pengetahuan ilmu hidup,

ataupun ilmu politik. Selanjutnya setelah modernisasi meluas di segala

penjuru dunia, khususnya setelah terjadinya revolusi industri di Inggris,

maka muncul traveller – traveller yang secara bergantian melakukan

perjalanan pariwisata seperti yang kita kenal saat ini. Sedangkan di

Indonesia sendiri, pariwisata telah dikenal sejak zaman kerajaan – kerajaan

yang menguasai wilayah nusantara, walaupun masih berkepentingan untuk

saling menguasai, namun tidak dapat dipungkiri akan adanya pertukaran

kebudayaan antar wilayah.

Pariwisata modern Indonesia mulai dikenal sejak zaman

pendudukan Belanda di Indonesia. Melalui Vereeneging Toesristen Verker

(VTV) yang merupakan suatu badan atau official tourist bureau.

Kedudukan VTV selain sebagai lembaga pariwisata juga bertindak sebagai

tour operator atau travel agent. pariwisata Pada masa ini, badan pariwisata

yang dibentuk oleh Belanda hanya memprioritaskan pada wisatawan kulit

3
4

putih saja, sedangkan bagi pribumi sendiri diberikan pembatasan seperti

dilakukan di sektor-sektor lainnya. Setelah kemerdekaan, Pariwisata

Indonesia berangsur-angsur menunjukkan kenaikan. Selama periode

Repelita I sampai dengan Repelita IV wisatawan di Indonesia meningkat

secara drastis, bahkan melebihi target yaitu 11.626.000 wisatawan dari

yang semula ditargetkan hanya 3.000.000 orang saja. Pendit (2003),

menjelaskan bahwa istilah pariwisata pertama kali diperkenalkan oleh dua

budayawan pada sekitar tahun 1960, yaitu Moh. Yamin dan Prijono. Kedua

budayawan ini memberikan masukan kepada pemerintah saat itu untuk

mengganti istilah tour agar sesuai dengan bahasa khas Nusantara.

Istilah Pariwisata sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu

sebagai berikut : Pari = Penuh, Lengkap, Keliling Wis (man) = Rumah,

properti, Kampung, Komunitas Ata = Pergi, Terus Menerus, Mengembara

Yang bila diartikan secara keseluruhan, pariwisata adalah Pergi Secara

Lengkap, Meninggalkan Rumah (Kampung) untuk berkeliling secara terus

menerus.

2. Obyek Wisata

Suwantoro (2004 : 23) menjelaskan obyek wisata merupakan

potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah.

Selanjutnya obyek wisata ini dikelompokkan menjadi tiga golongan :

a. Obyek wisata dan daya tarik wisata alam Obyek wisata yang daya

tariknya bersumber pada keindahan dan kekayaan alam.

b. Obyek wisata dan daya tarik budaya Obyek dan daya tarik bersumber
5

pada kebudayaan, seperti peninggalan sejarah, museum, atraksi

kesenian, dan obyek lain yang berkaitan dengan budaya.

c. Obyek wisata dan daya tarik pada minat khusus Obyek wisata daya

tariknya bersumber pada minat khusus wisatawan itu sendiri, misalnya

olah raga, memancing dan lain-lain.

3. Definisi

a. Pariwisata

Pariwisata menurut Spillane (1987 : 20) adalah perjalanan dari

satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan

maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan / keserasian

dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi social,

budaya, alam dan ilmu. Sedangkan Pendit (2003 : 20), mendefinisikan

Pariwisata sebagai suatu proses kepergian sementara dari seseorang

atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan

kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena

kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan

maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah

pengalaman ataupun untuk belajar.

Salah Wahab dalam Oka A Yoeti (2008 : 111), menjelaskan

Pariwisata sebagai suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar

yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang

dalam suatu negara itu sendiri atau di luar negeri, meliputi pendiaman

orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan


6

yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya,

dimana ia memperoleh pekerjaan tetap. Dalam Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 2009 tentang Keparwisataan dijelaskan bahwa Wisata

adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang

dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati

objek dan daya tarik wisata. Sedangkan Pariwisata adalah segala

sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan

objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang

tersebut.

b. Wisatawan

Menurut Konferensi PBB dalam Spillane (1987 : 20) tentang

perjalanan dan pariwisata Internasional di Roma pada tahun 1963 turis

atau wisatawan adalah mereka yang melakukan perjalanan lebih dari

24 jam dengan tujuan :

1) Leisure (recreation, holiday, health, study, religion and sport)

2) Bussiness, family, mission, meeting

Menurut The International Union of Official Travel

Organization (IUOTO) dalam Suwantoro (2004 : 32), wisatawan

adalah seseorang atau sekelompok orang yang melakukan suatu

perjalanan wisata dengan waktu tinggalnya sekurang kurangnya 24

jam di daerah atau negara lain, jika waktu wisata kurang dari 24 jam

maka dapat disebut dengan Pelancong. Selanjutnya, seseorang dapat

dikatakan melakukan perjalanan wisata apabila perjalanan tersebut


7

bersifat sementara, sukarela dan tidak untuk bekerja.

4. Jenis Pariwisata

Spillane (1987 : 28), membedakan jenis jenis menjadi sebagai

berikut :

a. Pariwisata untuk Menikmati Perjalanan (Pleasure Tourism) Jenis

pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat

tinggalnya untuk berlibur, untuk mencari udara segar yang baru, untuk

memenuhi kehendak ingin tahunya, untuk mengendorkan ketegangan

sarafnya, untuk melihat sesuatu yang baru, untuk menikmati keindahan

alam, atau bahkan untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian di

daerah luar kota.

b. Pariwisata untuk Rekreasi (Recreation Tourism) Jenis pariwisata ini

dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki pemanfaatan hari-hari

liburnya untuk beristirahat, untuk memulihkan kembali kesegaran

jasmani dan rohaninya, yang ingin menyegarkan keletihan dan

kelelahannya.

c. Pariwisata untuk Kebudayaan (Cultural Tourism) Jenis pariwisata ini

dilakukan karena adanya keinginan untuk mempelajari adat istiadat,

kelembagaan, dan cara hidup rakyat daerah lain,selain itu untuk

mengunjungi monumen bersejarah, peninggalan peradaban masa lalu,

pusat-pusat kesenian, pusat-pusat keagamaan, atau untuk ikut serta

dalam festival-festival seni musik, teater, tarian rakyat, dan lain-lain.


8

d. Pariwisata untuk Olahraga (Sports Tourism) Jenis ini dapat dibagi

dalam dua kategori :

1) Big Sports Event, pariwisata yang dilakukan karena adanya

peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympiade Games,

World Cup, dan lain-lain.

2) Sporting Tourism of the Practitioner, yaitu pariwisata olahraga bagi

mereka yang ingin berlatih dan mempraktekan sendiri, seperti

pendakian gunung, olahraga naik kuda, dan lain-lain.

e. Pariwisata untuk Urusan Usaha Dagang (Business Tourism)

Perjalanan usaha ini adalah bentuk professional travel atau

perjalanan karena ada kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang

tidak memberikan kepada pelakunya baik pilihan daerah tujuan

maupun pilihan waktu perjalanan.

f. Pariwisata untuk Berkonvensi (Convention Tourism)

Konvensi sering dihadiri oleh ratusan dan bahkan ribuan

peserta yang biasanya tinggal beberapa hari di kota atau negara

penyelenggara.

5. Komponen Perjalanan Wisata

Dalam upaya memuaskan kebutuhan dan selera wisatawan, lahirlah

unsurunsur atau faktor pendukung yang harus diperhatikan, seperti yang

dijelaskan oleh Suwantoro (2004 : 15) beberapa komponen dalam

kepariwisataan yang diperlukan yaitu sebagai berikut :


9

a. Sarana Pokok Pariwisata

1) Biro Perjalanan dan Agen

2) Transportasi (Darat, Laut dan Udara)

3) Restoran

4) Objek Wisata

5) Atraksi Wisata (Tradisi atau Budaya Lokal)

b. Sarana Pelengkap Pariwisata

1) Fasilitas rekreasi dan olahraga

2) Prasarana umum

c. Sarana Penunjang kepariwisataan

1) Night Club dan Steambath

2) Casino dan Entertainment

3) Souvenir Shop, mailing service

B. Pengembangan Pariwisata

Pengertian Pengembangan menurut J.S Badudu (1994) dalam Kamus

Umum Bahasa Indonesia adalah hal, cara atau hasil kerja mengembangkan.

Sedangkan mengembangkan berarti membuka, memajukan, menjadikan maju

dan bertambah baik. Menurut Yoeti (2008), hal yang perlu diperhatikan dalam

pengembangan suatu daerah menjadi suatu daerah tujuan wisata, agar dapat

menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan harus memenuhi tiga syarat yaitu :
10

1. Daerah itu harus menpunyai “something to see” yaitu harus mempunyai

obyek wisata dan atraksi wisata, yang berbeda dengan apa yang dimiliki

oleh daerah lain.

2. Di daerah tersebut harus mempunyai “something to do” di tempat tersebut

setiap banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, dan harus banyak

disediakan fasilitas rekreasi atau amusements yang dapat membuat mereka

betah di tempat itu.

3. Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan “something to

buy”, ditempat tersebut harus tersedia souvenir dan kerajian rakyat

sebagian oleh-oleh atua souvenir untuk dibawa pulang ketempat asal

masing-masing.

Selain itu juga harus ada saranasarana lain, seperti money charger,

bank, kantor pos, kontor telpon, dan lain sebagainya. Selanjutnya, Pendit

(2003 : 25), menyebutkan bahwa terdapat sepuluh unsur pokok dalam industri

pariwisata. Pengembangan Industri pariwisata di suatu negara atau daerah

tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak memiliki unsur – unsur berikut

ini :

1. Politik dan Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Setempat

Unsur yang pertama ini terkait dengan peran pemerintah dalam

rangka mengelola potensi pariwisata di daerahnya. Melalui Politik dan

Kebijakan yang dikeluarkannya, pemerintah dapat mempengaruhi

keberlangsungan industri pariwisata di daerahnya. Pemerintah dapat

meningkatkan kualitas pariwisata di daerahnya atau justru


11

menenggelamkan potensi pariwisata yang ada melalui kebijakannya.

2. Perasaan Ingin Tahu

Pada awalnya hakikat paling utama yang melahirkan pariwisata

adalah perasaan manusia yang terdalam, yang seba ingin tahu segala

sesuatu selama hidup di dunia. Manusia ingin tahu segala sesuatu di dalam

dan diluar lingkungannya, mereka ingin tahu tentang kebudayaan di

negara asing, cara hidup dan adat istiadat negeri antah berantah, udara dan

hawa udara yang berbeda beda di berbagai negeri, keindahan dan

keajaiban alam dengan bukit, gunung, lembah serta pantainya, dan

berbagai hal yang tidak ada dalam lingkungan sendiri.

3. Sifat Ramah Tamah

Sifat ramah tamah rakyat Indonesia ini merupakan salah satu

“modal potensial” yang besar dalam bidang pariwisata, disamping

keindahan alam dan atraksi yang menarik, sifat ramah tamah ini juga

merupakan investasi tak nyata dalam arti kata sesungguhnya pada industri

pariwisata karena merupakan daya tarik sendiri.

4. Jarak dan Waktu (Aksesibilitas)

Yang harus diperhatikan oleh stakeholder yang berkompeten

didalam indsutri pariwisata dewasa ini adalah tentang waktu dan jarak

tempuh yang dibutuhkan oleh wisatawan untuk mencapai objek wisata.

5. Atraksi

Dalam dunia kepariwisataan segala sesuatu yang menarik dan

bernilai untuk dikunjungi dan dilihat disebut atraksi, atau umumnya


12

disebut objek wisata, baik yang biasa berlangsung tiap harinya serta yang

khusus diadakan pada waktu tertentu di Indonesia sangat banyak.

6. Akomodasi

Akomodasi merupakan rumah sementara bagi sang wisatawan

sejauh atau sepanjang perjalanannya membutuhkan serta mengharapkan

kenyamanan, keenakan, pelayanan yang baik, kebersihan sanitasi yang

menjamin kesehatan, serta hal-hal kebutuhan hidup sehari hari yang layak

dalam pergaulan dunia Internasional.

7. Pengakutan (Courier)

Faktor pengangkutan dalam dunia pariwisata membutuhkan syarat

tertentu, antara lainjalan yang baik, lalu lintas lancer, alat angkutan yang

cepat disertai dengan syarat secukupnya dalam bahasa asing yang umum

dipergunakan oleh pergaulan dunia Internasional.

8. Harga-Harga

Di tempat atau di negara mana harga barang atau ongkos perjalan

yang lebih murah dan lebih baik, sudah tentu wisatawan akan memilihnya.

9. Publisitas dan Promosi

Publisitas dan promosi yang dimaksud disini adalah propaganda

kepariwisataan dengan didasarkan atas rencana atau program secara teratur

dan berkelanjutan baik. Ke dalam Publisitas dan promosi ini ditujukan

pada masyarakat dalam negeri sendiri dengan maksud dan tujuan

menggugah pandangan masyarakat agar mempunyai kesadaran akan

kegunaan pariwisata baginya, sehingga Industri Pariwisata di negeri ini


13

memperoleh dukungannya. Ke luar, publisitas dan promosi ini ditujukan

pada dunia luar dimana kampanye penerangan benar-benar mengandung

berbagai fasilitasfasilitas dan atraksi yang unik dan menarik terhadap

wisatawan. Dalam hal ini Indonesi hendaknya dapat mengedepankan

fasilitas yang unik dan memenuhi standar dunia industri pariwisata serta

menyajikan atraksi menarik yang beda dari tempat lain.

10. Kesempatan Berbelanja

Kesempatan berbelanja atau lazim pula dikatakan shopping adalah

kesempatan untuk membeli barang, oleh-oleh, atau souvenir untuk dibawa

pulang ke rumah atau ke negaranya.

Sedangkan menurut Spillane (1987 : 63), obyek wisata harus memiliki

lima unsur yang penting agar wisatawan dapat menikmati perjalanan

wisatanya, yaitu :

1. Attractions

Yaitu apa yang menjadi pusat dari suatu obyek wisata. Attractions

dapat menarik wisatawan untuk berkunjung, dan dapat diklasifikasikan

dalam skala lokal, provinsi, wilayah, nasional serta internasional. Pada

dasarnya wisatawan tertarik untuk mengunjungi suatu obyek wisata karena

terdapat ciri khas di tempat tersebut, cirri tersebut antara lain :

a. Keindahan alam

b. Iklim dan cuaca

c. Kebudayaan

d. Sejarah
14

e. Ethnicity

f. Accessibility

2. Facility

Fasilitas disini dibutuhkan dalam rangka melayani wisatawan saat

menikmati obyek wisata. Fasilitas cenderung mendukung, bukan

mendorong pertumbuhan obyek wisata, seperti contohnya fasilitas yang

tersedia harus sesuai antara harga dan kualitas, fasilitas juga harus sesuai

dengan kemampuan membayar target wisatawan yang mengunjungi obyek

wisata tersebut.

3. Infrastruktur

Yang termasuk infrastruktur penting dalam pariwisata adalah :

a. Sistem pengairan/air

b. Sumber listrik dan energi

c. Jaringan komunikasi

d. Sistem pembuangan kotoran/pembuangan air

e. Jasa-jasa kesehatan

f. Jalan-jalan/jalan raya

4. Transportation

Selain ketiga hal diatas, transportasi juga merupakan unsur penting

yang harus ada di obyek wisata. Adanya transportasi yang baik, seperti

tersedianya bus, travel, dan lain sebagainya memungkinkan wisatawan

dapat lebih mudah dalam menjangkau obyek wisata yang dituju, dengan

kemudahan transportasi maka tentu saja akan mempengaruhi banyaknya


15

wisatawan yang berkunjung.

5. Hospitality (keramahtamahan)

Wisatawan merupakan orang yang sedang berada di lingkungan

yang baru dan belum mereka kenal, maka sifat keramah tamahan menjadi

salah satu unsur yang penting dalam rangka membuat suatu obyek wisata

menarik bagi wisatawan.

Sondakh (2010 : 43), menjelaskan bahwa pada dasarnya terdapat tiga

faktor yang penting dalam pengembangan pariwisata, yaitu :

1. Perbaikan Infrastruktur

2. Perbaikan Promosi

3. Perbaikan Keamanan

Dalam rangka pengembangan pariwisata ini, maka dilakukan

pendekatan terhadap organisasi pariwisata yang ada (Pemerintah dan Swasta),

serta pihak lain yang diharapkan mampu mendukung tumbuh kembangnya

pariwisata seperti masyarakat lokal. Berikut merupakan tiga aktor utama yang

berperan dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata menurut Pitana

dan Gayatri (2005 : 95) :

1. Masyarakat

Yaitu masyarakat umum yang tinggal di sekitar obyek wisata, yang

juga merupakan pemilik sah dari berbagai sumberdaya modal pariwisata,

seperti kebudayaan, tokoh masyarakat, intelektual, LSM serta media

massa.
16

2. Swasta

Yaitu seperti asosiasi usaha pariwisata dan para pengusaha yang

bergerak di sektor pariwisata. 3) Pemerintah Yaitu mulai dari pemerintah

pusat, negara bagian, provinsi, kabupaten, kecamatan dan seterusnya.

C. Danau

Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu

tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran

sungai, atau karena adanya mata air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai

sarana rekreasi, dan olahraga. Danau juga dapat diartikan secara bentuk adalah

cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar

ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan.

Kebanyakan danau adalah air tawar dan juga banyak berada di belahan

bumi utara pada ketinggian yang lebih atas. Sebuah danau periglasial adalah

danau yang di salah satunya terbentuk lapisan es, "ice cap" atau gletser, es ini

menutupi aliran air keluar danau. Istilah danau juga digunakan untuk

menggambarkan fenomena seperti Danau Eyre, di mana danau ini kering di

banyak waktu dan hanya terisi pada saat musim hujan. Banyak danau adalah

buatan dan sengaja dibangun untuk penyediaan tenaga listrik-

hidro, rekreasi(berenang, selancar angin, dll), persediaan air, dll.

Meski danau adalah berupa perairan, namun karena letaknya ada di

daratan maka danau merupakan bagian dari daratan. keberadaan danau bukan

tanpa alasan. Memang sebagian danau yang kita jumpai adalah danau yang
17

keberadaannya sudah dari jaman dahulu kala, kita pun tidak tahu pasnya

kapan danau tersebut terbentuk. Lebih jauh lagi, bahkan terjadinya danau ini

dihubungkan dengan cerita rakyat yang terkadang tidak masuk di akal

manusia.

1. Faktor Penyebab Terbentuknya Danau

a. Adanya letusan gunung berapi

Salah satu faktor yang menjadi penyebab terjadinya danau

adalah adanya aktivitas vulkanisme, khususnya letusan gunung berapi

(baca: penyebab gunung meletus). Gunung berapi yang meletus

terkadang akan menyisakan bekas yang berupa cekungan besar. Nah

cekungan besar inilah yang nantinya akan menjadi cikal bakal

terbentuknya danau. Cekungan yang terisi air akan menjadi sebuah

danau. Danau ini terbentuk secara alami. Danau yang terbentu karena

adanya letusan gunung berapi biasanya terdapat di sekitar gunung

berapi juga. Mengenai ukuran danau maupun kedalamannya, hal ini

tergantung pada besar kecilnya letusan tersebut.

b. Adanya aktivitas penambangan

Selain karena letusan gunung berapi, ada hal lain yang

menyebabkan terjadinya danau, yakni aktivitas penambangan yang

dilakukan oleh manusia. Manusia sering melakukan aktivitas

penambangan untuk dapat mengambil logam- logam yang ada di

dalam inti bumi. Aktivitas penambangan ini dilakukan dengan

menggali tanah. Apabila penambangan ini dilakukan dengan besar-


18

besaran dan dalam waktu yang lama, maka yang terjadi adalah

terbentuknya cekungan yang ada di permukaan Bumi. Cekungan yang

dibuat di permukaan bumi ini apabila terisi oleh air maka akan menjadi

sebuah danau. Air yang mengisi cekungan ini bisa didapat dari air

hujan, maupun sumber air yang ada di dalam bumi. Dan apabila

aktivitas penambangan yang dilakukan ini berganti- ganti tempat,

maka tidak menutup kemungkinan bahwa danau yang akan terbentuk

semakin banyak. Hal ini tentu tidak baik, maka dari itulah aktivitas

penambangan yang dilakukan harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga akan meminimalkan dampak yang terjadi.

c. Adanya kesengajaan dari manusia

Selain aktivitas penambangan, hal yang menyebabkan

terbentuknya danau karena kesengajaan manusia adalah danau dibuat

oleh manusia itu sendiri. Beberapamanusia sengaja membuat danau

untuk tujuan tertentu. Danau tersebut dibuat karena berbagai macam

alasan, beberapa alasan mengapa manusia menciptakan danau antara

lain untuk tempat rekreasi, untuk tujuan memperbanyak cadangan air,

dan lain sebagainya. Karena berbagai tujuan yang ingin diperoleh

manusia tesebut, maka manusia sengaja membuat danau. Danau yang

sengaja dibuat oleh manusia ini disebut dengan danau buatan.

2. Macam-macam Danau

Sebagai salah satu tempat yang menampung banyak air, danau

tidak hanya terdiri dari satu macam jenis saja. Danau ini ada beberapa
19

macam. Macam- macam danau ini dilihat dari beberapa kategori diantara

adalah sebagai berikut:

a. Danau Vulkanik

Jenis danau yang pertama dilihat dari proses terbentuknya

adalah danau vulkanik. Danau vulkanik merupakan danau yang terjadi

sebagai dampak letusan gunung berapi. Ketika gunung berapi meletus,

kemudian terbentuk kawah yang luas di puncaknya. Ketika kawah

tersebut terisi oleh air hujan, maka kawah tersebut akan menjadi

danau. Danau sepeti ini banyak kita temui di Indonesia. Contoh danau

macam ini antara lain danau kawah gunung Kelud dan Gunung Batur.

b. Danau Tektonik

Jenis danau yang kedua dilihat dari proses terbentuknya adalah

danau tektonik. Berbeda dengan danau vulkanik, danau tektonik ini

ditimbulkan aknibat adanya gerakan tektonik atau bergesernya lapisan

kulit Bumi, sehingga menimbulkan cekungan di permukaan kulit

Bumi. Kemudian cenkungan yang terbentuk tersebut akan terisi oleh

air (baik air hujan maupun air dari bendungan atau sungai atau

lainnya), sehingga cekungan yang terisi air tersebut akan membentuk

sebuah danau. Danau tektonik ini juga merupakan danau yang banyak

ditemui di Indonesia. Contoh dari danau tektonik ini antara lain Danau

Maninjau, Danau Tempe, Danau Poso, Danau Singkarak, Danau

Sentani dan Danau Tondano.


20

c. Danau Bendungan

Jenis danau yang ketiga dilihat dari proses terbentuknya adalah

danau bendungan. Jenis danau ini merupakan danau yang kebanyakan

terbentuk karena buatan manusia, meskipun ada pula yang terbentuk

karena proses alam. Danau bendungan ini merupakan danau yang

terbentuk karena adanya aliran sungai yang dibendung. Pembendungan

sungai ini bisa dilakukan karena perbuatan manusia maupun proses

alam. Danau yang terbendung karena proses alam ini bisa dibentuk

akibat adanya letusan gunung berapi yang kemudian akan menyumbat

aliran sungai. Karena terbendungnya aliran sungai inilah air tidak bisa

mengalir dan menyebabkan terbentuknya danau. Jenis danau

bendungan yang bersifat alami contohnya adalah Danau Laut Tawar

yang ada di Aceh. Sedangkan danau bendungan yang sengaja dibuat

oleh manusia dengan memebndung aliran air sungai bisasa dikenal

dengan istilah waduk. Contoh dari danau jenis ini adalah Waduk

Jatiluhur di Jawa Barat, Waduk Sempor di Jawa Tengah, dan Waduk

Karangkates dan Solorejo di Jawa Timur.

d. Danau Karst

Jenis danau yang keempat dilihat dari proses terbentuknya

adalah danau karts. Danau karst ini ini merupakan danau yang terjadi

di daerah bertanah kapur sebagai akibat dari dari proses pelarutan

terhadap batu kapur yang dilakukan oleh air hujan. Proses pelarutan

kapur ini lama kelamaan akan membentuk sebuah cekungan dan


21

cekungan tersebut akan terisi air, sehingga terbentuklah danau. Danau

karst ini dibedakan menjadi beberapa macam lagi menurut ukurannya.

Danau Karst yang mempunyai ukuran tidak terlalu luas disebut dengan

lokva atau dolina. Lokva yang terdiri dari beberapa buah ini dapat

berkembnag atau menjadi satu membentuk danau karst yang baru yang

lebih besar dan bentuknya menyerupai piring yang disebut dengan

Uvala. Danau karst ini banyak kita jumpai di sebelah selatan Pulau

Jawa, tepatnya adaah di Kabupaten Gunung Kidul, Provins Daerah

Istimewa Yogyakarta.

e. Danau vulkanik – tektonik

Jenis danau yang selanjutnya menurut proses terjadinya adalah

danau vulkanik- tektonik. Danau vulkanik-tektonik ini merupakan

danau yang terbentuk karena perpaduan tenaga vulkanik dan juga

tektonik. Contoh dari danau ini adalah Danau Toba.

f. Danau Glasial

Jenis danau selanjutnya adalah danau glasial. Danau glasial ini

merupakan danau yang terjadi karena adanya proses erosiglasial, yakni

erosi yang terjadi pada gletser. Karena proses erosi inilah membentuk

sebuah cekungan, dan cekungan tersebut terisi oleh air sehingga

terbentuklah sebuah danau. Biasanya, danau jenis ini banyak dijumpai

di daerah sekitar kawasan iklim kutub. Danau glasial ini tidak dapat

kita temukan di Indonesia karena di Indonesia tidak ada. Contoh dari

danau ini antar lain adalah danau Michigan di Amerika Serikat, Danau
22

St. Laurence di Kanada, Danau Superior, dan Danau Mc. Kanzie.

g. Danau Sungai Mati atau Oxbow Lake

Jenis danau selanjutnya adalah danau sungai mati. Danau

sungai ini juga dinamakan sebagai Oxbow Lake. Danau sungai mati ini

merupakan danau yang terjadi karena adanya aliran sungai yang

terputus yang diakibatkan dari proses pembelokan arah

alirah (mendering). Danau ini biasnya terbentuk di bagian hilir sungai.

Danau jenis ini dapat kita temui di wilayah Indonesia. Contoh dari

danau ini adalah danau di Sungai Barito yang berada di Pulau

Kalimantan.

h. Cirques

Jenis danau yang selanjutnya adalah danau Cirques. Danau

cirques ini merupakan danau yang berasal dari pencairan es. Danau

Cirques ini merupakan danau yang banyak dijumpai di

wilayah pegunungan yang tinggi, yangmana sebagian dari tubuh

pegunungan tersebut ditutupi oleh massa es.

i. Danau Laguna atau Haff

Jenis danau yang selanjutnya adalah danau laguna atau danau

haff. Danau laguna ini merupakan danau yang terbentuk karena adanya

proses pengendapan materi yang terbawa arus sungai di daerah

sekitar ekosistem pantai, sehingga arus sungai yang terbendung dengan

laut bebas dan membentuk genangan air. Genangan air yang terbentuk

ini merupakan campuran air tawar yang dibawa oleh sungai dengan air
23

laut (baca: ekosistem air laut). Danau laguna ini merupakan danau

yang jarang kita jumpai di Indonesia. Meskipun jarang, namun bukan

berarti danau jenis ini masih dapat kita jumpai di Indonesia. Hanya

saja danau laguna yang terdapat di Indonesia ini berukuran sangat

kecil.

3. Manfaat Danau

Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya air merupakan

salah satu sumber daya alam yang sifatnya vital, maka otomatis kita tahu

bahwa air sifatnya sangat penting. Dengan demikian sumber-sumber air

mempunyai sifat yang sangat penting bagi kehidupan manusia. sumber-

sumber air tersebut baik berupa samudera atau lautan, maupun sumber-

sumber air yang ada di daratan baik yang terbentuk secara alami maupun

yang dibuat oleh manusia. beberapa sumber air di daratan yang

mengandung manfaat adalah sungai, danau, waduk hingga sumur yang

merupakan sumber air yang sengaja dibuat oleh manusia. Beberapa

manfaat dari danau yang bisa kita peroleh antara lain sebagai berikut:

a. Sebagai sumber air bagi pertanian

Manfaat dari danau yang pertama adalah sebagai sumber air

untuk mengairi lahan pertanian masyarakat, atau yang lebih dikenal

oleh kita sebagai irigasi. Kita semua tahu bahwa di Inonesia sektor

yang mendominasi masih dipegang sektor agraris. Dengan demikian

pertanian masihlah sangat penting bagi perekonomian Indonesia dan

juga kelangsungan hidup rakyat Indonesia. Adanya danau sangat


24

bermanfaat bagi pertanian dan sangat menguntungkan bagi petani.

Karena apa? Karena petani bisa menghemat uang mereka dalam hal

pengairan lahan pertanian, sehingga menghemat biaya produksi.

b. Sebagai sumber air minum bagi masyarakat

Air danau juga bermanfaat sebagai sumber air minum bagi

masyarakat di sekitar danau. Tentu yang bisa digunakan sebagai

sumber air minum adalah jenis danau yang memiliki sifat air tawar.

Apabila sumber air rumah- rumah masyarakat sedang mengalami

kekeringan, maka danau bisa dijadikan alternatif sumber air minum,

sehingga masyarakat tidak mengalami kekeringan.

c. Memenuhi kebutuhan sehari- hari

Air sebagai sumber daya alam yang vital tidak mungkin

ditinggalkan oleh manusia barang satu hari pun. Selain sebagai cairan

untuk mengisi tubuh, air juga digunakan untuk berbagai macam

kepentingan lain seperti mandi, mencuci, memasak dan lain

sebagainya. Maka dari itu ketika sedang mengalami kekeringan di

sumber air yang ada di rumah, maka air danau bisa dijadikan suatu

alternatif untuk memenuhi kebutuhan air sehari- hari apabila

persediaan air di ruma kita sudah menipis.

d. Sebagai pembangkit listrik tenaga air

Kita telah mengenal listrik dari zaman dahulu. Dengan adanya

listrik maka kehidupan manusiajuga semakin baik. Tentang pembuatan

listrik ini, ada beberapa cara untuk membangkitkan listrik. Ada yang
25

dengan tenaga air, tenaga angin, tenaga uap, panas bumi, surya dan

lain sebagainya. Nah, salah satu pembangkit listrik tenaga air ini

dengan memanfaatkan air danau. Air danau yang jumlahnya banyak ini

biasanya bisa digunakan sebagai pembangkit listrik sehingga

bermanfaat untuk kehidupan manusia supaya lebih baik lagi.

e. Membantu proses produksi barang

Di atas kita telah menyebutkan bahwa sebagai negara

berkembang, sektor perekonomian yang merajai di dunia ini adalah di

bidang pertanian. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan adanya

bidang lain. Salah satu bidang yang tengah dikembangkan semua

negara yang ada di dunia adalah industri. Nah, dalam bidang industri

kita melibatkan beberapa proses seperti pengadaan bahan baku serta

pengolahan supaya menjadi barang setengah jadi dan barang jadi yang

siap dikonsumsi. Dalam melakukan berbagai proses kita melibatkan

berbagai macam bahan, salah satunya adalah air. Air dibutuhkan untuk

membuat beberapa barang yang memang membutuhkan air sebagai

bahan baku. Jika produksi dilakukan dalam jumlah besar, maka air

yang dibutuhkan jumlahnya juga besar. Jika air di rumah kita hanya

sedikit, maka kita bisa menggunakan air yang ada di danau untuk

menyupplai produksi kita. selain itu air danau juga bisa digunakan

sebagai peredam mesin. Mesin yang digunakan terus- menerus untuk

memproduksi barang, lama kelamaan akan panas, sehingga untuk

meredamnya kita membutuhkan air dalam jumlah banyak.


26

f. Sebagai tempat rekreasi

Danau juga berfungsi sebagai tempat rekreasi. Pemandangan

danau yang indah dan juga wilayah diseitarnya yang subur akan

membuat kita betah bersantai dan berlama- lama menikmati keindahan

alam. Terlebih jika ditambah dengan berbagai fasilitas wahana

permainan air yang semakin membuat orang- orang tertarik pada

danau.

g. Sebagai tempat budidaya ikan dan tumbuhan

Danau juga merupakan suatu tempat yang digunakan sebagai

habitat dari beberapa jenis makhluk hidup, seperti binatang dan

tumbuh- tumbuhan. Binatang dan tumbuhan yang hidup di danau ini

mempunyai jenis- jenis tertentu.

h. Sebagai sarana pengembangan nilai budaya

Danau merupakan salah satu temoat yang digunakan sebagai

pengembangan nilai budaya atau tradisi. Sebagai contoh Indonesia

yang terdiri atas berbagai macam suku. Salah satu suku adat di wilayah

Indonesia mempunyai tradisi unik dengan melakukan ritual di danau.

Nah, hal ini akan memperkaya dan memperkuat budaya asli atau

budaya lokal Indonesia.

i. Sebagai sarana edukasi dan penelitian

Selain sebagai salah satu sarana pengembangan budaya, danau

juga bisa digunakan sebagai sarana edukasi dan penelitian. Hal ini bisa

diterapkan oleh para peneliti baik tingkat pemula maupun profesional.


27

Selain itu bagi mahasiswa yang sedang menjalankan praktik penelitian,

juga bisa melakukannya di danau, seperti mengamati apa saja makhluk

hidup yang hidup di ekosistem danau dan lain sebagainya.

j. Sarana melestarikan keanekaragaman hayati

Danau juga digunakan sebagai salah satu sarana untuk dapat

melestarikan keanekaragaman hayati. Seperti yang telah disebutkan

sebelumnya bahwa kita bisa membudidayakan jenis binatang dan

tumbuhan tertentu di danau.

k. Sebagai wadah peresapan air tanah dan penampungan air sehingga

dapat mencegah terjadinya banjir dan erosi tanah

Tanpa kita sadari, danau juga merupakan salah satu yang dapat

mencegah terjadinya bencana alam, khususnya adalah bencana alam

banjir. Dengan adanya danau sebagai tempat penampungan air, maka

air hujan yang turun tidak akan meluap- luap sehingga tidak akan

terjadi banjir. Dengan demikian erosi tanah juga akan bisa

diminimalkan.

l. Membantu proses pembentukan tanah

Danau merupakan salah satu hal yang dapat membantu proses

pembentukan pada tanah. Pembentukan zat- zat hara yang dapat

menyuburkan tanah juga dapat dilakukan di danau.


28

D. Situ Gede Sebagai Objek Wisata Tasikmalaya

1. S

2. S

3. S

Anda mungkin juga menyukai