Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

BAB 1
KATA PENGANTAR

Segala puji milik Allah, Rabb semesta alam yang menciptakan dan mengatur kehidupan.
Kami meminta pertolongan dan ampunan kepadaNya, dan kami berlindung diri kepada Allah
dari kejahatan diri kami. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, siapapun tidak dapat
menyesatkannya dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang dapat
memberi petunjuk kepadanya.
Syukur kami panjatkan kepada Allah yang telah memberikan kekuatan kepada kami
sehingga dapat menyusun makalah yang berjudul HAKIKAT DAN FUNGSI KURIKULUM.
Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya. Secara khusus kami ucapkan terima kasih kepada Nur Fadliah, S.Pd, M.Pd dosen
mata kuliah PENGEMBANGAN KURIKULUM. Kami menyadari dengan sepenuh hati
bahwasannya makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun sehingga dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat
dalam makalah ini serta dapat membantu dalam penyusunan tugas-tugas atau makalah-makalah
berikutnya. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada siapapun yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini. Kami ucapkan jazakumullahu khoiron katsiro. Aamiin

Gorontalo, 28 september 2019


BAB 2
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Setiap kegiatan memerlukan suatu perencanaan dan organisasi yang dilaksanakan
secara sistematis dan terstruktur agar dapat mencapai tujuan yang ditentukan atau yang
diharapkan. Demikian pula halnya pendidikan, diperlukan adanya program yang
terencana dan dapat mengantarkan proses pembelajaran/pendidikan sampai pada tujuan
yang diharapkan. Proses, pelaksanaan, sampai penilaian dalam pendidikan lebih dikenal
dengan istilah "kurikulum pendidikan".
Kurikulum sangat berarti dalam dunia pendidikan, karena merupakan
operasionalisasi tujuan yang dicita-citakan, bahkan tujuan tidak akan tercapai tanpa
melibatkan kurikulum pendidikan. Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok
dalam pendidikan, dan kurikulum sendiri juga merupakan sistem yang mempunyai
komponen-komponen tertentu.
Komponen kurikulum paling tidak mencakup tujuan, struktur program, strategi
pelaksanaan yang menyangkut sistem penyajian pelajaran, penilaian hasil belajar,
bimbingan-penyuluhan, administrasi, dan supervisi pendidikan.
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat
strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. pendidikan tidak mungkin berjalan
dengan baik atau berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan jika pendidikan tidak
dijalankan sesuai dengan kurikulum. dan kurikulum yang dibuat tidak dapat mencapai
kesempurnaan (titik maksimal) jika dalam penyusunannya, penyusun kurikulum tidak
memahami secara utuh hakikat dan fungsi kurikulum. Dewasa ini pendidikan tidak sesuai
dengan apa diharapkan pemerintah, sebagaimana apa yang termaktub dalam Undang-
Undang Dasar, yakni melahirkan pribadi-pribadi yang beriman dan bertakwa.
Ketimpangan yang terjadi sekarang ini harus ditindaklanjuti sehingga mendapatkan
solusi.
2. Rumusan masalah
1. Apa itu Hakikat Pengembangan Kurikulum?
3. TUJUAN
Menjelaskan apa itu Hakikat Pengembangan Kurikulum
BAB 3
PEMBAHASAN

HAKIKAT PENGEMBANGAN KURIKULUM


Menurut pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus
disampaikan oleh guru dan dipelajari oleh peserta didik, seperti deikemukakan oleh Zais (1976),
yaitu kurikulum sebagai : a racecourse of subject matters to be mastered. Dalam situasi dan
kondisi tertemtu pandangan ini masih dipakai sampai sekarang.
Lebih lanjut Zais (1976) menjelaskan bahwa kurikulum bukan hanya merupakan rencana
tertulis bagi pelajaran melainkan sesuatu yang fungsional, yang memberi pedoman dan mengatur
lingkungan dan kegiatan yang berlangsung dalam kelas. Rencana tulisan merupakan dokumen
kurikulum (curriculum document or inert curriculum), sedangkan kegiatan yang berlangsung
dikelas merupakan kurikulum fungsional (functioning, live or operative curriculum).
Pandangan lain bahwa pengertian kurikulum merentang dari yang sangat sederhana,
yakni kurikulum merupakan kumpulan sejumlah mata pelakaran, sampai kurikulum sebagai
pengembangan kecakapan hidup (life skill), dikemukakan oleh Schubert (1986), yang
menyatakan bahwa kurikulum memuat : sejumlah mata pelajaran, program kegiatan
pembelajaran yang direncanakan, hasil belajar yang diharapkan, reproduksi kebudayaan dan
pengembangan kecakapan hidup. Kurikulum seabagai kumpulan sejumlah mata pelajaran
merupakan pengertian yang menghubungkan kurikulum dengan daftar mata pelajaran yang harus
diajarkan.
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam sistem
pendidikan . Di dalamnya tidak hanya mengandung rumusan tujuan yang harus dicapai, tetapi
juga pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap anak didik. Begitu
pentingnya fungsi dan peran kurikulum dalam menentukan keberhasilan pendidikan, karena itu
kurikulum harus dikembangkan dengan fondasi yang kuat.
Pengembangan kurikulum pada hakekatnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi
dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya. Namun
demikian, persoalan mengembangkan kurikulum bukan merupakan hal yang sederhana dan
mudah. Menentukan isi atau muatan kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan yang
ingin dicapai, sedangkan menentukan tujuan yang ingin dicapai erat kaitannya dengan persoalan
sistem nilai dan kebutuhan masyarakat.
David Pratt (1980) mengemukakan bahwa istilah lebih mengena dibandingkan dengan
pengembangan yang mengandung konotasi bersifat gradual. Desain adalah proses yang disengaja
tentang suatu pemikiran , perencanaan dan penyeleksian bagian-bagian, tehnik dan prosedur
yang mengatur suatu tujuan atau usaha. Dengan pengertian tersebut, pengembangan kurikulum
diartikan sebagai proses atau kegiatan yang disengaja dan dipikirkan untuk menghasilkan sebuah
kurikulum sebagai pedoman dalam proses dan penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di
sekolah.
Seller dan Miller (1985) mengemukakan bahwa proses pengembangan kurikulum adalah
rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus, yang meliputi Orientasi,
pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Seller memandang bahwa pengembangan kurikulum
harus dimulai dari menentukan orientasi, yakni kebijakan-kebijakan umum meliputi enam aspek
tujuan pendidikan, pandangan tentang anak, pandangan tentang proses pembelajaran, pandangan
tentang lingkungan , konsepsi tentang peranan guru, dan evaluasi. Berdasarkan orientasi
selanjutnya dikembangkan kurikulum menjadi pedoman pembelajaran, diimplementasikan dalam
bentuk proses pembelajaran dan dievaluasi. Hasil evaluasi tersebut kemudian dijadikan bahan
dalam menentukan orientasi, begitu seterusnya, hingga membentuk siklus. Dari pendapat Seller
tersebut, pengembangan kurikulum pada hakekatnya adalah pengembangan komponen-
komponen yang membentuk sistem kurikulum itu sendiri serta pengembangan komponen
pembelajaran. Dengan demikian maka pengembangan kurikulum memiliki dua sisi yang sama
penting. Satu sisi sebagai pedoman yang kemudian membentuk kurikulum tertulis (written
curriculum atau document curriculum) dan sisi kurikulum sebagai implementasi (curriculum
implementation) yaitu sistem pembelajaran.
Proses pengembangan memiliki pengertian berbeda dengan perubahan dan pembinaan
kurikulum. Perubahan kurikulum merupakan kegiatan atau proses yang disengaja manakala
berdasarkan hasil evaluasi ada salah satu atau beberapa komponen yang harus diperbaiki atau
diubah, sedangkan pembinaan adalah proses untuk mempertahankan dan menyempurnakan
kurikulum yang sedang dilaksanakan. Dengan demikian pengembangan menunjuk pada proses
merancang sedangkan pembinaan adalah implementasi dari hasil pengembangan. Dari uraian
tersebut disimpulkan bahwa pengembangan dan pembinaan kurikulum merupakan dua kegiatan
yang tidak dapat dipisahkan, pengembangan dan implementasi merupakan dua sisi yang harus
berjalan seiring sejalan. Makna kurikulum akan dapat dirasakan manakala diimplementasikan,
implementasi akan semakin terarah manakala sesuai dengan kurikulum rencana, dan selanjutnya
hasil implementasi tersebut selanjutnya akan memberikan masukan untuk penyempurnaan
rancangan. Inilah hakekat pengembangan kurikulum yang selalu berputar, berjalan, dan
membentuk suatu siklus.
BAB 4
PENUTUP

1. Kesimpulan
Kesimpulan Kurikulum mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam
lembaga pendidikan. Salah satu penentu keberhasilan pendidikan terdapat pada
kurikulum. dan bagus tidaknya kurikulum tergantung kepada perumus kurikulum sendiri.
Kurikulum diharapkan dapat menjadi sarana terciptanya cita-cita/ tujuan pendidikan
nasional, "berkembangnya potensi peseta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab" (Pasal 3
dan penjelasan atas UU RI No. 20 tahun 2003)

2. Saran
Kita sebagai calon pendidik harus mengetahui hakikat dan fungsi kurikulum,
karena kurikulum mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pendidikan.
Pendidikan akan berhasil jika kurikulum yang disajikan bagus dan dapat memenuhi
kebutuhan peserta didik guna mencapai Tujuan Nasional.
BAB 5
DAFTAR PUSTAKA

http://ruslifisikafkip.blogspot.com/2016/02/hakikat-pengembangan-kurikulum.html
http://buku-rahma-detail.blogspot.com/2014/05/pengembangan-kurikulum-di-era-otonomi.html

Anda mungkin juga menyukai