Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bisnis merupakan kegiatan yang didalamnya ada proses menghasilkan,
produk yang meliputi barang dan jasa, yang saling menguntungkan dalam
rangka memenuhi kebutuhan.
Bisnis atau usaha merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh
laba atau keuntungan, maka dapat memulainya dengan mendirikan lembaga
bisnis yang disebut perusahaan. Untuk melakukan bisnis tersebut seorang
pebisnis harus memiliki jiwa kewirausahaan.
Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan dan kemampuan
seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan
Uang, waktu, dan usaha untuk memulai usahanya dan menjadikannya
berhasil.
Salah satu yang penting dalam usaha atau bisnis adalah adanya modal,
ada beberapa cara untuk memperoleh modal usaha adalah dengan modal dari
dalam yang berupa laba dan modal sendiri, yang mempunyai kelebihan yaitu
dapat digunakan sewaktu-waktu dan tidak ada kewajiban untuk
mengembalikan, kelemahanya adalah jumlah dana sangat terbatas. Modal
juga dapat diperoleh dari luar yang berupa saham dan pinjaman baik jangka
pendek ataupun jangka panjang.
Modal dengan cara pinjaman mempunyai kelebihan yaitu jumlah dana
nya tidak terbatas, dapat diperoleh dari beberapa sumber. Kelemahannya
terdapat kewajiban untuk membayar beban, yaitu bunga. Kelemahan lainya
adalah ada kewajiban untuk mengembalikan.
Pinjaman merupakan hal yang terpenting dalah usaha karena sebagian
besar sebuah usaha akan membutuhkan modal dan dana untuk menjamin
berlangsungnya sebuah usaha. Untuk itu kami menyusun tulisan tentang cara
mengajukan pinjaman yang berisi banyak hal yang berkaitan dengan prosedur
pinjaman dan lain sebagainya.

1
2

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud pinjaman?
b. Apa saja jenis-jenis pinjaman?
c. Apa yang dimaksud angsuran pinjaman?
d. Bagaimana perhitungan bunga pinjaman?
e. Apa saja prosedur dan syarat pinjaman?

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pinjaman


Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa untuk melakukan kegiatan
usaha, mulai dari berdiri sampai dengan berjalan, dibutuhkan sejumlah dana.
Kebutuhan dana dapat diperoleh dari modal sendiri atau modal pinjaman.
Berbagai lembaga keuangan yang dapat dijadikan tempat untk meminjam
modal antara lain dunia perbankan dan lembaga keuangan nonbank, seperti
leasing dan pegadaian atau asuransi.
Pemberian pinjaman yang dilakukan oleh bank diartikan sebagai
penyaluran dana ke masyarakat. Pinjaman bank ini lebih dikenal dengan
nama kredit bagi bank konvensional (Barat) dan pembiayaan bagi Bank
Syariah (Islam).
Pinjaman atau kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari beberapa
jenis. Tergantung dari jenis usaha yang dibiayai oleh nasabah. Jumlah kredit
dari tingkat suku bunga yang diberikan oleh bank juga tergantung dari
kemampuan bank penyalurnya dan kelayakan usaha nasabah.
Dalam setiap pemberian kredit atau pembiayaan yang disalurkan
diperlukan hal-hal sebagai berikut :
a. Kepercayaan
Bank harus yakin dan percaya bahwa nasabah pasti akan
mengembalikan kredit yang diberikan. Kepercayaan ini didasarkan pada
latar belakang dan pengalaman usaha nasabah yang akan dibiayai serta
prospek usahanya. Dengan demikian, bank yakin bahwa kredit yang
disalurkan pasti akan aman. Dalam hal ini nasabah memperoleh
kepercayaan dari bank.
b. Jangka waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu. Jangka
waktu artinya batas waktu pengembalian suatu pinjaman. Lamanya
jangka waktu pinjaman tergantung dari kesepakatan bank dengan
nasabah.
c. Kesepakatan
Sebelum kredit dikucurkan, bank sebagai kreditor terlebih dulu
membuat perjanjian dengan nasabah. Perjanjian ini dituangkan dalam

3
4

akad kredit. Isi perjanjian ini memuat hak dan kewajiban masing-masing
pihak yang harus ditaati bersama.
d. Risiko
Kredit yang disalurkan memiliki risiko untuk tidak terbayar pada
saatnya. Tingkat risiko ini dapat dipengaruhi oleh dua hal. Pertama
adalah faktor kesengajaan, yaitu nasabah sengaja tidak mau membayar
kredit yang dibiayai karena berbagai sebab. Kedua adalah faktor tidak
disengaja, yaitu nasabah memiliki kemauan untuk membayar, tetapi tidak
memiliki kemampuan, misalnya karena kredit yang dibiayai mengalami
musibah. Tingkat risiko ini diukur dari kesulitan dan kepatuhan nasabah
dalam membayar kewajibannya.
e. Balas jasa
Nasabah berkewajiban untuk membayar jasa atas penggunaan dana
yang diberikan oleh bank. Nasabah penerima dana akan dikenakan bunga
sebagai jasa pinjaman kredit yang diberikan dan biaya lainnya. Penerima
kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank
yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat
mempengaruhi keuntungan bank, mengingat keuntungan utama bank
adalah dari selisih bunga kredit dengan bunga simpanan. Bagi bank Islam
balas jasa diberikan dalam bentuk bagi hasil (profit sharing).
Agar kredit tersebut tidak macet, sebelum kredit dikucurkan, bank
terlebih dahulu menilai kelayakan kredit yang diajukan oleh nasabah.
Nasabah yang mengajukan kredit dikenakan berbagai persyaratan sesuai
dengan ketentuan bank masing-masing. Kelayakan ini meliputi berbagai
aspek penilaian.
Nasabah sebagai peminjam disebut debitur dan mempunyai kewajiban
untuk mengembalikan pinjaman berikut bunga sesuai jangka waktunya.
Sementara bank sebagai kreditor tugasnya memberikan dana pinjaman
kepada nasabah.

2.2. Jenis – jenis Pinjaman


Pinjaman yang dapat diperoleh perusahaan dari dunia perbankan
terdiri dari beragam bentuk. Bank menciptakan jenis pinjaman sesuai dengan
kebutuhan nasabah. Masing-masing jenis pinjaman memiliki kelebihan dan
persyaratan tersendiri.

4
5

Secara umum jenis-jenis kredit atau pinjaman yang ditawarkan bank


dewasa ini adalah sebagai berikut.
a. Kredit investasi
Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan kepada
pengusaha yang melakukan investasi atau penanaman modal. Biasanya
kredit jenis ini memiliki jangka waktu yang relatif panjang, yaitu di atas
satu tahun. Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk membeli tanah,
membangun pabrik, atau membeli peralatan pabrik seperti mesin-mesin.
b. Kredit modal kerja
Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan sebagai
modal usaha. Biasanya kredit jenis ini berjangka waktu pendek, yaitu
tidak lebih dari satu tahun. Contoh kredit ini adalah untuk membeli bahan
baku, membayar gaji karyawan, dan modal kerja lainnya.
c. Kredit perdagangan
Kredit perdagangan merupakan kredit yang diberikan kepada para
pedagang dalam rangka memperlancar, memperluas, atau memperbesar
kegiatan perdagangannya. Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk
membeli barang dagangan yang diberikan kepada para suplier.
d. Kredit produktif
Kredit produktif merupakan kredit yang berupa investasi, modal
kerja, atau perdagangan. Kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali,
sehingga pengembalian kredit diharapkan berasal dari hasil usaha yang
dibiayai.
e. Kredit konsumtif
Kredit konsumtif merupakan kredit yang digunakan untuk
keperluan pribadi, misalnya keperluan konsumsi, baik pangan, sandang,
maupun papan. Contoh jenis kredit ini adalah kredit perumahan, kredit
kendaraan bermotor yang semuanya untuk dipakai sendiri.
f. Kredit profesi
Kredit profesi merupakan kredit yang diberikan kepada kalangan
profesional, seperti dosen, dokter, atau pengacara.
Jika dalam bank konvensional (Barat) istilah pinjaman sering
disebut dengan kata kredit, dalam bank Islam pinjaman disebut
pembiayaan. Artinya bank syariah akan membiayai usaha nasabah
dengan model pembiayaan bank Islam.

5
6

2.3. Pengertian Angsuran Pinjaman


Setiap nasabah yang memperoleh sejumlah pinjaman wajib
mengembalikan pinjaman tersebut pada periode yang telah disepakati.
Periode pembayaran dapat dilakukan secara mingguan, bulanan, triwulan,
atau semester, tergantung perjanjian yang dibuat antara bank dengan nasabah.
Dalam praktiknya, pembayaran kredit dapat dilakukan oleh nasabah untuk
membayar utangnya dilakukan oleh dunia perbankan secara bulanan atau
triwulan atau semester. Hal ini tergantung dari objek usaha yang akan
dibiayai. Utang yang dibayar nasabah setiap periode inilah yang disebut
dengan cicilan atau angsuran.
Komponen cicilan atau angsuran terdiri dari jumlah pokok pinjaman
dan bunga. Besarnya pokok pinjaman dihitung dari jumlah pinjaman dibagi
jangka waktu pinjaman. Sementara besarnya bunga adalah persentase bunga
dikalikan jumlah pinjaman dibagi per tahun (dibahas secara khusus).
Berikut perumusan sederhana untuk mencari besarnya angsuran,
pokok pinjaman, dan bunga.

Angsuran = Pokok Pinjaman + Bunga

Pokok Pinjaman = Jumlah Pinjaman


Jangka Waktu Pinjaman
Bunga = % Bunga x Jumlah Pinjaman x 1
1 Tahun

Disamping dikenakan angsuran, nasabah juga dikenakan biaya-biaya


yang berkaitan dengan kredit tersebut. Biaya yang timbul misalnya biaya
administrasi yang dibayar per tahun serta biaya provisi dan komisi yang
besarnya dihitung dari jumlah kredit yang didapat dengan persentase tertentu
dan juga hanya untuk satu kali akad kredit (perjanjian kredit).

2.4. Perhitungan Bunga Pinjaman


Setiap nasabah akan dikenakan bunga atas pinjaman yang
diambilnya. Besarnya bunga tergantung dari jenis kredit yang diambil serta
sistem pembebanan bunga kredit tersebut. Besar kecilnya bunga kredit serta

6
7

biaya yang dikeluarkan untuk kredit tersebut sangat memengaruhi biaya


perusahaan. Pada akhirnya biaya ini akan menjadi beban harga jual kepada
masyarakat. Oleh karena itu, besar kecilnya bunga kredit perlu
dipertimbangkan secara matang.
Sistem perhitungan bunga kredit dapat dilakukan dengan tiga
metode. Ada beberapa rumus yang dapat digunakan oleh bank, namun hasil
yang diperoleh tidak jauh berbeda, kadang-kadang bedanya hanya pada nama
banknya.
Berikut ini jenis sistem perhitungan bunga sebagai berikut :
a. Sistem flate rate
Flate rate merupakan sistem di mana nasabah mengangsur
pinjamannya (jumlah angsuran) secara tetap (sama) selama periode
pinjaman. Nasabahnya, jika angsuran per bulan Rp. 1.000.000,- angsuran
itu tidak akan berubah sampai kredit tersebut lunas.
b. Slidinng Rate
Sliding rate merupakan sistem di mana jumlah angsuran per bulan
semakin mengecil atau berkurang. Artinya, angsuran bulan berikutnya
lebih kecil daripada bulan sekarang. Hal ini terjadi karena jumlah suku
bunga yang juga semakin menurun. Menurunnya suku bunga ini karena
dihitung dari sisa pinjaman, bukan dari jumlah pinjaman, namun pokok
pinjamannya tetap. Misalnya angsuran bulan ini sebesar Rp. 1.000.000,-
kemudian bulan depan menurun menjadi Rp. 950.000,- bulan selanjutnya
menurun lagi menjadi Rp. 900.000,- dan seterusnya.
c. Floating Rate
Floating rate merupakan sistem angsuran yang besarnya berubah-
ubah setiap bulan. Artinya angsuran bulan ini tidak sama dengan bulan-
bulan selanjutnya. Perubahan ini terjadi karena perhitungan persentase
bunga tergantung dari bunga yang berlaku pada bulan yang bersangkutan.
Jadi, jumlah angsuran setiap bulan bisa tetap, berkurang, atau malah
bertambah.
Hal yang paling penting untuk diingat adalah bahwa yang
menentukan sistem perhitungan bunga adalah pihak bank. Jadi, nasabah
hanya bisa menerima keputusan bank tersebut.
Contoh perhiutngan bunga di atas adalah sebagai berikut :

7
8

PT AKEK ANTAK memperoleh kredit dari Bank Matras senilai


Rp. 18.000.000,- jangka waktu setahun (12 Bulan), bunga dikenakan
14% pa (per tahun). Di samping itu, nasabah dikenakan biaya
administrasi Rp. 360.000,- serta biaya provisi dan komisi 1%.
Pertanyaan :
1. Hitung berapa besar angsuran per bulan dengan menggunakan sistem
flate rate dan sliding rate.
2. Hitung berapa besar angsuran per bulan dengan menggunakan sistem
floating rate jika suku bunga diperkirakan sebagai berikut:
- Bunga bulan 1 sampai bulan 4 adalah 14%
- Bunga bulan 5 sampai bulan 8 adalah 16%
- Bunga bulan 9 sampai bulan 12 adalah 15%
Jawab :
Pokok pinjaman = Rp. 18.000.000,- = Rp. 1.500.000,-
12 Bulan
Bunga = 14% x Rp. 18.000.000,- x 1 = Rp. 210.000,-
1 Tahun (12 Bulan)
Jumlah angsuran untuk sistem flate rate adalah :
Pokok pinjaman = Rp. 1.500.000,-
Bunga = Rp. 210.000,-
Angsuran Per Bulan = Rp. 1.710.000,-
Jumlah angsuran ini dari bulan 1 sampai ke-12 sama besarnya
Rp. 1.710.000,-
Jumlah angsuran untuk sistem sliding rate adalah :
Angsuran bulan pertama sama perhitungan dan jumlahnya dengan
metode flate rate yaitu Rp. 1.710.000,-

Sementara angsuran bulan ke-2 san seterusnya adalah sebagai berikut:


Pokok pinjaman = Rp. 1.500.000,-
Bunga = 14% x Rp. 16.500.000,- x 1 = Rp. 192.500,-
1 tahun (12 bulan)
Angsuran bulan ke-2 = Rp. 1.692.500,-

8
9

Catatan:
Angka Rp. 16.500.000 diperoleh dari pinjaman dikurangi pokok
pinjaman bulan 1, yaitu Rp. 18.000.000 – Rp. 1.500.000 = Rp.
16.500.000,-.

Angsuran bulan ke-3 yaitu:


Pokok Pinjaman = Rp. 1.500.000,-
Bunga = 14% x Rp. 15.000.000,- x 1 = Rp. 175.500,-
1 tahun (12 bulan)
Angsuran bulan ke-3 = Rp. 1.675.000,-

Catatan :
Angka Rp. 15.000.000,- diperoleh dari sisa pinjaman dikurangi
pokok pinjaman bulan 2 yaitu Rp. 16.500.000 – Rp. 1.500.000 =
Rp. 15.000.000,-
Dan seterusnya perhitungannya sama.
Jumlah angsuran untuk sistem floating rate adalah:
Bulan ke-1 sampai bulan ke-4 sama, yaitu sebagai berikut.
Pokok pinjaman = Rp. 1.500.000,-
Bunga = 14% x Rp. 18.000.000,- x 1 = Rp. 210.000,-
1 tahun (12 bulan)
Angsuran bulan ke-1 sampai bulan ke-4 = Rp. 1.710.000,-
Bulan ke-5 sampai ke-8 sama, yaitu:
Pokok pinjaman = Rp. 1.500.000,-
Bunga = 16% x Rp. 18.000.000,- x 1 = Rp. 240.000,-
1 tahun (12 bulan)
Angsuran bulan ke-5 sampai bulan ke-8 = Rp. 1.740.000,-
Angsuran bulan ke-9 sampai bulan ke-12 sama, yaitu:
Pokok pinjaman = Rp. 1.500.000,-
Bunga = 15% x Rp. 18.000.000,- x 1 = Rp. 225.000,-
1 tahun (12 bulan)
Angsuran bulan ke-9 sampai bulan ke-12 = Rp. 1.725.000,-

9
10

2.5. Prosedur dan Syarat Pinjaman


Hampir semua bank menerapkan prosedur atau proses peminjaman
uang yang sama. Hanya saja, persyaratan yang ditetapkan sedikit berbeda
antara bank satu dengan bank lainnya. Tujuannya adalah agar kredit atau
pembiayaan yang diberikan ke nasabah aman atau tidak macet. Di samping
itu, juga agar jangan sampai kredit tersebut disalahgunakan dan menjadi
beban bagi nasabah di masa yang akan datang.
Secara umum prosedur dan proses pengajuan kredit pada suatu bank
adalah sebagai berikut.
a. Nasabah mengajukan secara tertulis dengan mengisi dan menandatangani
aplikasi (formulir) permohonan kredit.
b. Nasabah melengkapi semua persyaratan yang telah diterapkan dan
dilampirkan dalam aplikasi permohonan.
c. Pihak bank akan mempelajari permohonan tersebut dan apabila terdapat
kekurangan persyaratan, nasabah diminta untuk melengkapinya.
d. Apabila permohonan dirasakan memenuhi syarat, nasabah dipanggil
untuk diwawancarai seputar kehendaknya, maksud, dan tujuan
memperoleh kredit.
e. Kemudian bank akan melakukan penelitian dokumen dan penelitian ke
lapangan, yaitu penelitian ke lokasi yang berhubungan dengan kredit.
f. Apabila hasil penelitian dokumen, hasil wawancara, dan penelitian
lapangan memenuhi persyaratan kredit, nasabah diminta datang ke bank
untuk menandatangani akad kredit.
g. Setelah akad kredit ditandatangani, bank akan menyetor uang tersebut ke
rekening nasabah.
Persyaratan untuk memperoleh kredit dibagi menjadi dua jenis, yaitu
untuk nasabah perorangan dan nasabah badan usaha. Untuk nasabah
perorangan persyaratannya relatif lebih ringan, diantaranya:
a. Bukti diri yang masih berlaku.
b. Slip gaji asli.
c. SK pengangkatan untuk karyawan.
d. Surat nikah.
e. Kartu keluarga.
f. Jaminan lainnya bila diperlukan untuk jumlah tertentu.
g. Persyaratan tambahan lainnya.

10
11

Sementara itu, persyaratan untuk nasabah badan usaha adalah:


a. Akte notaris badan usaha.
b. Bukti diri pimpinan.
c. NPWP.
d. Izin-izin usaha.
e. Riwayat singkat perusahaan.
f. Kegiatan perusahaan selama tiga tahun terakhir yang ditunjukkan dalam
laporan keuangan.
g. Rencana keuangan dan pengembalian pinjaman dalam bentuk cash flow.
h. Jaminan yang dapat diberikan
i. Persyaratan tambahan lainnya.

11
12

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pemberian pinjaman yang dilakukan oleh bank diartikan sebagai
penyaluran dana ke masyarakat. Pinjaman bank ini lebih dikenal dengan
nama kredit bagi bank konvensional (Barat) dan pembiayaan bagi bank
syariah (Islam).
Unsur-unsur kredit ataupun pembiayaan yakni:
a. Kepercayaan.
b. Kesepakatan.
c. Jangka waktu.
d. Risiko.
e. Balas jasa.
Jenis-jenis kredit atau pinjaman yang ditawarkan meliputi:
a. Kredit investasi.
b. Kredit modal kerja.
c. Kredit perdagangan.
d. Kredit produktif.
e. Kredit konsumtif.
f. Kredit profesi.
Rumusan sederhana untuk mencari besarnya angsuran, pokok
pinjaman dan bunga adalah sebagai berikut.
Angsuran = Pokok Pinjaman + Bunga
Pokok Pinjaman = Jumlah Pinjaman
Jangka Waktu Pinjaman
Bunga = % Bunga x Jumlah Pinjaman x 1
1 tahun

Sistem perhitungan bunga kredit dilakukan dengan tiga metode, yakni:


a. Sistem flate rate.
b. Sliding rate.
c. Floating rate.

12
13

3.2. Saran
Dari pembahasan diatas dapat di sarankan bahwa untuk melakukan
kegiatan usaha, mulai dari berdiri sampai dengan berjalan, dibutuhkan
sejumlah dana. Kebutuhan dana dapat diperoleh dari modal sendiri atau
modal pinjaman. Oleh karena itu, dalam mengajukan pinjaman kita harus
mengetahui jenis pinjaman yang kita inginkan sesuai jenis usaha yang akan
kita jalankan serta prosedur dan persyaratan pinjaman yang akan kita ajukan
untuk memperoleh modal. Selain itu, kita juga harus mengetaui angsuran dan
biaya bunga yang harus kita bayar setiap bulannya. Sehingga dalam mencari
dana untuk usaha kita harus cermat dan hati-hati dalam mengambil tindakan
agar tidak merugikan diri sendiri maupun perusahaan

13
14

DAFTAR PUSTAKA

Arthur J. Keown, David F. Scot. J.D., Basic Financial Management, Singapore:


Pearson Education Asia, 2006.
Aswath, Damodaran, Corporate Finance, Theory and Practice, New York: John
Wiley and Son Inc., 2001.
Belch, GE, Fornell C. Dan Lehman, Advertising And Promotion, New York: McGraw
Hill, 1998.
Brealy R. And Myers S., Principles of Corporate Finance, New York: McGraw Hill,
1991.
Cooper, Donald, et.al., Business Research Methods, Singapore: McGraw Hill
International, Tenth Edition, 2008.
David W. Craven S. Strategic Marketing, Tokyo: Richard D. Irwin, Inc. Toppan
Company Ltd., 2008.
Gibson, et.al., Organization: Behavior, Structure, Processes, Singapore: McGraw
Hill International Edition, 2009.
Guiltinann JP, Paul GW & Madden TJ, Marketing Management: Strategis and
Program, New York: McGraw Hill, 1997.
Igor, Ansof and Edward McDonnel, Implementing Strategik Management: Singapore:
Prentice Hall, 1990.

14

Anda mungkin juga menyukai