Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KLINIS

UJI KEHAMILAN ( Direct Latex Agglutination)

KELOMPOK 3 BD

Ati Maryanti 1111102000037


Miyadah Samiyah 1111102000034
Happy Rahma Y. 1111102000055
Sonia Ulfah 1111102000116
Sumiati 1111102000124
Rahmi Sertiana 1111102000085
Askandari 1111102000089
Rian Hidayat 1111102000096
Beryl Zahyin A. 1111102000106
Hestiawati 1111102000110

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKUKTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2013
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN

Memperlihatkan bahwa hanya urin wanita hamil yang mengandung hCG (human chorionic
gonadotropine) dan tidak terdapat pada wanita tidak hamil.

1.2 LANDASAN TEORI


A. Fisiologi Kehamilan
Menurut federasi obstetri dan ginekologi internasional, kehamilan didefinisikan sebagai
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu, atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua adalah 15 minggu (minggu ke 13 hingga ke 27), dan
trimester ketiga adalah 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke 40).

Selama siklus ovarium, korpus luteum berdegenerasi dan lapisan dalam uterus yang
sudah dipersiapkan dan bergantung pada lutein akan terlepas jika tidak terjadi pembuahan
dan implantasi. Jika terjadi fertilisasi, blastokista yang tertanam menyelamatkan dirinya dan
tidak tersapu keluar bersama darah haid dengan membuat hCG. Hormon ini, yang secara
fungsional serupa dengan LH, merangsang dan mempertahankan korpus luteum agar tidak
berdegenerasi.

Endokrinologi kehamilan melibatkan perubahan endokrin dan metabolik yang terjadi


pada batas antara ibu dan janin yang dikenal sebagai unit plasenta-janin. Struktur ini adalah
merupakan tempat utama produksi dan sekresi hormon steroid dan protein. Perubahan
endokrin dan metabolik yang terjadi selama kehamilan merupakan akibat langsung dari
sinyal hormon yang dihasilkan unit plasenta-janin. Permulaan dan perkembangan kehamilan
tergantung dari interaksi neuronal dan faktor hormonal. Pengaturan neuro endokrin di dalam
plasenta, pada janin dan kompartemen ibu sangat penting dalam mengarahkan pertumbuhan

Praktikum Biokimia Klinis Page 2


janin dan perkembangannya sebagaimana juga dalam mengkoordinasi awal suatu
persalinan.

Protein-protein yang berhubungan dengan kehamilan dapat ditemukan dalam sirkulasi


maternal segera setelah konsepsi. Sebagai contoh, suatu platelet activating (PAF)-like
substance, yang dihasilkan oleh ovum yang dibuahi dapat terdeteksi segera. Setelah ovulasi
dan fertilisasi, embrio masih berada dalam ampula tuba sampai hari ke tiga. Konsepsi yang
sedang berkembang mengarah pada uterus, melalui bagian istmus tuba, selama 10 jam, dan
kemudian memasuki uterus sebagai suatu embrio 2-8 sel. Pada perkembangan selanjutnya,
antara 3-6 hari setelah konsepsi, embrio menjadi blastokist mengambang dalam rongga
endometrium. Sebelum implantasi, blastokist juga mensekresikan substansi spesifik yang
meningkatkan penerimaan endometrium. Implantasi yang berhasil memerlukan sinkronisasi
yang tepat antara perkembangan blastokist dan pematangan endometrium.

Hanya sedikit informasi yang baru bisa didapatkan mengenai pengaturan hormon steroid
dalam fase nidasi. Embrio awal dan sel kumus oophorus menghasilkan estradiol dan
progesteron sebelum implantasi. Pengambilan secara mekanis sel-sel ini menyebakan
terhentinya sekresi hormon steroid, sementara pengembalian sel melalui co-culture
menghasilkan sekresi steroid seperti semula Berdasarkan penemuan ini, produksi steroid
oleh konseptus diduga tidak berarti pada saat mencapai rongga endometrium, yang pada
akhirnya sel kumulus akan makin berkurang pada saat melintasi tuba fallopii.

Pada fase implantasi salah satu contoh hormon plasenta, gonadotropin korionik manusia
(human chorionic gonadotropine, hCG) merupakan protein dimer yang strukturnya sangat
berhubungan dengan LH (luteinizing hormone). Hormon ini merupakan salah satu produk
pertama sel trofoblas embrio yang penting dalam menginformasikan kepada ibu bahwa telah
terjadi konsepsi. mRNA β-hCG dapat dideteksi saat embrio 8-sel telah terbentuk, walaupun
hCG belum dapat dideteksi dalam aliran darah atau urin ibu sampai 6 hari setelah fertilisasi.
Sekresi hCG berhubungan secara kuantitatif terhadap massa sel sitotrofoblas total di dalam
plasenta. Konsentrasinya dalam serum ibu bertambah dua kali lipat setiap 2-3 hari pada awal
kehamilan ini dapat digunakan sebagai skrining untuk membedakan kehamilan normal
dengan abnormal. Kegagalan peningkatan yang sesuai pada konsentrasi hCG merupakan
indikasi adanya implantasi abnormal seperti kehamilan ektopik (tuba) atau kehamilan

Praktikum Biokimia Klinis Page 3


intrauterin yang tidak dapat hidup. Kadar hCG yang lebih tinggi daripada yang diharapkan
terlihat pada kehamilan kembar dan kehamilan mola.

Peran biologis utama hCG adalah untuk ‘menyelamatkan’ korpus luteum ovarium dari
kematian yang telah diprogram saat 12-14 hari setelah ovulasi. Karena adanya hubungan
struktural yang dekat anatara hCG dan LH, maka hCG dapat berikatan dengan reseptor LH
pada sel luteal. hCG kemudian dapat menggantikan LH, menunjang korpus luteum saat
terjadi kehamilan. Pemeliharaan korpus luteum memungkinkan sekresi progesteron ovarium
yang terus-menerus setelah hari ke-14 pasca ovulasi dan pemeliharaan kehamilan awal.
Pada kehamilan minggu ke-9 (7 minggu sete;ah konsepsi), plasenta telah memiliki massa sel
yang cukup untuk memasok sejumlah besar progesteron yang penting untuk pemeliharaan
kehamilan. Produksi progesteron diambil alih oleh plasenta dan korpus luteum dapat
dihilangkan tanpa efek samping pada pemeliharaan kehamilan. Pada akhir trimester
pertama, hCG juga mentimulasi gonad janin untuk membuat hormon-hormon steroid yang
bertanggung jawab untuk diferensiasi genitalia interna dan eksterna.

Berbagai hormon yang diproduksi oleh plasenta berasal dari sistem dua sel yang
menyerupai interaksi antara neuroendokrin hipotalamus dan kelenjar hipofisis. Misalnya,
GnRH dapat disintesis dan disekresi oleh sel sitotrofoblas plasenta. GnRH dari sitotrofoblas

Praktikum Biokimia Klinis Page 4


menstimulasi produksi hCG oleh sinsitiotrofoblas. Semakin berkembangnya kehamilan dan
setelah plasenta menjadi tempat utama produksi progesteron, peran utama hCG berubah dari
pemeliharaan korpus luteum menjadi pemeliharaan produksi progesteron oleh
sinsitiotrofoblas. Kadar hCG serum menggambarkan perubahan ini dengan meningkat
minggu ke-7 siklus menstruasi dan kemudian menurun drastis sampai kadar yang tetap
selama sisa kehamilan messenger.

B. Sel Desidua dan Hormon Desidua


Desidua adalah endometrium dalam kehamilan. Desidua endometrium adalah tempat
biosintesis hormon steroid dan protein maternal yang berhubungan langsung dengan
kelangsungan dan proteksi kehamilan dari penolakan secara imunologis. Sebagai contoh
jaringan desidua mensekresikan kortisol, dan dengan kombinasi dengan hCG dan
progesteron yang dihasilkan konseptus, kortisol yang dihasilkan desidua bekerja menekan
respon imun maternal membuahkan keadaan imunologis khas yang diperlukan untuk
implantasi konseptus.
Adapun hormon yang dihasilkan sel desidua antara lain prolaktin desidua yang
mempunyai aktivitas biokimia dan biologis identik dengan prolaktin hipofisis. IGF binding
protein-1(IGFBP-1) adalah hormon peptida yang berasal dari sel stroma desidua. Pada wanita
yang tidak hamil, circulating IGFBP-1 tidak berubah selama siklus endometrium. Selama
kehamilan, terjadi peningkatan beberapa kali lipat kadar IGFBP-1 yang dimulai selama
trimester pertama, meningkat pada trimester kedua, dan akhirnya turun sebelum aterm.
IGFBP-1 menghambat ikatan insulin-like growth factor (IGF) pada reseptor di desidua.
Pregnancy protein-14 adalah hormon glikoprotein yang disintesis oleh endometrium sekretori
dan desidua yang terdeteksi sekitar siklus hari ke 24.

C. Kompartemen Plasenta
Fungsi plasenta adalah memastikan komunikasi efektif antara ibu dengan janin yang
tengah berkembang sementara tetap memelihara keutuhan imun dan genetik dari kedua
individu. Pada awalnya plasenta berfungsi secara otonom. Namun pada akhir kehamilan,
sistem endokrin janin telah cukup berkembang untuk mempengaruhi fungsi plasenta dan
menyediakan prekursor-prekursor hormon untuk plasenta.

Praktikum Biokimia Klinis Page 5


D. Hormon Polipeptida Plasenta (hCG)
hCG (human chorionic gonadothropin) disebut sebagai “hormon kehamilan” ini adalah
suatu glikoprotein dengan aktivitas biologis yang sangat mirip dengan LH (luteinizing
hormon), dan keduanya bekerja bersama-sama melalui reseptor LH/hCG membran plasma.
Walaupun diproduksi di plasenta, hCG juga disintesis di ginjal janin dan sejumah jaringan
janin menghasilkan subunit-β atau molekul utuh hCG. Berbagai tumor ganas juga
menghasikan hCG, kadang-kadang dalam jumlah yang sangat banyak terutama penyakit
trofoblast ganas. Pada wanita tidak hamil dan pria, hCG diproduksi dalam jumlah sangat
sedikit.
a. Karakteristik Biokimiawi
hCG adalah suatu glikoprotein (BM sekitar 36.700) dengan kandungan
karbohidrat tertinggi (30%) dibandingkan dengan hormon manusia lainnya. Komponen
karbohidrat terutama asam sialat terminal, melindungi molekulnya dari katabolisme.
Waktu paruh plasma hCG utuh (24 jam) jauh lebih lama daripada LH. hCG secara
structural berikatan dengan tiga hormon glikoprotein lain (LH, FSH, dan TSH). Sekuens
asam amino subunit α dari keempat glikoprotein ini identik; tetapi subunit β FSH dan
TSH, serta subunit β hCG dan LH walaupun memiliki banyak kesamaan ditandai oleh
sekuens asam amino berbeda.
b. Biosintesis
Sintesis rantai α dan β hCG diatur secara terpisah, sebuah gen pada kromosom 6
di q 12 dan q 21 mengkode subunit dari keempat hormon glikoprotein. Kecepatan
sintesis subunit β hCG diperkirakan bersifat membatasi dalam pembentukan molekul
lengkap.
c. Sel Tempat Hormon Berasal
Molekul hCG lengkap terutama disintesis di sinsitiotrofoblast. Namun, telah
dibuktikan bahwa hCG imunoreaktif terdapat di sitotrofoblast sebelum usia kehamilan 6
minggu. Setelah itu, hCG hamper seluruhnya terlokalisasi di sinsitium. Distribusi seluler
serupa untuk hpl imunoreaktif pernah dilaporkan.
d. Pengendalian Biosintesis Subunit hCG
Jumlah mRNA kedua subunit α dan β di sinsitiotrofoblast pada trimester pertama
lebih besar daripada saat aterm. Hal ini mungkin penting dipertimbangkan dalam

Praktikum Biokimia Klinis Page 6


pengukuran hCG plasma sebagai prosedur penapis untuk mengidentifikasi janin
abnormal.
e. Bentuk Molekul hCG di Plasma dan Urin
Terdapat beragam bentuk hCG di plasma dan urin ibu. Sebagian dari bentuk ini
terjadi akibat penguraian enzimatik, dan sebagian lagi terbentuk akibat modifikasi ketika
terjadi sekuens sintesis atau pemrosesan molekul hCG normal. Berbagai bentuk hCG ini
memiliki bioaktivitas dan imunoreaktivitas yang sangat beragam.
f. Subunit Bebas
Kadar subunit β di plasma sangat rendah atau tidak terdeteksi sepanjang
kehamilan manusia, Karena sintesis subunit β bersifat membatasi. Meningkatnya ukuran
oligosakarida pada subunit α bebas menghambat dimerisasi dengan β hCG.
g. Rantai Peptide yang Hilang pada Molekul hCG
Rantai peptida yang hilang tersebut diperkirakan terbentuk akibat kerja enzimatik
pada molekul, yang terjadi di dekat tempat sintesis subunit β.
h. Konsentrasi hCG dalam Serum dan Urin
Konsentrasi hCG dalam urin ibu hampir sejajar dengan konsentrasi di dalam
plasma, yaitu sekitar 1UL/ml pada minggu ke-6 setelah hari pertama haid terkahir,
meningkat ke nilai rata-rata sekitar 100 UL/ml pada hari ke-60 sampai 80 setelah haid
terakhir. Kadar hCG dalam plasma wanita hamil dapat mencapai 15 mg/ml. dimulai
sekitar minggu ke – 10 sampai 12, kadar hCG plasma ibu mulai berkurang. Kadar hCG
dalam plasma dipertahankan pada kadar rendah sepanjang sisa masa kehamilan. Pola
kemunculan hCG dalam darah janin (sebagai fungsi usia gestasi) serupa dengan yang
dijumpai pada ibu, namun seiring dengan perkembangan kehamilan, konsentrasi hCG
dalam cairan amnion menurun sehingga menjelang aterm kadarnya hanya seperlima
daripada kadar di dalam plasma.

Tingkat sekresi hCG meningkat dengan cepat selama kehamilan awal untuk
menyelamatkan korpus luteum dari kematian. Sekresi puncak hCG berlangsung sekitar
60 hari setelah periode haid terakhir. Pada minggu kesepuluh kehamilan, pengeluaran
hCG menurun sehingga tingkat sekresinya rendah yang kemudian dipertahankan selama
kehamilan. Turunnya hCG terjadi pada saat korpus luteum tidak lagi diperlukan untuk
menghasilkan hormon-hormon steroid karena plasenta sudah mulai mengeluarkan

Praktikum Biokimia Klinis Page 7


estrogen dan progesterone dalam jumlah bermakna. Korpus luteum kehamilan mengalami
regresi parsial seiring dengan turunnya sekresi hCG.

Pada kehamilan dengan janin lebih dari satu, kadang-kadang dijumpai kadar hCG
plasma yang meningkat secara bermakna, demikian juga pada janin eritroblastik tunggal
yang terjadi akibat isoimunisasi antigen – D ibu. Kadar hCG dalam plasma dan urin
mungkin sangat meningkat pada wanita dengan hamil mola dan sindrom Down.

i. Pengendalian Sintesis hCG


GnRH plasma kemungkinan berperan dalam pengendalian sintesis hCG. Inhibin
plasenta juga diperkirakan berperan. In vitro, sejumlah besar senyawa bekerja untuk
meningkatkan sekresi hCG oleh trofoblast, misalnya senyawa turunan AMP siklik,
hyphothalamic like hormons (GnRH, CRH), beberapa sitokin, dan berbagai faktor
pertumbuhan.
j. hCG merupakan mediator utama untuk implantas embrio/janin/mudigah, yang berfungsi
mengenalkan embrio untuk dapat beradaptasi di uterus. hCG juga beperan dalam
beberapa hal antara lain: a. meningkatkan sistem kekebalan pada endometrium, b.
membantu meregulasi sel T (CD 4, CD 25, foxp3+), c. regulator uNK (unit natural
killer), d. membantu menyeimbangkan sistem TH1 dan TH2 , dan peranannya dalam
mempertahnkan mediator sistem kekebalan tubuh lainnya seperti; makrofag, T-
komplemen, dan lain-lain.

E. Pemeriksaan Strip Tes untuk Kehamilan


Uji kehamilan didasarkan pada adanya produksi chorionic gonadotropine (hCG) oleh sel-
sel sinsitiotrofoblas pada awal kehamilan. Hormon ini disekresikan ke dalam sirkulasi ibu
hamil dan diekskresikan melalui urin. Human Chorionic Gonadotropine (hCG) dapat
dideteksi pada sekitar 26 hari setelah konsepsi dan peningkatan ekskresinya sebanding
meningkatnya usia kehamilan diantara 30-60 hari. Produksi puncaknya adalah pada usia
kehamilan 60-70 hari dan kemudian menurun secara bertahap dan menetap hingga akhir
kehamilan setelah usia kehamilan 100-130 hari.
Assai darah dan urin memperlihatkan puncak-puncak yang sejajar sekitar 60 hari setelah
konsepsi kemudian menurun ke kadar yang rendah tepat sebelum akhir kehamilan

Praktikum Biokimia Klinis Page 8


(persalinan). Kadarnya dalam serum meningkat dari 50 sampai 100 IU/ml, kemudian
meneurun sampai 10 hingga 20 IU/ml pada akhir kehamilan (persalinan). Nilai hCG dalam
urin memuncak sampai 20.000 hingga 1000.000 IU perhari dan menurun pada kehamilan
lanjut hingga nilainya 4000-11000 IU perhari.

Strategi uji kehamilan tergantung pada seberapa cepat setelah konsepsi diperlukan
diagnosis. Semakin dini konfirmasi itu dilakukan, semakin sensitif dan spesifik uji kehamilan
yang harus digunakan. Tabel 8-7 menunjukkan sensitivitas uji-uji yang tersedia untuk
kehamilan. Ciri penting dari cara RIA baru (beta-subunit hCG) pada kehamilan yang sangat
dini adalah spesifitasnya yang tinggi terhadap sebunit-beta hCG dalam membedakan hCG
dari LH.

Praktikum Biokimia Klinis Page 9


Oleh karena itu, untuk situasi yang umum, jika seorang wanita ingin tahu akan
kemungkinan hamil, uji kehamilan cara imunologis pada urin yang biasa saja sudah cukup.
Apabila diperlukan sensitivitas dan spesifisitas yang lebih tinggi untuk mendiagnosis
kehamilan dini dianjurkan uji RIA.

Untuk mengkonfirmasi kehamilan, spesimen urin pertama pagi hari dianjurkan karena
urin ini konsentrasinya paling tinggi dan ada kemungkinan mengandung kadar hCG yang
tinggi. Darah atau protein dalam urin dan obat-obatan (khususnya metadon dan fenothiazin)
dapat mengganggu uji-uji kehamilan cara imunologis pada urin.

Imunoassay pada urin berbeda dari assay RIA dan RRA dalam hal sensitivitasnya
terhadap hCG, jenis sampel, waktu yang diperlukan untuk pengujian, waktu pengujian yang
memberikan harapan sensitivitasnya terbesar, dan biayanya. Keuntungan dan kerugian
imunoassay cara cepat menggunakan lateks pada lempeng kaca dan imunoassay hCG
menggunakan tabung yang lazim, diperlihatkan dalam tabel 8-8 dan 8-9. Imunoassay pada
urin dapat dikerjakan dengan uji hambatan hemaglutinasi atau aglutinasi lateks.

Uji imunologik untuk kehamilan dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti Rapid
Latex Slide Test, Tube Test Haemaglutinasi (tipe inhibisi) atau Immunochromatographic
assay. Uji-uji tersebut pada dasarnya menggunakan prinsip antigen-antibody yaitu anti-hCG
terhadap kadar hCG (human Chorionic Gonadotropine), hormon yang dihasilkan oleh

Praktikum Biokimia Klinis Page 10


plasenta. Uji yang dilakukan menggunakan serum anti-HCG ini bersifat lebih sensitif, lebih
akurat, lebih murah, dan lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan uji kehamilan yang
terdahulu, yaitu yang menggunakan hewan hidup seperti uji Ascheim-Zondek dan Friedman.

Penggunaan strip hCG urin tes merupakan suatu metode imunoassay untuk memastikan
secara kualitatif adanya human chorionic gonadotropine (hCG) didalam urin sebagai deteksi
dini adanya kehamilan. Human chorionic gonadotropine merupakan sebuah hormon
glikopeptida yang dihasilkan oleh plasenta selama kehamilan. Adanya hCG dan peningkatan
konsentrasinya secara cepat didalam urin ibu membuatnya sebagai penanda untuk
memastikan kehamilan.

Sampel yang dapat digunakan dalam tes kehamilan untuk mendeteksi hCG pada
seseorang dapat berupa serum maupun urin. Jika menggunakan serum, tes kehamilan
dilakukan tidak lebih cepat dari 5 hari setelah pertama kali terlambat menstruasi, sedangkan
jika sampel yang digunakan adalah urin bisaanya dapat diuji saat 3 hari setelah dinyatakan
terlambat menstruasi.

Selain menentukan seorang wanita hamil atau tidak, penggunaan uji anti-hCG ini juga
dapat mendeteksi aborsi yang mengancam atau kematian janin. Kadar hCG juga dapat diukur
pada pria untuk penentuan tumor terstikular.

F. Metode Imunokromatografi
Metode tes kehamilan yang dilakukan adalah metode imunokromatografi dengan
menggunakan sampel berupa air seni (urin). Alat yang digunakan untuk pemeriksaan
merupakan alat yang dijual secara bebas dan dapat dipergunakan kapanpun dan oleh
siapapun. Keuntungan strip uji kehamilan adalah bisa dilakukan sendiri di rumah, prosedur
pengujian yang mudah dilakukan, harga strip yang relatif murah, jenis alat tes bervariasi,
akurasi hasil uji yang tinggi (97 – 99%), serta dapat mendeteksi kehamilan lebih dini.
Mekanisme kerja tes kehamilan melalui air seni ini adalah dengan menggunakan prinsip
adanya ikatan antibodi antigen. Sebagai antigennya adalah adanya protein hormon beta hCG
(hormon yang dihasilkan trofoblas/bagian plasenta) dan sebagai antibodi adalah antibodi
yang dihasilkan binatang kuda yang disuntik hormon beta hCG.

Praktikum Biokimia Klinis Page 11


Antibodi yang berupa protein ini dikloning pada bakteri E coli. Kemudian antibodi dalam
jumlah tertentu ini, setelah direaksikan dengan zat tertentu yang akan berubah warna bila
bereaksi dengan antigen, ditempelkan pada alat pemeriksa. Kadar antibodi yang ada akan
menentukan kepekaannya. Karena itu, ada dua macam kepekaan, yaitu 25 mIU dan 50 mIU.
Kepekaan ini yang menentukan pada hari ke berapa alat ini sudah peka untuk mendeteksi
kehamilan. Sebagai contoh, untuk 25 mIU, dapat mendeteksi kehamilan saat hari pertama
mens berikut, sementara 50 mIU perlu sepuluh hari terlambat.
Aschheim dan Zondek telah menggunakan uji kehamilan dengan penanda hCG sejak
tahun 1920. Uji biologis ini menggunakan hewan (katak, tikus, kelinci) yang kemudian
disuntik dengan serum atau urin perempuan yang diduga hamil untuk melihat reaksi yang
terjadi pada ovarium atau testes hewan percobaan tersebut. Prinsip uji biologik penanda 3
hCG selanjutnya dikembangkan dengan cara mengambil antiserum hCG dari hewan yang
telah memproduksi antibodi hasil stimulasi dengan hCG (protein dengan sifat antigenik). Bila
urin diteteskan ke antiserum maka terjadi mediasi aktifitas antiserum untuk beraksi dengan
partikel lateks yang dilapisi dengan hCG (latex particle agglutination inhibition test) atau sel
darah merah yang telah disensitisasi dengan hCG (hemagglutination inhibition test). Pada
perempuan yang hamil, hCG di dalam urinnya akan menetralisir antibodi dalam antiserum
sehingga tidak terjadi reaksi aglutinasi. Pada perempuan yang tidak hamil, tidak terjadi
netralisasi antibodi sehingga terjadi reaksi aglutinasi.
Alat uji kehamilan untuk dipakai di rumah (home pregnancy test, HPT) yang bisaa
dikenal dengan test pack merupakan alat praktis yang cukup akurat untuk mendeteksi
kehamilan pada tahap awal. Cara penggunaannya relatif mudah, yaitu mencelupkan ujung
alat ke dalam air seni yang ditampung atau menyentuhkan pada aliran air seni ketika buang
air kecil. Bisaanya dianjurkan penggunaan air seni pertama setelah bangun pagi, karena
konsentrasi hormon hCG yang tinggi pada saat itu. Uji kehamilan yang lebih akurat tentunya
adalah tes kuantitatif hormon hCG dalam darah. Bisaanya yang diukur adalah jumlah subunit
beta hormon hCG (ß-hCG) . Setiap test-pack mempunyai kadar sensitivitas berbeda, bisaanya
pada kisaran 25 mIU/ml hCG. Test-pack mulai dapat digunakan 14 hari setelah waktu
konsepsi atau sehari setelah periode haid terlambat. Tetapi dianjurkan tujuh hari setelah
berhubungan suami istri.
Tes kehamilan ini juga dapat menjadi hasil yang positif dalan beberapa keadaan seperti:

Praktikum Biokimia Klinis Page 12


1. Hamil kimia
Banyak kasus kehamilan yang tidak diketahui mengalami keguguran yang disangka haid.
Meskipun angkanya cukup tinggi, saat di test akan positif sebelum terlambat haid, ternyata
saat tiba jadwal haid keluar seperti bisaa jumlahnya dan kehamilan juga keluar bersama haid.
2. Waktu pemeriksaan
Tes kehamilan dilakukan di luar standar yang ditemukan oleh pembuat test, misalnya
terlalu lama. Hal ini akan menyebabkan tes menjadi positif
3. Pengaruh obat dan bahan-bahan kimia
Obat –obat tertentu dapat membuat tes ini positif, seperti: pemakaian hCG untuk terapi
kesuburan dan diet. Obat diuretik dan obat-obat anti Parkinson juga dapat membuat positif
hasil pemeriksaan, bahan kimia atau sabun yang terkontaminasi oada urin juga bisa membuat
tes positif. Vitamin C dosis tinggi juga dikatakan bisa mempengaruhi hasil tes.
4. Adanya tumor dalam tubuh yang menghasilkan hCG seperti tumor jaringan plasenta
(trofoblastik), tumor indung telur yang menghasilkan hCG, dll.
Pemeriksaan hCG dalam darah akan terdekteksi beberapa hari lebih awal dari hCG dalam
urin. Pemeriksaan hCG dalam darah adalah mengukur nilai secara kuantitatif nilai dengan
angka mIU/ml. Pemeriksaan hCG dalam darah hanya dapat dilkukan di laboratorium atau
atas permintaan dokter. Dokter akan menyarankan pemeriksaan hCG dalam darah bila tidak
cukup data untuk memastikan kehamilan. Jika hasil pengukuran menunjukkan kadar diatas
25 mIU/ml, maka hasil positif.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan bila menggunakan tes kehamilan di rumah, yaitu:
1. Nilai sensitivitas dari tes kehamilan
Nilai sensitivitas setiap merek tes kehamilan berbeda, semakin rendah nilai
sensitivitasnya, semakin kehamilan dapat dideteksi. Sensitivitas dinilai dengan mIU/ml,
artinya seberapa rendah jumlah hCG dalam urin yang dapat membuat hasil tes positif.
2. Kadaluarsa tes kehamilan
Pastikan membaca kemasan tes kehamilan sebelum menggunakan, untuk mengetahui
masa berlaku alat tes kehamilan.
3. Tempat penyimpanan
Jika tersedia alat tes kehamilan yang telah disimpan di tempat yang lembab atau panas
(misalnya kamar mandi) sebaiknya tidak digunakan.

Praktikum Biokimia Klinis Page 13


Ada beberapa hal yang memengaruhi hasil positif tes kehamilan dengan urin atau false
negative, beberapa diantaranya:
1. Nilai sensitivitas dari alat yang digunakan
Misalnya level hCG dalam urin saat melakukan pemeriksaan sekitar 25 mIU/ml, dan alat
yang digunakan memiliki nilai sensitivitas 50 mIU/ml, maka hasil akan menunjukkan
negatif.
2. Tes kehamilan dilakukan terlalu dini
Pemilaian tes kehamilan adalah menilai hCG yang dihasilkan oleh plasenta, yang terjadi
setelah embrio berimplantasi atau menempel pada dinding rahim. Waktu implantasi
setiap wanita bervariasi 6-12 hari setelah pembuahan. Bila tes dilakukan terlalu dini,
maka tes akan menghasilkan hasil yang negatif
3. Peningkatan hCG pada level yang berbeda
Pada wanita yang mempunyai peningkatan hCG yang rendah, diperlukan waktu beberapa
hari lebih lama untuk memberi hasil positif pada tes kehamilan.
4. Urin yang digunakan tes sudah tidak terkonsentrasi
Waktu terbaik adalah urin pertama saat bangun tidur karena masih terkonsentrasi. Bila
urin yang sudah terdilutasi akan dapat memengaruhi hasilnya.
5. Penggunaan alat tes dan waktu pembacaan yang tidak tepat

Praktikum Biokimia Klinis Page 14


BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

1. Judul Praktikum
Uji Kehamilan (Direct Latex Agglutination ) dan Test Pack.

2. Tempat Praktikum
Laboratorium Biokimia dan Patologi Lantai 2 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Hari dan Tanggal Praktikum


Senin, 18 November 2013

4. Alat dan Bahan


Alat
Gelas beker 50 mL 2 buah
Plate lateks 1 buah
Pipet plastik dengan tangkai 3 buah

Bahan
Urine ibu hamil usia kandungan 4 bulan
Urine ibu hamil usia kandungan 8 bulan
Kontrol positif
Kontrol negatif
Lateks polistiren

Praktikum Biokimia Klinis Page 15


5. Cara Kerja
Uji lateks polistiren

Cara kerja Gambar

1. Larutan lateks polistiren


diteteskan pada tiga lingkaran
pada plate lateks (lingkaran A,
lingkaran B, dan lingkaran C)
masing-masing 1 tetes.

2. Lalu dimasukkan pada lingkaran


A larutan kontol negative,
lingkaran B urine 4 bulan, dan
lingkaran C urine 8 bulan.

3. Kemudian aduk hingga homogen.


4. Setelah itu diamati pada masing-
4 bulan 8 bln
masing lingkaran. Apabila
terbentuk aglutinasi dalam dua
menit artinya uji positif dan
aglutinasinya lebih dari 2 menit
artinya uji negative. K. Negatif

5. Hasilnya kemudian dicatat.

Praktikum Biokimia Klinis Page 16


Uji menggunakan test pack

Cara Kerja Gambar

1. Urine ditampung ke dalam gelas


beker (gelas beker A untuk urine 4
bulan dan gelas beker B untuk urine
8 bulan).

2. Kemasan aluminium foil test pack


dibuka, kemudian batang steril
diambil dan strip dicelupkan ke
dalam urine 4 bualn dan 8 bulan
selama ½ menit.
Note: stripnya dicelupkan dalam
urine jangan melebihi batas
maksimal yang tertera,

3. Hasil test ditunggu selama 3 menit,


tidak boleh lebih dari 8 menit. Hasil 4 bulan
negative (tidak hamil) hanya muncul
satu garis merah. Hasil positif
(hamil) ditandai dengan munculnya
dua garis merah. Hasil gagal apabila 8 bulan

tidak muncul garis merah sama


sekali.

Praktikum Biokimia Klinis Page 17


2.2 HASIL
4 bulan 8 bulan
Direct Latex Aglutination - +
Test Pack - +

2.3 PEMBAHASAN

Pada praktikum ini akan dilakukan uji kehamilan. Uji kehamilan pada praktikum ini
dilakukan dengan dua cara yaitu direct latex agglutination dan uji menggunakan test pack. Pada
uji ini sampel yang digunakan adalah urin wanita hamil empat bulan dan urin wanita hamil
delapan bulan. Urin yang diambil pada pagi hari pada sekresi urin yang pertama karena pada
waktu tersebut kadar hCG banyak. Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya kandungan hCG pada ibu hamil.

Human Chorionic Gonadotropine (hCG) adalah sejenis glikoprotein yang dihasilkan oleh
plasenta dalam kehamilan. Namun selama plasenta belum terbentuk, hormon ini dihasilkan sel-
sel fungsi tropoblas. Setelah umur kehamilan memasuki 12-13 minggu, hormon hCG ini
dihasilkan oleh plasenta. Hormon hCG mempunyai dua rangkaian rantai peptide yaitu α yang
mengandung 92 asam amino dan β mengandung 145 asam amin. Hormon Chorionic
Gonadotropine (hCG) mempertahankan korpus luteum yang terbentuk ketika sel telur dibuahi
yang dilanjutkan dengan terjadinya ovulasi. Hormon hCG berdampak pada meningkatnya
produksi progesteron oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan.
Produksi hormon hCG akan meningkat hingga hari ke 70 dan akan menurun selama sisa
kehamilan. Hormon ini di ekskresikan melalui urin juga terdapat dalam serum.

Keberadaan hormon protein ini sudah dapat dideteksi dalam darah sejak hari pertama
keterlambatan haid, yang kira-kira merupakah hari keenam sejak pelekatan janin pada dinding
rahim. Kadar hormon ini terus bertambah hingga minggu ke 14-16 kehamilan, terhitung sejak
hari terakhir menstruasi. Sebagian besar ibu hamil mengalami penambahan kadar hormon hCG
sebanyak dua kali lipat setiap 3 hari. Peningkatan kadar hormon ini biasanya ditandai dengan
mual dan pusing yang sering dirasakan para ibu hamil. Setelah itu kadarnya menurun terus
secara perlahan, dan hampir mencapai kadar normal beberapa saat setelah persalinan.

Praktikum Biokimia Klinis Page 18


Pengujian yang pertama dengan direct latex agglutination dimana 3 tetes urin wanita
hamil baik yang empat bulan dan delapan bulan diteteskan pada lempeng objek dan ditambahkan
dengan larutan anti hCG (partikel latex dan zat pengawet). Kemudian diaduk dan didapatkan
hasil pada praktikum ini menunjukkan hasil yang negative (tidak terjadi aglutinasi yang
ditunjukkan dengan butiran-butiran kecil putih) untuk urin wanita hamil empat bulan sedangkan
pada urin wanita hamil delapan bulan didapatkan butiran-butiran kecil putih yang menandakkan
bahwa dalam urin tersebut mengandung hormone hCG (positif).

Prinsip dari pengujian ini adalah proses imunologi dimana terjadi ikatan antara antibodi
dan antigen. Dengan adanya ikatan tersebut maka kondisi menjadi berat sehingga terjadilah
aglutinasi. Menimbang dengan jumlah kadar hCG yang seharusnya meningkat setiap tiga harinya
dan akan terus meningkat beberapa bulan dimulai dengan produksi awal pada hari ke-10 setelah
fertilisasi. Sehingga pada usia kehamilan empat bulan seharusnya kadar hormone hCG ini adalah
yang tinggi dan memungkinkan untuk dapat dideteksi dengan baik. Kemungkinan yang terjadi
yang menyebabkan hasilnya negatif adalah urin yang diperiksa bukan urin wanita hamil. Fungsi
dari hormon ini adalah untuk mempertahankan korpus luteum. Kadar hCG ini akan menurun
pada sisa kehamilan.

Pengujian yang kedua dilakukan dengan test pack. Test pack yang digunakan memiliki
kepekaan hingga 10 mIU/ml urin. Pengujiannya yaitu dengan menampung urin wanita hamil 8
bulan dan 4 bulan ke dalam wadah, celupkan strip sampai tanda batas selama ½ menit. Baca
hasil tes dalam 3 menit. Hasil positif bisa dilihat dengan adanya 2 garis merah pada strip,
sedangkan hasil negatif hanya menghasilkan satu garis merah pada strip. Pengujian pada urin
wanita hamil 8 bulan adalah positif dan pada urin wanita hamil 4 bulan adalah negative.

Antibodi-antibodi yang terdapat pada media tes, yang mempunyai dua strip (garis)
indicator. Hormon hCG yang terdapat pada urine wanita hamil, berperan sebagai antigen.
Antibodi yang digunakan pada media tes ini ada tiga tipe antibodi. Sebagian terdapat enzim yang
dapat menampilkan warna saat menangkap antibodi lainnya. Antibodi tipe 1 bertugas menangkap
antigen, antibodi tipe 2 berjaga-jaga di salah satu strip untuk menambatkan antibodi tipe 1
(berikut antigen yang ditangkapnya) di strip A. Sedangkan antibodi tipe 3 menangkap antibodi
tipe 1 yang tak mendapat pasangan, lalu menambatkannya di strip B. Jika hanya strip B yang

Praktikum Biokimia Klinis Page 19


berwarna berarti tidak terdapat hormon hCG (tidak hamil ). Karena antibodi yang tertambat dan
memberi warna strip itu bukan pembawa hCG melainkan antibodi 3 yang menangkap antibodi 1.
Sebaliknya, kalau kedua strip menampilkan warna maka menunjukkan adanya hCG yang
tertawan di strip A (hamil). Alat uji kehamilan test pack mendeteksi hormon hCG dalam urin
yang diproduksi selama masa kehamilan dengan kepekaan hingga 25 mIU/ml urin.

Untuk urin wanita hamil yang 8 bulan dihasilkan 2 garis pada strip yang menandakan
adanya hormon hCG, sedangkan untuk urin hamil yang 4 bulan hanya dihasilkan 1 garis saja, hal
ini menandakan bahwa tidak adanya hCG pada urin tersebut. HCG pada bulan ke-4 harusnya
masih bisa dideteksi karena kadar hormon hCG ini adalah yang tinggi dan memungkinkan untuk
dapat dideteksi dengan baik. Kadar hormon hCG ini akan menurun pada sisa kehamilan.
Kemungkinan hasil ini negatif adalah urin yang diperiksa bukan urin wanita hamil, atau urin
yang dideteksi terlalu encer sehingga hormone hCG tidak terdeteksi.

Praktikum Biokimia Klinis Page 20


BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Praktikum uji kehamilan ini menggunakan direct latex agglutination dan uji test pack
dengan tujuan mengetahui ada atau tidaknya hormon hCG pada ibu hamil.
2. Prinsip dari pengujian urin wanita hamil ini adalah proses imunologi dimana terjadi
ikatan antara antibodi dan antigen.
3. Hasil uji direct latex agglutination yang didapatkan pada urin wanita hamil 4 bulan
tidak terjadi aglutinasi ( negatif ) dan pada urin wanita hamil 8 bulan terjadi aglutinasi
(positif) ditandai dengan adanya butiran-butiran kecil putih
4. Hasil uji test pack dengan kepekaan 10 ml U/ml urin maka didapatkan hasil negatif
ditandai dengan adanya satu garis merah dalam strip pada urin wanita hamil 4 bulan
dan hasil positif pada urin wanita hamil 8 bulan ditandai dengan adanya dua garis
merah pada strip.
5. Hasil yang didapat dari kedua metoda tidak sesuai dengan literatur yakni pada wanita
hamil 4 bulan dinyatakan kadar hCG tinggi namun pada praktek di lapangan bernilai
negatif. Hal ini diduga bahwa urin tesebut bukanlah urin wanita hamil atau urin yang
akan diuji terlalu encer sehingga hormon hCG tidak terdeteksi.

3.2 SARAN
Sebaiknya, semua praktikan mendapatkan proporsi kerja dalam praktikum agar praktikan
dapat mengerti dengan jelas dan mengamati perubahan yang terjadi sehingga tujuan dari
praktikum ini dapat tercapai.

Praktikum Biokimia Klinis Page 21


DAFTAR PUSTAKA

George Adriaans. Asuhan Antenatal, Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi,
hal: 1-2, 2008.

Hanifa,W dan Saifuddin, A.B. 2005. Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Anwar, Ruswana. Endokrinologi Kehamilan dan Persalinan. Bandung, Mei 2005, hal: 2-10.

Cunningham, Gary, et. All. Williams Obstetrics, 23ed, Mc-Graw Hill, inc. Health Profession
Division, Toronto, International edition, 2010, 117-120.

Marie Tsampalas, Virginie Gridelet, Sarah Berndt, Jean-Michel Foidart, Vincent Geenen, Sophie
Perrier d’Hauteriv. Human Chorionic Gonadotropin: A Hormon With Immunological and
Angiogenic Properties, November 2009, no: 6, 3-6.

G. K. Sabine Lijesen, Iris Theeuwen, Willem J. J. Assendelft & Gerrit Van Der Wal. The Effect
Of Human Chorionic Gonadotropin (Hcg) In The Treatment Of Obesity By Means Of The
Simeons Therapy: A Criteria-Based Meta-Analysis, 1995; 40: 237-243.

Cole L. A. Immunoassay of human chorionic gonadotropin, its free subunits, and metabolites.
Clinical Chemical, 1997;43(12):22, 33-43.

Suririnah. 2008. Buku Pintar kehamilan dan persalinan. Jakarta: PT Gramedia.

Sacher, Ronald A. dan Richard A. McPherson. 2002. Tinjauan Klinis Hail Pemeriksaan
Laboratorium. Jakarta : EGC.

Kee, Joyce LeFever. 1995. Buku Saku Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik dengan
Implikasi Keperawatan. Jakarta: EGC.

Heffner, Linda J. dan Danny J. Schust. At a Glance Sistem Reproduksi Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga Medical Series.

Speicher, Carl E. dan Jack W. Smith. 1994. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif. Jakarta
EGC.

Praktikum Biokimia Klinis Page 22


A. Jagannadha Rao, S. G. Kotagi, and N. R. Moudgal. Effect Of Human Chorionic
Gonadotropin On Serum Levels Of Progesterone And Estrogens In The Pregnant Bonnet
Monkev (Macaca Radiata), March 1981; Vol. 3: No: 1, 83-88.

Kusmarjadi, D., (2008), Tes Hamil Positif Palsu, http//www.teshamil.com/tes-hami-positif-


palsu/html.dikujungi 29 November 2010.

Anonim. 2010. Pengertian hCG (human chorionic gonadotropine) atau karya ilmiah. UNJA
Jambi.
Kayisli U, Selam B, Guzeloglu-Kayisli O, Demir R, Arici satu (2003). "Manusia gonadotropin
korionik memberikan kepada keibuan immunotolerance dan endometrial apoptosis
dengan mengatur sistem ligan Fas-Fas". J. Immunol. 171 (5): 2305–13. PMID
12928375.

Praktikum Biokimia Klinis Page 23


LAMPIRAN

Urin wanita hamil 8 bulan Urin wanita hamil 4 bulan testpack

Pengujian dengan testpack Pengujian urin 8 bulan Pengujian urin 4 bulan

Praktikum Biokimia Klinis Page 24


Hasil negative pada urin wanita hamil Hasil positif pada urin wanita
4 bulan hamil 8 bulan

Hasil :

Tengah : negatif (-) pada urin 4 bulan

Kanan : positif (+) pada urin 8 bulan

Praktikum Biokimia Klinis Page 25

Anda mungkin juga menyukai