Anda di halaman 1dari 11

ISSN 2355-3286

Penerapan Metode Certainty Factor


dalam Sistem Pakar Pendeteksi Resiko
Osteoporosis dan Osteoarthritis
Stephanie Halim, Seng Hansun
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia
stephaniehalim18@yahoo.co.id, hansun@umn.ac.id

Diterima 4 November 2015


Disetujui 10 Desember 2015
Abstract—Osteoporosis is commonly referred penyakit lebih dini, atau juga bisa sebagai data
to “thinning” and osteoarthritis referred to pendukung saat berkonsultasi dengan dokter atau
“calcification”, but people giving wrong action pakar terkait sesuai dengan hasil dari sistem pakar
treatment of these two diseases. Therefore, the aim of tersebut [1]. Salah satu implementasi sistem
this study is to develop an android-based application pakar yang dibangun pada penelitian ini adalah
to identify the risk of osteoporosis and osteoarthritis. sistem pakar untuk penyakit tulang dan sendi,
To identify that risk was processed using certainty yaitu penyakit osteoarthritis dan osteoporosis.
factor method. Certainty factor method related about
event based on facts, which the source of those facts Osteoarthritis dan osteoporosis, dua penyakit
are from expert and assumed with a value, called yang tidak bisa diabaikan walaupun tak banyak
certainty factor. From the testing result, the accuracy orang yang menyadari akan bahayanya dua
of this expert system is about 80%. penyakit ini. Perbedaan kedua penyakit ini adalah
osteoarthritis yang dikenal dengan perkapuran
Index Terms—Certainty factor, disease diagnose, yang disebabkan karena pengikisan pada struktur
expert system, osteoarthritis, osteoporosis sendi [2], sedangkan osteoporosis adalah
pengeroposan pada tulang yang disebabkan
I. PENDAHULUAN karena kurangnya kepadatan tulang [3].

Di zaman sekarang ini, perkembangan Menurut penelitian yang mencatat data
teknologi sudah sangat cepat. Berbagai statistik penderita gangguan tulang dan sendi yaitu
aktivitas manusia sudah dimudahkan dengan Ministry of Health dan Arthritis Research UK,
teknologi, semua dapat dilakukan bahkan apa bahwa osteoarthritis diderita oleh 875 juta jiwa
yang tidak dibayangkan oleh manusia saat di seluruh dunia pada tahun 2013 [4], sedangkan
ini pun sudah mampu direalisasikan dengan osteoporosis pada tahun 2013 juga tercatat 809
teknologi. Sistem pakar atau expert system juga juta jiwa di seluruh dunia menderita penyakit
sudah banyak dikembangkan oleh sejumlah ini [5]. Selain itu, kebanyakan masyarakat
peneliti untuk berbagai bidang, namun yang saat mengeluh sakit pada pinggang atau sendi
banyak diimplementasikan adalah kesehatan. langsung memilih obat penghilang rasa sakit
Baik manusia, hewan, maupun tumbuhan bisa atau kasus lainnya adalah rutin minum susu yang
didiagnosa penyakitnya melalui sistem pakar. mengandung kalsium tinggi karena mengganggap
di dalam tubuh kekurangan kepadatan tulang
Sistem pakar pada saat ini sudah banyak padahal pengeroposan dan perkapuran adalah
digunakan manusia, seperti memudahkan dua penyakit yang berbeda, namun gejalanya
masyarakat tanpa harus berkonsultasi dengan hampir mirip sehingga masyarakat terbalik dalam
dokter atau pakar, bisa mengetahui gejala mendiagnosa kedua penyakit ini [3].

ULTIMA Computing, Vol. VII, No. 2 | Desember 2015 59


ISSN 2355-3286

Dari jumlah angka penderita yang tinggi dan teori tersebut [9].
kurangnya kesadaran masyarakat akan perbedaan
dua penyakit inilah yang menjadi latar belakang Adapun fondasi penting dalam kecerdasan
pembangunan sistem pakar untuk mendeteksi buatan yaitu [1]:
resiko penyakit yang diderita masyarakat
apakah osteoarthritis atau osteoporosis sehingga a. Philosophy, yaitu logika, metode penalaran,
masyarakat tidak mengambil tindakan dengan dan pikiran sebagai sistem fisik, dasar
obat yang salah, karena pengobatan yang keliru pembelajaran, bahasa dan rasionalitas
mungkin dapat mengurangi rasa sakit sementara
namun tidak dapat menyembuhkan penyakit. b. Mathematics, yaitu perhitungan, algoritma,
dan formal representasi beserta pembuktian
Sistem pakar ini akan diimplementasikan
dengan metode certainty factor. Alasan c. Economics, yaitu teori keputusan yang
penggunaan metode ini karena dapat memberikan merupakan kombinasi dari teori probabilitas
hasil yang akurat yang didapatkan dari perhitungan dengan teori utilitas yang menyediakan
berdasarkan bobot gejala yang dipilih pengguna, sebuah framework yang lengkap untuk
mampu memberikan jawaban pada permasalahan pengambilan keputusan
yang tidak pasti kebenarannya seperti masalah
diagnosa resiko penyakit, dan dengan metode ini d. Neuroscience, yaitu menggunakan neuron
pakar menggambarkan keyakinan seorang pakar untuk pengolahan informasi
dengan memberikan bobot keyakinan sesuai
dengan pengetahuan pakar terkait [6]. Aplikasi e. Cognitive science, yaitu menggambarkan
akan dibangun dengan berbasis mobile dengan bagaimana manusia berprilaku, melihat,
sistem operasi Android. Melihat perkembangan memproses informasi, serta menggambarkan
pengguna mobile khususnya Android yang begitu pengetahuan
cepat dan meningkat yaitu mencapai angka 1
milyar [7] bahkan meningkat setiap tahunnya f. Computer science, yaitu membangun
sebanyak 40% per tahunnya [8], sehingga komputer dengan kualitas yang tinggi dan
peneliti semakin yakin bahwa sistem pakar cepat dalam memproses data
ini akan mudah dijangkau dan digunakan oleh
masyarakat. g. Control theory, yaitu merancang sistem
dengan maksimal dengan sebuah fungsi
objektif
II. LANDASAN TEORI
h. Linguistics, yaitu bagaimana sebuah
A. Kecerdasan Buatan pengetahuan dapat diimplementasikan pada
komputer untuk menjadi suatu sistem.
Kecerdasan buatan merupakan ilmu
bidang komputer yang mempelajari bagaimana B. Sistem Pakar
menghasilkan sebuah mesin yang memiliki
pikiran dan perilaku yang “cerdas” [9]. Sistem pakar atau expert system adalah
sistem yang mengambil pengetahuan manusia
Kecerdasan buatan menggabungkan antara dan memanfaatkannya ke komputer, supaya
sains dengan mesin. Sains, memahami dan komputer dapat menyelesaikan masalah
mengembangkan teori-teori untuk menjelaskan layaknya manusia atau yang dilakukan oleh
dan memprediksi sifat dari entitas tersebut, pakar pada umumnya, sehingga sistem pakar
sedangkan mesin sebagai penerapan dari teori- dapat menyelesaikan suatu masalah, bahkan

60 ULTIMA Computing, Vol. VII, No. 2 | Desember 2015


ISSN 2355-3286

meniru kerja dari pakar. Sistem pakar pertama C. Certainty Factor


kali dikembangkan pada tahun 1960. Sampai
sekarang ini banyak sistem pakar yang telah Metode certainty factor digunakan ketika
diciptakan, contohnya: mycin, dendral, xcon & menghadapi suatu masalah yang jawabannya
xsel, folio, delta dan masih banyak lagi [9]. tidak pasti. Ketidakpastian ini bisa merupakan
probabilitas. Metode ini diperkenalkan oleh
Namun, perlu disadari bahwa sistem pakar Shortlife Buchanan pada tahun 1970-an. Beliau
ini tidak 100% bernilai benar, paling tidak menggunakan metode ini saat melakukan
mendekati nilai tersebut, sehingga sistem pakar diagnosis dan terapi terhadap penyakit meningitis
ini dapat diandalkan dan menghemat waktu dan infeksi darah [10]. Tim pengembang dari
dalam mengambil keputusan [9]. metode ini mencatat bahwa, dokter sering
kali menganalisa informasi yang ada dengan
Keuntungan sistem pakar adalah [9]: ungkapan seperti “mungkin”, “hampir pasti”.
Metode ini mirip dengan fuzzy logic, karena
1. Dapat memecahkan masalah lebih cepat dari ketidakpastian direpresentasikan dengan derajat
manusia dengan kedalaman data yang sama kepercayaan sedangkan perbedaannya adalah
2. Menghemat waktu dalam pengambilan pada fuzzy logic saat perhitungan untuk rule
keputusan yang premisnya lebih dari satu, fuzzy logic tidak
3. Integrasi sistem pakar dengan komputer memiliki nilai keyakinan untuk rule tersebut
lebih efektif dan dapat mencakup aplikasi sehingga perhitungannya hanya melihat nilai
lebih luas terkecil untuk operator AND atau nilai terbesar
4. Dapat menyimpan pengetahuan dan keahlian untuk operator OR dari setiap premis yang pada
pakar rule tersebut berbeda dengan certainty factor
5. Tidak memerlukan biaya, berbeda jika yaitu setiap rule memiiki nilai keyakinannya
berkonsultasi dengan dokter atau pakar yang sendiri tidak hanya premis-premisnya saja
memerlukan biaya yang memiliki nilai keyakinan. Certainty factor
6. Dapat melakukan proses lebih dari satu kali menunjukkan ukuran kepastian terhadap suatu
atau berulang fakta atau aturan [10].
CF[h,e] = MB[h,e] – MD[h,e]
Kriteria sistem pakar adalah [9]: …(1)
Keterangan :
1. Terbatas pada domain tertentu
2. Dapat memberikan penalaran pada data-data CF[h,e] = faktor kepastian
yang bersifat tidak pasti
3. Dapat mengemukakan alasan-alasan yang MB[h,e] = measure of belief, ukuran kepercayaan
diberikan dengan cara yang bisa dipahami atau tingkat keyakinan terhadap hipotesis (h),
4. Dibuat berdasarkan aturan tertentu jika diberikan evidence (e) antara 0 dan 1
5. Pengembangannya secara bertahap
6. Output bersifat saran atau anjuran MD[h,e] = measure of disbelief, ukuran
ketidakpercayaan atau tingkat keyakinan
Dari penjelasan di atas, sistem pakar bukan terhadap hipotesis (h), jika diberikan evidence
pengganti dari para ahli atau pakar tetapi (e) antara 0 dan 1. Adapun beberapa kombinasi
mempermudah masyarakat untuk bertanya dan certainty factor terhadap premis tertentu:
berkonsultasi dengan pakar, dimana pengetahuan 1. Certainty factor dengan satu premis.
dari pakar diimplementasikan ke dalam sistem
pakar tersebut. CF[h,e] = CF[e] * CF[rule]

ULTIMA Computing, Vol. VII, No. 2 | Desember 2015 61


ISSN 2355-3286

= CF[user] * CF[pakar] produksi kortisol tubuh yang berlebihan [3].


…(2)
E. Osteoarthritis
1. Certainty factor dengan lebih dari satu premis.
Osteoarthritis (OA) adalah kelainan degradasi
CF[A ˄ B] = Min(CF[a],CF[b]) * CF[rule] …(3) sendi, termasuk tulang rawan articular dan
CF[A ˅ B] = Max(CF[a],CF[b]) * CF[rule] …(4) tulang subchondral. Manifestasi dari penyakit ini
adalah nyeri pada sendi, nyeri tekan, kekakuan,
2. Certainty factor dengan kesimpulan yang berderit, penguncian sendi, dan kadang-kadang
serupa. peradangan lokal. Penyakit ini mengenai sendi-
sendi besar, terkadang dapat mengenai sendi-
CFgabungan[CF1, CF2] = CF1 + CF2 * (1 – CF1) …(5) sendi kecil pada tangan dan kaki. Biasanya
disebut dengan pengapuran [2].
Kelebihan dari metode ini adalah cocok
digunakan pada sistem pakar yang mengukur Osteoarthritis terjadi dalam dua pola [2]:
sesuatu yang pasti atau tidak pasti seperti
mendiagnosis penyakit dan perhitungan dari 1. OA primer, terjadi pada laki-laki usia
metode ini hanya berlaku untuk sekali hitung, pertengahan dan pada wanita usia lebih tua
serta hanya dapat mengolah dua data sehingga (dialami setelah usia 45 tahun), menyerang
keakuratannya terjaga [6]. secara perlahan tapi progresif, dan dapat
mengenai lebih dari satu persendian.
D. Osteoporosis Biasanya menyerang sendi pada berat badan
seperti lutut, panggul, menyerang punggung,
Osteoporosis adalah penyakit yang disebabkan leher, serta jari-jari.
karena massa pada tulang yang sudah berkurang
atau rendah, serta gangguan pada mikro arsitektur 2. OA sekunder, terjadi pada setiap usia dan
tulang dan penurunan jaringan tulang, yang abnormal sejak lahir (dialami sebelum usia
menimbulkan kerapuhan tulang. Kekuatan tulang 45 tahun), biasanya disebabkan karena
merefleksikan gabungan dari dua faktor, yaitu trauma yang menyebabkan luka pada sendi
densitas tulang dan kualitas tulang [3]. seperti patah tulang atau permukaan sendi
Tulang adalah jaringan yang hidup dan terus tidak sejajar, akibat sendi yang longgar,
bertumbuh. Tidak hanya memberikan kekuatan dan pembedahan pada sendi. Perubahan
dan membuat kerangka tubuh menjadi stabil, yang paling mencolok dari osteoarthritis
tulang juga terus mengalami perubahan karena biasanya terdapat di daerah tulang rawan
berbagai stres mekanik dan terus mengalami yang mendapat beban pada stadium awal,
pembongkaran, perbaikan dan pergantian sel. tulang rawan lebih tebal daripada normal,
Berkurangnya massa tulang terjadi setelah 30 tetapi seiring dengan perkembangan OA
tahun, yang akan terus berkurang sehingga inilah permukaan sendi menipis, tulang rawan
yang menyebabkan terjadinya pengeroposan melunak, integritas permukaan terputus dan
pada tulang atau osteoporosis [3]. terbentuk celah vertikal [2].
Selain faktor berkurangnya massa tulang,
penyebab lain dari osteoporosis adalah III. RANCANGAN ALUR KERJA DAN
mengonsumsi beberapa macam obat-obatan TAMPILAN ANTARMUKA APLIKASI
dalam jangka panjang yang dapat merusak tulang
seperti obat anti kejang dan hormon tiroid yang A. Rancangan Alur Kerja Aplikasi
diresepkan dalam dosis tinggi, dan terganggunya
proses penyerapan kalsium, serta cushing yaitu Alur dari aplikasi sistem pakar ini, terdiri

62 ULTIMA Computing, Vol. VII, No. 2 | Desember 2015


ISSN 2355-3286

dari beberapa menu seperti menu periksa, menu untuk memberikan tanggapan layaknya mengisi
info penyakit, info dokter, feedback, dan about. sebuah kuesioner secara manual, dan about untuk
Yang menjadi tujuan utama dari penelitian ini memberikan informasi mengenai aplikasi sistem
terdapat pada menu periksa karena pada menu pakar ini. Diagram alir untuk aplikasi secara
ini dilakukan implementasi penggunaan metode keseluruhan atau menu utama dijelaskan pada
certainty factor untuk menentukan resiko gambar 1. Diagram ini juga menggambarkan
penyakit pada pengguna apakah pengguna bagaimana rancangan navigasi untuk menu utama
memiliki resiko penyakit osteoporosis atau dari aplikasi sistem pakar selain nama menu-
penyakit osteoarthritis. Selain penentuan resiko menu yang akan digunakan pada aplikasi sistem
penyakit, pemberian solusi untuk pengguna pakar untuk menentukan resiko osteoporosis dan
juga tersedia karena sebagai aplikasi sistem osteoarthritis dengan metode certainty factor
pakar salah satu syaratnya ialah memberikan berbasis Android ini. Di bawah ini gambar 1,
solusi kepada penggunanya setelah penentuan yang merupakan gambar diagram alir aplikasi
resiko penyakit telah ditentukan diagram alir menu utama.
untuk proses ini akan dijelaskan pada bagian
berikunya. Bukan hanya menu periksa namun
setiap menu-menu yang ada pada aplikasi sistem
pakar ini seperti menu info penyakit untuk
melihat informasi secara detail tentang penyakit
osteoporosis dan penyakit osteoarthritis, info
dokter untuk melihat informasi mengenai dokter
yang menangani kedua penyakit atau dokter
spesialis internist (penyakit dalam), feedback

Gambar 1. Diagram alir aplikasi menu utama

ULTIMA Computing, Vol. VII, No. 2 | Desember 2015 63


ISSN 2355-3286

A.1 Prosedur Periksa CF2] = CF1 + CF2 * (1 – CF1). Setiap perhitungan


hanya dapat memproses dua buah data sehingga
Pada prosedur atau menu ini, pengguna akan jika lebih dari dua data dilakukan perulangan
menjawab sejumlah pertanyaan dan juga beberapa untuk mendapatkan nilai certainty factor untuk
daftar gejala sesuai dengan apa yang dirasakan setiap penyakit. Gambar 2 merupakan diagram
pengguna, setelah itu proses perhitungan dengan alir bagaimana proses perhitungan setiap penyakit
menggunakan rumus metode certainty factor. untuk menentukan resiko penyakit yang diderita
Pada aplikasi ini rumus menghitung premis oleh pengguna.
dengan kesimpulan serupa, CFgabungan[CF1,

Gambar 2. Diagram alir proses perhitungan

seperti pengertian penyakit tersebut, alasan


Selanjutnya, setelah didapatkan nilai certainty terjadinya, pencegahan penyakit, dan pengobatan
factor setiap penyakit, kedua nilai tersebut akan kedua penyakit tersebut.
dibandingkan untuk mencari nilai terbesar. Nilai
yang paling besar menjadi resiko penyakit yang A.3 Prosedur Info Dokter
diderita oleh pengguna. Untuk menentukan solusi
yang akan diberikan pengguna dapat dilakukan Selain info penyakit, aplikasi ini juga
dengan setelah mendapatkan resiko penyakit yang memberikan menu atau prosedur info dokter
diderita maka solusi akan diberikan berdasarkan untuk melihat dokter-dokter mana saja yang
hasil resiko penyakit yang telah ditentukan dari bisa dihubungi untuk perihal konsultasi atau
proses sebelumnya. pengobatan lebih lanjut. Data-data dokter yang
disediakan pada aplikas ini adalah dokter penyakit
A.2 Prosedur Info Penyakit dalam yang bisa dikatakan sebagai pakar untuk
penyakit osteoporosis dan osteoarthritisi. Data-
Prosedur ini menjelaskan secara detail data dokter yang ditampikan berupa nama dokter,
mengenai penyakit osteoporosis dan osteoarthritis tempat praktek, alamat tempat praktek, jam

64 ULTIMA Computing, Vol. VII, No. 2 | Desember 2015


ISSN 2355-3286

praktek, nomor telepon, dan e-mail.

Data-data dokter tersebut ditampilkan


dengan menggunakan pemanfaatan database di
dalamnya.

A.4 Prosedur Feedback

Dengan prosedur ini, pengguna dapat


memberikan tanggapan terhadap aplikasi sistem
pakar ini, bisa dikatakan prosedur ini sebagai
kuesioner bagi para pengguna yang biasanya
dilakukan secara manual, tetapi pada aplikasi
ini kegiatan tersebut diubah menjadi secara
terkomputerisasi sehingga pengguna merasa
lebih mudah untuk memberikan tanggapan
atau komentar. Penyimpanan jawaban setiap
pengguna disimpan menggunakan database dan
peneliti juga dapat melihat jawaban pengguna
untuk dokumentasi penelitian melalui database.
Gambar 3. Rancangan mock up menu utama
A.5 Prosedur About
Selanjutnya, menjadi tujuan utama penelitian
Prosedur ini memberikan penjelasan singkat ini yaitu menu periksa. Rancangan mock up menu
mengenai aplikasi ini dan memberikan informasi periksa dijelaskan pada gambar di bawah ini.
kepada pengguna bahwa aplikasi ini telah
divalidasi oleh dokter rumah sakit sehingga dapat
menambah kepercayaan pengguna terhadap hasil
yang diberikan oleh aplikasi sistem pakar ini.

B. Rancangan Tampilan Antarmuka Aplikasi

Rancangan tampilan antarmuka aplikasi


diberikan pada gambar 3 memberikan aplikasi
halaman menu utama pada aplikasi sistem pakar
ini, pada halaman menu utama berisi menu-menu
yang dapat dipilih oleh user seperti menu periksa,
menu info penyakit, menu info dokter, menu
feedback, menu about, dan juga terdapat button
exit untuk keluar dari aplikasi sistem pakar
ini. Gambar rancangan tersebut dibuat dengan
menggunakan rancangan mock up.

Gambar 4. Rancangan mock up menu periksa

ULTIMA Computing, Vol. VII, No. 2 | Desember 2015 65


ISSN 2355-3286

IV. PENELITIAN DAN HASILNYA akan dihitung untuk mencari nilai certainty factor
setiap penyakit. Karena setiap gejala memiliki
A. Tabel Gejala dan Solusi angka bobot yang berbeda terhadap masing-
masing penyakit sehingga apabila dihitung nilai
Tabel gejala beserta dengan bobot didapatkan dari masing-masing penyakit akan berbeda
dari wawancara dengan pakar atau dokter rumah hasilnya. Tabel 1 merupakan screen shot dari
sakit yang digunakan sebagai daftar pertanyaan tabel gejala.
menu periksa dan bobotnya sebagai data yang

Tabel 1. Tabel Gejala

Tabel 2 merupakan tabel solusi yang juga didapatkan dari hasil wawancara dengan pakar.

Tabel 2. Tabel solusi

66 ULTIMA Computing, Vol. VII, No. 2 | Desember 2015


ISSN 2355-3286

B. Pengujian Fungsionalitas menu periksa. Di bawah ini merupakan contoh


perhitungan manual yang prosesnya sama seperti
Pada bagian ini menjelaskan bagaimana aplikasi sistem pakar ini bekerja.
perhitungan dilakukan saat pengguna sudah
mengisi daftar pertanyaan dan gejala pada

Gambar 5. Contoh kasus perhitungan

Gambar berikutnya contoh perhitungan untuk mencari certainty factor osteporosis berdasarkan contoh kasus
pada gambar 5.

Gambar 6. Perhitungan certainty factor osteoporosis

ULTIMA Computing, Vol. VII, No. 2 | Desember 2015 67


ISSN 2355-3286

Gambar 7, berisi perhitungan certainty factor untuk penyakit osteoarthritis yang prosesnya sama den-
gan gambar 6 namun berbeda penyakit dan data bobot yang dimasukan dalam proses perhitungan.

Gambar 7. Perhitungan certainty factor osteoarthritis

Dari hasil perhitungan pada dua gambar Tabel 3. Rekapitulasi Sampel Data
terakhir, dapat disimpulkan bahwa wanita
tersebut terdeteksi resiko penyakit osteoarthritis
karena nilai certainty factor osteoarthritis lebih
besar dari nilai certainty factor osteoporosis.

C. Rekapitulasi Sampel Data

Berikut rekapitulasi sampel data yang


melibatkan 32 orang dengan 30 orang yang
koresponden yang juga mengisi kuesioner D. Rekapitulasi Validasi Sistem Melalui Pakar
sedangkan 2 orang lainnya adalah sampel data
untuk penelitian. Hasil rekapitulasi dari seluruh Setelah sampel data dikumpulkan, sebagian
sampel data tersebut. dari sampel data tersebut dibawa kepada dokter
spesialis dalam untuk diuji keakuratannya. Pada
penelitian ini melibatkan dua orang dokter dengan
spesialis yang sama namun berbeda rumah
sakit. Hasil dari pengujian tersebut Dokter Edi
Karwono (dokter spesialis penyakit dalam rumah
sakit Omni) sebagai dokter yang memberikan
data gejala beserta nilai bobot menguji aplikasi
ini dan presentase keakuratannya adalah 100%

68 ULTIMA Computing, Vol. VII, No. 2 | Desember 2015


ISSN 2355-3286

sedangkan dokter Budi Wijaya (dokter spesialis Day 2013 [online]. Tersedia dalam: http://www.
penyakit dalam rumah sakit St. Carolus) moh.gov.sa/en/HealthAwareness/healthDay/201
memberikan presentase keakuratan aplikasi ini 3/Pages/HealthDay-025.aspx [diakses 23
sebesar 60% sehingga jika dirata-rata keakuratan Desember 2014].
aplikasi ini mencapai 80%. Perbedaan presentase [6] Turban, E., dan Aronson, J.E. 2001. Decision
keakuratan ini terjadi karena perbedaan kedua Support System and Intelligent System, 6th
pakar berdasarkan history dan skill sebagai Edition. New Jersey: Prentice Hall International
dokter. Edition.
[7] Chip Online. 2013. Selama 5 Tahun, Pengguna
Android Mencapai 1 Miliar [online].
V. SIMPULAN Tersedia dalam: http://www.chip.co.id/news/
web_internet-software_os- gadget-android-
Implementasi metode certainty factor technology/8793/selama_5_tahun_pengguna_
untuk aplikasi sistem pakar mendeteksi resiko android_menca pai_1_miliar [diakses 23
penyakit osteoporosis dan osteoarthritis berhasil Desember 2014].
diimplementasikan. Dengan presentasi keakuratan
80% menjadi bukti nyata bahwa diagnosa gejala [8] Tribun News. 2012. Jumlah Pengguna Android
setiap pakar mempengaruhi tingkat keakuratan Naik 40% per Tahun [online]. Tersedia dalam:
sistem sehingga untuk menghindari hal ini jika http://www.tribunnews.com/bisnis/2012/11/16/
melibatkan lebih dari satu pakar, pakar-pakar jumlah- pengguna-android-naik-40-per-tahun
tersebut harus mendiskusikan gejala yang tepat [diakses 23 Desember 2014].
bagi pakar-pakar tersebut sehingga keakuratan [9] Kusumadewi, S. 2003. Artifical Intelligence
sistem memiliki presentase yang lebih baik. (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta: Graha
Pada penelitian ini, untuk daftar gejala hanya Ilmu.
melibatkan satu orang pakar, sedang satu pakar
lainnya hanya sebagai penguji tambahan terhadap [10] Daniel dan Virginia, G. 2010, Implementasi
proses validasi aplikasi ini. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit
Dengan Gejala Demam Menggunakan Metode
Certainty Factor. Jurnal Informatika. 6, (1), 26-
Daftar Pustaka 36.

[1] Russel, S., dan Norvig, P. 2010. Artifical


Intelligence: A Modern Approach, 3rd Edition.
New Jersey: Pearson Education.
[2] Moskowitz, R., Altman, R., Buckwalter J., and
Goldberg. 2007. Ostheoarthritis: Diagnosis and
Medical/Surgical Management Fourth Edition.
USA: Lippimcott Willams & Wilkins.
[3] Tandra, Hans. 2009. Segala Sesuatu Yang Harus
Anda Ketahui Tentang Osteoporosis Mengenal,
Mengatasi, dan Mencegah. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
[4] Arthritis Research UK. 2013. Osteoarthritis
in General Practice (Data and Perspectives).
England and Wales: Arthritis Research UK.
[5] Ministry of Health. 2013. World Osteoporosis

ULTIMA Computing, Vol. VII, No. 2 | Desember 2015 69

Anda mungkin juga menyukai