Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI KOPERASI DAN UMKM

Oleh :
Ni Putu Candra Virgayanti 1617051038
Ni Komang Aryaningsih 1617051057
Desak Kadek Ega Dewi Julianingsih 1617051058
Santa Tifanny Margaretha Datu 1617051068

KELAS : 7D

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2019
BAB 3

ANALISIS TRANSAKSI DALAM USAHA MIKRO, KECIL, DAN


MENENGAH (UMKM)

A. AKUNTANSI DAN SIKLUS AKUNTANSI


 Akuntansi
Akuntansi adalah proses sistematis untuk mengolah transaksi
menjadi informasi keuangan yang bermanfaat bagi para penggunanya
(Warsono, 2010). Akuntansi digunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan informasi keuangan dalam wujud laporan keuangan.
 Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi adalah serangkaian kegiatan akuntansi yang
dilakukan secara sistematis, dimulai dari pencatatan akuntansi sampai
dengan penutupan pembukuan. Siklus akuntansi bukan hanya dilakukan
pada perusahaan besar, tetapi siklus akuntansi pada UMKM pun berlaku
dan wajib diterapkan. Secara rinci, proses siklus akuntansi dapat diuraikan:
1. Timbulnya bukti transaksi
Tahap pertama adalah munculnya transaksi baik itu secara kredit
ataupun tunai, yang mana dari transaksi tersebut akan ada bukti
transaksinya. Bukti transaksi adalah bukti tertulis yang menunjukkan
bahwa telah terjadinya transaksi pada waktu itu.
2. Menjurnal setiap transaksi yang terjadi
Tahap selanjutnya adalah menjurnal setiap kali ada bukti ke dalam
jurnal umum. Jurnal umum adalah sebuah jurnal yang dipergunakan
untuk mencatat setiap adanya bukti transaksi ke dalam kolom debet dan
kredit secara sistematis dan kronologis. Pencatatan harus dicatat secara
berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya bukti agar tidak terjadi
kekeliruan apabila ada penarikan keuangan.
3. Memposting data jurnal umum ke buku besar
Tahap yang ketiga adalah memindahkan setiap akun sejenis dari JU
ke buku besar yang dinamakan posting. Buku besar adalah buku yang
digunakan untuk menggolongkan akun sejenis ke dalam sebuah tabel
yang akan dicari saldo akhir dari masing-masing akun, dimaksudkan
untuk mempermudah dalam pembuatan neraca lajur yaitu untuk
mengetahui besar saldo masing-masing akun.
4. Memasukkan saldo tiap akun ke neraca saldo sementara
Langkah berikutnya adalah memasukkan/memindahkan akun
beserta saldonya ke neraca saldo sementara, tujuannya untuk
memastikan balance atau tidak debet dan kreditnya sebelum
dimasukkan neraca lajur.
5. Membuat ayat jurnal penyesuaian (AJP)
AJP adalah jurnal yang dilakukan pada akhir periode untuk
melakukan penyesuaian terhadap saldo perkiraan (akun) yang
menunjukkan keadaan sebenarnya. Tujuan pembuatan AJP adalah agar
pada akhir periode akun nominal (harta, utang, modal) dan akun riil
(pendapatan dan beban) menunjukkan keadaan sebenarnya.
6. Membuat neraca lajur atau kertas kerja
Tahap selanjutnya adalah memasukkan data yang ada pada neraca
saldo sementara dan AJP ke dalam kolom tabel neraca lajur yang
tersedia. Neraca lajur atau kertas kerja adalah selembar kertas berkolom
yang digunakan untuk memasukkan data dan menghitung saldo data
tiap kolom. Terdapat 10 kolom yang terbagi menjadi 5 bagian yaitu
neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah disesuaikan, laba/rugi,
dan neraca.
7. Pembuatan laporan keuangan
Laporan keuangan adalah catatan yang berisikan informasi
mengenai keadaan keuangan perusahaan untuk menggambarkan kinerja
perusahaannya. Ada 5 jenis laporan keuangan yaitu:
a. Laporan laba/rugi, untuk mengetahui untung/rugi yang terjadi dari
selisih debet dengan kredit.
b. Laporan perubahan modal, untuk mengetahui berapa besar
perubahan besarnya modal yang terjadi dalam periode itu.
c. Laporan neraca, berisi posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada
periode tersebut.
d. Laporan arus kas, untuk mengetahui alur keluar masuk kas yang
terjadi selama periode tersebut.
e. Catatan akhir laporan keuangan (CALK).
Namun yang biasa dan sering dibuat hanya ada 3 yaitu laporan
laba/rugi, laporan perubahan modal, dan laporan neraca.
8. Menutup akun dengan jurnal penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang digunakan untuk menutup akun-
akunnominal sementara yang dilakukan di akhir periode. Tujuannya
untuk menyajikan neraca awal periode berikutnya setelah dilakukan
penutupan. Akun yang ditutup antara lain akun nominal (pendapatan
dan beban), modal, dan prive.
9. Membuat jurnal pembalik
Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik akun tertentu yang
ada pada ayat jurnal penyesuaian, yang memiliki pengaruh transaksi
rutin pada periode berikutnya. Akun-akun AJP yang akan dibalik yaitu
beban yang masih harus dibayar, pendapatan yang masih harus
diterima, beban dibayar dimuka (pendekatan beban), pendapatan
diterima dimuka (pendekatan pendapatan). Tujuan jurnal pembalik
untuk menghindari risiko terjadinya pencatatan dua kali pada periode
berikutnya.

B. LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut dan digunakan untuk
menentukan berbagai macam kebijakan perusahaan. Informasi yang
didapatkan dari laporan keuangan antara lain:
1. Informasi kinerja keungan perusahaan, mengenai laba atau rugi selama
satu periode dapat dilihat melalui laporan laba rugi.
2. Informasi perubahan jumlah modal pemilik dalam suatu perusahaan dapat
dilihat melalui laporan perubahan modal.
3. Informasi posisi keuangan perusahaan terkait dengan sumber dana dan
jenis penggunaan dana dapat dilihat dalam neraca.
4. Informasi pemasukan uang (kas) dan pengeluaran uang (kas) dapat dilihat
dalam laporan aliran (arus) kas.

 ELEMEN LAPORAN KEUANGAN


Contoh-contoh laporan keuangan dan elemen-elemen pembentuk
laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Contoh Laporan Laba/Rugi
SAGARA
Laporan Laba/Rugi
Untuk periode Januari 2012 (dalam rupiah)
Pendapatan usaha 14.000.000
Dikurangi:
Biaya gaji 3.000.000
Biaya penyusutan peralatan 1.500.000
Biaya listrik, air, dan telepon 500.000
Total biaya operasional (5.000.000)
Laba (Rugi) operasional 9.000.000
Ditambah:
Pendapatan lain-lain 2.000.000
Laba (Rugi) bersih 11.000.000
Contoh Laporan Perubahan Ekuitas
SAGARA
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk periode Januari 2012 (dalam rupiah)
Ekuitas awal 1 Januari 2012 20.000.000
Ditambah:
Penyetoran modal saham selama periode
berjalan
5 Januari disetor kas sebagai modal 7.000.000
11 Januari disetor komputer sebagai modal 3.500.000
Total setoran periode berjalan 10.500.000
Ditambah: Laba bersih 11.000.000
Dikurangi: Prive (pengembalian ekuitas) (1.000.000)
Ekuitas akhir (31 Januari 2012) 40.500.000

Contoh Neraca
SAGARA
Neraca
Per 31 Januari 2012 (dalam rupiah)
Aset Utang
Kas 11.000.000 Utang usaha 3.000.000
Piutang usaha 2.000.000 Utang gaji 4.000.000
Perlengkapan 1.500.000 Utang Bank 9.500.000
Biaya sewa dibayar dimuka 2.500.000
Kendaraan 12.000.000 Ekuitas
Peralatan 8.000.000 Modal Sagara 20.500.000
Total Aset 37.000.000 Total Utang + 37.000.000
Ekuitas

Contoh Laporan Aliran Kas


SAGARA
Laporan Aliran Kas
Untuk periode Januari 2012 (dalam rupiah)
Aliran kas dari aktivitas operasi
Kas diterima dari pendapatan 14.000.000
Kas diterima dari pelunasan piutang 1.000.000
Kas dibayarkan untuk membayar gaji (3.000.000)
Kas dibayarkan untuk membayar air dan listrik (500.000)
Aliran kas dari aktivitas operasi 11.500.000
Aliran kas dari aktivitas investasi
Kas diterima dari penjualan aset tetap 3.000.000
Kas dibayarkan untuk membeli surat berharga (10.000.000)
Aliran kas dari aktivitas investasi (7.000.000)
Aliran kas dari aktivitas pendanaan
Kas diterima dari pinjaman bank 12.500.000
Kas dibayarkan untuk angsuran pinjaman (6.000.000)
Aliran kas dari aktivitas pendanaan 6.500.000
Saldo kas akhir periode 31 Januari 2012 11.000.000

C. PERSAMAAN AKUNTANSI
Pencatatan transaksi keuangan dalam akuntansi berdasarkan pada
persamaan matematika dasar yang dituangkan dalam bentuk persamaan
penggunaan dana = pemerolehan dana. Dana (fund) secara konseptual
merupakan abstraksi dari sesuatu yang dapat diukur secara keuangan. Dana
tidak selalu berarti uang tunai. Dana dapat berupa janji, pemanfaatan fasilitas,
dsb (Warsono, 2010).
Dalam usaha, kegiatan utamanya adalah memperoleh dana dari
beberapa sumber dan mengguna dana untuk kepentingan perusahaan terutama
dalam kegiatan operasional perusahaan. Sumber-sumber pemerolehan dana
berasal dari utang (pinjaman dari kreditor), ekuitas (pendanaan yang berasal
dari setoran modal pemilik, laba yang dihasilkan perusahaan, maupun
pendanaan dari sumber lain lain selain utang, seperti hibah), dan pendapatan
yang dihasilkan perusahaan.
Sedangkan jenis-jenis penggunaan dana di akuntansi dapat berbentuk
aset (lazim dikenal sebagai aktiva/harta), biaya yang diakui, dan
pengembalian ekuitas dari perusahaan kepada pemilik. Penggunaan dana dan
sumber pemerolehan dana harus selalu seimbang sebagai implikasi dari
sebuah persamaan. Ketidakseimbangan diantaranya berarti bahwa terdapat
sesuatu ketidakberesan dalam pengelolaan dana, baik sumber maupun
penggunaannya. Secara sederhana persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:

Jenis-jenis penggunaan dana = Sumber-sumber pemerolehan dana


Aset + Biaya + Pengembalian Ekuitas = Utang + Ekuitas + Pendapatan

D. ANALISIS TRANSAKSI
Pada dasarnya, transaksi yang terjadi di perusahaan hanya ada dua,
yaitu transaksi pemerolehan dana dan transaksi penggunaan dana. Contoh
transaksi yang sering terjadi di perusahaan sebagai berikut:
1. Transaksi dengan pemilik
Transaksi dengan pemilik adalah transaksi yang terjadi antara
perusahaan dan pemilik, terdiri atas transaksi penyetoran modal dan
transaksi penarikan kembali modal tersebut.
2. Transaksi dengan kreditor
Transaksi dengan kreditor adalah transaksi yang terjadi antara
perusahaan dan kreditor, terdiri atas transaksi penarikan pinjaman dan
pelunasan pinjaman tersebut.
3. Transaksi dengan pelanggan
Transaksi dengan pelanggan adalah transaksi yang terjadi antara
perusahaan dan pelanggan, terdiri atas transaksi penjualan barang/jasa
perusahaan kepada pelanggan dan transaksi pengembalian barang oleh
pelanggan karena barang tidak sesuai dengan pesanan, dan dalam hal jasa,
pelanggan menuntut pengurangan harga karena konsumen menganggap
kualitas jasa yang ia terima tidak sesuai dengan yang ia harapkan.
4. Transaksi dengan pemasok
Transaksi dengan pemasok adalah transaksi yang terjadi antara
perusahaan dengan pemasok, terdiri atas transaksi pembelian bahan baku,
barang dagangan, ataupun barang lainnya seperti alat-alat kantor,
kendaraan, dan mesin produksi.
5. Transaksi dengan penyedia nilai tambahan
Transaksi dengan penyedia nilai tambah adalah transaksi yang terjadi
antara perusahaan dan siapapun yang menyediakan nilai tambah kepada
produk/jasa perusahaan.
Transaksi dalam akuntansi selalu mendasarkan pada persamaan
akuntansi. Selain itu, akuntansi juga mendasarkan diri pada prinsip kesatuan
usaha, yaitu suatu usaha/perusahaan terpisah dengan pemiliknya sehingga
ketika perusahaan bertansaksi dengan pemilik (baik dana mengalir dari
pemilik ke perusahaan berupa modal atau perusahaan ke pemilik berupa
prive/dividen) juga harus dicatat. Transaksi yang terjadi dalam perusahaan
akan mengakibatkan perubahan minimal 2 (dua) akun, baik pada satu elemen
saja atau pada elemen yang berbeda. Perubahan ini tidak akan mengubah
keseimbangan persamaan akuntansi.
Daftar Pusataka

Martadinata, Hendra dan Eka Dianita Marvilianti Dewi. 2018. Akuntansi Koperasi
dan UMKM. Istiglal publishing group: Singaraja.
Sagoro, Endra Murti. Analisis Transaksi dan Pencatatan Akuntansi UMKM.
Online. Diakses pada tanggal 28 Sepetember 2019 pada
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198504092010121005/pengabdian/analisis-
transaksi-dan-pencatatan-akuntansi-umkm.pdf.

Anda mungkin juga menyukai