Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI

DISUSUN OLEH :

1. RIZAN K.E GONIBALA ( 01707010025)


2. DISKY SUGIMAN ( 01707010009)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


STIKES GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU
2019

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 1


LEMBAR PENGESAHAN

RIZAN K.E GONIBALA NIM : 01707010025


DISKY SUGIMAN 01707010009

Telah diperiksa dan di setujui pada tanggal ................................................

Mengetahui

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 2


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT,

karena atas luasnya limpahan rahmat dan hidayah-Nya hingga akhirnya proposal

“Terapi Aktivitas Kelompok stimulasi persepsi sensori:halusinasi” ini dapat diselesaikan

sebagaimana mestinya. Penyusunan proposal ini disusun sebagai salah satu persyaratan

untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “KEPERAWATAN JIWA III”.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan proposal ini masih

penuh keterbatasan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, saran yang

konstruktif merupakan bagian yang tak terpisahkan dan senantiasa kami harapkan demi

penyempurnaan proposal ini kedepannya.

Akhirnya penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak terutama bagi kami sendiri. Amin.

Kotamobagu, 10 september 2019

Penulis,

Rizan k.e. gonibala

Disky Sugiman

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 3


DAFTAR ISI

KATA PENGATAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2

1.3 Tujuan..........................................................................................................3

BAB II TINJAUAN TEORI PROPOSAL TAK (HDR)

2.1 Deskripsi.....................................................................................................4

A. Pengertian..............................................................................................4

B. Penyebab...............................................................................................4

C. Karakteristik Dan Perilaku Yang Ditampilkan......................................5

2.2 Tujuan..........................................................................................................6

a) Tujuan Umum........................................................................................6

b) Tujuan Khusus.......................................................................................6

2.3 Masalah Keperawatan.................................................................................6

2.4 Persiapan.....................................................................................................6

1. Analisa Situasi........................................................................................6

2. Uraian Tugas Perawat............................................................................7

3. Proses Seleksi.........................................................................................8

4. Program antisipasi masalah....................................................................8

2.5 Kegiatan......................................................................................................8

2.6 Kriteria Evaluasi.........................................................................................9

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 4


2.7 Rencana Pelaksanaan..................................................................................9

a) Kriteria Klien.........................................................................................9

b) Masalah Keperawatan............................................................................9

c) Persiapan..............................................................................................10

BAB III PELAKSANAAN TAK (HDR)

1. Fase perkenalan...........................................................................................16

2. Fase Kerja...................................................................................................17

3. Fase Terminasi.............................................................................................18

BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan...............................................................................................19

3.2 Saran..........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 5


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya


memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan
sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah
gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan
yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu
gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi;
merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau
penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari
halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak
mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya
yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk
mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.

Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Provinsi Lampung
khususnya Ruang Kutilang sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena
itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apa ladasan teori TAK stimulasi persepsi sensori : halusinasi penglihatan ?

2. Apa masalah keperawatan yang dapat diambil ?

3. Apa tujuan TAK stimulasi persepsi sensori: halusinasi penglihatan ?

4. Bagaimana persiapan TAK stimulasi persepsi sensori : halusinasi penglihatan?

5. Bagamana kegiatan TAK stimulasi persepsi sensori: halusinasi penglihatan?

6. Bagaimana kriteria Evaluasi TAK stimulasi persepsi sensori: halusinasi

penglihatan?

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 6


7. Bagaimana rencana Pelaksanaan TAK stimulasi persepsi sensori: halusinasi

penglihatan?

8. Bagaimana pelaksanaan TAK stimulasi persepsi sensori: halusinasi penglihatan?

1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah di atas dapat ditarik tujuan penulisan, sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui landasan teori TAK stimulasi persepsi sensori : halusinasi

penglihatan.

2. Untuk mengetahui masalah keperawatan yang dapat diambil.

3. Untuk mengetahui tujuan dari TAK stimulasi persepsi sensori : halusinasi

penglihatan.

4. Unuk mengetahui persiapan TAK stimulasi persepsi sensori : halusinasi

penglihatan.

5. Untuk mengetahui kegiatan TAK stimulasi persepsi sensori : halusinasi

penglihatan.

6. Untuk mengetahui kriteria Evaluasi TAK stimulasi persepsi sensori : halusinasi

penglihatan.

7. Untuk mengetahui rencana Pelaksanaan TAK stimulasi persepi sensori : halusinasi

penglihatan.

8. Untuk mengetahui pelaksanaan TAK stimulasi persepsi sensori : halusinasi

penglihatan.

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 7


BAB II

TINJAUAN TEORI

PROPOSAL TAK : HALUSINASI

2.1 DESKRIPSI

A. Pengertian

Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi. Bentuk

halusinasi ini bisa berupa suara-suara yang bising atau mendengung, tapi yang paling

sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang agak sempurna.

Biasanya kalimat tadi membicarakan mengenai keadaan pasien sedih atau yang

dialamatkan pada pasien itu.Akibatnya pasien bisa bertengkar atau bicara dengan suara

halusinasi itu. Bisa pula pasien terlihat seperti bersikap dalam mendengar atau bicara

keras-keras seperti bila ia menjawab pertanyaan seseorang atau bibirnya bergerak-gerak.

Kadang-kadang pasien menganggap halusinasi datang dari setiap tubuh atau diluar

tubuhnya.Halusinasi ini kadang-kadang menyenangkan misalnya bersifat tiduran,

ancaman dan lain-lain.

Persepsimerupakan respon dari reseptor sensoris terhadap stimulus esksternal,juga

pengenalan dan pemahaman terhadap sensoris yang diinterpretasikan olehstimulus yang

diterima.Jika diliputi rasa kecemasan yang berat maka kemampuanuntuk menilai realita

dapat terganggu.Persepsi mengacu pada respon reseptorsensoris terhadap stimulus.

Persepsi juga melibatkan kognitif dan pengertianemosional akan objek yang dirasakan.

Gangguan persepsi dapat terjadi pada prosessensori penglihatan, pendengaran,

penciuman, perabaan dan pengecapan.

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 8


Menurut May Durant Thomas (1991) halusinasi secara umum dapat ditemukanpada

pasien gangguan jiwa seperti: Skizoprenia, Depresi, Delirium dan kondisi

yangberhubungan dengan penggunaan alcohol dan substansi lingkungan.Berdasarkan

hasil pengkajian pada pasien dirumah sakit jiwa Medan ditemukan85% pasien dengan

kasus halusinasi.

Sehingga penulis merasa tertarik untuk menuliskasus tersebut dengan pemberian

Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampaidengan evaluasi.

B. Penyebab
Menurut Mary Durant Thomas (1991), Halusinasi dapat terjadi padaklien dengan

gangguan jiwa seperti skizoprenia, depresi atau keadaandelirium, demensia dan kondisi

yang berhubungan dengan penggunaanalkohol dan substansi lainnya. Halusinasi adapat

juga terjadi denganepilepsi, kondisi infeksi sistemik dengan gangguan metabolik.

Halusinasijuga dapat dialami sebagai efek samping dari berbagai pengobatan

yangmeliputi anti depresi, anti kolinergik, anti inflamasi dan antibiotik,sedangkan obat-

obatan halusinogenik dapat membuat terjadinya halusinasisamaseperti pemberian obat

diatas.
C. Karakteristik Dan Perilaku Yang Ditampilkan

Tahap I
 Menyeringai atau tertawa yang tidak sesuai
 Menggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan suara
 Gerakan mata yang cepat
 Respon verbal yang lambat
 Diam dan dipenuhi sesuatu yang mengasyikkan
Tahap II
 Peningkatan sistem saraf otonom yang menunjukkan ansietas
misalnyapeningkatan nadi, pernafasan dan tekanan darah
 Penyempitan kemampuan konsenstrasi

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 9


 Dipenuhi dengan pengalaman sensori dan mungkin
kehilangankemampuanuntuk membedakan antara halusinasi dengan realitas.

Tahap III
 Lebih cenderung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh halusinasinya
daripada menolaknya
 Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain
 Rentang perhatian hanya beberapa menit atau detik
 Gejala fisik dari ansietas berat seperti berkeringat, tremor,ketidakmampuan
untuk mengikuti petunjuk
Tahap IV
 Prilaku menyerang teror seperti panik
 Sangat potensial melakukan bunuh diri atau membunuh orang lain
 Kegiatan fisik yang merefleksikan isi halusinasi seperti amuk,
agitasi,menarik diri atau katatonik
 Tidak mampu berespon terhadap petunjuk yang kompleks
 Tidak mampu berespon terhadap lebih dari satu orang

2.2 TUJUAN
a) Tujuan Umum :
Klien dapat mengenali jenis halusinasi yang dialaminya dan cara menghardik

halusinasi tersebut
b) Tujuan Khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
2. Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan.
3. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki.
4. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan.
5. Klien dapat merencanakan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki.
6. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat.
7. Klien dapat memanfaatkan system dukungan yang ada.

2.3 MASALAH KEPERAWATAN


Therapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi ditujukan pada klien dengan

masalah keperawatan : halusinasi penglihatan dan dapat ditegakkan diagnosis

gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan

2.4 PERSIAPAN
1. Analisa situasi meliputi : waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian tugas

perawat, alat bantu yang dipakai dan persiapan ruangan.

2. Uraian tugas perawat (therapist)


1. Leader

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 10


- Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok
- Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok
- Menetapkan jalannya tata tertib
- Menjelaskan tujuan diskusi
- Dapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil diskusi pada

kelompok terapi diskusi tersebut


- Kontrak waktu
- Menimpulkan hasil kegiatan
- Menutup acara
2. Co-Leader
- Mendampingi leader jika terjadi bloking
- Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
- Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah
3. Fasilitator
- Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
- Mendampingi peserta TAK
- Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
- Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
4. Observer
- Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir ·
- Mencatat semua aktifitas dalam terapi aktifitas kelompok
- Mengobservasi perilaku pasien
3. Proses Seleksi
1. Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawat
2. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari serta

kemungkinan dilakukan therapi kelompok pada klien tersebut dengan perawat

ruangan.
3. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan dilakukan.
4. Program antisipasi masalah
Suatu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam mengantisipasi

keadaan yang bersifat darurat atau emergensi yang dapat mempengaruhi proses

pelaksanaan kegiatan therapi aktivitas kelompok.

2.5 KEGIATAN
1. Perkenalan Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri masing-masing

dipimpin oleh leader. Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok.


2. Kegiatan Klien mencari pasangan yang tepat, melakukan perkenalan dengan

pasangan, melakukan perkenalan di depan kelompok, melakukan perintah

permainan dan memberikan jawaban atas pertanyaan dari kelompok.

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 11


3. Evaluasi Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk mengemukakan

perasaan dan pendapatnya tentang kegiatan.


4. Terminasi/Penutup Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan,

klien menyebutkan kembali tujuan dan manfaat kegiatan.

2.6 KRITERIA EVALUASI


Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang direncanakan :
1. 80% klien mendapatkan pasangan yang tepat.
2. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya.
3. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas klien lain.
4. 80% dari jumlah klien mampu bersepon terhadap klien lain dengan

mendengarkan klien lain yang sedang berbicara.


5. 80% dari jumlah klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang

diajukan.
6. 70% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah permainan.
7. 70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditentukan.
8. 50% dari jumlah klien mau mengemukakan pendapat tentang therapi aktifitas

kelompok yang dilakukan.

2.7 RENCANA PELAKSANAAN


A. Kriteria Klien
Klien yang mengikuti TAK HDR di ruangan kelas V-A S1 Keperawatan STIKES

GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU.


1. Klien yang sehat fisik
2. Klien yang harga diri rendah
3. Klien yang memiliki perasaan negatif pada dirinya
B. Masalah Keperawatan
1. GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENGLIHATAN

C. Persiapan
1. Analisa Situasi
a) Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : senin, 16 september 2019
Waktu : Pukul 08.00 – 09.45
Alokasi Waktu : 2 jam
Perencanaan (25 menit)
Perkenalan dan pengarahan (20 menit)
Permainan (30 menit)
Ekpress feeling (20 menit)
Penutup (10 menit)

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 12


b) Jumlah Perawat
Mahasiswa : 10 Orang
Perawat Ruangan :-
c) Pembagian Tugas
Leader : Rizan K.E. gonibala
Co-Leader : Disky sugiman
Observer : Cicit T. Mamonto
Hasnani sirua
Fasilitator : Sunarti Saleh
Ni Wayan Ayu
Melati Damopolii
Nurwanti mokoginta
Ahmad Gerry Mokoagow
Perawat Ruangan :

d) Metode dan media


 Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran
 Alat
1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK
3. Bola kecil
4. speaker

e) Setting Tempat

L
Co.L
F5
F1
K
K
F2 F4
Keterangan :
L : Leader K F3 K
Co.L : Co Leader
F : Fasilitator
OB
K : Klien
OBS : Observer S
2. Proses Pelaksanaan
a) Perkenalan :

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 13


1. Kelompok perawat memperkenalkan diri, urutan ditunjuk oleh

pembimbing untuk memulai menyebut nama, kemudian leader

menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok.


2. Bila akan mengemukakan perasaannya klien diminta untuk lebih dulu

menunjukkan tangannnya.
3. Bila klien ingin keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta ijin pada

perawat.
4. Pada akhir perkenalan pemimpin mengevaluasi kemampuan identifikasi

terhadap perawat dengan menanyakan nama perawat yang ditunjuk oleh

leader.

b) Permainan :
1. Peserta duduk dengan membentuk setengah lingkaran
2. Leader dan co leader berada ditengah dan fasilitator disamping-

samping klien.
3. Leader dan co leader memperkenalkan diri beserta teman temannya
4. Permainan dimulai dengan salah satu klien atau fasilitator memegang

bola yang telah disediakan.


5. Musik diputar oleh operator dan bola mulai dioper kesamping.
6. Ketika musik berhenti maka bola juga berhenti dioper. Orang yang

memegang bola ketika musik berhenti harus maju kedepan untuk

memperkenalkan diri dan bermain peran.


7. Terus berlanjut sampai semua peserta dapat kesempatan bermain
8. Observer mengawasi jalannya permainan
c) Peer Review (Evaluasi Kelompok)
1. Klien dapat mengemukakan perasaannya setelah memperkenalkan

dirinya.
2. Klien mengemukakan perasaannya setelah disapa oleh klien lain dengan

menyebut nama.
3. Klien mengemukakan pendapat tentang kegiatan ini.

d) Terminasi :
1. Klien dapat menyebutkan kembali tujuan kegiatan.
2. Leader menjelaskan kembali tentang tujuan dan manfaat dari kegiatan

kelompok ini.

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 14


3. Antisipasi Masalah :
a) Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
1. Memanggil klien
2. Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan

perawat atau klien yang lain


b) Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
1. Panggil nama klien
2. Tanya alasan klien meninggalkan permainan
3. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan

pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu

klien boleh kembali lagi


c) Bila ada klien lain ingin ikut
1. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang

telah dipilih
2. Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat

diikuti oleh klien tersebut


3. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak

memberi peran pada permainan tersebut

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 15


BAB III
PELAKSANAAN TAK

Tanggal : senin, 16 september 2019


Tempat : Ruang kelasV-A STIKES GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU
Jumlah peserta : 5 Orang dengan masalah GPS : halusinasi penglihatan
Metode : Diskusi dan Permainan.
Pembagian tugas anggota : Leader : Rizan K.E. gonibala
Co-Leader : Disky sugiman
Observer : Cicit T. mamonto
Hasnani sirua
Fasilitator : Sunarti Saleh
Ni Wayan Ayu
Melati Damopolii
Nurwanti mokoginta
Ahmad Gerry Mokoagow
Perawat Ruangan :
Jalannya Acara :
1. FASE PERKENALAN.
a. Mengumpulkan anggota diruang kelas V-A Keperawatan. Perawat melakukan

kontrak ulang untuk mengikuti TAK, perawat berhasil mengumpulkan lima orang

klien sesuai dengan rencana semula.


b. Leader memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan kegiatan TAK kepada klien

kemudian co leader menjelaskan aturan permainan.


2. FASE KERJA
a. Peserta duduk dengan membentuk setengah lingkaran
b. Leader dan co leader berada ditengah dan fasilitator disamping-samping klien.
c. Leader dan co leader memperkenalkan diri beserta teman temannya
d. Permainan dimulai dengan salah satu klien atau fasilitator memegang bola yang

telah disediakan.
e. Musik diputar oleh operator dan bola mulai dioper kesamping.
f. Ketika musik berhenti maka bola juga berhenti dioper. Orang yang memegang

bola ketika musik berhenti harus maju kedepan untuk memperkenalkan diri dan

bermain peran.
g. Terus berlanjut sampai semua peserta dapat kesempatan bermain
h. Observer mengawasi jalannya permainan
i. FASE TERMINASI.
a. Melakukan sharing perasaan antara klien dan perawat tentang terapi aktifitas

kelompok yang dilakukan.


Klien : Merasa senang karena tidak melamun, dapat mengurangi setress, terjalin
keakraban, tidak membosankan, mengisi waktu luang dan klien

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 16


menanyakan kapan ada acara seperti ini lagi.?
Perawat : Merasa senang karena klien dapat kooperatif mengikuti kegiatan TAK.
Merasa dibutuhkan oleh klien.
b. Melakukan evaluasi :
1) Proses
90 % klien berpartisipasi aktif.
90 % Klien dapat memberikan respon verbal dan non verbal yang sesuai

dengan Stimulus external.


90 % Klien mampu bekerja sama dalam kelompok.
100 %Klien mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.
2) Hasil
90 % Klien mampu memperkenalkan diri /menyebutkan nama, alamt serta

mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh klien lain.


80 % Klien mampu menyanyikan sebuah lagu.
50 % Klien mampu mengungkapkan manfaat kegiatan TAK.
c. Terakhir leader menyimpulkan manfaat seluruh kegiatan dan memotifasi kepada

klien untuk melakukan kegiatan serupa/yang lain bersama klien lain.

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 17


BAB IV
PENUTUP

a. KESIMPULAN
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara

kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan sensori. Ada

dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu tujuan terapeutik dan

tujuan rehabilitatif. Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam

penjaringan klien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah Aspek emosi,

Aspek intelektual, dan Aspek social.


Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi.

Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara-suara yang bising atau mendengung, tapi

yang paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang agak

sempurna. Biasanya kalimat tadi membicarakan mengenai keadaan pasien sedih

atau yang dialamatkan pada pasien ituTherapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi

ditujukan pada klien dengan masalah keperawatan: Harga Diri Rendah dan dapat

ditegakkan diagnosis Gangguan konsep diri harga diri rendah.


Pelaksanaan TAK terdiri dari Perawat ruangan, Leader, Co-Leader,

Observer, dan Fasilitator. Pada halusinasi penglihatan pada pelaksaan TAK

dilakukan Bermain dan bernyanyi bersama.

b. SARAN
Saran Sebagai seorang perawat yang dimana kita mungkin akan bekerja

dirumah sakit jiwa atau rumah sakit yang ada pelayanan masalah kesehatan jiwa

untuk dapat melakukan dan mengaplikasikan terapi aktivitas kelompok. Dengan

dilaksanakan terapi aktivitas kelompok diharapkan klien dapat memiliki konsep diri

yang postif dan mampu bersosialisasi kembali dengan lingkungan sekitarnya.

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 18


DAFTAR PUSTAKA

Udayatimade. /2015/05/. Terapi Aktivitas Kelompok.https://blogspot.com.html Akses

tanggal 05 Oktober 2018, Pukul : 13.00

Nindajunita96. /2017/09/. Proposal Terapi Aktivitas Kelompok.

https://blogspot.com.html. Akses tanggal 05 Oktober 2018, Pukul : 13.20

Terapi Aktivitas Kelompok HDR 19

Anda mungkin juga menyukai