Anda di halaman 1dari 9

KARAKTERISTIK DIODA

Bakti Tri Pamungkas (2016-11-122)

ABSTRACK

Conducted an experiment regarding the characteristics of the diode with the aim to determine the
voltage-current characteristics of the diode and the workings of the diode and determine the
characteristics of the Zener diode. The experiment was conducted in 4 different ways forward-bias,
reverse-bias, voltage-current characteristics, and Zener diode loading. From the experiments that have
been carried out it produced that the diode generally works on forward-bias, if the diode is connected
to reverse-bias it will cause a leakage current of very small value. The Zener diode is connected in
reverse-bias and has a breakthrough limit (Vcut-in). if connected forward-bias will work like a diode
in general.

Keywords: Diode, Zener Diode, Forward-bias, Reverse-bias.

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan mengenai Karakteristik Dioda dengan tujuan untuk mengetahui
karakteristik tegangan-arus diode dan cara kerja dari diode serta mengetahui karakteristik dari diode
Zener. Percobaan ini dilakukan dengan 4 macam cara yang berbeda yaitu catu tegangan arah maju,
catu tegangan arah mundur, karakteristik tegangan – arus, dan pembebanan diode Zener. Dari
percobaan yang telah dilakukan dihasilkan bahwa diode secara umum bekerja pada tegangan arus
maju atau forward-bias, jika diode dihubung pada tegangan arus terbalik maka akan menimbulkan
arus bocor dengan nilai sangat kecil. Diode Zener dihubung secara reverse-bias dan memiliki batas
tembus(Vcut-in). jika dihubung forward-bias akan bekerja seperti diode pada umumnya.

Kata kunci: Dioda, Dioda Zener, Tegangan Arah Maju, Tegangan Arah Mundur.
1. PENDAHULUAN

Dioda merupakan suatu elemen saklar elektronis yang hanya mengalirkan arus kesatu
arah saja. Sebuah dioda terdiri dari kristalnya terdapat dua daerah N dan daerah P. Untuk
melindungi kristalnya ia lalu disimpan di dalam tabung atau bahan buatan. (Ing. G. Van Der
Wal, 1983 : 67).

Untuk simbol dari dioda, disimbolkan dengan simbol :

Gambar 1 : Simbol dari Dioda

Dioda adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi sebagai penyearah. Dioda terbuat
dari bahan semikonduktor yang saling dipertemukan. Bahan tipe –p menjadi sisi anode
sedangkan bahan tipe –n menjadi katode (Prihono, 2010 : 19).
Ciri (karakteristik) dioda adalah hubungan antara arus dioda dan beda tegangan antara
tegangan antara kedua ujung dioda. Untuk dioda sambungan p-n, lengkung cirinya adalah
seperti pada gambar 1. Pada lengkung ciri dioda, arus dioda iD = 0 jika VD= 0. Ini sesuai dengan
yang sudah dibahas sebelumnya, yaitu pada keadaan tanpa tegangan (VD = 0) arus mioritas dan
arus mayoritas mempunyai besar sama tetapi arah yang berlawanan, sehingga arus total pada
keadaan tanpa tegangan panjar sama dengan nol. Jika dioda diberi tegangan maju yaitu V D>0,
arus ID mula-mula mempunyai nilai iD ≅ 0, sehingga VD = V potong, setelah mana arus dioda
naik dengan cepatnya terhadap perubahan tegangan dioda VD. Untuk dioda VD. Untuk dioda
silikon V potong ≅ 0,6 V sedang untuk dioda germanium V potong ≅ 0,3 V (Sutrisno, 1985 :
85).

Gambar 2: Grafik panjar maju dan panjar mundur

Misalkan sekarang baterai eksternal dihubungkan melintasi persimpangan , yang


terminal negatif yang terhubung ke p daerah dan positif terminal ke n - wilayah seperti
ditunjukkan pada Gambar 2. Koneksi ini memberikan junction terbalik - bias. Baterai eksternal
secara paralel dengan dan membantu baterai fiktif, meningkatkan penghalang potensial di
seluruh persimpangan dan lebar daerah deplesi. Bahkan pembawa mayoritas dengan energi
terbesar sekarang menemukan hampir tidak mungkin untuk menyeberangi junction. Disisi lain
pembawa minoritas bisa menyeberang persimpangan semudah sebelum dan aliran arus ini di
seluruh . ketika pembawa minoritas menyeberangi persimpangan mereka tertarik untuk baterai
terminal dan kemudian dapat mengalir sebagai arus listrik yang normal dalam sebuah
konduktor . Jadi saat ini , dibawa oleh pembawa minoritas dan dikenal sebagai sebaliknya saat
ini , mengalir melintasi persimpangan . Ini adalah arus kecil karena jumlah pembawa minoritas
kecil : meningkatkan sebagai tegangan baterai meningkat seperti ditunjukkan pada Gambar 2,
tetapi pada tegangan balik kurang dari 1 V menjadi konstan : ini adalah tegangan di mana laju
aliran pembawa minoritas menjadi sama dengan tingkat produksi pembawa oleh kerusakan
termal ikatan kovalen . Peningkatan suhu menghasilkan pembawa minoritas kristal lebih dan
peningkatan terbalik saat ini . Sebuah fitur penting dari persimpangan reverse bias adalah
bahwa lebar daerah deplesi dikendalikan oleh bias terbalik, peningkatan sebagai bias meningkat
(Stan Amos & Mike James, 2000 : 11].

2. METODE PENELITIAN

Diode merupakan komponen aktif semikonduktor dimana bahan yang terbentuk atau
terbuat diantara isolator dan konduktor. Diode disebut juga sebagai penyearah karena hanya
bisa menghantarkan arus dalam satu arah saja. Bila diode diberi tegangan arah maju (forward-
bias) maka arus akan mengalir seperti gambar 1.1, sedangkan bila tegangan diberikan dengan
arah terbalik (reverse-bias) maka arus tidak akan mengalir seperti gambar 1.2.

2.1 Alat dan Komponen


1. Alat
a. Sumber Tegangan (Power Supply)
b. Multitester
c. Jumper
d. Kotak Potensio 10kΩ
2. Komponen
a. diode IN 4002
b. diode Zener
c. resistor 50kΩ
2.2 Langkah Percobaan
I. Catu Tegangan Arah Maju

Gambar 1.6 Catu Tegangan Arah Maju

a. Buat rangkaian seperti pada gambar 1.6


b. Periksa kembali rangkaian sebelum saklar sumber tegangan dimasukan (periksa
polaritas alat ukur)
c. Pada posisi potensio yang memberikan tegangan 0 volt, masukan saklar sumber
tegangan
d. Naikkan tegangan perlahan-lahan (dengan memutar potensio) untuk mencari Vcut-in
(tegangan ambang) dioda
e. Setelah Vcut-in didapatkan dan dicatat, ulangi percobaan secara bertahap V= 0 Volt
sampai potensio P mencapai maksimum
f. Amati dan catat nilai pada amperemeter dan voltmeter

II. Catu Tegangan Terbalik

a. Rangkaian percobaan yang digunakan adalah tetap seperti gambar 1.6, namun posisi
dioda dibalik (katoda dari dioda dihubungkan dengan potensial yang lebih positif)
b. Pada posisi P yang memberikan tegangan V = 0 Volt, nyalakan sumber tegangan
c. Naikan tegangan perlahan-lahan secara bertahap sampai tegangan maksimumnya
d. Amati dan catat nilai pada amperemeter dan voltmeter
III. Karakteristik V-I

Vs

Gambar 1.7 Percobaan Dioda Zener

a. Buat rangkaian seperti gambar 1.7


b. Nyalakan sumber tegangan (dengan posisi potensio minimum)
c. Naikkan sumber tegangan (tanyakan pada asisten) secara perlahan-lahan untuk
memenuhi tabel V1
d. Amati dan catat nilai A dan V2

IV. Pembebanan Dioda Zener

10 KΩ

Gambar 1.8 Pembebanan Dioda Zener

a. Buat rangkaian seperti gambar 1.8, gunakan sumber tetap 5 volt


b. Pada posisi tahanan potensio maksimum masukan sumber tegangan
c. Naikkan arus beban perlahan-lahan secara bertahap mencapai 50 mA
d. Amati dan catat nilai A1 dan A2
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Tegangan Catu Arah Maju

I(μA) Vdioda (Volt)


Vs (Volt)
0.1
2
4 0.2
6 0.3
12 0.4
5 0.1 mA 0.5
1.1 mA 0.6
10 mA 0.7
0 0

Percobaan ini dilakukan untuk menentukan jenis diode, diketahui bahwa pada saat
tegangan diode mencapai 0.6 – 0.7 volt arus mengalami perubahan besar. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa diode yang digunakan merupakan diode dengan jenis silicon (Si).

Chart Title
0.012

0.01

0.008

0.006

0.004

0.002

0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

Series 1 Column1 Column2


3.2 Tegangan Catu Arah Mundur

Vs (Volt) I(μA) Vdioda (Volt)


0.1
2
4 0.2
6 0.3
8 0.4
5 10 0.5
12 0.6
14 0.7
0 0

Percobaan ini untuk mengetahui apakah diode dapat bekerja pada tegangan catu arah
mundur. Pada diode terdapat arus yang mengalir, namun besar arus yang mengalir
sangatlah kecil dan ini dinamakan sebagai arus bocor.

Chart Title
16

14

12

10

0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

Column1 Series 2 Series 3


3.3 Karakteristik V-I

Vs (Volt) V2 (Volt) I (mA)


2 2 3µA
4 4 0.5
6 5 11
8 5 30

Dari percobaan ini untuk mengetahui hubungan antara tegangan dengan arus. Semakin
besar tegangan sumber yang melewati diode Zener keluaran pada diode Zener akan sesuai
dengan batas tembus (Vcut-in) karena diode Zener memiliki fungsi untuk menstabilkan
tegangan yang melewati batas tembus (Vcut-in).

Chart Title
0.035

0.03

0.025

0.02

0.015

0.01

0.005

0
2 4 5 5

Series 1 Series 2 Series 3

3.4 Pembebanan Dioda Zener

Vs (Volt) A1 (mA) A2 (mA)


5 2.5 2.5
5 5 5
5 7.5 7.5
5 10 10

Pada percobaan ini dikarenakan pada diode Zener memiliki hambatan sangat besar
nilainya tak hingga, maka arus lebih mengalir ke hambatan yang paling kecil yaitu 10kΩ.
maka rangkaian tersebut dianggap sebagai rangkaian seri dimana rangkaian seri tersebut
karakteristik nilai arusnya sama.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
diode sebagai komponen aktif semikonduktor secara umum aktif jika dihubung pada
tegangan catu arah maju (forward-bias), pada saat dihubung catu arah mundur (reverse-
bias) arus tidak dapat mengalir, namun ada kemungkinan ada arus yang mengalir akan
tetapi nilainya sangat kecil yang dinamakan arus bocor.

Diode Zener akan aktif saat dihubung pada tegangan arah mundur (reverse-bias) dan
memiliki batas tembus (Vcut-in) ketika melewati batas tembus (Vcut-in) maka diode Zener
berfungsi untuk menstabilkan tegangan. jika diode Zener dihubung pada catu arah maju
(forward-bias) maka akan berfungsi diode secara umumnya.

5. UCAPAN TERIMAKASIH

Sebagai penulis kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada asisten
yang telah membantu dalam percobaan ini dan orang-orang terdekat yang membantu
dalam pembentukan jurnal ini.

6. DAFTAR PUSTAKA

Ing. G. Van der Wal . E.H. Knol. 1983. Ringkasan Elektro Teknik. Jakarta : Erlanngga
Prihoro, ST, MT,dkk, 2010. Jago Elektronika Secara Otodidak. Jakarta : Kawan Pustaka.
Sutrisno, 1985 . Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung : ITB press.

Anda mungkin juga menyukai