Oleh Kelompok VI :
M. Oscar ( A1B017082 )
UNIVERSITAS MATARAM
2019
1
Anggaran Fleksibel
A. Anggaran fleksibel
Anggaran fleksibel disusun berdasarkan kepada pola prilaku biaya, dimana biaya
terlebih dahulu dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Biaya tetap
Biaya yang umumnya selalu konstan, bahkan di masa sulit. Biaya tetap tidak
terpengaruh oleh perubahan-perubahan dalam aktivitas operasi sampai pada kondisi
tertentu, kondisi dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia. Contoh , biaya sewa
gedung, gaji pegawai.
b. Biaya Variabel.
Biaya yang umumnya berubah-rubah sesuai dengan volume bisnis. Makin besar
volume penjualan anda, makin besar pula biaya yang harus anda keluarkan. Kalau contoh
yang gampang, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan sebuah
produk adalah biaya variabel. Anggaran ini disebut fleksibel karena dapat disesuaikan
dengan volume kegiatan sebenarnya terjadi, sehingga dalam pelaksanaan evaluasi dapat
dilakukan dengan lebih tetap dan akurat. Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas
dengan jumlah rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat terutama dalam menaksir dan
mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.
2
Anggaran yang dibuat sebelum awal suatu periode adalah anggaran induk;
anggaran tersebut menjelaskan harapan-harapan dan merupakan cetak biru (blueprint) dari
operasi untuk periode yang akan datang. Anggaran tersebut merupakan anggaran tetap
(stutic budget) karena dibuat hanya untuk tingkat output tertentu. Anggaran induk
berfungsi sebagai panduan penting, bahan perbandingan, atau tolak ukur (benchmark)
dalam mengawasi dan mengendalikan operasi serta untuk evaluasi kerja. Namun, kondisi
operasi jarang berubah menjadi seperti yang diharapkan atau yang diprediksi ketika
anggaran tersebut dibuat. Ketika output yang dihasilkan berbeda dari output yang
dianggarkan, atau kondisi operasi aktual menyimpang dari yang dianggarkan akibat faktor-
faktor di luar kendali perusahaan, perusahaan perlu menyatukan perubahan-perubahan ini
dan merevisi anggaran induk sebelum menentukan efisiensi operasi.
Total Biaya Variable berubah dalam tingkat proporsi langsung dengan perubahan
aktivitasnya,
Biaya Tetap tidak beruban sepanjang dalam cakupan aktivitas tertentu. Disamping itu
pula terdapat sekurang-kurangnya ada 3(tiga) faktor penting dalam seleksi basis aktivitas
untuk Anggaran Fleksibel :
Aktivitas seharusnya tidak dinyatakan dalam mata uang dollar atau mata uang lain.
Contoh, Baiaya Tenaga Kerja Langsung biasanya adalah pilihan terburuk dari sebuah
basis aktivitas karena perubahan dalam tingkat upah tidak menghasilkan perubahan
proporsional di dalam Overhead.
3
Anggaran fleksibel sangat bermanfaat baik sebelum maupun sesudah priode
bersangkutan tertentu. Anggaran fleksibel ini dapat memebantu manager mencoba memilih
tingkat volume untuk tujuan perencanaan. Dapat juga membantu pada akhir priode ketika
manager mencoba menganalisis hasil yang sesungguhnya.
Menganalisis biaya pada relevant range dalam elemen variabel,tetap dan semi
variabel.
Memisahkan biaya berdasarkan perilakunya dan menetupan tarif untuk biaya, tetap ,
variabel dan semi variabel.
Menggunakan tarif untuk bagian variabel dari biaya, menyusun sebagai budget yg
memperlihatkan biaya-biaya apa yg akan dikeluarkan pada berbagai titik operasi
pada semua relevant range.
Melakukan analisis Varians khusus Overhead dan Factory Overhead atas Biaya
Variabel dan Biaya Variabel untuk mengukur kinerja perusahaan .
Varians anggaran tetap dapat dipecah kedalam dua kategori utama yaitu
Perbedaan antara jumlah anggaran fleksibel dan jumlah anggaran tetap. Harga jual
dan variabel per ubit adalah tetap.
Contoh soal: PT.Mitra Prima adalah sebuah perusahaan produsen rak televisi.
Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan adalah sebesar 12.000 unit per tahun. Untuk
tahun 2009, perusahaan merencanakan menjual sebanyak 10.200 unit produk. Jumlah
persediaan barang pada awal Januari 2009 diperkirakan sebanyak 300 unit.
Sedangkan jumlah persediaan barang pada akhir setiap bulan direncanakan sebanyak
100 unit produk. Dari total volume penjualan yang dianggarkan sebesar 10.200 unit
dalam setahun tersebut, direncanakan akan dijual dalam 12 bulan operasi, dengan
rincian sebagai berikut :
4
Bulan Volume
Januari 900
Februari 900
Maret 700
April 700
Mei 700
Juni 700
Juli 500
Agustus 500
September 1.100
Oktober 1.100
November 1.200
Desember 1.200
Total 10.200
5
Maka untuk tahun 2009 perusahaan harus memproduksi barang sebanyak
10.000 unit, yang berasal dari :
Persediaan Volume
Bulan Volume Penjualan
Produksi
Akhir Siap Dijual Awal
6
Agustus 500 100 600 100 500
Contoh soal berikut yang didasarkan pada contoh soal sebelumnya mungkin dapat
memperjelas pemahaman tentang perlunya anggaran produksi bulanan fleksibel bagi
perusahaan :
Januari Februari
Keterangan
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
Volume Persediaan
100 ? 100 ?
akhir bulan
Volume Persediaan
siap dijual 1.000 1.000 1.000 1.275
Volume Persediaan ,
(300) (300) (100) (375)
awal bulan
= 375 unit
= 550 unit
Volume persediaan pada akhir Januari akan menjadi persediaan pada awal
Februari. Jika perusahaan tetap memproduksi sebanyak 900 unit pada bulan Februari
(sesuai anggaran tetap), sedangkan penjualan aktual yang dilakukan perusahaan pada
bulan Februari hanya sebesar 725 unit, hal itu menyebabkan jumlah persediaan pada
akhir bulan Februari sebanyak 550 unit, padahal volume persediaan yang dianggarkan
sebanyak 100 unit (450 unit lebih banyak dari yang seharusnya). Itu berarti terjadi
penumpukan persediaan barang pada akhir Januari dan Februari. Penumpukan barang
lebih besar dari volume yang diperlukan, berarti ketidakefisienan sumber daya
perusahaan.
Januari Februari
Keterangan
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
Volume Persediaan
akhir bulan 100 ? 100
8
Volume Persediaan
siap dijual 1.000 1.000 1.000
Volume Persediaan
(300) (300) (375)
awal bulan
Volume Produksi
700 700 625
Bulanan
= 375 unit
Jika penjualan aktual yang dilakukan perusahaan lebih kecil dari volume yang
dianggarkan, hal ini akan mengakibatkan jumlah persediaan pada akhir bulan lebih tinggi
dari volume persediaan yang dianggarkan. Maka sebaiknya perusahaan mengurangi
volume produksi yang dianggarkan pada bulan berikutnya. Supaya tidak terjadi
penumpukan persediaan pada akhir bulan tersebut. Dalam ilustrasi diatas, perusahaan
menganggarkan penjualan sebanyak 900 unit per bulan untuk bulan Januari dan Februari.
Pada bulan Januari penjualan aktual perusahaan adalah sebesar 625 unit. Karena pada
awal bulan tersebut produksi telah terlanjur dilakukan (aktivitas produksi mendahului
aktivitas penjualan), yaitu sebanyak 700 unit, maka hal itu akan mengakibatkan volume
persediaan akhir Januari sebanyak 375 unit.
Jumlah tersebut lebih besar dari volume persediaan akhir yang dianggarkan, yaitu
sebanyak 100 unit. Penyesuaian anggaran baru dapat dilakukan pada bulan berikutnya,
Februari. Karena persediaan pada akhir Januari menjadi persediaan pada awal Februari,
maka persediaan akhir Januari sebanyak 375 unit tersebut menjadi persediaan pada awal
Februari. Persediaan pada awal Februari tersebut kelebihan sebanyak 275 unit dari
persediaan awal Februari yang dianggarkan. Supaya tidak terjadi lagi penumpukan
persediaan pada akhir Februari, maka perusahaan dapat mengurangi volume produksi pada
bulan Februari. Jika jumlah persediaan sebanyak 100 unit merupakan jumlah yang
dianggap aman bagi perusahaan, maka pada bulan Februari perusahaan harus
menyesuaikan anggaran produksinya dari semula 900 unit menjadi sebanyak 625 unit saja
(berkurang 275 unit dari rencana semula 900 unit).
9
a. Anggaran Produksi Bulanan Fleksibel
Januari Februari
Keterangan
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
Volume Persediaan
100 ? 100
akhir bulan
Volume Persediaan
1.000 1.000 1.000
siap dijual
Volume Persediaan
(300) (300) (20)
awal bulan
Volume Produksi
700 700 980
Bulanan
= 20 unit
10
sebagai alat pengendalian biaya bagi perusahaan. Karena itu, perusahaan perlu membuat
anggaran biaya produksi yang disusun berdasarkan berbagai tingkat aktivitas produksi.
Dari berbagai macam biaya pemasaran yang mungkin dikeluarkan oleh suatu
perusahaan, harus dapat dipilah dengan jelas, jenis-jenis biaya yang bersifat variabel dan
jenis biaya yang bersifat tetap. Biaya pemasaran terdiri dari berbagai biaya berikut
beserta sifat dan perilakunya
11
Perilaku Biaya
Jenis Biaya Faktor yang mempengaruhi
Tetap Variabel
Biaya depresiasi
kendaraan Tetap
pemasaran.
Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang tidak memiliki hubungan
langsung dengan tingkat aktivitas produksi dan tingkat aktivitas penjualan. Karena itu,
biaya administrasi dan umum cenderung bersifat tetap.
DAFTAR PUSTAKA
http://kmplnmakalah.blogspot.com/2013/03/penganggaran.html.
http://anakfoseiunhas.blogspot.com/2013/10/anggaran-fleksibel-akuntansi-manajemen.html
http://rahmisetyautamy9.blogspot.com/2013/03/definisi-dan-contoh-biaya-tetap.html.
http://khadijahmuin.blogspot.com/2013/12/anggaran-fleksibel-varian-biaya.html.
http://d-ekatnadi.blogspot.com/2010/09/makalahresume-flexible-budget.html
13