Anda di halaman 1dari 24

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN REMAJA

Kebutuhuan-kebutuhan Fase Remaja dan Problematika

OLEH:
Selvia Tri Utami (1801015099)
Intan Khusnul N (1801015019)
Deva Nur Vadila (1801015039)
Anggita Puji Utami (1801015074)
Wulan Ayu Dwi (1801015044)
Rahmi Mellynia Sri Widodo (1801015154)
Bagas Prasetyo (1801015164)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang
telah diberikan kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini, kami
merasa bersyukur telah mengetahui tata cara penyusunan makalah dan telah
menyelesaikan tugas.

Didalam menyusun makalah ini, kami mendapatkan banyak hambatan,


namun dengan adanya dukungan dari:

 Allah SWT. yang memberikan karunia-Nya sehingga kami dapat


menyelesaikan makalah ini.
 Kedua Orangtua yang telah memberi semangat kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
 Dosen yang telah memberi motivasi kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi
pembaca. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amiin .

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
1. Makna dan perhatian Al-Qur’an terhadap Kebutuhan ....................... 3
2. Penyebab munculnya berbagai problem fisik dan kesehatan di
kalangan remaja ......................................................................................... 6
3. Prinsip prinsip umum yang harus ditempuh dalam mengatasi problem
remaja ......................................................................................................... 9
4. Problem-Problem Fisik Terpenting.................................................... 13
5. Pengaruh sekolah dalam memberikan pengarahan di bidang
kesehatan .................................................................................................. 15
6. Kebutuhan-kebutuhan fisik dalam pandangan pakar psikologi ........ 16
BAB III
PENUTUP .................................................................................................... 20
Daftar Pustaka .............................................................................................. 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Remaja terkadang menghadapi beberapa hambatan yang menghalanginya
untuk bisa memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan primer maupun sekunder.
Tidak jarang kita dapati seorang remaja yang berusaha mencari jalan lain yang
justru menyulitkan demi memenuhi kebutuhannya. Dia akan terus mencoba. Jika
perlu, dia akan mencari cara yang lebih memudahkannya dari yang pertama. Hal
itu kadang terjadi berulang-ulang. Biasanya, efek yang terjadi akibat perilaku
diatas adalah timbulnya benturan kejiwaan yang berakibat pada ketidakstabilan
mental dan sosial si anak.
Hal inilah yang menuntut satu usaha nyata baik langsung maupun tidak
langsung dari lembaga-lembaga yang bergerak di bidang penyuluhan dan
pendidikan. Langkah petama dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, serta
yayasan-yayasan pengasuhan remaja agar semuanya berusaha untuk mencari
solusi, penyebab, dan menjelaskan hakikat serta karakter semua problematika
yang di rasakan anak-anak usia remaja.
Hendaknya semuanya bekerja dalam melaksanakan kewajibannya dalam
rangka mendidik serta menjelaskan dengan gamblang tentang kebutuhan-
kebutuhan fitrah dan juga menjelaskan perbedaan antara kebutuhan-kebutuhan
tadi dengan tuntutan-tuntutan yang tidak wajar yang hanya didorong oleh nafsu
atau syahwat.
Begitu pula lembaga-lembaga garapannya dibidang pengembangan
intelektual dan pemikiran. Mereka juga dituntut agar berusaha menjelaskan
bahaya yang akan dirasakan fisik dan mental yang diakibatkan oleh perilaku
pemenuhan kebutuhan jiwa secara tidak wajar.
Kenyataannya, sering terjadi benturan antara kebutuhan dan keinginan
remaja dengan nilai dan adat yang berlaku di lingkungan masyarakat. Relaitas itu
tampak pada saat dorongan seksual telah matang, dan telah melingkupi pikiran
dan hidupnya. Ini bukan lelucon dan hal yang tidak berguna. Sebaliknya, hal itu
adalah kebutuhan yang sangat mendesak dan dorongan yang besar, yang jika hal

1
itu tidak terpenuhi, maka ia akan mengambil jalan penyelesaian dengan cara yang
bertentangan dengan hal yang tidak pantas menurut adat yang berlaku.
Kebutuhan adalah satu perasaan yang mengiringi setiap individu manusia.
Keberadaannya tampak sejak proses kelahiran dan terus berlangsung sepanjang
hidup. Kebtuhan itu beraneka ragam dan berbeda-beda dari satu inividu kepada
individu yang lain. Bahkan, kebutuhan satu individu pun berbeda-beda sesuai
dengan kondisi yang muncul bersamaan dengan perjalanan waktu.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana makna dan perhatian Al-Qur’an terhadap Kebutuhan?
2. Apa penyebab munculnya berbagai problem fisik dan kesehatan di kalangan
remaja?
3. Bagaimana prinsip-prinsip umum yang harus ditempuh dalam mengatasi
problematika remaja?
4. Apa problem-problem fisik terpenting?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi perkembangan remaja
2. Untuk mengkaji tentang makna kebutuhan dalam perspektif islam
3. Untuk mendeskripsikan tentang kebutuhan-kebutuhan fase remaja dan
problematika yang dialami oleh remaja

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Makna dan perhatian Al-Qur’an terhadap Kebutuhan


‫ ال َحا َجة‬yang artinya kebutuhan, yang berasal dari kata َ‫ج‬
ََ ‫َح َو‬
Keselamatan : ‫ا ْل َح ْوج‬
Keselamatan bagimu : َ َ‫َ َح ْو ًجالَك‬
Aku membutuhkanmu :ََ‫َاِحْ تَاج‬,ََ‫َ َحاج‬,َ‫َا ِالحْ تِيَاج‬
Dengan demikian, kata َ‫جة‬
َ ‫ ال َحا‬berarti perasaan seseorang yang terjadi saat
terjadi mengalami atau kehilangan sesuatu dan kemudian ia berusaha mencarinya
agar ia mampu menghilangkan perasaan yang meliputinya. Atau bisa juga
diartikan sebagai satu usaha untuk memenuhi apa yang ia inginkan agar ia bisa
meraihnya ataupun berkecenderungan kepada apa yang diinginkannya tersebut.

a. Makna Kebutuhan di dalam Al-Qur’an


”Dan tatkala mereka masuk menurut yang di perintahkan ayah mereka,
maka (cara yang mereka lakukan itu) tiada lah melepaskan mereka sedikit pun
dari takdir allah, akan tetapi itu hanya sesuatu keinginan kepada diri Ya’qub yang
telah ditetapkan. Dan sesungguhnya dia mempunyai pengetahuan, karena kami
telah mengajarkan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahuinya.”(Yusuf: 48 )
“Dan orang-orang yang telah menempati kota madinah dan telah beriman
(Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin) mereka mencntai orang yang
berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka
terhadap apa-apa yang diberikan (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan
(orang-orang muhajirin) atas diri mereka sendiri sekalipun mereka berada dalam
kesusahan. Dan, siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya mereka itulah orang-
orang yang beruntung.” (Al-Hasyr: 9)
Dari sini tampaklah bahwa arti kebutuhan disini jauh lebih luas dan lebih
menyeluruh. Artinya, makna itu mencakup kebutuhan materi (seperti; kebutuhan

3
kepada tempat tinggal, makan dan minuman), juga mencakup kebuthan yang
bersifat nonmetri (seperti; raman).
“Allahlah yang menjadikan binatang ternak untuk kamu, sebagiannya untuk
kamu kendarai dan sebagainya untuk kamu makan. Dan adalah lagi manfaat-
manfaat yang lain dalam binatang terna itu untuk kamu dan suapaya kamu
mencapai suatu keperluan dan tersimpan dalam arti dengan mengendarainya. Dan
kamu dapat diangkut dengan mengendarai binatang-binatang itu dandengan
mengendarai bahtera.” (Al-mu’min: 79-80)”
Makna haajah dalam ayat yang mulai ini mencakup segala bentuk
kebutuhan yang bersifat matei, seperti makan, kebutuhan akan angkutan barang-
barang bawaan, dan kebutuhan akan perjalanan dengan menggunakan perantaraan
hewan.
Disamping itu, ayat diatas menyiratkan akan adanya perasaann terhadap rasa
tenang, dan cita rasa akan keindahan. Hal ini mrupakan kebutuhan biologis yang
akan bisa terealiasan dengan adanya kemampuan untuk menundukan hewan dan
bahtera. Imam Bhkhori meriwayakan hadist dari abdullah bin umar bahwa
Rasulullah pernah bersabda, “Seorang muslim adalah sodara bagi muslim yang
lainnya dia tidak menzholiminya, juga tidak menyerahkannya kepada musuh.
Barang siapa yang memenuhi kebutuhannya, maka allah akan memenuhi
kebutuhannya. Dan barang siapa meringankan kesulitan muslim, maka Allah akan
meringankan kesulitan-kesulitan yang banyak di hari kiamat kelak. Dan barang
siapa menutupi aib sodaranya, maka Allah menutupi aib pada hari kiamat kelak.”(
HR Bukhari).
Setelah penjelasan ini, tampaklah bahwa kebutuhan (al haajah) pada intinya
adalah satu gambaran perasaan seseorang yang tengah kehilangan sesuatu, dimana
dalam pandangan usaha untuk mengembalikannya kembali dianggap sebagai
sesuatu yang penting demi menjaga kelangsungan hidupnya dan untuk menjaga
jiwa dan perasaannya agar tetap berada dalam ketenangan dan kebahagiaan.

4
b. Perhatian Al-Quran teradap kebutuhan jasmani
Perhatiaan yang diberikan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah tidak berhenti
hanya pada batas penunjukkan terhadap segala jenis makanan dan minuman yang
diharamkan saja, seperti bangkai, darah, daging babi, dan hewan liar yang
memiliki taring dan burung yang memiliki kuku cengkeraman sebagai mana yang
di jelaskan sunnah yang mulia. Begitu juga pengharaman mutlak terhadap khamar
yang diambil dari tumbuhan dan buah-buahan. Tetapi, Al-Quran telah
memberikan petunjuk kepada manusia tentang segala jenis makanan dan minuman
yang dihalalkan allah disamping itu, Allah juga menjelaskan cara meraih sumber
makanan dan mengatur bagi manusia ukuran yang bisa menjamin keselamatan
serta keseimbangan jasmani. Dia juga memberikan petunjuk tentang kekhususan
yang bisa dijadikan bahan pengobatan dari sebagian bahan-bahan makanan.
Allah berfirman,” Dan tuhan mu telah mengilhamkan kepada lebah;buatlah
sarang dibukit-bukit dipohon-pohon kayu dan ditempat-tempat yang dibikin
manusia. (An-Nahl: 68)
Di setiap fase pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
Allah berfirman,
1. Qs.An-Nahl: 66
2. Qs.Al-Baqaroh: 168
3. Qs.An-Nahl: 13-14
4. Qs.Maryam: 25
5. Qs.Al-Waaqi’ah: 63-68

Dalam hal ini hendaklah keikut sertaan seorang remaja dalam bekerja
didasarkan pada pekerja-pekerjaan yang sifatnya ringan dan seimbang. Hal itu
dimaksudkan agar ada semacam ruang untuk aktivitas psikologisnya di tengah
pertumbuhannya relatif cepat agar kesehatan dan pertumbuhannya bisa berjalan
lebih sempurna. Bagaiman pun juga,seorang remaja hendaklah berusaha untuk
memahami peranannya dimasa depan sebagai langkah persiapan guna
menyongsong kesulitan menghadapi hidup. Dan, sudah menjadi kewajiban

5
keluarga untuk membantu setiap remaja agar memiliki pemahaman yang benar
dan peranannya.

Inilah apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia dari segala yang dia
ciptakan dan dia tundukan untuk kemanfaatan manusia agar bisa membantu
memenuhi kebutuhannya dan meraih tujuan hidupnya.

Maka, sudah selayaknya manusia senantiasa bersyukur kepada allah yang


telah memberikan karunia itu.

Allah berfirman,
“Dan dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada
(bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat dan sebagiannya kamu makan.
Dan, kamu memperoleh pandangan indah padanya. Ketika kamu membawanya
kembali kedalam kandang dan ketika kamu melepaskannya ketempat pengembala.
Dan ia memikul bebanmu ke suatu negri yang tidak sanggup sampai kepadanya,
melainkan dengan susah payah (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya tuhanmu
maha pengasih lagi maha penyayang.” (An-Nahl; 5-7).

2. Penyebab munculnya berbagai problem fisik dan kesehatan di


kalangan remaja
a. Rendahnya taraf penghasilan ekonomi keluarga
Sekarang ini banyak keluarga muslim yang mengalami penurunan jumlah
penghasilan kepala keluarga dan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan
pokok harian. Penurunan tersebut berakibat tidak memungkinkannya melakukan
pengadaan bahan makanan yang beragam serta sejumlah bahan makanan pokok.
Makanan sangat diperlukan bagi pertubhan tubuh secara menyeluruh, khususnya
pada masa remaja yang pada masa – masa membutuhkan bahan pertumbuhan.
Tidak diragukan lagi bahwa tidak terpenuhinya tubuh oleh unsur-unsur gizi
pokok yang dibutuhkan akan menyebabkan munculnya beberapa gejala ringan
ataupun gajala penyakit yang tampak jelas. Rendahnya penghasilan keuangan

6
keluarga akan berdampak pada tidak terpenuhinya kelayakan tempat tinggal yang
memenuhi standar kesehatan.
Allah telah mewajibkan kepada orang-orang kaya dari kaum muslimin atau
menunaikan zakat sebagai suatu bentuk kewajiban. Zakat itu kemudian
didistribusikan kepada orang-orang fakir untuk menutupi kebutuhan mereka.
Tujuan ini bisa tercapai jika memenuhi 2 syarat pokok pertama, orang=orang
kaya hendaknya konsisten dalam mengeluarkan zakat, kedua mereka hendaknya
memperbaiki system penggolaan harta tersebut.
Para ulama ahli tafsir telah berselisih pendapat mengenai ayat Q.s Al –
an’am : 141 bahwa ayat ini diturunkan dimaksudkan sebagai zakat yang wajib.
Allah telah menetapkan sebagian ibadah yang bisa membantu orang-orang fakir
dalam upaya memenuhi kebutuhan fisiknya seperti daging sebagaimana Allah
berfirman dalam Q.s Al – Hajj :28
Sunnah Rasulullah telah menentukan nisab dan ukuran zakat yang wajib
dikeluarkan sesuai jenisnya. Imam Bukhari meriwayatkan hadits dari Abu Sa’id
al-Khudri bahwa Rasulullah bersabda : “Hasil kurma yang kurang dari lima wasak
tidak ada baginya kewajiban zakat. Unta yang kuranng dari lima ekor tidak ada
kewajiban zakat. Dan, perak yang kurang dari lima uqiyah tidak afa kewajiban
zakat.” (HR Bukhari)
Allah telah mewajibkan beberapa syariat untuk memenuhi kebutuhan
sebagian orang yan tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok jasmaninya. Selain
itu, sedekah merupakan bentuk pendekatan yang justru akan menambahkan
keberkahan orang yang melakukannya dan akan menyelamatkannya dari kesulitan
pada hari kiamat kelak. Selain itu, sedekah tidaklah dibatasi oleh waktu nisab dan
ukuran.

b. Rendahnya tingkat kebersihan lingkungan


Bertumpuknya sampah dan kotoran yang menyebar disetiap tempat
merupakan sumber utama tersebarnya bakteri-bakteri dan lalat. Keberadaan
kubangan-kubangan air dan saluran-saluran pembuangan yang berdekatan dengan
permukiman kota dan kampung akan mengundang banyaknya nyamuk.

7
Keberadaan industri-industri kecil serta bengkel-bengkel ditengah kota dan
perkampungan, kebersihan lingkungan juga akan menciptakan kesehatan jasmani
dan rohani yang lebih baik bagi segenap anggota masyarakat dan anak-anak
remaja pada khususnya.

c. Tidak adanya perhatian pada upaya penghijauan


Tersebarnya berbagai macam pepohonan dan rerumputan serta taman taman
umum yang berada di dalam area kota akan berdampak pada kebersihan udara.
Pohon pohonan dan rerumputan akan menyerap zat CO2 dari udara sehingga
jumlah nya menjadi berkurang sementara jumlah oksigen akan semakin
bertambah. Jarang sekali pepohonan dan rerumputan tampak di kota kota besar,
atau bahkan mungkin tidak ada sama sekali. Begitu pula dikota kota kecil,
kebradaan nya makin jarang. Apalagi untuk saat sekarang ini, dimana tempat
seperti itu banyak didatangkan peralatan-pelaratan berat yang digunakan untuk
program tata kota.

d. Lemahnya tarap kesadaran akan penting nya kesehatan


Beberapa penyebab utama nya sebagai berikut :
1. Sekolah dipandang memiliki metode pendidikan yang menjamin
terbentuknya kebiasaan kesehatan yang baik.
2. Brosur brosur dan publikasi penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh
pusat pusat penyuluahn bayi dan kaum ibu (posyandu)
3. Buku buku dan pengetahuan kesehatan yangb dikeluarkan oleh lembaga
lembaga pengajaran dan pusat kajian kajiann.
4. Adanya stasiun stasiun radio dan televisi. Dalam acara acaranya, mereka
banyak menayangkan anjuran tentang kesadaran terhadap kesehatan dan
upaya pengenalan terhadap beberapa jenis penyakit beserta gejala
gejalanya. Juga menayangkan cara bagaimana penyakit itu bisa tersebar
dan langkah langkah pencegahannya.

8
3. Prinsip prinsip umum yang harus ditempuh dalam mengatasi problem
remaja
a. Penentuan kesulitan
Upaya menentukan kesulitan memegang peranan penting guna mengenal
sebab sebab dan motif motif dibalik sebab sebab itu usaha ini dianggap sebagai
langkah utama menuju jalan perbaikan. Dia juga akan menjadi bahan bagi para
pengarah sehingga dia tidak sampai mengeluarkan tenaga untuk sesuatu yang
tidak bermanfaat. Maka, usahanya hendak diarahkan kepada pokok persoalan,
agar dipahami dan diteliti sebagai langkah pendahuluan sebelum mengungkap
penyabab utama problem tersebut serta seberapah jauh keterkaitan nya dengan
berbagai faktor lingkungan. mengapa ? karena betapa banyak problem matika
yang dirasakan anak remaja dipengaruhi kondisi lingkungan social, keluarga, serta
factor kesiapan rohani si anak yang mengalami problem tersebut.

b. Mengetahui karakteristik tabiat manusia


Manusia adalah makhluk yang kompleks dan memiliki dua unsur : ruh dan
jasad. Dualisme ini tidak berarti terpisah dan saling kontradiktif, namun justru
saling bersinggungan dan menyatu. Semua fenomena perilaku yang muncul
merupakan proses dari gabungan semua elemen pembentuk kepribadian baik
jasmani, rohani, intelektual, maunpun social. Sekaipun terdapat unsur kerja sama
pada semua elemen tersebut, menyandarkan satu perilaku kepada salah satu
bagian kepribadian itu bukanlah hal tidak mungkin. Karena, fenomena-fenomena
perilaku sangat berbeda dipandang dari hubungannya dengan sisi-sisi kepribadian
lainnya. Kita bisa membuat 2 contoh konkrit berikut :

Pertama, Jihad di jalan allah untuk menegakkan kalimat allah agar sifat
dalam menentukkan hokum hanya milik allah semata. Pelaksanan
kewajiban ini (dipandang dari sisi bahwa ia merpakan perilaku manusia)
sangat bertumpu pada faktor pada kekuatan otot tubuh secara dzahir dan
pada factor keimanan secara batin.

9
“ Hai orang-orang beriman, pergilah orang-orang kafir yang disekitar
kamu itu dan hendaklah mereka menemui kekerasan darimu dan
ketahuilah bahwasannya allah beserta orang-orang yang bertaqwa” (Q.S
At-Taubah :123)

Tidak disangsikan lagi bahwa sisi lainnya memiliki pengaruh terhadap satu
bentuk perilaku. Apabila satu sisi tersebut mengalami kerusakan, perilaku akan
mengalami dampaknya sesuai dengan jenis dan ukuran kerusakan tersebut.
Misalnya, tatkala aspek keimanan rusak, seorang mencari cari dalih atau alasan
atau menyelinap pergi tanpa minta izin terlebih dahulu. Begitulah seterusnya.
Al-Qur’an menunjukkan kepada semua aspek yang akan memberikan
pengaruh dalam perilaku dan mencoba melakukan upaya generalisasi pada saat
memberikan satu kebijakan pada satu bentuk perilaku seperti dalam firman Allah
dalam Q.S Al-Mumtahanah:1. Ayat tersebut menjelaskan bahwa menguatkan
keimanan si pelaku sekalipun perilakunya jelas bertentangan dengan Bahasa
keimanan. Kemudian ayat itu menjelaskan cara yang paling lurus guna mengobati
satu bentuk kesulitan dengan cara yang sesuai dengannya.

Kedua, seorang pelajar yang memasuki ruang ujian lalu ia menjawab soal-
soal dengan jawaban yang sangat lemah, atau memberi jawaban yang sama
sekali tidak berkaitan dengan maksud pertanyaan itu. Disini, hukum yang
bisa diberikan pada si murid itu didasarkan pada sisi kemampuan akal dari
kepribadiannya. Ia bisa dikatakan memiliki pemahaman yang lemah,
kurang bisa menyerap pengetahuan secara maksimal, atau kurang adanya
perhatian dan keseriusan terhadap pelajaran. Jika kita ingin memperbaiki
problem seperti ini, kita mesti mempelajari semua sisi kepribadian si anak
itu dan juga faktor yang melingkupinya. Dengan proses seperti ini, kita
akan bisa mendapatkan gambaran yang jelas bahwa faktor dominan yang
mendorong lemahnya daya kerja akal boleh jadi disebabkan faktor rasa
pusing yang dirasakan si anak sebagai akibat dari lelah dan kurang tidur.

10
c. Bertahap dalam Usaha Melakukan Terapi
Menetukan langkah-langkah pengobatan dengan terapi yang sesuai adalah
sesuatu yang dianggap lumrah pada manusia. Upaya pengobatan yang dilakukan
hendaknya juga dimaksudkan kepada penyebab-penyebab utama yang mendorong
problem tersebut. Sebenarnya penyakit-penyakit mental atau sosial tidak jauh
berbeda dengan penyakit jasmani. Pengobatannya harus dilakukan terhadap
penyebab-penyebabnya yang hakiki, disamping mengobati gejala-gejala luarnya.
Seseorang remaja yang terkena penyakit hasad tidaklah cukup diobati hanya
dengan menanamkan rasa takut padanya terhadap sifat hasad. Tidak cukup dia
diberi tahu bahwa orng akan membencinya kalau dia bersifat hasad. Harus
dilakukan upaya sungguh-sungguh untuk menemukan penyebab utama yang
berada di balik fenomena itu. Begitu juga penyakit itu tidak mungkin akan dapat
disembuhkan dalam waku yang relatif singkat, melainkan membutuhkan proses
terapi yang berkelanjutan dengn rentang waktu yang saling berdekatan, dan sesuai
dengan tahapan-tahapan yang berurutan.
Di sini perlu kiranya disinggung bahwa pengobatan mental seperti itu
sangatlah membutuhkan kepintran, ketelitian, kesabaran, kepayahan, naluri dan
perasaan yang peka peka, serta akal yang jenius.
Penyebab utama terjadinya problem fisik adalah kurang terpenuhinya gizi
atau kebiasaan perilaku yang kurang baik, maka yang harus dilakukan adalah
berusaha memenuhi gizi yang sesuai bagi kondisi yang sedang diderita,
meningkatkan kesadaran si sakit tenatang pentingnya kesehatan, serta
menunjukannya kepada bahan-bahan makanan yang bisa memenuhi tuntutan
tubuh yang harga bahan-bahan itu murah.
Penyebab utamanya adalah perilaku-perilaku kebiasaan buruk, maka yang
wajib dilakukan adalah berusaha menghilangkan kebiasaan buruk tersebut dan
membangun kebiasaan baru yang sehat. Kita harus melakukan kontrol dan
pengawasan terhadap usaha perbaikan ini sampai kebiasaan yang baru mengakar
dalam perilaku.
“dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap

11
dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada
Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui. “ (QS. Al-Imran 135).
Ayat diatas membedakan antara bentuk menyimpang yang spontan dengan
apa yang dilakukan pelakunya secara berulang-ulang. Keduanya memiliki titik
persamaan dipandang dari adanya unsur penyesalan (meninggalkan dosa), tetapi
yang membedakan keduanya adalah proses tahapan (pengobatan) berikutnya
hingga akhirnya jiwa istiqomah dan konsisten dengan perilaku baik yang baru.
Allah berfirman dalam QS. Al-Furqan : 68-71, ayat tersebut memberikan
isyarat tentang tahapan proses pengobatan penyakit mental dan perilaku. Tahap
pertama adalah menjauhi sumber penyakit (maksiat) dengan cara bertobat. Tahap
kedua adalah ketahanan iman ketetapannya di dalam hati. Tahap ketiga adalah
perbuatan amal soleh. Tahap keempat adalah berbuat amal kebajikan namun
hendaknya dilakukan secara kontinu dan terus menerus.

d. Sikap proaktif remaja


“Tidaklah Rasulullah diberikan satu bentuk pilihan antara dua hal kecuali
beliau akan memilih yang paling mudah selaam itu tidak mengandung dosa.
Namun jika hal itu mengandung dosa, maka Rasulullah adalah orang yang paling
jauh dari-Nya. Beliau tidak pernah membalas gara-gara sesuatu yang menyakiti
pribadi beliau, kecuali jika hukum-hukum Allah dilanggar. Kalo terjadi seperti itu,
beliau murka kepada Allah”.
Hendaknya kita tidak lupa bahwa keikutsertaan remaja dalam memecahkan
permasalahan yang mengimpitnya adalah satu bentuk solusi yang menuju
ketenangan dan kesinambungan. Cara seperti ini adalah orientasi mental yang
alami, karena pada hakikatnya buah yang diraih seseorang dari proses usaha dan
kerja keras dianggap jauh lebih mahal dan berharga daripada sekedar buah matang
yang dihadiahkan langsung tanpa adanya usaha dan kerja keras sebelumnya.

12
e. Kerja sama pihak-pihak yang bersangkutan
Diperlukan kesungguhan usaha dari anggota keluarganya serta teman
ataupun kerabat, asal mereka sendiri adalah orang yang sehat. Menjadi kewajiban
bagi lembaga penting untuk mengarahkan para remaja tentang bagaimana
mengatur waktu luang yang ada, serta menyebarkan kebiasaan yang sehat, juga
menanamkan kesadaran akan urgensi kesehatan mental.

4. Problem-Problem Fisik Terpenting


a. Hilangnya nafsu makan
Persoalan hilangnya nafsu dan selera makan bisa dikembalikan pada banyak
hal, baik secara menyeluruh atau secara terpisah. Pertama, tidak terpenuhinya
makanan pada satu jenis makanan, terlebih apabila hal itu terjadi berulang ulang
pada kaum remaja. Kedua, adanya penyakit pada alat pencernaan yang secara
langsung memberikan pengaruh pada kaum remaja. Ketiga, banyaknya persoalan
yang dihadapi seorang remaja, yang berdampak munculnya rasa gelisah.
Usaha yang dilakukan untuk mengembalikan nafsu makan hendaknya
ditujukan terutama pada usaha menghilangkan gejala penyakit. Hendaknya diberi
makanan yang bervariasi, mudah dicerna dan diserap tubuh.

b. Penurunan berat badan


Penurunan berat badan yang dianggap ideal dan alamiah. Penyakit yang bisa
mengurangi berat badan diantaranya tidak normalnya proses pencernaan,
lemahnya proses penyerapan pencernaan terhadap makanan, penyakit gula dan
jantung. Kekurusan adalah satu fenomena dari beragam kelainan tubuh yang bisa
menghambat pertumbuhan lami tubuh remaja. Dan bisa memungkinkan kalo
kondisi seperti itu akan dengan mudah membuatnya mengalami gangguan mental.
Pada kondisi seperti ini, diupayakan memberi makanan yang banyak mengandung
kalori.

13
c. Persoalan yang berkaitan dengan kegemukan
Sebagian remaja mengalami kegemukan yang berlebihan. Pertambahan
berat badan ini muncul disebabkan oleh jumlah kolesterol yang berlebihan dari
ukuran kebiasaan tubuh. Dengan begitu, kelebihan kolestrol menimbun di
beberapa tempat di bawah kulit di beberapa anggota tubuh. Ada beberapa faktor
utama yang menyebabkan keadaan ini :
1. Faktor gen (keturunan)
2. Faktor aktivitas
3. Faktor gizi
4. Adanya kelainan pada kelenjar-kelenjar buntu

Kegemukan yang berlebihan adalah sebab terpenting yang bisa


menyebabkan seorang remaja berusaha mengasingkan diri dan lebih senang
menyendiri. Dia akan berusaha menjauhkan diri dari lingkungan tempat kawan-
kawan yang biasa berkumpul. Hal itu sebagai bentuk upaya menghindarkan diri
dari sindiran dn cemoohan yang sering kali ditunjukkan oleh anak-anak remaja
pada masa pertumbuhan seperti mereka.
Jika para remaja ingin mengembalikan berat tubuhnya kepada keadaan
normal, hendaknya mereka mengikuti anjuran-anjuran berikut ini:
1. Dia meyakini perlunya melakukan perubahan terhadap kebiasaan
dalam mengonsumsi makanan
2. Dia mesti mengikuti cara mengonsumsi makanan yang tertentu
secara berkesinambungan
3. Mengonsumsi sejumlah makanan yang mengandung zat protein
yang dibutuhkan seperti kepada kebiasaan sebelumnya
4. Dia harus memastikan bahwa bahan makanan yang disajikan
hendaknya mengandung mineral serta kandungan vitamin lainnya
5. Hendaknya kadar yang diamkan sesuai hingga tidak mengalami
rasa lapar

14
6. Uapaya untuk mengurangi berat badan hendaknya dilakukan secara
bertahap dan perlahan sehingga tidak merasa adanya tekanan
apapun
7. Mencoba melakukan latihan olahraga ringan dan tidak perlu
melakukan hal yang diangap latihan berat
8. Hindari mengonsumsi manisan, terutama yang dimasak. Juga
dihindari makan cokelat, madu, selai dan sejenisnya.

5. Pengaruh sekolah dalam memberikan pengarahan di bidang kesehatan


Usaha pengarahan akan pentingnya masalah kesehatan bagi remaja,
dipandang sebagai kebutuhan penting di abad modern ini melihat tingkat kesulitan
yang ada dari hari ke hari tampaknya semakin bertambah. Bentuk usaha yang
mampu memberikan pengarahan serta pendidikan akan kesehatan fisik dan mental
bagi para generasi muda.
“pendidikan tentang kesehatan akan membuat seorang murid mampu
beradaptasi selama proses pembelajaran berlangsung sekaligus menyiapkan
dirinya untuk mengetahui prinsip kesehatan dirinya sendiri, serta upaya untuk
melakukan penyelesaian terhadap berbagai persoalan kesehatan sehari-hari.”
Sesungguhnya uipaya penanaman pemahaman akan kesehatan,
menyelenggarakan pelayanan kesehatan serta lingkungan yang sehat, ketiganya
dipandang sebagai faktor-faktor yang menggambarkan kesehatan di lembaga-
lembaga pendidikan sejak tempo dulu, sekarang dan di masa mendatang.
Pendidikan kesehatan yang diselenggarakan di beberapa lembaga pendidikan
setingkat SD, SLTP dan SLTA hendaknya menjelaskan perihal pentingnya
paparan tentang hal yang berkaitan dengan gizi-gizi makanan yang diperlukan
bagi anak usia remaja, serta jenis menu dan kadar yang sesuai.
Pentingnya mengadakan kegiatan semisal kegiatan kepanduan, seminar
dan diskusi umum sebagai pembekalan anak remaja dalam memahami dasar-dasar
kesehatan umum dan segala apa yang berhubungan dengan kebutuhan remaja di
tengah masa pertumbuhan fisik mereka. Pengarahan-pengarahan keagamaan tidak
boleh hanya terbatas dilakukan di masjid saja. Walau bagaimanapun, agama

15
merupakan satu bentuk tanggung jawab kolektif yang dikerjakan bersama antara
keluarga, pihak sekolah dan lembaga yang khusus bergerak di bidang
pemberdayaan kepemudaan serta lembaga masyarakat lainnya, baik yang
bertgerak di bidang pengarahan maupun penerangan informasi.

6. Kebutuhan-kebutuhan fisik dalam pandangan pakar psikologi


a. Kebutuhan untuk menjauhi bahaya dan rasa sakit
Memprediksi akan datangnya satu bentuk bahaya yang mengancam diri
akan memunculkan perasaan gelisah dalam jiwa. Allah memerintahkan kaum
mukminin untuk mencurahkan segala kemampuannya dalam mempersiapkan
bekal dan perlengkapan untuk membangkitkan rasa takut dalam hati musuh Allah,
sehingga mereka tidak ada keberanian untuk mengahadapi kaum mukminin.
Dengan persiapan seperti itu, bahaya yang tengah mengancam dari pihak musuh
tersebut akan lenyap. Allah berfirman, dalam QS. Al-Anfaal : 60 yang mana
Allah telah memerintahkan kaum mukminin untuk berperang di jalan-Nya guna
melawan orang yang kafir menjelaskan permusuhan mereka kepada kaum
mukminin dalam beberapa surah dalam Al-Qur’an. Misalnya, dalam Q.S Al-
Baqarah : 190 dan 195 dan 140 dan 141.
Al-Qur’an menjelaskan kepada orang beriman tentang sunnah atau hukum
yang berlaku dalam kehidupan dan makhluk serta perubahan yang datang silih
berganti antara kesempitan dan keluasan, kesulitan dan kemudahan, kekalahan
dan kemenangan, rasa sakit dan kebahagiaan. Segala bentuk luka dan rasa sakit
yang menimpa kaum mukminin sesungguhnya bukan semata mata dimaksudkan
pada apa yang terjadi sebenernya, namun pada tujuan yang berada di balik
peristiwa itu semua. Sehingga Allah membedakan antara yang buruk dan yang
baik.
b. Kebutuhan kepada istiraht dan rileks

“Hai orang – orang yang beriman, hendaklah budak – budak ( lekaki dan
wanita ) yang kamu miliki dan oang – orang yang belum balig diantara kamu,
meminta izin kepada tiga kali ( dalam satu hari ) yaitu sebelum shalat subuh,

16
ketika kamu menanggalkan pakaimu (luar)mu, di tengah hari , dan sesudaj shat
isya. Itulah tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak pula atas
mereka selain dari ( tiga waktu) itu. Mereka melayni kamu , sebagian kamu ( ada
keperluan ) kepada sebagian ( yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat –
ayat bagi kamu. Dan, Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (an – Nuur:
58).
Waktu – waktu yang diatur untuk melakukan istirahat terdiri dari tiga
waktu. Oleh sebab itu, islam mewajibkan kepada anak – anak yang telah
mencapai umur balig, dan juga para pelayan, umtuk tidak memasuki kamar
anggota keluarganya kecuali mendapatkan isin untuk memasukinya. Hal itu
dimaksudkan guna menghindari perbuatan dosa dan menghindari hal yang tercela
yang disebabkan masuknya anak – anak dan para pelayan tersebut tanpa seizi
anggota keluarga yang bersangkutan.
c. Kebutuhan terhadap proteksi dari segala rintangan yang menghalangi
terpenuhinya segala hasrat keinginan.

Allah telah menghalalkan segala yang ada untuk hamba – hambanya. Dia
telah mengharamkan kepada mereka apa yang buruk yang sekiranya akan
membahayakan fisik, mental ataupun hati mereka. Allah berfirman,
“ Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat
dibumi dan janganlah kamu mengikuti langkah – langkah setan karena
sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagimu.” (al – Baqarah: 168)
Segala hal yang baik yang ada di bumi adalah hak milik bersama. Allah
memberikan karunia bukan hanya kepada orang mukminin, tetapi juga bagi semua
orang – orang kafir. Semuanyaberhak untuk menikmatinya. Tetapi, pada hari
kiamat kelak, orang – orang kafir tidak diperbolehkan untuk menikmati kenikmati
akhirat sampai pada derajat yang paling rendah sekalipun. Merekatidak berhak
untuk berangan – angan untuk menikmatinya sama sekali, sekalipun hanya untuk
meneguk air minum. Dengan demikian, bertambah lengkaplah kerugian mereka
disebabkan mereka melalaikan kenikmatan yang abadi dan tidak terputus bagi diri
mereka sendiri.

17
7. BERBAGAI KEBUTUHAN SOSIAL DAN PSIKIS ANAK REMAJA
(PUBER) SERTA SEBAGAI PROBLEMATIKA YANG MUNCUL.

1. Kebutuhan-kebutuhan psikis dan social menurut perspektif pakar


psikologi

Pertumbuhan dan perubahan fisik,kejiwaan,sosial dan akal yang dialami


oleh anak remaja (puber),dibarengi dengan adanya perubahan-perubahan
kebutahan. Kebutuhan –kebutuhan seorang anak yang telah memasuki usia
puber (remaja) berbeda dengan kebutuhan-kebutuhan tatkala ia masih
kecil. Loncatan pertumbuhan yang dialami oleh seorang anak pada usia
remaja menyebabkan munculnya kemiripan antar kbutuhan anak remaja
dengan kebutuhan orang dewasa.

Dr.Hamid salam memberikan gambaran secara global tentang kebutuhan-


kebutuhan dasar psikis dan sosial anak remaja sebagai berikut.

a. Kebutuhan akan cinta,kasih saying,dan kebutuhan ingin dihormati dan


diterima eksistensinya. Kebutuhan ini mencakup:kebutuhan akan cinta
dan kasih saying,kebutuhan ingin di terima dan diakui eksistensinya
dan masyarakat. Seorang remaja juga butuh adanya kawan,butuh
kepada kelompok,butuh beraliatif kepada golongan tertentu dan
kebutuhan ingin membahagiakan orang lain.
b. Kebutuhan ingin mendapatkan tempat dan kedudukan. Kebutuhan ini
mencakup: keinginan berafiliatif kepada kelompok teman
sebaya,seinginan mendapatkan kedudukan sosial,ingin merasakan
keadilan,kebutuhan akan pengakuan dari orang lain,kebutuhan ingin
diterima orang lain,keinginan meraih kesuksesan sosial,keinginan
mengosumsi dan memiliki,kebutuhan ingin memberikan perlindungan
kepada orang lain,kebutuhan ingin meniru orang lain,kebutuhan ingin
sederajat dengan teman yang lain,baik dalam hal
penampilan,pakaian,uang saku dan kedudukan sosial. Juga kebutuhan

18
ingin terhindar dari celaan dan kebutuhan ingin diperlakukan dengan
adil

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan kemudian menjadi orang tua tidak
lebih hanyalah merupakan suatu proses wajar dalam hidup yang
berkesinambungan dari tahap-tahap pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang
manusia. Setiap masa yang paling rawan dalam proses kehidupan ini. Masa
remaja sering menimbulkan kekhawatiran bagi para orang tua. Masa remaja sering
menjadi pembahasan dalam banyak seminar. Padahal bagi remaja, masa ini adalah
masa yang paling menyenangkan dalam hidupnya. Oleh karena itu, para orang tua
hendaknya lebih memperhatikan kehidupan remaja agar tidak terjerumus ke dalam
hal-hal yang tidak diinginkan, dan membawa masa depan remajake arah yang
lebih baik, disamping itu peran serta pemerintah, LSM, dan masyarakat serta
remaja itu sendiri sangat diperlukan.

20
Daftar Pustaka

21

Anda mungkin juga menyukai