Filehjjjjjjjrgg
Filehjjjjjjjrgg
OIKABUPATENBANDUNG
Oleh:
F.LVIRA IVAl\TIKA
NI' M. 120720080007
TESIS
Oleh:
Elvira lvanrika
"1>~1120720-080007
TESI
<
l<cluu Tim Prmbhnbing Aogit()lil Tim Pemhinthing
l t4vit(
(
Prof.l)r.Hj. Sutyastic SOt'mitro Reuii, SL \IS. Ir. lla~dJa -'luljarijadi. ::,!';.. MS.
i'ill'. 195JO>ll 198103 l t)(Jl i'ilP. 19711117 199703 I 003
hh
Ur. Hudiono, SE.. ~L'\.
'llP. 19660815 199103 1 ()(l~
Ill
PERNYATAAN
I. Karyu tulis saya, tesis ini. adalah asli dun bclum peruah diajukan untuk
mendapatkan gelar akadernik (sarjana, rnagister. dan/atau doktor), baik di
Univcrsitas Padjadjaran maupun pcrguruaan tingg: lain.
2. Karyn tulis ini aJ,1:ah murni gagasan, rumusan. Jan penelitian saya sendiri
tanpa bantuan pihak lain. kccuali Arahan Pernbimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya arau pcndapat yang tclah ditulis atan
dip:1hlikasikan orang lain. kccuali sccara tcrtulis dengan jelas dicanturnkun
scbagai acuan dalam naskah dengan disebuikan nama pcngarang dau
dicantumkan dalam dafiar pustaka.
4. Pernyaiaan ini ~uya buat d~11ca11 sesungguhnya dan apabila di kemudian hllJ'i
terdapnt pcnyimpangan dan kctidakbenaran dalam pemyataan ini, rnaka saya
hcrsedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karenu karya tulis iui, scrta sanksi laiunya scsuai dengan norma
yang berlaku di pcrguruan tinggi ini.
IV
ABSTRAK
Cost ti( Illness (COi) adalah salah satu alat dalam evaluasi ekonomi,
dikenal juga sebagai studi rentang bcban yang ditimbulkan akibat sakit (burden of
disease). COi digunakan umuk menilai dan menghirung biaya-biaya yang timbul
olch bcrbagai masalah kcschaian. Tujuan dari pcncliiian ini untuk mcndapatkan
gambaran biaya sakir rubcrkulosis dalam bcnrnk biaya-biaya yang ditimbulkan
olch pcnyakit iuberkulosis pada penderita tuberkulosis yang berobat di Puskesmas
dan RS di Kabunatcn Bandung pada tahun 2008. Desain penelitian ini adalah
rm.H sertinna}, rknt!lln responrten sebanyak 11\K orang penderita ruberkulosis
(FITA posiuf dan negarif) yang berusia produktif dan mcmulai pcngobatan padu
bu Ian Oktobcr s.d. Oesember 1008. Biaya sakit yang dihiwng berupa: CO/ direct.
COi indirect. dan CO! Toial. Sedangkan variabel bebas dalam pcnelitian ini
adalah karakteristik penderita, sepeni: pcndidikan, gender, usia, pengctahuan,
pendapaian, pckerjaan. dan klasifikasi penyaklt, data diperoleh melalui
wawancara dan observasi lapangan.
ABSTRACT
Cost of Illness (COi) is one of the tools in economy evaluation known also
as the burden of disease study. COJ is used to assess and to calculate the costs
causedby any medical problems. one of them is tuberculosis. The purpose of this
research tofind oat the cost illustration oftuberculosis illness in the forms of the
costs caused by the tubercutosis illness of the tuberculosis patients treated al
Puskesmas 'Public Health Centers · and hospitals in Kabupaten Bandung in the
year '.!f' 2GlJ8. The research design adopted in this study !S cross sectional. The
respondents are 168 tuberculosis patients (positive and negative smear) «I their
productive age and starling the treatment from October to December 2()08~ The
cost of illness calculated covers· direct COi, indirect COJ. and total COJ. The
independent variables ore the .rn!Jerer characteristics. such as education
background, genders, age. knowledge. income. jobs. and the illness classification.
The data were obtained through interview and site observation.
KATA rENGANTAR
OAFiTAR ISi
Ilalamun
JUDUL ........................................................................•......
LEMBAR Pl!RSL::TUJUAN 11
PERNYJ\TAJ\N 111
ABSTRAK tv
ABS"fRACT. .. . . . . .. .. . . .. . .. .. .. .. . . .. . . . . .. . .. .. . . .. .. v
KATA l'l.:NCANTJ\K..... . . . . . .. . . . . .. .. .. .. . .. . . .. .. . .. .. . vi
D/\FTJ\R ISl v:11
DAFTAR TABET.................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR XIII
OA~TAR TABEL
Tabcl 2.4. l lasil Penelitian Helje Kaldaru, Kaie Kerem dan Andres 33
Vork
Tabel 2.5. Hasil Pcnclitian Sebclumnya 40
Tabet 3.1 Jumlah Sampel bcrdasarkan Unit Pelayanan Kesehatan 47
(UPK) di Kabupater. Bandung
Tabet 3.2 Model Cost of Illness Tuberkuiosis(COi). 53
Tabet 3.3 Opcrasionalisasi Variabel 55
Tabel 4.1 Distribusi Respouden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 63
Tabcl 4.24 Hasil Estimasi Model Cost Oflllness (CO/) Direct, Cost 91
Of Illness (COJ) indirect dan Cost OfIllness Total (CO/)
Total
label 4.25 Hasil Pengujian t-statistik 94
Tabel 4.30 lJji Multikolinieritas antara variabcl Bebas pada Model 100
3 COi -Direct dan COJ Indirect
xiii
OAFTARGAMBAR
OAFTAR GRAFIK
'
xv
OAFTAR l...AMl'fRAN
PEl\OAllULUAN
sum her daya manusia yang iangguh, madiri sena berkualitae. Data UNDP tahun 2007
menempati urutan 111 dcri 177 ncgara pada tahun 2005. (Key Indicators 2008)
kehendak dari scluruh rakyat Indonesia. dan dalarn rangka rnenghadapi makm
ketatnya persaingan bcbas pada era globalisasi, upaya peningkatan kualitas sumber
daya manusia harus dilakukan. Dalam hal ini peranan keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat menentukan. Penduduk yang sehat bukan saja akan menunjang
dapat terwujud.
2
Kesehatan mcrupakan salah satu aset yang paling penring yang dimiliki
manusia. Dengan schat terscbut kita dapat mengcmbangkan kcmampunn . Jika aset
icrscbur tcrgnnggu atau kurang bcrkcrnbang dengan baik. maka dapat menycbabkan
scbagai hubungan anrara pendapatan dan keseharan. Model siklus hidup teiah
kckayaan, dan konsumsi, (Lilliard and Weiss 1997; Smith 1998; Smith 1999 dalam
Rico Andrea, et all, 2005). Kcschatan mcrupakan modal dan aset produktif dari
tanpa tersedianya salah satu modal dasar, yaitu kesehatan masyarakatnya. Kcschatan
untuk rncngukur pcncapaian rata-rata pcmbangunan suatu ncgara atau dacrah yang
direpreseruasikan uleh 3 dirnensi, yaitu: umur panjang dan sehat, pengetahuan dan
kualitas hidup yang layak. Bcrbicara mengcnai umur harapan hidup, maka peran
kesehatan sangatluh besar sedangkan angka rnelek huru f adalah peran pendidikan.
Apabila kcdua bidang ini dikaitkan maka akan tercapailah rnanusia yang schat dcngan
3
pendapatan pcnduduk.
hidup sehat bagi sctiap orang agar terwujud dcrajat keschatan masyarakat yang
Penyakit rnenular yang diprioritaskan dalam program ini adalah: tuberkulosis paru,
I llV/AIDS, malaria, demam berdarah dengue, diarc. polio, fllaria, kusra, pneumonia,
dan penyakh-penyskit yang dapat dicegah dengan ununisasi (PD31). ( Renstru Depkes
2005-2009).
malaria adalah riga masalah kesehatan yJr1g berdampak besar tcrhadap kescjahteraan
penduduk.
Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien tubcrkulosis baru dan 3 juta
berkembang. Demikian juga, kematian wanita akibat tuberkulosis lebih banyak dari
4
kcrnatian ini mcrupakan 25% dari kcmatian pen yak it yang sebenarnya dapar diadakan
Indio dan Cina dcngan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasicn
tuberkulosis didunia. Diperkirukan pada lahun 2004. scuap tahun ada 539.0()0 kasus
baru, lnsidensi kasus tubcrkulosis BTA positif sckitar 110 per 100.000 penduduk.
schari tuberkulosis dapat mcnyebabkan kematian sebesar 2i7 orang atau sciiap lirna
mcnh satu jiwa mclayaug karena tuberkulosis. l)ipc1 kirakan scorang pusien
tuberkulosis dewasa, akan kehilangan rata-rata waktu kcrjanya 3 sampai 4 bulan. Hal
tcrsebut berakibat pada kehilangan pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20-
dampak buruk Jainnya secara sosial stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat.
Propinsi Jawa Barat merupakan salah satu propinsi dcngan jumlah penduduk
tcrbcsar di Indonesia. Menurut data Survci Sosial Ekonomi Dacrah , BPS 2007,
jumlah penduduk Propinsi Jawa Barnt sebesar 40.731.594 jiwa, oleh karenanya Jawa
jumlah penderua pada tahun 200i sebanyak 29.243 ( 18,21%), dari total penemuan di
Grat• 1.1
Jum.lah Penemuan.PendEorib Tuhertruocic9lAPoscltrtSaru
dilndor~~ Tatu.ri 2007
;~OC(.
·E lSroJ
~
5i 2oocv
e,
Propn.st
Gnafik 1. 2
.JumlahPenemuan Penderita Tuberkulosis BTA Positif Baru
di Jawa Barat Tahun 2007
Bandung pada tahun 2007 sebanyak 2.687 (9,6%) dari total penderita di Jaw11 Barat
Kahupnten Bandung pada periode 2004 - 2007, lebih dari 86% berusia produkrif,
Grafik 1.3.
Pr~porei Penderita fubt:rkulCJ:iiut lH1!rt.h1iiukanusre
di Kabupoten Bondung
1CC'll
lfl"'
.,
OC'h
1n'l'~
ltll)I\
U55 >65tn
:·O~ I l'Tl1•\. ~,.,
07 E
•o~ no 1.:.11,
'.ICOS
Kabupatcn Bandung dapnt dilihat pada pcta dibawah iui, dimana tcrlihnt pcndcriia
I doL = I kasus
Ka bu paten Bandung rnenempati urutan kedua terbesar di Jawa Barat pada 111hu11 200:7,
tetapi bila dibandiugkau dengan target lvasional yang hams dicapai yaitu 70% BIA
pos baru (CDR) dianrara 100.000 penduduk. maka jumlah pcnderita tuberkulosis
BT i\ posiuf haru yang harus ditcmukan adalah sebanyak 3 .. '71, tetapi yang berhasi I
diiemukan baru scbanyak 2J 17(56%). arrinya masih ada 1.054 penderita yang belum
kematian karena tuberkulos.s pad" lahuu 2007 rneucapai 1.5% (40 orang). Benkut iui
dapar dilihat pencapaian indikator Cakupan pcnemuan 13TA posnif barn (( ·nR)
r.
<_.1tran9an:
0. 50%
51% . 69'•
70'.i. e uu ICblh
Daro gambar dutas dopat dihhat bahwa cakupan penemuan 13TA posiuf baru
(( '/ W) Kabupatcn Bandung masrh lurang c.lari target nasional, rerletak pada rentang
Bandung belum cukup bark, bcn}al.. hal y:rng menyebabkan cakupan penemuan kasus
pouus dan pengambil keputusan rcrmasuk dukungan dana serta kurangnya kerjasama
9
lintas program dan Iintas soktor, karena tubctkulosis bukan hanya masalah medis dan
tuberkulosis tennasuk dalarn 10 pola penyakit terbanyak baik pada rawat map dan
rawat jalan pada scmua kclompok umur, dan termasuk <lalam I 0 pola penyebab
kemauan terbanyak pada pendema rawat map rumah sakn untuk golungan umur > 60
tahun Adapun angka peoemuan pcndcrita tuberkulosis BTA posmf baru yang
cendenmg terns memngkat 001 :alum 2004 s.d, 2006, dapa; dihhat pada grafik
Gf-.afik 1 ..
Jumah ka.su:";TSC BTA (...-)baru di Ka'ol.paten earldung
I a:..rl 2004-- 2007
-1
3000 t: 27'".>e
2500
~e .. 2ee'l
1500
t 19?5
::·
·~ ~
~-c
..- .'
.·<
,,..._,,
/'
.JI
...... . ,
:
·;...s:~:.
..
v->
1000
- :J
Sumber Dmas Kesehatan Kabupaten Aandung
Dari grafik diatas dapat dihhat pendeotn tubcrkulosis .BTA pos baru dan
tahun '.l.004 sampai dengan .2006 terjSd1 perungkatan yang cukup sigmfikan sckitar
43%, tetapi dan tahun 2006 ke 2007 tcryadt penurunan seknar 2,5% hal rm
disebabkan pada tahun Z007 terjadr resrnksi dalam pendanaan kegiata« program
10
secara optimal.
penyakit ini dapat mcnycbabkan kccacatan fisik dan sosial serta dapai mernpengaruhi
Dalam laporan Bank Dunia yang ditcrbitkan pada 12 Desember 2007. yang
dapat mencapai 519 miliar dolar AS antara 2006 dan 2015 apablla orang tidak
karena tuberkulosis di Indonesia mencapai Rp 8.2 triliun tiap tahun. Kerugian itu
dipcrhitungkan antara lain dari ongkos bcrobat dan transportasi sclama bcrobat yang
sedikimya mcncapai Rp 900 ribu untuk setiap pasien. Semeniara rnenurut Hasbullah
8,5 triliun per tahun. Angka ini pun, arnat rnoderat karena ongkos ganti penderitaan
11
kcrabat dan kcluarga penderna tidak diperhitungkan. Jadi, kerugian yang sebcnarnya
Manfaat dari suatu program didapar bila kerugian di rnasa yang akan datang
bisa dicegah karcna keberhasilan program tcrscbur. Karena manfaai yang ditcrima
dalam program-program kesehatan tidak lain dari biaya yang dapat dicegah bila
mcnyarankan bahwa nilai rnanfoat mungkin saja dipcroleh dengan rnenghitung biaya
ckonorni dari suatu pen yak it (l'rijono 'ljiptohcrijanto, P.konomi Kcsch11111n, I 994)
diperoleh dihitung dari kerugian yang bisa dihindarkan blla program ini berhasil,
sedangkan biaya program terdir] dari biuya pengobatan dan pcndapaian yang hilang
pcngaruh pada masalah kuantitas tenaga kcrja rnanusia mclalui pcnurunun jumlah
kernatian dan kualitas manusia, mclalui pcnurunan jumlah tenaga kerja yang tidak
kerja akibat positif program kesehatan akan mcmpunyai pengaruh terhadap tingka;
upah di pasar tenaga kerja dan kemudian akan mempunyai akibat berantai tcrhadap
Berdasarkan uraian diatas maka, penulis tertarik untuk rneneliti lebih jauh
rnengcnai "Diaya Sa kit (Cost Of Illness) Tuberkulosis di Kubupaten Bandung"
I) Bcrapa biayu tangsung karcna sakit (Direc1 Cost of Illness), biaya tidak
langsung ka-cna snkit (/l'ldircr.t Cost Of Illness), dan biaya total karcna sakit
tahun 2008.
I) Diketahuinya biaya langsung karena sakit (Direct Cos/ of illness), biaya tidak
langsung karena sakit (lntlirect Cost Of Illness), dan biaya total karena sakit
Direct Cost of Illness, Indirect Cost Of Illness rubcrkulosis dan Cost of Illness
Total.
13andung
diperoleh dihitung dari kerugian yang bisa dihindarkan bila program ini
berhasil
seperti imunisasi.
dari pcnyakit atau kctidakmampuan karena penyakit atau gejala yang diderita
Secara skematis keuga kategori pendekatan pcncegahan tersebut dapat dilihat pada
14
15
Medical Condition
Screening
._ s_e_c_on_d_a_rv_P_re_v_e_n_u_o_n
__ __.[.·.·.·.·.:·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·
'
Treatment
Sccara tn nu111 pelayanuu kcscl rutau 111as yarakut adaluh rue ru pakun sub sistem
pclayanan kuratif (pcngobaran) dan rchubi litati I' (pcmulihnn}, ()lch karcna ruang
rentan, antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut, dan keluarga miskin yang
dilaksanakan daJam tingkatan upaya scsuai dengan kcbutuhan rnedik dan kesehatan.
Terdapat tiga tingkatan upaya yaitu upaya kesehatan primer, upaya kesehatan
Upaya Kesehatan Primer adalah upaya kesehaian dasar, yang terdiri dari
kesehatan penunjang,
perneriruah yang dikelola oleh sektor kesehatan sarnpai saat ini bclum begitu efektif
Dana pemerintah lebih banyak dialokasikan pada upaya kuratif dan sementara itu
besarnya dana yang dialokasikan untuk upaya promotif dan preventif sangat terbatas,
pembiayaan keschatan dari masyarakat masih rerbatas serta bersifat pcrorangan (011£
yakni kurang dari 20% penduduk. (lndikator Indonesia Sehai 2010, Dcpkcs 2003)
yang tidak dapat dihindari. Tingginya angka kesakitan jugs berdarnpak rerhadap
biaya kcsehatan yang pada gili-annya akan mcmpcrbcrot beban ekonomi. I lo! ini
terkuit Jcugan besarnya dana yw1i; harus dikelusrkan untuk berobat, sena hilangnya
pcndapatan akibe: tidak bekerja. Sel>ai;ai contoh beban dan atau kerugian ckonomi
yang diakibatkan pcnyakit TBC di Indonesia dipcrkirakan tidak kurang dari Rp 2,5
kesejahteraan dan hal fundamental untuk membenruk kapabilitas manusia yang lebih
luas yang berada pada inti makna pembangunan, lebih jauh lagi kesehatan mcrupakan
ekonomi. Di setu sisi, modal kesehatan yang lebih baik dapat meningkatkan
merupakan faktor penring agar seseorang hisa hadir di sekolah dao dalam proses
pcrnbclajaran formal seorang anak. Harapan hidup yang lcbih panjang dapat
pcmbaugunan ckonomi baik pada tingkar rnikro dan makm. Pemhahasan mikrn,
dari kesehaian yang lebih baik pada produktivitas (Strauss dan Thomas 1998 dalam
Helie et 311. 2004} lcbin schar sccara fisik dan secara mental lebih giat. lebih produktif
dan mendapatkan lehih ringgi gaji. serta bcrkurang ketidak hadiran dalam hekerja
Bloom et all dalarn llelje. et all (2004) menambahkan umur harapan hidup kc dalam
model pertumbuhan ckonomi dan mcnggunakan data lebih dari I 00 ncgara dari tahun
harapan hidup bcrkomribusi dalam peningk:atan output scbanyak 4%". I Jal ini
hubungan tersebul dapat bersifat timbal balik, ada yang merupakan hubungan
langsung dan ada pula yang mcrupakao hubungan tidak langsung. Gambar 2.2
19
. Pendidikan dan
I Kesehatan
Konsumsi
(expenditure)
" Pernerintah
• Pcrusahaan
I°" I Dependency Ratio I
*
v
Rumah'Tangga
MAS A LAH
K.ESE~-l4.TAN
Etfoctive Labor ,_
~ ~ Supply
I
I
Saving I
I lncorne
~
• Pemeri ntah
• Perusahaan I- Scktor
Unemployed
* RumahTanQ"a
~o Formal I I
t Sek tor
I lnvcsrment
I
I Informal
anggoia rurnah tangga yang dalam jangka mencngah dan jangka panjang kembali
20
surnbcr daya yang tcrsedia untuk investasi juga akan mcnurun. lnipun kembali akan
sementara itu derajat kesehatan yang lebih baik yaitu bcrkurangnya beban penyakit
Modal fisik per tenaga kerja mungkin juga meningkat karena rneningkatnya
input tcnaga kcrja dari pckcrja sehat yang akan meningkatkan produk marjinal
efek dari kesehatan pada GDP per kapita. Dengan menggunakan kerangka empiris
dan pada tingkat nasional. Kerangka crnpiris dibangun yang mana esrimasi dari efek
variasi dalam input keschatan pada upah perorangan biasanya menghasilkan taksiran
21
dari bagaimana perbedaan dalam kesehatan, sebagai hasil yang dapat terukur,
csrimasi mikro untuk mcnciptakan estimasi yang penting dari kesehatan pada taraf
makrockonomi.
rv·I -- An/
,,.~ l·1-1·)'-•
I (?-·I)
suaru negara, dun i adalah index suatu negara. H adalah kurnposit ienaga kerja yang
ditentukan oleh
Dimana : hi adalah modal manusia per pekerja dalam bentuk pendidikan, vi adalah
modal manusia per pckcrja dalnrn bentuk kcschatan, dan 1.i adalah jumlah pckcrja, vi
bukan total dari kesehaian individu: tetapi, hanyu aspek-aspek kcschatun individu
l lpah dibayar untuk saru unit kornposit tenaga kerja .wl adalah produk rnarjinal
Oimana qi adalah individual spcsifik error. Jadi upah individu adalah proporsi
total efek dari kesehatan rerhadap income. terdapat dua efek tidak lnngsung:
dari tiap individu yana diraihnya. kcdua: cfck kcschatan dalam mcningkatkan
kuantitas modal fisik per pckcrja. lndividu ~ang lebih schat mcmiliki insemif untuk
mcndapai pcndidik:in yang lcbih baik karena mcreka dapat memiliki investasi dari
hasil pckcrjeannya dalam scrahen, pckerja yang lcbih schai dimana pcnycdia pckcrja
per tenaga kcrja yang lebih cfisicn. juga incnarik modal fisik yang lcbih bcnyak.
2.4.1. Biaya
mcnghasilkan suatu produk atou output, atau untuk mengkonsumsi suatu produk atau
output. Dcngan demikian biaya bisa berbenruk uang, barang, waktu atau kesernpaian
dipergunakan untuk hal lain disebut juga sebagai "opportunity cost" (Samuelson,
2001).
23
Dalam cost cif illness pcnyakit, biaya kescrnpatan yang hitang disini adalah
pendaparan,
Cost of lllness rncrupakan salah satu dari alat yang ada dalarn cvaluasr
ckonomi sering juga dikenal sebagai studi tcntang beban yang ditimbulkan akibat
sakit tburden of disease). Studi CO/ ini mulai berkernbang pesai pada tahun 1950-an
dan awal tahun 1960-an. Tujuan dari studi ini adalah : untuk menilai dan menghitung
Meskipun studi CO/ bukanlah sebugai suatu teknik evaluasi ekonomi yang
lengkap, tetapi studi ini dapat digunakan untuk memberikan inforrnasi mcngcnai
sating herhubungan. Studi ini merupakan dasar bagi tcknik evaluasi ekonorni yang
lebih lengkap. seperti Cos: Efectiveness Analysis (CEA). Cost Utility Analysis (CUA).
Pokok-pokok dari mctodc Cost Off Illness (('01) ini adalah (Segel. Joel E ..
2006):
a. Direct Cost (Biaya Langsung), adalah : biaya-biaya yang ada pada sistern
c. lntungibh: Cost adalah biaya-biaya yang tidak dapat atau sulit untuk
sakit,
3 ). Pcngukuran Biaya
Data yang digunakan dalam studi Cost Of Illness ini dapat diperoleh dari
bcrbagai sumbcr yang berbeda, scperti angka staiistik kesehatan nasional, medical
record pasien, studi kohort, data base asuransi, atau langsuog dari pasicn itu scndiri.
Tabel 2.1
Pcngukunrn Cost Of Illness
Ada dua pendckatan yang dapat digunakan dalarn rnclakukan studi Cost 0.f
Dalam studi yang didasarkan pada prcvalcns ini, scmua biaya yang
ditimbulkan olch suatu penyakit pada setiap pasien dalam suatu populasi, estimasi
biayanya ditentukan untuk suatu wilayah tertentu dan dalam satu pcriodc waktu
tertentu (biasanya dalam satu iahun) tanpa mclihat kapan mulai sakit, Studi Cost QI
Illness yang didasarkan pada prevalens ini bergona untuk menentukan kebijakan
Dalam studi yang didasarkan oada iusidens. estimasi biaya dilakukan untuk
biaya yang dikeluarkan oleh pasien selarna sakit, mulai dari biaya diagnosis sampai
pengobatan, atau untuk penyakii yang kronis dilakukan estimasi untuk biaya
pengobatan sarnpai meninggal. Studi ini akan lebih berguna apabila estirnasi cfek
dari suanr pengobatan dilakukan dalarn hitungan biaya masa yang akan datang (future
cost).
Menurut Ascobat Gani (:1002), secara tecritis ada empat jenis kerugian
ekonomis yang timbul dari suatu penyakit, termasuk untuk penyakit tuberkulosis,
yaitu efek terhadap konsumsi sehat, efek terhadap intcraksi sosial da.n waktu luang,
secara rnakro.
Yang paling sering dihitung adalah kerugian jangka pendek, terutarna karena
rnetodologinya lebih mudah dan pasti. Misalnya, relatif (ebih mudah untuk
rnenghitung biaya pengobatan seperti biaya pemeriksaan medis, tindakan rnedis, obat,
T:,bel 2.2
Dampak Ekonomi Penya kit Tubcrkulosis
scbagai biaya provider (program) dan biaya rumah tangga, atau biaya langsung
(direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost) seperti terlihat dalam tabel 2.3
Drummond et al; Patrick & Erickson 1993; Creese & Parker 1994 dalam Kaspar
Wyss, CT al I).
pengohatan dan rehabilitasi, Biaya pribadi atau rumah tangga adalah biaya yang
dikeluarkan oleh pasien dan keluarganya, baik biaya langsung (direct cost) maupun
28
biaya t idak langsung (indirect rost} Direct cost adalah hiaya yang dikcluarkan untuk
pcngobatan : biaya diagnosis. rawat map, ohai dan bahan rnedis. biaya dokter. Aki bat
dari sakit juga menimbulkan biaya-biaya langsung non medical lainnya, seperti biaya
ya11g akan dihitung dalam kcrugian karena pcnyakit dapat digambarkan scbagai
berikut :
Tabel 2.3
Klasilikasi Biaya Karena Saki! Tubcrkulosis
Sumber : Cost of tubakuio.ris for l10u.«hold and health earl! provider in Dor e.< Salaam,
Tanzania, TropicalMedicine and Internationallfealrh Volume 6, January 2001.
menghindari darnpak itu. C1m of Illness mernpelajari taksiran beban ekonorni dari
penyakit, semcnrara cos! effectiveness dan cost benefit analysis menaksir biaya dan
outcome dMi intervensi kesehaian yang dilakukan. (Butler, James RG, 2003).
Menurut Dixit Sanjay M.D1, dampak kesehatan berupa beban dari suatu
Keparahan (disabitu». uuaiity of life), dan rawat inap. Scdangkan Dampak ckonomi
berupa Cost of illness. yan~ dihitung berdasarkan : Biaya langsung (med is dan non
pcndcritaan). Hubungan tersebur secara skematis dapat dilihat pada gambar 2.3.
HEALTH ECONOMIC
IMPACT IMPACT
Cost of Illness
c
I cost or Program J on1et&nce In
t Gare
Eft'eeUVet-..&$
ccei
Effectiveness
efektif atau elisien apabila output yang dihasilkan benar-benar memiliki dampak yang
(nyawa yang terselarnatkan, penyakit yang dapat diccgah), (2). Konversi ke common
unit (Quality adjusted life years!QAf.Y's), (3). Konvcrsi kc rnata uang. Scdangkan
dan biaya, (2). Mcnghitung cost effec•tivencss. ''OSI utility, cost benefit.
I). Oal'id E. Bloom, David Canning, and Jaypee Sevllla, 2001," Health, Human
Capital, tmd Economic Growth ", a WHO Commission on Macroeconomics and
Health.
Penelitian yang dilakukan oleh WHO terhadap kcscluruhan ncgara di dunia,
dengan rnenggunakan data panel tahun 1960 - 1990, ini mengestimasi faktor-Iaktor
kontribusi modal manusia seperti : lama sekolah, pengalarnan kerja, clan keschatan
fungsi pendapatan Mincer dan mendukung bahwa 1idak ada eksternal itas dalam
pengaruh positif pada output agregat yang konsisten dengan penernuan rnikro
Model yang digunakan pada pcnelitian ini adalah Model Mincer ( 1974)
Kctcrangan :
wj = uoah individu j
sj = Jama sekclahj
exp - pengalaman kerja j
Y = pendapatan nasional (fungsi produksi Cobb-Douglas)
A = teknologi
K =modal
I. = pekerja
a; = kocfisien
rt,P = faktor pemangkatan pada fungsi Cobb-Douglas
~; = koefisien
e = Bilangan dasar logaritma (2,718)
h = rata-rata tingkat kesehatan, diproxy dcngan life expectacy
dunia masih rcndah dilihat dari Total Faktor Produksi (TFP) yang cukup kecil, salah
2). Helje Kotdar», Kale Kerem, don Andres Vork, "Health as Factor of Economic
Crowtlt: the Estonian Case", Journal of EconomicLiterature number: 110, F43,
Pcnclitian ini di lakukan di F.;!onia tahun 2001, penelitian ini dilakukan karena
pada tahun 1990, pada proses peralihan pemerintahan terjadi perubahan secara drastis
pada pembangunan ekonomi, GDP turun drastis selama 5 tahun, lingginya inflasi,
Tujuan dari penelitian ini, untuk rnenganalisa hubungan antara kesehatan dan
penyediaan tenaga kerja serta upah dengan menggunakan metode logit, serta berusaha
angkatan kerja, pendapatan dan pengcluaran l{umah Tangga di Estonian. Model logit
berhubungan secara signifikan dengan upah yang rendah dar. peluang lapangan kerja.
skala pcngukuran status kesehatan dibagi dalam 5 poin : sangat baik. baik, cukup,
kurang , sangat buruk. Diketahui orang dengan status kcsehatan "cukup" diperkirakan
mempunyai upah pcrjam 20% lebih rcndah, dan peluang pekerjaan 15% lebih rendah
pcgawai absent kerja karena sakit selama I 0 hari dari 230 hari kerja ( 4%), dan secara
3). David, M. Dror, Olga van Putten-Rademaker & Ruth Koren, "Cost of Illness:
Evidence from 11 study in jive resource-poorlocations in India", Indian Journal
Med Res 127,Apri! 2008,pp 347-361.
mcnyangkut biaya keseluruhan dari penyakit spesifik di tingkat propinsi atau ncgara
Sarnpel diambil dcngan cross sectional, metode yang digunakan two stage
sampling. Data-data diambil rnelalui survey rumah tangga sepanjang 2005 di daerah
pcdesaan miskin di India. Analisa didasarkan pada laporan penyakit dan biayanya.
J5
l'cnclitian dilakukan pada 3.531 rumah tangga (diwakili 17.323 orang) dan 4316
episode penyakit.
dan biaya rawat inap), (2). Informal cos/ (termasuk: konsultasi iradisional, obat
pendapatan karena sakit bag] pcndcrita dan pengantar penderita. dan biaya transport).
gender. dan tipe penyakit pada episode cost of illness. Dari hasil analisis dikctanui,
terdapat hubungan significant antara cos/ of illness dcngan gender. Total cost of
illness pada wanita lebih rendah dibandingkan dcngan pria (p--0,66). Tidak terdapat
hubungan yang signilikan antara direct cost of illness dcngan gender, tetapi terdapat
hubungan yang signifikan antara indirect cost of illness dengan gender. Hal ini terjadi
kehilangan pendapatan pada pria lcbih besar dibandingkan pada wanita, karena pria
Pada parameter tipc penyakit, diketahui cost of illness dari pcnyakit kronis,
dan kccclakaan lebih tinggi dibandingkan penyakit akut, hubungan tersebut signifikan
secara statistik. Berdasarkan parameter usia diketahui, kelompok usia 5-15 th, direct
36
cos/ of illness lcbih bcsar dibandingkan <5 dan >55 tahun, sedangkan pada indirect
cost of illness usia <5 lcbih rendah dibandingkan pada usia produktif 16-55 tahun.
Status sosial ckonomi dari rumah tangga dapat mempcngnruhi terhadap cos/
(direct cost p<0,05 dan indirect cost p<0,0001, dengan median test).
4). Kaspar H'ys.,, Peter Kilimu and Nicolaus Lorenz; "Costs of tuberculosis for
households and /1en/1/t rare providers in Dar es Salaam, Tamania"
Tujuan dari penelitian ini. untuk rncngkaji biaya dari tuberkulosis di tingkat
rumah tangga Ji Dar Es Salam dan untuk mcmbandingkan dcngan hlaya provider dari
kasus secara aktif dengan senses rutin nada tiga wilayah di Dar c:. Salam, Jan dengan
menguji records untuk penduduk yang sudah mendapat treatment Biaya pada taraf
rumah taagga tclah dicvaluasi melalui scbuah survey cross sectional pada rurnah
·:· Teridentifikasi tiga jcnis tipc biaya utarna, yairu : biaya untuk obai dan konsultasi,
•:• Dari 191 Tuberkulosis pasicn di Dar Es Salam, dengan asumsi pcriode treatment
dari 8-12 bulan dan berbagai biaya untuk produktifitas yang hilang, biaya
37
dirarnalkau keuiungkinan dari satu periode penyakit bagi peuderita dan keluarga
>'- biaya pengujian dan laborarorium : US $2.1. konsultasi dan obat : antara U~
$16.6 dan US $49.9. opname : anrara US $0.3 dan US $0.4, transportasi : antara
>- survei mengungkap rata-rata 1.02 orang pada satu pasien rumah tangga (pasien
dau penuuggu pasien) tidak mampu meuglkuti pekerjaan rnereka selama periode
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung biaya dan cost-
pengobatan mulai dari rumah sakit hingga unit-unit kesehatan serta masyarakat,
Biava dianalisa dengan kondisi US$ tahun 1998 dari perspektif pelayanan
standar. Analisa terpisah digunakan untuk : (I). Pasien tuberkulosis paru bta positif
baru, (2). pasien luberkulosis paru bta negatifbaru dan extra paru. Cost-effectiveness
dihitung sebaga: biaya perpasien yang mengikuti pengobatan sampai selesai (pasien
38
tuberkutosis paru bta posirif baru, pasien tuberkulosis paru bta ncgatif baru dan extra
paru.
pasien iuberkolosis paru bra positif baru tubcrkulosis $591 dcngan pcndckatan
pengobatan cara konvensional rurnah sakit, dan $209 dengan penanganan secara
6). Ferri Yanuar, 1003. Biaya Akibat Sakit (Cost Of Illness) Malaria : Studi di
Ramah Saki/ Umum Daerah Sungaitiot Kabupaten Ba111(ka Tahun 2003.
ditimhulkan oleh pcnyakit malaria (cost of illness) pada pendcrita malaria yang
dirawat di rumah sakit umum daerah sungailiat. baik biaya· langsung (direct cost)
maupun biaya tidak langsung (indir~ctcost) di Kabupaten Bangka pada tahun 2003
pcnderita malaria yang dirawat di RS\JD Sungailiat scbanyak 94 orang, Data yang
mencari pcngobatan scbclum dirawat di rumah sakir, biaya perawatan di rumah sakit
dan biaya yang dikeluarkan setelah keluar dari rumah sakit untuk perawatan
39
veriabel dependen.
•:• Rata-rata biaya yang dikeluarkan responden: Rp.351.985,-, rata-rata total hari
Rp. 133.450.-, rata-rata pendapatan yang hilang dari keluarga yang menunggai
·:· Total biaya yang dikeluarkan penderiia dari 12 jenis biaya : Rp, 669. I 75,-, yang
terbagi rnenjadi 56,9% biaya langsung, dan sisanya biaya tidak langsung.
•:• Biaya langsung yang dikcluarkan responden adalah sebesar Rp. 381. I 55,-, dan
•:• Hasil nnalisis bivariat menunjukkan dari 7 variabcl indepcndcn (lama hari rawat di
RS, total hari sakit, jenis kelarnin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat
Beberapa variabel dan kesirnpulan dari penelitian sebelumnya dapat dilihat pada label
berikut ini :
40
Tabcl 2.5
Hasil Penelltian Sebehunnya
J\ a1na
1 Judul Mel ode Kesimpulan ~
--
4, Kaspar Costs of To1al biaya lo!• bi:ty~ pe11~11ji:in dan laborarorium : l fS S2 I
wvss, Peter tubcrcuh ~ii,. Jihi1ung dari: ·:· konschasi dan obat : antara US $16.6 dao: lJS
~ilin1a and 101 ·:· Pi::ncltrira: $49,9
Nicolaus households Iliaya ·:· opname : anrara US SOJ dan US $0.4
Lorenz and hcahh langsuug dan ·:· transportasi : antara US Si4.5 dan US S21.8
cure biaya tidak ·:· survei mengungkap rata-rata 1,02 orang pada satu
providers la"s~ung pasien rumah tangs.a (pasien d~n penunggn
In l>ar es '"!· Provider. pasicn) tidak rnampu mengikud pckcrjaan mcrcka
Salaaru. lliuy:i selarna pcriode darl penyakit.
TAl">?.ania k1r.~sung ·:· Kchilangan pcndapata11 diperkirakan di antnra US
Sl53.8 dun US $1384.1, sudah tcrmasuk biaya
dori '-''aklU OH!_!!.UON.P-:::ilS:::;'i:::C;.:11·;_~-----
5, 1:1. CO'I and Bia ya diarnlisa ·:· Hiaya pengobatan tubereulcsls paru bra positif'
COSI· <lrngan kondisi baru tuberculosis $591 dengen pcndckatan
1\Jgundn, J. pengobatau cara konvensional rumah sakit, $209
effectiveness USS rahun 1998
Wang'omb of increased dnri pcrspektif dcngan penanganan s.o:ara dcscmralisasi. Cost ..
c11rnn1u:1h)' p:layana~ effectiveness mcnini;kat 116%.
c. K. Floyd, Biaya pcnanganan perpasien 1111l\1k pasien
and pri m~ry kesehaian, pa~icn. ~
J. Kangtlngi care focility ansgot• kch•11sa ruberculosls bta ncsa1ir /extra·paru tobereulcsis
involvement I dan 1nasyamknt $311 dcngan pendekatan konvensinnl. dan $197
dengan penanganan deseniralisas]. lliaya-biaya
in rlrne-•n
tuberculosis mcnssunakar. muncul dori senlu:i ~;rpektif dsn C\'>SI·
care in metoda srandar, effectiveness mcningkat menjadl 61 % I
Machnko.>> Analisa terpissh •!• Uiaya pengobatan tuberculosis paru bta p0sitlf
Distri<..1, digunaken u-uuk lebih beser dibandlngken pasien tubercutcsis bta
Kcn;a Pasien negatif, oaik pada penanganan sccara
cubc~l1lnsl~ konvensional maupun desenualisasi
sesuei dcngan ripe
don klasifika.'i
ncndcrira.
6. Yanuar Biaya akiba1 Data yang ·:- Hosil analisis blvariat menunjukkan dari 7
Ferri saklt (Cost dikumpulkan variabel indcpenden (lama hari rawat di RS, total
of llness) cnJt1h.1.li r11t:nya11sbJt hari $~kit, jcn\$ kclamin, jcni:t pekcrjuan, tingknl
Malaria: biaya-b1aya yang pendidlkan, tiogkat penghasilan pasicn tlllJl jenis
Swdi di dikeluarkan oleh plasmodiurn ) yang dilihat hubunganny~ dengan
RSUD pasien dalam variabcl dcpcndcn (Tollll Oiaya),
Sungailiat mencari •:• hanya ada 2 variabel iudependen yang
K<1bupate11 pengobatan mcnunjukkan adanya hubungan dengan variabd
6<1ngka. sebelum dirawat di dcpenden yaitu tingkat penghasilan pasien dan
tahun 2003 rumah sakit, biaya jcnis plasmodium
perawatan di
rumah soki' dan
biaya yang
dikeluarkan sctelah
kctuar dari rumah
sakit u1111,1k kontrol,
-
42
Secara garis besar, penelitian ini akan mencobr untuk rnenghitung biaya yang
yang berobat di puskesmas dan rurnah sakit yang ada di Kabupaten Bandung. Sesuai
dengan kerangka teori. biaya-biaya yang ditimbulkan karena sakit ini dapat dibedakan
aias biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung iindirect cos1) dari
penderita.
biaya untuk obat dan bahan rnedis, pelayanan kcschaian (service), jasa doktcr, biaya
lainnya yang dibutuhkan untuk diagnosis. biaya cmcrgensi dan tindakan lainnya yang
selama dirawat di rumah sakit, dan biaya membeli makanan untuk penderita yang
pernah dirawar di rumah sakit.Biaya ini juga akan mencakup seluruh biaya yang
atau rumah sakit, selain itu biaya rawat inap bila penderita pemah dirawat di rumah
sakit.
43
Cost of Illness direct (CO/ direct) adalah total biaya direct yang diiimbulkan
o!eh penyakit tubcrkulosis dan Cost of Jl/11es.5 Indirect (COi indirect) total biaya
indirect yang ditimbulkan oleh penyakit tuberkulosis. Cost of Illness total (CO/; total
adalah penjumlahan dari Cost of Illness direct (COi direct) dengan Cost of Illness
indirect (CO/ indirect). Berikut adalah kerangka konsep dari pcnelitian ini:
l Klaslf.ka;1 Proyakn
1
l~iaya yang ditimbuU:an( Jeterson Tom. Kaspar wyss
(David, M dan dan David. M)
Nei-"h J.)
1
LCoS< O;Tllbr= V:re,,1
!COJ Direa)
Cost Ojf1r:ness ln:i'irer:t
'CO/ f>;dirw1
Pada pcnelitian ini yang mcrupakan variabel terikat idependen) adalah Cost of
Illness direct (CO! direct), Cost of Illness indirect (CO! indirect) dan Cost of Illness
total (CO!) rotal, sedangkan variahel bcbas tindependeni adalah jenis kelarnin,
2.9. Hip<>tesis
Dari tinjauan teori dan pcnclitian scbelurnnya, dibangun hipotesis scbagai berikui :
•!• Karakteristik individu penderita berpcngaruh terhadap COl direct
•!• Klasifikasi penyakit tuberkulosis berpengaruh tcrhadap COi.direct
•!• Karakteristik individu penderita berpcngaruh terhadap CO( indirect
•!• Klasifikasi penyakit tubcrkulosis berpengaruh terhadap CO! indirect
{• Karakteristik individu penderita berpengaruh terhadap CO! total
•!• Klasifikasi pcnyakit tuberkulosis berpengaruh terhadap COJ total
HAU Ill
METODE PENF.LITIAN
kcschatan (puskesmas dan rumah sakit) yang ada di wilayah Kabupatcn Bandung
mcmpunyai kesempatan y311g sama dan diketahui untuk diseleksi (Donald It Cooper,
2006)
urnuk sampel pada penelitiau ini adalah penderita tubcrkulosis (BTA positif dan
45
46
negatif) yang berusia produktif dan mulai pengobatan pada bulan Oktobcr s.d.
Dcscmber 20()8.
digunakan rurnus estirnasi proporsi dengan prcsisi mutlak, menurut lwan Ariawan,
Dirnana nilai proporsi (p) sebesar 0,88, diperolch dari rata-rata angka proporsi
Z\.,.12P(I - P)
11 =
1,962.0,88(0,12)
n=
0 052
'
3,84x 0,10
n=
0,0025
n = 162,2
Dimana:
11 = Jumlah sampeJ
d presisi = 5%
47
z,_.,11 ~ Jarak sekian standar error dari rata-rata ditentukan berdasarkan derajat
kepercayaan yang diinginkan, dcngan tingkai kcyakinan 95% maka,
n ilai Z i-ou = l .96
p Proporsi pada populasi
Proporsional Simple Random Sampltng, dimana besar sarnpel yang diambil dari tiap
UPK ditentukan berdasarkan proporsi penderita tuberkulosis usia produktif dari tiap
Tabel 3.1.
Jumlah Sampel bcrdasarkan Unit Pelayanan Kesehetan (Ul'K) di Kabupatcn Bandung
l'a>d.:rilll Usia
No. Nania PuskC$111as IRS l'rodulctif _ Jumbh S:impcl
;,,., %
I Su~no JO l s
l Goialvnck<tr 13 I 2
3 Suloijod1 6 I I
4 Ko~ 14 2 )
s
6
Pasirj,mbu
~U!JllmUkl
12
0 0
I
'0
7 Ciwidcv 19 2 4
_8 Rawabogo u 0 0
9 Ra.r.cohcJi l 0 0
10 IJayeuhkolot -
II I 2
II Qm9k.oono I) I 2
12 llihliul 13 2 3
I~ Mar""''Yll S<:loton 10 I 2
14 ~~ 12 I 2
15 s~.......,tanhunn 20 3 4
48
r.:ndcriia Usia
N\'l. t\ama Pu_<kasll>Ol$ iRS l'R)dul.~if I Jwnlah Sampel
Jml %
~ ~"·~aas1h 15 2 ~
Ii Rw,-. 16 2 3
18 llon"~r: Dll' I! I ' z
19 1\rj'1...<.:irl 21 I 2 4
I
2•)
21
P;imcun.r~
O;wio:sr.mKtU "
15
2
2 .
4
·'
K;311on>1.t
,,_,22 ~s.rru: ' 10
l.~
i
2
2
4
-=
·>4
25
1r,
..£!i.Ol!L
\anuda-:u...ha
7
s- - ----
14
I
1 ,..I__
rc.no:iletur.iu 2 3
·-
_,
28
Suk3fna:r.Jb
I \\:31ro53ri
9
x
I
1
1
2
29 CiparaY 9 1 I
30 P2kuUll<Wl~ g 1 l
}I Sumbe:'sari 6 I I
-- --
:1 Ual..,,,dal> 20 2 ~
33
3.t
Jclekone
Rar.aunnn'-"81 I 19
6
2
I
4
I
.
3j Pll<Xt I .; 1 3
-s
36 rwat 'I 5 0 I
-
--·" Kcrtasari I 4 0 I
38 S<Uttu~a I 2 0 I
3~ MaialaY> 49 5 8
40 c;1<wu 22 3 5
41 \\'an,eisa-cr.\n 29 3 6
41 Solokani.:rul 5 0 I
J) PMdmnukti 1 I I
·H
4)
~""'
Cin1"t1es
3
12
0
I
0
2
46 lbun 11 I l
4i S.:di 11 I I
48 Ci<.AJ!r:oui.·_. 18 2 4
49 S<t'"·ahlr.ST;• II I 2
so N•-• ~ 2 4
51 Cikcs..'ll"l'tno J 0 I
52 c;Juluk 16 z 3
4 6
53
54
.Rancackc~
Lin I.:'~ ..,_,
29
4 6
55 t\aniungmckar 15 I 2
56 Ci.nunuk II 1 2
49
Penderita Usia
No. Ntuna f•1l,~\'.a.s1nas: /RS Prodoktif Jumlah Sampcl
J111I %
~7 l'ik•un\i 10 I 2
58 Ciltll!!ir(Pll~ 10 I 2
59 Cirnenvan 10 I 1
~() C'ibcun\ ill.fl 9 I z
61 r..,\it)O\BOallfl 11 I 2
,_
('> HSL'll S<llCOO~ 28 J 5
63 RSUI) \1aio!o''U 51 s s
M ~s 1 ~·:t.~i: Junl!h:.in 2 0 Ii
8% 10;) 163 I
Kritcria sampcl/ responden penelitian yang digunakan adaiah sebagai berikut :
baru, bcrada pada usia produktif ( 15-55 tahun), yang mulai bcrobatuya pada
baik penderita barn rnaupun kambuh, yang tidak berada pada usia produktif
Kabupaten Bandung.
Penelitian ini dilakukan di puskcsmas dan rumah sakit yang ada di wilayah
Kabupaten Bandung. Waktu pcngumpulan data dilakukan rnulai bu Ian Maret sampai
dibantu oleh pengelola program tuherkulosis di puskesmas dan rumah sakit, yang
sebclumnya telah dilatih tentang reknik pengumpulan data dan wawancara serta
Sebagai cross check data yang telah dikumpulkan, terutama untuk jurnlah,
jenis clan dosis/bahan rnedis yang diperoleh, dilihat kernbali catatan rekarn rnedis
penderita di puskesmas dan rumah sakit. Untuk harga obat dan bahan medis yang
diperoleh, dikumpu!kan data tentang harga obat dan bahan medis yang ada di
puskesmas dan rumah sakit. Daftar harga obat -yang dikurnpulkan adalah unruk obai-
penelitian, diperiksa kcmbali kelengkapan pengisiannya, Data yang tidak atau kurang
lengkap dan sulit untuk dilakukan pcngolaban, tidak dipakai dalam tahap selanjuinya.
Selain dari kclcnglcapan data, juga diperiksa kesesuaian rcsponden penelitian dengan
51
kriteria inklusi yang diietapkan. Ragi responden yang iidak scsuai dcngan kriteria
tersebut akan dikeluarkan dan tidak ikut diolah. Selanjutnya data yang teleh diseleksi
ini dilakukan pengkodean untuk tiap pertanyaan dan variabel pcnelitian yang ada.
Sernentara untuk data rnengenai biaya yang dikeluarkan oleh responden selama sakit
jenis biaya yang dikeluarkan dan variasi biaya tersebur (biaya yang paling rendah
pcndapatan yang hilang, makan), pcndapatan yang hilang dihitung dari pendapatan
yang hilang karena penderita arau keluarga penderita tidak dapat bekerja atau mencari
Cost ofIllness direct (CO/ directs adalah total biaya direct yang ditirnbulkan
oleh pcnyakii ruberkulosis dan Cost of Illness Indirect (CO/ indirect) total biaya
indirect yang ditimbulkan oleh penyakit tuberkulosis. Cost of Illness total (COJ) total
adalah penjumlnhan dari Cost of Illness direct (COi direct) dengan Cost of Illness
dikeluarkan pcndcrita karcna sakit tuberkulosis. baik biaya langsung (direct cost)
. L,_,_0 COJJ'ender;1aT8P(,iru,
COJ <MO ,,,,. = j
" - Seluruht'andemal'Bt'aru
tuberkulosis di Kabupaten Bandung dalam satu tahun yaitu dengan rnengalikan COi
rata-rata dengan jumlah penderita tubcrkulosis BTA positif dan negatif sclama saiu
tahun.
COi Kabupaten, COi rata-rata, 'X Jml peedcrita (TB Paru BTA pcs, + BTA neg,>
variabel bebas digunakan teknik ekonometrika melalui rnetode OLS (Ordinary Least
Square). Metode regrcsi rnelalui rnetode OLS digunakan untuk menguji apakah
Tabcl 3.2.
Model Cost of Illness (CO/) Tuberkulosis
~-
U3 I 'I'-·'
'I'~
Q)
o,
/..:;
x,
~.
IL1
Knowledge u, 1], lll s
IJKnowledge1 (;
--DKnowledge, p.
"f~-
Y• (,,
II.<
u,
Q,
n.
i..s
~..;
IJKnowled~e3 Cl, y, .,,
y
IL? Q,
-ns '~,
IJKnowledge, ~s '!8 (, Us l..11
Income II;. B. 11• (? 'I'• o,
IJlnc "!'> U.) A.,
Dkeria I
i----:-
(l; ~ 1(,- Y10 1)7 (,,, Jl1.• •v, il,. !..,t) I
Dkeria, fls
6" 1' 11 lls rR11 ~l11 'I'8 o., i.. r:
I
Dirnana :
bcrkaiian erat dengan hubuogan yang bcrsifnt ;1atis1ik/bukan hubungan yani; pasif
yang discbui pula hubungan yang acak (rondom). Regresi mcnunjukan pula
pengaruh variubcl ini d11pa1 diduga dengan besaran yang ditunjukkan olch kocfisicn
regresi.
Tabet J.3.
Opcrasionalisasi Variabcl
--
sclarna pasicn menderita tb
merderita lb
.> Co.II Qf lliness
--
Jumlah scluruh hiaya- M~nj 11111 l(l•·k<.n Liang dalam Rasio
Total bi11yo it111gsuog dan cot Indirect jumlah rupiah
tidak langsur,g yang dan CO/
diti mbulkan karena Direc:
DCn'{:;.ikituiberkulosis
~. &h•Cat.iun Jumlah tahun yang. Menanyakan Jurnlah tahun Kas10
telah digunakan oleh pcndidikan
responden unruk teralthir yang
mclakukan pcndldikan dicapai
formal melatui sekulah ncnderite
5. l)<~end Adah-1.h jcnis kclarnin Observasional 0- Pcrempuan Nominal
rcspondcn yang d1tp;i1 I - Laki-Iaki
drlihat secara lahiriuh.
6 l)Kla.~ Bcrdasarkan basil Melihat rekam (I Th HTA Nominal
pcmcriksaan dahakuya ruedis Ncgatif
pendcrna ruberkulosis I-Tb BTA
dibagi meniadi doa posi.if
yaitu : penderita
tuh~1 kultJs\~ frl'A
negauf dan penderita
- R1. A nnsif r I
56
No
7. :\ge
Variabc!
l Konsep
Wawancara
Hasil Ukur
'rahuo
Skala ukur
Rasio
saat dilakukau
wawancara
Dt\ge O=usia sekolah nominal
(~24th)
I =usia kerja
(>24th)
8. Kno,vl<~dg(' Pengeeahuan penderita Oiukur dan 4 Score rasio
(Pengetahaan sebelum mcnjalani pertanyaan, pcngctabuan
Pcnderita) pengobaan tb, Setiap jawaban
pengetahuan meogenai y;~ng bcnar
gcjalu, penyebab diberi score I,
penyakit, cara total nilai hila
n11"TT1'1Stikan pcnyakit, menjawab
den cara penularan. benar semua
pertanyaan
mempunyai
scorc-t
D O=lainnya, Ordinal
Knowledge, J-:~pHbil:i
mengetahui .I
dari 4
pengerahuan
tentang TB
1) o=lainnya •. ordinal
K ;lCl\~·ledg~ 1-:lp•b.il•
mengetahui 2
dari 4
pengetalman
tcntang TB
[) O=lainnya, ()n1in;il
Knowledec, t=apabil»,
~ '·
mengerahui 3
dari 4
pengc(ahu::in
tcntang TB
I l) O=lainnya,
I
ordir-al
K111.),\1ledge. 1 I=opebita
mengerahul 4
dari 4
I penf,(~I a hu ;u I
lc:nwng TO
•).
-- Income Jurnlan total Wawancara Uang dalam rasio
pcndapa.an kcluarga umlah rupiah
dalam satu bulan
57
~· V~ia~
-U Inc
Konsep
I Car;; ukur I Hasi I \Jkur
O=apabilo
<pcndapaian
perkapira th,
Skala ukur
Ordinal I
I
200& (Rp.
52•1.296/bular:)
I =~ pendapatan
perkanita rh.W08
10. Dkcrja, Jenls p~ke~jis~n Wawancara O-l;.1i1111ya. nominal
pcnderita bi la l=apabila
mempunyai pekcrjaan pckerjaan formal
[diatur dengan
peraruran yang
be-laki: secnra
urnurn maupun
khusus l>agi
mstansi I
pcrusahaan yang
bersangkuren.
Pada peneluian ini dihitung koefisien determinasi (R\ yaitu angka yang
kebenaran hubungan tungsi iersebut. Nilai R; berkisar amara 0-l. Suaiu model time
angka 0. maka variabel bcbas tidak dapat atau lernah dalam menerangkan variabel
koefisien suatu model regresi atau suatu variabel bebas secera individual (parsial)
dalarn rnempengaruhi variabel terikat, Dalam bat ini ditetapkan hipotesis sebagai
observasi), apabila t hitung < 1 tabel, maka HO Lidak ditolak atau model yang
digunakan kurang baik, artinya variabel bebas tidak dapat mcnerangkan variabel
59
tcrikatnya atau tidak signifikan. apabila I hitung > 1 tabel, maka HO dirolak,
Nachrowi, 2006)
b. Uji F sliltis~ik
hipoicsis ditctapkan :
terikat
Apabila F hitung <. F tabel, maka HO !idak ditoluk, artinya variabel-variabel bebas
secara bcrsama-sama tidak berpcngaruh tcrhadap variabel terikat, dan jika F hitung
> F' tabel, yang bcrlaku adalah keadaan sebaliknya. (Gujarati, 2003).
a. Uji Muilikolinearitas
regresi. Menurut Gujarati (2003), multikolinier dalam model yaitu apabila nilai R2
60
dari hasil rcgrcsi sMgRI tinggi namun sebagian bcsar cksplanatori variabcl tidak
pcrbandingan antara nilai t-stat dan F-:,tal dcngan Habel dan F-talld.
Salah satu cara mcndctcksi gejala multikolinicritas adalah dengan uji VJF atau
Variance Inflation Factor (Gujarati. 2003 dan Agus Widarjono. 2007). Formula
VIF=-
1 N'
melebihi 0,90.
b. Uj i Heteroskedastisitas
asumsi model klasik. Satu dari asumsi penting model regresi linier klasik adalah
bahwa varians tiap unsur disturbance u., tergantung (conditional) pada nilai yang
dipilih <lari variabcl yang menjelaskan. Bentuk fuugsi dari adanya gangguan
E( u?) = o.2
61
dari semcstinya sehingga tidal memcnuhi unsur BLUE. Untuk rnenguji gejala
1 11 "( u,")
: "
?, I •
- <J;-' (Lainnya )
pengujian dengan nilai Chi-square dari tabel, Jika nilai obsrRssquore dari
pcngujian > Chi-square dari Label maka model dianggap rnempunyai masalah
heteroskedastitas, begitu juga sebaliknya jika nilainya lebih kecil rnaka dianggap
Sesuai dengan kerangka konsep penelitian yang tclah disajikan dalam hnb
sebelumnya, maka unruk pengolahan dan pcnyajian data basil penelitian ini tidak
diolah adalah kucsioncr )C.lll! tclah lcngkap dan scsuai dcngan kritcria pcnclitian.
Jumlah sampel yang diambil dalam pcnclhian ini scbanyak 168 rcsponden, lebih dari
Penyajian data hasil pcnclitian dimulai dari data frckucnsi yang mcnyangkut
penyakit. scrta variabel terikat yaitu biaya sakit langsung dan tidak langsung scrta
biaya sakit total (COT direel, CO! indirect dan COi 101af).
biaya langsung (tcrdiri dari: obat/bahan mcdis diluar obat program TD, konsultasi,
pendapatan yang hilang dan makan), pendapaian yang hilang dihitung dari
pendapatan yang hilang karcna penderita atau keluarga penderita tidak dapat bekerja
atau mcncari nafkeh sclama penderita sakit. Untuk mengestimasi faktor-Iaktor yang
(Ordinary Leas/ Square). Mctode regresi dcogan metodc OLS digunakan untuk
62
63
secara statisrik. baik secara parsial, maupun sccara bcrsarna-sama, dengan derajar
kepercayaan 95%.
Pada label 4.1 tertihat bahwa duri 168 rcspondcn, scbagian besar pcudidikan
rcpondcn adalah SLTP (38.1%), SI.Ti\ (29.2%), SO (27.4), tidak lulus SD (2.4'Yo).
Tubcl 4, I
Distribusi Responden Herdasarkau Tingl..:.11 Peodidikan
I. Tidak lulus so 4 / . .4
2. SI) 46 27.4
3. SLTP 64 38.1
4. SLTA 49 29.2
5. - Akaderni 1 1.8
6. SI 2 1.2
Tolnl 168 100
Sumbcr: Has1I Pengolahan Data
Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa dari 168 respoudeu, scbagiau
~vamta
6t(•1'1i.)
L«<l lak.
99(59%)
34 tahun (37%), "'.O 24 tahun (25%). 35 - 44 tahun (21%). sisanya ::-: 45 tahun (17%1,
12(25"-}
35(21~}
2' (11'.;)
Taboo
rcspondcn dibagi mcnjadi 2 katcgori yaltu "usia sekolah" untuk yang bcrusia 7
sampai 24 tshun (!PM Kab. Bandung, 200&). rcsponden yang berusia diatas 24 tahun
utioJ aekolan
4?{?!1¥.1
t.ili1tol..t111i.
120("0%)
termasuk dalam katcgori usla sekolah. sebagian besar (59.5%) mcnjadi pcgawai
scbanyak 21,4%. sisanya masing-masing sebanyak 9.5% menjadi wiraswasta da» ibu
rumah rangga, jadi tidak ada responden yang murni sebagui pelajar. scperti tcrlihal
Tabet 4.2
Distribusi Responden berdasarkan Kategori [sia.dan Status Pekerjaan
-- usia sekolah
0
usta keria
J 3
I
I. Peg.awai Negri Sipil
.001c, ?.4% 1.~~o
2. Pcgawai Swasta/buruh pabrik 25 66 91
59.5% 52.4~~ ;\4.2~{)
\Vir:tS\\ asta 4 :!3 27
·'·'
9.5% 18.J'!~ 16.1%
4. Pensiunan 0 I I
.oo;., .8~{, .6~{t j
5. lbu KJIOl;Jh rangga 4 17 21
I 9.5°,..o 13 .5~1> 12.5%
G. I Petani 'nelayan 0 2 ~
1.2-0,q
.0% J.Go/()
7, l.ainnya 9 14 23
21.4% 13.7%
' Total 42
11 '~"'
126 168
100.0% 100.0% 100.0%
Surnber : Has1I Pengolahan Data
sosial ekonomi rcsponden, Berdasarkan tabel 4.3 diketahui scbagian bcsar (48.8%)
pcnghasi Ian keluarga respondcn adalah kurang dari 500.000/bulan, 500.000 s.d. <l
juta Rupiah (36,9%), I juta • < 1,5 juta Rupiah (9.5%), 1,5 juta • < 2 juta Rupiah
(3.0%), dan paling kecil ( 1.8%) berpendapatan antara 2 juta - < 2,5 juta Rupiah,
67
Tubel .t.3
Distribusi Responden Bcrdasarka ~ Tingkal Pendapatan
·-
:-Jo. Tingkat Pendapatan n (orang) Persentase (%)
dalam penelitian ini adalah pcndapatan perkapita tahun 2008 yaitu: Rp.
Tabel 4.4
Oistrihusi Responden Berdasarkan Kategori Pcndapstan
(524.296/bulan).
Tabel .1.5
Oistribusi Responden Bcrdasarkan Status Pekcrjaan
pekerjaan tersebut dibagi berdasarkan tiga kriteria, yaitu pekerjaan formal, pekerjaan
tidak formal dan tidak bekerja. Dengan kriteria. pekerjaan formal adalah pekerjaan
yang diatur dcngan peraturan yang berlaku secara umum maupun khusus bag]
jabatan yang lehih tinggi atau mencapai posisi puncak, pegawai/karyawan harus
69
melalui tahapan yang relah dirumuskan dalam jenjang karier/strukrur jabatan dan
adalah pekerjaau yang keberadaannya aras usaha scndiri dan upah tidak terjangkau
peternak, petani, nelayan. tukang kayu/hangunan, tukang iahu, jasa protest mandrri,
Dalam hal iui, jenis pckcrjaan PNS clan pegawai swasta/buruh pabrik
pctani/nelayan dan lainnya. sedangkan tidak bekena adalah ibu rumah rangga dan
pensrunan.
Ticlak 8Cke11;,
2::'(1'.:\%'.
J..'t'l<:.:•?<3tin FcrlT'a!
~'1(SU%>
-'ckc11~an 1'1Mffflnl
~? (:}1'Yq
Dan gambar o.c diketahui, sebagian besar rcsponden bekerja scbagai pegawai
format (56%\. pekcrjaan informal (I I%). dan sisanya tidak bekerja (13%). Sedangkan
dari kclompok pekerjaan iidak formal, dapat diketahui scbagian besar (52%) adalah
wrraswasta dan paling scdiku \4%} adalah petani, dapat dilihat pada gambar 4.5.
70
la r1r,yi;,
23(4.!llil>J
\l\fl1~1:.;v1R~\;11
27 (52%)
earn penularan Scti:ir jawabnn yang benar dibcri store I, total nilai bila mcnjawab
bcnar scmua per1~11;aan rnempunyai score 4, hasil peuelitian dikctahui scbagran besar
pengetahuan (19.6%) clan sediklr sckali yang mengetahui semuanya (6.5%), dapat
Tabt'l 4.6
llistribusi Responden Berdasarkan Tingkat l'enget:lhuan Tuberkulosis
~
No. Tingka: Pengetahuun n (orang) I'crsentase (~o)
1t=l
40 23.8
·I. l'ahu 3 19.6
5. Tahu 4 11 6.5
Ju m lah 168 I (JO.O
Sumbcr I lnsil Pc11~olah:111 Dara
diukur banya ~ebng1a11 kecrl rcsponden (I o0,o) y,111g mengouhu i "bagarmnua earn
seba nya k . W0 o rnengctabu 1 1e11 L1111g "cara pen u Iara n" dan ~cbng1a 11 besm ( •17° o)
Coic penula1an
J01"'t
l----. .)
0
Pf;fnyi:-bilb
f)('nyi.ll<!I
1:3'.llt
Tingkat Pcndidikan
maka rcspondcn lcbih banyak tahu tcntang tuberkulosis. Pada rcspondcn yang tidak
lulus SO, scbanyak 25% "tidak mhu". dan paling tinggi iingkat pengcrahuannya.
Tabcl 4.7
Oistribu~i Responden Berdasarkan Tingkat Pengetabuan dun
Tmgkat Pendidikan
Tinuk~l Pcndidikan
I Tingka: - Tidak 'I OUll N1lai p dan
Pcngetahuan kcrelasi
Jul us Akadem (r)
SD so St.Tl' SLTA i SI
Tidok Tahu 1 19 8 9 0 0 31
250% 41.3% 12.5% 16.4% 0.0% 0.0% 22.0% 0.000
Tahu I 2 14 16 13 0 0 47 (r - 0.283)
li00% 30.4% 28.1 o/o 26.5% 0.0% 0.0% 28.0%
Tahu2 1 9 11 17 2 0 40
250% 19.6% 17.2% 34.7% 66.7% 0.0% 23.8%
>---
Tahu J 0 3 21 8 1 0 33
0% 6.5% 32.8% 16.3% 33.3~0 .0% 19.6%
Tahu4 0 1 6 2 0 2 11
.0% 2.2% 0.4% 4.1% O.Oo/o 100% 6.5%
To1al 4 46 64 49 3 2 168
100.0 1w.O
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 04 100.0%
% I
Sumber ; Pengolahan Data
73
hubungan yang sedang (r-0,283) dan berpota posirif aninya semakin iinggi tingka:
statistik dengan uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan
amara ringkai pengctahuun dcngan tingkat pcndidikan dcngan nilai p= 0.000 (p< 5%).
Pcndapatan
Tabcl 4.8
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan dan Pendapatan
I idol. Tohu 15 IO 1 0 0 37
3(.>.S'-. 16.lo/ .. 12.~. 0.11"4 o.~• 22.°'o
I 3hu I 21 ZI 4 0 I 47 0.069
25.6'~ 33.9'-~ 25.0"• Oil'!> 33..3% 28.0~. (r• 0.17U)
1·~1111} 14 IS 3 4 I 40
17.1~~ 29.0'.4 IR.~o 80.0% 33.3Q• 23.~.
Tahu3 16 II s I 0 33
IY.:i'!;, 11.i~. Jt.r. 20.°'· O.()";• 19.6"•
I ahu4 e 2 z 0 I 11
7.3°:. 3.2"4 1u·~ 00% 6 ;~~
"' l%
I wl 82 62 16 s 3 1&8
- 100.<>"~ 100.m~ 100.0S'. 100O'r.. 100.0",;, 100.0":it
Sumber : 1 lastf Pengolahan Data
I __
74
pendaparan kurang dari 500 ribu, sebagian besar (305%) responden tidak mengetahui
juta. ndak seornngpun yang. tidak rahu. Pada nngkar signifikan 10%. hasil analisis
sraustik dengan uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara ringkar pcngctahuan dengan pendapatan dengan nilat p= 0.069 (p< 10%}.
tuberkulosis bta positi1'(59%) sisanya hta ncgarif; dapat dilihar pada gambar 4 7
ete neg
66 ('1·1 ·?'.·)
ote coe
100 (59'X·)
T1rlakMer=
69(41%)
rv~ercan
99 (SSl"h)
Ada sehanyak J.l dan 69 (47,8~o) responden yang ndak mencan pengobatan
pengoba.an kc tempar lam. ada 36 dari 99 (36,.t~o} yang bcrjcnis kelamin wanita.
lemah (1 - 0.111) llasil uji statisrik dipcroleh n:lai p=O, 137. maka dapat disimpulkau
ti<lak ada perbedaan proporsi responden wanha antara respondcn yang iidak rner:cari
(tidak ada hubungan yang signifikan antara gender dengan upaya pcncarian
pengobaran lanmya)
76
Tal>el 4.9
Distribusi Responden Berdasarkan Upaya Pencarian Pcngobatan lainnya dengan Gender
Gender
Upaya Pencarian
Toial Nilai p dan
Pengobatan lainnya Wanita !'ria
- Korclasi
I
Tidak
Ya
I 33
41.8"/.
36
52.2%
36
63
69
100.0%
99
O.IJ7
( r - 0.111)
I - 36 J0!. 616% 100.0%
TotJI 69 99 lt'-8
4t .lo/o )8.9"· 100.('°/o
Sumbcr : H3S11 Pcn@Obhan 0..ia
Pcndapatsn
Tabel 4.10
Oistribusi Respondcn Berdasarkan Tingkat Pendapata11 dan
Upaya Pencarian Pcngobatan lainnya
Tidok
Ya
41 ~%
525%
30
52
28
40.6%
34
34.3% 3.1%
s
tl.6%
s
2
2~<)0-'
3
3.°'.
I
l.4%
2
2.0%
·~~69
9'}
100°/o
0.788
(r- -0,059)
Total
48.8%
S2 I 62
36.9"/,
16
9.5% 3.0%
s 3
I.&%
168
100%
Sumber : Masil Pengotahan llata
77
Dari tabcl diatas dikctahui hahwa dari rcsponden yang mencari oengobatan kc
ternpat laiuuya, sebagian besar (52,5%) adalah respondcn dengun tingkat pcndapatan
kurang dari 500 ribu rupiah dan sebagian kecil (2%) adalah responden dcngau tingkat
pcndapatan 2 juta - 2,5 juta rupiah. Hubungan upaya pcncarian pcngobatan lainnya
bcrpola ncgatif artinya scmakin tinggi tingkat pcndapatan, scmakin ridok mcncari
pengobatan kc rcmpat lainnya. llasil uji statistik dlperoleh nilai p•0.788 (p>:'i%),
maka dapat dltartk kcsimpulan bahwa iidak ada hubungan yang berrnakna amara
pcngetahuan teruang tb. maka persentasi responden yang tidak rnelakukan upaya
dcngan scmakin sedikitnya pcngetahuan tentang tb, maka persentase responden yang
dari 37 (89,2%) responden yang tidak tahu pcngctahuan Tb. melakukan upaya
scmua pengetahuan tentang TB, tidak seorangpun yang rnelakukan upaya pencarian
Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.12. menunjukkan bahwa selama
puskesmas/Rf = Rp. 37 .885, rata-raia biaya langsung berobat di ternpat lain= Rp.
66.750. rata-rata biaya langsung penderita dirawai di RS= Rp. 1.214. angka ini kecil
sekali rnengingat dari 168 responclen. hanya 2 orang yang pemah dirawat di RS,
Tahel 4.12
Distribusi Komponen Biaya Langsung
Bcrdasarkan nilai rata-rata CO/ direct, maka kategori COi direct dibagi
menjadi 2 yaitu: nol sarnpai dengan Rp. 105.000,-dan lehih dari Rp. 105.000,-. Hasil
penelitian pada label 4.13 menunjukkan bahwa sebagian besar (71% ) wanita
mernpunyai COi direct nol sampai dengan Rp, I 05.000,-, begim pula pada responden
laki-laki. sebagian besar (57,6%) mcmpunyai CO/ direct nol sampai dengan Rp.
80
I 05.0DO. Hubungan antara antara katcgori COJ direct dengan gender rnenunjukkan
huhungan yang lemah ( r ~ 0,137). Hasil uji sratistik diperolch nilai p=0,076 (p>0.05)
maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan yang signilikan antara kategori CO/
Tabel4.13
Oi~(ribusi Responden Berdasarkan Kategori COi Direct dan Gender
Proporsi nilai rata-rata CUJ direct berdasarkaa stauis pekerjaan dapat dilihat
Tabel 4.14
Nilai Rata-rata CO[ Direct Berdasarkan Status Pekerjaan
n (orang) Rata-rata
No. Status Pekerjaaa
Dari tabel diatas diketahui bahwa dari seluruh responden nilai rata-rata CO!
direct vang terbesar adalah rcxpondcn yang bckcrja mcnjadi wiraswasta dengan nilai
rata-rata COi direct sebesar Rp. 126.200,-. scdangkan yang terkecil adalah pcnsiunan,
Gambaran rcsponden herdusarkan katcgori Cost 1~{ Illness Direct dan upaya
Tabcl 4.15
Distribusi Responden Berdasarkan l(ategori CO/ Direct
dan U;>aya Pencarian Pengobatan lain
63 6 69 0.000
Tidak
91.3'>0 8.7% 1000% (r= 0,4~8)
Ya • q3 56 99
,__ 43.4~~ 566% 1000%
Total 100 62 168
63.1C::o 35.9% 1000%
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Hasil analisis hubungan antara kaiegori COi direct dengan upaya pencarian
pcngobatan lain dikctahui bahwa ada scbanyak 6 dari 69 (S,7%) rcsponden yang tidak
rncncari pcngobatan lain mempunyai beban biaya lebih dari Rp. 105.000. Sedangkan
dari respondcn yang mencari pcngobatan lain. terdapat 56 (56,6%) responden yang
mernpunyai beban biaya lebih dari Rp. 105.000. Hubungan antara kategori CO! direct
82
0,488) dan bcrpola poshif nrrinya semakin mencari pengobatan ke ternpat lainnya.
sernakin tinggi COi directnya. Hasil uji statistik diperolch nilai p=0,000 (p<0.05)
rnaka dapat disimpulkan ada hubungan yang signilikan antara kategori COi direct
Klasi!ikasi Penyakit
Tabcl 4. IG
Distribusi Respondcn Berdasarkan !Utej!Ori Coi Direct dan Klasifikasi Penyakit
-K lasi fikasi -
Kategori COi Direct
-
Total Nilai Pdsn
Korelas.
0 Rn.105COO LC:>th dan R~. 10:. 000
btll rl"IJ 49 19 68 0052
( r - 0, 153)
- brapos
72 1,..
57
279%
43 l
1000%
100
57 3"' 43.0% I 100.0%
Totnl 106 ~ 168
G3.1% 36.~ 100.0%
Sumber: Hasil Pengolahan Da1a
sebagian besar (72.1%) mempunyai CO/ direct pada kelompok 0 - Rp. I 05.000,
demikian pula pada kelompok klsifikasi Tb bta positif sebagian besar (57%)
dengan COi direct menunjukkan hubungan yang lemah (r - 0.153). I lasil uji staiisrik
83
diperoleh p=().052 rnaka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara klasifikasi dcngan COi direct. artinya perbedaan klasifikasi tidak
Bia ya tidak langsung karcna sakit atau Cost of Illness Indirect (CO! Indirect),
l lasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.17. menunjukkan bchwa rata-rata
biaya transport penderita = Rp, 123.196, rata-rata pcndapatan pcnderita yang hilang >
Rp.315. 755, rata-rata biaya transport pengantar = 26.023, pendapatan keluarga yang
hilang = Rp.16.011, Biaya tidak langsung berobai di ternpat lain= Rp.7.419, Biaya
tidak langsung pendcrita dirawat di RS= Rp. 3.422. sedangkan rata-rata CO/ indirect
= Rp. 491.830. Pmporsi dari komponen biaya cidak langsung yang tcrbcsar adalah
pada pendapatan penderita yang hilang. yaitu sebesar 64% dari COi indirect,
84
Tabel 4.17
Distribusi Kornponea Riaya Tidak Langsung
Statis1ik
I Transport
penderita
P<ndaparnn
pcndtnl4 Transport
Pc.ndapaian
kduari;a
Transpen
beroh•• di
II Bia ya
tidal
langsung CO!
kc yang tcmpal pendcrita Indirect
Uel;kripiif yang pcn~rantar
ruskcsnla.s/
hilang hilang lain dirawat di
RS RS
I
\lean
''I) mean
vted.an
1:3196.42
is'Y.
<JOOO<J
31:7SS.95
6~o/.
95000
26023.81
So/.
0
16011.905 741?.6-U?
lo/o
0
~~.
0
3•22.61')
I 010
0
491830.36
IO{>o/o
260000
'>t~ndnrd
Deviation I 1190')().32 63;&97 62 55130 AAS 105429.n 1.1770.502 38973.121 691796.04
.\1inimum I I) 0 0 01 0 0 0
\fttk~imum I i6()000 .1200000 285000 DOOOOO, 90000 500000 4278000
Jumlah 168 161 I 16s I 168 168 168 168
Surnbcr : Has1I pengolahan data
Tahel 4.111
Rata-rata COi Tidak Langsung Benlas .. rkau Status Pckcrjaan
langsung yang paling besar a:lalah pada pegawai swasta/buruh pabrik yaitu sebesar
Rp. 642.070,-. dan paling kecil adalah pada Pegawai Negeri Sipil yaitu sebesar Rp.
38.833.-.
4.1.5.2. Gamba ran Responden Berdasarkan Kategori COi indirect dan Gender
Berdasarkan nilai rata-rata CUI Indirect (Rp. 4')1.~30). maka COi Indirect
dibagi menjadi 2 karegori: \i - Rp. 501Hl00 dan > Rp. 500.000. Gambaran responden
berdasarkan kategori COJ indirectclan Gender dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabet 4.19
Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Coi Indirectdan Gender
Pada tabel diatas dapa! diket.ahui bahwa pada kelompok kategori CO! indirect
lebih dari Rp. 500.UOO. sebagian bcsar (78,6%) adalah rcsponden laki-laki. sisanya
sebanyak 21,4% adalah respodcn perernpuan Hubungan antara antara gender dengan
CO/ indirect rnenunjukkan huhungan yang lcrnah ( r = 0,231)_ Hal ini menunjukkan
bahwa CO! indirect pada laki-laki jauh lebih besar dibaodingkan pada perempuan,
86
sccara staustik diketahui terdapai hubungan }'3ng signifikan antara gender dengan
Pendapatan
pendapatan dapa: dilihat pada rabc: 4.20. Dari hasil pcnclitian dikciabui bahwa pnda
Tabcl 4.20
Distribusl Respondcn Bcrdasarkan J.:atcgori Co! Indirect dao Katcgori
Pendaparan
r- r '
Kategor, l'endapotan Kaiceon COi lnJ1rcc1 lo~I Nila1 l'dan
O·RD 500000 > l?n. 500000 Korelasi
_J
007% 33.3% 100.0%
Tola I 126 42 168
75.0,. 250% Hl00%
Sumber : Hasil pcngolahan data
hubungan yang lcmah ( r ~ 0.058). hasil uji statistik diperoleh J)"'0,333 rnaka dapat
87
disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kategori pendapatan dengan
COi Indirect.
Klasiflkasi Penyakit
schagian bcsar (79.4%) mempunyai COi Indirect pada kclompok 0 - Rp. 500.000.
dcrnikian pula pada kclompok klsilikasi Tb bra posirif scbagian besar (72%)
Tatiel .i.21
Ilisrribusi Rcspondcn Bcrdasarkan Katcgori Coi Indirect dan i(J~ililuisi
Penyakit
Kla~ifikasi
- Katcgvri COi lndin..-cl
- Tou.l Nilai I' du11
Korelasi
0 • Ro 500.ro:> '""'hdari Ro 500.000
bta nag 5-: 14 68 0.36'
n4% 206% 1000% ( r " u.084)
btapos 72 2lS 100
72.0% 280% 100.0%
Total 126 42 168
750% 250% 100.0%
Sumbcr : Hasil pengolahan data
yang lemah (r - 0,084). l-lasil uji statistik diperoleh p=0,364 maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara klasifikasi dengan CO! Indirect.
88
ditimbulkan,
Of Illness Indirect dari setiap respccden. disrribusi frekuensi dari C'OI total dapat
Ta~l 4.22
Distrfbusi Frekuensi Responden Berdssarkan COi Total
COi Total
Mean 597679 8
Median 367500.0
Standard Deviation 722475.7
Minimum 2000.0
Maximum 441500').0
Total 16S
Surnber : Hasil pengolahan data
Dari Label diataS teriihat bahwa rata-rata COi Total sebesar Rp. 597.679,- .
dengan biaya minimum sebesar Rp. 2000.- dan maksimum scbcsar Rp. 4.4 I 5.000.-.
Berdasarkan status pekerjaan diketahui bahwa rata-rata COi total )'ang paling
besar adalah pada pcgawai swasta/buruh pabrik yaitu scbesar Rp. 758.060,-. dan
paling kccil adalah pada Pegawai Ncgeri Sipil yaitu sebesar Rp. 74.667,-, dapat
Tabel 4.23
Rata-rata COi Total Berdasarkan Status Pekcrjaan
·-
No. Status Pckcrjaan n (orang) Rata-rata
COi Tola! (Rp.)
I. Pegawai NeGfi Sieil 3 74.667
2. Pegawai Swasta/buruh pubrik 91 758.060
3. Wiraswasta ~7 719.390
4. Peusiunan '' 354.000
5. lbu Rumah TanQ~U 21 252.590
-
6. Petani/nclayan
,,2 382.250
I
7. l.ainnya
Total - ~J
168 I
232.910
5\17.6&0
Sumbcr : Hasi I pcngotaban data
Setelah dilakukan pengolahan data primer dengan metodc Ordinary least Square
(OLS) 1111tuk data cross section, dibuat estirnasi dari model COi direct. COJ
Hasil estirnasi dari model tersebut diatas, dapat dilihat pada tabel 4.24 bcrikut ini :
I
-
'
,,..; 5',. ....~ ,,,;;;
-6 ...-"' 0......., ~~,,
.., ,.•• ,._.... ;:;.......
•• ..
M
0 -
- -"'
.; ,.
N <•!
..-..
-c
•
•
0-
.. -'- "'- t
-s-
~.
~ .... "'
~ e- M
N
o,
0
... "'"'
-c q
....v, ,.
- - -0-
I_,_
., N
"' ~
!:!. s:. - e 1(
(:'
-·
<.;
-"
n
- .. - ... .
-" -a.,;- "'-- <> ....•,. :; .-•
'c;
-e
n
>
E ;:;
" t
1!c ;;
!~ .... ..
"'
~-- ..."'... ,. .... ..."'... .......
..;
-
e
~
M
!:' ~ ! "
-.:.
c" -
I
- - .. - ... - ....-
...-"' ..... i ..., ::i c- ............. ·~ ....
...,. ~ "' •.... -o ... 0•
..- ..
0
-e .,. ~ N
- ,.:
... ... - "'
;;; 2
v•
...
~ ;:i
" :.::
s ...... -~ -.
""'
. ~ 0"
0
.,
';?
'
..
<!
!::: 0
N
.___..
~ -
...~ -~ i "' -• ."' ......
N
~
s
.:..
<! :0
-
~;
"!
•..••
-'.:! ..e.
,.: • ;; •
... - ...-..
..;
.... ~ ....
-r ::& ;i;
.... ..,
0 0
"'2 8
..
:i! >
~
- "'!
-;-
- N
-e
~
. .,~ -::!..
~ - -r
·:·
..-
'
!! ~
..,
$ <! ;;
c i ::; .. N ..
•• ~
0 ~
""
0
""
...
...... ...
;.;
........ "l"" .., ~ ~.....
"'
•v,
-,
~ ·~ ·-
,,.~
'"'~
.,; i.... "'
,.:
!::: sC!
ii
= p ..._ - ....... ...- .,,
- ':' .:.. 0
'::! "!' ~ -;- '?
;:;.
':· ~
,., :; ..."' - ,. -
.
"<; '• ;; S!
"')
5:
;;;
...#."" ~
....
."":, .'".
::;
::< N
;Q 8 "':;, 0• I
..
y
.,
0
z '.:! ~
-
"I
-..
.... - :+ e
••
"".
s: e ... -
-
·~;;i: t
•. .....
<O v. : - ~-
:!: -- ;;; ... .....,.
••
-~ ~
"
'5 ~ "'
,."' :;;;
"!
~
"' 10
"· "'. ... <>
~ ~
"'E "' "!.... ..,,"'
... i
- .. ~ ...
''!
:d ~
.. -~... ...... ~. g
2
l8 :;;
I s
,.. "':d
.0
".' .:. ::
E ~
v
0
" "'
... -
~ ~ "'
~·g ~-.- ~ $....~ ;;;- ::!$ i ...•• ;:-
•
'° .,,"' :; - ·"'-
: <:r ~
- ?; ~- .. ~
~ ~ "'"'
·~ - g ~
,. g"!. I~
N
...,_
v.
c0
"'c~" ·~n
.,, >
"
-.;
• ]
..
, <·t-.:;
"'
~
-= j }$
~
..:;
~
E
..<
~
.
..,."4 g £ s
I ;_; 1=< I ~
~
--
,,
I
,! ••
I -"'"
·~"
'" '°,~·..
·-
N
~
•• ..,
0
·-
0-.
~
,.
,_;
'!
''· ~
<> , ....
,,, ee
~ ""'!
"';) ..!..
I "'
:6 ~
z- ~
&;
1-.
·I~·;;
"'
-
"
93
Ho: et;" 0
HI :c:t;;!O
Apabila t hitung <: t label, maks HO tidak ditolak. Hasil rcgresi sudah
dimana di= n-k-I (k= variabel bebas, n= jumlah observasi). Dalam pcnelitian
ini akan dibandingkan :l buah model dari model Cost Of illness Direct, J bush
model dari Cost Of Illness Indirect, dan model Cost Of Illness Tot3L Hasil
\
94
l'abel 4.25
Hasil Pcngujian t-statistik
Indcpcndcm
Dependent \1nri11bcl :
CO/ Oirw II Dependent \•Jriabct :
C:Ol /11dirc<1
Dependent variabc1 :
(;()/Tomi
V:triobd f\·1odc-l Mo,dcl MoJcl
I 2 3 I 2 ·' 1 2 3
f:'du
1;1~1111\l.;un til!Snifikan 11gn11"1t..un :ida\.: 1iJnk ti,lak lh.1:tJ. 1i,bk 1iJ~1'\
:Hj-!nlflkan l'iin1flk11n ,1g11ir11..an .,1p.nifi\.:Jn :s1en11iki;n s1unillki111
11:idu u (':l\'.!P I! IKldt'(I•
:>'}f $% ~~·.
,')(j,•11:1 :1tl11I.. 1id-ak udak it.iQniflk.nn 5i;nif1knn llig,\1lik611 ~isniliknn :;1gni(i\.:zn s1p1lil1k11n
'il;jlliti~Jll :;19n1hk;11: !I en1f1kU1• ruJu u ('ll~tJJ (I ;s prid~ll r.11J11.u - txnl:l<1 • ro:\d:l o •
I :So/o '% ~\It{. 5% )% 5u,~
/)Kl~•
I 11'1.~k
s111n11'1lr.r.n
ti~[1k
i:11>111riL~m
li~11.k
~lfindikan
11d~l.i
si11nifikan
Hdnk
i:i.:n!lil..11n
Ii®~
:iiicniliku.n
0J;-1k
~1t.111fikan
tidu.k
••, .. ni1iklln
1idok
si1.111i1Hran
1nl:1I.. 1idol; 1iJ;,k ti~.1k 1uJ,11\ tidal:
111:~·
-
i'>AR.:
iljl.••;l)J..(u1 s1,unifik,,n
11d:tll
~i&llili\3(1 :\1~11'f1~1111
1iJ~k
tils,nifH:11n SlfY'ufikan
tidnk
I 'i!~•••til.!ln tiij$11•lil..:111 i:1e111fika1'
;\111JWl(!<l;;e sramflkan S1~111fikat1 ~lr,;n11i\;;.n
11JJau ~I-> 11.1.dll u 1>:.Jau ·
10'~ :-•it.
uduk ud:tk :si~n11ikan :;12n1llk:1n )1tt.nilikcn i:ign1flkn1l
1..>J.',.uwh·d1:1.~. :.i;.untiLan Sl\;rnlil..an
pad:;.u r:•dl} n • ;llilduu roooo •
,S't~ 5'~~ 5~.. ~%
fJK•lfrflt'JIJ;I!; Slf,l\llik3n s1wuf1l..u.11 udak lrd:.ik 1id:1k 1ld:ik
:ii~n1f1~:1n <1~111r11.:11r. :>1!!,n11ik:in s1.,-iif1k1tn
rada<• - ix~~ll •J.-
,'l'V. ~I}
..
I
t.it',flifil:.-n ::i,gn1llkt111 :1*11if1k~u .:lt!,'in•fik:in .s•P,ntt'tk.:n s:l-J'ulil..an
l)K11t>11l<'dx\•,
radau = l'<ldll Q = p~Ja u = pada 11 = in.da (). • padau
Y~·~ 5% 5o/... 50.:.,. 5'% 5%
1'11,·vn;.• t.Ja11 tdal ' ttnak 11<l:1k od"k -
S :.:rn:11::.:11: su:on:th:an iti:nulikln :(;11•.f11•il..:111 sir.n1IH:;ii:i.
r>l1!(' {11t;.1k oJak ll(fok 11d.t1k
s;g111hk,.m r.i~nifik11n "11!n1f1kim
~1e.111lH:an
1iJ;:ik 1i,l.1k o,tn'k ~•8n1r1k11n :ncn1f1kil" s1gn11ikan !ii~11ifi)o1r1 /l•~nifikr.n iiit;niliki.ni
l)k~qa
, !l:~111f1t.an !:1~11 li~lln i:i,..nil\.l:1u1
~~J..\U- p.1/Ja u-' padt u - p:id:io = pcda « =- pM:)o=
Ho:u,-0
Apabila I' hilling< F tabel, rnaka HO tidak ditolak, artinya variasi dari model
k-1 (k= variabel bebas, n= jumlah observasi). Oalam penelitian ini akan
dibandingkan 3 buah model dari Model Cos! Of Illness Direct, 3 buah model
dari Cost (~(Illness Indirect, dan Model Cost ()f Illness Total, seperti pada
f·h1ung 5.l24S 14 3 ?490<)'J: 3.!lSbj'/! 2.6105:56 l ·~59919 2.72793C< l.141551 2.8•1579 l.023947
-
F·"bcl 1.991061 1.S50J&' I $51><&5 J.997061 1.85048; J.850485 1.997C(>I 1.850485 1.85048;
tu=So/01
f·l3bd
1.·109162 J.61ZJ&S l.612J~ U0916Z I 612)48 i.612348 J.709162 1.612348 C.612348
~u- 10~)
S1g1frfil;i., s:g:•1fikan S1.gn1f.;:an Sig.siifi~an Sig."l1lilar1 s~sn1Jikan Sign:fHon Sig.n1tlkan S1;nl:f:ka
~ao• p.olofa a= pada 0: .. eada (L = pada c e rede e= padaa= padan= n p"sdau
51}•0 s~.;., 5% )o/o 511/o S'lo 5% 5% =)%
Kcs.1mpt1fan
(F.fl1run~ ~F-t111i1ng (F·hfrung tf-hitung ('F.huung (F·h1tung (F-h1tung (F·hmmg (F-h;lUng
">F- :> f: - !•F- >f >F- >F- >F- >F- > F-
wbtl) 1>l>cl) UJbel) mbcl) !libel)
I label) 141.bel} wbel) label)
·,
96
Dari hasil regresi dikeiahui bahwa pada seluruh model yang digunakan
dihas.Ikan F;...,,g > F ""''· Hr ditolak yang berarti semua variabel bebas secara
r pada COJ direct: coi direct model I = 0 204985. coi direa model 2 =
r pada CO/ indirect: coi indirect model I = 0.116099, coi indirect model
Hasil dari semua model diatas tida!: besar tetapi mcngingat bahwa uji
ini dilakukan untuk data primer yang bersifat tersebar dan individual, maka
nilai koefisien determinasi (R2) yang tidak cukup besar tidak terlalu
dipermasalahkan.
a. Uji Hcteroskedastisitas
Tabet 4.27
J:lasil Uji Ileteroskcdasnsitas
7.! hilung ih1tung i hi111114 x! hjtung ihi•.ung "I,~ h1lw-1~ < ihrl:un~ itu:u1\~ ;(hl~'Jng
. :. x~ 1~,t..~t <zi•atx·I <;(c:!bd. <x; i.:1hcl < i tabcl, t~h(ll, ..::;l·1;1l-::I ~x' t.:11>.!1 <; x" t'I~
Ki:.inp11l11n
bebas bi."tus bcbas bebas 0(1):15 bebas bebas ectos bcbas
hcu:roske lltl<.,.OSkt hcl.:rnskc h~tccosli:c heteroske he:cr~"ko.:1 hc1eto1>kc- h~-tcroske hi:tcroskt
castisias OOs1,sit.1s dasusiurs daslislt.a.\ d:l.SU)i!l.;s £tiS1la~ d:1s11:;uas d~SiiSlla> J.;stisilas
squnr·c dari tabcl. Jika nilai obs*R-square dari pcngujian > Chi-square dari
dari pengujian ini dapat dilihat pada lampiran. Dalam penelitian ini akan
mclihat apakah nilai R-square tinggi, namun tidak ada atau sedikit variabel
rnenggunakan matrix korclasi, jika antar variabel indcpcndcn > 0.8. rnaka
terdapat masalah mulrikolinicritas. Sclain itu ada ukuran lain yaitu jika VI I
rnultikolinicritas dari 3 huah model CO/ Direct. CO/ Indirect, dan ('()/
Toca I
I lnsil uji multikolinicr antara variebcl bebas pada model I, dapat dilihat
puda label 4.28. Dari hasll uji multikolinier mcnunjukkan bahwa nilai
nilai 10. aninya pada model ini tidak rr.1:i11di multikolinieritas. maka
Tabcl 4.28
Uji Multikoliuieritas anlara variabel Bebas pada Model 1
COi Direct, COi Indirect dan COi Tot~l
I >hneo~i
-
1~..s4~.J1(e I • Rsquarc VII K<:sin1pulun
nilai Vm iance Irfiation Fae/or (VIF) pada sernua dimcnsi bcrada di bawah
nilai I 0. artinya pada model ini tidak terjadi rnultikolinieritas, maka model
ini rnasih bisa dipergunakan, hasil uji rnultikolinier dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.28
Uji Mullikolinieritas antara variabel Bebas pada Model 2
CO! Direct, CO/ Indirect dan CO/Total
2
3
I . (}.52I077
0.227:51
0 057q4)
0A78923
(J.772349
0.947.058
--
2.0S801SJ
1.2939138
l.061505R
I
'fdk a:la Mulli~olioirc
l'<l"' ada Multikolinier
Tdk a.-f,. ~1ulrikolinier
4 0.17948 0.82052 1.2187393 Tdk ada Muhikolinier
-
5 O.~n201 0 577799 I 7307057 Tdk ada Multikclinicr
6 0.421S577 ll.571U3 1.7500171 Td}; ada Muhikolinicr
7 0.3~'7088 0.602912 J.6586168 Tdk ada Mul1>kolinier
8 0265369 0.734631 l.36112)f· Tdt ada Muhikolinier
9 0.4 !2388 0.587612 1./0 I 80J2 Tdk QdaMultikolini1..T
I 10 o.684606 0.315394 3. 1~06;?]!_ __ T([k sda Mu!tikalinier
II 0.653621 0.316379 2.RR70 I I Tdk 00a Muhikolinicr
Sumber : Pengolahan Vara
Hasil uji multikolinier antara variabel bebas pada model 3 diketahui bahwa
nilai JO, artinya pada model ini tidak terjadi multikolinicritas, rnaka model
ini masih bisa dipergunakan. hasil uji multikolinicr dapat dilihat pada label
Tabcl 4.30
Uji Multikolinicritasaurara variabel Bcbas pada Model 3
COi Direct, CO! Indirect dan COi T01·:11
- 8
9
0 2!:~.1M
0 >34882
0.710636
0.6())118
l.368671
1.503493
Tdk oda M·uhikolin1cr
Tdk uda Mulllknlinicr
I() () 68:1298 0.315702 ~.167l1~
II v (>)6)65 u.,1.43435 z» 117S9
ld~ nda Muhikolinicr
Id~ nd:i Muhikolinicr
-
Sumhcr : Pcnentnhnn nnra
4.4. Pembahasan
Dari hasil regrcsi padu tubcl 4.24 dipcrolch hasil yw1g disubstitusi kc dalarn
(intercept; positif scbesar 56205.49. berarti jika tidak ada pengaruh dari sernua
variabcl bcbas ~dttu: Tingkat pendidikan (Edu). dummy gender {D1Gend), J11111my
maka sctiap rcsponden yang diamati tetap harus mengeluarkan COi direct scbesar Rp.
56.205 untuk mcnjalani pcngobatan sampai dcngan sclcsai. Dcngan dcmikian hal ini
menunjukkan bahwa keschatan kcluarga adalah bagian dari konsumsi keluarga yang
signitikan terhadap COi direct dcngan koefisien estimasi sebesar 8480.333. Angka
tersebui membcrikan ani bahwa seiiap terjadi pcniogkatan sckolah sclama I tahun
pada responden maka COi direct akan naik sebesar Rp. 8.480,-. Salah satunya
hanyak tahu tcmang tuberkulosis (dalam tabcl 4.7). karena pcndidikan mcrupakan
suatu proses belajar yang dapat menambah peogetahuan seseorang, sebab dengan
belajar terjadi pcrubahan dari tidak tehu mcnjadi W1U. Pcngctahuan inilah yang akan
102
Variabel gender cidak mcmiliki hubongan yang signifikan dengan CO/ direct.
artinya antara laki-laki dan perempuan tidak bcrbcda dalam pcngcluaran biaya
langsung pengobatan seperti dijelaskan dalam tabcl -t 13. hal ini discbabkan karcna
biaya langsuug pengobatan lebih dipcngaruhi ok.h tingkat kcparahan penyakitnya dan
rcsponden mcncari pcngoharan e tempai lain, maka semakin besar hiaya yang
dikeluarkan unruk pcngobatan. artinya akan semakin besar biaya langsung yang
diakibatkannya, seperti yang dijelaskan dalam iabcl 4.15, dimana dikctahui tcrdapat
hubungan yang sig~ifikan antara karcgori CO! direct dengan upaya pcncarian
pengobatan lain.
signifikan dcngan col direct, hal ini menunjukkan bahwa pcrbedaan klasifikasi antara
penderita tb bta positif dan negatif tidak berbeda dalam pengeluaran biaya nya (tabel
4.16), karcna pelayanan dan fasilitas yang diberikan puskesmas dan RS terhadap
dalam pengeluaran biaya dapat tcrjadi apahila penderita berobai pada pelayanan
kesehatan lainnya (tabel 4.15). basil ini tidak sejalan dengan penelitian Nganda
Hasil estimasi pada variabel umur dikctahui tidak tcrdapat hubungan yang
signifikan antara umur dcngan CO,' direct, hal ini mcmbuktikan bahwa pcrbcdaan
umur tidak rnernpcngaruhi perbcdaan COJ direc! karena dalam penelitian ini yang
ditcliti hanya rcspondcn yang bcrusia produktif saia. Hasil penelitian ini sesuai
dcngan pcncluian lwan Priyatna (2005), yang menyatakan tidak ada hubungan yang
berpengaruh ncgatif secara signifikan tcrhadap CO! direct dengan nilai kocfisicn
sebesar -37758.04. Angka ini menunjukxan arti bahwa dengan meningkatnya I poin
sebanyak 37.758 atau Rp. 37.758,-. Hal ini bertolak belakang dengan variabel tingkat
pendidikan yang berpengaruh positif dengan COi, ini disebabkan ksrena pada
sehingga responden yang sudah rnengetahui, tidak akan mencari pengobaian dengan
diagnostik yang tidak perlu, yang dapat rucnyebabkan tingginya COi langsung.
dengan CUJ direct. Hal ini rnenggarnbarkan hubungan antara keinginan sehat dan
perawatan kesehatan mclibatkan berbagai informasi (Prijono, 1994), yaitu aspck yang
104
rnenyengkut status kesehatannya saar ini, informasi teatang status kcschatan yang
mernbaik. informasi tentang macam perawatan yang tersedia, dao informasi teruang
(Arrow, 1963 dalam Prijono), Olch karena itu dalam penelitian ini terlihat bahwa
scscorang deugan pendapatan yang lebib tinggi, tidak lantas mernpunyai kemauan
unruk membayar lcbih banyak untuk memperoleh kesehatannya jika orang rersebui
mernperolch informasi yang cukup. sesuai dengan hasil oenelitian ini dikctahui
bahwa sebagian besar responden yang mcncari pengobatan kc ternpat lainr.ya ada!ah
responden }Ung mempunyai pendapatan kurang dari 500.000 (tabel 4.10) dan dengan
(tabel 1.8). Respcnden yang !ebih banyak tahu remang tuberkulosis sebagian besar
Hasil estimasi variabel pekerjaan formal dan variabel pekerjaan tidak formal,
keduanya tidak memiliki hubungan yang signiflkan dengan CO! direct, karena yang
diukur dalam komponen biaya langsung adalah biaya yang digunakan untuk
berobat di puskesrnas atau RS, udak dikenakan biaya atas komponen biaya tersebut
diatas. tanpa melihat status pekerjaan. Hasil penelitian ini scjalan dcngan penelitian
lwan Priyatna (2005) yang menyatakan tidak ada hubungan yang berrnakna antara
status pekerjaan dengan kerugian ekonomi yang ditimbulkan karcna pcnyakit kusta.
105
Dari hasil rcgrcsi pada tabcl 4.24 diperoleh hasil yang disubstitusi kc datam
(intercepl) positif sebesar 48031.56. bctani jika tidak ada pcngaruh dari scmua
variabel bebas yaitu: Tingkat pendidikan (Edu), dummy gender (D1Gcnd). dummy
(D,kerja~). maka setiap responden yang diamati tctap harus rncngcluarkan CO! direct
signifikan 1crhadap COJ direct dengan koefisien estimasi sebesar 8667.187 Angka
tcrscbut mcmbcrikan arti bahwa sctiap tcrjadi pcningkatan sckolah selarna I tahun
pada responder. rnaka COJ direct akan naik sebesar Rf1. 8.667.-. I lasil ini rnemperkuat
apa yang dikcmukakan olch Ascobat Gani (2002. da'am Amelia Hayati. 2008). dalarn
lebih pandai maka perawatan kesehatan lebih diprioritaskan, yang pada akhirnya akan
t~rda0<1L hubungan yang signifikao dengan variabel COJ direct. berbeda dengan hasil
rncmpcrlihatkan adanya hubungan negatif yang signifikan deogan coi direct. dcngan
respondcn mcngerahui 2 dan 4 pengetahuan Lb. 3 dari 4 pengetahuan tb, sernua dari 4
pengetahuan tb, maka COJ direct akan berkurang sebesar Rp. 72.236. Rp. 102.156,
Rp. 172.422. I lal ini disebabkan karcna bila respondcn scmakin tahu mengenai
pcnyakiinya. maim responden akao langsung mencari tcmpat pengobatan yang tepat
dan cara mendiagosa yang 1epa1, sehingga biaya dapat ditckan. I lal ini dapat dilihat
dari hasil analisa pada tabel 4.11. yaitu dcngan mengetahui lebih banyak pengetahuan
tentang tb, maka persentasi rcsponden yang tidak rnelakukan upaya pcncarian
107
analisis statistic dcngan uji chi square mcnunjukkan bahwa ada hubungan yang
formal. kctiganya tidak mcmiliki hubungan yang signifikan dcngan COJ direct,
karena income, c.Jan status pekcrjaan ti<lak mernpunyai darnpak yarig cukup signifikan
hasil penelitian Zhengzhong Mao (2000. dalarn Heni Heryanto, 2005) yang
memiliki sikap yang lebih peduli terhadap kondisi kesehatannya sehingga bersedia
Dari basil regresi pada tabel 4.24 diperoleh hasil yang disubstitusi ke dalam
Hasil analisa cni direct model 3 harnpir sama dcngan coi direct model 2. Hasil
yang mcmpcngaruhi cost cl{ illness di reel model 3 pada ungkat signifikan 5% adalah
(intercept) positif scbcsar 50371.91. berarti jrka tidak ada pengaruh dari scmua
variabel bebas yauu: Tingkat pe.ndidikan (Edt•), dummy gender (l>1Gend), dummy
dummy pekerjaan informal (010kerjai.) .. maka setiap responden yang diarnati tetap
harus mengcluarkan COi direct sebesar Rp. 50.371 untuk menjalani pengobaian
signifikan terhadap CO! direct dcngan koefisien estirnasi sebesar 12817.48 Angka
terscbut rncmbcrikan arti bahwa setiap terjadi peningkatan sckolah sclama I tahun
pada responden maka CO! direct akan naik scbesar Rp. 12.817, karena pendidikan
tidak lcpas dari proses be lajar, rnenurut Soekidio ( 1993) belajar adalah kegiatan yru1g
menghasilkan perubahan pada diri individu yang sedang belejar, baik akrual maupun
yang bcrlaku untuk waktu yang rclatif lama. hal itu terjadi karena suaru usaha. Oleh
karena itu dengan benambahnya tingkat pendidikan, maka scseorang akan bertambah
Pada model ini variabel income dibuat dummy, yairu income dibawah
pendapatan perkapita dan lebih besar sama dengan pendapatan perkapiia, tetapi
variabel ini tcrap tidak mernberikan pengaruh yang signifikan terhadap COi direct,
Variabel usia. dibagi menjadi 2 kaiegod yaitu usia sckolah dan usia kcrja,
pada penelitian ini diketahui tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dummy
usia dengan COJ Direct, karena pada reponden yang berusia sekolah, tidak ada yang
bersratus pclajar mumi dan sebagian besar bekerja scbagai pcgawai swesia/buruh
kategori usia tidak mempengaruhi perbedaan COi Direct. Hasil Penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian Ferri Yanuar (2003) yang menyatakan tidak ada hubungan
yang signifikan antara umur dengan total biaya yang dikeluarkan selama sakit (Cost
Of Illness) malaria.
terdapat hubungan yang signifikan dengan variabel COi direct, berbeda dengan hasil
koefisien estimasi sebesar -65743.4, -102186.2 dan - 175174.8, maka COJ direct akan
berkurang sebesar Rp. 65.743, Rp, 102.186, dan Rp. 175.174, artinya dengan sernakin
110
tahu, maka CO/ direct akan sernakin berkurang, I lal ini terjadi disebabkan karena
masalah kecukupan informasi. pasien yang belurn mernpunyai informasi yang cukup
rnaka dia akan mcngalami kesulitan rncmbuat urutan prioritas pelayanan kesehatan.
Dari hasil regresi pada label 4.24 diocroleh hasil yang disubstitusi ke dalarn
R2 =0.116099 F= 1.610556
signifikan terhadap CO! indirect, sedangkan pada tingkat signifikan 10% hanya
ceteris paribus.
(intercept) positif scbesar 440271.5, berarti jika tidak ada pengaruh dari sernua
11 I
variabcl bebas yaitu: Tingkat pcndidikan (!Od11). dummy gender (D1G~nd). dummy
rnaka COi indirect pada setiap respondcn yang diamati sebesar Rp. 440.271 selarna
terhadap COi indirect. artinya setiap peningkatan sekolan tidak mcmberikan dampak
yang cukup besar terhadap COJ indirect, karcna dengan bertarnbahnya pendidikan
maka akan bertarnbah juga pcngctahuannya, dan pcogctahuan ini lehih herpenguruh
dengan kocfisicn estimasi sebesar 2 l 8684.4. aninya apabiia responden laki-laki rnaka
COJ indirect akan bertambah sebesar Ro. 218.684 selama menjalani pengobatan
sampai dengan sclcsai. I !al ini terjadi karena dalam komponen biaya tidak langsung,
biaya tidak langsung yang lainuya (tabel 4.17), dimana kehilangan pendapatan pada
pria lebih besar dibandingkan pada wanita, karena pria lebih aktif dan produktif
sepeni dijclaskan dalam tabcl 4. I 9, yaitu pada kelompok kategori COi indirect lebih
dari Rp. 500.000, sebagian besar (78,6%) adalah responden laki-laki, sisanya
statistik hubungan COT indirect dengao klasifikasi J)Cnyal<it tidak signifikan, hal ini
menunjukkan bahwa perbedaan klasifitasi antara bta positif dan negatif tidak
Hasil esdmasi pada variabel umur berpengaruh negatif tetapi tidak terdapat
hubungan yang signifikan dengan CO! indirect, ha! ini membuktikan bahwa umur
tidak bcrpengaruh banysk rmadap COJ indirect, mengjngat sampel pada penelitian
berpcngaruh negatif dan sigriifikan pada tingbt signifikan 10% terhadap CO!
mengetahui tenwig penyakit tuberkulosis, maka CO! indirect aksn berkerang sebesar
Rp. lO!.OJO selama menjalani pengobatan, hal ini tetjadi salah satunya karena
sehingga penyakitnya tidak bertambah par.th dan responden tidak rerlalu banyak
dcngan COi indirect, hal ini terjadi karena perbedaao pendapstan tidak
kategorl pcndapatan, sebagian besar responden cennasuk dalam kategori CO] Indirect
tidak lebih dari Rp. 500.0<10 (tabel 4.20), selain uu dengan bertambahnya pendapatan,
rnaka responden lebih banyak tabu tentang tuberkulosis (tabel 4.8). hal ini
rneningkarnya COi indirect bila respondcn mcmilikt pengetahuan yang cukup rentang
111herk11 losis.
tcrhadap CO/ indirect dcngan xoetisien cstirnasi sebesar 418262.7. artinya apabila
rcsponden adalah pckc-ia formal, maka COi indirect akan bcnambah sebesar Rp.
41 !\.262 sclarna mcnjalani pengobatan sampai dcngan sclcsai. I lal ini disebabkan
analisa diketahui bahwa berdasarkan jcnis pckcrjaan, nilai rata-rata COi tidak
langsung yang paling besar adalah pada pegawai swasta/buruh pabrik yaitu scbcsar
Rp. 642.070.-. dan paling kecil adalah poda Peg-owai Negeri :.iipil yaitu scbcsar Rp.
kekhawatiran dipindah ke bagian lain atau dikcluarkan dari pekerjaan, sebingga untuk
berobat dan mengambil ohat ke puskesmas atau RS, mercka lebih baik bolos bekcrja.
signifikan dengan CO/ indirect. hal ini discbabkan karena sebagian besar respondeo
usaha sendiri schingga dapat rnengatur scmliri walctunya dcngan leluasa, rnaka
pendapatan yang hilang karcna responden tidak dapat bekerja atau mencari nafkah
I 14
sclama pendcrita sakit, menjadi kecil, akihatnya huhungan antara pekerjaan tidak
Dari hasil regrcsi pada tabel 4.24 diperolch hasil yang disubstitusi kc dalarn
(intercept) positif scbcsar 543801.5, berani jika tidak ada pcngaruh dari scrnua
variabcl bcbas yaitu: Tingkat pcndidikan (Ldu), d1111u11)' gender (Dj Gcnd), dummy
pckerjaan informal (010kerja1). maka COi indirect pada setiap responden yang
diamati sebesar Rp. 543.80 i selama menjalani pcngobatan sampai dengan selesai.
dengan koefisien estirnasi sebesar 240873..t. artinva apabila rcspoodcu laki-laki maka
CO! indirect akan bertarnbah sebesar Rp. 240.873 selama mcnjalani pcngobatan
sampai dengan selesai. Hal ini tidak scjalan dengan penelitian !wan Priyatna (2005)
yang menyatakan iidak ada hubungan siguifikan antara jen is kelamin dengan
terhadap COi indirect dengan koefisien estimasi sebesar -334177.5 artinya apabila
sebesar Rp. 334.177 sclama menjalani pengobatan sarnpai dengan selesai. I la! ini
mungkin saja terjadi karena walaupuo hanya satu pengetahuan yang diketahui, tapi
terhadap kcputusan responden untuk mcmilih altematif pengobaian yang paling tepat.
rnemperlihatkan bahwa tidak tcrdapat huhungan yang signifikan dcngan variabel CO/
indirect, hat ini discbabkan kareoa infonnasi yang diketahui mengenai pengetahuan
116
tentang tb belurn cukup untuk responden melakukan pcnilaian terhadap penyakit yang
terhadap CO/ indirect dcngan koefisicn cstimasi scbcsar - 624004.4 artinya apahila
tiJak terdupai hubungan yang signifikan dengan variabel COi indirect. hal ini
discbabkan karena besarnya pcndapatan yang diukur dalam pcnclitian ini adolah
meiniliki pendapatan, selain iru kondisi ~akit rcspondcn tidak bcrpcngaruh terhadap
terhadap CO/ indirect dcngan koefisien esrimasi sebesar 371506. artinya apabila
responden adalah pckerja formal. maka COi indirect akan benambah sebesar Rp.
371.506 selarna menjalani pcngobatan sampai dengan selesai. Dari hasil analisa
diketahui bahwa diantara status pckerjaan, nilai rata-rata CO/ indirect yunx paling
besar adalah padu pegawai swasta/buruh pabrik yaitu sebesar Rp. 642.070,-. (label
4.18).
I
l 17
Dari hasil regresi pada label 4.2.: diperoleh hasil yang disuhsritusr cc dalam
I fasif analisa Ct)! indirect model 3 hampir sama dengan ( "()/ indirect model 2.
1 lasil ricn311ji1m koefisien seeara parsial dcngan uji l mcnunjukkan bahwa faktor-
luxtor yang mcmpcngaruhi cost of illness indirect model 3 pada tingkat signifikan 5%
adalah variabcl d11111111y gender (D1Ge11d). dummv tahu I dari 4 pengctahuan Tl3
illness indirect model 3 pada tingkat signifikan I 0% adalah varinbcl c/im111(1' tahu 3
(i11tcrt·vp1) posit if sebesar 420!>43. berarti jika tidak ada pcngaruh dari scmua variabel
bcbas yaitu: Tingkal pcndidikan {Edu). dummy gender (D1Gcnd}. du111111y klasirikasi
(D.kcrja11 dummv pekerjaan informal (D1okerja:). maka COi indirect pada seriap
rcspondcn yang diamati sebesar Rp. 420.Q.13 selarna mcnjalani pengobaian sampai
dcngan sclesai.
dcngan koefisien e~t imasi ~chc~ar 2-17117 .9. artinya apabila rcsponden laki-laki maka
CO/ indirect akan bertambah sebesar Rp. 247.117 selama mcnjalani pcngobatan
tcrhudap COi indireu dengan koefisicn cstimasr sebcsar - 340081.8 artinya apabila
terdapat hubungan yang signifikan dengan variabel COi indirect pada tingkal
signiflkan 10%.
sebcsar Rp. 594. 905 selama mcnjalani pengobatan sampai dengan selesai. Hal ini
119
dan mcmilih jcnis pclayanan kcscharan, kapan mcmcrlukan pclayanan kcschaian itu.
dimana saja pclayanan kcsehatan yang sesuai dengan kebutuhan itu rersedia dan
dengan COi indirect, I.al ini tidal. sesuai dcngan hasil pcnclitian Ferri Yanuar (2005).
dcngan 101al biaya yang dikeluarkan (CO/) malaria. karena responden dengan
pendapatan yang lcbih tinggi akan kchilangan pcndapatan yang lcbih bcsar sclarna
sakir.
tc1 hadap COi indirect dengan kocfisicn estimasi sebcsar 3734(16.9. artinya apaoile
responden adalah pckcrja formal. maka COi indirect akan benambah scbcsar Rp,
373.406 selama mcnjalani pengobatan sampai dengan selesai. Dalam penclitian ini
ynng tcrrnasuk pckerjaan fonnal adalah l'NS dan pcgawai swasta/buruh pabrik.
dimana angka rata-rata CO! Tidak langsung yang paling bcsar adalah pada pcgawai
Dari hasil regresi pada tabel 4 . .24 diperoleh basil yang disubstiursi ke dalam
(intercep1) positif seoesar 496477.0, berani jika tidak ada pengaruh dari semua
variabcl bebas yaitu· Tingkar pendidikan (Edu). dummy gender (D1Uemlj. dummy
maka setiap responden yang diamati tetap harus mengeluarkan CO/ total sebesar Rp.
terhadap CO/ Total, arrinya setiap pcningkatan sekolah tidak mernberikan darnpak
Variabel gender berpengaruh positif dan signifikan terhadap CO] total dengan
koefisien estimasi sebesar 239328.8. artinya apabila rcsponden laki-Iaki rnaka CO/
121
total akan bertambah sebesar Rp. 239.328 selama rnenjalani pcngobaran sampai
dcngan sclcsai.
statistik hubungan COi Total dengan klasifikasi penyakit tidak signifikan, hal ini
mcnunjukkan bahwa pcrbcdaan klasifikasi antara bra positif dan negaiif tidak
Hasil estimasi pada variabel urnur diketahui tidak terdapat hubungan yang
signilikan dengan CO! total. hal ini rnernbuktikan bahwa umur tinak bcrpengaruh
ban yak terhadap CO! total, mengingat sampel pada penelitian ini adalah sernua yang
berpengaruh ncgatif dan signifiksn pada tingkat signifikan 5% tcrhsdap COJ total
tentang penyakit tuberkulosis, maka CO! tota! akan berkurang sebesar Rp. 138.768
selarna mcnjalani pcngobatan, hal ini terjadi salah satunya karena rensponden segera
karena sakit.
dengan COJ total, hal ini rerjadi karena perbedaan pendapatan tidak mempcngaruhi
terhadap besamya CO/ total, sama halnya tcthadap CO/ direct dan indirect.
122
terhadap (.'()[ 101:!1 dengan koefisien estirnasi sebesar 404962.9. artinva apabila
respondcn adalah pckerja formal. maka CO! total akan bertambah sebesar Rp,
404.96~ sclarna mcnjalani pcngobatan sarnpai dcngan selesai. Hal ini disebabkan
l)ari hasil regresi pada tabel 4 .. 24 dipcroleh hasil yang disubsiitusi ke dalam
R? = 0.166922 F=2.841579
faktor-faktor yang mempengaruhi cost of illness total model 2 pada tingkat signifika.n
\ Llvk<'1.fa11.
(intercept) positif sebesar :591833.0. bcrarti jika tidak ada pengaruh dari scmua
variabel bebas yaitu: Tingkat pendidikan (E.(Ju). dummy gender (U1Gcnd). dummy
klasi fikasi pen yak it (~Kia~). Umur (Ag~).dun:my tahu I dari 4 pcngetahuan lb
pckcrjaan informal (D1okerja2). maka COi indirect pada setiap rcspondcn yang
diamati sebesar Rp. 591.833 selama mcnjalani pcngobatan sarnpai dcngan sclcsai.
Variabcl gender berpengaruh posit if dan sigr.ifikan tcrhadap COl t0tal dengan
koefisien estirnasi scbcsar 263279.6. artinya apabila responden laki-laki rnaka COi
total akan bertambah scbesar Rp. 263.279 selama menjalani pengobatan sampai
dengan selesai.
terhadap CO! indirect deugan koeflsien estimasi sebesar -370938.2 artinya apahila
sebesar Rp. 370.938 setama menjalani pcogobatan sampai dengan selesai. Hal ini
mungkin saja terjadi karcna walaupun hanya saiu pengetahuan yang diketahui, tapi
terhadap kcputusan respondcn untuk memilih alternarif pengobatan yang paling tepat,
124
negatif dan signifikan terhadap CO! total dengan koefisien cstimasi sebesar -49518.&
pengctahuan tb, maka CO! torn! akan berkurang scbesar Rp. 449.518 dan Rp. 796.445
terhadap COi total dcngan koefisien estimasi sebesar 359336.4 artinya apabila
responden adalah pckerja formal, maka CO/ total akan bcrtarnbah sebcsar Rp.
Dari hasil regrcsi pada tabel 4 ..2-l diperoleh basil yang disubstitusi ke da!am
( D,)erjai).
(infercepr) positif .scbcsar 470414.9. berani jika tidak ada pcngaruh dari semua
variabel bebas yaitu: Tingkat pendidikan (Edu). dummy gender (01Gend}. d11111111y
diamati tetap harus mengeluarkan COi totat sebesar Rp. 470.414 selama mcnjalani
Vanabel gender berpcngaruh positif dan signifikan terhadap COT total dengan
kocfisien estimasi scbesar 269374.9. aninya apabila responden laki-laki maka COi
rota/ akan bertambah sebesar Rp. 269.374 selama menjalani pengobatan sampai
dengan selcsai, Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian David M. Dror
(2008) yang mcnyalakan terdapat hubungan yang signifikan antara indirect cost of
tcrhadap COi total dengan koefisien cstimasi sebesar -371536.2 arrinya apabila
126
nubungan yang signifikan dengan variabel COi total pada tingkat signifikan 5%, basil
rnengetahui 3 dari 4 pcngctahuan tb maka CO/ iota! akan berkurang scbesar Rp.
dan signifikan terhadap CO! total dcngan kocfisicn cstirnasi scbcsar -770080.6
artinya apabila responden mengetahui sernua pcngetahcan tb inaka CO! total akan
berkurang sebesar Rp. 770.080 selama menjalani pengobatan sampai dengan selcsai.
total menjadi semakin berkurang bagi responden, hal ini terjadi karena dengan
pengetahuan yang cukup dan tepa.t seseorang dapat menilai sendiri mengenai
yang optimal (Grossman, dalam Prijono Tjiptoherijamo). Oleb karena itu variabel
(Soekidjo, 1994). Dalam penelitian ini dapai dikctahui gambaran dari keempat
macam pcngetahuan resoonden tcnrang tb, seperti pada gambar 4.6 yaiiu hanya
mcngetahui tentang cara penularan, dan sebagian besar (47%) rnengetahui tcntang
geja!a
signifikan terhadap COi total dcngan koefisien estirnasi scbcsar 360963.0. aninya
apabila rcsponden adalah pekerja formal, maka COi total akan bcrtambah sebesar Rp.
360.%3 selarna menjalani pengobatan sarnpai dengan selesai. Hal ini sejalan dengan
pelayanan kesehatan rnembutuhkan waktu yang lama karena jarak yang jauh,
sehingga menyebabkan pasien atau pengantarnya kehilangan saw hari kerja, hal ini
yang juga mernberikan konsekuensi hilangnya pendapaian satu hari bagi kcluarga
tersebut.
tclah dimulai sejak tahun 1997, narnun sarnpai saal ini masih belum berhasil dengan
optimal, hal ini terlihat dari Cakupan Pcncmuan penderita tuberkulosis BTA Pos Baru
(CDR) masih rendah yaitu baru mencapai 55% pada tahun 2007 dari target nasional
70%
128
raruai penularan. sena rnencegah teriadinya M11!1i Drugs Resistance (kekebalan ganda
penemuan pasien baru TB BTA positif paling sedikit 70% dari perkiraan clan
menyembuhkan 85% dari scmua pasien tersebut serta mernpertahankannya. Target ini
separuhnya pada tahun 2010 di banding tahun 1990. dan mencapai tujuan millenium
Pemerintah dan swasta, Rumah Sakit Paru (RSP), Balai Pengobatan Penyakit
Paru Paru (BP4). Klinik Pengobatan lain serta Dckter Praktek Swasta (DPS).
selama rnenjalani pcngobatan, Apabila angka ini dikalikan dengan jumlah penderita
tubcrkulosis di Kabupatcn Bandung pada tahun 2007 yaitu scbanyak 5744 orang,
3.433.068.176.
ruberkutosis BT/\ ros Baru (CIJR) 70% pada tahun 20 I 0. Bcrdasarkan hasll Cakupan
pencmuan BT/\ Posirif Barn tahun 2007 yairu sebcsar 55%, maka untuk mcncapai
augka 70% dari tahun 2008 sampai dengan 20 I 0, pcningkatan penemuan k11Su> seticp
pcngobatan ke ternpat lain, setelah mcrasa tidak marnpu untuk membayar biaya
pengobatan, baru datang ke puskesrnas atau RS. ( label 4. 7), sernakin responden tahu
lebih banyak tcntang th, maka pcrscntase responden yang mencari pengobatan kc
rcmpat lain sernakin kecil (label 4.1 I), jenis pengetahuan yang paling sedikit
diketahui responden adalah "Cara rnemasukan sakit TD" (gambar 4.6), sebagian
berpcndapatan rcndah (tabcl 4.10). rata-rata COi Indirect paling besar pada
130
respondeu yang bekerja sebagai beruh pabrik uabel 4. llS), komponen CO! indirect
yang terhesar adalah r··nclap.<imn ynne hilnnr (rabel 4.17), icrdapat huhungan yang
signifikan antara jcnis pckcrjaan formal (?NS dan Karyawan Swasta/Pnbrik) dcngan
Masalah lain yang diketabui adalah kesulitan bagi karyawan pabrik untuk
Hal ini mcrupakan salah satu penyebab rendahnya penernuan kasus tuberkulosis di
penanggulangan TB.
pcrlu dukungan dari Pemcrintah Dacrah dalam hal pendanaan dan kemudahan
rnedis dan keschaiau :.aja tetapi menyangkut aspek lain. Untuk itu Dinas
tcrjadinya Mulli Llml!. R.1·sistrmc1•- Fii, nai~ di rnasyarakat rnaupun di tempai kerja.
Hal ini pcrlu dilakuknn schubungan dengan kesulitan untuk rnenjalani pcngobatan
pihak industri dapai memberi kernudahan dan kesernpatan kepada karyawan yang
pengobatan industri,
kcmitraan dengan program terkah baik scktor pemerintah, non pernerintah dan
(Gerdunas TB).
seseorang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan hal yang diketahuinya itu.
Pcngctahuan dapa1 dipcroleh dengan mclihat atau mendengar. namun juga dapar
diperoleh rnelalui pengalaman dan proses belajar dalarn beruuk pendidikan yang
pcngctahuan rnengcnai:
3. Cara penularan,
4. gejala tubcrkulosls.
dapat memilih alternatif pengobatan yang lebih iepat dan cepat agar pengeluaran
biaya yang lcbih besar dapat dihindarkan, disarnping penyakitnya tidak bertambah
5. Dinas Kesehatan dan Dinas Tenaga Kcrja mcrnbuat program bcrsama dalam
dilaksanakan mcnyangkut :
a. l)csiminasi informasi rnengenai penyakit tubcrkulosis dan penyakit menular
b. Mernberi kan kemudahan akses untuk penemuan dan pcngobatan kasus: Pi hak
6. Pcmerintah Daerah dapat memberikan sangs! hukum kcpada industri yan!l tidnk
kesejahteraan, keselamatan, dan kcsehatan baik mental rnaupun lisik tenaga kcrja.
komponen biaya tidak langsung yang terbesar adalah pads pendapatan penderita
7. Pemerirnah I raerah perlu rnernbuat Peraturan dacrah yang mengatur tentang hak-
hak bagi tenaga kerja untuk mernperoleh pcrlindungan aras keselarnatan dan
dan rchabilitasi.
reruan ierhadap TB, karena dari penelitian ini dikctahui bahwa sebsgian besar
penderna ruempunyai pcndapatan kurang dari Rp. 500.000 per bulan, jauh
dibawah nilai UMR Kabupatcn Bandung tahun 2008 sebesar Rp, 895.980, Jan
rcsponden yang mcncari pengobatan ke rempat lain sebagian bcsar adalah yang
berpcndapatan rendah .
variabcl pola pencarian pengobat.an, padahal variabct ini mcmpunyai pcngaruh yang
signifikan terhadap COi direct (tabcl 4.15), untuk penelitian lebih lanjut perlu kiranya
dimasukkan variabel pola pencarian pengobatan kc dalarn model. Sclain itu studi ini
rnerupakan dasar bagi teknik evaluasi ekonomi yang lebih lengkap, oleh karenanya
hasil pcnelitian ini dapat rnenjadi dasar bagi penelitian lebih lanjut sepeni Cost
Efecuveness Analysis (CEA), Cost Utility Analysis (CUA) dan Cost Benefit Analysis
(CBA).
B.<\R V
S.t. Kesimpulan
Berdasarkan pengumpulan. pcngolahan data dan analisis yang telah dilakukan, dapat
rata-rata biaya total (COi total) adalah sebesar Rp.597.679 untuk seriap
135
136
3. Variabel yang berpengarnh posirif dan signifikan terhadap COi direct adalah
tuberkulosis.
adalah variabel gender dan pekerjaan formal. dimana coi indirect pada laki-
tuberkulosis.
5. Variabcl yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap CO! total adalah
variabel gender dan pekerjaan formal, dimana COi total pada laki-laki lebih
be~ar diba.idingkan pada perempuan, dan dan COi total pada responden yang
pengctahuan tuberkulosis,
penycbab penyakit, sebanyak 30% rcspondcn tahu tenrang cara penularan. dan
responden yang tidak tahu, sebanyak 87% dari kelompok responden yang
iuberkulosis.
5.2. Rekomendasi
penyak it tuberkulosis.
3. Dinas Kesehatan dan Dinas Tenaga Kerja membuat program bersama dalam
dilaksanakan mcnyangkut :
138
lainnya ke industri-indusrri
6. Pemerintah l>aerah perlu mcmbuat l'craturan Daerah yang rncngatur tentang hak-
hak bagi tenaga kerja untuk mcmpcrolch perlindungan alas keselarnatan dan
rcntan terhadap TR
Ji;. Model yang digunakan pada penelhian ini belum rnemasukkan variabel pola
terhadap CO} direct, ur.tuk peneliuan 1ebih lanjul perlu kiranya dimasukkan
l> Studi ini merupakan dasar bagi teknik evaluasi ekonomi yang lebih lengkap,
oleh karenanya hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pcnelitian lebih
Agus Widarjono. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi Untuk Ekonoml dan
Bisnis. Ekonisia, Kampus Fakultas Ekonomi Ull, Yogyakarta.
Ascobat Gani. (2002). Dampak Krisis Ekonomi, Politik dan Sosial Terhudap
Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Depok.
............................
Implikasi Ekonomi Penyakit Tuberkulosis Pora. Fakultas
Keschatan Masyarakat. Universitas Indonesia. Depok.
Asia Development Bank, (2C08), Key Indicator1C08 For Asia and The Paslfic: Asia
Deveiopmem Bank, Manila.
Azrul Azwar (1996). Pengantar Admonistrasi Kesehatan. Bina Rupa Aksara. Jakarta
Bloom, David E., D. Canning, and J. Sevilla, (2001). Health, Human Capital,and
EconomicGrowt", CMH Working Paper Series. No. WGJ :8
Butler RO, James. Senior Fellow (Health Economics) & Deputy Director, NCEPH.
ANU. (2003). Measuring The Cost of Health Impact - Approaches and
limitation, A lecture delivered to the short course on Climate Change and
Human Health, ANU, Canberra.
140
141
Depanernen Kesehatan RI. 2005. lndikator Indonesia Sehat 2010 dun Pedoman
Penetapan lndlkator ProvinsiSehai don Kobupaten/Kota Seha! Dcpkes RI,
Jakarta
..............................
... . .. .7007, Buku Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis, cdisi 2 Cetakan Penama, Dcpkes RI. Jakarta
Oror David, M .. Olga van Punen-Rademaker & Ruth Koren, (2008). Cost cf Iltness:
Evidence from a stydyin five resource-poor locations in India. Indian Journal
Med Res 127: 347-361.
Ferri Yanuar, 2003. Biay« Akiba: Sakit (Cost Of Illness) Malaria: Sludi di Rumah
Sakit Umum Darrah Sungailia: Kabupaten Bangka Tahun 2003. Fakultas
Keschatan Masyaraka; Universitas Indonesia, De1X>k
lwan Ariawan, 1998. Beser don Met<>de Sompel ptuto Pene/itian Kesehatan.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok
Kaldaru I lelje, Kerem Koic, Vork Andres, ('.!001) flea/th as Factor of Economic
Growth: the Esumian Case, Journal of economic Literature number: 110. F43.
Estonia
Miller George. Roehrig C .. Cromwick Paul I lughcs and Lake C'.(2008), Quantifying
National Spending 011 Wellness and Prevention. Beyond Health Insurance:
Public Policy to Improve Health Advance in I lealth economics and Health
Services Research, volume 19, 1-24
Samuelson, paul A. Oan Nordhaus, William D. (2004), I/mu Makro Ekonoml, edisi
ketujuh betas. Jakarta: PT. Media Global Edukasi
Veen J.,Mctzgcr P.. JincevskaM .. Duzcy O.Zagorskij A., et al.2006. Europe and
Eusla Regional Evaluation. Regional Report. 1003
Weil David N.(2006). Accounting for the £/fl'CIof llP.allh r>n Economic Growth,
Brown university and NBER.
r
~ 5!'1633.0 385930.9 1.533521 0.127Z
EDl! -15885.5' 23?33.75 -0.€72158 O.S025
CGENOER 263279.6 114103.1 2.307384 O.C223
DKL.ASIFIKASI -356? €67 113416.7 -0031456 09749
AGE -895.5114 5705.833 -0.156945 0.!\755
DKNOWL~DGE1 -370938 2 1n74!l 7 -7147?59 003~3
DKNOWLEDGL2 -192852.6 214725.4 -0.898136 0.3705
DKN:Jl.VLEDGE3 4495166 22:)3.;"i.1 -:Z.014647 0.0'59
DKNOWLEOOE4 -796445.9 210¬ 446 .5 -3.78(!96() 00002
INCOME 0.176187 0.174016 1.0:2475 0.3129
DKERJAl 359336.4 145422.9 2.470076 0.0145
DKERJA2 3014.C73 116013.3 t'.02~980 0.9793
CependentVariable: COl_LANGSUNG
Method. Least Squares
Date: 09115/0S "une 07:01
Sample: 1 168
Include<! observauons; 168
Whte Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Ccmlli3nce
Hasil Uji White Tanpa Cross Terms pada Model 1 COi Direct
Test Equ;;iticr.:
Dependent variable: RES1D•2
M~thod: Least Squares
Date: 09127109 Time: 12:48
Sample. 1 168
lnclud2d observations: 168
Hasil Uji White Tan pa Cross Terms pada Model 1 COi indirect
Test Equation:
Dependent Variable: RESID"2
Method. least SQuares
Dale 00127/09 T:me: 14:4/J
Sample: 1 168
lncl>Jdec obeervanoos:168
Hasil lJji White Tanpa Cross Terms pada Model I COi Total
Test E1;uetion
Dependent Variab;e: RES:IY'2
Memod: Least Squares
Date· 10/25i09 Time. 13 49
:>ample· 1 168
Included observations: 168
Hasil Uji While Tan pa Cross Terms pads Model 2 COi Direct
Test Eqcatoon
Dependent Vanablt>' "es1c•2
MethOd' Le~$! $qi.ares
Cate: 09127109 Tioie 14 29
sample: 1 1ee
lnduded ob~'Vations 168
Test Equation:
Depenaent Variable: RESIP"2
Mettoo: tesst Squares
Date, VJl27:")g T me. 1 <:35
Sample. 1 168
Included ocservatoos: 168
Te5t Equation
0P.penden1 Variable RES10'2
Melhod Lcas1 Square~
Date lOf.l!>/09 T1111e. 1357
Sample 1166
lnckJded observ31ion$ 168
Hasil Uji White Tan pa Cross Terms padu Model 3 COi- Direct
Uasil Uji White Tanpa Cross Terms pada Model 3 COi- indirect
Te.;t Equation·
Depencent vanaote, RES10''2
Menod: Least Squates
Date: OS/27!09 Tin;e: 14:49
Sample. 1 1f8
Included obsetvations: 168
Test Equation
::>eo-.ndent Varl~ble: RF.$11JA2
Method I Msl Squares
Date· 1~12510~ rme. 14:00
S3mple. 1 ·.66
t11ctuded obsemtlons: 168
Tohu 3
1-'00(l1dt<Bn
Ccu1'lt 0 3 :1
- B 1 0 33
0~ wiflun 0% 6 5°.4 32.8% 16.3% J3.3% .0% 19.6%
Pendid1,en
lahu' i;OUI~ 0 I 6 2 0 2 II
o/o within
0°k 22% £.4% ~.1% .0% 10D.0% 65%
1'6ndl~iken
Total Counl
o/n .v1tr11n
• •• 6.t 49 3 2 168
100 0°..:. 100.0°,.; 100.0% 100.0% 100.0% 10G.0% 100.0%
Poodid~<an
Chi-Square Testa
As•1mp Sio I?-
Valu~ df sided)
Pearson Chi-Square 61 938" 20 000
Littolihood Ratio 45 77• 20 001
Lnear·by-Llnear Association 13,421 I .000
N of V;;1lid C-!151'!~ 168
a, ta . ..
r. The m1rnmum expected c.ount 1s .13.
eeus (60.0%) havtt ex-ptJl.:t~IJ wunl lttss lh•n .,,
Symmotric; Measures
"-ymp. Std.
Vatuf;! error' Approx. T" Appro<. s;g .
lr.tervet by tnt~al P.::.o;rGon·c R ~a3 1)71 3.609 .ooo'
Ordinal by Ordinal Spearman CcrreiattOf'l .260 .071 3.469 .001•
N of Valid Cases 1t~8
a Nol assuming the null hypothesis,
b. Using the asymptotic standetfd e<ror assuming the null hypothesis.
c. Based on oormal approki'nation.
Lampiran 20
~""~le- liuct~'l\-(2·
\',ah>.t ~r t:-1.!C-:t lild<dl Fua Sig (holed)
l'"c:Lf)IJ(l Cti1·S(IU;.lJ't 2:01· I IJ7
CttumuI) ('(;rr~·~)r'I•
!.1~cl hooJ R1u1u
Jo'l<hcr'll F.xacl Tnt
Lu1..:~1t•b)•I 11~11 A'«PC'loiCu.,
J 759
:202
l 194
I
I
I
·•!•~
us
l<l ()ll:!
"'><>!> Su.
Value
11$
E'TOI'
077
"""'"", ,,,,. Apps(K S1~
1)9'
lnta ..·al b} l111.c1.._1
Orduiol by C)rd1MI
Pciu)Ul1) R
s,,...mon Comlaelon us 077 14'7 -· llY'
I_
Lampirun 21
Symmetric Measurn
V411ve A>ymp. Gld. error' App1ox. 1" Approx, Si9.
Interval by Interval Pe,ars()n's R ·.SOI 05~ 91'J!(l nno'
O<Oir>al by Oro1na1 Spearman CorrehUKlf• ·.59& .054 ·9.&23 .oooc
N of Valid Cases 168
a. No1 ass1.1m1119 tile nlllf hypolhc:si:;.
b. Using the asymptotic s1andard error ass.uming the noll h)1X1thes1s.
c Based Ct'• nom11111 tapprcximalion.
Lampiran 22
Votoo <!I
""Y"'
(2
I'· SJg
sided)
we1S<g.(2·
tided) Ex:ICI Sig. ( 1 sl:led)
Pearson C1>-5:ii;are 40.015' 1 Oil(
Crosstabs Kategori COi Direct dengan Klasifikasi Penya kit(' ibet 4.16)
Symmetric Moa1uroe
Valuo Allymp. Std. Erro<" /\Dprox. '1" Awox. SIQ
lnterva: Dy lnterv•I f'o0""'1'SR .153 ,075 1.997 .041"
O~n•I by Ordinal Spealll\lln 153 .075 1,997 ,()47"
Correlation
N of Valld cases 168
a. Nol assuming lhu null hypoltlesis.
b. U$ing lhe Mymptotio atandard ctror Q~lllling tile null hypothesis.
c, Based on normal approximatioo.
0 •• 0 00 -o 00 -o 0 - 0 0 0 0 - 0 -o 0 0 00 o- 0
"
F.
0
0 "' "' 0
c
r:
i5
00
"E gg gg s" "' 8 ,,, g 8v,,, 88 0u 00
0 00 0 0 00 0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 0 00
uo g8 gg g v
0 00
.. ..
00 0 0 00 0 0 88
0 0 0 0 00
0
·U
.5
00
"'
0
"'
·~
-- 0
- -- 00 0 0 0 0 0 0
- - -0 00 0 0 0 0
- c:i - 0 0 0 0 0
~
a
0
;;:-
00 -o -o 00
-- - - -- -- o- 00 o- -- o- o- -o --
~
a
~
s:
0 "'0 0 "' - -o 0 "' - o- 0 N- NN 00 -N o-
- "' .., "' "' - - -
~
.~
00
I
0 0 oc 0 00 00 00 0 00 00 00 0 0 00 00 0 00 00 0
".e
M,,
00 00 -o 0 00 -o 00 0 00 00 0 00 00 00
---- 00 0
"s
N
~
00 "'n no 0 00
"' 0
00 0 -o -- ev "0 -o 00 0 0 0 00 00
s: I
)!!
;;
.c
- 00 0 0 o- 00 o- o- 0 0 -o 00 o- 0 o-
-- -o 00 o-
.e
. - ----- - - - --o -- - -- - -
0 -o -o -o 0 -o 0 .o
<>
O>
0
:Ji ..
- "' "' "'
.,
-
"' " .eo
"'
0
N M ...,
"'
O> N
"' .. "'
;:; "' "' "' "' .... ;:; "' .,
"' "'... - N"' "' "'
N
0 1:1; N N e-
0
N
0 ....
N N
N
"'
(') 0
N (')
0
N
"'
zn
"
-;;; ----- --- ---- ----- ----
0 0 0 -o 0 o- 0 o-
..
"'
~
"'.!ll
~
-- -- - - - -- -
0
>--·
o- 0 -o 0 0 0 0 0 -o 0 -o -o 0 0 0 0 0
a;
-o
.,c
e
"'32-o "' "' "" "'
~ O> O> N
~
-
N
!:! "' "' -
N ~ !:! ~ <D U)
"' "' !:! "' ... - "' "' O> N O> O>
- "'
N
~
0 s s 0 0 0 0 s § § §
g 88 8
0 0 c 0 0
§ c;g 0
8 0
.. - I "' .. - - i- - - L'
,_s0 <:>
0 u
... ~N., g 1ilN 0"' ...."'.. O>...."' "':! N ....;e ~ ~
~ ~~
~ ~ ~ ~~ 0
r-; ~ ~~ 0
g ;;: g :! ., "'
"'
0
-
<D 0
eo
~ ~ ii: l;j
<- N
~ ~ 2:
N (')
<- ~ ~
0 "' - "' ;; "'N N
N
0 "'
ss8 8 g rx ss § "'
"' 8 - - ... I "' i
0 0 0 0 0 0 0 0 (':lo 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 8 80 8 g 0
I I
0 0 0 0
x 0 0 0 0 0
8 0
~ 8~ 8
"'- "'-e- - "' '"' -o
0 0 0 0 0 0 0 0 0 ~ ~
"'"' -"' - "' ""- "'"' - -
~"
,"'c 0 0 0 0 0
.,
,,, 0 O> N
~
....
~
::i
0
0
0
<O
0
<O
0
N
.... N
~
e-,
:g "'
N
<O
N
N
N 0)
"' N
O>
~ N
0 c
u
"'
..°'"'
c "'..,.8 ~ 0 0
0
0
0
0 0
0· 0
0 0 0 0 0 0
..
0
.... ~ 8
0 0 0
0
0
0
8
0
0
0
0
0
"'
-
0 0 0
°'
c
.!ll
5
- ""
., <')
<.> u
N <')
<O
u
N
0
N
O>
"' "' "' N
M
"'
N
"' "' N
N N N
0
<D
....
.- N
<- N "'
N
"' "' "'
:;;
.,
N N
M
• ~
"'"
00 00 oo co 0 0 00 0 0 0 0 co 0 - 00 00 00 -o 00 00 00 -o o-
"E
~
i5
.. 00
nn
0 c 0
c 0
0 '-'
0
uu
gg v
u ~,
00 '-'
0
uu
88 00 v "' OU 00 00
88 g§ 8§
00
§8 oc
gg 0
0
~i
0 0
c 88
E0 00
0 •0
~~ ~
0
0
0
0 0
g~ g~ ~
00
c» t;'.l
0
0
00
gg gg g~ ~g 0 .n f6 ~ ., Sl 88
"' ,._ ~ 8"'
0
,., _-
c ., 0
-..,..·• 0 0 o- -o -o -o -o o- -- 00 00 -o 00 "0
·c-
0
~
"
~
N -
0 0 - ... <">N
... " _,,
"' 0 ON -N
"' 0 OM 00 N- <'>- NO
-- 00 -o --
2
..
3
00 c 0 o- oc 0 0 00 -o 00 oc 00 oc 00 00 00 00 00 00 00 00
ii!
n "' n no 0 -c rO oc 00 00 00 -o o- 00 00 -o 00 00 00 00 00
';l
!
-o 0 00 0 o- 00 o- "0 00 o- 00 00 QO -o 00 -o 00 0 0 0 0 0 Cl
N
=>
"'!J
-::;
s:
o- 00 rO 00 0 00 00 o- o- 00 00 00 ('J 0 -o -o o- -o o- o-
-
---------- ------
$
..""'
o- -o -o o- -- -o o- ------ 00
~ ~ - -
"' Ill "'
i:; lQ El~ ..
N N -
re :q ii! ... ;;; :li "'" P! ...... .,.. N "' ...... ~g
M - g ., ~~
N
.,.. re~ ~M ...
- i;i ::.i
~
..
'ii
~
0 o- -o -- 00
------ o- -o -- 0 o- -- --- - -o 0 0 0
,.,_
-
~
- 00 -o -. . . . 0 - .. - - - - o- -o -o o- -- -o 0 o- -o 0 0 0
j
.. O>
"' "' ., "' "' - "' N 0)
-
N O>
- "' "' "' "' w "' ~ "' "' "'"' -
N w ...
U>
--
"' ... " "' "' "' "'
.. 0) 1"' "' "'
..
~
8i§~
§ § 8 g § ... 8 8 0 g
0
,._ 0N ,._ § § §§ 00., g0...
...
~
0
0
~ ~ ~~
~ N
N •• ~ ~
~;
:; ~ I f2 I - i - .. iii "' "' -
~
~
~
~
N g
~ ~~
~ ~
~ ~ ~
; ~
~
<D n
0 0
N
g N
N 0 r-; ,._ "
"' "' 0"' -" "'
M .. ~ "'
g
.. .."
-"' <>
;g -r ~
~
B- ~ i..
8
~ 8
m
0 0
0 0
..,"'
0 0
0
M N i
., ~"
- .. ill !
ID ~
§
i 88
~ ~ ~ ~ ~
0
~
§
~ ~
0 0
0
ii:
!;; ~
~
c:; ~
~
~ ~
§
- l<l
~ ~ ~
00
80
8
e
0 g' "'
O.!!!
go
.,~
0
§§
"'... "' "' ,,,"' "' s
0
~ ~
0 0 0
0
. - - ... -
g g 8 g § g... s ., §§ g 8 s s s s... s 8.., g... g,... §... 88
0 0 0 0 0
0 0 0
,._ ... :;; fi? .. - -
0
0
0 00
0 00
0
0
..
0
0
--
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
~ ., "' -
0 0 0
., ~ ~ "' • t;; "'"' "' "' ,,,"' "''· :;; - "' l::i
0
-
N N 0
- -
«>
g>
eo N
0
N
0 l:i "'
"'
N
N
N "' ..,. N
N
0
•D
;!!
0
0
olcM
z
.. 'II Cl)~ ~ "'"' "'"' ..."' ~ ., . -..
O> 0 ..... ..."' "'... ..... .."' g "'"'
~ ~ $ ;;; ~ 1. "'
"'
<O ... "' "' g ;;; "' :;i ~ "' "' ,..."' .,"' "' ~
"' "' "' "' "' "' "<O
O>
a:
.,
E
0 - o- 0 - -o 0 0 0 0 00 ·- - 0. 0 0 - r -- 0 - o- 0 0 00 00• c 0
8
~
0
., 00 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0
88 00 000 00 0 0 0 0 0 0 00 0 00 0 0 0 0 0
- . .., - - -
0 0 00 0 0 DO D 0 0000 0 0 00 00 0 00 0 00 00 0 D 0
., ,.., 8.,
00
E 00
88 00 0 0 0 0 0 0 00
88 8 88 88 8 0 0 0 0 0 00 0 00 00
,, 88
0 0 0
...
N
..,.
00 0 -o 00 00 00 00 0 00 00 00 -o - - o- -o 0 0 0 00 0
"' 0
-.... - - - - - -
.,,,.
"'0
-o - - -o -------- o- -- 00 00 -o 00 o- -o o-
"
r-
~
-- N- N- NN ...... ... .., NN N"" NN <'> N <"> N N <r NN N- ,., (') <'1 N
- - - - -"'
s
"~
"
00 00 00 00
-- -o 0 0 00 00 00 00 o- 00 00 00 00 00 00 00
!'l
,.s"
(')
00 00 oc 00 00 o- 00 00 00 -o -o 00 00 00
-- -o 00 00 00
':!c
00 -o -o -- 00 0 0. . . -. - 0. C) • . 0 • . 00 00• 00 00 0 •
!'l
s
~
-- o- o- 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 o- 00 00
---- -o
I!!
..Ii' -o o- -- o- o-
-- ----- ---- - --
00 -o o- -o -o -o o-
- - ,,, - "'"' -"' - " ,.,"' - • "' .... . ... ... ., "' :c .,
0
g l:l "' ~~ • N
• " N
N
NN N N ~ N :!! "' 0
N
S! N ~N :::; N 1-l 1-l ., "' !a~
- N ~
~
.... -- o- 0
---- -o o- -o 0
-- -o 0 00 0
-- 0 o- -- -o 0
-- 0 0
.
~
-- -
~
~
- -o -o -- - 0 -o 0 0
---- - -- --- - - 0 0 0 0 0 0 () 0 0
s"
"'
:§
<O
-
~ N !: O> ~ .. .. - - ...- ... ...- .. "'- ...- ...- "' .. .. .. .. . "' .
- "'
N O> O>
~ N N .... !: O> <O
"' "' <O <O
!l
§ § ...§ 8 8 8 g g g... g g 88 § §
...
~
5 "'-
~ ~ :;;
... 8 8 8
: ., ... ., :
~ ~ ~ ~ ~
"
., re I I I - ii
:;;
~
I §
~ ~ i j
~
~ i
i ... "' -
;i; ~ ~ ~
" N
~ ~ ~ ~
~ ~
~ ~
o
g§
"'..
r.> 0 0 0 o 0 00 0 0 0
88
§ § I I ..
:g
""' "'
•
0 0
c<> 0
0 0
,,
0 S! N
..,0...
..,N
I - ii ::: i I i s "' i
888
"' "'
s:
<O
., ~ S!
~ ~ N
~
:;; I.. I -. .,"' -- ..
~ :;:
~
~ ~
• ~ ,., ~
0§ 00 0 0 0
00
.., 0 0
0
<'>
0 0
N
<")
"' "
-<ls
QC
"' 8
c
""' 0.,
"'
~
0 0
0 0
... ... ~((l ~
0 0
"' "'
<'>
~
~
g g... 8... 000 000 ~ ~ ~ ~ ~ 8
N
N
... "' "' !<: :. l!.' l!.' :;!" ij ~ 8i:l ~ ~ ~ ~ ~~
... "'
::! ~ "' ~
.., "' s 88
0 88 8 8 88
0 0 00
N . .. .. .. --
"' .., ... ... - ., "'
0
....
00
0 0 0,._ 0N
5
<.)
0
z ~
"c° c
G) ...... ... ;! ..."' .,... ...... .,... ..."' :il ;;; .,"' ..,.. .,.., ::n~ ..."' .,"' .,"' g o; :;: s CJ, "'"' "'"' "'... .,.. "'
-N <'> a> o-
00
N <'>
-
0 0
...
~ 2 ~~ ~
-
8
:
"
E
00 0 0 <> 0 Oo 00 o- -o 00 0 0 00 - 0 0 - 00 00 -o 00 00 o-
--
8
6
.. uu u
:s :5 0
gg
C> vu
§§ OU 0
gg VO
§~ 88
0 w 00
88
~I .. ,.,
"' 0 0 "'
88 88
.• "'
00 00 0
E go 88 00 0 88
88 '"'n rv n <> 0
" 8S gg 28 88 00
gg ~~
N
8
.s "'
-n
~
-e-r-e-
~
"' "' "'
- - n 'r-
-- -
so 0
<>
~g 6! ~
0 n n ,-n
,__
"' 0
"---
-
,__
- :;:; -
-e- ... •0 ...
- -
•o., ... "' '°
00
N ... ...
~~
o-
0 <D ,__ 00
·- c - -'-·
0 0 00
eo ec
'O 0
,._ <O
0 -o
~~ ~~ ~~
0 -o
N
N
00
m
·c-
x"
-- ---- -- --
0
-
~
.<:'
o- 00 -c 00 -o Or -o -- 00 o- o- o- -o o-
~"
""m
- - .. - -N -o ..... o- "'- <'> N N N _,., .., .., N " MN N <'> ... <') .. <') NN
"'"' .. <')
"' s
00 00 -o 00 -o 00 00 00 00 00 0 0 Or 00 00 00 -o 00 00 -o
~
"
:!!
"'s:~
n n no on nn r. ,- <> n no _.., 00 o- -- 0 o- 00
-- -o -o 00 00
-
s
N
!I
00 0 - 00 00 00 00
- <> o- -- vu UV ·- 0 0 .. - 0 00 00
---- 00
"!!!
-s - - -o o- -o 00 o- o- 00 00 -o 00 00 0 00 0 00 00 00 0 .:> 00
------ -----
!!!
.. - - - - - - ------ o- 0
--
-n o- -o ro 00
t
:!l ~ ii! g . ct :st - !fl "' ;;; i:1 .."' -..
;1; 0\
.. le :;; isl::! le~ ... l'l g - °' ..,
;)Ii ... m~ <') ..
l'¥ ( ...
0
~~ ~ ~~ N
N-
..
8. "' N
;;
"
m
- - - ------ -o o- 00 -o 0
- --- -- 0 0 0 0 o- 0 <:) 0 0 -o 0 0
"'§
0
:;;
..
l!
-- ----- -o -o .... ·- . . . ' 0 00 0 00
- -------
00 0 00 0
"' - "' "' - "' - "'- "' "'- - "' .. - "' - "'-
8
"'.~
<J
<D 0\ N
- "' "' "' "' "' "' "' "' "' "' "'
O> O>
.. U) N ., N N
,_ O> N N N
.. g 00 § ~g ~ gg:'6 § 8§
iI ::: i i - I I...
88 0
§,__ 0
0 § 0
.. 0
0
.. I - § i i i I
00 0
--
00
x ~ ,._ ,__ ~~ 8
B "'
~ ~ ,._
...
-
0
- -"' •• ..,"' ~
c ~ ~
" ~
~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ;1; ~ ~ ~~ ~ ?;;
N
"' ~ ~
QC
0 "'
g g 0 00 0
8
- - 8 §0
i~ "'
0 0 0 00 0 0 0 0 0 0
"' 8
I-
0 00 0 0 0 0 00 0
c 00 0 0 0 0 0 0 00 0 0 0 0 00
" 8 00
-o 0 00 0 0
"'::? "'"' ~ !?, ~ "'"' "'"' "' 0 00
---
0 0 0
0
~m --
<')
0 0 0
- "'·-
N ~
~ g ~
N ., ., "' "'
N N "' -o
e- ...
ec eo eo
N NN ~ ~~ ~
"' ~
N N NN N N
"'
c:
-"'
N N
"' "' "'
"'5
0
-o
- .., ... .. ... .- • "'.., ! "' "'...
.. - - - - - .,- "'-- -
- - !:! ti? ..,
c ~
°e ;;; NM o- ., O>
- "'- !::!"' ~~
N 0
0
z ~(I)~
OJ
0
-
N
:: :: ~ ~~ 0
N
~~ N N " "' ~ ~~ "' ~
!'.! !'.! .., <')
! :! :!
a:
"-00-00000000000000-000
E
~
0
0000 0 Q(') Q 0 0
0 0 ocgcg s00 0000
0000 gg
0000 O
00
0)
~
'¢ co (1)
tnoono
(0 (0 ,... ,... g -e g
0000000000000000000000
00000000000000 000000
..-.000.-000000..--.-- -0-00000
",.
O>
0000
0000
0000
('I.I Cl;I WN
0""''°
ID .-
'!"" ,,..
go
08
~-
N N
0"'
5
o
I .ampiran ~S
KUESIONER PENELITIAN BIAY A SAKrT TUBERKULOSIS DI KABUPATEN BANDUNG
A. PERINCIAN PEWAWANCARA
1 Tgl. Wawancara
2. t.okast VVawancara Pusk./RS
3. Narna Pewawancara
-1 Nomor Kuosioner
4. Umur Tah~n
5 Pendidikan
O. Tldak Sekcla~ 4 SLTA
1. Tidak Lulus SD 5. Akademl
2 SD 6 $1
3. SLTP
6 Pekerjaan
1. Pe9awsi Neoen 4. TNllPolri 6. lbu RT
2. Pegawal Swastall:aryawan pabrik 5. Pensiunau 7. Petani/nelayan
3. Wira&wasta
6. Lain • Lain (sebutkan) : .. . .... .. . .
7 Pengetanuan Responden
Sebelum berobat di tempat se~arang, opakah bopak/ibu lahu tenlan~ TBC?
a. ge)a'a.taide penyaK<t T9C 1 r:dak 2 Ya
b peny~b~b penyaklt TBC 1 Tidak 2 Ya
c. Cara memastikan sakit TBC Tidok 2 Yo
d. Cara penula1an l)<!nyai<lt I ac Tidak 2 Ya
No. Jenis biaya yang dikeluar1<on actomo penaobatan Biava Frekuensi Total Biava
1 Biaya retnbusi
2 Biava membeli obal sendiri lselaln obat crooram dari UPK)
-
3 Biava pemeriksaan laboratorium
4 Biava Rontaen
5 Biava konsultasi
6 Diava atas tindakan venQ dilDkuk.on
lo!al biava
1
D. KOMPONEN BiAYA TIOAK LANGSUNG
I. Biaya yang dikeluar!(an Penderita
11 Jenis Transportasi epa yang bapakfbu gunak"n umuk pergi ke puskesmaslRS?
1. Motor Pribadi 5. Jalan Kaki
2 Mobil Pribadi 6. Taxi
3. Kendaraan Umum 7. tan · laSl, sebutkan .
4. Ojek
2
19 Jika ya. berapa pendapatan yang hilang karena mengantar penderita?
Bulan Jmlh hati tidak bekeria Pendapatan vang hilanQ per hari Total pendapatan yang hilang
1
2
;i
4
5
6
7
20 Sebelum ba:i<ikiibu berob•t ke puskesma<iRS sP.knrnng, •rakah .:H1Ah nernan menr-AJri p<!nQohatan lalnnya?
(penama kali mencari pengooatan)
21 Kalau ba~al<llbu/sdr sudah pornan berobat ke tempat lain sebelurn ke PuskesmasiRS sekarang untok
penoonalan TA Paru. berapa blaya yang bapak/ibulsdr keluar1<an ?
1. OukunfTradlslonat
2. Uokter swasta
3. MantrilBidan
4. Polindes
5. Klinik Swasta
6.RS
7. Temoat Lainnva:
3
KUESIONER LANJUTAN BILA PASIEN PERNAH DIRAWAT 01 RUMAH SAKIT
T:ital
1. Transpcrtesi
2. Makan dan Minum
3. Lain - lain (sebuU<an)
................. ......................
Ju11lah