Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM 1

PEMISAHAN CAMPURAN MENGGUNAKAN METODE FILTRASI

Mata Kuliah: Praktikum Kimia Dasar

Dosen Pengampu: Muhamad Immaduddin, M. Pd., M. Si.

Oleh:

Helmi Auliya (1710710048)

JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2018
PRAKTIKUM 1

PEMISAHAN CAMPURAN MENGGUNAKAN METODE FILTRASI

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menunjukkan adanya filtrat dan residu, serta mengidentifikasi bahan kertas saring
yang paling efektif untuk digunakan dalam proses filtrasi (T.1)
2. Membedakan jenis campuran homogen dan campuran heterogen menggunakan
metode filtrasi sederhana (T.2)
3. Mengidentifikasi pengaruh surfaktan pada campuran melalui pemisahan dengan
teknik filtrasi (T.3)
B. DASAR TEORI
Materi yang tersusun dari beberapa zat yang berbeda dan setiap zat
penysusunnya memiliki jati diri sendiri. Umpamanya seperti garam kotor, sirup, dan
masih banyaklagi. Oleh karena sifat-sifat setiap zat asal dalam campuran tidak berubah
maka campuran dapat dipisahkan dengan mudah. Kita kenal beberapa cara pemisahan
campuran antara lain penyaringan (filtrasi), penguapan, pelarutan, pengembunan,
penyumbliman, destilasi, dan kromografi. (Hadi, 1997:10-11)
Campuran adalah suatu bahan yang terdiri dari satu atau lebih zat yang berlainan
yang bergabung menjadi satu dan masih mempunyai sifat zat asalnya. Dua zat dapat
bercampur apabila ada interaksi antara partikelnya. Interaksi itu ditentukan oleh wujud
zat dan sifat zatnya. Oleh sebab itu, campuran dapat dibagi atas gas-gas, gas-padat, cair-
cair, cair-padat, dan padat-padat. Cara untuk pemisahan campuran sendiri tergantung
pada jenis, wujud, dan sifat komponen yang terkandung dalam campuran tersebut.
Campuran merupakan suatu materi yang dibuat dari penggabungan dua zat
berlainan atau lebih menjadi satu zat fisik. Tiap zat dalam campuran ini tetap
mempertahankan sifat-sifat aslinya. Sifat-sifat asli campuran:
1. Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia.
2. Mempunyai sifat zat asalnya
3. Terdiri dari dua jenis zat tunggal atau lebih
4. Komposisinya tidak tetap
Campuran dibagi menjadi dua yaitu:
1. Campuran homogen
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, di antara ketiga jenis campuran,
campuran heterogen paling mudah dikenal dan mudah ditemukan di
sekitar kehidupan. Campuran heterogen di sekitar kita dapat dijumpai
sebagai tanah, air lumpur, pasir bangunan, pasir-semen, air-minyak, dan
lain-lain.
2. Campuran heterogen
Campuran homogen dapat dijumpai di sekitar kita misalnya udara, air
gula, air hujan, air cuka, paduan logam, dsb. Udara terdiri dari
campuran gas-gas seperti gas nitrogen, gas oksigen, gas karbon
dioksida, dan gas lainnya. Air gula terbentuk dari campuran antara air
dan gula, sedangkan paduan logam merupakan campuran homogen
antara 2 logam atau lebih.
Campuran homogen memiliki satu ciri khas, yaitu tidak akan memisah
sendiri sampai waktu kapan pun. Oleh karena itu campuran homogen
disebut juga campuran sejati atau populer dengan sebutan larutan.
Jadi dapat didefinisikan bahwa larutan merupakan “campuran homogen
antara dua zat atau lebih”. Dalam larutan, zat dalam jumlah terbanyak
berperan sebagai pelarut, sementara zat lainnya berperan sebagai zat
terlarut.
Filtrasi adalah pemisahan campuran berdasarkan ukuran
partikelnya, yaitu metode pemisahan zat yang memiliki ukuran partikel
yang berbeda dengan menggunakan alat berpori (penyaring/filter).
Penyaring akan menahan zat yang ukuran partikelnya lebih besar dari
pori saringan dan meneruskan pelarut. Hasil penyaringan disebut filtrat
sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu (ampas).
(Sukajiyah. 2011)
Pemisahan dengan cara filtrasi bertujuan untuk memisahkan zat
padat dari zat cair dalam suatu campuran berdasarkan perbandingan
wujudnya. Alat yang kita gunakan untuk menyaring disebut penyaring.
Ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat yang akan disaring.
Sebagai contoh, pemisahan pasir dan kerikil tentu membutuhkan
saringan yang berbeda dengan saringan yang digunakan untuk
menyaring tepung.
Zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan seperti garam
kotor ternyata dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Garam dapur
yang bercampur dengan kotoran kita larutkan dalam air, kemudian kita
saring. Kotoran akan tertinggal dalam kertas saring, sedangkan garam
yang larut dalam air masuk menembus kertas saring. Zat yang tertinggal
dalam kertas saring disebut residu, sedangkan cairan yang dapat
menembus kertas saring disebut filtrat. (Anonim)
Karbon aktif merupakan suatu bentuk arang yang telah melalui
aktifasi dengan menggunakan gas CO2, uap air atau bahan-bahan kimia
sehingga pori-porinya terbuka dan dengan demikian daya absorpsinya
menjadi lebih tinggi terhadap zat warna dan bau.
Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja
yang kontak dengan karbon tersebut. Karbon Aktif digunakan untuk
menjernihkan air, pemurnian gas, industri minuman, farmasi,
katalisator, dan berbagai macam penggunaan lain. Selain di bidang
pengolahan air, karbon aktif dapat digunakan di berbagai industri
seperti pengolahan/tambang emas dengan berbagai ukuran mesh
maupun iondine number. Juga digunakan untuk dinding partisi,
penyegar kulkas, vas bunga, dan ornamen meja. Di balik legamnya,
barang gosong itu ternyata sangat kaya manfaat. Karbon aktif dapat
digunakan sebagai bahan pemucat, penyerap gas, penyerap logam,
menghilangkan polutan mikro misalnya zat organic maupun anorganik,
detergen, bau, senyawa phenol dan lain sebagainya. Pada saringan
arang aktif ini terjadi proses adsorpsi, yaitu proses penyerapan zat - zat
yang akan dihilangkan oleh permukaan arang aktif, termasuk CaCo3
yang menyebabkan kesadahan. Apabila seluruh permukaan arang aktif
sudah jenuh, atau sudah tidak mampu lagi menyerap maka kualitas air
yang disaring sudah tidak baik lagi, sehingga arang aktif harus diganti
dengan arang aktif yang baru. (anonim)
Karbon aktif adalah sejenis absorben (penyerap) berwarna
hitam, berbentuk granula/butiran kecil, yang terbuat dari arang
tempurung kelapa, Kegunaan Karbon aktif adalah untuk media
pengolahan air kotor menjadi bersih (penjernih air) dan membantu
menyerap bau pada air sehingga kadar bau pada air menjadi berkurang.
Penyaringan ialah memisahkan campuran zat padat dan zat cair
berdasarkanperbedaan ukuran partikel komponen campuran. Sublimasi
ialah pemisahan campuran berdasarkan perubahan wujud padat menjadi
gas dan sebaliknya tanpa melalui fase cair. (nani, dkk, 2002:22-25)
Penyarigan yang dilakukan dilaboratorium biasanya
menggunakan kertas saring. Kertas saring memiliki pori-pori yang
relatif kecil, sehingga akan menahan partikel suspensi. Penyaringan
akan menghasilkan residu dan filtrat. Residu yaitu zat padat yang
tertahan oleh kertas saring, sedangkan filtrat yaitu zat cair yang
melewati kertas saring. Sublimasi dapat dilakukan untuk memisahkan
komponen yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak
menyublim. Misalnya pemisahan iodin dari campuran pasir. Ketika
iodin dicampur dengan pasir yang dipanaskan, iodin akan menguap
sedangkan pasir tidak. Uap iodin akan mengkristal ketika menemui
daerah uang cukup dingin. Dengan demikian dapat diperoleh iodin yang
murni.(michel, 2006:90-91)
Belerang diperoleh dengan menggunakan cara menggali dari
kawah gunung berapi. Untuk memperoleh belerang murni, belerang
harus dimurnikan dengan proses sublimasi. Proses pemurnian garam
dari air laut dilakukan diempang-empang sehingga daram yang didapat
tercampur dengan tanah. Untuk membersihkan garam kotor itu, garam
dilarutkan kembali dengan air kemudian disaring lalu diuapkan.
Pemisahan campuran garam kotor ini dilakukan dengan cara
penyaringan (filtrasi). (Hadi,1997:10-11)
C. ALAT DAN BAHAN
ALAT:
1) Small-Paper Table (SPT #01)
2) Mini funnel (corong kecil)
3) 4 botol preparasi
4) Gelas ukur
5) Sendok pengaduk
6) Pipet
7) Gelas ukur

BAHAN:

1) Sampel campuran [1] untuk kontrol


2) Sampel campuran [2]: susu dan minyak goreng, larutan gula pasir
(berwarna) dan sirup.
3) Bahan kertas terdiri dari: [1] Kertas biasa, [2] Tisu, [3] Kertas saring lab.
4) Minyak goreng
5) Deterjen bubuk, Sabun cair, dan Garam untuk percobaan surfaktan

D. PROSEDUR KERJA
T.1
Preparasi sampel campuran

4 sendok bahan dimasukkan dalam botol


preparasi tutup putih

Dicampur dengan 40ml air

Aduk rata
Prose Filtrasi

Kertas saring 1. Lipat sesuai ketentuan dan


taruh diatas corong pemisah

Corong diletakkan pada botol preparasi tutup


putih

Ambil sampel dengan pipet sebanyak 10ml

Masukkan sedikit demi sedikit dengan corong


pemisah

Amati dan cermati hasil

Ulangi dengan bahan kertas lain

T.2 Pilih kertas paling efektif untuk filtrasi

Lipat kertas saring, letakkan di corong pisah

Letakkan diatas botol tutup putih

Masukkan sampel 10 ml pelan-pelan

Identifikasi

Klasifikasi bahan
T.3
Filtrasi 5 ml minyak goreng

Amati dan catat hasil

Tambahkan filtrat minyak dengan 30ml air,


lalu aduk

Amati dan catat hasil

Masukkan 2 sendok deterjen

Aduk

Amati dan catat hasil

Lakukan filtrasi

Amati dan catat hasil

Ulangi dengan mengganti deterjen lain

E. DATA PENGAMATAN
T.1
No Jenis Kondisi Campuran Keterangan
Sebelum Setelah
Kertas
filtrasi filtrasi
1 HVS Cair dan Cair, Proses filtrasi
berwarna bening dan sangat lambat
keruh tanpa tapi hasil
residu filtrasi sangat
bening
2 Tisu Cair dan Cair, keruh Proses filtrasi
berwarna beresidu cepat tapi
keruh residu masih
terbawa oleh
filtrat (keruh)
3 Kertas Cair dan Cair, Proses filtrasi cepat dan hasil filtrasi
Saring berwarna bening bening tanpa residu
keruh dan tanpa
residu
Berdasarkan tabel pengamatan diketahui bahwa jenis kertas yang paling bagus
untuk filtrasi adalah kertas saring karena pada percobaan tersebut diketahui
bahwa kertas saring menghasilkan filtrat yang baik tanpa residu dan berlangsung
cepat.
T.2
No Jenis Kondisi Bahan Keterangan
Awal Setelah Filtrasi
Bahan
Bening/ Berwarna/ Bening/ Berwarna/
keruh tidak keruh tidak
berwarna berwarna
1 Larutan Keruh Berwarna Keruh Berwarna Setelah filtrasi tetap
susu hanya residu
berkurang
2 Larutan Keruh Berwarna Bening Tidak Setelah filtrasi
gula berwarna menjadi bening dan
tidak berwarna
3 Larutan Keruh Berwarna Bening Tidak Setelah filtrasi
tanah berwarna menjadi bening
4 Larutan Keruh Berwarna Bening Tidak Setelah filtrasi
minyak + berwarna menjadi bening dan
air tidak berwarna
5 Larutan Keruh Berwarna Bening Berwarna Setelah filtrasi larutan
sirup + air menjadi bening tanpa
residu tapi tetap
berwarna dan
warnanya memudar
terlihat lebih bening

Keterangan:
a. Larutan susu merupakan campuran homogen
b. Larutan gula merupakan campuran homogen
c. Larutan tanah merupakan campuran heterogen
d. Larutan minyak + air merupakan campuran heterogen
e. Larutan sirup + air merupakan campuran homogen

T.3
No Jenis Kondisi Bahan Keterangan
Awal Setelah Filtrasi
Bahan
Bening/ Berwarna/ Bening/ Berwarna/
keruh tidak keruh tidak
berwarna berwarna
1 Minyak Keruh Berwarna Bening Berwarna Proses filtrasi lambat,
minyak menjadi lebih
encer
2 Minyak + Keruh Berwarna Bening Tidak Proses filtrasi cepat
air berwarna
3 Minyak + Keruh Berwarna Keruh Berwarna Proses filtrasi sangat
air + berbusa lama
deterjen
4 Minyak + Keruh Berwarna Bening Proses filtrasi cepat
air + berbusa ada residu yang
sabun cair tertinggal
5 Minyak + Keruh Berwarna Bening Proses filtrasi cepat
air + larut
garam

Penambahan surfaktan dapat menyatukan campuran air dengan minyak.

F. ANALISIS DATA
Dari Hasil percobaan praktikum di atas menggunakan 3 kertas yaitu kertas
saring, kertas HVS dan tissue, dari percobaan filtrasi dapat dibedakan warna sebelum
dan sesudah filtrasi.
Hasil percobaan pertama Yaitu gula + air menggunakan kertas HVS hasilnya
yaitu larutan gula yang asal mulanya keruh setelah filtrasi warnanya berubah menjadi
bening dan tanpa endapan. Percobaan menggunakan tissue warna larutan gula sebelum
di filtrasi keruh dan setelah di filtrasi juga keruh hal ini disebabkan karena tissue tidak
bisa menyaring dengan sempurna. Dan percobaan ketiga menggunakan kertas saring
hasilnya yaitu larutan gula sebelum filtrasi keruh dan filtrasi warnanya bening dan
proses filtrasi cepat, hal ini dikarenakan kertas saring bisa menyaring dengan sempurna.
sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa kertas saring adalah media terbaik dari ke 3
jenis kertas di atas.
Hasil percobaan kedua Yaitu susu + air menggunakan kertas saring hasilnya
yaitu warna susu yang asal mulanya keruh setelah filtrasi warnanya berubah menjadi
bening dan ada residu berupa endapan. Kemudian larutan gula asal mulanya keruh
setelah filtrasi warnanya berubah bening tanpa residu. Kemudian larutan tanah juga asal
mulanya keruh setelah filtrasi warnanya berubah bening tanpa residu. Kemudian
minyak + air asal mulanya keruh setelah filtrasi warnanya berubah bening tanpa residu.
Terakhir larutan sirup asal mulanya keruh setelah filtrasi warnanya berubah bening
tanpa residu.
Hasil percobaan ketiga yang pertama yaitu minyak, sebelum di filtrasi minyak
kental dan berwarna keruh dan setelah di filtrasi berwarna bening dan encer. Kedua
yaitu minyak + air, sebelum di filtrasi keruhdan berwarna setelah di filtrasi bening dan
tidak berwarna. Ketiga Minyak + air + deterjen, sebelum di filtrasi keruh berbusa dan
berwarna dan setelah difiltrasi keruh dan berwarna. Keempat, miyak + air+ sabun cair,
sebelum di filtrasi keruh berbusa dan berwarna dan setelah di filtrasi menjafi bening dan
berwarna. Kelima, minyak + air + garam, sebelum di filtrasi keruh larut dan berwarna
dan bening tidak berwarna.

G. PEMBAHASAN
Filtrasi adalah sebuah metode yang digunakan dalam pemisahan zat padat dari
cairan berdasarkan ukuran partikel yang berbeda – beda melalui saringan, filtrasi dapat
diterapkan dalam menetralkan sirup + air, minyak + air, menjadi filtrat. Berdasarkan
hasil pengamatan maka diperoleh data bahwa proses penyaringan dengan kertas saring
dapat menyaring dengan sempurna. Sedangkan, penyaringan dengan kertas hvs dan tisu
penyaringan tidak kurang maksimal adapun faktor-faktor yang menyebabkan tidak
efektifnya hasil pratikum adalah masalah teknis karena filtrasi dilakukan dengan cara
yang minimalis.

H. KESIMPULAN
Kertas yang digunakan paling efektif untuk penyaringan adalah kertas saring,
karena kertas saring adalah kertas khusus yang sudah dibuat untuk proses penyaringan,
sehingga proses penyaringan menggunakan kertas saring menghasilkan cairan yang
encer dan tidak meninggalkan endapan.
Larutan yang berbentuk homogen diantaranya adalah larutan susu dan gula. Dan
larutan heterogen diantaranya adalah sirup + air dan minyak + air

DAFTAR PUSTAKA

Kartini, Nani, dkk. 2002. Kimia 1. Jakarta: PT Bumi Aksara

Petrucci Ralph H., 1996, Kimia Dasar Jilid 1, Erlangga, Jakarta

Prabawa, Hadi. 1997. Ilmu Kimia. Jakarta: Erlangga

Purba, Michael. 2006. Ipa Kimia. Jakarta: Erlangga


Diakses dari: http://file.upi.edu/Direktori/DUAL
MODES/KONSEP_DASAR_KIMIA_UNTUK_SD/BBM_2.pdf pada senin, 15/10/18
pukul 20.50

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai