Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PENERAPAN PENGALIHAN JALAN UNTUK MENGENDALIKAN RISIKO

KECELAKAAN KERJA PADA PROSES PENINGGIAN BADAN JALAN MAYJEN DI


PANJAITAN
Aditya Anggoro, Candra Kautsar dan Ketut Radea Pandunata
Program Studi Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Fakultas Vokasi, Universitas Balikpapan

ABSTRAK
Bencana banjir di kota Balikpapan menjadi pusat perhatian bagi pemerintah kota
Balikpapan. Salah satunya yang terjadi di jalan Mayjen DI Panjaitan yang terkena dampak
langsung banjir. Bahkan ketika hujan terjadi jalan tidak dapat dilewati kendaraan karena jalan
tersebut tergenang banjir bahkan sampai setinggi lutut orang dewasa, untuk mengurangi dampak
tersebut pemerintah melakukan peninggian badan jalan yang di lakukan di jalan Mayjen DI
Panjaitan. Dimana saat pengerjaan proyek berlangsung tidak terlepas dari resiko terjadinya
kecelakaan kerja, sehingga keselamatan dan kesehatan kerja sangat di butuhkan pada setiap
kegiatan tersebut.
Penutupan dan pengalihan sangat dibutuhan pada proyek pengerjaan peninggian jalan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja tujuannya untuk meciptakan proses kerja yang aman dan
meningkatkan kinerja k3 pada setiap proyek konstruksi.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan
angkutan jalan (UULLAJ) salah satu syarat utama penutupan jalur adalah harus ada jalan alternatif
dan kondisional. Untuk penutupan jalan nasional dan jalan provinsi dapat diizinkan hanya untuk
kepentingan umum yang bersifat nasional.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan observasi membandingkan pengerjaan proyek
peninggian jalan Mayjen DI Panjaitan dengan proyek peninggian jalan Letjen (TNI) ZA Maulani,
dimana pada penelitian ini untuk mencari perbandingan mana yang lebih baik kinerja k3 serta
resiko kecelakaan yang lebih sedikit antara dua proyek tersebut.

PENDAHULUAN
Hujan deras yang melanda kota Balikpapan beberapa waktu terakhir memberikan dampak
buruk, salah satu dampak banjir yang dialami ini adalah di daerah gunung Guntur tepatnya jalan
Mayjen DI Panjaitan, jalan tersebut adalah penghubung antara Sumber Rejo, S Parman hingga
Ahmad Yani. Upaya yang kini dilakaukan oleh pemerintah kota Balikpapan untuk mengatasi
terjadinya banjir saat hujan deras pada lokasi tersebut dilakukanlah peninggian badan jalan Mayjen
DI Panjaitan. Dalam proses pekerjaan proyek ini sangat dibutuhkan Keselamatan & Kesehatan
Kerja atau sering disebut K3. Salah satunya ialah pengalihan badan jalan untuk sementara waktu
pada saat proyek peninggian badan jalan sedang berlangsung.Pengalihan badan jalan merupakan
salah satu upaya untuk mengendalikan risiko kecelakaan kerja dimana kegiatan tersebut pada
umumnya menggunakan Tanda peringatan bahaya berupa gambar dan petunjuk arah. Menurut
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan
syarat utama penutupan jalur adalah harus ada jalan alternatif, untuk penutupan jalan nasional dan
jalan provinsi dapat diizinkan hanya untuk kepentingan umum yang bersifat nasional.
Alasan memilih judul ini untuk membandingkan proyek peninggian jalan Mayjen DI
Panjaitan dengan proyek peninggian jalan Letjen (TNI) ZA Maulani.
Tujuan penulisan jurnal ini untuk mengetahui kesalahan kesalahan apa saja pada saat proyek
berlangsung dan berusaha memberikan solusi dengan membandingkan proyek peninggian jalan

1
Mayjen DI Panjaitan dengan proyek peninggian jalan Letjen (TNI) ZA Maulani berdasarkan
permasalahan yang terjadi dilapangan.

METODELOGI PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian mengenai penerapan pengalihan jalan untuk mengendalikan


resiko kecelakaan pada proses peninggian badan jalan Mayjen DI Panjaitan, penelitian
menggunakan kausal komperatif, yakni dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan
dengan membandingkan dampak pengalihan jalan dengan resiko kecelakaan kerja.
Studi kausal-komperatif adalah suatau penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan skema
hubungan dan pengaruh yang lebih dalam dari dua tau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang
diteliti. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan penyebab atau alasan adanya perbedaan prilaku
atau status kelompok indifidual. Studi kausal-komperatif ini merupakan tindak lanjut dari studi
korelasional. Jika studi korelasional menggambarkan derajat hubungan antara dua atau lebih fakta-
fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti, maka studi kausal-komperatif menggambarkan sedemikian
rupa hubungan sebab akibat ( sumanto, 1995:107).
Penelitian komparatif bersifat “expost facto”, artinya data yang dikumpulkan setelah
peristiwa yang dipermasalahkan terjadi. Expost fackto merupakan suatu penelitian emperis yang
sistematis dimana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena
perwujudann variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya memang
tidak dapat dimanipulasi. Peneliti tidak melakukan perlakuan dalam membandingkan dan mencari
hubungan sebab-akibat dari variabelnya. Peneliti hanya mencari satu atau lebih akibat-akibat yang
ditimbulkan dan mengujinya dengan menelusuri kembali masa lalu untuk mencari sebab-sebab,
kemungkinan hubungan, dan maknanya. Penelitian ini cenderung menggunakan data kuantitatif.

PEMBAHASAN

Pengalihan badan jalan merupakan kegiatan yang dilakukan pada saat saat tertentu, salah
satunya penutupan badan jalan yang dikarenakan pekerjaan konstruksi jalan yaitu peninggian
badan jalan. tujuan penutupan badan jalan ini untuk meminimalisir kecelakaan kerja pada proyek
konstruksi dan juga untuk memperlancar pengerjaan peninggian badan jalan.

PENUTUPAN BADAN PENGALIHAN


JALAN JALAN

PROSES PENINGGIAN
BADAN JALAN

2 INSIDEN
BAHAYA DAN
RESIKO
Pengalihan jalan merupakan unsur yang penting dalam bidang konstruksi jalan raya pada proses
perbaikan atau peremajaan jalan, untuk mencapai kerja yang aman. Jikal penutupan dan
pengalihan jalan ini tidak di lakukan amaka akan rawan terjadi kecelakaan dalam menjalankan
proyek konstruksi jalan raya. Hal ini disebabkan oleh : (a). akses yang mudah di lewati masyarakat
pejalan kaki maupun pengendara. (b) terganggunya konsentrasi pekerja dalam melakukan
pekerjaan. (c) tidak adanya petunjuk bahwa jalan sedang di perbaiki.
penerapan penutupan dan pengalihan badan jalan jika dikelola dengan baik maka akan menjamin
keselamatan dalam setiap proyek konstruksi jalan raya. Fungsi pentingnya penutupan dan
pengalihan badan jalan sebgai berikut : (a) meningkatkan kinerja k3 dalam proyek tersebut. (b)
mengurangi resiko kecelakaan kerja. (c) menngkatkan produktifitas kerja, dan; (d) membantu
kontraktor dalam mengelola k3 sesuai target yang ditetapkan.
ANALISIS LAPANAGAN

Dari hasil observasi lapangan, pengumpulan data didapatkan bahwa pengerjalaan proyek
peninggian jalan Mayjen DI Panjaitan melakukan penutupan dan pengalihan jalan, proyek ini
dikerjakan setengah bagian jalan terlebih dahulu dan setengahnya jalannya dapat dilalui kendaraan
bermotor maupun mobil dengan satu arah, pengalihan jalan ada pada gambar1. Pengerjaan seperti
ini untuk memangkas waktu agar pekerjaan selesai sesuai target yang dicapai.

Gambar 1. Denah lokasi peninggian jalan.

3
Pengerjaan proyek ini dilakukan pada siang hari dimana pengendara yang berlalu lalang
menghilangkan konsentrasi pekerja dalam pengerjaan proyek. Proyek pekerjaan ini memiliki
warning sign yang dipasang depan simpangan arah jalan Ahmad Yani dan arah jalan Gunung
Malang

Gambar 2. Hasil proyek konstruksi peninggian jalan


Dalam proyek peninggian badan jalan saat penutupan setengan badan jalan berlangsung tidak ada
penjaga yang menertibkan maupun pemberi petunjuk arah jalan yang dapat dilalui oleh penegndara
mobil untuk tidak melewati jalan tersebut, terkadang sering kali mobil dan pengendara motor
meilntas dengan melawan arah di jalan yang membuat lalu lintas menjadi macet.
ketika menjelang sore hari banyak pengendara yang menggunakan tersebut sebagai jalan alternatif
ketika pulang kerja. Akibatnya terjadi penumpukan kendaraan pada area proyek yang dapat
mengganggu fokus para pekerja proyek. Hal ini tentu saja tidak baik para pekerja karena hilangnya
fokus bekerja dapat mengakibatkan kecelakaan karna kurangnya konsentrasi dalam bekerja.

Jika dibandingkan dengan proyek peninggian jalan pada Letjen (TNI) ZA Maulani penerapan
pengalihan jalan diterapkan dengan menggunakan dua pekerja yang ditugaskan untuk memberikan
petunjuk arah jalan yang dapat dilalui oleh pengendara serta memiliki warning sign dipasang di
depan simpang tiga jalan Marsma Iswahyudi di seberang SMPN 10 Balikpapan dan di depan
simpang tiga traffic light Jalan MT Haryono Balikpapan seperti terlihat pada gambar 3. Pada area
proyek ini steril dari para pengendara karena penutupan badan jalan dan pengalihan jalan yang

4
suda di lakukan oleh PT.Jamal Prima Perkasa. Oleh karena itu pekerja bias lebih focus dalam
bekerja dan dapat mengurangi resiko kecelakaan dalam bekerja.

Gambar 3. Penempatan warning sign


Untuk pengalihan jalan pada Letjen (TNI) ZA. Maulani diarahkan di samping warung Kepala Ikan
Bang Joni namun kondisi jalan tersebut kurang baik untuk dilalui pengendara karna kondisi jalan
yang tidak rata dan ketika hujan jalan menjadi licin.

Gambar 4. Kondisi pengalihan jalan

5
KESIMPULAN

Pengalihan dan penutupan jalan memiliki peran yang penting dalam proyek konstruksi perbaikan
jalan untuk mencegah terjadinya resiko kecelakaan kerja kepada para pekerja konstruksi,
pengendara maupun warga setempat yang terpapar secara langsung atas kegiatan yang
dilakukan, karena pekerja dan warga setempat kurang memiliki pemahaman k3.
selama penilitian ini dilakukan kami menemukan kekuranga dan kelebihan dalam dua proyek
yang sedang dikerjakan, seperti tidak patuhnya pengendara terhadap warning sign yang sudah di
pasang pada proyek peninggian jalan Mayjen DI Panjaitan serta tidak adanya penjaga yang
memberikan petunjuk jalan yang dapat dilewati, proyek jalan ini memiliki banyak kekurangan
dalam hal keselamatan para pekerja dan warga setempat, mengingat proyek ini dikerjakan pada
siang hari saat warga beraktifitas menggunakan kendaraan untuk melewati jalan tersebut.
Beda halnya dengan proyek peninggina jalan Letjen (TNI) ZA Maulani proyek ini memiliki
kinerja k3 yang cukup menunjang keselamatan pekerja serta warga setempat. Proyek ini
dikerjakan mulai pagi hingga sore hari, ketika proyek mulai di kerjakan terdapat satu penjaga
yang memberikan petunjuk arah yang dapat di lewati walaupun jalan itu tidak layak bagi pekerja.
pengalihan dan penutupan jalan pada proyek ini lebih

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai