Makalah PKLH
Makalah PKLH
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pembangunan berkelanjutan ?
2. Untuk mengetahui sejarah paradigma pembangunan berkelanjutan ?
3. Untuk mengetahui cirri-ciri dan prinsip pembangunan berkelnjutan ?
4. Untuk mengetahui konsep pendekatan dan strategi pembangunan
berkelanjutan ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
contoh, di bidang pertanian, penggunaan insektisida dan pupuk kimia mampu
meningkatkan hasil panen padi. Program industrialisasi mampu menyerap tenaga
kerja dan meningkatkan pendapatan.
4
persyaratan ini maka penangkapan ikan oleh nelayan tidak boleh sembarangan.
Ikan dengan ukuran kecil yang tidak layak tangkap akan dibiarkan bebas agar
dapat tumbuh dan berkembang biak sehingga populasi ikan dapat meningkat.
Dengan demikian, penangkapan ikan akan berlangsung terus tanpa menimbulkan
kepunahan.
5
2. Pemerintahan yang demokratis.
3. Pembangunan sosial dan pelestarian lingkungan.
a. Pemberantasan kemiskinan.
b. Perubahan pola konsumsi dan produksi.
c. Proteksi dan mengelola sumber daya alam sebagai landasan pembangunan
ekonomi dan sosial.
d. Pembangunan berkelanjutan dalam pengembangan globalisasi.
e. Kesehatan dan pembangunan berkelanjutan.
f. Pembangunan berkelanjutan bagi negara berkepulauan kecil.
g. Pembangunan berkelanjutan untuk Afrika.
h. Pembangunan berkelanjutan untuk kawasan regional: Amerika Latin dan
Karibia, Asia dan Pasifik, kawasan Afrika Barat dan Eropa.
i. Sarana untuk pelaksanaan perdagangan, keuangan, ahli teknologi, iptek,
dan lain-lain.
j. Kerangka kelembagaan pembangunan berkelanjutan (good governance).
6
melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Masalah mendesak di Indonesia
adalah:
a. Pengentasan kemiskinan.
b. Tata pemerintahan yang baik dan masyarakat madani.
c. Pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
d. Perlindungan sumber daya alam dan lingkungan (tata ruang dan
pengendalian pencemaran).
e. Kemitraan (di bidang air, energi, kesehatan, pertanian, keanekaragaman
hayati).
f. Pendanaan.
g. Kelembagaan pembangunan berkelanjutan.
Tiga upaya terkait dengan gerakan dimaksud di atas adalah gerakan mata
pencaharian yang berkelanjutan, gerakan solidaritas global, dan gerakan tanggung
jawab perusahaan. Gerakan untuk mata pencaharian yang berkelanjutan berupa
inisiatif lokal dalam menciptakan kesempatan kerja dan penghasilan yang
menawarkan alternatif yang berkelanjutan dan sesuai terhadap proses
pembangunan dan modernisasi saat ini. Contohnya yaitu kewajiban
mengharuskan pembayaran “upah hidup” daripada upah minimum. Gerakan
7
solidaritas global berupaya untuk mendukung warga miskin di negara
berkembang. Kampanye tersebut dianggap sebagai antiglobalisasi atau
“globalisasi dari bawah” dengan melakukan penilaian yang kritis terhadap
lembaga internasional besar, dalam gerakan pembatalan utang, dan dalam kritik
mengenai kebijakan negara maju, seperti misalnya subsidi pertanian, yang secara
signifikan berdampak kepada negara berkembang dan khususnya warga miskin.
8
3) Industri padat modal secara universal lebih efisien dan produktif dibandingkan
dengan jasa perbaikan dan rekondisi buruh yang padat karya. (Kenyataannya
yaitu sistem industri padat modal yang telah berproduksi sangat boros dan
merusak lingkungan. Ia hanya ditopang beberapa kesalahan mendasar dalam hal
penilaian terhadap produktivitas dan efisiensi).
4) Mencari nafkah merupakan aktivitas yang pasti dilakukan. Semuanya
dibutuhkan untuk memuaskan pekerja adalah imbalan keuangan yang wajar;
sifat pekerjaan yang dibutuhkan tidak menjadi penting. (Konsekuensinya adalah
kegagalan total untuk mengoptimalkan kontribusi manusia untuk menciptakan
kesejahteraan sebagai gabungan dari manusia, uang, dan mesin. Upaya kreatif
manusia lebih banyak yang dapat ditawarkan, apabila terorganisasi dan
digunakan dengan benar, baik kepada ekonomi dan untuk kepuasan pribadi).
5) Orang mempunyai rasa lapar yang tidak terbatas untuk memiliki. Selama mereka
menyesuaikan diri dengan perubahan mereka adalah tanda yang dapat diterima
dari status sosial dan makna pokok dari kepuasan pribadi. (Kenyataannya,
sebagaimana dinyatakan oleh Fred Hirsch, nilai yang diletakkan oleh individu
pada keinginan tertentu menurun dengan semakin luasnya mereka berbagi
dengan orang lain.
6) Selama pertumbuhan dan/atau akibat yang baik didapatkan dengan melakukan
penghematan, orang secara umum tidak terlalu peduli terhadap siapa yang
berinvestasi maupun dengan tujuan apa niat mereka melayani. (Konsekuensinya
yaitu kekuatan finansial perorangan telah diberikan kepada lembaga-lembaga
keuangan non-perorangan.
9
2.3 Ciri-Ciri Dan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
1. Ciri-Ciri Pembangunan Berkelanjutan
a. Dilakukan secara merata dan adil : Maksudnya adalah adil pada lahan lahan
yang ada di seluruh wilayah, semua orang berhak atau berkesempatan
untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan ini tanpa
dibeda – beda kan serta harus merata dan adil demi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Menjamin pemerataan dan keadilan, yaitu
generasi mendatang memanfaatkan dan melestarikan sumber daya alam
sehingga berkelanjutan.
b. Memelihara keanekaragaman hayati yang ada : Pembangunan
berkelanjutan harus tetap memperhatikan keanekaragaman hayati.
Menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati, spesies, habitat, dan
ekosistem agar tercipta keseimbangan lingkungan.
c. Menggunakan pendekatan integrative : Dalam melaksanakan pembangunan
berkelanjutan harus menggunakan pendekatan integratif. Hal ini bertujuan
menciptakan keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan lingkungan
agar lingkungan tetap terjaga.
d. Bersifat jangka panjang : Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu
rencana yang bersifat jangka panjang. Karena pembangunan berkelanjutan
ini dimungkinkan untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang
ada dengan bijaksana atau harus bermanfaat pada masa sekarang dan masa
mendatang.
e. Memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan pemenuhan
kebutuhan generasi mendatang dan mengaitkan bahwa pembangunan
ekonomi harus seimbang dengan konservasi lingkungan.
f. Pembangunan yang dilaksanakan tidak terjadi atau mampu meminimalkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan, memperhatikan antara lingkungan
fisik dan lingkungan sosialnya
g. Pembangunan yang dilaksanakan mendasar pada nilai – nilai kemanusiaan
serta memperhatikan moral atau nilai yang di anut dalam masyarakat.
Pembangunan yang dilaksanakan mampu memperluas lapangan dan
kesempatan kerja
10
h. Pembangunan yang dilaksanakan harus memiliki sifat fundamental dan
ideal serta berjangka pendek dan panjang. Pembangunan yang dilaksanakan
harus berpedoman untuk selalu mempertahankan stabilitas ekonomi,
politik, sosial budaya dan keamanan nasional.
i. Hambatan dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia : Tentunya
masih saja ada hambatan dalam mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan. Yaitu masalah kependudukan, masalah kemiskinan, masalah
kualitas lingkungan hidup dan masalah keamanan dan ketertiban.
11
2. Prinsip - Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
12
memperhatikan keberadaan ruang terbuka, ruang hijau, dan membatasi
pemekaran kota secara berlebihan.
Keadilan antar generasi : Prinsip ini mengandung arti bahwa setiap generasi
manusia di dunia memiliki hak untuk menerima dan menempati bumi
bukan dalam kondisi yang buruj akibat perbuatan generasi sebelumnya.
Keadilan dalam satu generasi : Prinsip ini merupakan prinsip yang
berbicara tentang keadilan di dalam sebuah generasi umat manusia dimana
beban permasalahan lingkungan harus dipikul bersama oleh masyarakat
dalam satu generasi.
Prinsip pencegahan dini : Prinsip ini mengandung pengertian bahwa
apabila terjadi ancaman yang berarti yang menyebabkan kerusakan
lingkungan yang tidak dapat dipulihkan maka ketiadaan temuan atau
pembuktian ilmiah yang konklusif dan pasti tidak dapat dijadikan alasan
untuk menunda upaya - upaya untuk mencegah terjadinya kerusakan
lingkungan.
Perlindungan keanekaragaman hayati : Prinsip ini merupakan prasyarat dari
keberhasilan implementasi prinsip keadilan antar generasi. Perlindungan
terhadap keanekaragaman hayati juga berarti mencegah kepunahan jenis
keanekaragaman hayati.
Internalisasi biaya lingkungan : Kerusakan lingkungan dapat dilihat sebagai
biaya eksternal dari suatu kegiatan ekonomi dan harus ditanggung oleh
pelaku kegiatan ekonomi. Oleh karena itu biaya kerusakan lingkungan
harus diintegrasikan dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan penggunaan sumberdaya alam.
13
2.4 Konsep pendekatan Dan Strategi Pembangunan Berkelanjutan
14
Pendekatan dalam Pembangunan Berkelanjutan
15
akhirnya membentuk adanya pengetahuan yang baru dan pada akhirnya, berpadu
dalam penggunaan makna -- makna tertentu. Tidak seperti pendekatan
emancipatory, pendekatan instrumental sangat dipengaruhi oleh bagaimana
menjangkau target group dalam jangka besar dan bervariasi dan obyektif yang
disusun juga dapat dikendalikan dan diukur. Obyektif yang disunsun dalam
pendekatan ini berdasarkan kuantitatif. Pendekatan instrumental juga dapat
memberikan indikator pada bagaimana mengukur outcomes dalam SMART (
Specific, Measurable, Acceptable, Realistic, Time-specified ). Kemudian dalam
pendekatan instrumental, pengetahuan tidak hanya merupakan faktor yang
mempengaruhi adanya kepedulian dan peningkatan serta proses perubahan
tingkah -- laku yang terjadi tetapi salah satu pertimbangan penting. Jadi dalam
pendekatan instrumental, pengetahuan berperan sebagai salah satu pertimbangan
mendasar yang mempengaruhi kepedulian dan perubahan tingkah -- laku.
16
Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak secara langsung dapat
diukur. Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal yang
menyeluruh, kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin
melebar, walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat. Aspek
etika lainnya yang perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan
adalah prospek generasi masa datang yang tidak dapat dikompromikan
dengan aktivitas generasi masa kini. Ini berarti pembangunan generasi
masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa datang dalam
memenuhi kebutuhannya.
b. Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk
memastikan bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa datang. Keanekaragaman hayati juga
merupakan dasar bagi keseimbangan ekosistem. Pemeliharaan
keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang merata terhadap
setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai
masyarakat dapat lebih dimengerti.
c. Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara
manusia dengan alam. Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang
bermanfaat atau merusak. Hanya dengan memanfaatkan pengertian
tentang konpleknya keterkaitan antara sistem alam dan sistem sosial.
Dengan menggunakan pengertian ini maka pelaksanaan pembangunan
yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan pembangunan yang
dapat dimungkinkan. Hal ini merupakan tantangan utama dalam
kelembagaan.
d. Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan,
implikasi pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang
melandasi penilaian ini. Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan
dilaksanakan penilaian yang berbeda dengan asumsi normal dalam
prosedur discounting. Persepsi jangka panjang adalah perspektif
17
pembangunan yang berkelanjutan. Hingga saat ini kerangka jangka pendek
mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi, oleh karena
itu perlu dipertimbangkan.
Budimanta (2005) menyatakan, untuk suatu proses pembangunan
berkelanjutan, maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut:
1. Cara berpikir yang integratif. Dalam konteks ini, pembangunan haruslah
melihat keterkaitan fungsional dari kompleksitas antara sistem alam,
sistem sosial dan manusia di dalam merencanakan, mengorganisasikan
maupun melaksanakan pembangunan tersebut.
2. Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka
panjang. Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para
pengambil keputusan dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka
pendek, yang ingin cepat mendapatkan hasil dari proses pembangunan
yang dilaksanakan. Kondisi inisering kali membuat keputusan yang tidak
memperhitungkan akibat dan implikasi pada jangka panjang.
3. Mempertimbangkan keanekaragaman hayati, Untuk memastikan bahwa
sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan
masa mendatang. Yang tak kalah pentingnya adalah juga pengakuan dan
perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong perlakukan
yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat lebih
dimengerti oleh masyarakat.
4. Distribusi keadilan sosial ekonomi. Dalam konteks ini dapat dikatakan
pembangunan berkelanjutan menjamin adanya pemerataan dan keadilan
sosial yang ditandai dengan meratanya sumber daya lahan dan faktor
produksi yang lain, lebih meratanya akses peran dan kesempatan kepada
setiap warga masyarakat, serta lebih adilnya distribusi kesejahteraan
melalui pemerataan ekonomi.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
https://texbuk.blogspot.com/2012/02/sejarah-pembangunan-berkelanjutan.html
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_berkelanjutan)
Ehrlich, Paul R. Dan Ehrlich, Anne H. One with Nineveh: Politics, Consumption,
and the Human Future. Washington D.C.: Island Press, 2004.
http://www.radarplanologi.com/2015/11/prinsip-prinsip-pembangunan-
berkelanjutan.html
http://www.guruips.com/2016/08/konsep-pembangunan-berkelanjutan.html
https://www.psychologymania.com/2013/01/strategi-pembangunan-
berkelanjutan.html
https://www.kompasiana.com/eduarduspandu/5a0e5cb4a07a630d21397083/pende
katan-dalam-pembangunan-berkelanjutan
20