PSB 1
PSB 1
PENDAHULUAN
Sekalipun makhluk manusia akan mati, tetapi kebudayaan yang dimilikinya akan
makhluk manusia, tidak selalu terjadi secara vertikal atau kepada anak-cucu
mereka; melainkan dapat pula secara horisontal yaitu manusia yang satu dapat
belajar kebudayaan dari manusia lainnya.
Dapat dikatakan, sistem persekolahan adalah salah satu pilar penting yang
menjadi riang penyangga sistem sosial yang lebih besar dalam suatu tatanan
HALAMAN JUDUL
BAB I : PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
inklusif
TUJUAN PENULISAN
RUMUSAN MASALAH
BAB II : PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan dan teori yang sudah pernah dibahas oleh para ahli
Kebudayaan.
SIMPULAN
Berisi tentang simpulan akhir dari pembahasan yang sudah dibuat. Penulisan
SARAN
Berisi saran dari penulis untuk para pembaca dan mengenai pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan
adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia
yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada
Pendidikan artinya proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
dilakukan untuk mencapai tujuan melalui proses pelatihan dan cara mendidik.
sistematis yang bertujuan agar setiap manusia mencapai satu tahapan tertentu di
dalam kehidupannya, yaitu tercapainya kebahagian lahir dan batin.
Kebudayaaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya
culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar
tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung
Kebudayaan adalah suatu sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya
masyarakat.
Menurut Linton
yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu
masyarakat tertentu.
baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Jadi, budaya bangsa adalah suatu
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh suatu bangsa dan
yang luas. Agama, ideology, kebatinan dan kesenian yang merupakan hasil
orang yang hidup bermasyarakat yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu
pengetahuan. Rasa dan cinta dinamakan pula kebudayaan rohaniah (spiritual atau
immaterial culture). Semua karya, rasa, dan cipta, dikuasai oleh karsa orang-orang
Pada dasarnya pendidikan tidak akan pernah bisa dilepaskan dari ruang
menjalin interaksi kehidupan baik dengan lingkungan fisik maupun non fisik.
mampu melahirkan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia. Disini
Alam telah mendidik manusia melalui situasi tertentu yang memicu akal
budi manusia untuk mengelola keadaan menjadi sesuatu yang berguna bagi
kehidupannya.
adalah suatu proses pembentukan kualitas manusia sesuai dengan kodrat budaya
yang dimiliki.
proses belajar tentang tata cara bertingkah laku. Sehingga secara wujudnya,
bahwa antara kepribadian dan kebudayaan terdapat suatu interaksi yang saling
menguntungkan.
tersebut. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa pendidikan bukan semata-mata
kreatif. Pranata sosial yang disebut sekolah harus kondusif untuk dapat
dari orang dewasa dalam suatu generasi. Di sini kita lihat betapa pentingnya
dari kaum behavioris dan psikoanalisis Para ahli psikologi behaviorisme melihat
oleh dorongan-dorongan yang sadar maupun tidak sadar ini ditentukan antara lain
untuk belajar.
budaya tertentu.
Kebudayaan cenderung mengulang bentuk-bentuk kelakuan tertentu
melalui proses belajar.
jelas. Terutama bagi para pakar aliran behaviorisme, melihat adanya suatu
Kepribadian adalah suatu proses. Seperti yang telah kita lihat kebudayaan
juga merupakan suatu proses. Hal ini berarti antara pribadi dan
bukanlah suatu dinamika yang otomatis tetapi yang muncul dari aktor dan
agar ia dapat hidup dan berkembang. Tentunya manusia itu dapat saja
dapat dibedakan antara tujuan dalam waktu yang dekat maupun tujuan dalam
waktu yang panjang. Baik waktu yang dekat maupun tujuan dalam jangka waktu
masyarakat.
manusia, dapatlah disimpulkan bahwa proses belajar adalah proses yang ditujukan
masa depan yang ideal. Dan seperti yang telah diuraikan, dunia masa depan yang
dengan ego, beserta ide, keduanya merupakan energi yang ada di dalam diri
pribadi seseorang.
b. Penerusan Kebudayaan
kebudayaan. Mengenai masalah ini marilah kita cermati lebih jauh oleh karena
dari kebudayaan.
statis tetapi sesuatu yang terus-menerus berubah. Untuk membuktikan hal tersebut
Di dalam transmisi tersebut kita lihat tiga unsur utama yaitu, (1) unsur-
unsur yang ditransmisi, (2) proses transmisi, dan (3) cara transmisi. Unsur-unsur
hidup serta berbagai konsep hidup lainnya yang ada di dalam masyarakat.
Oleh sebab itu, unsur-unsur tersebut harus diidentifikasi. Proses identifikasi itu
berjalan sepanjang hayat sesuai dengan tingkat kemampuan manusia itu sendiri.
adalah yang sesuai atau yang seimbang dengan nilai-nilai yang ada di dalam
lingkungannya.
Rangkaian transmisi berangkat dari imitasi, identifikasi, dan sosialisasi,
dan dapat memilih nilai-nilai dari berbagai lingkungan. Dalam hal ini kita
pendidikan yang lain yaitu kepribadian yang kokoh yang tetap berakar kepada
budaya lokal. Hanya dengan kesadaran terhadap nilai-nilai budaya lokal akan
dapat memberikan sumbangan bagi terwujudnya nilai-nilai global.
c. Transmisi Kebudayaan
b. Proses transmisi.
c. Cara transmisi.
sosialisasi. Imitasi adalah meniru tingkah laku dari sekitar. Manusia adalah actor
bentuk yaitu:
1. Peran-serta
Demikian pula peran serta dapat berwujud ikut serta dalam kehidupan
2. Bimbingan
Sekolah atau pendidikan formal adalah salah satu sarana atau media dari
proses pembudayaan media lainnya (keluarga dan institusi lainnya yang ada
pribadi berperilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap
dan
lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang
bermartabat.
e. Menumbuhkembangkan semangat kebudaya bangsa
bangsa;
religius;
belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan
rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).
pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar
harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut
didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang
c. Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup
Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang
bangsa.
Nilai Religius yaitu Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
Nilai Jujur yaitu Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda
dari dirinya.
Nilai Disiplin yaitu Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
Nilai Mandiri yaitu Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
Nilai Demokratis yaitu Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
Nilai Cinta Tanah Air yaitu Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
Nilai Peduli Lingkungan yaitu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
sudah terjadi.
Nilai Peduli Sosial yaitu Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
3.1 Simpulan
kebudayaaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya
culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar
b. Penerusan Kebudayaan
c. Transmisi Kebudayaan
cara yang paling efektif dalam mentrasnfer nilai-nilai budaya adalah dengan cara
tidak dapat dipisahkan karena saling dan membutuhkan antara satu sama lainnya.
3.2 Saran
dapat membantu dan memotivasi orang untuk terus belajar mengenai kepribadian
sangat mencintai serta melestarikan kebudayaan yang telah bangsa kita miliki.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzan. 2009. Landasan Sosial Budaya Sosial Budaya Pendidikan.
[Online]. Tersedia :http://defauzan.wordpress.com. [ 11 September 2014].
Arifin, H. M. 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Manan, Imran. 1989. Dasar-Dasar Sosial Budaya Pendidikan. Jakarta:
Dirjen Dikti Depdikbud.
Toha. 2009. Dampak Perubahan Sosial Masyarakat.
[Online]. Tersedia:http://tohacenter.blogspot.com/2009/09/dampak-perubahan-
sosial-masyarakat.html. [11 September 2014].