Anda di halaman 1dari 13

ABSTRAK

Semua organisme tersusun atas sel-sel. Sel merupakan unit terkecil dari suatu
bentuk kehidupan, dan juga mempunyai bagian-bagian untuk menunjang fungsi
tersebut. Tujuan dari praktikum Anatomi Tumbuhan ini yaitu untuk melihat
gerakan atau aliran plasma dari rotasi melalui pengamatan kloroplas. Alat dan
bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu mikroskop, silet, pipet, kaca
penutup, kaca preparat, dan daun Hydrilla verticilatal vallesneria sp. Pada
pengamatan diketahui hasil pada perbesaran 10 x bahwa sel Hydrilla verticillata
berbentuk segi empat yang sangat beraturan dan tersusun seperti batu bata, dan
juga terlihat dinding sel. Pada perbesaran 40 x, terlihat plastida nya bergerak-
gerak memutari sel. Aliran sitoplasma pada Hydrilla verticillata terdiri dari dua
gerakan yaitu gerakan rotasi dan sirkulasi.

Kata kunci: Sel, Sitoplasma, Sayatan, Mikroskop, Hydrilla verticilata.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam ilmu biologi tumbuhan adalah organisme eukariot (memiliki
nukleus dan organel sel) multiseluler yanng tergolong kedalam kerajaan
plantae. Di dalamnya terdiri atas beberapa klad (kelompok) yakni, tanaman
berbunga, gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka, lycopodiopsida
(tumbuhan bersprora), paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau.hampir
semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, yakni memproduksi energi sendiri
dengan mengubah energi cahaya matahari melalui proses fotosintesis dalam
organel sel bernama kloroplas. Namun ada juga tumbuhan yang bersifat parasit
dan beberapa sudah tidak memiliki kemampuan fotosintesis dengan sedikit
atau bahkan tanpa klorofil (Cavalier, 1981).
Untuk mempelajari tentang dunia tumbuhan biasanya dimaulai dari sel-sel
terlebih dahulu kemudian jaringan penyusun tubuh tumbuhan tersebut.
Menurut Wijana (2015), Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi
dasar kehidupan dalam arti biologi. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung didalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom
asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Sel sendiri sebagai dasar
penyusun suatu organisme yang terdiri dari inti/nukleus. Jadi sel merupakan
kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan juga merupakan unit
penyusun semua makhluk hidup.
Pada anatomi tumbuhan sel biasanya dianggap sebagai satuan fungsi
organik terkecil dalam tumbuhan. Sel tumbuhan dibatasi oleh dinding sel dan
disebelah dalam batas itu terdapat zat tempat berlangsungnya reaksi kimia yang
diperlukan untuk kehidupan sel. Sel hidup senantiasa mengandung
protoplasma, karena protoplasma didefinisikan sebagai isi sel hidup, dan tidak
mencakup dinding sel. Protoplasma sebuah sel disebut protoplas. Dengan
demikian, sel dapat dibagi menjadi (1) Protoplas, yakni seluruh bagian dalam
sel, dan (2) Dinding sel yang mengelilinginya. Protoplas dapat dibagi menjadi
sitoplasma dan nukleus. Sitoplasma meliputi retikulum endoplasma, diktiosom,
mitokondria, plastida, mikrobodi, ribosom, vakuola, dan zat ergastik.
Sitoplasma adalah bagian protoplasma berupa cairan kental atau yang lebih
pekat seperti agar-agar. Sebagian besar (85-90%) sitoplasma terdiri dari air,
disamping senyawa yang berada dalam larutan sebagai koloid atau terlarut
(Hidayat, 1995).

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum Anatomi Tumbuhan ini yaitu untuk melihat
gerakan atau aliran plasma dari rotasi melalui pengamatan kloroplas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sel
Sel adalah suatu satuan dasar dari kehidupan yakni merupakan suatu
satuan terkecil dari sesuatu benda yang kita nyatakan “ hidup”. Hal ini
dinyatakan oleh Theodor Schwann dengan jelas bahwa semua organisme
hidup, baik yang bersel tunggal maupun tersusun dari kelompok-kelompok sel,
tersusun dari sel-sel (1839). Pernyataan Schwann tersebut dilandasi oleh suatu
proses yang dikemukakan oleh Rudolf Von Virchow dalam pernyataannya
kemudian yang berbunyi: “semua sel hanya timbul atau berasal dari sel-sel
yang telah ada terlebih dahulu” (1858). Pernyataan Virchow ini selanjutnya
ternyata sesuai dengan hasil penelitian Louis Pasteur (1822-1861), yang
membuktikan bahwa di dunia ini tidak ada sesuatu benda hidup pun yang tidak
berasal dari benda hidup yang lain (Wijana, 2015).

B. Bagian-Bagian Sel
Menurut Wijana (2015), bagian-bagian sel meliputi, yaitu:
1. Membran sel, adalah lapisan luar yang mengatur apa saja yang masuk dan
keluar dari sel.
2. Sitoplasma, adalah bagian sel yang terbungkus membran sel.
3. Mitokondria, menguraikan gula dan glukosa untuk mengeluarkan simpanan
energi kimianya, yang memberi sumber tenaga dari proses-proses sel.
4. Ribosom, mirip pabrik kecil yang menghasilkan zat-zat baru, terutama
protein, yang merupakan bagian struktur utama atau “penyusun” sel.
5. Lisosom, merupakan tempat sampah bagi sel, yang menguraikan semua
sampah yang tidak diinginkan.
6. Badan golgi, adalah pusat pengiriman pada sel, tempat zat-zat kimia
dikemas di dalam membran-membran sangat kecil untuk dikirim ke tempat
yang membutuhkan.
7. Nukleus atau inti, adalah pusat kendali pada sel, yang mengirimkan perintah
melalui suatu zat kimia yang disebut RNA kurir kapan pun sebuah zat kimia
baru yang di butuhkan.
C. Teknik Pembuatan Sayatan Preparat Segar
Bentuk sel epidermis dan organel-organel sel pada sampel dapat diamati
dengan membuat preparat anatomi sayatan segar pada objek yang akan
digunakan. Pertama, objek yang akan diteliti disayat dengan sayatan yang
sangat tipis, kemudian sayatan tersebut diletakkan diatas kaca objek yang telah
diberi air ataupun reagen lain setelah itu ditutup perlahan dengan cover glass
dengan bantuan jarum jara. Pada prinsipnya ada 3 macam sayatan berdasarkan
bidang pemotongan, yaitu sayatan melintang (tegak lurus sumbu horizontal
objek), sayatan membujur (sejajar sumbu horizontal objek), dan sayatan tengah
(sejajar atau tegak lurus pada bagian tengah objek (Chotimah, 2016).

D. Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang memungkinkan perbesaran citra obyek untuk
mengamati rincian dari obyek tersebut. Perkembangannya mulai dari
mikroskop optik yang menggunakan satu seri lensa gelas untuk membelokkan
gelombang cahaya tampak agar menghasilkan citra yang diperbesar, mikroskop
petrografik, mikroskop medan-gelap, mikroskop rasa, mikroskop ultraviolet,
mikroskop medan dekat dari mikroskop elektron yang menggunakan berkas
elektron untuk mengiluminasi obyek. Jenis mikroskop optik umuoulya tidak
dapat membentuk citra yang lebih kecildari pada panjang gelombang cahaya
yang digunakan, jadi kekuatan perbesaran mikroskop optik dibatasi oleh
panjang gelombang cahaya. Elektron memiliki panjang gelombang yang jauh
lebih kecil daripada panjang gelombang cahaya, jadi mikroskop elektron dapat
melihat struktur yang lebih kecil. Panjang gelombang cahaya tampak terkecil
adalah 4.000 angstroms, sedangkan panjang gelombang elektron yang
digunakan pada mikroskop elektron biasanya dalam orde angstrom tergantung
tegangan pemercepat yang digunakan (J = Ji5OlV). Dengan mikroskop
elektron dapat diperoleh perbesaran obyek dengan resolusi tinggi sampai
ratusan ribu kali dibandingkan mikroskop optik yang maksimum hanya dua
ribu kali perbesaran dengan rincian obyek kurang terlihat dengan jelas
(Syamsa, 2000).
E. Hydrilla verticillatal
Hydrilla verticillata adalah genus dari tumbuhan air. Karakteristiknya yaitu
batang tumbuh hingga panjang 1-2 m, daun diatur dalam whorl sejumlah 2-8 di
sekitar batang, setiap daun masing-masing panjangnya 5-20 mm dan lebarnya
0,7-2 m, dengan gerigi kecil di sepanjang tepi daun. Hydrilla adalah berumah
satu/monoecious (kadang-kadang berumah dua/dioecious), dengan bunga
jantan dan betina di produksi secara terpisah pada tumbuhan tunggal. Hydrilla
bereproduksi terutama secara vegetatif dengan fragmentasi, rimpang, dan
turion (Blamey & Grey, 1989).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Adapun praktikum tentang pengamatan komponen sel ini dilaksanakan
pada hari Jumat, 13 September 2019, pukul 08.50-10.30 WIB, bertempat di
Laboratorium Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Raden
Fatah Palembang.

B. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu
mikroskop, silet, pipet, kaca penutup, kaca preparat, dan daun Hydrilla
verticilatal vallesneria sp.

C. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum kali ini yaitu:
1. Buat sayatan mesofil/permukaan daun, tempatkan diatas kaca objek lalu
ditetesi dengan air dan ditutup dengan kaca penutup.
2. Amati gerakan plasmanya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel. Hasil Pengamatan Aliran Sitoplasma pada Hydrilla verticillata.
No. Gambar pengamatan Gambar Referensi Keterangan
1. Dinding Sel
1 2. Plastida
3. Sitoplasma
4. Perbesaran 40x
2
1.

(Doc. Pribadi, 2019) (Scientific, 2011)

1. Dinding Sel
2. Plastida
1 3. Perbesaran 10 x

2. 2

(Doc. Pribadi, 2019) (Scientific, 2011)

B. Pembahasan
Anatomi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur
tumbuhan melibatkan fungsi organik terkecil dalam tumbuhan yaitu sel. Sel
adalah unit struktural dan fungsional terkecil penyusun makhluk hidup.
Bagian-bagian sel meliputi yakni, membran sel, sitoplasma, mitokondria,
lisosom, ribosom, badan golgi, dan nukleus. Menurut Wibowo (2007), sel
adalah struktur terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang mampu
melakukan metabolisme, reproduksi, dan kegiatan kehidupan lainnya yang
menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Komponen sel tumbuhan
meliputi dinding sel, membran plasma, protoplasma (sitoplasma, organel sel,
dan inti sel), non protoplasma (vakuola dan zat ergastik). Protoplasma
merupakan keseluruhan isi sel yang terdiri atas; sitoplasma yaitu bahan
protoplasma yang menyelubungi badan protoplasmik dan nonprotoplasmik,
mengandung butir-butir, dan sistem membran; inti sel merupakan pusat sintesis
dan pengaturan aktivitas sel, serta menentukan sifat-sifat hereditas suatu
organisme; organel sel terdiri atas plastisida, mitokondria, vakuola, ribosom,
badan golgi, dan retikulum endoplasma.
Berdasarkan pengamatan pada daun Hydrilla verticillata dengan
perbesaran 10 x terlihat bahwa sel Hydrilla verticillata berbentuk segi empat
yang sangat beraturan dan tersusun seperti batu bata, dan juga terlihat dinding
sel. Dan juga sel ini memiliki kloroplas ( plastida berwarna hijau).
Berdasarkan pengamatan pada daun Hydrilla verticillata dengan
perbesaran 40 x, diketahui bahwa sel Hydrilla verticillata merupakan sel hidup,
karena mempunyai bagian-bagian sel diatas, dan juga didukung oleh adanya
gerakan aliran sitoplasma yaitu pada bagian sel-sel penyusun ibu tulang daun
yang memanjang ditengah-tengah daun. Pergerakan ini menandakan adanya
sifat-sifat hidup dan tidak akan terlihat jika Hydrilla verticillata tidak direndam
di dalam air. Menurut Campbell (2000), sel hidup adalah sel yang masih
memiliki peranan penting dalam metabolisme kehidupan dari makhluk hidup,
hal itu ditandai dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel, atau dengan
adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Menurut Sartiningsih
(2015), Bahan Ergastik/non-protoplasmik adalah benda mati yang terdapat
dalam sel tumbuhan, benda ini terdiri atas substansi (bahan) organik/anorganik,
dapat bersifat cair ataupun padat.
Aliran sitoplasma pada sel Hydrilla verticillata akan menggerakkan
plastida melewati beberapa vakuola kesegala arah, yakni dari satu sel ke sel
lain yang disebut dengan sirkulasi, aliran ini biasanya terdapat pada sel
tumbuhan yang masih muda, karena pada tumbuhan muda, sel-sel masih dalam
tahap pertumbuhan dan perkembangan, sehingga masih membutuhkan bahan-
bahan organik untuk sintesis komponen-komponen sel. Sedangkan aliran
sitoplasma yang mengelilingi hanya satu vakuola disebut aliran rotasi. Arah
aliran yang sitoplasma yang diamati tadi merupakan arah yang berupa sirkulasi
atau aliran yang tidak lebih dari satu arah seperti searah dengan jarum jam.
Menurut Song (2012), gerak tumbuhan pada Hydrilla verticillata termasuk
dalam gerak edonom dimana terjadinya nutasi yakni pergerakan pada area
ujung batang yang sedang mengalami pertumbuhan.

BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Aliran sitoplasma pada Hydrilla verticillata terdiri dari dua gerakan yaitu
gerakan rotasi dan sirkulasi. Gerakan sirkulasi adalah bergeraknya plastida
melewati beberapa vakuola kesegala arah, yakni dari satu sel ke sel lain dan
terjadi pada ibu tulang. Sedangkan, gerakan rotasi adalah plastida bergerak
mengelilingi sel dan hanya terjadi di dalam satu sel. Pergerakan plastida
tersebut merupakan gerakan edonom.

B. Saran
Kedepannya nanti untuk praktikan agar lebih fokus dan berhati-hati dalam
menggunakan alat laboratorium. Maka dari itu diharapkan kritik dan saran dari
dosen pengampu agar praktikan bisa lebih baik lagi untuk praktikum
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Blamey, M., & Grey, C. W. (1989). Flora of Britian and Northern Europe.
Campbell, N. A. (2000). Biologi Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Cavalier, S. T. (1981). BioSystem. Eukaryote Kingdoms: Seven or Nine?, 14(3-4),
461-481.
Chotimah, H. H. (2016, Februari 03). (DOC) Pengenalan Mikroskop, Pembuatan
Preparat Segar, Pengamatan Aliran Sitoplasma, Zat Ergastik Pati dan
Kristal, Pembuatan Larutan Sukrosa dan Plasmolisi. Retrieved from
https://www.academia.edu</29967917
Hidayat, E. B. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji . Bandung: ITB.
Sartiningsih, A. N. (2015). Benda Ergastik di Dalam Sel. Bogor: Universitas Nusa
Bangsa.
Song, N. (2012). Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains
Program Studi Biologi FMIPA, 12(1), 29-34.
Syamsa, M. A. (2000). Pengolahan Citra Digital dan Analisis Kuantitatif Dalam
Karakterisasi Citra Mikroskopik. Jurnal Mikroskopis dan Mikroanalisis,
3(1), 25.
Wibowo, Y. (2007). Biologi. Jakarta: Yudistira.
Wijana, N. (2015). Biologi Dasar. Yogyakarta: Innosain.
LAMPIRAN POTO

(Doc. Pribadi, 2019) (Doc. Pribadi, 2019)

Anda mungkin juga menyukai