Anda di halaman 1dari 197

BJA YA SAKIT (COST OF ILLNESS) TUUERKlJLOSIS

OIKABUPATENBANDUNG

Tuberculosis Cost Of Illness in Bmuf1111g District

Oleh:
F.LVIRA IVAl\TIKA
NI' M. 120720080007

TESIS

f)i;t,luknn untuk rnemenuhi .snlnh sntu syiarHt ejinn


i;:unn memperoleh ,::clar ~111J,:l.srcr Ekonon1l
Piuh1 Pr11J!.r11n1 Sludi \'1agistcr •:koncuni 'l'tr1t1u•n
Pt'()J!rnn1 P:1'1t'as:irj:111M F'uku1t:as Ekonon1i
tJnivcr~illt~ Pudjutljar;111

S1•csi:elisasi/Pe1ninnt1tn: l•'.konon1l l'cmb>1nj!.unHn dnn ~)ercnt·nnnan

PROGRAJVI PASCA SAR.JANA FAl<UL T AS F:KONOMI


UNTVRRSIT AS PAD.I ADJ ARAN
TAHUN 2009
"t>ti.·1. j£11110aYl.LP.n 1;:£11111.u bedatr;i." cJ.• t'Av.k:LI bw....U. Ll<\L
de~£1111- sowJ:o~, R.ilre~ sesirn.gguhMtjCI R.111111.u
sek.ll~t-RJ!Lt ttd.£1~ d.il'l>llt i'l~C>'ltl\4.bt.ts. b"°""t da .... s.eRJIU..
R.i!LC ~Mt.L ttd.llk. llk.£11'1. sa1111.pat seti.1"'3gt 0Ul<\.IH\l3··
Q.S. AL tsraa' . 37

SL-la~ c;la111- a...ak.-a111-t1~u, s.erta or.11...q-on:i11.0


ten:.•vi-ta
BIAVA SAKIT (COST OF ILLNESS) TUBERKlJl,OSlS
DI KABUPATEN BANDUNG

Tuberculosis Cost Of Illness i11 Ba11d11ng District

Oleh:
Elvira lvanrika
"1>~1120720-080007

TESI

Oiaju~an untuk memtnuhi salah saru syarat ujian


gunR mcmperoleh ~·l•r Mogistcr F:konomi
Pad a Program Sludi Ma2is1cr Ekonumi 'J era pan
Proi:ru111 Pft>ra,arjana fakuha< f.konomi
UniHr<ila< Padj•djarun

Spcsioli<usi: f.konomi Vcn1bDAj;U••• d•n Pereueansan



1 elah disetujui ulth 1im l'cn1bimbio11 pad1 tan~al
seperti •ertcr11 di ba<Aah ini

<
l<cluu Tim Prmbhnbing Aogit()lil Tim Pemhinthing

l t4vit(
(
Prof.l)r.Hj. Sutyastic SOt'mitro Reuii, SL \IS. Ir. lla~dJa -'luljarijadi. ::,!';.. MS.
i'ill'. 195JO>ll 198103 l t)(Jl i'ilP. 19711117 199703 I 003

hh
Ur. Hudiono, SE.. ~L'\.
'llP. 19660815 199103 1 ()(l~
Ill

PERNYATAAN

Dcngan ini saya mcnyatakan bahwa:

I. Karyu tulis saya, tesis ini. adalah asli dun bclum peruah diajukan untuk
mendapatkan gelar akadernik (sarjana, rnagister. dan/atau doktor), baik di
Univcrsitas Padjadjaran maupun pcrguruaan tingg: lain.

2. Karyn tulis ini aJ,1:ah murni gagasan, rumusan. Jan penelitian saya sendiri
tanpa bantuan pihak lain. kccuali Arahan Pernbimbing.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya arau pcndapat yang tclah ditulis atan
dip:1hlikasikan orang lain. kccuali sccara tcrtulis dengan jelas dicanturnkun
scbagai acuan dalam naskah dengan disebuikan nama pcngarang dau
dicantumkan dalam dafiar pustaka.

4. Pernyaiaan ini ~uya buat d~11ca11 sesungguhnya dan apabila di kemudian hllJ'i
terdapnt pcnyimpangan dan kctidakbenaran dalam pemyataan ini, rnaka saya
hcrsedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karenu karya tulis iui, scrta sanksi laiunya scsuai dengan norma
yang berlaku di pcrguruan tinggi ini.
IV

ABSTRAK

BIA YA SAKJT (COST OF ILLNF.SS)TUBERJ<ULOSIS


OI KABUPATEN BANDUNG

Cost ti( Illness (COi) adalah salah satu alat dalam evaluasi ekonomi,
dikenal juga sebagai studi rentang bcban yang ditimbulkan akibat sakit (burden of
disease). COi digunakan umuk menilai dan menghirung biaya-biaya yang timbul
olch bcrbagai masalah kcschaian. Tujuan dari pcncliiian ini untuk mcndapatkan
gambaran biaya sakir rubcrkulosis dalam bcnrnk biaya-biaya yang ditimbulkan
olch pcnyakit iuberkulosis pada penderita tuberkulosis yang berobat di Puskesmas
dan RS di Kabunatcn Bandung pada tahun 2008. Desain penelitian ini adalah
rm.H sertinna}, rknt!lln responrten sebanyak 11\K orang penderita ruberkulosis
(FITA posiuf dan negarif) yang berusia produktif dan mcmulai pcngobatan padu
bu Ian Oktobcr s.d. Oesember 1008. Biaya sakit yang dihiwng berupa: CO/ direct.
COi indirect. dan CO! Toial. Sedangkan variabel bebas dalam pcnelitian ini
adalah karakteristik penderita, sepeni: pcndidikan, gender, usia, pengctahuan,
pendapaian, pckerjaan. dan klasifikasi penyaklt, data diperoleh melalui
wawancara dan observasi lapangan.

Uruuk mcng~lima:,i fal.111r-fak1or yang bcrhubungan dengan COi dan


vuriabel bebas digunakan teknik ekonometrika melalui meiode OLS (Ordinury
Least Square). Variabcl yang berpcngaruh tcrhadap COi direct adalah tingkat
pendidikan, dan pcngctahuan ruberkulosis. variabcl yang bcrpcngaruh tcrhadap
COi indirect adalah variabel gender. pckerjaan formal, dan pcngctahuaa
rubcrkulosis, variabel yang berpengaruh terhadap CO! total adalah variabel
gender, pekerjaan formal. dan pengetahuan tuberkulosis, Hasil cstimasi
menunjukkan bahwa untuk setiap rcspondcn sclama mcnjalani pengobatan sarnpai
dengan selesai, raia-rata biaya langsung (COi direct) adalah Rp. 105.849. rata-rata
biaya tidak langsung (CO/ indirect} adalah Rp, 491.830. diantaranya terdiri dari:
rata-rata transport pcnderita clan pcngantar sebesar Rp. 156.639,-, rata-rata
pcndapatan yang hilang Rp. 331.767.-. sedangkan rata-rata biaya total (COi total)
adalah sebesar Rp.597.679.

Kata kunci: Biaya Sakit, Tuberkulosis, Behan Akihat Sakit


v

ABSTRACT

Tuberculosis Cost Of Illness in B1111d1mg District

Cost of Illness (COi) is one of the tools in economy evaluation known also
as the burden of disease study. COJ is used to assess and to calculate the costs
causedby any medical problems. one of them is tuberculosis. The purpose of this
research tofind oat the cost illustration oftuberculosis illness in the forms of the
costs caused by the tubercutosis illness of the tuberculosis patients treated al
Puskesmas 'Public Health Centers · and hospitals in Kabupaten Bandung in the
year '.!f' 2GlJ8. The research design adopted in this study !S cross sectional. The
respondents are 168 tuberculosis patients (positive and negative smear) «I their
productive age and starling the treatment from October to December 2()08~ The
cost of illness calculated covers· direct COi, indirect COJ. and total COJ. The
independent variables ore the .rn!Jerer characteristics. such as education
background, genders, age. knowledge. income. jobs. and the illness classification.
The data were obtained through interview and site observation.

The econometric technique is used through the OLS (Ordinary Least


Square) method to estimate the factors rekutng 10 CUI and the independent
variables. The variables affecting the direct COi are the education background
and the knowledge of tuberculosis, the variabies ajfectit1g the indirect COi are
genders. formal jobs, and the knowledcge of tuberculosis, and the variables
affecting the total CO/ are genders. formal jobs. and the knowledge of
tuberculosis. The estimation result indicated that the average di reel COI per each
respondent having a complete treatment is Rp 105,849.00; the average indirect
CO/ is Rp 491,830.00 <!fwhich covers the average costs oft he patients and care
givers as much as Rp 156.639.00; the avera,Re lost income as much as Rp
331. 76i.OO; and the average total CO/ is Rp 597,679.00.

Keywords : Cos/ Of Illness, Tuberculosis. Burden of disease


vr

KATA rENGANTAR

Dougan mcmanjatkan ruji syukur kebadirar Allah SWT. Tuhan Yang


Maha Kuasa ala> rahmat dan karunia-Nya. saya dapat rnenyclcsaikan penulisan
tesis ini sebagai salah satu syarat kclulusan 1111t11k memperoleh gelar Magistcr
Ekonomi pada Program Studi Magister [konomi Terapan. Fakultas Ekonomi.
Univcrslras Padjadjaran. Bandung.
Pcnulisan tesis ini merupakan laporan akhir hasil penclitian individu yang
berjudul " Biaya Sakit (Co.11 Of lllness.r) Tuberkulosis l>i Kabupaten Bandung".
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mcojawab permasalahau tcrkait dan kiranya
dapat mernberikan rnasukan para pemangku kepentingan. terurama mengenai
kebijakan dalam bidang kesehatan.
Menyadari bahwa bantuan scrnua pihak amat penting bagi kelancaran studi
dan penelitian yang saya lakukan, rnaka pada kesernpatan ini saya ingin
mengucapkan tcrima kasih dan penghargaan yang rak ierhingga kcpada:

I. Pror'Dr.Ilj. Suryastie Soernitro Renn. 8E . .J'vfS. dan Jr. Bagdja Muljarijadi,


SE, MS selaku pembimbing tcsis yang selalu menycdiakan waktu untuk
mernbcrikan arahan dan bimbingan.
2. Prof. Dr. Usman Hardi.SF..MS .. d<U1 ferry Hadiyanto, S.E., M.A. selaku
dosen pcnguji atas arahan. diskusi dan masukannya.
3. Dr. Budiono, SJ' .. M.A. selaku Kctua Program Magisrei Eko110111i
l'erapan, yang tiada hen ti rnem beri arahan dan rnoti vasi da lam men em puh
pendidikan ini
4. Prof. Dr. Tari S. Joesron, S.E .. M.S. selaku mantan Ketua Program
Magister Ekonomi Terapan yang tak kenal lelah mernberikan arahan dan
dorongan kepada seluruh mahasiswa.
5. Orang ruaku, suami. serta kcdua auakku tercirna: Fhirsa Afina Azka dan
Kalisa Gea Cynara yang selalu mcmbcrikan dorongan moril clan doa,
ierimakasih aras "waktu kebersamaaunya" yang sudah terambil.
6. Tak lupa kepada Pusbindiklatren Bappcnas atas bcasiswanya.
vm

OAFiTAR ISi

Ilalamun

JUDUL ........................................................................•......
LEMBAR Pl!RSL::TUJUAN 11

PERNYJ\TAJ\N 111

ABSTRAK tv
ABS"fRACT. .. . . . . .. .. . . .. . .. .. .. .. . . .. . . . . .. . .. .. . . .. .. v
KATA l'l.:NCANTJ\K..... . . . . . .. . . . . .. .. .. .. . .. . . .. .. . .. .. . vi
D/\FTJ\R ISl v:11
DAFTAR TABET.................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR XIII

DAFT AR ORAFIK xiv


DAFTAR LAMPIRAN xv

l)Al3 I J'T::NDAJ IL.:J l JAN 04 , .

1.1. Latar Belakang Pcncliuan .


1.2. Perumusan Musnluh 12
1.3. Tujuan Penelitian 12
1.4. Kcgunaan Penelitian 13

BAB II TINJAlJAN PUSTAKA, KERANGKA PEMlKJRAN, DAN 14


HlPOTESA
2. l. Pelayanan Kcsehatan dun Pcrubiayaan Kesehatan ......• I4
2.2. Hubungan Ekonorni dcngan Sektor Kesehatan I7
2.3. Hubungan Kesehatan dengan Pendidikan clan 20
Pendapatan lndividu .
2.4. Konsep Biaya dan Biaya Kesehatan 22
2.5. Kerugian Ekonomi Akibat Tubcrkulosis 26
2.6. Mcngukur Biaya Dampak Kesehatan 28
IX

2.7. Hasil Peneluian Ernpiris ···········-···································· 30


I. Penelitian David E. BIO<'l11. David Canning. and JO
Jaypec Sevilla .
2. Penclitian I lelje Kaldaru, Kaie Kerern, dan 32
Andres Vork ..
'
.). Pcnclitian David, M. Dror, Olga van Puuen- 34
Rademaker & Ruth Koren .
Penelitian Kaspar Wyss. Peter Kilima and 36
Nicolaus Lorenz .
5. Pcnclitian Nganda B. Wang'ombe J. Floyd K, 37
Kangangi J ·-···-···············--·--- .
6. l'enelitian Ferri Yanuar .. 38
2.8 Kerangka Konsep . 42
::!.9 I liporesis . 44
RAB Ill ~vlETODE PENcLI l'IAN 45
3.1 Ocsain Pcnclitian dan Teknik Sampling 45
J.2. Populasi dun Sarnpcl 45
3.3 Waktu dan Tempat 50
3.4 Pcugumpulan Data........................................................ SO
I .5. Pcngolahan dan Analisa Data .. 50
3.G Mctodc Analisis 54
;.6.1 Metode Empirik 54
J.6.2 Opcrasionalisasi Variabcl......... 54
3.7. Pengujian Statistik 58
3.7.1 Koefisien Determinasi (R2) 58
3.7.2 Pcngujian I lip6tesis untuk mengestimasi model 58
sccara tcpat ..
3.7.3 Pengujian Hipotesis Ketepatan Asurnsi Model .59

RAB IV HAS[l PENELITIAN DAN PEMRAMASAN 62


-1.1. Deskripsi llasil Pcnclitian .. .. .. . .. . . ... . .. . . .. . .. . .. . . .. 63
4.1.1 Karakteristik Pendcrita ... .. .. .. . . 63
4.1.2 Klasifikasi Penyakit .. .. .. .. 74
4. l.3 Lpaya Pencarian Pengobaian Lainnya . 74
4. l.4 Costof IllnessDirect............................... 78
x

4.1.5 Cost of Illness Indirect . .. .. 83


4. l.6 Cost Of Illness Total .. .. . .. . .. .. .. .. .. .. .. .. . 88
4.2. Estirnasi Model Ekonornetrik 89
4.:3. Pengujian Mo<lel .. .. .. .. .. . . .. .. .. 93
4.3.1 Uji Statistik .. .. .. .. .. .. .. 93
4.3.2 lJji Asumsi Kla:;ik 93
4.4. Pernbahasan I 00
4.4. I llasi I Estimasi Persamaau Model Cost o.fIllness l 00
Direct , .
4.4.L. I lasil hstimasi Pcrsamaan Model Coxt of tllness 110
Indirect , ..
4.4.3 Basil Estimasi Pcrsamaan Model Cost of Illness 119
Total .
4.5 Implikasi Kcbijakan dan Selusi Tcrhadap 127
Permasalahan Praktis , .
BAB V K£S!MPULAN DAN REKOMENDASI ...... ,................... 135
5. l Kcsimpulan .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. l 35
5.2 Rckomendasi .. .. .... .. .. ... 137

DAF'TAR PUSTAKA .. 139


LAMPIRAN 144
XI

OA~TAR TABEL

Tabel 2.1. Pengukuran Cos/ Of illness ·r_:)

Tabet 2.2. Dampak Ekonomi Penyakit Tuberkulosis 27

Tabet 2.3. Klasifikasi Biaya Karena Sakit Tubcrkulosis 28

Tabcl 2.4. l lasil Penelitian Helje Kaldaru, Kaie Kerem dan Andres 33
Vork
Tabel 2.5. Hasil Pcnclitian Sebclumnya 40
Tabet 3.1 Jumlah Sampel bcrdasarkan Unit Pelayanan Kesehatan 47
(UPK) di Kabupater. Bandung
Tabet 3.2 Model Cost of Illness Tuberkuiosis(COi). 53
Tabet 3.3 Opcrasionalisasi Variabel 55
Tabel 4.1 Distribusi Respouden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 63

Tabel 4.2 Distribusi Rcspondcn bcrdasarkan Kategori Usia.dan 66


Status Pekerjaan
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapataa 67

Tabet 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Katcgori Pendapatan 67

Tabel 4.5 Distribusi Rcsponden Berdasarkan Status Pekerjaan 68

Tabel 4.6 Distribusi Respooden Bcrdasarkan Tingkat Pengetahuan 71


T uberkulosis
Tabel 4.7 Distribusi Respondcn Bcrdasarkan Tingkat Pengetahuan 72
dan Tingkat Pendidikan
Tabcl 4.8 Distribusi Rcspondcn Bcrdasarkan Tingkat Pengetahuan 73
dan Pendapatan
Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Upaya Pcncarian 76
Pengobatan lainnya dan Gender
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapaian 76
dan U pay a Pencarian Pengobaian lainnya
Tahel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengctahuan 78
dan Upaya Pencarian Pengobatan lainnya
xu

Tabet 4.12 Distribusi Komponen l3iaya Langsung 79

Tahel 4.13 Distribusi Responden l3crda~arkan Katcgori CO! Direct 80


dan Gender
Tabel 4.14 Nilai Rata-rata COi Direct Berdasarkan Status Pekcrjaan 80

Tabet 4.15 Disrribusi Respondcn l3erdasarkan Kategori CO! Direct 81


dan Upaya Pencarian Pengobatan lain
Tabet 4.16 Disrribusi Responden Berdasarkan Katcgori Coi Direct 82
dan Klasifikasi Penyakit
Tabet 4.17 Distribusi Komponen Biaya Tidak l.angsung 84

Tabet 4.18 Rata-rata CO! Tidak l .angsung Berdasarkan Status R4


Pekerjaan
Tabet 4.19 Disuibusi Responden Berdasarkan Kategori Coi Indirect 85
dun Gender
Tabet 4.20 Distribusi Rcspondcn Bcrdasarkan Katcgori Col indirect &6
dan Kategori Pendapatan
Tabel 4.21 Distribusi Responden Berdasarkan Kaiegori Cai Indirect 87
dan Klasifikasi Penyakir
Tabel 4.22 Distribusi Frckucnsi Responden Bcrdasarkan COi Total 88

Tabel 4.23 Rata-rata CO! Total Berdasarkan Status Pekerjaan 89

Tabcl 4.24 Hasil Estimasi Model Cost Oflllness (CO/) Direct, Cost 91
Of Illness (COJ) indirect dan Cost OfIllness Total (CO/)
Total
label 4.25 Hasil Pengujian t-statistik 94

Tabel 4.26 l Hasil Pengujianf-statistik 95

Tabet 4.27 Hasil Uji Hercroskedastisitas 97

Tabel 4.2~ Uji Muttikolinieritas antara variabcl Bebas pada Model 98


I CO! -Dircct dan CO! Indirect
Uji Multikolinieritas aruara vuriabel Behas pada Model 99
Tabcl 4.29
2 COi -Direct dan COi indirect

Tabel 4.30 lJji Multikolinieritas antara variabcl Bebas pada Model 100
3 COi -Direct dan COJ Indirect
xiii

OAFTARGAMBAR

G ambar I. 1. Peta Penyebaran Tuberkulosis BTJ\ Positif'Baru di 7


Kabupaten Bandung Tahun 2007
Garnbar 1.2. Cakupan Pencmuan Pcnderita Tuberkulosis BTA Positif 8
Baru di Jawa Barat Tahun 2007
Gambar 2.1. Upaya Keschatan dcngan Pcndckatan Pcnccgahan 15
primary, secondary dan tertiary
Gambar 2.2. Dampak Masalah Kesehatan Tcrhadap Aktivitas 19
Ekonomi
Gamber 2.3. Evaluasi Efcktivitas Biaya ~9
Gambar 2.4. K crangka Konscp 4.l
Gambar 4. I. Distrihusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 64
Garn bar 4 .2. Distribusi Responden Berdasarkan Kelornpok Umur ()4
Gambar 4.3. Distribusi Rcspondcn Bcrdasarkan Katcgori Umur 65
Gambar 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Kriteria Pekcrjaan. 69
Gamhar4.5 Distribusi Rcspondcn yang Bcrsrarus Pekeria Informal 70
Berdasarkan Jenis Pckerjaan
Gumbar4.6 Perscntase Jenis Pengetahuan Tuberkulosis yang 71
Uikctahui Respondcn
Gamber 4.7 Distribusi Rcspondcn Bcrdasarkan Klaslfikasi Pcnyakit 74
Tuberkulosis
Gambar4.8 Distribusi Respondcn Berdasarkan l./paya Pencarian 75
l'cngobatan Lain
XIV

OAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1. Jurnlah Pcnemuan Pendcrita Tuberkulosis 13TA Positif 5


Baru di Indonesia Tahun :'.007
Grafik 1.2. Jumlah Pcnemuan Penderita Tuberkulosis BTA Positif 5
13aru di Jawa Baral Tahun 2007
Grafik 1.3. Prcporsi Penderita 'l'uoerkulosis bcrdasarkan usia di 6
Kabupaten Bandung
(iralik 1.4. Jumlah Kasus TBC BTA Pos Baru di Kabuparen 9
~andung · 1 ahun 2004 - 21)07

'
xv

OAFTAR l...AMl'fRAN

Limpiran 1 Hasil Estimasi Model-I COl-Direct


Lampiran 2 I lasil Estima'i Mudd-I Cot-tndirect
l.ampiran 3 Ha~il l-'_~1imasi Mnclel-1 COi-Totai
Lampiran 4 Hasil Estimasi Modcl-2 Ctll-Direct
I .arnpiran .'i I lasil 17.srimHsi Modcl-2 COl-Indirec/

l.ampiran 6 Ilasil Lsrimasi Modcl-2 ('()/-Total


Lampiran 7 J lasil Esumasi Model-] ('Ol-nirec1
Lnmpiran 8 Hasil Estimasi Model-3 COJ-Jndircc1

Lampirnn 9 llasil Estimasi Modcl-3 ( '01-Tnt:il


I .am pi ran I 0 I lasil Lji White Tanpa Cross Terms pada Model I COJ Direct
Lampiran 11 I lasil Uji White Tanpa Cross Terms pada Model 1 CO/ indirect
l.ampiran 12 Hasil Uji White Tanpa Cross l'erms pada vlodel I CO/-Totul
I.am pi ran 13 Hasil Uji White I anpa (ross Ierms pada Model 2 COi Direct
l.nmpirun 14 1 Iasil Uji White Tanpa Cross Tern" pada Model 2 COl-/111Jirec1
l.ampirnn 15 Hasil Uji White Tanpa Cross Terms pada Model 2 ( ·01:1 owl
I .arn pi ran 16 I lasil Uji White fan pa Cross T erms pada Model 3 CO/- Direct
Lampirun 17 I lasil Uji White Tanpa Cross Terms pada Model 3 COi- Indirect
Lampiran 18 1 lasil Uji White I anpa Cross Terms pada Model 3 COi- Total
Lampiran 19 Crosstabs Tingkat Pengetahuan dcngan Tingkat Pendidikan

Lampiran 20 Crossrabs Upaya Pencarian Pengobatan dengan Gender


I.ampiran 21 Crosstabs Pcngctahuan dengan Pencarian Pclayanan Kcschatan
Lain
Lampiran 22 Crosstabs Katcgori COi Direct dengan I Jpaya Pcncarian
Pcngobatan Lain
Lampi ran 23 Crosstabs Kategori CO[ Direct dcngan Klasifikasi Penyukit
Lampi ran 24 Data Dasar Hasi] Penelitian
I .ampiran 25 Kuesioner Penelitian
BAB I

PEl\OAllULUAN

I.I. Latar Bclakang Penelitian

Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia seperti tcrmakrub dalarn

pernbukaan l lndang-Undang Dasar 194S, yaitu memajukan kcsejahtcrnan umum.

Untuk rncwujudkan tujuan nssional terscbut disclcnggarakan pcrnbangunnn nasionat

secara berencana, menyeluruh, rerpadu, terarah dan berkesinambungan. Untuk

tercapainya tujuan pembangunan nasiooal tersebui dibuiuhkan antara lain tcrscdianya

sum her daya manusia yang iangguh, madiri sena berkualitae. Data UNDP tahun 2007

mcncaut bahwa lndeks Pembangunan Manusia di Indonesia sebesar 0.728

menempati urutan 111 dcri 177 ncgara pada tahun 2005. (Key Indicators 2008)

Mcnyadari bahwa tercapainya tujuan pembangunan nasional rnerupakan

kehendak dari scluruh rakyat Indonesia. dan dalarn rangka rnenghadapi makm

ketatnya persaingan bcbas pada era globalisasi, upaya peningkatan kualitas sumber

daya manusia harus dilakukan. Dalam hal ini peranan keberhasilan pembangunan

kesehatan sangat menentukan. Penduduk yang sehat bukan saja akan menunjang

kcbcrhasilan program pcndidikan, tctapi juga mendorong peningkatan produkrivitas

dan pendapatan penduduk. Dari kesernuanya itu, mcnunjukkan bahwa pembangunan

nasional yang optimal dapat tcrcapai apabila pembangunan kesehatan rnasyarakat

dapat terwujud.
2

Kesehatan mcrupakan salah satu aset yang paling penring yang dimiliki

manusia. Dengan schat terscbut kita dapat mengcmbangkan kcmampunn . Jika aset

icrscbur tcrgnnggu atau kurang bcrkcrnbang dengan baik. maka dapat menycbabkan

mcnurunnya kemampuan lisik dan ernusi, yang pada akhimya menycbabkan

hambatan dalam kchidupan manusia. Hubungan pertarna tadi dapat dipandang

scbagai hubungan anrara pendapatan dan keseharan. Model siklus hidup teiah

rnenjelaskan bagaimana status kcschntan dupat menentuknn masa dcpan pcndapatan,

kckayaan, dan konsumsi, (Lilliard and Weiss 1997; Smith 1998; Smith 1999 dalam

Rico Andrea, et all, 2005). Kcschatan mcrupakan modal dan aset produktif dari

pcrunnbuhan ekonomi (Garro, 1996). Atas dasar argumen tersehut <l~pRI

dipcrtimbangkan bahwa kcsehatan sobagai penentu modal manusia.

Kctcrkaitan kcduanya sangat jclas duiarn irnplerneruasi pelaksanaan

pembangunan nasional. Pembangunan tidak rnungkin tcrsclcnggara dcngan baik

tanpa tersedianya salah satu modal dasar, yaitu kesehatan masyarakatnya. Kcschatan

menjadi penting bagi pernbangunan knrena rnerupakan komponen dari lndeks

Pornbangunan Manusia (IPM). IPM merupakan indcks komposit yang digunakan

untuk rncngukur pcncapaian rata-rata pcmbangunan suatu ncgara atau dacrah yang

direpreseruasikan uleh 3 dirnensi, yaitu: umur panjang dan sehat, pengetahuan dan

kualitas hidup yang layak. Bcrbicara mengcnai umur harapan hidup, maka peran

kesehatan sangatluh besar sedangkan angka rnelek huru f adalah peran pendidikan.

Apabila kcdua bidang ini dikaitkan maka akan tercapailah rnanusia yang schat dcngan
3

ilmu pcngetahuan yang baik sehingga mcndorong pcningkaran produktivitas dan

pendapatan pcnduduk.

Pembangunan kcschatan scbagai bagian integral dari pcrnbangunan nasional

diselenggarakan dengan tujuan rneningkatkan kcsadaran, kcmauan dan kcmarnpuan

hidup sehat bagi sctiap orang agar terwujud dcrajat keschatan masyarakat yang

sctinggitingginya. Dalam upaya mcncapai tujuan terscbut dilaksanakan program-

program pembangunan kesehatan sccare sistcmatis dan bcrkcsinambungan. Salah

satunya adalah program pcmberarnasan penyakit rnenular. Program ini benujuan

menurunkan angka kesakitan. kernatian, dan kecacatan akibat penyakit menular.

Penyakit rnenular yang diprioritaskan dalam program ini adalah: tuberkulosis paru,

I llV/AIDS, malaria, demam berdarah dengue, diarc. polio, fllaria, kusra, pneumonia,

dan penyakh-penyskit yang dapat dicegah dengan ununisasi (PD31). ( Renstru Depkes

2005-2009).

Pernberantasan penyakit mcnular mcrupnkan salah saru dari delapan lujuan

pembangunan millennium (millennium development goals). Dalam pcmberantasan

pcnyakk rncnular tcrsebut dinyatakan bahwa pcnyakit HIV/AIDS, tubcrkulosis dan

malaria adalah riga masalah kesehatan yJr1g berdampak besar tcrhadap kescjahteraan

penduduk.

Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien tubcrkulosis baru dan 3 juta

kemauan akibat tuberkulosis diseluruh dunia Diperkirakan 95% kasus tuherkulosis

dan 9R% kematian akibar rubcrkulosis didunia, tcrjadi pada negara-negara

berkembang. Demikian juga, kematian wanita akibat tuberkulosis lebih banyak dari
4

pada kernatian karena kchnmilan, persalinan dan nifas. Di negnra-negara berkembang

kcrnatian ini mcrupakan 25% dari kcmatian pen yak it yang sebenarnya dapar diadakan

pcnccgahan, Dengan munculnya cpidemi J IJV/AIDS di dunia, dipcrkirakan jumlah

pcnderita tubcrkulosis jumlahnya akan mcningkat.

Di Indonesia. tuberkulosis rncrupakan rnasalah utama kesehaian masyarakat,

Jurnlah pasien tubcrkulosis di Indonesia merupakan ke-J terbanyak di dunia sctclah

Indio dan Cina dcngan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasicn

tuberkulosis didunia. Diperkirukan pada lahun 2004. scuap tahun ada 539.0()0 kasus

baru, lnsidensi kasus tubcrkulosis BTA positif sckitar 110 per 100.000 penduduk.

Sedangkan kcmatian karcnn rubcrkulosis dipcrkirakan 101.000 per tahun, dalarn

schari tuberkulosis dapat mcnyebabkan kematian sebesar 2i7 orang atau sciiap lirna

mcnh satu jiwa mclayaug karena tuberkulosis. l)ipc1 kirakan scorang pusien

tuberkulosis dewasa, akan kehilangan rata-rata waktu kcrjanya 3 sampai 4 bulan. Hal

tcrsebut berakibat pada kehilangan pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20-

30%. Jika ia meninggal akibat tuberkulosis, maka akan kehilangan pendapatannya

sekitar IS tahun. Sela in rnerugikan secara ekonomis, tubcrkulosis juga mcmberikan

dampak buruk Jainnya secara sosial stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat.

(Depkes R.I, 2007).

Propinsi Jawa Barat merupakan salah satu propinsi dcngan jumlah penduduk

tcrbcsar di Indonesia. Menurut data Survci Sosial Ekonomi Dacrah , BPS 2007,

jumlah penduduk Propinsi Jawa Barnt sebesar 40.731.594 jiwa, oleh karenanya Jawa

13arat merupakan pcnyumbang tcrbcsar pcnderita tuberkulosis di Indonesia dengan


5

jumlah penderua pada tahun 200i sebanyak 29.243 ( 18,21%), dari total penemuan di

Indonesia 160,61 i. dapar terlihar pada Graf:k I. I :

Grat• 1.1
Jum.lah Penemuan.PendEorib Tuhertruocic9lAPoscltrtSaru
dilndor~~ Tatu.ri 2007

;~OC(.

·E lSroJ
~
5i 2oocv
e,

Propn.st

Sumber Subdit TB. Dcpkcs RI. 2<Xl8

Dari penderita yang ditemukan d1 Jawa Barai, terdapat sebanyak 24.646

pendents (84'h) berusia produknf sedangkan di Indonesia sebanyak 127 049

penderita (793/c,) berusia produktif ( 15-54 tahun), Sedangkan Kabupaten Bandung

rncrupakan penyurnbang Penderita Tuberki.losis kedua rerbesar di Jaw-a Barar sctclah

Kabupaten Bogor, dapat terlihat pada Grafik 1.2.

Gnafik 1. 2
.JumlahPenemuan Penderita Tuberkulosis BTA Positif Baru
di Jawa Barat Tahun 2007

Sumber Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Baron. 2008


6

Dcngan jumlah penemuan peuderitn tuberkulosis BT r\ positif baru di Kabupaton

Bandung pada tahun 2007 sebanyak 2.687 (9,6%) dari total penderita di Jaw11 Barat

sebanyak 29.24J pcndei ua.

Bila dilihat berdasarkan usia, maka dart peudenta yang ditemukan dt

Kahupnten Bandung pada periode 2004 - 2007, lebih dari 86% berusia produkrif,

sepcrti yang ierhha: pada grafik dibawnh ini :

Grafik 1.3.
Pr~porei Penderita fubt:rkulCJ:iiut lH1!rt.h1iiukanusre
di Kabupoten Bondung

1CC'll
lfl"'
.,
OC'h
1n'l'~
ltll)I\
U55 >65tn
:·O~ I l'Tl1•\. ~,.,
07 E
•o~ no 1.:.11,

'.ICOS

Sumber U111as Kesehatau Kabupatcn Bandung

Semenrara itu, penycbaran pendents tubcrkulosis 11TA positif baru di

Kabupatcn Bandung dapnt dilihat pada pcta dibawah iui, dimana tcrlihnt pcndcriia

tuberkulosis menyebar pada setiup wilnyoh puskcsrnas yang ada d1 Kabupaicn

Bandung, meskrpun penyebaraunya tidak mciata, ada beberapa wilayah yang

endemisitasnya ti11ggi kareuu merupakan dacrah yang pada: penducuknya sorta

daerah industri yang kurang mempcrhatikan kualitas lingkungan di sckitarnva.


i

PETA PENYEBARAN TBC BTA POS BARU


DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2007

I doL = I kasus

Gambar I I· Peta Penyebaran TBC BT A Posirif Baru di Wilayah Ka bu paten


Bandung Tahun 2007
(Sumbcr : Dinas Kcsehatan Kabupateu Bandung)

Meskipun secara absolut jumlah penderua tuberkulosis J:lTA posuif barn di

Ka bu paten Bandung rnenempati urutan kedua terbesar di Jawa Barat pada 111hu11 200:7,

tetapi bila dibandiugkau dengan target lvasional yang hams dicapai yaitu 70% BIA

pos baru (CDR) dianrara 100.000 penduduk. maka jumlah pcnderita tuberkulosis

BT i\ posiuf haru yang harus ditcmukan adalah sebanyak 3 .. '71, tetapi yang berhasi I

diiemukan baru scbanyak 2J 17(56%). arrinya masih ada 1.054 penderita yang belum

d1tC1T1uk3n_ jib memperhatikan target nasioual sebesai 70%. Sedangkan angka

kematian karena tuberkulos.s pad" lahuu 2007 rneucapai 1.5% (40 orang). Benkut iui
dapar dilihat pencapaian indikator Cakupan pcnemuan 13TA posnif barn (( ·nR)

Kabupatcn Bandung diantara kabupatcn.kota lamnya dr Jaw..11 Barai

Cakupan Penemuan Penderita Tuberkulosis BTA Positif Baru


Di Jawa Baral Tahun 2007

r.

<_.1tran9an:
0. 50%
51% . 69'•
70'.i. e uu ICblh

·•·,;• ..;·-------·:\:••:.,_ .:;''°


.t.11 .

Gambar I. 2 Cakuoan Pcnemuan Penderna Iuberkulosis BT A Posuif Baru d1 Jawa


Barat Tahun 2007
C~u111bcr D111ns Kc.chn~.111 Prop111s1 Juwu Bnrol)

Daro gambar dutas dopat dihhat bahwa cakupan penemuan 13TA posiuf baru

(( '/ W) Kabupatcn Bandung masrh lurang c.lari target nasional, rerletak pada rentang

51 ° o-69%, tertinggal oleh kabupateukom lamnya vang sudah mencapai target

nasional 7mo Ital mi menggambarkan krnerja program tuberkulosis di Kabupaien

Bandung belum cukup bark, bcn}al.. hal y:rng menyebabkan cakupan penemuan kasus

tuberkulosss (( 'f)R) yang masih renda'r. diantaranya karcna kurangnya komitrnen

pouus dan pengambil keputusan rcrmasuk dukungan dana serta kurangnya kerjasama
9

lintas program dan Iintas soktor, karena tubctkulosis bukan hanya masalah medis dan

kesenatan belaka tempi juga menyangkut aspck lam

Berdasarkan profil kcschatan tahun '2007, dikctahui bahwa penyakn

tuberkulosis tennasuk dalarn 10 pola penyakit terbanyak baik pada rawat map dan

rawat jalan pada scmua kclompok umur, dan termasuk <lalam I 0 pola penyebab

kemauan terbanyak pada pendema rawat map rumah sakn untuk golungan umur > 60

tahun Adapun angka peoemuan pcndcrita tuberkulosis BTA posmf baru yang

cendenmg terns memngkat 001 :alum 2004 s.d, 2006, dapa; dihhat pada grafik

Gf-.afik 1 ..
Jumah ka.su:";TSC BTA (...-)baru di Ka'ol.paten earldung
I a:..rl 2004-- 2007
-1
3000 t: 27'".>e
2500
~e .. 2ee'l

s ..--;·· ..•• ,°' ~_}~::.~


2000

1500
t 19?5
::·
·~ ~
~-c
..- .'
.·<
,,..._,,
/'

.JI
...... . ,
:

·;...s:~:.
..
v->
1000

... ~; :.!·· t:~E~:.


500 . ~........
,. '.;..; ~·
·,.
.
, ~ t· -c".
a
:>.Oo• 2005 2CC6
--
20()7

- :J
Sumber Dmas Kesehatan Kabupaten Aandung

Dari grafik diatas dapat dihhat pendeotn tubcrkulosis .BTA pos baru dan

tahun '.l.004 sampai dengan .2006 terjSd1 perungkatan yang cukup sigmfikan sckitar

43%, tetapi dan tahun 2006 ke 2007 tcryadt penurunan seknar 2,5% hal rm

disebabkan pada tahun Z007 terjadr resrnksi dalam pendanaan kegiata« program
10

iuberkclosis yang mengakibaikan pula ierbatasnya logisilk laboratorium dan obar,

sehingga pelaksanaan program pcnangulangan tubcrkulosis iidak dapat dilakukan

secara optimal.

Pcnyakit tubcrkulosis adalah suatu pcnyakit infeksi kronik yang mengenai

jaringan paru yang disebabkan oleh kuman ,\(vcuhucterium tuberculosis, dan

penyakit ini dapat mcnycbabkan kccacatan fisik dan sosial serta dapai mernpengaruhi

kehidupan sosial eknnnmi penderira, mbcrkulosis mcrupakan ancarnan pernbangunan

yang bcrkesinambungan karcna mcnycrang usia produktif kerja ( 15-55 tahun)

sehingga mcngganggu produktivitas ekonomi (Depkes RI, 2007).

Dalam laporan Bank Dunia yang ditcrbitkan pada 12 Desember 2007. yang

berjudul "Economic Benefit of Global Investments in Tuberculosis Cnntrnl,"

dlkctahui bahwa kcrugian aklbar kemarian 1crkni1 ruberkulosis di Afrika sub-Sahara

dapat mencapai 519 miliar dolar AS antara 2006 dan 2015 apablla orang tidak

menerima pengobatan secara tepat, (GlobalHt'4/JhReporring.org,2007)

Menurut perhitungan Ascobat Gani dari Pusat Kajian Ekonorni Kesehatan

Fakultas Kesehatan Masyarakai llniversitas Indonesia (FKM-lJI), kerugian marcril

karena tuberkulosis di Indonesia mencapai Rp 8.2 triliun tiap tahun. Kerugian itu

dipcrhitungkan antara lain dari ongkos bcrobat dan transportasi sclama bcrobat yang

sedikimya mcncapai Rp 900 ribu untuk setiap pasien. Semeniara rnenurut Hasbullah

Thabrany dari Pusai Kajian Ekonomi Kcsehatan (FKM-U[), kerugian mencapai Rp

8,5 triliun per tahun. Angka ini pun, arnat rnoderat karena ongkos ganti penderitaan
11

kcrabat dan kcluarga penderna tidak diperhitungkan. Jadi, kerugian yang sebcnarnya

jauh lcbih besar dari itu.

Manfaat dari suatu program didapar bila kerugian di rnasa yang akan datang

bisa dicegah karcna keberhasilan program tcrscbur. Karena manfaai yang ditcrima

dalam program-program kesehatan tidak lain dari biaya yang dapat dicegah bila

progmm tcrsebui berbasil (Mushkin and Collinos. 1959), bcbcrapa pcnulis

mcnyarankan bahwa nilai rnanfoat mungkin saja dipcroleh dengan rnenghitung biaya

ckonorni dari suatu pen yak it (l'rijono 'ljiptohcrijanto, P.konomi Kcsch11111n, I 994)

Prijono Tjiptohcrijanto (1981) melakukan evaluasi ates manfaat ckonomis

dari pcmbcrantasan pcnyakit tubcrkulosis di Indonesia, dimana manfaa; yang

diperoleh dihitung dari kerugian yang bisa dihindarkan blla program ini berhasil,

sedangkan biaya program terdir] dari biuya pengobatan dan pcndapaian yang hilang

selama dalarn pcngobatan

Tujuan akhir dari program kesehatan pada akhirnya akan mempunyai

pcngaruh pada masalah kuantitas tenaga kcrja rnanusia mclalui pcnurunun jumlah

kernatian dan kualitas manusia, mclalui pcnurunan jumlah tenaga kerja yang tidak

mampu (di.~ahle) akibat tcrjangkit oleh penyaklt. Mcningkatnya ketcrscdiaan tenaga

kerja akibat positif program kesehatan akan mcmpunyai pengaruh terhadap tingka;

upah di pasar tenaga kerja dan kemudian akan mempunyai akibat berantai tcrhadap

keseimbangan umum pcrekonomian (Prescott, 1979, dalam Prijono Tjiptoherijanto,

Ekonomi Kcschatan, 1994)


12

Berdasarkan uraian diatas maka, penulis tertarik untuk rneneliti lebih jauh
rnengcnai "Diaya Sa kit (Cost Of Illness) Tuberkulosis di Kubupaten Bandung"

1.2. Perumusan Masalah

I) Bcrapa biayu tangsung karcna sakit (Direc1 Cost of Illness), biaya tidak

langsung ka-cna snkit (/l'ldircr.t Cost Of Illness), dan biaya total karcna sakit

(Cost OfJl/1wss fotu{) m1Jc1 kulosis

2) Aagaimana pengaruh karektcrisrlk pcndcrha scpcni pcndidikan, gender, usia,

pengctahuan, pcndapatan, pckcrjaan, dun klasifikasi penyakn, tcrhadap Direct

Cos! of Illness, Indirec: Cost Of Illnoss tubcrkulosis dsn Cos1f>j11/nPss Tota].

J.3. Tujuan Penetiuan :

l.3.1. Tujunn Umurn

Untuk mendapatkan garnbaran biaya sakit (Cost Of Illness) tuberkulosis dalam

bentuk biaya-blaya yang ditimbulkan olch pcnyakit tubcrkulosis pada pcnderita

tuberkulosis yang berobai di Puskesrnas dau RS di Kabupaten Bandung pada

tahun 2008.

1.3.2. Tujuan Khusus

I) Diketahuinya biaya langsung karena sakit (Direct Cos/ of illness), biaya tidak

langsung karena sakit (lntlirect Cost Of Illness), dan biaya total karena sakit

(Cos! Of IllnessTota() tubcrkulosis

2) Diketahuinya pengaruh karakteristik penderita scpcrti: pendidikan, gender,

usia, pengctahuan, pendapatan, pckcrjaan,dan klasifikasi pcnyakit, tcrhadap


13

Direct Cost of Illness, Indirect Cost Of Illness rubcrkulosis dan Cost of Illness

Total.

1.4. Keguoaao Pcoclitian :

I) Kcgunaan secara akademis adalah untuk menambab khazanoh pengetahuan

ilmu ekonorni pembangunan khususnya tentang ekonorni di bidang kesehatan.

2) Dari aspek praktis, hasi I penelitian ini dapat :

•;• dipergunakan sebagai informasi untuk penyusunan rcncana, pengawasan,

pengcndalian dan pembcrantasan penyakit tuberkulosis serta mernberikan

pcnekanan pada suatu masalah kesehatan, tcrutama mengenai kerugian

yang ditimbulkan oleh penyakit tuberkulosis.

•:• rne-nberikan informasi rnengenai biaya-biaya yang harus dikcluarkan oleh

masyarakai dalam menjalani pengobatan tuberkulosis di Kabupaten

13andung

•:• sebagai bahan evaluasi atas manfaat ekonornis dari pemberantasan

penyakit tuberkulosis di Kabupateo Bandung, dimana rnanfaat yang

diperoleh dihitung dari kerugian yang bisa dihindarkan bila program ini

berhasil

•:• scbagai bahan advokasi bagi dinas kesehatan untuk mendapatkan

anggaran/biaya keschatan yang cukup bagi program pemberantasan

penyakit tubcrkulosis, serta untuk melibatkan sckror lain yang terkait

dalam pemberantasan ruberkulosis di Kabupaten Bandung.


BAB II

Tl'.'IJAUA.'I Pt:STAKA. KERA GKA PF.MrKTRA 'I. OAN HIPOTESIS

2.1. Pelayanan Kesehatan dan Pcmbiayaan Kcschatan

Keschatan rnerupakan produk dari pelayanan kesehatan yang dapat

dikategorikan sebagai pelayanan kesehatan indiv.ou dan pelayanan kesehatan

masyarakat/pclayanan kcsehatan publik (Azwar A_ 1996) . Untui: dapat mencapai

derajat kesehatan masyarakat yang se1inggi-1inggin~·a perlu diselenggarakan bcrbagai

upaya kcschatan yaitu dcngan pcndckatan penccgahan (prewwti/J. peningkatan

(pmmorij), pcngobatan (kuratij) dan pcmulihan (rehabilitat!fi. (SKN. 2009)

Terdapat tiga kategori upaya kesehatan dengan pendekatan pencegahan

(Ginnis, Mc., 2004 dalam Miller Ceorge et a;lj, yaitu :

I) Penccgahan primer dilakukan untuk mencegah terjadinya kcsakitan atau

kecacatan, yaitu dengan prornosi kesehatan, konseling dan perlindungan khusus

seperti imunisasi.

2) Pencegahan sekunder dilakukan dengan intervensi skrining, uruuk mendeteksi

pcnyakit atau kecacatan scdini mungkin.

3) Pencegahan tersier dilakukan dengan imervensi unruk mencegah pcrkembangan

dari pcnyakit atau kctidakmampuan karena penyakit atau gejala yang diderita

Secara skematis keuga kategori pendekatan pcncegahan tersebut dapat dilihat pada

gambar dibawah ini :

14
15

Medical Condition

4- Not Prt'l$ent-• '4-Asymptomatic-e.-+-6ymplomatie-+._Adv11needor-...


whh CornpUcatlona

Screening
._ s_e_c_on_d_a_rv_P_re_v_e_n_u_o_n
__ __.[.·.·.·.·.:·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·.·

.............................. ,_----- ......--


Diagnosis &
Treatment
Second•ry
.............................. ._ Prtventlon _. p __ i..

'
Treatment

Gambnr 2.1.: Upaya kesehntan dc11g1111 peudekntan pcnccgubun prhnury,


second» ry cl1111 tertiary
(Sumbcr : Mil er woQr£o. cl all.)

Sccara tn nu111 pelayanuu kcscl rutau 111as yarakut adaluh rue ru pakun sub sistem

pclayanan kcsehatun yung tujuan utumanya adalah pclayanan prcvcntif (pcnccgahan)

dun prnrnorif (peningkatan kesehatan) dengnn sasnran masyaraknr. Mcskipun

dcmikiun. tidsk hcrarti hahwa pclayanan kexchatan masyurnkat iidak mclakuknn

pclayanan kuratif (pcngobaran) dan rchubi litati I' (pcmulihnn}, ()lch karcna ruang

lingkup pclayarum kcschman masyarakai mcnyangkut kcpcntingun rakyut banyak

maka pcn111a11 pcmcriruah dalain pelayanun kc~chal<111 ruasyarukat mcmpunyui pors:

yang besar (Notoatmodjo. 201)3).

Lpaya kcschatan diuramakan pada berbauai upaya yang rnernpunyai daya

ungkit tinggi dalam pcncapaian sasaran pcmbangunan kcschatan utamanya pcnduduk


16

rentan, antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut, dan keluarga miskin yang

rnencakup keschatan fisik, menial iermasuk intelegensia, dan social yang

dilaksanakan daJam tingkatan upaya scsuai dengan kcbutuhan rnedik dan kesehatan.

Terdapat tiga tingkatan upaya yaitu upaya kesehatan primer, upaya kesehatan

sekunder dan uoaya kesehatan tenier, yaitu :

I) Upaya Kcschatan Primer

Upaya Kesehatan Primer adalah upaya kesehaian dasar, yang terdiri dari

pciayanan kcschatau perorangan dan masyarakat.

2) Upaya Kesehatan Sekunder

Upaya kesehaian sekunder adalah upaya kesehatan rujukan spesialistik, yang

terdiri dari pelayanan kesehatan rujukan perorangan, rnasyarakat dan upaya

kesehatan pen uojang.

3) Upaya Kesehatan Tersier

Upaya kesehaian tersier adalah upaya keschatan rujukan sub-spcsialisiik. yang

terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan rujukan, masyarakat dan upaya

kesehatan penunjang,

Pengalokasian dana untuk pcmbiayaan kcschatan yang bersurnber dari

perneriruah yang dikelola oleh sektor kesehatan sarnpai saat ini bclum begitu efektif

Dana pemerintah lebih banyak dialokasikan pada upaya kuratif dan sementara itu

besarnya dana yang dialokasikan untuk upaya promotif dan preventif sangat terbatas,

Pcmbelanjaan dana pemerirunh belurn cukup adil untuk mengedepankan upaya

kcschatan rnasyarakat dan bantuan untuk kcluarga rniskin. Mobilisasi sumbcr


17

pembiayaan keschatan dari masyarakat masih rerbatas serta bersifat pcrorangan (011£

of pocket). Jurnlah masyarakat yang memiliki jaminan kesehaian masih terbatas.

yakni kurang dari 20% penduduk. (lndikator Indonesia Sehai 2010, Dcpkcs 2003)

Mctoda pcmbayaran kepada penyclcnggara pclayanan masih didominasi oleh

pembayaran tunai schingga mcndorong penyelenggaraan dan pemakaian pelayanan

kcschatan secara bcrlcbihan scna meningkatnya biaya kcsehatan. Dcmikian pula

penerapan teknologi canggih dan perubahan pola penyakit sebagai akibat

mcningkainya umur harapan hidup akan mcndorong meningkatnya biaya kcsehaian

yang tidak dapat dihindari. Tingginya angka kesakitan jugs berdarnpak rerhadap

biaya kcsehatan yang pada gili-annya akan mcmpcrbcrot beban ekonomi. I lo! ini

terkuit Jcugan besarnya dana yw1i; harus dikelusrkan untuk berobat, sena hilangnya

pcndapatan akibe: tidak bekerja. Sel>ai;ai contoh beban dan atau kerugian ckonomi

yang diakibatkan pcnyakit TBC di Indonesia dipcrkirakan tidak kurang dari Rp 2,5

triliun per tahun. (SKN, 2004)

2.2. Hubuogao Ekonomi Dengan Sektor Kesehatan

Kesehatan berkaitan crat dengan pembangunan ekonorni. merupakan inti dari

kesejahteraan dan hal fundamental untuk membenruk kapabilitas manusia yang lebih

luas yang berada pada inti makna pembangunan, lebih jauh lagi kesehatan mcrupakan

prasarat bagi peningkatan produktivitas yang sangat penting dalam pcrnbangunan

ekonomi. Di setu sisi, modal kesehatan yang lebih baik dapat meningkatkan

pcngcmbalian invcstasi yang dicurahkan untuk pendidikan, karena kesehatan


18

merupakan faktor penring agar seseorang hisa hadir di sekolah dao dalam proses

pcrnbclajaran formal seorang anak. Harapan hidup yang lcbih panjang dapat

rncningkatkan pcngembalian atas investasi dalam pcndidikan. (Todaro. 2004)

Terdapat beberapa pembahasan mengenai hubungan kesehatan dan

pcmbaugunan ckonomi baik pada tingkar rnikro dan makm. Pemhahasan mikrn,

dalam ilmu biologi dan ilrnu sosial yang mcmperliharkan kcuniungan-kcuntungan

dari kesehaian yang lebih baik pada produktivitas (Strauss dan Thomas 1998 dalam

Helie et 311. 2004} lcbin schar sccara fisik dan secara mental lebih giat. lebih produktif

dan mendapatkan lehih ringgi gaji. serta bcrkurang ketidak hadiran dalam hekerja

dikarenakan penyakit (atau penyakit di dalam keluarga).

Pad a level rnakro. pembahasan biasanya diesti masi dengan model

pcrturnbuhan klasik. dengan mengoptlmalkan variabct kcschaian. Scbagai contoh,

Bloom et all dalarn llelje. et all (2004) menambahkan umur harapan hidup kc dalam

model pertumbuhan ckonomi dan mcnggunakan data lebih dari I 00 ncgara dari tahun

1960--1990. dikctahui kcschatan mcmpunyai hubungan positif den signifikan secara

statisrik terhadup pcnumbuhan ckunorni. "satu tahun peningk:atan dalam urnur

harapan hidup bcrkomribusi dalam peningk:atan output scbanyak 4%". I Jal ini

rnerupakan etek yang relatif bcsar. mcnandakao peningkatan belaoja untuk

meningkatkan kesehatan, dibenarkan dengao darnpak pada produktifitas lenaga kerja,

Hubungan antara keschatan dan ekonomi sudah banyak ditclaah dan

hubungan tersebul dapat bersifat timbal balik, ada yang merupakan hubungan

langsung dan ada pula yang mcrupakao hubungan tidak langsung. Gambar 2.2
19

mcnunjukkan bagaimana masalah kesehatan tersebut mempcngaruhi konsumsi

(pengeluaran) rurnah tangga, perusahaan dan pcmerintah.

. Pendidikan dan
I Kesehatan
Konsumsi
(expenditure)

" Pernerintah
• Pcrusahaan
I°" I Dependency Ratio I
*
v
Rumah'Tangga
MAS A LAH
K.ESE~-l4.TAN
Etfoctive Labor ,_
~ ~ Supply
I
I
Saving I
I lncorne
~
• Pemeri ntah
• Perusahaan I- Scktor
Unemployed
* RumahTanQ"a
~o Formal I I
t Sek tor
I lnvcsrment
I
I Informal

Garn bar 2.2: Dampak Masalah Kesehatan Terhadap Aktivitas Ekonomi


(Surnber : Dampak Krisis Ekonomi, Politik 1fu, Sosiel Tcrhadap Kcschatan, Ascobat Gan· 2002.)

Masalah kesehatan juga mcmpengaruhi supply serta produktiviias sumbcr

rlay~ manusia, Penurunan produktiviias ini mempengaruhi pcndidikan dan kesehatan

anggoia rurnah tangga yang dalam jangka mencngah dan jangka panjang kembali
20

menentukan supply tcnaga kerja. l'enunman produktivitas juga akan menurunkan

pendapatan rumah tangga, perusahaan dan pemcrintah (Ascobai Gani. 2002) .

Kelau pcngeluaran (konsumsi) mcningkat sedangkan pendapatan menurun,

maka saving akan menurun pula. Sclanjutnya, rendahnya saving menyebabkan

surnbcr daya yang tcrsedia untuk investasi juga akan mcnurun. lnipun kembali akan

rnengurangi ketersediaan lapangan kcrja yang ada, sehingga rnempengaruhi

pendapatan rumah tangga, pemerintah dan perusahaan.

Pembangunan ekonomi dan kesehatan mempunyai hubungan yang saling

mempengaruhi yaitu pembangunan ekonomi mcningkatkan derajat kesehatan,

sementara itu derajat kesehatan yang lebih baik yaitu bcrkurangnya beban penyakit

akan mcningkatkan laju pembangunan ekonorni.

2.3. Ruhungan Kesehatan dengan Pendidikan dan Pendapatan Individu

Modal fisik per tenaga kerja mungkin juga meningkat karena rneningkatnya

input tcnaga kcrja dari pckcrja sehat yang akan meningkatkan produk marjinal

modal.(B loom dan Canning, 2000).

David N. Weil menggunakan estimasi mikroekonorni, dari efek kesehatan pada

pcndapatan individu yang membangun estimasi rnakroekonomi, dengan perkiraan

efek dari kesehatan pada GDP per kapita. Dengan menggunakan kerangka empiris

yang menganalisa bagaimana kesehatan mempunyai efek terhadap income individu

dan pada tingkat nasional. Kerangka crnpiris dibangun yang mana esrimasi dari efek

variasi dalam input keschatan pada upah perorangan biasanya menghasilkan taksiran
21

dari bagaimana perbedaan dalam kesehatan, sebagai hasil yang dapat terukur,

kontribusi pada perbedaan pendapatan nasional, dcngan kata lain rncnggunakan

csrimasi mikro untuk mcnciptakan estimasi yang penting dari kesehatan pada taraf

makrockonomi.

Dimulai dari Fungsi agregat produksi Cobb Douglas

rv·I -- An/
,,.~ l·1-1·)'-•
I (?-·I)

Dirnana : Y adatah output, K adalah modal fisik, A adnlah spesifik produksi

suaru negara, dun i adalah index suatu negara. H adalah kurnposit ienaga kerja yang

ditentukan oleh

Hi= hivili (2.2)

Dimana : hi adalah modal manusia per pekerja dalam bentuk pendidikan, vi adalah

modal manusia per pckcrja dalnrn bentuk kcschatan, dan 1.i adalah jumlah pckcrja, vi

bukan total dari kesehaian individu: tetapi, hanyu aspek-aspek kcschatun individu

yang berhubungan dengan produksl dari output

l lpah dibayar untuk saru unit kornposit tenaga kerja .wl adalah produk rnarjinal

wi= :~ =((1-a))A{~r - (2.3)

Upah didapatkan pckerja, j adalah fungsi dari keschatan dan pendidikannya,

scbagaimana upah nasional dari komposit tenaga kerja dalam log.

ln(wi,j) = ln(wi) + ln(hi,j) + ln(vi,j) + 17i,j (2.4)


22

Oimana qi adalah individual spcsifik error. Jadi upah individu adalah proporsi

ierhadap tingkat individu dari modal rnanusia dalam benruk kesehatan.

Kajian mikrockonomi dari efek kesehatan terhadap upah individu. diketahui

total efek dari kesehatan rerhadap income. terdapat dua efek tidak lnngsung:

pertama, cfck dari '11<:11ingkatilrJ keschatan dalam meningkatkan tingkat pcndidikun

dari tiap individu yana diraihnya. kcdua: cfck kcschatan dalam mcningkatkan

kuantitas modal fisik per pckcrja. lndividu ~ang lebih schat mcmiliki insemif untuk

mcndapai pcndidik:in yang lcbih baik karena mcreka dapat memiliki investasi dari

hasil pckcrjeannya dalam scrahen, pckerja yang lcbih schai dimana pcnycdia pckcrja

per tenaga kcrja yang lebih cfisicn. juga incnarik modal fisik yang lcbih bcnyak.

2.4 Kooser> Biaya dan Biaya Kesehatan

2.4.1. Biaya

Biaya (cost) adalah semua pengorbanan yang dikeluarkan (dipakai) untuk

mcnghasilkan suatu produk atou output, atau untuk mengkonsumsi suatu produk atau

output. Dcngan demikian biaya bisa berbenruk uang, barang, waktu atau kesernpaian

(yang dikorbankan). Kcscmpatan yang dikorbankan karena suatu sumbcrdaya (biaya)

dipergunakan untuk hal lain disebut juga sebagai "opportunity cost" (Samuelson,

2001).
23

Dalam cost cif illness pcnyakit, biaya kescrnpatan yang hitang disini adalah

tidak bisa bekerianya seseorang karcna sakit sehingga tida]; rnenghasilkan

pendaparan,

2.4.2. Cost Of Illness(COT)

Cost of lllness rncrupakan salah satu dari alat yang ada dalarn cvaluasr

ckonomi sering juga dikenal sebagai studi tcntang beban yang ditimbulkan akibat

sakit tburden of disease). Studi CO/ ini mulai berkernbang pesai pada tahun 1950-an

dan awal tahun 1960-an. Tujuan dari studi ini adalah : untuk menilai dan menghitung

biaya-biaya yang tirnoul oleh berbagai rnasalah kesehatan, tetapi tidak

rnembandingkan antara berbagai program kesehatan yang ada.

Meskipun studi CO/ bukanlah sebugai suatu teknik evaluasi ekonomi yang

lengkap, tetapi studi ini dapat digunakan untuk memberikan inforrnasi mcngcnai

pemilihan alokasi sumber daya yang akan digunakan dengan mempenimbangkan

estimasi dan konsekuensi-konsekuensi dari permasalahan kesehaian yang timbul yang

sating herhubungan. Studi ini merupakan dasar bagi tcknik evaluasi ekonorni yang

lebih lengkap. seperti Cos: Efectiveness Analysis (CEA). Cost Utility Analysis (CUA).

clan Cost Benefit Analysis (CllA).


24

Pokok-pokok dari mctodc Cost Off Illness (('01) ini adalah (Segel. Joel E ..

2006):

I). ldentifikasi seluruh kasos-kasus pen yak it yang ada

2). ldentiflkasi biaya-biaya yang ditimbulkan oleh suatu penyakit

a. Direct Cost (Biaya Langsung), adalah : biaya-biaya yang ada pada sistern

pelayanan kesehaian, masyarakat/pasien dan kcluarga yang langsung

bcrhubungan dcngan pcnyakit yang didcrita,

b. Indirect Ct~W (Biaya Tidal.. Langsung) adalah : hilangnya produkrifitas

karena sakh, biaya-biaya yang dikcluarkan olch pasicn, masyarakat

maupun keluarga pasien atau pcmberi kerja.

c. lntungibh: Cost adalah biaya-biaya yang tidak dapat atau sulit untuk

dihitung/dikaamifikasi, yang biasanya lcrdiri dari : rasa sakh,

kesedihan/dukacua dan pcndcritaan serta hilangnya waktu luang karcna

sakit,

3 ). Pcngukuran Biaya

Setelah mengideatiiikasi biaya-biaya yang ditimbulkan oleh penyakit,

selanjutnya dilakukan pcngukuran terhadap biaya tersebut.

Data yang digunakan dalam studi Cost Of Illness ini dapat diperoleh dari

bcrbagai sumbcr yang berbeda, scperti angka staiistik kesehatan nasional, medical

record pasien, studi kohort, data base asuransi, atau langsuog dari pasicn itu scndiri.

Bcrikut ioi cara pengukuran cost of illness:


25

Tabel 2.1
Pcngukunrn Cost Of Illness

Sumber Biava l\.u:rn utas


ture« Cn.w_(!!!~yaLangsu_!!g).
- l'crawawn Rumah S:1ki1 .lumlah Hari
- Bia ya Spcsialis ~awatan intensif) Jumlah Mari
- Perawat {nursi1111sra,,9) Jam
• Staf medis (medical swffl Jam
- Pcngobatan (terrnasuk biaya Rincian Setiap Tindakan
~ konsurnsi)
• Diuunosis (l11vcsri"/llio11) Ri11~ia11 Setiao Tindakan
. Pcngeluamn tambahan lainnya selarna I Porsi dari lamanya waktu rawat di rumah
dirawu sakit
• Biava Pelavanan Umum I Jumlah kuni.!!..11!l!!"
• Biava Kunil!'1~an Perawa; Jumlah hniungar.
• Obat I t(incian scriao item

Indirect Cost{Biaya Tldak Langsung)


• Biava oerialanan oasien dan keluma Kilometer
. Informal sunnon .lam
. Pc1111eluaran lainnya (biaya perbaikan . Biaya tarnbahan
diet. dll)

Ada dua pendckatan yang dapat digunakan dalarn rnclakukan studi Cost 0.f

Illness ini (Segel, Joel ~., '.WOG), yaitu :

a. Prevalens based .vfu<ly

Dalam studi yang didasarkan pada prcvalcns ini, scmua biaya yang

ditimbulkan olch suatu penyakit pada setiap pasien dalam suatu populasi, estimasi

biayanya ditentukan untuk suatu wilayah tertentu dan dalam satu pcriodc waktu

tertentu (biasanya dalam satu iahun) tanpa mclihat kapan mulai sakit, Studi Cost QI

Illness yang didasarkan pada prevalens ini bergona untuk menentukan kebijakan

dalam bidang kesehatan, untuk perencanaan dan penyusunan anggaran kesehatan.


/.6

b. lnsidens based study

Dalam studi yang didasarkan oada iusidens. estimasi biaya dilakukan untuk

biaya yang dikeluarkan oleh pasien selarna sakit, mulai dari biaya diagnosis sampai

pengobatan, atau untuk penyakii yang kronis dilakukan estimasi untuk biaya

pengobatan sarnpai meninggal. Studi ini akan lebih berguna apabila estirnasi cfek

dari suanr pengobatan dilakukan dalarn hitungan biaya masa yang akan datang (future

cost).

2.5 Kerugian tkonomi Akibat Tuberkulosis

Menurut Ascobat Gani (:1002), secara tecritis ada empat jenis kerugian

ekonomis yang timbul dari suatu penyakit, termasuk untuk penyakit tuberkulosis,

yaitu efek terhadap konsumsi sehat, efek terhadap intcraksi sosial da.n waktu luang,

terganggunya produktivitas dalarn jangka pcndek, dan efek terhadap produktivitas

secara rnakro.

Yang paling sering dihitung adalah kerugian jangka pendek, terutarna karena

rnetodologinya lebih mudah dan pasti. Misalnya, relatif (ebih mudah untuk

rnenghitung biaya pengobatan seperti biaya pemeriksaan medis, tindakan rnedis, obat,

jasa doktcr, transportasi, dan lain sebagainya. Scdangkan untuk mcnghitung

berkurangnya aiau hilangnya hari produktlf memerlukan perhitungan tentang jumlah

hari produktifyang hilru~g karena sakit maupun karena mati.


27

T:,bel 2.2
Dampak Ekonomi Penya kit Tubcrkulosis

No .lenis Dampak Ekonomi

I. Efrk Terhadap Konsumsi Schat :


• Menuuranai konsumsi untuk menikmati kesehatannva karcna sakit
2. Efek Terhadap lnteraksi Sosial :
• Mernbatasi inreraksi sosial
• Mcngurangi konsumsi terhadaE! waktu luang dan rekreasi
J. Efek Produktivitas Jangka Pendck :
• Non marker production effect
• Market production effect:
a. Pengeluaran untuk pengohatan
b. Pengurangan supply tcnaga kerja :
• kenilangan hari kerja secara tcmporer
• kehilangan hari kerja secara perrnanen karena mati
-- • menurunnya produkciviias karena sakit
4. Efek Konsumsi Jangka Panjang :
• Dampak dcmografis terhadap konsurnst
• Ket~rbatasan perke~bangan k~ccrdasan dan inovatif ~enduduk
Sumber : lrnplikasi Ekonom1 Penyakit Tuberkulosis, AskobatCam. 2002.

Dalarn pelayanan kesehatan, biaya ekonomi yang.timbul dapat dikategorikan

scbagai biaya provider (program) dan biaya rumah tangga, atau biaya langsung

(direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost) seperti terlihat dalam tabel 2.3

Drummond et al; Patrick & Erickson 1993; Creese & Parker 1994 dalam Kaspar

Wyss, CT al I).

Biaya provider adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membangun dan

rnengoperasikan program pelayanan kesehatan, termasuk biaya staf/pegawai, biaya

unruk peralaran dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk kcperluan diagnosa,

pengohatan dan rehabilitasi, Biaya pribadi atau rumah tangga adalah biaya yang

dikeluarkan oleh pasien dan keluarganya, baik biaya langsung (direct cost) maupun
28

biaya t idak langsung (indirect rost} Direct cost adalah hiaya yang dikcluarkan untuk

pcngobatan : biaya diagnosis. rawat map, ohai dan bahan rnedis. biaya dokter. Aki bat

dari sakit juga menimbulkan biaya-biaya langsung non medical lainnya, seperti biaya

untuk memodilikasi rumah/lingkungan dan transponasi. Biaya tidak langsung

mcncakup sumberdaya yang hilang akibai sakir, terrnasuk hilangnya atau

berkurangnya waktu cntuk bckerja (penurunan produktivitas). Secara skernatis, area

ya11g akan dihitung dalam kcrugian karena pcnyakit dapat digambarkan scbagai

berikut :

Tabel 2.3
Klasilikasi Biaya Karena Saki! Tubcrkulosis

KIHsinkasi niaya Biaya Pendcrit: Tubcrkulosis Bi3)'1 Pusat Pelayanan


(Cos/ Clossific11ti01•I (Patitttt CosrJ Keseh111an (Provider!
Hiayu Langsuna • I aboratorinm • l.iiaya l'claksanrum
(DireCJ '.,,'<Jit) • Konsulll!Si Program Pemberamasan
• Ooat • Pcnyediaan t.aboratonum
• Perawatan di Rumal1 Sul.it • Obat
• Transportasi • Perawatan Pendcrita
• Modilikasi
I .in<'l<ungan/Rumah
Biaya Tidak Laogsu1g • Kehilangan waktu produktif
(indiucl Colt) (secara temporer/sakit <Ian
pcrmaneezmenlnggal)
• Biaya lntangible/l'sikis

Sumber : Cost of tubakuio.ris for l10u.«hold and health earl! provider in Dor e.< Salaam,
Tanzania, TropicalMedicine and Internationallfealrh Volume 6, January 2001.

2.6. Mengukur biaya dampak keschatan

Ekonomi menyediakan satu kerangka konscptual untuk mcngukur biaya

dampak kesehatan dari perubahan lingkungan dan keuntungan-keuntungan


29

menghindari darnpak itu. C1m of Illness mernpelajari taksiran beban ekonorni dari

penyakit, semcnrara cos! effectiveness dan cost benefit analysis menaksir biaya dan

outcome dMi intervensi kesehaian yang dilakukan. (Butler, James RG, 2003).

Menurut Dixit Sanjay M.D1, dampak kesehatan berupa beban dari suatu

penyakit terdiri dari : kematian (morrali~y), frekuensi sakir (incidence. prevalence),

Keparahan (disabitu». uuaiity of life), dan rawat inap. Scdangkan Dampak ckonomi

berupa Cost of illness. yan~ dihitung berdasarkan : Biaya langsung (med is dan non

medis), biaya tidak langsung (produktivitas, biaya perjalanan, kcrugian wakru),

hilangnya kualitas hidup (Q1;ali~v of Life), intangible cost (kesedihan, kesakitan,

pcndcritaan). Hubungan tersebur secara skematis dapat dilihat pada gambar 2.3.

HEALTH ECONOMIC
IMPACT IMPACT

Cost of Illness

c
I cost or Program J on1et&nce In
t Gare

Eft'eeUVet-..&$

ccei
Effectiveness

Cambar 2.3.: Evahiasi Efcktivitas Biaya


[Sumber : Dixit Sanjay M.D)

1 website: httff//www.iodmedica.ronvj9~111alsiont/oost%20cffoctivcncss%20analysis.ppJ (diakses


tanggal I Mei 2009)
30

lntcrvcnsi yang dilakukan dapat bcrupa program-program kcschatan

masyarakat, kebijakan, dan perawatan klinis. lntcrvensi yang dilakukan dikatakan

efektif atau elisien apabila output yang dihasilkan benar-benar memiliki dampak yang

dlkehendaki. Pengukuran effectiveness dilakukan dcngan mcnilai (I). Unit kesehatan

(nyawa yang terselarnatkan, penyakit yang dapat diccgah), (2). Konversi ke common

unit (Quality adjusted life years!QAf.Y's), (3). Konvcrsi kc rnata uang. Scdangkan

unurk mengetahui manfaat yang didapat dibandingkan dengan biaya yant!

dikeluarkan, dilakukan dengan earn: {I). Mcngkombinasikan kcunrungan. kcrugian,

dan biaya, (2). Mcnghitung cost effec•tivencss. ''OSI utility, cost benefit.

2.7. Ha$il penelitan Empiris

Bcbcrapa stud: terdahulu yung rnenyelidiki rnengenai bieya karena penyaklt

dan hubungan kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi:

I). Oal'id E. Bloom, David Canning, and Jaypee Sevllla, 2001," Health, Human
Capital, tmd Economic Growth ", a WHO Commission on Macroeconomics and
Health.
Penelitian yang dilakukan oleh WHO terhadap kcscluruhan ncgara di dunia,

dengan rnenggunakan data panel tahun 1960 - 1990, ini mengestimasi faktor-Iaktor

kontribusi modal manusia seperti : lama sekolah, pengalarnan kerja, clan keschatan

terhadap tingkat pertumbuhan pcndapatan agregat, Sccara makro dapat diestirnasi

bahwa pcngaruh lama sekolah cukup konsisten terhadap pcodapatan agregat

sedangknn secara mikro, lama sekolah mernpengaruhi pcndapaian perseorangan pada


31

fungsi pendapatan Mincer dan mendukung bahwa 1idak ada eksternal itas dalam

pendidikan. Sebagai rambahan diternukan bahwa peningkatan kesehatan rnerniliki

pengaruh positif pada output agregat yang konsisten dengan penernuan rnikro

mcngenai pengaruh keschaian terhadap upah.

Model yang digunakan pada pcnelitian ini adalah Model Mincer ( 1974)

pada persamaan fungs! produksi agregat, yaitu :

Kctcrangan :

wj = uoah individu j
sj = Jama sekclahj
exp - pengalaman kerja j
Y = pendapatan nasional (fungsi produksi Cobb-Douglas)
A = teknologi
K =modal
I. = pekerja
a; = kocfisien
rt,P = faktor pemangkatan pada fungsi Cobb-Douglas
~; = koefisien
e = Bilangan dasar logaritma (2,718)
h = rata-rata tingkat kesehatan, diproxy dcngan life expectacy

Kesimpulan pada penelitian ini, menemukan bahwa tingkat produktifitas

dunia masih rcndah dilihat dari Total Faktor Produksi (TFP) yang cukup kecil, salah

satu faktor penyebabnya adalah kesehalan para pekerjanya.


32

2). Helje Kotdar», Kale Kerem, don Andres Vork, "Health as Factor of Economic
Crowtlt: the Estonian Case", Journal of EconomicLiterature number: 110, F43,
Pcnclitian ini di lakukan di F.;!onia tahun 2001, penelitian ini dilakukan karena

pada tahun 1990, pada proses peralihan pemerintahan terjadi perubahan secara drastis

pada pembangunan ekonomi, GDP turun drastis selama 5 tahun, lingginya inflasi,

benambahnya rengangguran, dan kemiskinan, usia harapan hidup menurun karcna

tingginya angka kesakitan. Trend lerlihat dari meningkatnya angka kesakitan

tuberkulosis, sistcm peredaran, dan sistcrn pcmapasan

Tujuan dari penelitian ini, untuk rnenganalisa hubungan antara kesehatan dan

pertumbuhan ekcnomi di Estonia, rnengestirnasi hubungan antara kesehatan dan

penyediaan tenaga kerja serta upah dengan menggunakan metode logit, serta berusaha

menghiumg prooabilitas kchilangan hari kerja sehubungan dengan penyakit dan

mernperkirakan efeknya rerhadap GDP. Dengan mempergunakan data dari survey

angkatan kerja, pendapatan dan pengcluaran l{umah Tangga di Estonian. Model logit

upah dan peluang pekerjaan adalah sebagai bcrikut:

Prob (employed) = A (/10+ fl/Age + {12Age1 + f]3Education Dummies +


fl4Heallh Dummies + fl5otlter personal characteristics +
fJ6Regional Dummies + f)7Seasional Dummies +
fl8Houselto/d Structure Variables + P901her Household
Chareaeristics

Hasil dari model legit disajikan dengan efek marginal.


Log (hourly wage) = jJO + fl/Age + fl2A.ge1 I- fl3£ducation Dummies +
fi4Heallh Dummies + fl5other personal character +
fl6Rt•gional Dummies + fl7Seasional Dummies + c
Tabel 2.4.
Hasil l'enclitian Helje Kaldarn, Kaie Kc1-e111 dau Andres York (:Z004)

Variabel i3~ln~ Log (Hourly Prob (f.mploycd)


Waae)
1\ge 0.016*** o.o4o•••
Age sauareiJOO ·0.020 ..... -0.044 ...
Estonian 0.271 ••• 0.081***
Female -0.2.19·-·· 0.034 ...
Self-assessed health (compared 10 •• very good")
goo<I .o. JO?••• 0.051 ***
Satisfacrory ·0.204"*• -0.146• ..
Poor ·0.182" .. -0.508* ... *
Ve.:y Bad -0.446"*;. -0.625*4"•'
General education (comparison group "basic education")
No primary education 0.175 ·0.095
Primary education -0.15)• -0.11•·-··
secondarv education 0.120•~+ 1).057+-~•
Vocational education (comparison group ..no vocational
educational")
Vocational education without secondary education -0.os3••• 0.052'"
Vocational secondary education 0.118 ... 0.132• ..
Hiaher education 0.451 **ll 0.188* ..
Legal marital status (comparison group "legally marned")
Never been married -0.086 ... -0.088 ...
Divorced -0.025 -ll.JJS*••
\\'ido\\oi\Yidov..•tr -0.01 J -0.069"
---0.118•*• ·-
Kids under 3
fen1ai""-.Kids under 3 ·0.586'0
410 8 0.073·••
-Kids -0.182* ..
Female *Kids 4 to 8 I
Kids 9 to 16 -0.020••
Female" Kids .9 10 16 ..0.029••
Current studvinu l comparison aroun "does not study") I
Prirnarv school -0.406···
Secondarv school -0.737***
Vocational school after primary educational -0.707'***
Vocational school after secondary educational -0367 ...
Number of adult; in household -0.379•••
J:!.£.l!sehold uses uarden -0.029·····
Household uses field -0.008
Distance to the nearest bus station -0.015
lntcrcept -0.037***
()(1$~rvAtiOr\S 0.040* ..
Rcsquared -165.358···
Observations 9831 t8F4
Rvsquared 0.23
Keterangan: (*'*)=berdasarkan a !%, (**)-bcr<lasarkan a 5%, (*)=berdasarkan a
10%.
34

Kesimpulan pada penelitian ini : dikeiahui bahwa kesehatan yang buruk

berhubungan secara signifikan dengan upah yang rendah dar. peluang lapangan kerja.

skala pcngukuran status kesehatan dibagi dalam 5 poin : sangat baik. baik, cukup,

kurang , sangat buruk. Diketahui orang dengan status kcsehatan "cukup" diperkirakan

mempunyai upah pcrjam 20% lebih rcndah, dan peluang pekerjaan 15% lebih rendah

dibandingkan seseorang yang mempunyai status kcsehatan "sangat baik". rata-rata

pcgawai absent kerja karena sakit selama I 0 hari dari 230 hari kerja ( 4%), dan secara

langsung kchilangan GDP sekitar 1-2% sehubungan dcngan masalah kesehatan

3). David, M. Dror, Olga van Putten-Rademaker & Ruth Koren, "Cost of Illness:
Evidence from 11 study in jive resource-poorlocations in India", Indian Journal
Med Res 127,Apri! 2008,pp 347-361.

Pcnelitian ini dilakukan di 5 lokasi miskin di India., dirnana pelayanan

keschatan memerlukan biaya yang cukup besar melebihi kernampuan pengcluaran

rnasyarakat, Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data-data episode cost of

illnes dan parameter-paramctar apa saja yang berpengaruh. informasi juga

mcnyangkut biaya keseluruhan dari penyakit spesifik di tingkat propinsi atau ncgara

secara kcseluruhan, misalnya tubcrkulosis, malaria, dan HIV/AIDS, penyakit yang

berhubungan dengan gigi, asrna kronis, dan kusta,

Sarnpel diambil dcngan cross sectional, metode yang digunakan two stage

sampling. Data-data diambil rnelalui survey rumah tangga sepanjang 2005 di daerah

pcdesaan miskin di India. Analisa didasarkan pada laporan penyakit dan biayanya.
J5

l'cnclitian dilakukan pada 3.531 rumah tangga (diwakili 17.323 orang) dan 4316

episode penyakit.

Kuesioner survey rumah tangga dibagi menjadi 3 komponen cost of illness

(COi). (1). Directformalcos/ { tcrmasuk: allopathic konsultasi. pcrnbcrian obat, test

dan biaya rawat inap), (2). Informal cos/ (termasuk: konsultasi iradisional, obat

tradisional, dan obat-obatan OTC). (3). Indirect cost (termasuk: kehilangan

pendapatan karena sakit bag] pcndcrita dan pengantar penderita. dan biaya transport).

Model yang digunakan pada penelitian ini adalah :

COT direct = f ( !<lettder, age, illness type, pendapatan)

CO/indirect = f( gender, age. illness type, pendapaian)

Regresi linier multivariate diterapkan untuk menguji hubungan dari umur.

gender. dan tipe penyakit pada episode cost of illness. Dari hasil analisis dikctanui,

terdapat hubungan significant antara cos/ of illness dcngan gender. Total cost of

illness pada wanita lebih rendah dibandingkan dcngan pria (p--0,66). Tidak terdapat

hubungan yang signilikan antara direct cost of illness dcngan gender, tetapi terdapat

hubungan yang signifikan antara indirect cost of illness dengan gender. Hal ini terjadi

karena kehilangan pendapatan termasuk dalam indirect cost of illness, dimana

kehilangan pendapatan pada pria lcbih besar dibandingkan pada wanita, karena pria

lebih aktif dan produktif

Pada parameter tipc penyakit, diketahui cost of illness dari pcnyakit kronis,

dan kccclakaan lebih tinggi dibandingkan penyakit akut, hubungan tersebut signifikan

secara statistik. Berdasarkan parameter usia diketahui, kelompok usia 5-15 th, direct
36

cos/ of illness lcbih bcsar dibandingkan <5 dan >55 tahun, sedangkan pada indirect

cost of illness usia <5 lcbih rendah dibandingkan pada usia produktif 16-55 tahun.

Status sosial ckonomi dari rumah tangga dapat mempcngnruhi terhadap cos/

of tllness. Terdapat hubungan signitikan antara pendapatan dengan cost of illness

(direct cost p<0,05 dan indirect cost p<0,0001, dengan median test).

4). Kaspar H'ys.,, Peter Kilimu and Nicolaus Lorenz; "Costs of tuberculosis for
households and /1en/1/t rare providers in Dar es Salaam, Tamania"

Tujuan dari penelitian ini. untuk rncngkaji biaya dari tuberkulosis di tingkat

rumah tangga Ji Dar Es Salam dan untuk mcmbandingkan dcngan hlaya provider dari

Program Nasional Penanggulangan Pcnyakit Tuberkulosis.

Mctodc yang dilakukan : Penderita iuberkulosis diternukan melalui pencarian

kasus secara aktif dengan senses rutin nada tiga wilayah di Dar c:. Salam, Jan dengan

menguji records untuk penduduk yang sudah mendapat treatment Biaya pada taraf

rumah taagga tclah dicvaluasi melalui scbuah survey cross sectional pada rurnah

Kesirnpulan dari penelitian ini :

·:· Teridentifikasi tiga jcnis tipc biaya utarna, yairu : biaya untuk obai dan konsultasi,

biaya transportasi dan kerugian sehubungan dcngan kehilangan kemanrpuau kcrja,

•:• Dari 191 Tuberkulosis pasicn di Dar Es Salam, dengan asumsi pcriode treatment

dari 8-12 bulan dan berbagai biaya untuk produktifitas yang hilang, biaya
37

dirarnalkau keuiungkinan dari satu periode penyakit bagi peuderita dan keluarga

mcrcka adalah scbagai berikut:

>'- biaya pengujian dan laborarorium : US $2.1. konsultasi dan obat : antara U~

$16.6 dan US $49.9. opname : anrara US $0.3 dan US $0.4, transportasi : antara

US $14.5 dan !JS $21.8

>- survei mengungkap rata-rata 1.02 orang pada satu pasien rumah tangga (pasien

dau penuuggu pasien) tidak mampu meuglkuti pekerjaan rnereka selama periode

dari penyakit. Kehilangan pendapatan diperkirakan di antara US $153.8 dan US

$1384.1. sudah termasuk biaya dari waktu menunggu pasien.

5). Nganda B, Wang'ombeJ, FloydK, Kangu11gi J. Cost and cost-effectivenessof


increased community and primary care facility involvement in tuberculosis care
in MaehakosDistrict,Kenya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung biaya dan cost-

effectiveness dari srrategi baru pengobatan bagi pasien lb melibatkan desentralisasi

pengobatan mulai dari rumah sakit hingga unit-unit kesehatan serta masyarakat,

dibandingkan dengan pendekatan penanganan konvensional hingga Oktober 1997

Biava dianalisa dengan kondisi US$ tahun 1998 dari perspektif pelayanan

kesehatan, pasien, anggota kcluarga dan masyarakat dengan mcnggunakan metoda

standar. Analisa terpisah digunakan untuk : (I). Pasien tuberkulosis paru bta positif

baru, (2). pasien luberkulosis paru bta negatifbaru dan extra paru. Cost-effectiveness

dihitung sebaga: biaya perpasien yang mengikuti pengobatan sampai selesai (pasien
38

tuberkutosis paru bta posirif baru, pasien tuberkulosis paru bta ncgatif baru dan extra

paru.

K.esimpulan dari penelitian ini diketahui biaya pengoberan pcrpasicn untuk

pasien iuberkolosis paru bra positif baru tubcrkulosis $591 dcngan pcndckatan

pengobatan cara konvensional rurnah sakit, dan $209 dengan penanganan secara

desentralisasi. Biaya muncul dari semua perspektif dengan keseluruhannya 65%.

Cost-effectiveness meningkat 66%. Cliaya penanganan perpasien untuk pasien

tuberkulosis bta negati f/extra-paru tubcrkulosis $311 dengan pendekatau konvensinal,

dan $197 dengan penanganan dcscntralisasi. Biaya-biaya muncul dari sernua

pesrpektif dan cost-effectiveness rneningkat menjadi (i I%.

6). Ferri Yanuar, 1003. Biaya Akibat Sakit (Cost Of Illness) Malaria : Studi di
Ramah Saki/ Umum Daerah Sungaitiot Kabupaten Ba111(ka Tahun 2003.

Tujuan dari penclitian ini untuk mendapatkan garnbaran biaya-biaya )'<1ng

ditimhulkan oleh pcnyakit malaria (cost of illness) pada pendcrita malaria yang

dirawat di rumah sakit umum daerah sungailiat. baik biaya· langsung (direct cost)

maupun biaya tidak langsung (indir~ctcost) di Kabupaten Bangka pada tahun 2003

Pcnclitian ini mcnggunakan desain pcnel itian survey, mengumpulkan data

pcnderita malaria yang dirawat di RS\JD Sungailiat scbanyak 94 orang, Data yang

dikumpulkan adalah rncnyangkut biaya-Liaya yang dikeluarkan olch pasien dalam

mencari pcngobatan scbclum dirawat di rumah sakir, biaya perawatan di rumah sakit

dan biaya yang dikeluarkan setelah keluar dari rumah sakit untuk perawatan
39

lanjutan/kepcrluan kontrol. Analisis univariat dilakukan untuk mendapaikan

perhitungan kerugian/biaya yang ditimbulkan akibat sakit malaria. Analisis Hivariat

dilakukan umuk melihat hubungan antara berbagai variabel independen dengan

veriabel dependen.

Kesimpulan dari penelitian ini :

•:• Rata-rata biaya yang dikeluarkan responden: Rp.351.985,-, rata-rata total hari

sakit: 5 hari, rata-rata pendapatan respondcn yang hilang karcna sakii :

Rp. 133.450.-, rata-rata pendapatan yang hilang dari keluarga yang menunggai

rcsponden : Rp. 53.2 I 5,-

·:· Total biaya yang dikeluarkan penderiia dari 12 jenis biaya : Rp, 669. I 75,-, yang

terbagi rnenjadi 56,9% biaya langsung, dan sisanya biaya tidak langsung.

•:• Biaya langsung yang dikcluarkan responden adalah sebesar Rp. 381. I 55,-, dan

biaya tak langsung yang dikeluarkan responden sebesar: Rp.288.022.-

•:• Hasil nnalisis bivariat menunjukkan dari 7 variabcl indepcndcn (lama hari rawat di

RS, total hari sakit, jenis kelarnin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat

penghasilan pasien dan jenis plasmodium ) yang dilihat hubungannya dengan

variabel dependen (Total Biaya), hanya ada 2 variabel independen yang

menunjukkan adanya hubungan dengan variabel dependen yaitu cingkat

penghasilan pasien clan jenis plasmodium

Beberapa variabel dan kesirnpulan dari penelitian sebelumnya dapat dilihat pada label

berikut ini :
40

Tabcl 2.5
Hasil Penelltian Sebehunnya

Judui Met ode Kesimpu!an

I.David E. Hc&hh. Mcngcstimasi c- tingkat produktifiras dunin masih rcndah clilihal


Bloom. Hurnt1n faktor-faktor dari Total Faktor Produksi (TFP) yang cukup
oav;J Capital, and k~11urihu~i mcda! keci I, snlah satu fuktor penyebabnya adalah
(~nin~ Gconomic I manusia scpcrti : I
keseharan para pekerjanya.
and Jaypcc Growth lttffl)I ~r.k;,l,1h, ~:· Ditcmukan bahwa secara n)akro ~lnnn1ni maupun
Sevi II:;, pt.."Tt~nhunan K<:1ja, mrkrockonorni, indikntor modal nll1nus.ia dengen
200i dan kesehatan pendekarnn 1ingka: pendidikan, pcngatarnan ~crja
whod•p tingkat Jan status .L.c.~·luHl\11 sangat l:<,rpenp.llrull h"rl:;Hi8p
pcrtumbuhan oi:lpu: !>cru1>0 upah (mikro) dan Ql)f' (mnkrtl)
pendapatan
a..1rc1la1.
2. Melje t Me<il1h as rnempcrgunakan ~:. Di"-(::Utl1ui balhv1~ kC)Ch:1t:u1 )'Hll~ \.)u1ul..
Kaldaru. Factor of data uari survey berhubunaan secara signifikan dengan upah yang
Koic Ecenomic nngktililnkcrja, rendah don kemungkinan lnp..ngan kerja
Kerem, da11 Or..,w1h: the p<:ndapatan dan ·:• Sku~a pcngukuran suaus keschatan di!Jagi dalarn 5
Andres f.s10nian penaeluara.1 poin : sangat haik, bulk, cukup. kurang , sangat
V<'!rk Cose Run1al1 Tangga. buru.
kehilangan hari c- Dlketahui orang dengan s1aru~ kcschaian "'cuk.1;1··
kcrja di Estonian. dipcrkimkr.n mempunyai upah pcdam 20% lehih
Menggunnkan rendah, Jan peluang pckcrjaan IS% lcbih rendah
modct logh up,,h dioa.nJingkan seseorang yr.nci mem:iunyai <1a111s
dan peluang kcsehatan "san11a1 baik"
pckerjaun •:• Ratn rara pegawai absent kt~rjukur;;na s.ikit
sclarna I 0 harl ~~ri 230 harl kerja (4%).
•:• Secara lan11Suna kchilantlan CDP sekimr 1-1%
sch11bun•at1 denaan masnlah keseharan.
3. David, "Cost or Mengurnpulkan •:• 1erdapa1 hubungan slgnlflcent aruara cost of
M. Oror, Illness: rlata-data cpiscde illnc>S <lengan gender. cost or illness dari
Olga van Evidence cost or illno• <lan penyakit kronis, don kecclakeen lcbih 1ioggi
Purten- from a study parameter- dibandingkan pcnyaklt akut, hubungan terscbut
Rademaker in five para metar aaa saj a signifikan sccara statistic,
& Ruth resource· yaug berpengaruh, ..:. kclorupok usia 5-1 S th, direct cost of illness lebih
Koren, poor [misalnya besar diba.ndingkan <5 dan >55 tahun, sedru1gkan
locations in ruberkulosis, pada indirect cosr of illness usia <5 lebih rendah
lndiu" malaria, dan dibandingkan pad;i usia produklif 16-55 talrun.
N.JVfAIDS. ~:· Stalu:> so~ial t'ikv110111i Jru l ru1naJ1 ta11gga dapat
penyakit yang mempcngaruhi tcrl1adap cost of illness.
bcrhubungan ~:· Tcrdapat huhungan signiflkan antar-.t pe11dap:t.tan
c..~ng.an gigi.. asma dcngan c.o~t ofillnes.~
kronis, dan kusta) ·:· Model:
AnaJisa didasarkan C:OI direct= !\gender. illn~-.s tipc, age,
puda laporan pendapatan)
penyakit dan COi indirect= ~gender, illness tipc. age.
biayanya pendapatan)
41

J\ a1na
1 Judul Mel ode Kesimpulan ~
--
4, Kaspar Costs of To1al biaya lo!• bi:ty~ pe11~11ji:in dan laborarorium : l fS S2 I
wvss, Peter tubcrcuh ~ii,. Jihi1ung dari: ·:· konschasi dan obat : antara US $16.6 dao: lJS
~ilin1a and 101 ·:· Pi::ncltrira: $49,9
Nicolaus households Iliaya ·:· opname : anrara US SOJ dan US $0.4
Lorenz and hcahh langsuug dan ·:· transportasi : antara US Si4.5 dan US S21.8
cure biaya tidak ·:· survei mengungkap rata-rata 1,02 orang pada satu
providers la"s~ung pasien rumah tangs.a (pasien d~n penunggn
In l>ar es '"!· Provider. pasicn) tidak rnampu mengikud pckcrjaan mcrcka
Salaaru. lliuy:i selarna pcriode darl penyakit.
TAl">?.ania k1r.~sung ·:· Kchilangan pcndapata11 diperkirakan di antnra US
Sl53.8 dun US $1384.1, sudah tcrmasuk biaya
dori '-''aklU OH!_!!.UON.P-:::ilS:::;'i:::C;.:11·;_~-----
5, 1:1. CO'I and Bia ya diarnlisa ·:· Hiaya pengobatan tubereulcsls paru bra positif'
COSI· <lrngan kondisi baru tuberculosis $591 dengen pcndckatan
1\Jgundn, J. pengobatau cara konvensional rumah sakit, $209
effectiveness USS rahun 1998
Wang'omb of increased dnri pcrspektif dcngan penanganan s.o:ara dcscmralisasi. Cost ..
c11rnn1u:1h)' p:layana~ effectiveness mcnini;kat 116%.
c. K. Floyd, Biaya pcnanganan perpasien 1111l\1k pasien
and pri m~ry kesehaian, pa~icn. ~
J. Kangtlngi care focility ansgot• kch•11sa ruberculosls bta ncsa1ir /extra·paru tobereulcsis
involvement I dan 1nasyamknt $311 dcngan pendekatan konvensinnl. dan $197
dengan penanganan deseniralisas]. lliaya-biaya
in rlrne-•n
tuberculosis mcnssunakar. muncul dori senlu:i ~;rpektif dsn C\'>SI·
care in metoda srandar, effectiveness mcningkat menjadl 61 % I
Machnko.>> Analisa terpissh •!• Uiaya pengobatan tuberculosis paru bta p0sitlf
Distri<..1, digunaken u-uuk lebih beser dibandlngken pasien tubercutcsis bta
Kcn;a Pasien negatif, oaik pada penanganan sccara
cubc~l1lnsl~ konvensional maupun desenualisasi
sesuei dcngan ripe
don klasifika.'i
ncndcrira.

6. Yanuar Biaya akiba1 Data yang ·:- Hosil analisis blvariat menunjukkan dari 7
Ferri saklt (Cost dikumpulkan variabel indcpenden (lama hari rawat di RS, total
of llness) cnJt1h.1.li r11t:nya11sbJt hari $~kit, jcn\$ kclamin, jcni:t pekcrjuan, tingknl
Malaria: biaya-b1aya yang pendidlkan, tiogkat penghasilan pasicn tlllJl jenis
Swdi di dikeluarkan oleh plasmodiurn ) yang dilihat hubunganny~ dengan
RSUD pasien dalam variabcl dcpcndcn (Tollll Oiaya),
Sungailiat mencari •:• hanya ada 2 variabel iudependen yang
K<1bupate11 pengobatan mcnunjukkan adanya hubungan dengan variabd
6<1ngka. sebelum dirawat di dcpenden yaitu tingkat penghasilan pasien dan
tahun 2003 rumah sakit, biaya jcnis plasmodium
perawatan di
rumah soki' dan
biaya yang
dikeluarkan sctelah
kctuar dari rumah
sakit u1111,1k kontrol,
-
42

2.8. Kera ngka Konsep

Secara garis besar, penelitian ini akan mencobr untuk rnenghitung biaya yang

ditimbulkan oleh penyakit tubcrkulosis secara ekonorni untuk penderiia tuberkulosis

yang berobat di puskesmas dan rurnah sakit yang ada di Kabupaten Bandung. Sesuai

dengan kerangka teori. biaya-biaya yang ditimbulkan karena sakit ini dapat dibedakan

aias biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung iindirect cos1) dari

penderita.

Biaya langsung yang dilihat adalah biaya-biaya yang dikcluarJ.:an oleh

penderita untuk mendapatkan/rnencsri pengobatan, Biava langsung terseour meliputi:

biaya untuk obat dan bahan rnedis, pelayanan kcschaian (service), jasa doktcr, biaya

kamar/akomodasi di rumah sakit, pemeriksaan laborarorium/pemeriksaan penunjang

lainnya yang dibutuhkan untuk diagnosis. biaya cmcrgensi dan tindakan lainnya yang

dipercleh selama dirawat di rumah sakit.

Biaya tidak langsung adalah: biaya-biaya )'ang dikeluarkan oleh penderita

karena menderita pcuya'dt tuberkulosis. Biaya tidak Jangsung disini adalah:

transportasi, kehilangan pendapatan karena sakitlhilangnya waktu produktif

(opportunitycoso, biaya yang dikcluarkan oleh keluarga yang menunggui pcndcrita

selama dirawat di rumah sakit, dan biaya membeli makanan untuk penderita yang

pernah dirawar di rumah sakit.Biaya ini juga akan mencakup seluruh biaya yang

dikcluarkan penderita pada saat mencari pengobatan sebelum berobat ke puskesmas

atau rumah sakit, selain itu biaya rawat inap bila penderita pemah dirawat di rumah

sakit.
43

Cost of Illness direct (CO/ direct) adalah total biaya direct yang diiimbulkan

o!eh penyakit tubcrkulosis dan Cost of Jl/11es.5 Indirect (COi indirect) total biaya

indirect yang ditimbulkan oleh penyakit tuberkulosis. Cost of Illness total (CO/; total

adalah penjumlahan dari Cost of Illness direct (COi direct) dengan Cost of Illness

indirect (CO/ indirect). Berikut adalah kerangka konsep dari pcnelitian ini:

l Klaslf.ka;1 Proyakn
1
l~iaya yang ditimbuU:an( Jeterson Tom. Kaspar wyss
(David, M dan dan David. M)
Nei-"h J.)

- (JenJc-r (Da..-id, ~1)


- P<llJidikan (David E:.
Bloom)
• Pcngctahuan {Da,..i.j [_
Bh.Xtn1)
l I

- Pendapatan(David, ~I b. Biaya tidak
dac Ferri Yanuar) a. l3iaya .an~ Langs.mg

- U$i:1 ( Dav iC. ~·l) • cbn : bah:ln medis • rr~ll.iJXirtaSi


I - Pekcrjaan (Ferri Yaacan I- j_o:isulwi - Pendapatan hilang
· ~~1Usv1to-nt,~1 -~takJ."n-~---
-:i~

1
LCoS< O;Tllbr= V:re,,1
!COJ Direa)
Cost Ojf1r:ness ln:i'irer:t
'CO/ f>;dirw1

Cost OfllloeJ.S Total

Gambar 2.4: Kcrangka Konsep


44

Pada pcnelitian ini yang mcrupakan variabel terikat idependen) adalah Cost of

Illness direct (CO! direct), Cost of Illness indirect (CO! indirect) dan Cost of Illness

total (CO!) rotal, sedangkan variahel bcbas tindependeni adalah jenis kelarnin,

klasifikasi penyakit, pcndidikan, pengetahuan, pendapatan, usia).

2.9. Hip<>tesis

Dari tinjauan teori dan pcnclitian scbelurnnya, dibangun hipotesis scbagai berikui :
•!• Karakteristik individu penderita berpcngaruh terhadap COl direct
•!• Klasifikasi penyakit tuberkulosis berpengaruh tcrhadap COi.direct
•!• Karakteristik individu penderita berpcngaruh terhadap CO( indirect
•!• Klasifikasi penyakit tubcrkulosis berpengaruh terhadap CO! indirect
{• Karakteristik individu penderita berpengaruh terhadap CO! total
•!• Klasifikasi pcnyakit tuberkulosis berpengaruh terhadap COJ total
HAU Ill

METODE PENF.LITIAN

3.1. Desain l'cnclitian dan Tckoik Samplin~

Desain pcnelitian yang. digunakan adalah survey (cross sectional), dengan

mcngumpulkan data dari pcnderita tuherkulosis yang bcrobat di unit pelayanan

kcschatan (puskesmas dan rumah sakit) yang ada di wilayah Kabupatcn Bandung

untuk rnendapatkan cstirnasi biaya-hiaya yang dikcluarkan olch pcnderua

tubcrkulosis selama mcnjalani pengobatan, balk biaya langsung maupun ridak

langsung. Teknik pengambilan sampel dilakukan dcngan cara pcngambilan sampel

random scdcrbanu (Simple Random Sampling), dirnana setiap clcmcn popuiasi

mcmpunyai kesempatan y311g sama dan diketahui untuk diseleksi (Donald It Cooper,

2006)

Karena ketcrbatasan waktu, data yang dikumpulkun adalah mcnyangkut

biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pcndcrita dalam mcncari pcngobatan sebelum

berobat di unit pelayanan kesehatan (Ul'K), biaya selama mcnjalani pengobatan

sampai dcngan selesai pcngobatan.

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adatah seluruh penderita tuberkulosis yang

berobat di puskcsrnas clan rumah sakit di wilayah Kabupaten Bandung. Sernentara

urnuk sampel pada penelitiau ini adalah penderita tubcrkulosis (BTA positif dan

45
46

negatif) yang berusia produktif dan mulai pengobatan pada bulan Oktobcr s.d.

Dcscmber 20()8.

Untuk rnenghitung jumlah sampel yang dibutuhkan dalam pcnelitian ini,

digunakan rurnus estirnasi proporsi dengan prcsisi mutlak, menurut lwan Ariawan,

Dirnana nilai proporsi (p) sebesar 0,88, diperolch dari rata-rata angka proporsi

pendcrita tuberkulosis yang berusia produktif dibandingkan scluruh pcnderita

tuberkulosis selama 4 tahun dari tahun 2004-2007, yaitu :

'°L.,.,_, PemleriruTBParnUsia Produktij; xi (10%


L,_,_,Seluruht'enderito'I'Bt'aru,

2904 + 3484 + 3657 + 4997 = 88%


3270+3950+4165 +5744

Jumlah sampel peneluian yang dibutuhkan adalah sebanyak :

Z\.,.12P(I - P)
11 =

1,962.0,88(0,12)
n=
0 052
'
3,84x 0,10
n=
0,0025

n = 162,2

Dimana:

11 = Jumlah sampeJ
d presisi = 5%
47

z,_.,11 ~ Jarak sekian standar error dari rata-rata ditentukan berdasarkan derajat
kepercayaan yang diinginkan, dcngan tingkai kcyakinan 95% maka,
n ilai Z i-ou = l .96
p Proporsi pada populasi

Jumlah sampcl minimal yang dibutuhkan adalah sebanyak 163 orang

penderua tuberkulosis yang berobat di puskesmas dan iumah sakit di wilayah

Kabupatcn Bandung. Mcrode pcogarnbilan sampling yang digunakan adalah

Proporsional Simple Random Sampltng, dimana besar sarnpel yang diambil dari tiap

UPK ditentukan berdasarkan proporsi penderita tuberkulosis usia produktif dari tiap

UPK dibandingkan dengan jumlah scluruh penderita iuberkulosis usia produktif.

Adapun jumlah sa.npcl tiap UPK adaloh sebagai berikut:

Tabel 3.1.
Jumlah Sampel bcrdasarkan Unit Pelayanan Kesehetan (Ul'K) di Kabupatcn Bandung

l'a>d.:rilll Usia
No. Nania PuskC$111as IRS l'rodulctif _ Jumbh S:impcl
;,,., %
I Su~no JO l s
l Goialvnck<tr 13 I 2
3 Suloijod1 6 I I
4 Ko~ 14 2 )
s
6
Pasirj,mbu
~U!JllmUkl
12
0 0
I
'0
7 Ciwidcv 19 2 4
_8 Rawabogo u 0 0
9 Ra.r.cohcJi l 0 0
10 IJayeuhkolot -
II I 2
II Qm9k.oono I) I 2
12 llihliul 13 2 3
I~ Mar""''Yll S<:loton 10 I 2
14 ~~ 12 I 2
15 s~.......,tanhunn 20 3 4
48

r.:ndcriia Usia
N\'l. t\ama Pu_<kasll>Ol$ iRS l'R)dul.~if I Jwnlah Sampel
Jml %

~ ~"·~aas1h 15 2 ~
Ii Rw,-. 16 2 3
18 llon"~r: Dll' I! I ' z
19 1\rj'1...<.:irl 21 I 2 4
I
2•)
21
P;imcun.r~
O;wio:sr.mKtU "
15
2
2 .
4
·'
K;311on>1.t
,,_,22 ~s.rru: ' 10
l.~
i
2
2
4

-=
·>4
25
1r,
..£!i.Ol!L
\anuda-:u...ha
7
s- - ----
14
I
1 ,..I__
rc.no:iletur.iu 2 3
·-
_,
28
Suk3fna:r.Jb
I \\:31ro53ri
9
x
I
1
1
2
29 CiparaY 9 1 I
30 P2kuUll<Wl~ g 1 l
}I Sumbe:'sari 6 I I
-- --
:1 Ual..,,,dal> 20 2 ~
33
3.t
Jclekone
Rar.aunnn'-"81 I 19
6
2
I
4
I
.
3j Pll<Xt I .; 1 3
-s
36 rwat 'I 5 0 I
-
--·" Kcrtasari I 4 0 I
38 S<Uttu~a I 2 0 I
3~ MaialaY> 49 5 8
40 c;1<wu 22 3 5
41 \\'an,eisa-cr.\n 29 3 6
41 Solokani.:rul 5 0 I
J) PMdmnukti 1 I I
·H
4)
~""'
Cin1"t1es
3
12
0
I
0
2
46 lbun 11 I l
4i S.:di 11 I I
48 Ci<.AJ!r:oui.·_. 18 2 4
49 S<t'"·ahlr.ST;• II I 2
so N•-• ~ 2 4
51 Cikcs..'ll"l'tno J 0 I
52 c;Juluk 16 z 3
4 6
53
54
.Rancackc~
Lin I.:'~ ..,_,
29
4 6
55 t\aniungmckar 15 I 2
56 Ci.nunuk II 1 2
49

Penderita Usia
No. Ntuna f•1l,~\'.a.s1nas: /RS Prodoktif Jumlah Sampcl
J111I %
~7 l'ik•un\i 10 I 2
58 Ciltll!!ir(Pll~ 10 I 2
59 Cirnenvan 10 I 1
~() C'ibcun\ ill.fl 9 I z
61 r..,\it)O\BOallfl 11 I 2
,_
('> HSL'll S<llCOO~ 28 J 5
63 RSUI) \1aio!o''U 51 s s
M ~s 1 ~·:t.~i: Junl!h:.in 2 0 Ii
8% 10;) 163 I
Kritcria sampcl/ responden penelitian yang digunakan adaiah sebagai berikut :

•!• Kritcna lnklusi :

Pcnderua tuberkulosis dengan pcmeriksaau dahak BTA positif dan negaiif

baru, bcrada pada usia produktif ( 15-55 tahun), yang mulai bcrobatuya pada

bulan Oktober sampai dengan Desember 2008 di 61 puskesmas dan 3 rumsh

sakit di wilayah Kabupatcn l!an<1•111g.

•!• Kritcria Ekslusi :

Penderita tuberkulosis dengan perneriksaan dahak 13TA positif dan negatit,

baik penderita barn rnaupun kambuh, yang tidak berada pada usia produktif

(15-55 tahun), yang berobat di puskesrnas dan rurnah sakir di wilayah

Kabupaten Bandung.

Adapun yang menjadi sampcl adalah kriteria inklusi ~aja.


50

3.3. Wakte dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di puskcsmas dan rumah sakit yang ada di wilayah

Kabupaten Bandung. Waktu pcngumpulan data dilakukan rnulai bu Ian Maret sampai

dengan Agustus 2009.

3.4. Pengumpulan Data

Untuk kcperluan pengumpulan data. telah disusun kucsioner pcnclitian yang

berisikan seluruh variabel-vanabel penelitian. Dalam pelaksanaan peneliiian. peneliti

dibantu oleh pengelola program tuherkulosis di puskesmas dan rumah sakit, yang

sebclumnya telah dilatih tentang reknik pengumpulan data dan wawancara serta

penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian.

Sebagai cross check data yang telah dikumpulkan, terutama untuk jurnlah,

jenis clan dosis/bahan rnedis yang diperoleh, dilihat kernbali catatan rekarn rnedis

penderita di puskesmas dan rumah sakit. Untuk harga obat dan bahan medis yang

diperoleh, dikumpu!kan data tentang harga obat dan bahan medis yang ada di

puskesmas dan rumah sakit. Daftar harga obat -yang dikurnpulkan adalah unruk obai-

obatan yang sering diberikan kepada penderita ruberkulosis.

3.5. Pengolahan dan Analisa Data

Sebclum diolah, data primer yang tclah dikwnpulkan dari responden

penelitian, diperiksa kcmbali kelengkapan pengisiannya, Data yang tidak atau kurang

lengkap dan sulit untuk dilakukan pcngolaban, tidak dipakai dalam tahap selanjuinya.

Selain dari kclcnglcapan data, juga diperiksa kesesuaian rcsponden penelitian dengan
51

kriteria inklusi yang diietapkan. Ragi responden yang iidak scsuai dcngan kriteria

tersebut akan dikeluarkan dan tidak ikut diolah. Selanjutnya data yang teleh diseleksi

ini dilakukan pengkodean untuk tiap pertanyaan dan variabel pcnelitian yang ada.

Dari data mengenai karakteristik responden, diolah untuk mcndapatkan

distribusi frekucnsi dari karakteristik responden tersebut dan variabel lainnya.

Sernentara untuk data rnengenai biaya yang dikeluarkan oleh responden selama sakit

tuberkulosis, dilakukan perhitungan sehingga didapatkan biaya rata-rata untuk setiap

jenis biaya yang dikeluarkan dan variasi biaya tersebur (biaya yang paling rendah

sampai yang tertinggi)

Biaya yang dikeluarkan oleh responden karena sakit tersebut dikelompokkan

menjadi biaya langsung (tcrdiri dari: obat/bahan medis, konsultasi,

laboratorium/rontgent, tidakan) dzn oiays tidak langsung (terdiri dari: transportasl,

pcndapatan yang hilang, makan), pcndapatan yang hilang dihitung dari pendapatan

yang hilang karena penderita arau keluarga penderita tidak dapat bekerja atau mencari

nafkah selama penderita sakit.

Cost ofIllness direct (CO/ directs adalah total biaya direct yang ditirnbulkan

oleh pcnyakii ruberkulosis dan Cost of Illness Indirect (CO/ indirect) total biaya

indirect yang ditimbulkan oleh penyakit tuberkulosis. Cost of Illness total (COJ) total

adalah penjumlnhan dari Cost of Illness direct (COi direct) dengan Cost of Illness

indirect- (COi indirect).


52

Bcsamya cost of illness tuberkulosls diperoleh dari biaya rata-rata yang

dikeluarkan pcndcrita karcna sakit tuberkulosis. baik biaya langsung (direct cost)

rnaupun biaya tidak langsung (indirect cost).

. L,_,_0 COJJ'ender;1aT8P(,iru,
COJ <MO ,,,,. = j
" - Seluruht'andemal'Bt'aru

Sernentara untuk mcnghitung Cost Of Itlness (COi) direct rnaupun indirect

tuberkulosis di Kabupaten Bandung dalam satu tahun yaitu dengan rnengalikan COi

rata-rata dengan jumlah penderita tubcrkulosis BTA positif dan negatif sclama saiu

tahun.

COi Kabupaten, COi rata-rata, 'X Jml peedcrita (TB Paru BTA pcs, + BTA neg,>

Untuk mcngestimasi faktor-faktor yang berhubungan dengan CO/ dan

variabel bebas digunakan teknik ekonometrika melalui rnetode OLS (Ordinary Least

Square). Metode regrcsi rnelalui rnetode OLS digunakan untuk menguji apakah

variabel-variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik, baik

secara parsial, maupun secara bersama-sama, dengan dcrajat kepercayaan 95%.

Sedangkan pcnggunaan model dapat dinyatakan pcrsamaan dalam suatu

model linear scbagai berikut:


53

Tabcl 3.2.
Model Cost of Illness (CO/) Tuberkulosis

Dcncnden variabel ·CO! Direct. COJ Indirect dan CO/ Total I


Variabel CO/ Direct cot Indirect C()I T(>t:il
I ndependen I 2 3 I 2 3 l 2 3
c a. B,, i«: !Jo t,, ~ l{J(I ~t.1 x,
1--
E~u U1 B. ,, ll 1 ~I u, 'f' 1 o, /..1
DOend ·'J.1 B. ri 1lz (, µ, I 'f'2 Ql ~·l
1--·
c,
IJKlas
Age
DAge
n,
a,
~-
ili v,
.,,
1h
n, y

~-
U3 I 'I'-·'
'I'~
Q)
o,
/..:;

x,

~.
IL1
Knowledge u, 1], lll s
IJKnowledge1 (;
--DKnowledge, p.
"f~-
Y• (,,
II.<

u,
Q,
n.
i..s
~..;
IJKnowled~e3 Cl, y, .,,
y
IL? Q,
-ns '~,
IJKnowledge, ~s '!8 (, Us l..11
Income II;. B. 11• (? 'I'• o,
IJlnc "!'> U.) A.,
Dkeria I
i----:-
(l; ~ 1(,- Y10 1)7 (,,, Jl1.• •v, il,. !..,t) I
Dkeria, fls
6" 1' 11 lls rR11 ~l11 'I'8 o., i.. r:
I

Dirnana :

COi Cost of Illness/ Biaya sakit (Rp)


Edu Pendidikan pcndcrita (Tahun)
DGcnd Jenis Kelarnin Penderita (l.akilax i/Perempuan)
DK la" Klasifikasi penyakir (Tuberkulosis BTA Pos/ BTA Neg)
Age Usia penderiia (tahun)
DAgc = I apabila usia kerja (>2·1 th). bAge = O usia sckolah
Knowledge Pengetahuan penderita tentang penyakit Tubcrkulosis
Dknowtedge, : I apabila mengetahui I dari 4 pcngctahuan
tcntang TU, DKnowledgcr=O lainnya
Dlsnowlcdge, = I apabila mcngetahui 2 dari 4 pengetahuan
tentang TB, Dk.nowledgej=G lainnya
DKnowlcdgel = I apabila mengetahui 3 dari 4 pengetahuan
tentang TA. Dknowledgcj=O lainnya
Dknowledge, = I apabila mengetahui 4 dari 4 pengetahuan
temang TB, DK nowledger=O lainnya
54

Income Pcndaparan kcluarga dalarn satu bulan


Dlnc=I bila pendapatan ~ pcndapatan pcrkapita Kabupatcn
Bandung tahun 2008, yaitu 521.296/bulan, Dlnc=O lainnya
Dkerja, = I apabila pckcrjaan formal. !Jkerja,=O lainnya
Dkcrja! = 1 apabila pckerjaan informal, Dkerja=O lainnya
1; = error term

J.6.1. Mctode Empirik

Dulum penelitian ini akan dlgunakan analisis rcgrcsi, Analisis regresi

rncnjclaskan hubungan aruara variabcl dependen dan variabel lndependen yang

bcrkaiian erat dengan hubuogan yang bcrsifnt ;1atis1ik/bukan hubungan yani; pasif

yang discbui pula hubungan yang acak (rondom). Regresi mcnunjukan pula

hubungun setu arnh dari variabel independen ke variabel dependen. Besarnya

pengaruh variubcl ini d11pa1 diduga dengan besaran yang ditunjukkan olch kocfisicn

regresi.

3.6.2. Operasionallsasi Variabcl

Variabel yung dianalisis meliputi variabel-variabcl yang dipilih dengan pengertian

dasar/konsep opcrasionalisasi scbagai berikut :


55

Tabet J.3.
Opcrasionalisasi Variabcl

No Yariabel Konscp Cara ukur Hasil Ukur Skala


I I ukur
l. Cos/ Of Illness Jumlah scluruh biaya- Menany~kau Uang dalarn Rasio
I )hr>r1 biaya langsung keptda j umlah rupiah
(ub11tlb<1han rnedis. pcndcrita
konsultasi, lab/rontgen, mcngenai
tindakan) yane. keseluruhan
d.timbulkan karcna hiaya langsur.g
sakit tb yang harus yang
dikeluarkan olch dikeluarkan
pcndeeita lb dan atau umuk mcncai i
keluarganya, sclama don
pasien rncndcrita th mendaparkan
P-cngobatan.
2. Cost Qf tllness J umlah seluruh biaya- Menanyakan Uang dalarn Rasio
Indirect biaya tidak langsung kcpzda jumlah rupiah
(transponasi, pcndcrita
pcndapa:an hi lang. mengena:
makan) karena sakit th, keseluruhan
yanz hurua 1.litanggung biaya tidak
olch pcnderita rb dan langsu1.1g
atau keluarganya, karcna

--
sclarna pasicn menderita tb
merderita lb
.> Co.II Qf lliness
--
Jumlah scluruh hiaya- M~nj 11111 l(l•·k<.n Liang dalam Rasio
Total bi11yo it111gsuog dan cot Indirect jumlah rupiah
tidak langsur,g yang dan CO/
diti mbulkan karena Direc:
DCn'{:;.ikituiberkulosis
~. &h•Cat.iun Jumlah tahun yang. Menanyakan Jurnlah tahun Kas10
telah digunakan oleh pcndidikan
responden unruk teralthir yang
mclakukan pcndldikan dicapai
formal melatui sekulah ncnderite
5. l)<~end Adah-1.h jcnis kclarnin Observasional 0- Pcrempuan Nominal
rcspondcn yang d1tp;i1 I - Laki-Iaki
drlihat secara lahiriuh.
6 l)Kla.~ Bcrdasarkan basil Melihat rekam (I Th HTA Nominal
pcmcriksaan dahakuya ruedis Ncgatif
pendcrna ruberkulosis I-Tb BTA
dibagi meniadi doa posi.if
yaitu : penderita
tuh~1 kultJs\~ frl'A
negauf dan penderita
- R1. A nnsif r I
56

No
7. :\ge
Variabc!
l Konsep

1 Urnur pcndcrita pada


Cara ukur

Wawancara
Hasil Ukur
'rahuo
Skala ukur

Rasio
saat dilakukau
wawancara
Dt\ge O=usia sekolah nominal
(~24th)
I =usia kerja
(>24th)
8. Kno,vl<~dg(' Pengeeahuan penderita Oiukur dan 4 Score rasio
(Pengetahaan sebelum mcnjalani pertanyaan, pcngctabuan
Pcnderita) pengobaan tb, Setiap jawaban
pengetahuan meogenai y;~ng bcnar
gcjalu, penyebab diberi score I,
penyakit, cara total nilai hila
n11"TT1'1Stikan pcnyakit, menjawab
den cara penularan. benar semua
pertanyaan
mempunyai
scorc-t
D O=lainnya, Ordinal
Knowledge, J-:~pHbil:i
mengetahui .I
dari 4
pengerahuan
tentang TB

1) o=lainnya •. ordinal
K ;lCl\~·ledg~ 1-:lp•b.il•
mengetahui 2
dari 4
pengetalman
tcntang TB

[) O=lainnya, ()n1in;il
Knowledec, t=apabil»,
~ '·
mengerahui 3
dari 4
pengc(ahu::in
tcntang TB
I l) O=lainnya,
I
ordir-al
K111.),\1ledge. 1 I=opebita
mengerahul 4
dari 4
I penf,(~I a hu ;u I
lc:nwng TO
•).
-- Income Jurnlan total Wawancara Uang dalam rasio
pcndapa.an kcluarga umlah rupiah
dalam satu bulan
57

~· V~ia~
-U Inc
Konsep
I Car;; ukur I Hasi I \Jkur
O=apabilo
<pcndapaian
perkapira th,
Skala ukur

Ordinal I
I
200& (Rp.
52•1.296/bular:)
I =~ pendapatan
perkanita rh.W08
10. Dkcrja, Jenls p~ke~jis~n Wawancara O-l;.1i1111ya. nominal
pcnderita bi la l=apabila
mempunyai pekcrjaan pckerjaan formal
[diatur dengan
peraruran yang
be-laki: secnra
urnurn maupun
khusus l>agi
mstansi I
pcrusahaan yang
bersangkuren.

11. Dkerja- Jenis pckcrjaan Wawancara 1)=l~iony~1. nominal


pcndcrita hila l=apabila
mernp.myai pckcrjaan pckcrjaan
informal (atas
usaua sendiri dau
upah tidak
terjang{au oli:h
pcraturan
ke~euagakcrjaan,
rermasuk
didalamnya
usana rnandiri,
pcdagang.
peternak, pcrani.
uelayan. rukang
kayu/hangunan,
rukang janit, jasa
profcsi mandici,
dan seba!Htinvu)
58

3.7. Pengujian Statistik

3.7.1. Kocfisicn Dcterrninasi (R2)

Pada peneluian ini dihitung koefisien determinasi (R\ yaitu angka yang

rnenunjukkan besarnya kemampuan variasi/penyebaran dari variabet-vartabel bebas

rnenerangkan penyebaran dari variabel terikat dengan tujuan untuk meyakinkan

kebenaran hubungan tungsi iersebut. Nilai R; berkisar amara 0-l. Suaiu model time

series apabila R? mcncapai angka I. maka variabcl bcbasnya dapat menerangkan

variabel terikatnya dengan sempurna (mendckati 100%1). Seoaliknya jika R2mencapai

angka 0. maka variabel bcbas tidak dapat atau lernah dalam menerangkan variabel

tcrikatnya (Gujarati. 2003}.

3.7.2. Peugujian Hipotesis Ilntuk mengestimasi Morici Secara Tepat

a. Uji parsial signifikan (t-test)

Uji t adalah cara umuk mcmbuktikan tingkat signifikansi secara siatistik

koefisien suatu model regresi atau suatu variabel bebas secera individual (parsial)

dalarn rnempengaruhi variabel terikat, Dalam bat ini ditetapkan hipotesis sebagai

berikut: HO: [ln = 0 (variabel n tidak signifikan terhadap variabel bebas)

HI : j3n # 0 (variabel n signifikan tcrhadap variabcl bcbas)

Caranya adalah dengan rnembandingkan 1 hit.ung dengan t tabcl, dimana

degree of freedomtvy» = n-k-l ( k= banyaknya variabcl bcbas, n= banyaknya

observasi), apabila t hitung < 1 tabel, maka HO Lidak ditolak atau model yang

digunakan kurang baik, artinya variabel bebas tidak dapat mcnerangkan variabel
59

tcrikatnya atau tidak signifikan. apabila I hitung > 1 tabel, maka HO dirolak,

variabcl bcbas dapat mcnerangkan variabel terikat atau signifikan [Nachrowi I)

Nachrowi, 2006)

b. Uji F sliltis~ik

Uji F Statistik dignnakan unruk menemukan signifikansl suatu variabcl bcbas

secara bersarna-sama dalam mcmpengaruhi variabel terikat. Dalam hal ini

hipoicsis ditctapkan :

HO : Scmua variabcl bcbas secara bcrsema-semn tidak mcmpcngoruhi vuriobcl

terikat

HI : Sctidakn1a satu variabel bebas mempcngaruh: variabel tidak bebas

Degree offreedomnya(Nachrowi 0 Nachrowi, 2006) :

I. Df ·= k untuk pcmbilang, k adalah banyaknya variabel bebas

2. Dt2 = = n -k -1 untuk penyebut, n adalah banyaknya obscrvasi.

Apabila F hitung <. F tabel, maka HO !idak ditoluk, artinya variabel-variabel bebas

secara bcrsama-sama tidak berpcngaruh tcrhadap variabel terikat, dan jika F hitung

> F' tabel, yang bcrlaku adalah keadaan sebaliknya. (Gujarati, 2003).

3.7.3. Pcngujieo Hiporesis Ketcpatan Asumsi Model

a. Uji Muilikolinearitas

Multikolinearitas adalah hubungan linier antara variabel indcpcndcn di dalam

regresi. Menurut Gujarati (2003), multikolinier dalam model yaitu apabila nilai R2
60

dari hasil rcgrcsi sMgRI tinggi namun sebagian bcsar cksplanatori variabcl tidak

menjeluskan hubungan yang signifikan terhadap variabcl yang dijelaskan, mclatui

pcrbandingan antara nilai t-stat dan F-:,tal dcngan Habel dan F-talld.

Salah satu cara mcndctcksi gejala multikolinicritas adalah dengan uji VJF atau

Variance Inflation Factor (Gujarati. 2003 dan Agus Widarjono. 2007). Formula

Variance lnjlation Factor (V/F) adalah sebagai berikut:

VIF=-
1 N'

dimana R2 merupakan R1 yang dipcrolch dari rcgrcsi auxiliary amara variabcl

independent dcngan variabel independentsisanya. Sceagai rule of 1/111mh. jika nilai

VIP melebihi angka I 0 maks dikatakan ada multikoliuicritas. karena nilai R2

melebihi 0,90.

b. Uj i Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastis (Gojarati. 2003) adalah salah satu Ldi penyirnpangan

asumsi model klasik. Satu dari asumsi penting model regresi linier klasik adalah

bahwa varians tiap unsur disturbance u., tergantung (conditional) pada nilai yang

dipilih <lari variabcl yang menjelaskan. Bentuk fuugsi dari adanya gangguan

heteroskcdastis adalah sebagai beri kut :

E( u?) = o.2
61

Situasi hctcroskcdastisitas pada suatu model regresi akan mcnyebabkan penaksiran

kocfisicn-kocflsicn regresi mcnjadi tidak cfisien. Masi! taksiran rnenjadi kurang

dari semcstinya sehingga tidal memcnuhi unsur BLUE. Untuk rnenguji gejala

heteroskcdastisitas salah saumya dengan Metode White Test.

1 lipotesis pengujian terhadap gangguan heteroskedastis adalah sebagai

berikut : llo : E(u/) 1' cr,2 (varian u; homoskedasiis)

1 11 "( u,")
: "
?, I •
- <J;-' (Lainnya )

Pengujian gejala hereroskedasrisitas dalarn ha! ini dengau menggunakan

Metode White Test, adalah dengan mernbandingkan nilai o!Js*R-square dari

pengujian dengan nilai Chi-square dari tabel, Jika nilai obsrRssquore dari

pcngujian > Chi-square dari Label maka model dianggap rnempunyai masalah

heteroskedastitas, begitu juga sebaliknya jika nilainya lebih kecil rnaka dianggap

tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (Winamo, 2007).


BABIV

HASH, PF:NF.LITIAN OAN PEMBAHASA.ll(

Sesuai dengan kerangka konsep penelitian yang tclah disajikan dalam hnb

sebelumnya, maka unruk pengolahan dan pcnyajian data basil penelitian ini tidak

tcricpas dari variabcl-variabcl penclitian yang telah ditctapkan. Kuesioner yang

diolah adalah kucsioncr )C.lll! tclah lcngkap dan scsuai dcngan kritcria pcnclitian.

Jumlah sampel yang diambil dalam pcnclhian ini scbanyak 168 rcsponden, lebih dari

pcrhitunganjumlah sarnpel minimal sebanyak 163 orang.

Penyajian data hasil pcnclitian dimulai dari data frckucnsi yang mcnyangkut

variabel bcbas yauu karaktcristik pendcrita sepcni tlngkat pcndidikan, gender.

kl:i.~iiikasi usi«, pengetahuan mengenai TB, pcndapatan, pekeriaan dan klasifikasi

penyakit. scrta variabel terikat yaitu biaya sakit langsung dan tidak langsung scrta

biaya sakit total (COT direel, CO! indirect dan COi 101af).

Biaya yang dikeluarkan olch respondcn karena sakit dikelornpokkan menjadi

biaya langsung (tcrdiri dari: obat/bahan mcdis diluar obat program TD, konsultasi,

laboratorium/rontgent, tindakan) dan biaya tidak langsung (terdiri dari: iransportasi.

pendapatan yang hilang dan makan), pendapaian yang hilang dihitung dari

pendapatan yang hilang karcna penderita atau keluarga penderita tidak dapat bekerja

atau mcncari nafkeh sclama penderita sakit. Untuk mengestimasi faktor-Iaktor yang

berhubungan dengan COi digunakan tek.nik ekonometrika dengan rnctodc OLS

(Ordinary Leas/ Square). Mctode regresi dcogan metodc OLS digunakan untuk

62
63

menguji apakah variabcl-variabcl independen mcmiliki pcngaruh yang signifikan

secara statisrik. baik secara parsial, maupun sccara bcrsarna-sama, dengan derajar

kepercayaan 95%.

4.1. Oi:l;kri1>si Hasil Pcnclilian


4. 1.1. Karakterisrik Penderita
4.1. l.1.Gambaran Respondcn Bcrdasarkan Tingkat Pendidikan

Pada label 4.1 tertihat bahwa duri 168 rcspondcn, scbagian besar pcudidikan

rcpondcn adalah SLTP (38.1%), SI.Ti\ (29.2%), SO (27.4), tidak lulus SD (2.4'Yo).

Akadcmi ( 1.8%), dan yang paling sedikit adalah SI (1.2%).

Tubcl 4, I
Distribusi Responden Herdasarkau Tingl..:.11 Peodidikan

No. Pendiclikan I n (orang) Persentase (%)

I. Tidak lulus so 4 / . .4
2. SI) 46 27.4
3. SLTP 64 38.1
4. SLTA 49 29.2
5. - Akaderni 1 1.8
6. SI 2 1.2
Tolnl 168 100
Sumbcr: Has1I Pengolahan Data

4.1.J .2.Gambaran Respouden Berdasarkan Gender

Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa dari 168 respoudeu, scbagiau

besar rcsponden adalah laki-laki (59%), sisanya adalah wanita (41%).


64

~vamta
6t(•1'1i.)

L«<l lak.
99(59%)

Garn bar 4.1: Distrihusi Respoadee Berdasarkan Jen is Kelamin


tSumber: Hasi' Pengalahan Data)

4. l.1.3.Garob:•rnn Respoaden Berdasarkan Umur

Hasil penclitian mcnunjukkan sebagian besar respondcn bcrumur antara 25

34 tahun (37%), "'.O 24 tahun (25%). 35 - 44 tahun (21%). sisanya ::-: 45 tahun (17%1,

dapat dilihat pada gambar 42 berikut ini:

12(25"-}
35(21~}
2' (11'.;)

Taboo

Gambar 4.2: Distribusi Respondcn Bcrdasarkan Kelompok Umur


(Sumber : Ma;il Pcngolahan Data)
65

Sclanjutnya umuk mcmudahkan dalam proses analisis lebih lanjur usia

rcspondcn dibagi mcnjadi 2 katcgori yaltu "usia sekolah" untuk yang bcrusia 7

sampai 24 tshun (!PM Kab. Bandung, 200&). rcsponden yang berusia diatas 24 tahun

tcrmasuk katcgori ..usla kcrja". scpcni tcrlihat pada gambar 4.3.

utioJ aekolan
4?{?!1¥.1

t.ili1tol..t111i.
120("0%)

G11ml.11ir 4.3: Oistrillusi Rcsponden Uerd11sarki1n K~tcgori lJmur


(Sumber : t lasll l'engolaha111)a1a)

Berdasarkan kaiegori usi:1 y:mg dig11n11b111. dikctahui bahwa rcspondcn yang

termasuk dalam katcgori usla sekolah. sebagian besar (59.5%) mcnjadi pcgawai

swasta/buruh pabrik. mcmpunyai pckcrjaan lainnya atau pekerjaan tidak tetap

scbanyak 21,4%. sisanya masing-masing sebanyak 9.5% menjadi wiraswasta da» ibu

rumah rangga, jadi tidak ada responden yang murni sebagui pelajar. scperti tcrlihal

pada tabel 4.2.


66

Tabet 4.2
Distribusi Responden berdasarkan Kategori [sia.dan Status Pekerjaan

No. 'Status Pekerjaan Kale~ori Usia Total

-- usia sekolah
0
usta keria
J 3
I
I. Peg.awai Negri Sipil
.001c, ?.4% 1.~~o
2. Pcgawai Swasta/buruh pabrik 25 66 91
59.5% 52.4~~ ;\4.2~{)
\Vir:tS\\ asta 4 :!3 27
·'·'
9.5% 18.J'!~ 16.1%
4. Pensiunan 0 I I
.oo;., .8~{, .6~{t j
5. lbu KJIOl;Jh rangga 4 17 21
I 9.5°,..o 13 .5~1> 12.5%
G. I Petani 'nelayan 0 2 ~
1.2-0,q
.0% J.Go/()
7, l.ainnya 9 14 23
21.4% 13.7%
' Total 42
11 '~"'
126 168
100.0% 100.0% 100.0%
Surnber : Has1I Pengolahan Data

4. l.1.4.Gam.barnn Respondcn Berdasarksn Pendapatan

Garnbaran tingkat pendapatan responden dilihat untuk rnengetahui status

sosial ekonomi rcsponden, Berdasarkan tabel 4.3 diketahui scbagian bcsar (48.8%)

pcnghasi Ian keluarga respondcn adalah kurang dari 500.000/bulan, 500.000 s.d. <l

juta Rupiah (36,9%), I juta • < 1,5 juta Rupiah (9.5%), 1,5 juta • < 2 juta Rupiah

(3.0%), dan paling kecil ( 1.8%) berpendapatan antara 2 juta - < 2,5 juta Rupiah,
67

Tubel .t.3
Distribusi Responden Bcrdasarka ~ Tingkal Pendapatan

·-
:-Jo. Tingkat Pendapatan n (orang) Persentase (%)

I. I < 500 ribu Ruoiah I 82 48.8


2. 500 ribu - < I juta I 62 36 9
-3. t
1
Rupiah
I iura - c 1.5 iuta Rupiah I 16 Y.5
-
-
I
4. 1.5 iuta - < 2 iuta Rupiah ~ 1.0
5. J 2 luta - < 1.5 j uta Rupiah
~
.) 1.8
Jumlab 168 reo.o
Sumber : Hasil Pcngolaban Daia

Untuk memudahkan dalarn menganalisis, selanjutnya tingkat pcndapatan

dibagi menjadi 2 katcgori berdasarkan pendapatan perkapita, karena pendapatan

perkapita sering diganakan sebagai tolak ukur Lingkat kemakmuran ekonorni

penduduk (Todaro, 2006). Pendapatan perkapita Kabuparen Bandung yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pcndapatan perkapita tahun 2008 yaitu: Rp.

6.291.552itahun atau 524.296/bulan. Hasil pcnelitian dapatdilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4
Oistrihusi Responden Berdasarkan Kategori Pcndapstan

No. Kategori Pendapatan n (nrang) Persentase (%)

I. < oendaoaian oerkaoita (524.2%/bulan.) 82 49


2. > pcndanatan eerkaoite (524.~<;6Jbulan.) 86 51
Total 16S I 100.0

Sumber.: Hasit Peogclahan Data


68

Dari tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden (51%)

mcmpunyai pendapatan lebih besar sama dengan pendapatan per. apita

(524.296/bulan).

4.1. 1.5. Cambarau Rcspoudcn Bcrdasarkan Pckerjaan

llcrdasarkan tabcl 4.5 sebagian besar rcsponccn bckcrja scbagai pcgawai

swasta/huruh pabrik (54.17%), wiraswasta (16.07%). dan yang terkecil adalah

scbagai peiani ( 1.19%).

Tabel .1.5
Oistribusi Responden Bcrdasarkan Status Pekcrjaan

I No. Starus Pekeriaan :i (orang) Persentasc (%)


I
I. Pcl!awai Neeri Sinil 3 1.79
2. Pegawal Swasta/baruh
pab-ik 91 54.17
3. Wiraswasta 27 16.07
4. l'ensi11n.1n I 0.60
5. lbu Rumah TanS!l!! 21 12.:>0
6. l'etani/nelayan 2 1.19
7. Lainnva 23 13.69
Jumlah 168 iOO.O
Sum~: Hasil PC11@Pl:ihan l>ata

Sclanjurnya, untuk mcmudahkan dalam proses analisis lebih lanjut, status

pekerjaan tersebut dibagi berdasarkan tiga kriteria, yaitu pekerjaan formal, pekerjaan

tidak formal dan tidak bekerja. Dengan kriteria. pekerjaan formal adalah pekerjaan

yang diatur dcngan peraturan yang berlaku secara umum maupun khusus bag]

instansl/pcrusahaan yang bersangkutan, untuk memperoleh kesempatan mcnduduki

jabatan yang lehih tinggi atau mencapai posisi puncak, pegawai/karyawan harus
69

melalui tahapan yang relah dirumuskan dalam jenjang karier/strukrur jabatan dan

memenuhi persyaraian-persyararan yang berlaku, Sernentara pekerjaan informal

adalah pekerjaau yang keberadaannya aras usaha scndiri dan upah tidak terjangkau

olch pcraturan ketenagakerjaan. te.masuk didalamnya usaha mandin, pedagang,

peternak, petani, nelayan. tukang kayu/hangunan, tukang iahu, jasa protest mandrri,

dan sebagainya (Disnaker Jawa Timur, 2009).

Dalam hal iui, jenis pckcrjaan PNS clan pegawai swasta/buruh pabrik

rcrmasuk dalam pckerjaan formal, pekerjaan informal tcnnasuk wiraswasta,

pctani/nelayan dan lainnya. sedangkan tidak bekena adalah ibu rumah rangga dan

pensrunan.

Ticlak 8Cke11;,
2::'(1'.:\%'.

J..'t'l<:.:•?<3tin FcrlT'a!
~'1(SU%>
-'ckc11~an 1'1Mffflnl
~? (:}1'Yq

Gambar 4.4; Distribus! Respoudeu Benlasarkan K1·itt'ria Pekerjaan


~Su111J,1.. ·r: Hasil P.s:Jli?Olnhan l)ala)

Dan gambar o.c diketahui, sebagian besar rcsponden bekerja scbagai pegawai

format (56%\. pekcrjaan informal (I I%). dan sisanya tidak bekerja (13%). Sedangkan

dari kclompok pekerjaan iidak formal, dapat diketahui scbagian besar (52%) adalah

wrraswasta dan paling scdiku \4%} adalah petani, dapat dilihat pada gambar 4.5.
70

la r1r,yi;,
23(4.!llil>J

\l\fl1~1:.;v1R~\;11
27 (52%)

Gnmbal' 4.5: Distribusi Rcspondm yang Bcrsh1l11s PPkerja lnform11I


llordas;11·ki111 .lcnis Pekerjm111
t i..u1nl,..:-r. P\..''ll!1>l.1l\'!11 l'>ul(1}

4.1.1.6.C:unbn 1·11n Respondcu Bcrdnsa l'lrn n Tini.:kat l'c11er1 ahu1111 T uherkulosis

Pengetahuan rcsponden diukur dan 4 pcnanyaan mengcnai pcnyaku

rubcrkulosis yang diketahui olch rcsponden sehelum mcnjalani pengobaran yairu

pcngctahunn mengenai gejata, penycbab pcnyaku. cura mcmasrikan penyakir, dan

earn penularan Scti:ir jawabnn yang benar dibcri store I, total nilai bila mcnjawab

bcnar scmua per1~11;aan rnempunyai score 4, hasil peuelitian dikctahui scbagran besar

responden (28%) hanyu mengctahui I pcngctahuan dan 4 pengetahuan yang duikur.

mcngctahui 2 pengetahuan (2J,8%), tidak tahu sarna sekali (22%), 111~11g~ldhu1 3

pengetahuan (19.6%) clan sediklr sckali yang mengetahui semuanya (6.5%), dapat

dilihat pada rabcl 4.6 dibawah ini.


71

Tabt'l 4.6
llistribusi Responden Berdasarkan Tingkat l'enget:lhuan Tuberkulosis
~
No. Tingka: Pengetahuun n (orang) I'crsentase (~o)

I. l'idak 1'11hu 37 '.!2.0


2. Tahu I 47 28.0
3. Tahu c

1t=l
40 23.8
·I. l'ahu 3 19.6
5. Tahu 4 11 6.5
Ju m lah 168 I (JO.O
Sumbcr I lnsil Pc11~olah:111 Dara

a. Gumharnu ,lt•ui~ Prnge111hu:111 ynn2 Diketnhui Responrlen

diukur banya ~ebng1a11 kecrl rcsponden (I o0,o) y,111g mengouhu i "bagarmnua earn

mcmasrikan pcnvakit". sebanvak 1 J•,. mengcnhu: tcntnng "pcnyebab pcnyaku",

seba nya k . W0 o rnengctabu 1 1e11 L1111g "cara pen u Iara n" dan ~cbng1a 11 besm ( •17° o)

mcngctahui 1c111a11g "gejnla penyaku", dapa: drlihm pada gamhar ~.6

Coic penula1an
J01"'t

l----. .)
0
Pf;fnyi:-bilb
f)('nyi.ll<!I
1:3'.llt

Gumbar 4.<>: Pcrscntasc Jcms l'c11gc1nh11ru1 T11hrrk11lo~i' yang Dikciahui Rcs1>011dc11


72

b. Gambaran Rcspondcn Bcrdasarkau Tingkat Pcngctahuan Tubcrkulosis dan

Tingkat Pcndidikan

I lasil anafisa menunjukkan bahwa dengan bcriambahnya tingkat pcndidikan,

maka rcspondcn lcbih banyak tahu tcntang tuberkulosis. Pada rcspondcn yang tidak

lulus SO, scbanyak 25% "tidak mhu". dan paling tinggi iingkat pengcrahuannya.

hunya mengerahui 2 pengerahuan dari 4 pengetahuan yang dinilai. sedangkan pada

rcsponden dcngan tingkat pendidikan akadcmi tidak scorangpun yang tidak

rnengetahui tentang tubcrknlosls, dan scbanysk I 00% rcspondcn dcngan tingkat

pendidikan sarjana, mcngctahui semua pengctahuan tcniang tuberkulosis.

Tabcl 4.7
Oistribu~i Responden Berdasarkan Tingkat Pengetabuan dun
Tmgkat Pendidikan

Tinuk~l Pcndidikan
I Tingka: - Tidak 'I OUll N1lai p dan
Pcngetahuan kcrelasi
Jul us Akadem (r)
SD so St.Tl' SLTA i SI
Tidok Tahu 1 19 8 9 0 0 31
250% 41.3% 12.5% 16.4% 0.0% 0.0% 22.0% 0.000
Tahu I 2 14 16 13 0 0 47 (r - 0.283)
li00% 30.4% 28.1 o/o 26.5% 0.0% 0.0% 28.0%
Tahu2 1 9 11 17 2 0 40
250% 19.6% 17.2% 34.7% 66.7% 0.0% 23.8%
>---
Tahu J 0 3 21 8 1 0 33
0% 6.5% 32.8% 16.3% 33.3~0 .0% 19.6%
Tahu4 0 1 6 2 0 2 11
.0% 2.2% 0.4% 4.1% O.Oo/o 100% 6.5%
To1al 4 46 64 49 3 2 168
100.0 1w.O
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 04 100.0%
% I
Sumber ; Pengolahan Data
73

l lubungan tingka; pcngctahuan dcngan tiugkat pendidikan menunjukkan

hubungan yang sedang (r-0,283) dan berpota posirif aninya semakin iinggi tingka:

pendidikan semakin banyak tahu pengeiahuan tentang tubcrkulosis. I lasil analisis

statistik dengan uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan

amara ringkai pengctahuun dcngan tingkat pcndidikan dcngan nilai p= 0.000 (p< 5%).

c, Cambaran Responden Berdasarkan Tingknl Pengetshuan Tuberkulosis dan

Pcndapatan

Gambaran rcsponden bcrdasarkan tingkat pengeiahuan ruberkulosis dan

pendapatan, dapat dilihat pada label dibawah ini:

Tabcl 4.8
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan dan Pendapatan

Kat<aori P•'lld.ll)Ol3n(Kp. I Nilai pdAn


I ;ngkat
l'i:n~etahuan soo ribu -
. I juia- l.S jubl - 7 jut•-:
Tot>l
KorCl3Si
< SOO nbu <I iuta < 1.S i111" <? i1•!4 <) \ iut~

I idol. Tohu 15 IO 1 0 0 37
3(.>.S'-. 16.lo/ .. 12.~. 0.11"4 o.~• 22.°'o
I 3hu I 21 ZI 4 0 I 47 0.069
25.6'~ 33.9'-~ 25.0"• Oil'!> 33..3% 28.0~. (r• 0.17U)
1·~1111} 14 IS 3 4 I 40
17.1~~ 29.0'.4 IR.~o 80.0% 33.3Q• 23.~.
Tahu3 16 II s I 0 33
IY.:i'!;, 11.i~. Jt.r. 20.°'· O.()";• 19.6"•
I ahu4 e 2 z 0 I 11
7.3°:. 3.2"4 1u·~ 00% 6 ;~~
"' l%
I wl 82 62 16 s 3 1&8
- 100.<>"~ 100.m~ 100.0S'. 100O'r.. 100.0",;, 100.0":it
Sumber : 1 lastf Pengolahan Data

I Iasil analisa mcnunjukkan bahwa dengan bertambahnya pendapaian, maka

responden lebih banyak tahu teruang tuberkulosis. Pada responden dengan

I __
74

pendaparan kurang dari 500 ribu, sebagian besar (305%) responden tidak mengetahui

tcntang tnberkulosis, sedangkan pada responden dongan pendapatan lebih dari 15

juta. ndak seornngpun yang. tidak rahu. Pada nngkar signifikan 10%. hasil analisis

sraustik dengan uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara ringkar pcngctahuan dengan pendapatan dengan nilat p= 0.069 (p< 10%}.

4.1.2. Klasifikasi Pen)'akit

Berdasarkan klasifikasi pcnyakit, sebagian besar responden menderita

tuberkulosis bta positi1'(59%) sisanya hta ncgarif; dapat dilihar pada gambar 4 7

ete neg
66 ('1·1 ·?'.·)

ote coe
100 (59'X·)

Gambar 4 7: Distribusi Responden Berdasarkan Ktasifikasi Pcnyakit Tuberkulosis


(Suml-cr: Hasil Pengolahnn l);1l:1)

4.l.3. Upaya Pencarian Pengobatan Lainnya

Dari seluruh responden yang diteliti. diketahui scbagian hcsar (5'J<Yo)

responden mcncari upaya pcncarian pcngoharan ke tempat lainnya, selain ke

Puskesmas dan Rumah $;1k11 tempat dilakukannya penelitian.


75

T1rlakMer=
69(41%)

rv~ercan
99 (SSl"h)

Gambar 4.8: Disrribusi Responden Berdasarkan Iipaya Pcncarian Pengobatan Lam


1Sumh<'!: Ha-al Pcngolahnn ll:Jla)

4.1.3.1.Gambaran Upaya Pencarian Pengobatsn Laiunya Berdasarkan Gcndei·

Ada sehanyak J.l dan 69 (47,8~o) responden yang ndak mencan pengobatan

ke ternpat lannya adalah wanita. Sedangkan diantara respondcn yang mencari

pengoba.an kc tempar lam. ada 36 dari 99 (36,.t~o} yang bcrjcnis kelamin wanita.

Hubungan Pencarian Pcngobatan lainnya dengan Gender menunjukkan hubungan yang

lemah (1 - 0.111) llasil uji statisrik dipcroleh n:lai p=O, 137. maka dapat disimpulkau

ti<lak ada perbedaan proporsi responden wanha antara respondcn yang iidak rner:cari

pengobaian larnnya dengan responden yang mencari peogobaran ke tempat lainnya

(tidak ada hubungan yang signifikan antara gender dengan upaya pcncarian

pengobaran lanmya)
76

Tal>el 4.9
Distribusi Responden Berdasarkan Upaya Pencarian Pcngobatan lainnya dengan Gender

Gender
Upaya Pencarian
Toial Nilai p dan
Pengobatan lainnya Wanita !'ria
- Korclasi

I
Tidak

Ya
I 33
41.8"/.
36
52.2%
36

63
69
100.0%
99
O.IJ7
( r - 0.111)
I - 36 J0!. 616% 100.0%
TotJI 69 99 lt'-8
4t .lo/o )8.9"· 100.('°/o
Sumbcr : H3S11 Pcn@Obhan 0..ia

4 ..1.J.2.Gambaran Upaya Pencarian Pengobatan Lainnya Berdasarkan Tingk.81

Pcndapatsn

Gumbaran upaya pcncarian pengobatan berdasarkan tingkat pendapatan dapat

dilihat pada tabel 4.IOdibawah ini:

Tabel 4.10
Oistribusi Respondcn Berdasarkan Tingkat Pendapata11 dan
Upaya Pencarian Pcngobatan lainnya

Tingl<ai Pendapar.on (Rp.)


Upaya Total Nilai p dan
Pcncarien Korclusi
Pen~obatan <500 500 ribu • I juia · < 1.5 jll!a • < 2jtaa·
lainnva rihu < I iui.a l.S iuta 2 iuta < 2.5 iuta

Tidok

Ya
41 ~%

525%
30

52
28
40.6%
34
34.3% 3.1%
s
tl.6%
s
2
2~<)0-'
3
3.°'.
I
l.4%
2
2.0%
·~~69

9'}
100°/o
0.788
(r- -0,059)

Total
48.8%
S2 I 62
36.9"/,
16
9.5% 3.0%
s 3
I.&%
168
100%
Sumber : Masil Pengotahan llata
77

Dari tabcl diatas dikctahui hahwa dari rcsponden yang mencari oengobatan kc

ternpat laiuuya, sebagian besar (52,5%) adalah respondcn dengun tingkat pcndapatan

kurang dari 500 ribu rupiah dan sebagian kecil (2%) adalah responden dcngau tingkat

pcndapatan 2 juta - 2,5 juta rupiah. Hubungan upaya pcncarian pcngobatan lainnya

dcngan tingkat pcndapatan menunjukkan hubungan yang lcmah (r = -0,059) dan

bcrpola ncgatif artinya scmakin tinggi tingkat pcndapatan, scmakin ridok mcncari

pengobatan kc rcmpat lainnya. llasil uji statistik dlperoleh nilai p•0.788 (p>:'i%),

maka dapat dltartk kcsimpulan bahwa iidak ada hubungan yang berrnakna amara

upaya pencarian pcngobatan lainnya dengan tingkat pendapatan

4.1.3.3.Camburun Responden Berdasurkan Tingknt Pengctahuon Tuberkulosis

ilau Upay11 Pe11.:arli111 Pcu~obata11

Hasil anallsa rncnunjukkan bahwa dengan mengetahui lebih banyak

pcngetahuan teruang tb. maka persentasi responden yang tidak rnelakukan upaya

pencarian pcngobatan ke berbagai iempat semakin bcsar, bcgitu pula sebaliknya

dcngan scmakin sedikitnya pcngetahuan tentang tb, maka persentase responden yang

rnelakukan upaya pencarian pengobotan ke bcrbagai tempat semakin besar. Ada 33

dari 37 (89,2%) responden yang tidak tahu pcngctahuan Tb. melakukan upaya

pencarian pengobatan kc tempat lainnya. Sedangkan dari 11 orang yang mcngctabui

scmua pengetahuan tentang TB, tidak seorangpun yang rnelakukan upaya pencarian

pengobatan ke berbagai tempat.


79

Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.12. menunjukkan bahwa selama

penderita menjalani pengobatan raia-ruta total biaya langsung berobat ke

puskesmas/Rf = Rp. 37 .885, rata-raia biaya langsung berobat di ternpat lain= Rp.

66.750. rata-rata biaya langsung penderita dirawai di RS= Rp. 1.214. angka ini kecil

sekali rnengingat dari 168 responclen. hanya 2 orang yang pemah dirawat di RS,

sedangkan rata-rata COi direct= Rp. 105.8-+9

Tahel 4.12
Distribusi Komponen Biaya Langsung

I T Clal biaya Hiaya


Bi•Y• langoung
Statistik Deskriptif
I langsung berobat
di Puskcsmas/
RS
lallgliUl1g
bcrobat di
tc....-:11pat iain
penderita dirawat
Ji RS
Coi Direct

37885.125 66750 l:?J.1285714 I 05849.4


Mean
36~ 63% I\)~ 100
't~ mean
8150 35000 0 7\l)OU
Median
60659.23475 85958.89214 i 5431.57307 111964.1
Standard Deviation
2000 0 0 2000
Minimum
344000 500000 200000 602000
Maximum
16' 163 168 168
Jumlah
Somber : Hasd p.,ugolahan Data

4.1.4.J Gamba ran Kategori Cost of 11/neys Direct bcrdasarkan Gender

Bcrdasarkan nilai rata-rata CO/ direct, maka kategori COi direct dibagi

menjadi 2 yaitu: nol sarnpai dengan Rp. 105.000,-dan lehih dari Rp. 105.000,-. Hasil

penelitian pada label 4.13 menunjukkan bahwa sebagian besar (71% ) wanita

mernpunyai COi direct nol sampai dengan Rp, I 05.000,-, begim pula pada responden

laki-laki. sebagian besar (57,6%) mcmpunyai CO/ direct nol sampai dengan Rp.
80

I 05.0DO. Hubungan antara antara katcgori COJ direct dengan gender rnenunjukkan

huhungan yang lemah ( r ~ 0,137). Hasil uji sratistik diperolch nilai p=0,076 (p>0.05)

maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan yang signilikan antara kategori CO/

direct dengan gender.

Tabel4.13
Oi~(ribusi Responden Berdasarkan Kategori COi Direct dan Gender

Geuder Kategori COi Dir<!CI Total Nilai Pdan


Korclasi
0 - Rp. I 05.000 Lebih <iari R p. IO~ J)O!l
I
Wanita 49 zo b9 0.076
7 LO"/e 19.0% 100.0% (r=0,137i
Pria s-1
57.6;.
42
42.4%
99
100.0"lo
Total 106 62 168
63.1% 36.9% 100.0%
Sember : Hasil Pengolahan Data

4.1.4.2. Gambaran Kategori Cost of IllnessDirect berdasarkan Status Pekcrjaan

Proporsi nilai rata-rata CUJ direct berdasarkaa stauis pekerjaan dapat dilihat

pads tabel berikut ini:

Tabel 4.14
Nilai Rata-rata CO[ Direct Berdasarkan Status Pekerjaan
n (orang) Rata-rata
No. Status Pekerjaaa

Pe<>~.,.'ai i-;..,,,; Sicil 3


I COi direct (Rp.)
35.833
I. -
Pegawai Swastalburuh oabrik 91 115.990
tz.3. Wira~wasta 27 • 126.200
4. Pensiunan I 2.000
lbu Rurnah Tanzza 21 107.350
5.
6. Petani/ncla\'all 2 91.750
Lainnva 23 55.343
7.
Total 168 105.850
81

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari seluruh responden nilai rata-rata CO!

direct vang terbesar adalah rcxpondcn yang bckcrja mcnjadi wiraswasta dengan nilai

rata-rata COi direct sebesar Rp. 126.200,-. scdangkan yang terkecil adalah pcnsiunan,

yaitu sebesar Rp. 2000.-.

4J A.3 Gamharan Respondcn Bcrdasarkan Kategori Cos! cf Illness Direct dun

Upaya Pencarian Pengobatan Lain

Gambaran rcsponden herdusarkan katcgori Cost 1~{ Illness Direct dan upaya

pencarian pengobatan iain. dapai dilihat pada tabcl dibawah ini:

Tabcl 4.15
Distribusi Responden Berdasarkan l(ategori CO/ Direct
dan U;>aya Pencarian Pengobatan lain

c; paya Pei .carian Kategori COi Direct Total Nilai p dan


I Korelasi
Pengooatan lain o - Rp. 135.0:>0 Lebih dari Rp. 105.000

63 6 69 0.000
Tidak
91.3'>0 8.7% 1000% (r= 0,4~8)
Ya • q3 56 99
,__ 43.4~~ 566% 1000%
Total 100 62 168
63.1C::o 35.9% 1000%
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Hasil analisis hubungan antara kaiegori COi direct dengan upaya pencarian

pcngobatan lain dikctahui bahwa ada scbanyak 6 dari 69 (S,7%) rcsponden yang tidak

rncncari pcngobatan lain mempunyai beban biaya lebih dari Rp. 105.000. Sedangkan

dari respondcn yang mencari pcngobatan lain. terdapat 56 (56,6%) responden yang

mernpunyai beban biaya lebih dari Rp. 105.000. Hubungan antara kategori CO! direct
82

dengan upaya pcncarian pcngobaian lain menunjukkan hubungan yang sedang (r -

0,488) dan bcrpola poshif nrrinya semakin mencari pengobatan ke ternpat lainnya.

sernakin tinggi COi directnya. Hasil uji statistik diperolch nilai p=0,000 (p<0.05)

rnaka dapat disimpulkan ada hubungan yang signilikan antara kategori COi direct

dengan upaya pcncarian pcnnobatnn lain.

4.1.4.4 Gurnharnn Responden Bcrdasarkan Kall~ori l11sl of Ittness Direct t.lan

Klasi!ikasi Penyakit

Gambaran responden berdasarkan kategori Cost of lllress Direct dan kiasifikasi

pcnyukit, dupat dilihat pada tnbcl berikut 'ni:

Tabcl 4. IG
Distribusi Respondcn Berdasarkan !Utej!Ori Coi Direct dan Klasifikasi Penyakit

-K lasi fikasi -
Kategori COi Direct
-
Total Nilai Pdsn
Korelas.
0 Rn.105COO LC:>th dan R~. 10:. 000
btll rl"IJ 49 19 68 0052
( r - 0, 153)
- brapos
72 1,..
57
279%
43 l
1000%
100
57 3"' 43.0% I 100.0%
Totnl 106 ~ 168
G3.1% 36.~ 100.0%
Sumber: Hasil Pengolahan Da1a

Hasil penelitian diketahui bahwa pada kelompok klasifikasi lb bta ncgatit,

sebagian besar (72.1%) mempunyai CO/ direct pada kelompok 0 - Rp. I 05.000,

demikian pula pada kelompok klsifikasi Tb bta positif sebagian besar (57%)

mcrnpunyai CO/ direct pada kclompok 0 Rp.105.000. Hubungan antara klasiflkasi

dengan COi direct menunjukkan hubungan yang lemah (r - 0.153). I lasil uji staiisrik
83

diperoleh p=().052 rnaka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara klasifikasi dcngan COi direct. artinya perbedaan klasifikasi tidak

mcmpcngaruhi tcrhadap pernbiayaan yang ditimbulkan.

4.1.S. Cost <Jf Illness Indirect

Bia ya tidak langsung karcna sakit atau Cost of Illness Indirect (CO! Indirect),

adalah penjumlahan dari komponen-komponen biaya tidak langsung. yaitu:

COi Indirect = biaya transport penderita ke Puskesmas/RS + pendapatan


penderita yang hilaag + biaya transport pengantar -l

pendapatan keluarga yang hilang + Biaya tdk langsung


berobat di ten:pat lain + Biaya tidak langsung penderita
dirawat di RS

l lasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.17. menunjukkan bchwa rata-rata

biaya transport penderita = Rp, 123.196, rata-rata pcndapatan pcnderita yang hilang >

Rp.315. 755, rata-rata biaya transport pengantar = 26.023, pendapatan keluarga yang

hilang = Rp.16.011, Biaya tidak langsung berobai di ternpat lain= Rp.7.419, Biaya

tidak langsung pendcrita dirawat di RS= Rp. 3.422. sedangkan rata-rata CO/ indirect

= Rp. 491.830. Pmporsi dari komponen biaya cidak langsung yang tcrbcsar adalah

pada pendapatan penderita yang hilang. yaitu sebesar 64% dari COi indirect,
84

Tabel 4.17
Distribusi Kornponea Riaya Tidak Langsung

Statis1ik
I Transport
penderita
P<ndaparnn
pcndtnl4 Transport
Pc.ndapaian
kduari;a
Transpen
beroh•• di
II Bia ya
tidal
langsung CO!
kc yang tcmpal pendcrita Indirect
Uel;kripiif yang pcn~rantar
ruskcsnla.s/
hilang hilang lain dirawat di
RS RS
I
\lean
''I) mean

vted.an
1:3196.42
is'Y.
<JOOO<J
31:7SS.95
6~o/.
95000
26023.81
So/.
0
16011.905 741?.6-U?
lo/o
0
~~.
0
3•22.61')
I 010
0
491830.36
IO{>o/o

260000
'>t~ndnrd
Deviation I 1190')().32 63;&97 62 55130 AAS 105429.n 1.1770.502 38973.121 691796.04
.\1inimum I I) 0 0 01 0 0 0
\fttk~imum I i6()000 .1200000 285000 DOOOOO, 90000 500000 4278000
Jumlah 168 161 I 16s I 168 168 168 168
Surnbcr : Has1I pengolahan data

4.1.5.1. Garnbaran Nilai Rata-rata COi Indirea Bcrdasarkan Status Pekcrjuan

Gambaran Nilai Raia-rata COi Indirect Berdasarkan St.atu~ Pekerjaan dapai

dilihat pada tabel 4.18 berikut ini:

Tahel 4.111
Rata-rata COi Tidak Langsung Benlas .. rkau Status Pckcrjaan

No. Status Pckcrjaan 11 (orang) Rata-rata


COi Tidak Langsung
(RD.)

I. Pcgawai Ne17i Sipil 3 38.833


2. Pegawai Swasta/boroh pabrik 91 642.070
3. Wiraswasta 27 591.190
4. I Pcnsiunan I 352.000
s. I lbu Rumah T1111gga 21 )45.24l)
6. Petaui 2 290.500
7. I l.ainnya 23 177.570
Total 168 491.830
Sumbcr : Hasil pengolahan data
85

Berdasarkan status pekcrjaan diketahui bahwa nilai rata-rata COi tidak

langsung yang paling besar a:lalah pada pegawai swasta/buruh pabrik yaitu sebesar

Rp. 642.070,-. dan paling kecil adalah pada Pegawai Negeri Sipil yaitu sebesar Rp.

38.833.-.

4.1.5.2. Gamba ran Responden Berdasarkan Kategori COi indirect dan Gender

Berdasarkan nilai rata-rata CUI Indirect (Rp. 4')1.~30). maka COi Indirect

dibagi menjadi 2 karegori: \i - Rp. 501Hl00 dan > Rp. 500.000. Gambaran responden

berdasarkan kategori COJ indirectclan Gender dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabet 4.19
Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Coi Indirectdan Gender

Kaieeori COi Indirect Total Nilai P dan Korelasi


Gender 0 - Ro. 500.000 ;,. Ro. 500.000
Percmpuan 60 9 69 0.003
47.6% 21.4% 41.1% (r=0,231)
Laki-laki I 66 33 99
52.4% 78.6% 58.94/o
Total 126 42 168
100.0% 100.0% 100.0%
Sumber : Has1I pengolahan data

Pada tabel diatas dapa! diket.ahui bahwa pada kelompok kategori CO! indirect

lebih dari Rp. 500.UOO. sebagian bcsar (78,6%) adalah rcsponden laki-laki. sisanya

sebanyak 21,4% adalah respodcn perernpuan Hubungan antara antara gender dengan

CO/ indirect rnenunjukkan huhungan yang lcrnah ( r = 0,231)_ Hal ini menunjukkan

bahwa CO! indirect pada laki-laki jauh lebih besar dibaodingkan pada perempuan,
86

sccara staustik diketahui terdapai hubungan }'3ng signifikan antara gender dengan

CC•/ indirect, pada tingkdl signiflkan 5%.

4.1.S.3. Gambaran Rcspondcn Bcrdasarkan Katcgori COi indirect dan Katcgori

Pendapatan

Garnbaran responden berdasarkan kategori COi Indirect dan karegori

pendapatan dapa: dilihat pada rabc: 4.20. Dari hasil pcnclitian dikciabui bahwa pnda

setiap ~ck:111pok ka:.:gori pendaparan. sebagian besar rcspondcn :.:!'flla.suk dalarn

kategori CO! lndirect sampai dengan Rp. 501J.{)()0.

Tabcl 4.20
Distribusl Respondcn Bcrdasarkan J.:atcgori Co! Indirect dao Katcgori
Pendaparan
r- r '
Kategor, l'endapotan Kaiceon COi lnJ1rcc1 lo~I Nila1 l'dan
O·RD 500000 > l?n. 500000 Korelasi

< 500 ribu Rupiah 6.~ 17 8/ 0.333


79.3% 20.7% 100.0% ( r = 0,058)
500 ribu • < I juta Rupiah 42 20 62
67.7% 32.3% 100.0%
I juta- < 1.5 juta Rupiah 14 2 16
87.5% 12 5% 100.0%
1,5 juta- < 2 juiu Rupi~~ 3 ; 5
G0.0% 40.0% ·oo.or.
2 juta . -c 2,5 juta Rupiah 2 1 3 I

_J
007% 33.3% 100.0%
Tola I 126 42 168
75.0,. 250% Hl00%
Sumber : Hasil pcngolahan data

I lubungan antara katcgori pendapatan dengan CO/ indirect menunjukkan

hubungan yang lcmah ( r ~ 0.058). hasil uji statistik diperoleh J)"'0,333 rnaka dapat
87

disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kategori pendapatan dengan

COi Indirect.

4.1.S.4. Gambaran Rcspoadcn Berdasarkan Kategori CO/ Indirect don

Klasiflkasi Penyakit

Hasil pcnclltian dikctahui bahwa pada kclompok klasifikasi lb bta nC!!3tif,

schagian bcsar (79.4%) mempunyai COi Indirect pada kclompok 0 - Rp. 500.000.

dcrnikian pula pada kclompok klsilikasi Tb bra posirif scbagian besar (72%)

mcrnpunyai C0! lndirectpada kclompok 0 - Rp. 500.000.

Tatiel .i.21
Ilisrribusi Rcspondcn Bcrdasarkan Katcgori Coi Indirect dan i(J~ililuisi
Penyakit

Kla~ifikasi
- Katcgvri COi lndin..-cl
- Tou.l Nilai I' du11
Korelasi
0 • Ro 500.ro:> '""'hdari Ro 500.000
bta nag 5-: 14 68 0.36'
n4% 206% 1000% ( r " u.084)
btapos 72 2lS 100
72.0% 280% 100.0%
Total 126 42 168
750% 250% 100.0%
Sumbcr : Hasil pengolahan data

Hubungan antara klasifikasi dengan COJ Indirect mcnunjukkan hubungan

yang lemah (r - 0,084). l-lasil uji statistik diperoleh p=0,364 maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara klasifikasi dengan CO! Indirect.
88

artinya perbedaan kiasifikasi tidak rnempengaruhi rerhadap pcmb.ayaau yan~

ditimbulkan,

4.1.6. coa Of Ittness T ()Ill I


Cost of Illness Total adalah penjumlahan dari 0Js1 Of Illness Direct dan Cost

Of Illness Indirect dari setiap respccden. disrribusi frekuensi dari C'OI total dapat

dilihat pada tabcl 4.2i berikut ini:

Ta~l 4.22
Distrfbusi Frekuensi Responden Berdssarkan COi Total

COi Total

Mean 597679 8
Median 367500.0
Standard Deviation 722475.7
Minimum 2000.0
Maximum 441500').0
Total 16S
Surnber : Hasil pengolahan data

Dari Label diataS teriihat bahwa rata-rata COi Total sebesar Rp. 597.679,- .

dengan biaya minimum sebesar Rp. 2000.- dan maksimum scbcsar Rp. 4.4 I 5.000.-.

Berdasarkan status pekerjaan diketahui bahwa rata-rata COi total )'ang paling

besar adalah pada pcgawai swasta/buruh pabrik yaitu scbesar Rp. 758.060,-. dan

paling kccil adalah pada Pegawai Ncgeri Sipil yaitu sebesar Rp. 74.667,-, dapat

dilihat pada tabel 4.23 bcrikut ini:


89

Tabel 4.23
Rata-rata COi Total Berdasarkan Status Pekcrjaan

·-
No. Status Pckcrjaan n (orang) Rata-rata
COi Tola! (Rp.)
I. Pegawai NeGfi Sieil 3 74.667
2. Pegawai Swasta/buruh pubrik 91 758.060
3. Wiraswasta ~7 719.390
4. Peusiunan '' 354.000
5. lbu Rumah TanQ~U 21 252.590
-
6. Petani/nclayan
,,2 382.250
I
7. l.ainnya
Total - ~J
168 I
232.910
5\17.6&0
Sumbcr : Hasi I pcngotaban data

4.2. Estimasi Model Ekouomctrik

Setelah dilakukan pengolahan data primer dengan metodc Ordinary least Square

(OLS) 1111tuk data cross section, dibuat estirnasi dari model COi direct. COJ

indirect, dan CO/total scbagai berikut:

I). Cost OfI/111css Direct Model I


CO! Direct, 0-0+ u, Edu+ u2 D1_GcnJ+ ul D2_Klas+ u. Age+ n5 Knowledge
+a,, Income+ a, D,_kerja,. a. D,_.kerja, + e

2). Cost Of Illness Direct Model '2


CO! Direct, ~ B0+ ~' Elin+ ~2 O, Genii+ 13, Di Klas+ p, Age+ p, D,
Knowledger+ 136 O,_ Knowlcdgci + -p, D, Knowledge, + (l~
n._ Knowledge, + p. Income + p io o, kerja, - I{ 11 n~_kerjaz
~ &

3). Cos/ Of Illness Dirac/ Model 3


COi DireCIJ yo+y,Edu I r2Dl_Gend I riD2_Klas I y,D; Agc+-(i
D, Knowledge I +y6Ui K.llowledge2 + y706 Knowledge) + ~'
o,=Knowledge4 +y.D,-lnc T 'Y10 D, kcrja 1 +-y.,O,._kerja2 ~· €
90

4 ). Cos/ OJ Illn; <s indirect Model I


CO/ lndirec), = !),+ 'l• Edu + lJ? U1 Geod+ 'l• 1)1 Klas+ 'l• Age+ lb Knowledge
+ 114lrt:ome+111 D3 kcrja1, 'la D,_kerja, + c

5). Cos! Oflllnes» Indirect Model 2


COi Indirect, e- /;)+ ~. F.du+ ~ O,_Geol(h /;) Di. Klas+ ::, Age+ ~'
0, Knowledge,+~ O, Knowledge,+ <,: 01 Knowledge, + !;g
D._Knowledge, - ~.Income+ ~100,_kerja,. ~11 D,_kerja1 ~ e

6). Co.1·1 (~f I/In<'~ Indirect Model 3


COJ /,ttlir.'<.·t, - llo 1 p1 Edu• µ1 01 Gend• µ~ D1_Klas+ ft; 1)3 Age+ ~'' O,
Knowledge,+ 14 D!_Knowledg~, + ,.., D. Knowledge, + µ,
0, Knowlejg<:, .,. l'9 0._lnc + µ;0 D,_kcrja1• µ11 01o_kcrj~i+ c

7). Cost Of Illness Tomi Model I


COi TotaJ1 ~ 'l'o+ '1'1 Edu + 'r1 O,_Gend+ '!', ~Klas+ 'I', Age+ 'I',
Kno••ledge + '1'6 Income+ o/. D3_kcrja,. 'I', O,_kerja2+ c

8). Cost Of Illness Total Modei 2


• Clo+ !l, tdu+ !li Do Gend+ n, 0: Klas+ Q. Age+ fl;
O, Knowledee1+ !>.. n, i<nnwlcdee1 + -n, n, Knowledge, +
n; O,_Knowlcdgc. + °'1Jncomc + O,ol),_kerja1 , il11
Da...kerja11 &

9). Cost ()}'IllnessTotal Model 3


COi Total, = ;.. + ).1 Edu+ )., 01 Geod+ i., O, Klas+ lo.. D, Age+ A, D,
Knowledi;e1i ~ D, Knowledge,+ ).7 06 Knowledge, + ~
D7_Krxm1~ + i.. D, lnc-i 1.11 09 kerja,-.i.11 D,, kerja2+ r.

Hasil estirnasi dari model tersebut diatas, dapat dilihat pada tabel 4.24 bcrikut ini :
I
-
'
,,..; 5',. ....~ ,,,;;;
-6 ...-"' 0......., ~~,,
.., ,.•• ,._.... ;:;.......
•• ..
M
0 -
- -"'
.; ,.
N <•!
..-..
-c


0-

.. -'- "'- t
-s-
~.
~ .... "'
~ e- M
N
o,
0
... "'"'
-c q
....v, ,.
- - -0-
I_,_
., N
"' ~
!:!. s:. - e 1(
(:'

<.;
-"
n
- .. - ... .
-" -a.,;- "'-- <> ....•,. :; .-•
'c;

-e
n
>
E ;:;
" t
1!c ;;
!~ .... ..
"'
~-- ..."'... ,. .... ..."'... .......
..;

"'"' "!~ "'


..
~ "' ...
-;- "'
e-, N
0
-o "' :! ~
-c
,..: :!
"'
o-
-e-
...'1-~ '" "''I'"'
,,; ••
-
!"'!
ee
"' "e-
<>
0
••':• "'
e-
v-

-
e
~
M
!:' ~ ! "
-.:.
c" -
I
- - .. - ... - ....-
...-"' ..... i ..., ::i c- ............. ·~ ....
...,. ~ "' •.... -o ... 0•
..- ..
0
-e .,. ~ N

- ,.:
... ... - "'
;;; 2
v•
...
~ ;:i
" :.::
s ...... -~ -.
""'
. ~ 0"
0
.,
';?
'
..
<!
!::: 0
N

.___..
~ -
...~ -~ i "' -• ."' ......
N
~

s
.:..

<! :0
-
~;

"!
•..••
-'.:! ..e.
,.: • ;; •
... - ...-..
..;
.... ~ ....
-r ::& ;i;
.... ..,
0 0
"'2 8
..
:i! >
~
- "'!
-;-
- N
-e
~

. .,~ -::!..
~ - -r
·:·
..-
'
!! ~
..,
$ <! ;;
c i ::; .. N ..
•• ~
0 ~
""
0

""
...
...... ...
;.;
........ "l"" .., ~ ~.....
"'
•v,
-,

~ ·~ ·-
,,.~
'"'~
.,; i.... "'
,.:
!::: sC!
ii
= p ..._ - ....... ...- .,,
- ':' .:.. 0
'::! "!' ~ -;- '?
;:;.
':· ~

..-... .."'l1l s "" ,.,-. ..i


"'
~ "! $ 0
..,'"'"' .:: ~-~ -g:•
- :-
..;
.. - '"' - "' !.
:!
~ ~
it
'C
,.;
~
g "'
..-
"' ~ "'2 ~
"'! ~ "-:
·-·
...... -...•·, "" -~..."'.., ....·~ -~. :;;
'

,., :; ..."' - ,. -
.
"<; '• ;; S!
"')
5:
;;;
...#."" ~
....
."":, .'".
::;

::< N
;Q 8 "':;, 0• I
..
y
.,
0
z '.:! ~
-
"I
-..
.... - :+ e
••
"".
s: e ... -
-
·~;;i: t
•. .....
<O v. : - ~-
:!: -- ;;; ... .....,.
••
-~ ~
"
'5 ~ "'
,."' :;;;
"!

~
"' 10
"· "'. ... <>
~ ~
"'E "' "!.... ..,,"'
... i

- .. ~ ...
''!
:d ~
.. -~... ...... ~. g
2
l8 :;;
I s
,.. "':d
.0
".' .:. ::
E ~
v
0
" "'
... -
~ ~ "'
~·g ~-.- ~ $....~ ;;;- ::!$ i ...•• ;:-

'° .,,"' :; - ·"'-
: <:r ~

- ?; ~- .. ~
~ ~ "'"'
·~ - g ~
,. g"!. I~
N
...,_
v.

::c" "'... "'!


-
0
"T
.... '° "!
-
0 N
':> ~
"'
"!

c0
"'c~" ·~n
.,, >
"
-.;

• ]
..
, <·t-.:;
"'
~
-= j }$
~
..:;
~
E
..<
~
.
..,."4 g £ s
I ;_; 1=< I ~
~
--
,,

I
,! ••

I -"'"
·~"
'" '°,~·..
·-
N

~
•• ..,
0

·-
0-.
~
,.
,_;

'!
''· ~
<> , ....
,,, ee
~ ""'!
"';) ..!..

I "'
:6 ~
z- ~
&;

1-.
·I~·;;
"'
-
"
93

4.3. Pcngujian M()dcl

4.3.1. Uji Statistik

Uji staristik dilakukan untuk menguji hipotesis awal varinbel-variabel

penelitian yang sudah digunakan, Uji statistik akan membuktikan faktor

keberpengaruhan dari variabel-variabel tersebut.

4.3.1.1. Uji Statistik-t

Uji : digunakan untuk menentukan signifikan atau tidak siguifikan suatu

variabel bebas secara individual dalam mcmpcngaruhi variabel terikat. Untuk

itu dibuat hipotesis sebagai berikut:

Ho: et;" 0

HI :c:t;;!O

Apabila t hitung <: t label, maks HO tidak ditolak. Hasil rcgresi sudah

menampilkan t hitung atau I statistik, nilai ini dibandingkan dengan t rebel

dimana di= n-k-I (k= variabel bebas, n= jumlah observasi). Dalam pcnelitian

ini akan dibandingkan :l buah model dari model Cost Of illness Direct, J bush

model dari Cost Of Illness Indirect, dan model Cost Of Illness Tot3L Hasil

pengujian dapat dilihat pada tabel 4.25 berikut ini:

\
94

l'abel 4.25
Hasil Pcngujian t-statistik

Indcpcndcm
Dependent \1nri11bcl :
CO/ Oirw II Dependent \•Jriabct :
C:Ol /11dirc<1
Dependent variabc1 :
(;()/Tomi
V:triobd f\·1odc-l Mo,dcl MoJcl
I 2 3 I 2 ·' 1 2 3
f:'du
1;1~1111\l.;un til!Snifikan 11gn11"1t..un :ida\.: 1iJnk ti,lak lh.1:tJ. 1i,bk 1iJ~1'\
:Hj-!nlflkan l'iin1flk11n ,1g11ir11..an .,1p.nifi\.:Jn :s1en11iki;n s1unillki111
11:idu u (':l\'.!P I! IKldt'(I•
:>'}f $% ~~·.
,')(j,•11:1 :1tl11I.. 1id-ak udak it.iQniflk.nn 5i;nif1knn llig,\1lik611 ~isniliknn :;1gni(i\.:zn s1p1lil1k11n
'il;jlliti~Jll :;19n1hk;11: !I en1f1kU1• ruJu u ('ll~tJJ (I ;s prid~ll r.11J11.u - txnl:l<1 • ro:\d:l o •
I :So/o '% ~\It{. 5% )% 5u,~
/)Kl~•
I 11'1.~k
s111n11'1lr.r.n
ti~[1k
i:11>111riL~m
li~11.k
~lfindikan
11d~l.i
si11nifikan
Hdnk
i:i.:n!lil..11n
Ii®~
:iiicniliku.n
0J;-1k
~1t.111fikan
tidu.k
••, .. ni1iklln
1idok
si1.111i1Hran
1nl:1I.. 1idol; 1iJ;,k ti~.1k 1uJ,11\ tidal:
111:~·
-
i'>AR.:
iljl.••;l)J..(u1 s1,unifik,,n
11d:tll
~i&llili\3(1 :\1~11'f1~1111
1iJ~k
tils,nifH:11n SlfY'ufikan
tidnk
I 'i!~•••til.!ln tiij$11•lil..:111 i:1e111fika1'
;\111JWl(!<l;;e sramflkan S1~111fikat1 ~lr,;n11i\;;.n
11JJau ~I-> 11.1.dll u 1>:.Jau ·
10'~ :-•it.
uduk ud:tk :si~n11ikan :;12n1llk:1n )1tt.nilikcn i:ign1flkn1l
1..>J.',.uwh·d1:1.~. :.i;.untiLan Sl\;rnlil..an
pad:;.u r:•dl} n • ;llilduu roooo •
,S't~ 5'~~ 5~.. ~%
fJK•lfrflt'JIJ;I!; Slf,l\llik3n s1wuf1l..u.11 udak lrd:.ik 1id:1k 1ld:ik
:ii~n1f1~:1n <1~111r11.:11r. :>1!!,n11ik:in s1.,-iif1k1tn
rada<• - ix~~ll •J.-
,'l'V. ~I}
..

IJK.•1(11~·1...~:JJ "'l>"'r1k11n signifik!ul t1J:ik sJirni!ikan ~•Y31fikin s1g111hk1.1n


I pi•tlllo- r:ada IJ. • 11it:11ifik11n p:idi.;.u• ,x:.d:iu • l}od1.1v.-
.'i"/.1 c;o/,, 1nv., 5'l{. .>"Iii

I
t.it',flifil:.-n ::i,gn1llkt111 :1*11if1k~u .:lt!,'in•fik:in .s•P,ntt'tk.:n s:l-J'ulil..an
l)K11t>11l<'dx\•,
radau = l'<ldll Q = p~Ja u = pada 11 = in.da (). • padau
Y~·~ 5% 5o/... 50.:.,. 5'% 5%
1'11,·vn;.• t.Ja11 tdal ' ttnak 11<l:1k od"k -
S :.:rn:11::.:11: su:on:th:an iti:nulikln :(;11•.f11•il..:111 sir.n1IH:;ii:i.
r>l1!(' {11t;.1k oJak ll(fok 11d.t1k
s;g111hk,.m r.i~nifik11n "11!n1f1kim
~1e.111lH:an
1iJ;:ik 1i,l.1k o,tn'k ~•8n1r1k11n :ncn1f1kil" s1gn11ikan !ii~11ifi)o1r1 /l•~nifikr.n iiit;niliki.ni
l)k~qa
, !l:~111f1t.an !:1~11 li~lln i:i,..nil\.l:1u1
~~J..\U- p.1/Ja u-' padt u - p:id:io = pcda « =- pM:)o=

I .5'Yo 5~~ 5~:. :)o/., S% 5'%


01..~·r:1l12 11.1:1'..: lld:il: li,foi.: uclak 1i<l~1\; :1dal< tldlk ud:tl.. udal:-
I $1f',l'lil1k~'.'!_ ~•$•.11 li~;.:11 s1~ilika11 si1?11i(ik..1n susunken suin1fikan ~fiki.n -~-!&n11H:J!l1 I ~wnitik..a'
95

4.3.1.2. Uji Statistik-f

Uji f dilakukan untuk mcncnrukan signifikan atau tidak signifikan

suatu variabel bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel

tcrikat. Hipotcsis yang dibuat adalah :

Ho:u,-0

HI : Paling iidak ada salah saru nilai u. ¥ 0

Apabila I' hilling< F tabel, rnaka HO tidak ditolak, artinya variasi dari model

regresi tidak berhasil menerangkan variabel bebasnya. Dimana df1=k, dh~n-

k-1 (k= variabel bebas, n= jumlah observasi). Oalam penelitian ini akan

dibandingkan 3 buah model dari Model Cos! Of Illness Direct, 3 buah model

dari Cost (~(Illness Indirect, dan Model Cost ()f Illness Total, seperti pada

tabel 4.26 berikut ini :


'
Tal>el 4.26
Hasil Pengujiau f-slalistik

Di:pendent vanabel . Depcn.:fcot var.abel : Dependent .,·a..oizbel:


<:<).' /Jirer:J COi .'nt/Jrt!i:I COll'owJ
Mndcl ~1odcl Mudd
I 2 J I 2 3 I 2 3

f·h1ung 5.l24S 14 3 ?490<)'J: 3.!lSbj'/! 2.6105:56 l ·~59919 2.72793C< l.141551 2.8•1579 l.023947
-
F·"bcl 1.991061 1.S50J&' I $51><&5 J.997061 1.85048; J.850485 1.997C(>I 1.850485 1.85048;
tu=So/01
f·l3bd
1.·109162 J.61ZJ&S l.612J~ U0916Z I 612)48 i.612348 J.709162 1.612348 C.612348
~u- 10~)
S1g1frfil;i., s:g:•1fikan S1.gn1f.;:an Sig.siifi~an Sig."l1lilar1 s~sn1Jikan Sign:fHon Sig.n1tlkan S1;nl:f:ka
~ao• p.olofa a= pada 0: .. eada (L = pada c e rede e= padaa= padan= n p"sdau
51}•0 s~.;., 5% )o/o 511/o S'lo 5% 5% =)%
Kcs.1mpt1fan
(F.fl1run~ ~F-t111i1ng (F·hfrung tf-hitung ('F.huung (F·h1tung (F-h1tung (F·hmmg (F-h;lUng
">F- :> f: - !•F- >f >F- >F- >F- >F- > F-
wbtl) 1>l>cl) UJbel) mbcl) !libel)
I label) 141.bel} wbel) label)

·,
96

Dari hasil regresi dikeiahui bahwa pada seluruh model yang digunakan

dihas.Ikan F;...,,g > F ""''· Hr ditolak yang berarti semua variabel bebas secara

bersama-sama berpengaruh rerhadap variabel terikat, yaitu ( ·01 direct. cor


indirect. dan CO/ Total.

4.3.1.3. Ujj Koeflsien Determinasi (R1)


Hasil u_ii model dengan menggunakan koelisien dererminasi (Rz) diperoleh

nilei koetisien deterrninasi (R?'j pada masing-masing model.' aitu:

r pada COJ direct: coi direct model I = 0 204985. coi direa model 2 =

0.209084. dan coi direct model J = 0.201841.

r pada CO/ indirect: coi indirect model I = 0.116099, coi indirect model

2 = 0.147819, ciao coi i11directmodel 3 = C.161323.

:> pada COi total « 0.161943,

Hasil dari semua model diatas tida!: besar tetapi mcngingat bahwa uji

ini dilakukan untuk data primer yang bersifat tersebar dan individual, maka

nilai koefisien determinasi (R2) yang tidak cukup besar tidak terlalu

dipermasalahkan.

4.3-2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Hcteroskedastisitas

Pcngujian gejala heteroskedastisitas mcoggunakan rnetode White Test. dapat

dilihat pada tabcl 427 berikur ini :


97

Tabet 4.27
J:lasil Uji Ileteroskcdasnsitas

V¢r.cndcnt variabcl : Dep.inl!<~nl \·-'rfobd; 1).;pc11•kn1 v;irlabGI •


CO/ Direa COi bul1r1.•cr CO/To:al
t\.1"1Clcl r..·1l\t1el Mede.
I 2 l I J 2 .
K~u:ir: 0 0(,Y,,c,~ oun685 0.05%97 0 0:9701
'
0 (J;')111 I I 0.0$"334 (1032S2U
'
Oi'l6JJ23 o.01a6JO
l.!
hnun~nv~
I J 0317~ 12.2 I l.J5 10.0.:!';05 4%97$0 99337(17 IJ.113212 s •16)415 l•).638:!3 r.i.1111r

15-507:: l9.6751 19.6i~I 15 5073 l<.6751 19(;7$1 155073 n67SI 19f.7:SI


'I.; 1:1tc1
;lo.=5o/.>)
ldf- 8) (:If= 11) \df= II) {di =8) \df= 11) (dr I.) (dr=~> rcr= 111 (df=ll)

7.! hilung ih1tung i hi111114 x! hjtung ihi•.ung "I,~ h1lw-1~ < ihrl:un~ itu:u1\~ ;(hl~'Jng
. :. x~ 1~,t..~t <zi•atx·I <;(c:!bd. <x; i.:1hcl < i tabcl, t~h(ll, ..::;l·1;1l-::I ~x' t.:11>.!1 <; x" t'I~
Ki:.inp11l11n
bebas bi."tus bcbas bebas 0(1):15 bebas bebas ectos bcbas
hcu:roske lltl<.,.OSkt hcl.:rnskc h~tccosli:c heteroske he:cr~"ko.:1 hc1eto1>kc- h~-tcroske hi:tcroskt
castisias OOs1,sit.1s dasusiurs daslislt.a.\ d:l.SU)i!l.;s £tiS1la~ d:1s11:;uas d~SiiSlla> J.;stisilas

Pengujian gejala hereroskedastisitas mengguuakan metode lrhi1e Te.,·1 yaitu

dcngan rnembandingkan nilai obs*R-square dari pcngujian dcngan nilai Chi-

squnr·c dari tabcl. Jika nilai obs*R-square dari pcngujian > Chi-square dari

label. maka model dianggap merupunyai rnusalah heteroskcdastisiras. Hasil

dari pengujian ini dapat dilihat pada lampiran. Dalam penelitian ini akan

dibandingkan 3 buah model dari masing-masing Model Cos/ Oiltiness Direct

dan Cost Oftilness Indirectserta Cost Of Illness Total.

lJ. Uji Mullikolinicr

M.ultikolinicr atau hubungan aruar variahel bebas dapat didcreksi dengan

mclihat apakah nilai R-square tinggi, namun tidak ada atau sedikit variabel

bebas yang signifikan dcngan uji t. Juga dapat didcteksi dengan


98

rnenggunakan matrix korclasi, jika antar variabel indcpcndcn > 0.8. rnaka

terdapat masalah mulrikolinicritas. Sclain itu ada ukuran lain yaitu jika VI I

> I 0. rnaka tcrdapat masalah mulukolinicr, Bcrikui ini hasil uji

rnultikolinicritas dari 3 huah model CO/ Direct. CO/ Indirect, dan ('()/

Toca I

I). Model 1 Coi Direct, Coi indirect dun CO/ Totnl

I lnsil uji multikolinicr antara variebcl bebas pada model I, dapat dilihat

puda label 4.28. Dari hasll uji multikolinier mcnunjukkan bahwa nilai

Variance lrflotio» Factor (V!Fi pada semua dimensi bcrada di bawah

nilai 10. aninya pada model ini tidak rr.1:i11di multikolinieritas. maka

model ini rnasih bisa dipcrgunakan.

Tabcl 4.28
Uji Multikoliuieritas anlara variabel Bebas pada Model 1
COi Direct, COi Indirect dan COi Tot~l

I >hneo~i
-
1~..s4~.J1(e I • Rsquarc VII K<:sin1pulun

I 0 516i25 0.4NJX75 i.066(..194 1 llJ.. <ttht l\'lululolink·r


2 U.).IOJ73 0.18~627 l.2664£il7 l'dl.. adit rv1 ultikulinlcr
3 0.046966 0.9530,1~ I .Q.1~2805 I'dk Ada rv1 uhill1li11i\.'1
•I <I. I 5'1981 0.84(:(11'1 I. I '1044')3 Tdk j!d• M ultikolinicr
5 O. I l'J:44 0.87(:856 1. I 4829S5 Ttlk al.1;1 M nhikulinicr
<• 0.,8H'l6X n.~l l(J>l 1.6365755 Tdk ~ilaf\1 ultilol!1iil.'.I'
7 0.67822G O.J~filI:!__ J. I 07771 J Tdk adu Muhikolinlcr
8 0.(1l3i34 \).]561<66 1.SOJ.1722 Tdk nd:t Muhiknllnlcr
99

2). Model 2 c« Direct, Coi Indirect dan CO/ Total


Hasil 1~ji ruultikolinier amara variabcl bebas pada model 2 dikctahui bahwa

nilai Vm iance Irfiation Fae/or (VIF) pada sernua dimcnsi bcrada di bawah

nilai I 0. artinya pada model ini tidak terjadi rnultikolinieritas, maka model

ini rnasih bisa dipergunakan, hasil uji rnultikolinier dapat dilihat pada tabel

4.:l9 berikut ini:

Tabel 4.28
Uji Mullikolinieritas antara variabel Bebas pada Model 2
CO! Direct, CO/ Indirect dan CO/Total

::>imcnsi R·>qUJTC I ~ Rsquarc \/IF Kcsimpulan

2
3
I . (}.52I077
0.227:51
0 057q4)
0A78923
(J.772349
0.947.058
--
2.0S801SJ
1.2939138
l.061505R
I
'fdk a:la Mulli~olioirc
l'<l"' ada Multikolinier
Tdk a.-f,. ~1ulrikolinier
4 0.17948 0.82052 1.2187393 Tdk ada Muhikolinier
-
5 O.~n201 0 577799 I 7307057 Tdk ada Multikclinicr
6 0.421S577 ll.571U3 1.7500171 Td}; ada Muhikolinicr
7 0.3~'7088 0.602912 J.6586168 Tdk ada Mul1>kolinier
8 0265369 0.734631 l.36112)f· Tdt ada Muhikolinier
9 0.4 !2388 0.587612 1./0 I 80J2 Tdk QdaMultikolini1..T
I 10 o.684606 0.315394 3. 1~06;?]!_ __ T([k sda Mu!tikalinier
II 0.653621 0.316379 2.RR70 I I Tdk 00a Muhikolinicr
Sumber : Pengolahan Vara

3). Model 3 Coi Direct,Cni Indirect dan CO/Total

Hasil uji multikolinier antara variabel bebas pada model 3 diketahui bahwa

nilai Variance Inflation Factor (VIF)pada semua dimensi berada di bawah

nilai JO, artinya pada model ini tidak terjadi multikolinicritas, rnaka model

ini masih bisa dipergunakan. hasil uji multikolinicr dapat dilihat pada label

4.30 dibawah ini:


100

Tabcl 4.30
Uji Multikolinicritasaurara variabel Bcbas pada Model 3
COi Direct, CO! Indirect dan COi T01·:11

f>knt:usi R~squarc I • Rsqusre VU' Ke~lnl1)11lan


I
I U.4202JX 0.57??62 1.724846 Tdk n~la l\'lultikolinkr
2 Q ].)9•;?8 0.7G-0022 1)15751 Tdk uda Mul1ik11linkr
3 0 0~0~12 o.?5!1488 l.0·1222) 'l"dl.. ada ti.1ul1il..oli11ii.:r
,I 0096171 0,90382')
__ > v ·119238 0.580762
1.106404
l.7?1876
Tdk !idJ\ t\~11l1iknlinicr
I'~~ a.Ill Mulllkolink1
-
6 0 430056 0.~(IQC)H I 7S4l58 Tdk :ulu Muhikolinicr
7 ().)~4747 0.605253 l.(>522()2 Tdk uda Mul11kohn1cr

- 8
9
0 2!:~.1M
0 >34882
0.710636
0.6())118
l.368671
1.503493
Tdk oda M·uhikolin1cr
Tdk uda Mulllknlinicr
I() () 68:1298 0.315702 ~.167l1~
II v (>)6)65 u.,1.43435 z» 117S9
ld~ nda Muhikolinicr
Id~ nd:i Muhikolinicr
-
Sumhcr : Pcnentnhnn nnra

4.4. Pembahasan

4.4.1. Masil F:stirnasi Pcrsamaan Mod4•I CO!il 1if Illness Direct

4.4.1.1. Cost Of Itlnes« Direct Model 1

Dari hasil regrcsi padu tubcl 4.24 dipcrolch hasil yw1g disubstitusi kc dalarn

model scbagai bcrikut :

COJ Direct, = 5ci205A9 + 8480.333 Edu+ 20644.4 01 Gcnd+ 2965.18


(2.()61:-" I I l.267hi(1) (0, I 6 I 7.26i

01 Klus+ 2() 1.(,()94 Age - 37758.04 Knowledge + 0.038577


- (I) ?.~?.72i) (·6.24M") ( l.26~Yl6)

Income - 13299.8 l>skcrja, 18659.3 D,kerja,+ i:


( 0:17519) {·Q.71262)
F~ ;.124514
IOI

Hasil p<!ngu11an koefisien secara parsial dengan uji l rnenunjukkan bahwa

tactor-faktor yang mcmpengaruhi cos: of illness direct adalah tingkat pcndidikan

(F.di;) dan pcngctahuan penderita tentang TB (K11owletlge).

Berdasarkan hasil csrima« model I CO/ direct dipernleh koefisien konstan

(intercept; positif scbesar 56205.49. berarti jika tidak ada pengaruh dari sernua

variabcl bcbas ~dttu: Tingkat pendidikan (Edu). dummy gender {D1Gend), J11111my

klasifikasi pcnynkit (t>:Klas). Umur (Age), pengetahuan iKnowledge). pendapatan

(Income), tl11111111y pckerjaan fonnal (L>1ke1Ja1~dummy pckcrjaan infonnal (t>.ke1Ja2).

maka sctiap rcsponden yang diamati tetap harus mengeluarkan COi direct scbesar Rp.

56.205 untuk mcnjalani pcngobatan sampai dcngan sclcsai. Dcngan dcmikian hal ini

menunjukkan bahwa keschatan kcluarga adalah bagian dari konsumsi keluarga yang

penting untuk diperhatikan. karcna dapat mcngurangi anggaran rumah tangga

walaupun tidak dioengaruhi olch faktor-faktor yang lainnya.

I lasil estirnasi pada variabel tingkat pendidikan berpengaruh positif dan

signitikan terhadap COi direct dcngan koefisien estimasi sebesar 8480.333. Angka

tersebui membcrikan ani bahwa seiiap terjadi pcniogkatan sckolah sclama I tahun

pada responden maka COi direct akan naik sebesar Rp. 8.480,-. Salah satunya

disebabkan karcna dengan bertamhahnya tingkar pendidikan. maka responden lebib

hanyak tahu tcmang tuberkulosis (dalam tabcl 4.7). karena pcndidikan mcrupakan

suatu proses belajar yang dapat menambah peogetahuan seseorang, sebab dengan

belajar terjadi pcrubahan dari tidak tehu mcnjadi W1U. Pcngctahuan inilah yang akan
102

rncmpengaruhi terhadap perilakc scseorang, Pengetahuan tcntang kcschatan akan

berpengaruh kcpada perilaku scseorang dalam mencapai kcschataunya }<111£ optimal.

Variabel gender cidak mcmiliki hubongan yang signifikan dengan CO/ direct.

artinya antara laki-laki dan perempuan tidak bcrbcda dalam pcngcluaran biaya

langsung pengobatan seperti dijelaskan dalam tabcl -t 13. hal ini discbabkan karcna

biaya langsuug pengobatan lebih dipcngaruhi ok.h tingkat kcparahan penyakitnya dan

upaya pcncarian pengobatan ke tempat lainnya. Dcngan semakin banyaknya

rcsponden mcncari pcngoharan e tempai lain, maka semakin besar hiaya yang

dikeluarkan unruk pcngobatan. artinya akan semakin besar biaya langsung yang

diakibatkannya, seperti yang dijelaskan dalam iabcl 4.15, dimana dikctahui tcrdapat

hubungan yang sig~ifikan antara karcgori CO! direct dengan upaya pcncarian

pengobatan lain.

Variabcl klasifikasi penyakit secara statisiik tidak mcmpunyai hubungan yang

signifikan dcngan col direct, hal ini menunjukkan bahwa pcrbedaan klasifikasi antara

penderita tb bta positif dan negatif tidak berbeda dalam pengeluaran biaya nya (tabel

4.16), karcna pelayanan dan fasilitas yang diberikan puskesmas dan RS terhadap

pcnderita tuberkutosis tidak berbeda, meskipun klasifikasinya berbcda, pcrbcdaan

dalam pengeluaran biaya dapat tcrjadi apahila penderita berobai pada pelayanan

kesehatan lainnya (tabel 4.15). basil ini tidak sejalan dengan penelitian Nganda

(2003) yang mcnyatakan hiaya pengobaian tuberkulosis bu positif lebih besar

dibandingkan dengan tuberkulosis bta negatif


103

Hasil estimasi pada variabel umur dikctahui tidak tcrdapat hubungan yang

signifikan antara umur dcngan CO,' direct, hal ini mcmbuktikan bahwa pcrbcdaan

umur tidak rnernpcngaruhi perbcdaan COJ direc! karena dalam penelitian ini yang

ditcliti hanya rcspondcn yang bcrusia produktif saia. Hasil penelitian ini sesuai

dcngan pcncluian lwan Priyatna (2005), yang menyatakan tidak ada hubungan yang

berrnakna antara umur dcngan kerugian ckonomi karena penyakit kusta.

Hasil penclitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tknowledfl:e)

berpengaruh ncgatif secara signifikan tcrhadap CO! direct dengan nilai kocfisicn

sebesar -37758.04. Angka ini menunjukxan arti bahwa dengan meningkatnya I poin

pengerahuan responden mengenai tuberkulosis, maka COi direct akan berkurang

sebanyak 37.758 atau Rp. 37.758,-. Hal ini bertolak belakang dengan variabel tingkat

pendidikan yang berpengaruh positif dengan COi, ini disebabkan ksrena pada

variabcl pengetahuan, lebih difokuskan kepada pengerahuan mengenai penyakit

tuocrkulosis dun bagairnana cara memastikan penyakit rersebut dengan tepat.

sehingga responden yang sudah rnengetahui, tidak akan mencari pengobaian dengan

berpindah-pindah ternpat pelayanan kesehatan dan melakukan pemeriksaan

diagnostik yang tidak perlu, yang dapat rucnyebabkan tingginya COi langsung.

Vanabel pendapatan (income) tidak memiliki hubungan yang signifikan

dengan CUJ direct. Hal ini rnenggarnbarkan hubungan antara keinginan sehat dan

permintaan akan pclayanan kesehatan sangat komplcks, pcnycbab utamanya adalah

karena persoalan kesenjangan informasi, adanya keinginan sehat menjadi konsumsi

perawatan kesehatan mclibatkan berbagai informasi (Prijono, 1994), yaitu aspck yang
104

rnenyengkut status kesehatannya saar ini, informasi teatang status kcschatan yang

mernbaik. informasi tentang macam perawatan yang tersedia, dao informasi teruang

etektititas pelayanan terscbut. lnlormasi mi yang kemudian akan rnempengaruhi

masyarakat melakukan pennintaan dan penggunaan (utilisasi) pelayanan kesehaian

(Arrow, 1963 dalam Prijono), Olch karena itu dalam penelitian ini terlihat bahwa

scscorang deugan pendapatan yang lebib tinggi, tidak lantas mernpunyai kemauan

unruk membayar lcbih banyak untuk memperoleh kesehatannya jika orang rersebui

mernperolch informasi yang cukup. sesuai dengan hasil oenelitian ini dikctahui

bahwa sebagian besar responden yang mcncari pengobatan kc ternpat lainr.ya ada!ah

responden }Ung mempunyai pendapatan kurang dari 500.000 (tabel 4.10) dan dengan

bertambahnya pendapatan. maka rcsponden lebih banyak tahu tentang tubcrkulosis

(tabel 1.8). Respcnden yang !ebih banyak tahu remang tuberkulosis sebagian besar

tidak mencari pengobatan ke tampat lainnya (tabcl 4.11).

Hasil estimasi variabel pekerjaan formal dan variabel pekerjaan tidak formal,

keduanya tidak memiliki hubungan yang signiflkan dengan CO! direct, karena yang

diukur dalam komponen biaya langsung adalah biaya yang digunakan untuk

obarbahan medis, konsultasi, laboratorium/rontgcn, dan tindakan, apabila responden

berobat di puskesrnas atau RS, udak dikenakan biaya atas komponen biaya tersebut

diatas. tanpa melihat status pekerjaan. Hasil penelitian ini scjalan dcngan penelitian

lwan Priyatna (2005) yang menyatakan tidak ada hubungan yang berrnakna antara

status pekerjaan dengan kerugian ekonomi yang ditimbulkan karcna pcnyakit kusta.
105

4.4.1.2. Cost Of Illness Direct Model 2

Dari hasil rcgrcsi pada tabcl 4.24 diperoleh hasil yang disubstitusi kc datam

model sebagai berikut :

COi Direct, 48031.56 + 8667.187 Edu+ 22406.16 D,Gcnd + 4545.637 D2 Klas


(2.0.!089.. , 11.37)308) IJ.138090)

+ 290.8811 Age - 36760.8 D,Knowltdge, - 72236. I


(0.344:153) (·1.>Gl54St

O,Knowledge,-102156 O,Knowlcdge, -172442 D,Knowlcdgc,


1·2.34221") (-1,16921"1 (·b.29'49")

+ 0.031427 Income -12169.6 D7kerja1 -19149.2 D,kcrja1


<1.250047) (-0441105) (-0.73~401>)

1~1• 0.269084 1'• 3.749069

Hasil pcngujian kocfisicn secara parsial dcngan uji t mcnunjukkan bahwa

faktor-Iaktor yang mcmpcngaruhi cost of illness direct fT'Odcl 2 adalah tlngka:

pcndldikan (£011). tahu 2 dari 4 pengetahuan TR (f)JKnow/pdgPi}, rahu 1 dari 4

pengetahuun TB (D6KnowledgeJ). tahu semua dari 4 pengeiahuan TB

Berdasarkan hasil cstimasi model 2 COi direct diperoleh koefisien konstan

(intercepl) positif sebesar 48031.56. bctani jika tidak ada pcngaruh dari scmua

variabel bebas yaitu: Tingkat pendidikan (Edu), dummy gender (D1Gcnd). dummy

klasifikasi penyakit (D2Klas), Umur (Age), taho I dari 4 pengetahuan lb

(D3Knowlcdgc1). tahu 2 dari 4 pcngctahuan rb (D,Knowledgei), tahu 3 dari 4

pengetahuan lb ( l)0Knowlcdgc3), tahu semua dari 4 pengctahuan tb (D,,Knowledge.1.

pcndapatan (Income). dummy pekerjaan furmal (Dskerja11. dummy pekerjaan infonnal


106

(D,kerja~). maka setiap responden yang diamati tctap harus rncngcluarkan CO! direct

sebesar Rp. 48.03 I untuk menjalani pengobatan sampai dcngan selesai.

I lasil cstirnasi pada variabel tingkat pendidikan berpengaruh posiiif dan

signifikan 1crhadap COJ direct dengan koefisien estimasi sebesar 8667.187 Angka

tcrscbut mcmbcrikan arti bahwa sctiap tcrjadi pcningkatan sckolah selarna I tahun

pada responder. rnaka COJ direct akan naik sebesar Rf1. 8.667.-. I lasil ini rnemperkuat

apa yang dikcmukakan olch Ascobat Gani (2002. da'am Amelia Hayati. 2008). dalarn

penclitiannya rnengcnai biaya kesehatan masyarakat. yaiiu bahwa jika masyarakat

lebih pandai maka perawatan kesehatan lebih diprioritaskan, yang pada akhirnya akan

menlngkatkun biaya kcschatun kcluarga.

Hasil estimasi variabel dummyknow/edge1 mernperllhatkan bahwa tidak

t~rda0<1L hubungan yang signifikao dengan variabel COJ direct. berbeda dengan hasil

estimasi variabcl dummylmowledge2• dummylmowlcdge3• dan dummylo1owledge4 yang

rncmpcrlihatkan adanya hubungan negatif yang signifikan deogan coi direct. dcngan

koefisien esrirnasi sebesar - 72236. - 102156. - I 72442. aninya artinya apabila

respondcn mcngerahui 2 dan 4 pengetahuan Lb. 3 dari 4 pengetahuan tb, sernua dari 4

pengetahuan tb, maka COJ direct akan berkurang sebesar Rp. 72.236. Rp. 102.156,

Rp. 172.422. I lal ini disebabkan karcna bila respondcn scmakin tahu mengenai

pcnyakiinya. maim responden akao langsung mencari tcmpat pengobatan yang tepat

dan cara mendiagosa yang 1epa1, sehingga biaya dapat ditckan. I lal ini dapat dilihat

dari hasil analisa pada tabel 4.11. yaitu dcngan mengetahui lebih banyak pengetahuan

tentang tb, maka persentasi rcsponden yang tidak rnelakukan upaya pcncarian
107

pengobatan ke berbagai tcmpat semakin besar, begitu pula sebaliknya dengan

scmakin sedikitnyu pcngctahuan tcntang th, maka perscntase responden yang

mclakukan upaya pcncarian pengobatan ke berbagai ternpat sernakin besar. Hasil

analisis statistic dcngan uji chi square mcnunjukkan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara kategori pcngetahuan dengan upaya pcncarian pcngobatan lainnya .

Vanabel pendapaian (income).pekerjaan formai dan variabel pekerjaan tidak

formal. kctiganya tidak mcmiliki hubungan yang signifikan dcngan COJ direct,

karena income, c.Jan status pekcrjaan ti<lak mernpunyai darnpak yarig cukup signifikan

terhadap kornponen-komponen biaya langsung. Hal ini bertolak belakang dengan

hasil penelitian Zhengzhong Mao (2000. dalarn Heni Heryanto, 2005) yang

menyatakan rnasyarakat yang memiliki pendapatan yang sernakin besar akan

memiliki sikap yang lebih peduli terhadap kondisi kesehatannya sehingga bersedia

rnengeluarkan lebih banyak uang untuk mernperoleh pelayanan keschatan.

4.4.1.3. Cost Of fllnessDirect Model 3

Dari basil regresi pada tabel 4.24 diperoleh hasil yang disubstitusi ke dalam

model sebagai berikut :

COJ Direct, 50371.91+12817.48 Edu +22256.99 D,Gend -4431.392 D2KJas


!}.328) (1.42258) (024079)

+ 1025.378 D,Agc- 31454.42 DJ<nowledgel -65743.4


(0.05100) (-l.2'l734)

DsJ(nowtedge2 · i021!s62 O,Knowlcdgc3 · 175174.8 07Koowledge4


1-2.630-·1 (•l.312"-J (-6.474 .. )

-154%.44 01Lnc- 12443.95 D,kerja.1 -24462.92 D,.kerja2


(. 1.03648) (--0.44883) (~.87768)

R' = 0.201842 f'= 3.586374


108

Hasil analisa cni direct model 3 harnpir sama dcngan coi direct model 2. Hasil

pcngujian kocfisien secara parsial dcngan uji l rncnunjukkan bahwa faktor-Iaktor

yang mcmpcngaruhi cost cl{ illness di reel model 3 pada ungkat signifikan 5% adalah

ungkai pendidikan (Edu). tahu 2 dari 4 pengetahuan TR (D.1K11owledgei), tahu 3 dari

4 pengetahuan TB (D6Knowh1dgr.;), tahu sernua pengetahuan TR (D7K11owledge1).

Berdasarkan hasil estimasi model 3 CO! direct diperoleh koefisien konstan

(intercept) positif scbcsar 50371.91. berarti jrka tidak ada pengaruh dari scmua

variabel bebas yauu: Tingkat pe.ndidikan (Edt•), dummy gender (l>1Gend), dummy

klasifikasi pcnyakit (D2Klas), Urnur (DiAge). dummv tahu l dari 4 pengetahuan lb

(D,Knowledge1), dummv tahu 2 dari 4 pengetahuan th (D;Knmv1P.dge2), dummy tahu

3 dari 4 pengetahuan tb (Dd(.nowledge;), dummy tahu 4 dari 4 pengetahuan tb

(D1Knowledge4~ dummy pcndapatan (Dslncome), dummy pekerjaan formal (D~kcrjal),

dummy pekerjaan informal (010kerjai.) .. maka setiap responden yang diarnati tetap

harus mengcluarkan COi direct sebesar Rp. 50.371 untuk menjalani pengobaian

sampai dengan selesai.

Hasil estimasi pada variabel tingkat pcndidikan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap CO! direct dcngan koefisien estirnasi sebesar 12817.48 Angka

terscbut rncmbcrikan arti bahwa setiap terjadi peningkatan sckolah sclama I tahun

pada responden maka CO! direct akan naik scbesar Rp. 12.817, karena pendidikan

tidak lcpas dari proses be lajar, rnenurut Soekidio ( 1993) belajar adalah kegiatan yru1g

menghasilkan perubahan pada diri individu yang sedang belejar, baik akrual maupun

potensial. Pcrubahan tersebut pada pokoknya didapatkar. karena kemampuan baru


109

yang bcrlaku untuk waktu yang rclatif lama. hal itu terjadi karena suaru usaha. Oleh

karena itu dengan benambahnya tingkat pendidikan, maka scseorang akan bertambah

pengctahuannya. sehingga akan semakin tahu ketika harus memuuiskan pelayanan

kesehatan rnana yang sebaiknya dipilih.

Pada model ini variabel income dibuat dummy, yairu income dibawah

pendapatan perkapita dan lebih besar sama dengan pendapatan perkapiia, tetapi

variabel ini tcrap tidak mernberikan pengaruh yang signifikan terhadap COi direct,

Variabel usia. dibagi menjadi 2 kaiegod yaitu usia sckolah dan usia kcrja,

pada penelitian ini diketahui tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dummy

usia dengan COJ Direct, karena pada reponden yang berusia sekolah, tidak ada yang

bersratus pclajar mumi dan sebagian besar bekerja scbagai pcgawai swesia/buruh

pabrik. meskipun responden rnasih bersekolah (tabel 4.2). Sehingga perbedaan

kategori usia tidak mempengaruhi perbedaan COi Direct. Hasil Penelitian ini sejalan

dengan hasil penelitian Ferri Yanuar (2003) yang menyatakan tidak ada hubungan

yang signifikan antara umur dengan total biaya yang dikeluarkan selama sakit (Cost

Of Illness) malaria.

Hasil cstimasi variabcl dummyknowledge, memperlihatkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan dengan variabel COi direct, berbeda dengan hasil

esumasi variabel dummyknowledgeg,dummyknowledgei, dan dummyknowledgesyang

memperlihalkan adanya hubungan yang signifikan dengan COi direct, dengan

koefisien estimasi sebesar -65743.4, -102186.2 dan - 175174.8, maka COJ direct akan

berkurang sebesar Rp. 65.743, Rp, 102.186, dan Rp. 175.174, artinya dengan sernakin
110

tahu, maka CO/ direct akan sernakin berkurang, I lal ini terjadi disebabkan karena

masalah kecukupan informasi. pasien yang belurn mernpunyai informasi yang cukup

rnaka dia akan mcngalami kesulitan rncmbuat urutan prioritas pelayanan kesehatan.

dan sclanjutnya mernutuskan pelayanan kesehatan rnana yang akan dipilih.

4.4.2. Pembahasan Hasil Estimasi Pcrsamaan Model Cost of Illness Indirect

4.4.2.1. Cost of illness Indirect Model I

Dari hasil regresi pada label 4.24 diocroleh hasil yang disubstitusi ke dalarn

model sebagai bcrikut :

COi Indirect, = 44-0271.5-23146.72 Edu I 218684.4 D1 Gend - 20072.6 D1 Klas-


(-1.0203/J (2.0.5~~·r '"U.l8(1if)

I 502.936Age - 101010.3Knowledgc + 0.143793 Income +


(-0.2856) (-1.8J99• 1 (~-~5198)

418262.7 D,kerja,. 95675.79 O,kerja1 + e


(2.845 .. , (0.95G41)

R2 =0.116099 F= 1.610556

Hasil pengujian kocfisicn secara parsial dengan uji t menunjukkan bahwa

faktor-faktor yang rncmpcngaruhi cost of illness indirect model I pada tingkot

signilikan 5% hanya variabcl D1Gend dan D9ke1ja1 yang mempunyai pengaruh

signifikan terhadap CO! indirect, sedangkan pada tingkat signifikan 10% hanya

variabel Knowledge yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap CO! indirect.

ceteris paribus.

Berdasarkan hasil cstimasi model I CO! indirect dipcrolch kocfisien konstan

(intercept) positif scbesar 440271.5, berarti jika tidak ada pengaruh dari sernua
11 I

variabcl bebas yaitu: Tingkat pcndidikan (!Od11). dummy gender (D1G~nd). dummy

ktasifikasi pcnyakit (rl2K 13.s). Lrnur (Age), pengetahuan (K1101rletZ1!e). pcndapatan

(lncomev. dummy pekcrjaan formal (D3kcrja11• dummy pekerjaan informal (D •.kerjaj).

rnaka COi indirect pada setiap respondcn yang diamati sebesar Rp. 440.271 selarna

menjalani pengobatan sarnpai dengan selesai.

Hasil cstimasi pada variabel tingkat pendidikan tidak bcrpcngaruh signifikan

terhadap COi indirect. artinya setiap peningkatan sekolan tidak mcmberikan dampak

yang cukup besar terhadap COJ indirect, karcna dengan bertarnbahnya pendidikan

maka akan bertarnbah juga pcngctahuannya, dan pcogctahuan ini lehih herpenguruh

pada kompouen-komponen biaya langsung.

Variabel gender berpcngaruh posirif dan signifikan terhadap COi indirect

dengan kocfisicn estimasi sebesar 2 l 8684.4. aninya apabiia responden laki-laki rnaka

COJ indirect akan bertambah sebesar Ro. 218.684 selama menjalani pengobatan

sampai dengan sclcsai. I !al ini terjadi karena dalam komponen biaya tidak langsung,

kchilangan pendapatan adalah proporsi yang terbesar (64%) dibandingkan komponen

biaya tidak langsung yang lainuya (tabel 4.17), dimana kehilangan pendapatan pada

pria lebih besar dibandingkan pada wanita, karena pria lebih aktif dan produktif

sepeni dijclaskan dalam tabcl 4. I 9, yaitu pada kelompok kategori COi indirect lebih

dari Rp. 500.000, sebagian besar (78,6%) adalah responden laki-laki, sisanya

sebanyak 21,4% .adalah respoden perempuan. Secara statistik diketahui terdapat

hubungan yang signifikan antara gender dengan CO/ indirect.


I! 2

Hasi! esnmasi pada variabet dummy klasifikasi diketahui bahwa secara

statistik hubungan COT indirect dengao klasifikasi J)Cnyal<it tidak signifikan, hal ini

menunjukkan bahwa perbedaan klasifitasi antara bta positif dan negatif tidak

memberikan dampak yang cukup besar ternadap COI indirect(tabcl 4.21)

Hasil esdmasi pada variabel umur berpengaruh negatif tetapi tidak terdapat

hubungan yang signifikan dengan CO! indirect, ha! ini membuktikan bahwa umur

tidak bcrpengaruh banysk rmadap COJ indirect, mengjngat sampel pada penelitian

ini adalah scmua yang berusia pmduktif(l5-55 th).

Hasil penelitian menunjukbn bahwa variabel pengetahuan (knc>fledge)

berpcngaruh negatif dan sigriifikan pada tingbt signifikan 10% terhadap CO!

indirect dengan koefisiea eseimasi sebesar -IOIOI0.3, artinya apabila responden

mengetahui tenwig penyakit tuberkulosis, maka CO! indirect aksn berkerang sebesar

Rp. lO!.OJO selama menjalani pengobatan, hal ini tetjadi salah satunya karena

renspondcn segeea mcadapatkaa pela)llll311 pengobst:an di tempat yang tepat,

sehingga penyakitnya tidak bertambah par.th dan responden tidak rerlalu banyak

kehilangan pcndap11taonya karena sakit.

Variabel pendapstan (income) tidak memiliki hubungan yang signifikan

dcngan COi indirect, hal ini terjadi karena perbedaao pendapstan tidak

rnempcngaruhi terbadap besamya CO/ Indirect dirnana pada setiap kelompok

kategorl pcndapatan, sebagian besar responden cennasuk dalam kategori CO] Indirect

tidak lebih dari Rp. 500.0<10 (tabel 4.20), selain uu dengan bertambahnya pendapatan,

rnaka responden lebih banyak tabu tentang tuberkulosis (tabel 4.8). hal ini

__ ..... .... ~----""""-~';'.;··"··-·- •. ,41


113

rnembukukan bahwa bcrtarnbahnya pendapatan ridak selalu berpengaruh terhadap

rneningkarnya COi indirect bila respondcn mcmilikt pengetahuan yang cukup rentang

111herk11 losis.

Hasil esrirnasi variabel pekerjaan formal berpengaruh positif dan signiflkan

tcrhadap CO/ indirect dcngan xoetisien cstirnasi sebesar 418262.7. artinya apabila

rcsponden adalah pckc-ia formal, maka COi indirect akan bcnambah sebesar Rp.

41 !\.262 sclarna mcnjalani pengobatan sampai dcngan sclcsai. I lal ini disebabkan

karena penyakitnya maka responden sering udak masuk kerjs schingga,

penghasilannya dipotong olch pcrusahaan tcmpatnya bckcrja, scsuai dcngan hasil

analisa diketahui bahwa berdasarkan jcnis pckcrjaan, nilai rata-rata COi tidak

langsung yang paling besar adalah pada pegawai swasta/buruh pabrik yaitu scbcsar

Rp. 642.070.-. dan paling kecil adalah poda Peg-owai Negeri :.iipil yaitu scbcsar Rp.

38.833,-. (table 4.18). Berdasarkan hasil wawaneara mendalam dcngan respondcn,

diketahui bahwa sebagian bcsar responden yang bekcrja di pabrik tidak

membcritahukan sakitnya ke pihak management perusahaan. karena ada

kekhawatiran dipindah ke bagian lain atau dikcluarkan dari pekerjaan, sebingga untuk

berobat dan mengambil ohat ke puskesmas atau RS, mercka lebih baik bolos bekcrja.

Semcntara variabel pekerjaan tidak formal, tidak memiliki hubungan yang

signifikan dengan CO/ indirect. hal ini discbabkan karena sebagian besar respondeo

(52%) adalah wiraswasta (Gambar 4.5), karena seorang wiraswatawan mcmpunyai

usaha sendiri schingga dapat rnengatur scmliri walctunya dcngan leluasa, rnaka

pendapatan yang hilang karcna responden tidak dapat bekerja atau mencari nafkah
I 14

sclama pendcrita sakit, menjadi kecil, akihatnya huhungan antara pekerjaan tidak

formal dcngan CO] indirect rnenjadi tidak cukup bermakna.

-4.4.2.2. Cost of Illness Indirect Model 2

Dari hasil regrcsi pada tabel 4.24 diperolch hasil yang disubstitusi kc dalarn

model scbagai berikut :

COJ Indirect, = 543801.S -2~552.8 Edu+ 240873.4 01Gc.nd - 8113.304 D,Klas -


(-1.09728) (l.161'"1 Hl.07415\

1186.393 A~e - 3341 i7.50.,Knowledge, • I /.0616 6 ll5KnowlcdAe2


(-0.21808) \-2.007'") (-0.5713";

- 347363.2 J>.Knowledge3 - 624004.4 O,Knowledge_, + 0. 1.)876


(-1.571&1; {->J•26'')

D;lncomc + 371506 O,kerja1 ' 22163.26 l),.1k•rja1


(0:86034) \2.699'*) (0.200-17)

R' ~ 0.147819 F= 2.459979

Hasil pengujian kocfisien secara parsial dengan u.11 1 rnenunjukkan bahwa

(aktor-faktor yang mempengaruhi cost of illness indirect model 2 pada iingkar

signilikan 5% adalah variabcl dummy gender ({),(7end), d11mmy tahu I dari 4

pengetahuan T[l (U,Knvwledge1). dummy tahu scmua dari 4 pengetahuan TB

(D1Knowledge;). dan dummy pekerjaan formal (D1ke1ja,).

13erdasarkan hasil cstimasi model 2 COJ indirect diperoleh kocfisicn konsran

(intercept) positif scbcsar 543801.5, berani jika tidak ada pcngaruh dari scrnua

variabcl bcbas yaitu: Tingkat pcndidikan (Ldu), d1111u11)' gender (Dj Gcnd), dummy

klasilikasi pcnyakit (D2Klas), Umur (Age). dummy tahu I dari 4 pcngctahuan tb


115

(D4Knowledge1 ), dummy tahu 2 dari 4 pengeiahuan tb (D5K11owled.'l.e,). dummy tahu

1 dari 4 pengetahuan th (06Knowledgel), dummy tahu sernua dari 4 pcngctahuan th

(D7Knowledge.). pendapatan (Income). dummy pekerjaan formal (D9kcrja1t dummy

pckerjaan informal (010kerja1). maka COi indirect pada setiap responden yang

diamati sebesar Rp. 543.80 i selama menjalani pcngobatan sampai dengan selesai.

Variabel gender berpengaruh positif dan signifikan tcrhadap COJ indirect

dengan koefisien estirnasi sebesar 240873..t. artinva apabila rcspoodcu laki-laki maka

CO! indirect akan bertarnbah sebesar Rp. 240.873 selama mcnjalani pcngobatan

sampai dengan selesai. Hal ini tidak scjalan dengan penelitian !wan Priyatna (2005)

yang menyatakan iidak ada hubungan siguifikan antara jen is kelamin dengan

kerugian ekonomi karena kusta.

Hasil estimasi variabcl dummyknowledge, berpengaruh negatif dan signi fikan

terhadap COi indirect dengan koefisien estimasi sebesar -334177.5 artinya apabila

responden mengctahui l dari 4 pengetahuan tb rnaka COi indirect akan berkurang

sebesar Rp. 334.177 sclama menjalani pengobatan sarnpai dengan selesai. I la! ini

mungkin saja terjadi karena walaupuo hanya satu pengetahuan yang diketahui, tapi

merupakan pengetahuan yang paling perning dikctahui dan berpcngaruh bcsar

terhadap kcputusan responden untuk mcmilih altematif pengobaian yang paling tepat.

Hasil estirnasi variabel dummyknowledges clan dummyknowledge,

rnemperlihatkan bahwa tidak tcrdapat huhungan yang signifikan dcngan variabel CO/

indirect, hat ini discbabkan kareoa infonnasi yang diketahui mengenai pengetahuan
116

tentang tb belurn cukup untuk responden melakukan pcnilaian terhadap penyakit yang

didcritanya dan alternauf berbagai pcngobatan yangakan diambil.

J lasii estimasi variabel dummyknowledge; bcrpcngaruh negatif dan signifikan

terhadap CO/ indirect dcngan koefisicn cstimasi scbcsar - 624004.4 artinya apahila

responden rnengetahui semua pengetahuan tb maka COi indirect akan bcrkurang

scbesar Rp, 624.004 selama rncnjalani pcngobaian sarnpai dengan selcsai.

Hasil cstimasi variabel dummyincome (0.lnwmt'). mcmpcrlihatkan bahwa

tiJak terdupai hubungan yang signifikan dengan variabel COi indirect. hal ini

discbabkan karena besarnya pcndapatan yang diukur dalam pcnclitian ini adolah

pendapatan kcluarga, sehingga meskipun rcspondcn starusnya tidak bekerja tetap

meiniliki pendapatan, selain iru kondisi ~akit rcspondcn tidak bcrpcngaruh terhadap

pendapatun yang dihasilkan oleh anggota kcluarga terscbut.

Hasil cstirnasi variobel pekerjaan formal bcrpengaruh positif dan signifikan

terhadap CO/ indirect dcngan koefisien esrimasi sebesar 371506. artinya apabila

responden adalah pckerja formal. maka COi indirect akan benambah sebesar Rp.

371.506 selarna menjalani pcngobatan sampai dengan selesai. Dari hasil analisa

diketahui bahwa diantara status pckerjaan, nilai rata-rata CO/ indirect yunx paling

besar adalah padu pegawai swasta/buruh pabrik yaitu sebesar Rp. 642.070,-. (label

4.18).

I
l 17

4.4.2.3. Cost of Ittness Indirect Model 3

Dari hasil regresi pada label 4.2.: diperoleh hasil yang disuhsritusr cc dalam

model scbagai bcrikut :

COi Indirect, ~ 420043-2134(~71f".du-?4il17.9 D,GMd- 10692.820,Kfas +


( 1.1186) (2.091 • 'l (4).C977U)

112188.6 O,Aee • 3400lP .8 O, Knowledee1 - 106983.4 D,Knowledge,


(OR?O.lli) t-1.97X; t-0.~7~71·,

- 345684.3 O,Knowledgc, - 594905.7 07 Knowledge, I I 98i6!>.4


(-l,MQ21 1-7R71''1 (l.SolQ0,1

O,lnc + 373406.9 O,kerja1 50699.02 010kerja1


(2.61, .. ) (0.132~81
F- ~.727930

I fasif analisa Ct)! indirect model 3 hampir sama dengan ( "()/ indirect model 2.

1 lasil ricn311ji1m koefisien seeara parsial dcngan uji l mcnunjukkan bahwa faktor-

luxtor yang mcmpcngaruhi cost of illness indirect model 3 pada tingkat signifikan 5%

adalah variabcl d11111111y gender (D1Ge11d). dummv tahu I dari 4 pengctahuan Tl3

d111n11~1· pckcrjaan formal (l),,kerja1J. Scdangkan faktor yang rncmpcngaruhi c11s1 of

illness indirect model 3 pada tingkat signifikan I 0% adalah varinbcl c/im111(1' tahu 3

dari 11 pcngetahuan ru (l),Knc>wledgei)


Bcrdasarkan basil cstimasi model 3 CO/ indirect dipcroleh kccfisicn konstan

(i11tcrt·vp1) posit if sebesar 420!>43. berarti jika tidak ada pcngaruh dari scmua variabel

bcbas yaitu: Tingkal pcndidikan {Edu). dummy gender (D1Gcnd}. du111111y klasirikasi

penyakit ( D2Klas). l.n:ur (Age), dummy tahu I dari 4 pcngetahuan tb (D,K11cnvledge1).


118

dummy tahu 2 dari 4 pengcrahuan th (D5K11owledg<t1). dummy rahu 3 dari 4

pcngetahuan tb (D6Knowledf.:1!,). d11n1111r tahu semua dari 4 pengetahuan tb

(D1Knml'iedge4). dummy pcndapatan (D~lncoml!). dummy pckcrjaan formal

(D.kcrja11 dummv pekerjaan informal (D1okerja:). maka COi indirect pada seriap

rcspondcn yang diamati sebesar Rp. 420.Q.13 selarna mcnjalani pengobaian sampai

dcngan sclesai.

Variabcl gender bcrpcngaruh positif dan signitikan tcrhadap COf indirect

dcngan koefisien e~t imasi ~chc~ar 2-17117 .9. artinya apabila rcsponden laki-laki maka

CO/ indirect akan bertambah sebesar Rp. 247.117 selama mcnjalani pcngobatan

sarnpai dcngan selcsai.



Hasil cstimasi variabel dummyknowledge, berpcngaruh negatif dan signifikan

tcrhudap COi indireu dengan koefisicn cstimasr sebcsar - 340081.8 artinya apabila

rcsponden mengetahui I dari 4 pcngetahuan tb maka COi indtrect akan berkurang

scbesar Rp. 140.0K I selarna mcnjalani pengobatan sampai dengan selesai.

Berbeda dcngan d11n1111ylcnow/edfll'! yang menunjukkan udak ada hubungan

yang signifiknn dengan COJ indirect, variabel dummyknowledgec mernperlihatkan

terdapat hubungan yang signifikan dengan variabel COi indirect pada tingkal

signiflkan 10%.

I las1I estirnasi variabel dummyknowledges bcrpcngaruh ncgatif dan signifikan

rerbadap COJ indirectdengan kocfisien estimasi sebesar - 594905.7 artinya apabila

responden mengetahui scmua pengctahuan tb maka CO/ indirect akan bcrkurang

sebcsar Rp. 594. 905 selama mcnjalani pengobatan sampai dengan selesai. Hal ini
119

menggamharkan hahwa dengan kesempurnaan infonnasi, seseorang dapat mcni !ai

dan mcmilih jcnis pclayanan kcscharan, kapan mcmcrlukan pclayanan kcschaian itu.

dimana saja pclayanan kcsehatan yang sesuai dengan kebutuhan itu rersedia dan

hagaimana cfcktifitas pelayanan keseharan rersehut.

Hasil estirnasi variabel income. tidak memiliki hubungan yang signifikan

dengan COi indirect, I.al ini tidal. sesuai dcngan hasil pcnclitian Ferri Yanuar (2005).

yang mcnyatakan adanya hubungan yang signiiikan anrara pcndapaian rcsponden

dcngan 101al biaya yang dikeluarkan (CO/) malaria. karena responden dengan

pendapatan yang lcbih tinggi akan kchilangan pcndapatan yang lcbih bcsar sclarna

sakir.

I hsil estimasi variabel pekerjaan fonnal bcrpcngaruh posit if dan signifikan

tc1 hadap COi indirect dengan kocfisicn estimasi sebcsar 3734(16.9. artinya apaoile

responden adalah pckcrja formal. maka COi indirect akan benambah scbcsar Rp,

373.406 selama mcnjalani pengobatan sampai dengan selesai. Dalam penclitian ini

ynng tcrrnasuk pckerjaan fonnal adalah l'NS dan pcgawai swasta/buruh pabrik.

dimana angka rata-rata CO! Tidak langsung yang paling bcsar adalah pada pcgawai

swasta/buruh pabrik (robe! 4.18)

4.4.3. tiasiJ Estimasi Persarnaan Mudd CuM of lllness Total

4.4.3.1. Costof Illness Total Model J

Dari hasil regresi pada tabel 4 . .24 diperoleh basil yang disubstiursi ke dalam

model sebagai berikut :


120

COIT01ai1 = 4964n.0-14&5639Edu +239328.801 Gead-1710f.42Di Klas-


t-0.61~1 12.1181.W··f '·0.1538'71

-1~1.326Age -138768.3Knowlcd~e + 0.1B2370lncome +


•·<l.B55J31 (-] 'l!l?.!<1.. 1 (l.C0069H

40'962.9 O,kcTja1• 77016 ~7 D,kc.r'ja2 +c


(2.6.J.1528.. ) (0. 7308C3l

R' = 0.1364':1 F-3.141551

I lasil pengujian kocfisicn secara parsial dengan uji t menunjukkan bahwa

(aktor-faktor yang mempengaruhi cost of illness 101al pada ringkat signifikan 5%

adalah variabcl dummy gender (Di(;end). pengetahuan temang tb (Knowledge) dan

dummy pckcrjaan formal (D;kaja1).

Berdasarkan basil estimasi model COi total dipcroleh kocfisicn konstan

(intercep1) positif seoesar 496477.0, berani jika tidak ada pengaruh dari semua

variabcl bebas yaitu· Tingkar pendidikan (Edu). dummy gender (D1Uemlj. dummy

klasifikasi penyakit (O:?K!as), Umur (Age), pcngetahuan (Knowledge), pendapaian

(Income), dummy pekerjaan formal {D;kerja1),dummy pekerjaan informal (Dakerjaj),

maka setiap responden yang diamati tetap harus mengeluarkan CO/ total sebesar Rp.

496.477 selarna menjalani pengobaran sampai dengan sclesai.

Hasil estirnasi pada variabel tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan

terhadap CO/ Total, arrinya setiap pcningkatan sekolah tidak mernberikan darnpak

yang cukup besar terhadap CO/Total.

Variabel gender berpengaruh positif dan signifikan terhadap CO] total dengan

koefisien estimasi sebesar 239328.8. artinya apabila rcsponden laki-Iaki rnaka CO/
121

total akan bertambah sebesar Rp. 239.328 selama rnenjalani pcngobaran sampai

dcngan sclcsai.

I Iasil estimasi pada variabel dummy klasifikasi dikerabui bahwa secara

statistik hubungan COi Total dengan klasifikasi penyakit tidak signifikan, hal ini

mcnunjukkan bahwa pcrbcdaan klasifikasi antara bra positif dan negaiif tidak

memberikan dampak yang cukup besar terhadap CO/ total

Hasil estimasi pada variabel urnur diketahui tidak terdapat hubungan yang

signilikan dengan CO! total. hal ini rnernbuktikan bahwa umur tinak bcrpengaruh

ban yak terhadap CO! total, mengingat sampel pada penelitian ini adalah sernua yang

berusia produktif ( 15 55 th).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan (knowledge)

berpengaruh ncgatif dan signifiksn pada tingkat signifikan 5% tcrhsdap COJ total

denean koefisien estimasi sebesar -138768.J, artinya apabila responden mengetahui

tentang penyakit tuberkulosis, maka CO! tota! akan berkurang sebesar Rp. 138.768

selarna mcnjalani pcngobatan, hal ini terjadi salah satunya karena rensponden segera

mendapatkan pclayanan pengobatan di tcmpat yang tcpat, sehingga penyakitnya tidak

bertambah parah dan rcsponden tidak terlalu banyak kehilangan pendapatannya

karena sakit.

Variabel pcndapatan (income) tidak mcmiliki hubungan yang signifikan

dengan COJ total, hal ini rerjadi karena perbedaan pendapatan tidak mempcngaruhi

terhadap besamya CO/ total, sama halnya tcthadap CO/ direct dan indirect.
122

Hasil estimasi variabcl pekcrjaan formal bcrpcngaruh positif dan signifikan

terhadap (.'()[ 101:!1 dengan koefisien estirnasi sebesar 404962.9. artinva apabila

respondcn adalah pckerja formal. maka CO! total akan bertambah sebesar Rp,

404.96~ sclarna mcnjalani pcngobatan sarnpai dcngan selesai. Hal ini disebabkan

karena penyakitnya rnaka responden sering tidak masuk kerja schingga,

penghasilannya dipotong olch perusahaan tempatnya bekerja,

4A.3.:. Cost of Illness rota I Model 2

l)ari hasil regresi pada tabel 4 .. 24 dipcroleh hasil yang disubsiitusi ke dalam

model sebaaai berikut :

COi Tata/1 591833.0 15805.61Edu + 263D9.6 O,Cend - 3567.!:i6? D,KJa~ -


(-0.672150) (2.307384~) (.V.031456)

895.5114 Age 37093~ 2 D,Knowledge, - -192852.6 D,Knowlcdge,


(-0.156945) (·2.i47259~) {-0.81!8136)

-449518.8 DJ(oowledge, -796445.9 D,Knowledge, + 0.176187


(-2012647 .. ) (-3.780960-)

J)81.ncnme·+ 359336.4 D,kerja1 + 3014.073 D10kerja2


( 1.012475) (L470976 .. ) (0.025990)

R? = 0.166922 F=2.841579

Hasil r~ngu11~11 koefisien secara parsial dcngan uji l menunjukkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi cost of illness total model 2 pada tingkat signifika.n

5% adalah variabel dummy gender (D1Gend). dummy iahu 1 dari 4 pengetahuan TB

(D,Know/edge1). dummy tahu 3 dari 4 pengetahuan TB (Dd(now/ed!(eJ),dummy tahu


123

scmua dari 4 pengeiahuan m (IJ7Know/('(fg1' :J, clan dummy pekerjaan fonnal

\ Llvk<'1.fa11.

Bcrdasarkan hasil cstimasi model 2 COJ total dipcrolch koefisien konstan

(intercept) positif sebesar :591833.0. bcrarti jika tidak ada pengaruh dari scmua

variabel bebas yaitu: Tingkat pendidikan (E.(Ju). dummy gender (U1Gcnd). dummy

klasi fikasi pen yak it (~Kia~). Umur (Ag~).dun:my tahu I dari 4 pcngetahuan lb

(D4Knowledgc1 ), d""'"~v tahu 2 dari 4 pcngctahuan th (D,Know/edgei). d11111111y rahu

3 dari 4 pengctahuan tb (l);,Knowledge1). dun111~1· rahu sernua dari 4 pengeiahuan ib

(f''1K11n11•/edge.1). pendapatan (Income). d11n1110• pekerjaan formal (09kerja1). dummy

pckcrjaan informal (D1okerja2). maka COi indirect pada setiap rcspondcn yang

diamati sebesar Rp. 591.833 selama mcnjalani pcngobatan sarnpai dcngan sclcsai.

Variabcl gender berpengaruh posit if dan sigr.ifikan tcrhadap COl t0tal dengan

koefisien estirnasi scbcsar 263279.6. artinya apabila responden laki-laki rnaka COi

total akan bertambah scbesar Rp. 263.279 selama menjalani pengobatan sampai

dengan selesai.

Hasil cstimasi variabel dummyknowledges berpcngaruh negatif dan signifikan

terhadap CO! indirect deugan koeflsien estimasi sebesar -370938.2 artinya apahila

respondcn mengetahui I dari 4 pengctahuan tb maka COi indirect akan berkurang

sebesar Rp. 370.938 setama menjalani pcogobatan sampai dengan selesai. Hal ini

mungkin saja terjadi karcna walaupun hanya saiu pengetahuan yang diketahui, tapi

mcrupakan pcngctahuan yang paling penting diketahui clan berpcngaruh besar

terhadap kcputusan respondcn untuk memilih alternarif pengobatan yang paling tepat,
124

Hasil estimasi variabel dummyknowledge;dandummyknowledgeJ bcrpcngaruh

negatif dan signifikan terhadap CO! total dengan koefisien cstimasi sebesar -49518.&

dan -796445.9 artinya apabila responden mengctahui 3 pengetahuan tb dan scmua

pengctahuan tb, maka CO! torn! akan berkurang scbesar Rp. 449.518 dan Rp. 796.445

selarna rnenjalani pengobatan sampai dengan selesai.

Hasil estimasi variabcl pckerjaan formal berpengaruh positif dan signifikan

terhadap COi total dcngan koefisien estimasi sebesar 359336.4 artinya apabila

responden adalah pckerja formal, maka CO/ total akan bcrtarnbah sebcsar Rp.

359.336 selama menjalani pengobatan sampai tlengan selesai.

4.4.33. Costof IllnessTotal Model 3

Dari hasil regrcsi pada tabel 4 ..2-l diperoleh basil yang disubstitusi ke da!am

model sebagai berikut :

CO/ Total, 47()414.9-14529.23 Edu +269374.9 D1Geod • ~261.423 01.Klas ~


I (-0.552296) (2.228023.. ) (-0.055272)

11~14.D,Age -371:>36W, Knowledge,· -172726 8 U,Koo"·ledge2


(0.811£72) ( -2.11)1349-) (-0.760371)

-447870.5 o.K.oowledge, 770030.6 D,Knowledge, + 183269.0


(-2.069061-) (-3.6429'.lti-) (1.403528)

Daine+ 360963.0 D,kerja1• 26236 1oD11kerja1


(2.440803-) (0.212570)

R' = 0.175752 F- J.023947

Hasil pengujian koefisien secara parsial dengan uji 1 menunjukkan bahwa

faktor-faktoryang mempengaruhi cost of illness total pada tingkai signifikan 5%


adalah variabel d11111m1 gender (D1Gend/, dummy tahu 1 dari 4 pcngctahuan TB

(D1Knowledge 1 ). dummy tahu 3 dari 4 pengetahuan TB (D,Knowlr:dl{e;).dummy tahu

semua dari 4 pengetahuan Tl3 (D;Knvwledgi.',J dan dummy pekeriaan formal

( D,)erjai).

Berdasarkan hasil estimasi model COi 101al diperoleh koctisien konstan

(infercepr) positif .scbcsar 470414.9. berani jika tidak ada pcngaruh dari semua

variabel bebas yaitu: Tingkat pendidikan (Edu). dummy gender (01Gend}. d11111111y

klasifikasi penyakit (D:Klasl. Umur ~Age). dummy tahu I dari 4 pengetahuan tb

(D1Knowiedge1), dummy tahu 2 dari 4 pengetahuan tb (D5Knowledge;). dummy tahu

3 dari 4 pengetahuan tb (D~nowledge3),dummy tahu sernua oari 4 pengetahuan tb

(D1Knowledge4). dummy pendapatan (Di;lncome). dummy pekerjaan formal

(D,kc:rja1l d11T1111n- pckerjaan informal (D1cke!ja2), maka setiap responden Jdng

diamati tetap harus mengeluarkan COi totat sebesar Rp. 470.414 selama mcnjalani

pcngobatan semoai dengan selesai.

Vanabel gender berpcngaruh positif dan signifikan terhadap COT total dengan

kocfisien estimasi scbesar 269374.9. aninya apabila responden laki-laki maka COi

rota/ akan bertambah sebesar Rp. 269.374 selama menjalani pengobatan sampai

dengan selcsai, Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian David M. Dror

(2008) yang mcnyalakan terdapat hubungan yang signifikan antara indirect cost of

illnesstuberkulosis dengan gender,


Hasil estimasi variabel dummyknowledge,berpengaruh positif dan signifikan

tcrhadap COi total dengan koefisien cstimasi sebesar -371536.2 arrinya apabila
126

responden mengctahui I dari 4 pengetahuan Lb maka CO[ indirect akan berkurang

sebesar Rp. 371.536 selama menjalani oengobatan sampai dengan selesai.

Berbeda dengan dummyknowledgei yang menunjukkan tidak ada hubungan

yang signifikan dengan coi total, variabel dummyknowledge,mcmperlihatkan terdapat

nubungan yang signifikan dengan variabel COi total pada tingkat signifikan 5%, basil

cstimasi variabel dummykw.Jwledgt:J berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CQf

total dcngan koefisien estimasi sebesar 447870.5 aninya apabila responden

rnengetahui 3 dari 4 pcngctahuan tb maka CO/ iota! akan berkurang scbesar Rp.

447.870 selama menjalani pengobatan sampai dengan selesai.

Hasil estimasi variabel pengetahuan (dummylawwledge.) berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap CO! total dcngan kocfisicn cstirnasi scbcsar -770080.6

artinya apabila responden mengetahui sernua pcngetahcan tb inaka CO! total akan

berkurang sebesar Rp. 770.080 selama menjalani pengobatan sampai dengan selcsai.

Dengan mengetahui lebih banyak pengetahuan tentang tuberkulosis maka COi

total menjadi semakin berkurang bagi responden, hal ini terjadi karena dengan

pengetahuan yang cukup dan tepa.t seseorang dapat menilai sendiri mengenai

penyakit yang didcritanya, sclanjutnya masing-masing individu melakukan penilaian

manfaat atas pengeluaran untuk kesehatan yang diperhandingkan dengan pengeluaran

uniuk komoditi-komoditi lainnya dalam rangka memutuskan status kesehatannya

yang optimal (Grossman, dalam Prijono Tjiptoherijamo). Oleb karena itu variabel

pengetahuan menjadi sangai penting, karena pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan scscorang/over behavior


127

(Soekidjo, 1994). Dalam penelitian ini dapai dikctahui gambaran dari keempat

macam pcngetahuan resoonden tcnrang tb, seperti pada gambar 4.6 yaiiu hanya

scbagian kecil responden (10%) yang mengetahui bagaimana card memastikan

penyakit, sebanyak 13% rnengeiahui reruang penyebab pcnyakit, sebanyak 30%

mcngetahui tentang cara penularan, dan sebagian besar (47%) rnengetahui tcntang

geja!a

Sedangkan, hasil cstimasi variabel pekerjaaa formal berpengaruh positif dan

signifikan terhadap COi total dcngan koefisien estirnasi scbcsar 360963.0. aninya

apabila rcsponden adalah pekerja formal, maka COi total akan bcrtambah sebesar Rp.

360.%3 selarna menjalani pengobatan sarnpai dengan selesai. Hal ini sejalan dengan

pcnclitian Veen J, Metzger (2003), yang menyatakan bahwa dalam mengakses

pelayanan kesehatan rnembutuhkan waktu yang lama karena jarak yang jauh,

sehingga menyebabkan pasien atau pengantarnya kehilangan saw hari kerja, hal ini

yang juga mernberikan konsekuensi hilangnya pendapaian satu hari bagi kcluarga

tersebut.

4.5. Implikasi Kehijakan dan Solusi Terhadup Permasalahan Praktis

Upaya penanggulangan TBC dengan strategi DOTS di Kabupaten Bandung

tclah dimulai sejak tahun 1997, narnun sarnpai saal ini masih belum berhasil dengan

optimal, hal ini terlihat dari Cakupan Pcncmuan penderita tuberkulosis BTA Pos Baru

(CDR) masih rendah yaitu baru mencapai 55% pada tahun 2007 dari target nasional

70%
128

Unluk menurunkan angka kcsakitan, angka kcrnatian TU, dan rncmutuskan

raruai penularan. sena rnencegah teriadinya M11!1i Drugs Resistance (kekebalan ganda

terhadap obat). program penanggulangan TB mernpunyai target yaitu tercapainya

penemuan pasien baru TB BTA positif paling sedikit 70% dari perkiraan clan

menyembuhkan 85% dari scmua pasien tersebut serta mernpertahankannya. Target ini

diharapkan dapat rncnurunkan tingkat prevalensi dan kcrnarian akibat TO liingg~

separuhnya pada tahun 2010 di banding tahun 1990. dan mencapai tujuan millenium

development goals (MlJ(is) oada tahun 2015.

Adapun kebijakan Program Penanggulangan Tuberkulosis yang telah

dilakukan di Kabupaten Bandung:

l. Penemuan dan pengobatan dalam rangka pcnanggulangan TB dilaksanakun oleh

seluruh Unit Pclayanan Kesehaian (lJPK), mciiputi Puskesmas, Rumah Sakit

Pemerintah dan swasta, Rumah Sakit Paru (RSP), Balai Pengobatan Penyakit

Paru Paru (BP4). Klinik Pengobatan lain serta Dckter Praktek Swasta (DPS).

'.2. Penanggulangan TB dilaksanakan melalui prornosi kesehatan.

3. Peningkatan kcmampuan laboratorium diberbagai tingkat pelayanan ditujukan

untuk peningkatan mutu pelayanan dan jcjaring.

4. Obat Ami Tuberkulosis (OAT) unurk penanggulangan TB diberikan kepada

pasien secara curna-curna dan dijamin ketersediaannya.

5. Pasien TB tidak dijauhk.an dari keluarga. masyarakat dan pekerjaannya.


129

Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, Pcmcrintah Daerah Kabupaten

Bandung hnr11s lcbih optimal dalarn mcmbcramas dan menanggulangi pcnyakit

tuberkulosis rncngingat bcgitu bcsarnya kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh

seorang pendcnta rubcrkulosis, yaitu cost of illness tow/ rnencapai Rp.597.679

selama rnenjalani pcngobatan, Apabila angka ini dikalikan dengan jumlah penderita

tubcrkulosis di Kabupatcn Bandung pada tahun 2007 yaitu scbanyak 5744 orang,

maka kcrugian ckonomi di Kabupatcn Bandung akibar tubcrkulosis mcncapai Rµ.

3.433.068.176.

Target nasionat yang harus dicapai adalah Cakupan penernuan pcnderita

ruberkutosis BT/\ ros Baru (CIJR) 70% pada tahun 20 I 0. Bcrdasarkan hasll Cakupan

pencmuan BT/\ Posirif Barn tahun 2007 yairu sebcsar 55%, maka untuk mcncapai

augka 70% dari tahun 2008 sampai dengan 20 I 0, pcningkatan penemuan k11Su> seticp

tahunnya minimal rnencapai 5%.

13erdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar penderita

ruberkulosis tidak mcngctahui banyak tcntang penyakitnya, schingga rnereka mcncari

pcngobatan ke ternpat lain, setelah mcrasa tidak marnpu untuk membayar biaya

pengobatan, baru datang ke puskesrnas atau RS. ( label 4. 7), sernakin responden tahu

lebih banyak tcntang th, maka pcrscntase responden yang mencari pengobatan kc

rcmpat lain sernakin kecil (label 4.1 I), jenis pengetahuan yang paling sedikit

diketahui responden adalah "Cara rnemasukan sakit TD" (gambar 4.6), sebagian

besar rcsponden yang mencari pengobatan ke ternpat lainnya adalah yang

berpcndapatan rcndah (tabcl 4.10). rata-rata COi Indirect paling besar pada
130

respondeu yang bekerja sebagai beruh pabrik uabel 4. llS), komponen CO! indirect

yang terhesar adalah r··nclap.<imn ynne hilnnr (rabel 4.17), icrdapat huhungan yang

signifikan antara jcnis pckcrjaan formal (?NS dan Karyawan Swasta/Pnbrik) dcngan

CO/ indirect (tabel ~.24)

Masalah lain yang diketabui adalah kesulitan bagi karyawan pabrik untuk

mcndapatkan pcngobatan tubcrkulosis karena pihak pcrusahaan akan

memindchtugaskan aiau mcngcluarkan karyawan jika dikctahui saku iubcrkulosis.

Hal ini mcrupakan salah satu penyebab rendahnya penernuan kasus tuberkulosis di

puskcsmas dan RS.

Untuk memecahkan permasatahan diaiu.~ berdasarkan hasil estirnasi, ierdapat

bcbcrapa irnplikasi kehijakan ya11g perlu dipertimbangkan untuk diterapkan di

Kabupatcn Bcnduag, yaitu:

I. Penguatan kebijakan untuk meningkatkan komiunen daerah terhadap program

penanggulangan TB.

Dalam pelaksanaan Program l'emberantasan Tubcrkulosis di Kabupaten Bandung,

pcrlu dukungan dari Pemcrintah Dacrah dalam hal pendanaan dan kemudahan

untuk mclibatkan sektor Jain yang tcrkait dalam penanggulangan dan

pemberantasan pcnyakit tubcrkulosis, karena tuberkulosis bukan hanya masalah

rnedis dan keschaiau :.aja tetapi menyangkut aspek lain. Untuk itu Dinas

Kesehatan Kabupaten Bandung dapat mcnggunakan lnformasi hasil penelitian ini

sebagai bahan perencanaan penganggaran dan bahan advokasi umuk


131

mcndapatkan komitmcn politis dari para pcngambil keputusan, dengan melihai

bcsarnya masalah dan kcrugian yang ditimbulkan olch pcnyakit Tuberkulosis.

2. Pcnguatan pclaksanaan Program Pcnanggulangan Tuberkulosis ditujukan

terhadap peningkatan mutu pclayanan, kemudahan akses uruuk pcncmuan dan

pengobatan sehingga mampu memutuskan rarnai penularan di111 rnencegah

tcrjadinya Mulli Llml!. R.1·sistrmc1•- Fii, nai~ di rnasyarakat rnaupun di tempai kerja.

Hal ini pcrlu dilakuknn schubungan dengan kesulitan untuk rnenjalani pcngobatan

tubcrkulosis bagi pc_£awoi pabrik yang rncndcrita tubcrkulosis, maka Dinas

Kcscharan pcrlu bekerja surna dengan Dinas Tenaga Kerja dalam

rncnsosialisasikan mengenai penyakit toberkulosis ke industri-industri. sehingga

pihak industri dapai memberi kernudahan dan kesernpatan kepada karyawan yang

rncngidap tLll,crkulosi; untuk berobat ke puskesmu:JRS terdekat atau pihuk

industri yang mcudckatkan !lClayanan pengobatan bagi karyawannya ke

lingkungan industri dengan cara mcmberikan pengobatan tuberkulosis di balai

pengobatan industri,

3. Penanggulangan T13 dilaksanakan mclalui prornosi, penggalungan kerja sama dan

kcmitraan dengan program terkah baik scktor pemerintah, non pernerintah dan

swasta dalam mewujudkan Gcrakan Tcrpadu Nasional Pcnanggulangan TB

(Gerdunas TB).

Promosi kesehatan dilakukan melalui Program pembcrdayaan masyarakat atau

pcnyuluhan yang intensif dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat

rnengenai tuberkulosis, karena pengetahuan mcngcnai sesuatu hal menyebabkan


132

seseorang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan hal yang diketahuinya itu.

Pcngctahuan dapa1 dipcroleh dengan mclihat atau mendengar. namun juga dapar

diperoleh rnelalui pengalaman dan proses belajar dalarn beruuk pendidikan yang

bcrsifat formal dan informal. (Soekidjo, 1994).

4. Memilih rnatcri pcnyuluhau yang tcpat dan sesuai dengan kcbutuhan,

l'aktor-faktor )<111g mempcngaruhi proses bclajar yaitu : faktor matcrt, lingkungan,

instrumental dan subyck bclajar. Berdasarkan hasil penelirian. dikctahui agar

program pernberdayaan rnasyarakai ini sesuai dcngan tujuan yang diharapkan,

maka materi penyuluhan yang pcriu disarnpaikan dititik beratkan pada

pcngctahuan rnengcnai:

I. Bagaimana cara rncmastikan/mendiagnosa penyakit

2. Pcnycbab pcnyakit tuberkulosis.

3. Cara penularan,

4. gejala tubcrkulosls.

IJengan tersampaikannya materi tersebut diharapkan masyarakat lcbih paharn dan

dapat memilih alternatif pengobatan yang lebih iepat dan cepat agar pengeluaran

biaya yang lcbih besar dapat dihindarkan, disarnping penyakitnya tidak bertambah

parah dan rantai penularan dapat segera diputus,

5. Dinas Kesehatan dan Dinas Tenaga Kcrja mcrnbuat program bcrsama dalam

memecahkan rnasalah Lubcrkulosis di tempat kerja dalam upaya pelayanan

keschatan prevcntif, promotif dan kurutif, Program-program yang bisa

dilaksanakan mcnyangkut :
a. l)csiminasi informasi rnengenai penyakit tubcrkulosis dan penyakit menular

lainnya I:.~ industri-industri

b. Mernberi kan kemudahan akses untuk penemuan dan pcngobatan kasus: Pi hak

indurri bckcrjasama dengan Dinas Kcschatan dalam pcleksanaan pernbcrian

pcngobatan tubcrkulosis di ternpat kerja

c. Pcningkaum rnu;u pclayanan

6. Pcmerintah Daerah dapat memberikan sangs! hukum kcpada industri yan!l tidnk

mcmbcrikan pcrlindungan kesehaian dan kcmudahan bagi karyawan untuk

mcndupatkan pclayanan kesehatan khususnya peugobata» tuberkulosis, karena hal

ini rnelanggar "Undang-uotang Rcpublik lndoncsia nomor 13 tahun 2003,

tcntang Ketenagakcrjaan". yang menyatakan bahwa dalam mernpekerjakan renaga

kerja, pcmbcri kcrja wajib mcmberikan pcrlindungan yang mencakup

kesejahteraan, keselamatan, dan kcsehatan baik mental rnaupun lisik tenaga kcrja.

Setiap pekerja/buruh rnempunyai hak uruuk memperolch pcrllndungan atas

keselamatan dan kesehaian kerja. upaya kcsclarnatan dan kesehatan kerja

dimaksudkan untuk mernberikan jarninan keselarnatan dan mcningkatkan derajat

kcschatan puru pekcrja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit

akibat kcrja, pengendalian bahaya di tcrnpat kcrja, promosi kesehatan, pengobatan,

clan rchabititasi. Bcrdasarkan hasil pcnclitian diketahui bahwa Proporsi dari

komponen biaya tidak langsung yang terbesar adalah pads pendapatan penderita

yang hilang, yaitu sebesar 64% dari CO! indirect.


134

7. Pemerirnah I raerah perlu rnernbuat Peraturan dacrah yang mengatur tentang hak-

hak bagi tenaga kerja untuk mernperoleh pcrlindungan aras keselarnatan dan

kesehaian kerja. rnernperoleh jaminan kcselamatan dan peningkatan derajat

kcschatan para pckcrja/buruh dengan cara penccgahan kccclakaan dan pcnyakit

akibat kerja, pengendalian bahaya di rcmpat kerja.promosi kesehatan, pengobatan,

dan rchabilitasi.

8. Penanggulangan TH lcbih diprioritaskan kepada kclomook miskin dan kclompok

reruan ierhadap TB, karena dari penelitian ini dikctahui bahwa sebsgian besar

penderna ruempunyai pcndapatan kurang dari Rp. 500.000 per bulan, jauh

dibawah nilai UMR Kabupatcn Bandung tahun 2008 sebesar Rp, 895.980, Jan

rcsponden yang mcncari pengobatan ke rempat lain sebagian bcsar adalah yang

berpcndapatan rendah .

.Model cstimasi yang digunakan pada penelitian ini belum memasukkan

variabcl pola pencarian pengobat.an, padahal variabct ini mcmpunyai pcngaruh yang

signifikan terhadap COi direct (tabcl 4.15), untuk penelitian lebih lanjut perlu kiranya

dimasukkan variabel pola pencarian pengobatan kc dalarn model. Sclain itu studi ini

rnerupakan dasar bagi teknik evaluasi ekonomi yang lebih lengkap, oleh karenanya

hasil pcnelitian ini dapat rnenjadi dasar bagi penelitian lebih lanjut sepeni Cost

Efecuveness Analysis (CEA), Cost Utility Analysis (CUA) dan Cost Benefit Analysis

(CBA).
B.<\R V

KESIMPlJLA . DAN REl\OMENDASI

S.t. Kesimpulan

Berdasarkan pengumpulan. pcngolahan data dan analisis yang telah dilakukan, dapat

diambil kcsimpulan sebagai berikut:

I. Gambaran karaktcrisrik responcen dalarn pcnclitian ir.i diketahui sebagia»

besar responden adalah : laki-ls.ki (59"/o). pendidikan repcndcn adalah Sl.TP

(38.1%), berumur antara 25-34 tahun (37%}. mengctahui hanya I

pengetahuan dari 4 pengetahuan yang diukur (28%). sebagian bcsar

pcnghasilan keluarga respondcn adalah kurang dari 500.000ibulan (48.8%),

bekerja scbagai pegawai swastarburuh pabrik (54.17%), d3I1 sebagian bcsar

respondcn adalah penderita tubcrkulosis bta posi1if{S9%).

2. Rata-rata biaya langsung (COJ direct) yang dikeiuarkan olch respondcn

selama rncnjalani pengobatan adataa Rp, 105.849, raia-rata biaya udak

langsung (COi indirect) yang ditimbulkan penyakit ruberkulosis adalah Rp.

491.&30 sclama menjalaui pengobataa diantaranya ierdiri dari : rata-rata

transport penderita dan pengantar scbcsar Rp, 156.639,-, rara-rata pendapatan

yang hilang Rp, 331.767.- (termasuk penderua dan pcegantar), sedangkan

rata-rata biaya total (COi total) adalah sebesar Rp.597.679 untuk seriap

respondcn sclama menjalani pengobaian sarnpai dengan selcsai.

135
136

3. Variabel yang berpengarnh posirif dan signifikan terhadap COi direct adalah

tingkar. pendidikan. sementara variabel >ang. berpengaruh ncgatif clan

signi fikan tcrhadap COT direct adalah variabcl pcngetahuan tcntang

tuberkulosis.

4. Variahel yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap CO! indirect

adalah variabel gender dan pekerjaan formal. dimana coi indirect pada laki-

laki lebih besar dibandingkan pada perempuan. Sedangkan variabcl yang

berpcngaruh negatlf dan signitlkan terhadap COi indirect adalah pcngetahuan

tuberkulosis.

5. Variabcl yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap CO! total adalah

variabel gender dan pekerjaan formal, dimana COi total pada laki-laki lebih

be~ar diba.idingkan pada perempuan, dan dan COi total pada responden yang

berstatus pekerja formal lebih besar dibandingkan lainnya. Semenrara variabel

yang bcrpcngaruh negatif dan signifikan terhadap COl total adalah

pengctahuan tuberkulosis,

6. Dari ernpat jenis pengetahuan mengenai tuberkulosis yang diketahui

responden. paling sedikit (10%) responden mengetahui tentang bagaimana

cara rnernastikan sakit ruberkulosis, scbanyak 13% rcspondcn tahu tentang

penycbab penyakit, sebanyak 30% rcspondcn tahu tenrang cara penularan. dan

sebagian besar (47%) rcsponden tahu mengenai gejala tuberkulosis.

7. Persentase responden yang mencari pcngobatan ke berbagai tempat pelayanan

keschatan lainnya adalah sebagai berikut: schanyak &9% dari kclompok


137

responden yang tidak tahu, sebanyak 87% dari kelompok responden yang

rncngctahui I dari 4 pcngctahuan, sebanyak 42.5% dari kelornpok responden

yang mengetahui 2 dari 4 pengetahuan, sebanyak 24,2% dari kclompok

responden yang mcngctahui 3 dari 4 pcngctahuan, dan tidak seorangpun (0%)

dari kelompok responden yang mengetahui semua pengetahuan temang

iuberkulosis.

5.2. Rekomendasi

5.2.1. Rekomendasi Kebijakan

I. Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung harus lebih optimal dalam rncmberaruas

dan menanggulangi penyakit tuberkulosis mengingat begitu besarnya kcrugian

ckonomi yang ditimbulkan penyakit Tubcrkulosis

2. Untuk penguaran kebijakan, Dinas Kesehatan Kabupatcn Bandung perlu

melakukan advokasi untuk rnendapatkan komitmcn politis dari para pengambil

keputusan, ag~ mendapatkan dukungan dari Pcmerintah Daerah, serta dapat

mclibatkan sektor lain yang terkait dalam penanggulangan dan pemberantasan

penyak it tuberkulosis.

3. Dinas Kesehatan dan Dinas Tenaga Kerja membuat program bersama dalam

mernecahkan rnasalah tubcrkulosis di tempat kerja dalam upaya pelayanan

kcsehatan prcvcntif, prornotif dan kuratif Program-program yang bisa

dilaksanakan mcnyangkut :
138

;,... Desiminasi informasi mengenai penyakit tubcrkulosis dan penyakit mcnular

lainnya ke industri-indusrri

4. Mcmbcrikan kemudahan akses untuk pcncmuan dan pengobatan kasus:

vtemberikan kcmudahan akscs untuk pcncmuan dan pcngobatan kasus: Pihak

indutri bckerjasama dengan Dinas Kesehaian dalam pclaksanaan pernberian

pengobatan iubcrkulosis di rcmpat kcrja

;... Pcningkatan mutu pclayanan

5. Pernbcrian sangsi hukum kcpada industri yang rnclanggar "Undang-undang

Republik Indonesia nomor 13 tahun 2003. teruang Ketenugakcrjaan", dalam hal

pcrnberian perlindungan alas keselamaun dan kesehatan kerja yauu membcrikan

jaminan kesclamatan dan meningkatkan dorajat kescharan para pekcrja/buruh

dengan cara penccgahan kccclakaan dan penynkit ukibat ke~jG, pcngcndalian

bahaya di tempal kerja, promosi kesehatan, pcngobatan, dan rchabilirasi.

6. Pemerintah l>aerah perlu mcmbuat l'craturan Daerah yang rncngatur tentang hak-

hak bagi tenaga kerja untuk mcmpcrolch perlindungan alas keselarnatan dan

kesehatan kerja, incmperoleh jarninan kcsclamatan dan peningkatan derajat

kesehatan para pekerja/buruh dcngan cara pencegahan kccelakaan dan penyakit

akibat kcrja, pcngendalian bahaya di tcmpar kcrja, promosi kesehatan, pengobatan,

dun rchabi I itasi.

7. Untuk rneningkatkan pengctahuan rnasyarakut tentang tubcrkulosls perlu dibuat

Program Pcmberdayaan Masyarakat atau Penyuluhan yang irnensif.


139

8. Menyusun materi penyuluhan sesuai dengan kebutuhan, yaitu :

).> Bagaimana cara memasrikan/mendiagnosa ;icnyakit

J;> Pcnyebab penyakit tuberkulosis.

J;> Cara penularan.

;:.. Gejala tubcrku losis

9. Penanggulangan TB lcbih diprioriraskan kepada kelompok miskin dan kelompok

rcntan terhadap TR

5.2.2. Rekomer.dasi Bagi Peogembaogao Peogctabuan

Ji;. Model yang digunakan pada penelhian ini belum rnemasukkan variabel pola

pengobatan, padahal variabel ini mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap CO} direct, ur.tuk peneliuan 1ebih lanjul perlu kiranya dimasukkan

variabcl pola pengobatan ke dalam model.

l> Studi ini merupakan dasar bagi teknik evaluasi ekonomi yang lebih lengkap,

oleh karenanya hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pcnelitian lebih

lanjut scperti Cost EfectivenessAnalysis (C£4).CostBenefit Analysis(CBA)

dan Cost UtilityAnalysis (CUA).


DArTAR PlSTAKA

Agus Widarjono. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi Untuk Ekonoml dan
Bisnis. Ekonisia, Kampus Fakultas Ekonomi Ull, Yogyakarta.

Amelia Hayati, 2008. Kurakteristik Biaya Kesehatan Perempuan don Pcngaruh


Peran Pemerintah Terhadap Biaya Kesehatan (Studi Kasus: Kata Bandung).
Uruversitas Padjajaran, Bandung.

Ascobat Gani. (2002). Dampak Krisis Ekonomi, Politik dan Sosial Terhudap
Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Depok.

............................
Implikasi Ekonomi Penyakit Tuberkulosis Pora. Fakultas
Keschatan Masyarakat. Universitas Indonesia. Depok.

Asia Development Bank, (2C08), Key Indicator1C08 For Asia and The Paslfic: Asia
Deveiopmem Bank, Manila.

Azrul Azwar (1996). Pengantar Admonistrasi Kesehatan. Bina Rupa Aksara. Jakarta

Bloom, David E., D. Canning, and J. Sevilla, (2001). Health, Human Capital,and
EconomicGrowt", CMH Working Paper Series. No. WGJ :8

Butler RO, James. Senior Fellow (Health Economics) & Deputy Director, NCEPH.
ANU. (2003). Measuring The Cost of Health Impact - Approaches and
limitation, A lecture delivered to the short course on Climate Change and
Human Health, ANU, Canberra.

BPS Kabupaten Bandung dan Bapcda Kabupaien Bandung. 2007. Indeks


Pembangunan Manusia Kabupator Bandung Tahun 1007. BPS Kabupatcn
Bandung. Bandung.

Cooper Donald R. , Schindler S, (2006). Pamela. Bussines Research Methods.


United State: McGraw-Hill

140
141

Depanernen Kesehatan RI. 2005. lndikator Indonesia Sehat 2010 dun Pedoman
Penetapan lndlkator ProvinsiSehai don Kobupaten/Kota Seha! Dcpkes RI,
Jakarta

.......................................... 2009. Rencana Strategis Departemen Kei;eh11111n 2005-


1009. Dcpkcs R L Jakarta,

..............................
... . .. .7007, Buku Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis, cdisi 2 Cetakan Penama, Dcpkes RI. Jakarta

.......................................... 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Depkes RI, Jakarta .

....................................... •. 2()1)9. Sistem Kesehntan Nosionat Dcpkes RI. Jakarta.

Dinu.s Kesehatan Kabupatcn Randung. (2007). Profit Dinos Kesehatan Kabupaten


Raftdu11[< Tahu11 21)()7.

D1sn~kcr Inwa Timur. Surabaya, 2009. Puspa, Fungsional Pengantar Kerja,


Mengenal! Duniu Ker]« Website hnp:!/www.infokc~
j:itim.com/'?m=deiail artikel&ici=l-1. Diakscs tanggal 13/09/09

Oror David, M .. Olga van Punen-Rademaker & Ruth Koren, (2008). Cost cf Iltness:
Evidence from a stydyin five resource-poor locations in India. Indian Journal
Med Res 127: 347-361.

Ferri Yanuar, 2003. Biay« Akiba: Sakit (Cost Of Illness) Malaria: Sludi di Rumah
Sakit Umum Darrah Sungailia: Kabupaten Bangka Tahun 2003. Fakultas
Keschatan Masyaraka; Universitas Indonesia, De1X>k

Global Health Reporung.org, (2007). tnvestasi Pada Program Pengendallan TB ya11g


Bertahan Akan Membtri Keuntungan Ekonomi yang Bermakna.
Website: h11 r:t:www-
wds, worldbank.org/cxtcmal/default/WDSContcntServerll W 3 P/IB/2007I08i011000 1583
49 20070801103922/Rendcm!/PDF/wps4295.pdr>Economic Benefit of Global
ln;c$tments in Tuberculosis Control. Diakses tanggal 2 Mei 2009

Gujarati Damodar N,(2003). Basic Econometrics, Fourth edition. McGraw-Hill,


Irwin Singapore
142

I leni Heryarno. 2005. Analisis Willingness To Pay Posten Terhodap Pelayonan


Rumah Sakit Paru Sidawangi Cirebon Jawa Barat, Univcrsitas Padjajaran.
Flandunoe

lwan Ariawan, 1998. Beser don Met<>de Sompel ptuto Pene/itian Kesehatan.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok

lwan Priyatna, 2002. Faktor-faktor yon{! berhubungan dengon rislk» terjadinya


cacat kust« dan pengaruhny« terhadnp kerugian ekonoml di Kabupate11
Subang Propinsi Jawn Baral Ta/1u11 2002. Univcrsitus Padjajaran, Bandung.

Jefferson. Tom & Vittorio Dernicheli, (2000). Elementary Economic Evaluation In


Ilea/th Care. Sedond Edltion. BMJ Pul>lishi11g Group, Tavistock Square,
J.(111don

Kaldaru I lelje, Kerem Koic, Vork Andres, ('.!001) flea/th as Factor of Economic
Growth: the Esumian Case, Journal of economic Literature number: 110. F43.
Estonia

Miller George. Roehrig C .. Cromwick Paul I lughcs and Lake C'.(2008), Quantifying
National Spending 011 Wellness and Prevention. Beyond Health Insurance:
Public Policy to Improve Health Advance in I lealth economics and Health
Services Research, volume 19, 1-24

Nachrowi, 0 Nachrowi, 1 lardius Usman,(2006). Pendekaton Populer dan Praktis


Ekonometrlka Untuk Analisis Ekonomi don Keuanga», Lernbaga Penerbit
Fakultas Hkonomi, Uuiversitas Indonesia. Dcpok,

Nganda B, Wang'ombe J, Floyd K, Kangangi J, (2003). Cost and costeffectiveness of


increased community and primary care facility involvement in tuberculosis
care in Machakos District, Kenya. Int J Tubcrc Lung Dis 7 (Suppl I): SI 4-S20.

Prijono Tjiproherijamu, & Socsctyo Budhi, (1994), Ekonomi Kesehatun, Rineka


Cipta, Jakarta.

Rico Andres A, Iris A, (2005). Guerra Turrubiates, Ricardo Montes de Oca


Hernandez Instiruto, Empirical Evidence of the Impect of Health on Economic
Growth. Issues in Political Economy, Vol. 14
143

Samuelson, paul A. Oan Nordhaus, William D. (2004), I/mu Makro Ekonoml, edisi
ketujuh betas. Jakarta: PT. Media Global Edukasi

Sanjay Dixit, Health Interventions: Evaluation of Cost Effectiveness, Oiplom~ in


Health Sysrcm Management (USA). MGM Medical College Indore, website:
!ll!P://w,V\v.indmcdice.comlioumals/ppt:cos1%20effcc1iveness%20:i.nalysis.p21
Segel, JE, fl.A, (2006). Cos! Of Illness - A Primer. Report Research, RTI
lnternationai. R rt-lfNC Center of Excellence in I lealth Promotion Econoru'cs.
North Carolina.

Sockidjo Nctoatmodjo ('.!003). Prinsip-PrinsipDasar I/mu Kesehatan Mnsynraknt.


Rineka C:ipta. Jakarta

The World Rank (200/'), World Development Indicators 200'!.CIJ-ROM. Thc


lmrc.unional Bank for Reconstrucrlon and Development/The World
Bank. Washinton DC.

Todaro. Michael &. Stephen Smith. (2006). PembungunanEkonoml di Dunla Ketiga.


edisi kcscmbilan. Erlangga, Jakarta

Veen J.,Mctzgcr P.. JincevskaM .. Duzcy O.Zagorskij A., et al.2006. Europe and
Eusla Regional Evaluation. Regional Report. 1003

Weil David N.(2006). Accounting for the £/fl'CIof llP.allh r>n Economic Growth,
Brown university and NBER.

Wing Wahyu Winamo. 2007. Analisis Ekonometrikada11 Statistika de11ga11 Eviews.


Cctakan pertama, Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi llmu
Manajemen YKPN. Yogyakarta,

Wyss, Kaspar ct all. 2001. Cost of Tuberculosisfor Householdsand Health Cure


Providers in Dar es Salaam, Tamania. ·r ropical Medicine and International
I lealth volume 6 nu. I PP 60-63
Lampirau 1

Hasil Estimasi Model-l CO.I-Direct

Depeocent Variable: COl_lJ\NGSUNG


Method: Least Squares
Da:e; 09123109 Time: 21;29
Sample: 1 169
lnciuded ooservanons 1€3
White Hetemsked<lsticity-Consis<ent Siandard Erras & Covanance

Variable Coeff!ciEnt St<!. Errcr t-Stati;;tic Prob

c 56205.49 6£>3n.28 0.821991 ().4123


EDU 8460.~33 4113.952 2.061359 0.0400
DGENOER 20644.~ 1&2!!5.23 1.267676 0.2'.168
OKlAS 2965180 18.1~1 42 o. ·s1226 0.8721
AGE 20t.E094 797.7374 0.252727 O.&)C8
KNOWLEUGE -37758.04 6044.309 -6.246873 O.OJCO
INCOME 0.038577 0.030410 1.26a576 0.2:>64
OKERJA1 -13299.79 279'3782 -0.~7~199 0.6353
DKERJA2 -18859.31 261!13.86 J).112627 0.4771

R-squared 0.23'1985 '.tean dependent var 105~9.4


Adjuste:J l<-sq<Jared 0.154984 S.D.dependenl\Zf 111964.1
S.E. of regression 1023120 AAalke 111lo a1erion 25.96152
Sum squared resi1 1.66E+12 Schwatz crite'ioo 26.12888
Log likelihood -2171.768 Hannan-Quinn aite<. 26.02944
F-sta~stic 5.124514 Dcrllln-watsoo stat 1.656090
Pcob(F-stalistic) O.O'.Xll11
Lampiran 2

Hasil Estimasi Model-I COl-lndirect

Dependent Vanable: COi_ I OK\.ANGSUNG


MP.thod· Least sqcares
D•!e. 09/2310!? Time: 21:31
Sar.iple; 1 168
lncl~ded observations: 168
White HeteroskedasUcity-Consisto.1'. Standard Errors & C.ovariance

Variable Coefficient Std. Error t-stanstc Prob.

c 440271.5 316090.7 1.3e2865 0.1656


eou ·23146.72 22564.55 ·1.020374 0.3091
DGENDER 218684.4 106510.6 2.0531i'O 0.0417
DKLAS -20072.60 107415.6 -0.186869 0.8520
AGE -1502.936 5261.424 ·0.285652 0.7755
KNOWLEDGE -101010.3 54698.CS -1.839961 0.0676
INCOME 0.1':3793 0.168775 0.851983 0.3955
DKERJA1 418262.7 147001.1 2.845304 0.0050
DKERJA2 95675.79 100029.6 0.956475 0.3403

R-squared 0.116099 Mean dependent var 491830.4


Adjusted R-squared 0.071626 S.D. dependent var 691796.0
s. E. cf regression 606560.4 Akaike info atterion 29.70973
Sum squared resid 7.06E+13 Schwarz cr~erion 29.87709
Log hkelihOOd -2486.618 Hannan-Ovinn enter. 29.77765
F-statistic 2.610556 Duroin-Watsonstat 1.316434
Prob(F-ctatistic) 0.010386
Lampiran 3

Hasil Estimasi Model-I COi-Totai

DependentVariable: COi_ TOTAL


rv:etllod: Least Squares
Date: 10/25/09 Time: 13:51
Sample: 1 168
Included observatons: 168
Whije Heteroskedasncty-Consistent Siandard Errors & Covariance

Vc11iC:1ble Coetticient Std. Error t-stausnc Prob.

c 496477.0 348750.9 1.4235'l6 0.1565


CDU -14666.39 23698.85 .Q.!;18865 0.5369
OGENDER 23!l32e.s 109377.6 2.176140 0.03Ga
OKI.AS -17107.42 111204.7 -0.153837 0.8779
AGE 1301.326 552~.787 -0.235543 C.8141
KNOWLEDGE -138768.3 55435.93 -2.503220 0.0133
INCOME o. 182370 0.162244 1.000691 0.3185
DKERJA1 404962.9 153713.7 2.634528 0.0093
f:KERJA;: 77016.47 105386.1 0.730803 04G¬ 0

R-squared 0.136491 Mean dependent var 597679.8


AdjustedR-squz~ed 0.093044 S.D de,er.dent var 722475.7
S.E. of reqression 688044.3 A~alkeInfo criterion 29.77318
Sum squared resid 7.53E+13 Schwaiz criterion 29.94053
Log likelihood -2491.947 Hannan.O.uinnenter. 29.84110
F-statistic 3.141551 Durbin-Watson stat 1.272024
Prob(F-statistic) 0.002506
Larnpiran 4

Hasil Estimasi i:t1odel-2 COi-Direct

Oepe,rlP.nt V~nable COl_l.ANGSUNG


Method: La<>~t Squares
Oate: 09123/09 lme· 21·41
s~mpte 1168
lneludr.d Ob"jCrYOlt•ons: 168
White Heterosketl9Sticiry<:;ons.s:cnt S1andard Eir.:is & Covanance

V3nabte Coe'flClf'flt S:d. Err« t·St.Jt1stic Prob

c 48031 56 7509917 0.639575 05234


EDU 8667 187 4288 784 2.02089¬ 00450
OGENO::R 22400.'G 1620501 137seob 01700
OKLASIFl!<ASI 45456J7 1"°9~ 00 0 23S090 0.8121
AGE 290.8811 845442~ 0 344()51! 07313
OKNOWLEDGE1 -:36760.75 26959.63 -1.363545 0.1747
DKNOWLEDGE2 -72230.08 2541533 -2 84221S 0.0051
OKNO\l\'LEOGE~ -1071556 24500.37 -4.169213 0.01)01
OKNOWLEDGE4 -172441.6 2738258 -6.297491 0.0000
INCOMt: 0.037427 0029941 1 250047 0.2132
OKERJAI -12169 61 2758693 -0.44i 105 0.6597
OKCRJA2 -1914).18 2S933.12 .().738406 0.4514

R-squ~red 0.209084 Mean de:>endert var 105849.4


:,dju;ted R-sqJa<cd 0.153315 $.Q dependen' Vat 111964.1
S.E of regression 103024.4 AAailte info critencn 25.99207
Sum squared resid 1.66E•12 Sdiwatt cr1enon 26.21521
Log likchhood -2171-334 Hanna'l-OL1m enter. 26.08263
F·sta;lstic 3.749069 Ourt.n.Watson stat 1.672363
Prob(F-stallslic) 0.000091
l.ampiran 5

Hasil l<:sCimasi Model-2 COi-Indirect

Dependent Vaoable; COl_TIOA:(


MeUwd. Least Squares
Date· 09123/09 Time· 21;44
s~mple 1 1138
Included observations: 163
WMe Heteroskedasticity-Corslstent standard Error:: & covanance
variable Coeffic1en: Std Error !·Statistic Prob.

c 543801.5 354530 6 1.533863 0. 1271


EDU ·24552 80 22373.92 ·1.0!?7385 0.2742
OGEN DER 240873.< 111453 4 2.161203 0.0322
OKLASIFIKASt ·6113.3C4 109413.0 -0.074153 0.&410
AGE 1186.393 5440.178 0.218080 0.8277
OKNOWLEDGE1 ·334177.5 1664986 ·2.0C7069 O.C465
OKNOWLEDGE2 ·120616.6 211120.9 ·0.571315 0.5686
OKNOWLEDGE3 ..3~7~3.2 220854.6 .1.572814 0. 1176
DKNOWLEDGE4 -624004.4 2CflZ07.8 ·3 026095 0.0029
INCOME o. 130760 0. 161284 0.860343 0.3909
OKERJA1 371506 0 137618.5 2.699535 o.oon
OKERJA2 22103,20 110551.3 0.200479 0.13414

R-squartd 0. 147619 Mesn dependent var 491l'30.4


Ad1usteo R·squared 0.087730 S D. dependerll var 691796.0
S.E. ot regression 660754.1 A~alke info criterion 29.70890
Sum squared rl!Sl/1 6 81E•·13 Schwarz criterion 29.93204
Log likelihood -2483.548 H:imon Quinn crlte1. 29.79946
F-stalls!lc 2.459979 Ourbir1·V'l?JU:>v11 stat 1.346798
Prob(F·statistk:) 0.007293
Hasil Estimasi Model-2 COi-Total

Dependent Var.able COi TOT A!.


Method: Least Sq.>a<es
Date: 10:7.5/09 T•me· 13:58
Sample. 1 169
lnclude<:l nbseNat!Olls· 108
Wh~e Hete<oskedastioty-Cons.stent Sla'>dard Errors & Covan&ncc

Variable Coefflciert Std Error t-Slati~lic PIO)

r
~ 5!'1633.0 385930.9 1.533521 0.127Z
EDl! -15885.5' 23?33.75 -0.€72158 O.S025
CGENOER 263279.6 114103.1 2.307384 O.C223
DKL.ASIFIKASI -356? €67 113416.7 -0031456 09749
AGE -895.5114 5705.833 -0.156945 0.!\755
DKNOWL~DGE1 -370938 2 1n74!l 7 -7147?59 003~3
DKNOWLEDGL2 -192852.6 214725.4 -0.898136 0.3705
DKN:Jl.VLEDGE3 4495166 22:)3.;"i.1 -:Z.014647 0.0'59
DKNOWLEOOE4 -796445.9 210¬ 446 .5 -3.78(!96() 00002
INCOME 0.176187 0.174016 1.0:2475 0.3129
DKERJAl 359336.4 145422.9 2.470076 0.0145
DKERJA2 3014.C73 116013.3 t'.02~980 0.9793

R·squared 0.166S22 Mean dependent var 597079.8


Adjusted R-squ..reo 0.108179 S.O. dependent var 722475 7
S.E. of regression 682279.1 11.kaike illo ctilerion 29.77301
Sum squared resid 7.26E+13 Schwarz ait·~ 29.99¬ 15
Log likeli~OOC -2~.933 Hannan-Quinn criter. 29.86358
F-statistic 2.841579 Durbin-Watson stat 1.303¬ 72
Prob(F-statistic) 0.002()43
Lampiran 7

Basil Estimasi Modcl-3 COi-Direct

CependentVariable: COl_LANGSUNG
Method. Least Squares
Date: 09115/0S "une 07:01
Sample: 1 168
Include<! observauons; 168
Whte Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Ccmlli3nce

Vari2ble Ccsttic:ent Std. Error t-Siabstic Prob.

c 53311.91 54321.73 0.927289 0.3552


EDU 12817.48 3850.806 3.326518 0.0011
DGEND:OR 22256.93 1564!;.43 1.4225e7 01569
DKLASIFIKASI 4431.392 18403.27 0.240794 0.8100
DAGE tJ25.37S 20103.31 0.051005 0.9594
DKNOWLEDGE1 -31454.42 26052.57 "1.207344 0.2'291
DKNOWU:OGl:~ -65743.40 24995.30 -2.6302;1() 0.0094
DKNOWLEDGE3 -1n2186.2 23695.39 -4.312494 0.0000
DKNOWLEDGE4 -175174.B 27057.87 ~.A74QB2 0.0000
DINCOME ·15496.44 14951.01 ·1.0~6481 0,3011;
DKERJA1 -12443.95 27725.0S -0.448834 0.6542
DKERJA2 -24462.92 27872.05 -0.877686 0.3815

R-squared 0.201642 Mean dependent var 105649.4


Adjusted R-squared 0.145562 S.['.dependentvar 111964.1
S.E. of regression 103405.0 Akai~e info criterion 26.00118
Sum squared resid l.67E+12 scnwarz aiterion 26.22432
t og likelihood -2172.099 Hannan.Quinn enter. 26.09174
F-s:atisuc 3.586374 Durnin-Watson sl31 1.713758
Prob(F-statistic) 0.000159
Lampiran 8

Hasil Estimasi Modcl-3 COi-indirect

uepenoem Variable: COi_ TDKLANGSVNG


Methoc· Least Squares
Date: 09115.'09 Time· 07.01
Sample 1 168
lnctuJed observalions: 168
White Hotorockedost<cily·Consistent Staodard Errors & cevanance

Variable Coefficient Std. Error t-stensuc Prco.

c 420043.0 3~09~9 1 1 395G!l1 0. ~64()


EUU -~7345.71 2444C.25 ·1.118646 0.26SIJ
OGENOER 247117.;l 118125.4 2.09t997 0.0381
OKLASIFIKASI ·10092.62 109445.7 -0.097700 0.9223
DAGE 112188.6 136737.2 Q.ij20469 0.4132
OKNOWLEOGE1 ·340081 6 171870 0 ·1.976715 0.0496
Di<NOWLEOGE2 ·106963.4 223473 6 ..().478730 0.6328
OKNOWLEDGE3 ·345684.3 213400.2 ·1.619220 0. 1074
OKNOWLEOGE4 -5114905 7 207174.8 ·2.G71516 0.0047
OINCOMC 198765.4 126315.8 1.549033 0. 123'1
DKt:KJA1 373406.9 139564.9 2.675508 00(163
OKERJA' 50699.02 117091,6 0.432986 0.6656

K-squared 0.161323 Mean depencent va1 491630.4


Adiusted R-squared 0.102165 S.D. dependent var 691796.0
S.E. of regression 655498.0 Akaike Info cnterlon 29.69203
Sum squared resio 6.70E+13 Schwarz Ct•1erion 29.91607
Log likelihood ·2482.206 Hannan-Quinn enter, 2~.lll:i49
F'-statistic 2.727930 01Jf1)in-WRISOn ~lal 1 370059
Prob(F·statlsbc) 0.002996
Larnpiran 9

Hasil Estimasi Model-3 COi-Totai

Depender.t Variable ::Ct_


TOTAl
Method, ~ast Squares
Dcte: 101251C9 lime 14 00
Sample i 168
tnctuded observatlOns. 168
White HeteroskedastJcity-ConslSlentStaidsrd Ertors & Col8rian<:c

Van.aO!'e ~Oent SUI Frror t-St~tisric Pro~.

c 4104149 3196428 1 47166!' 0.1431


EDU -145~23 '63069'~ .!) 552'98 csers
OOENOER 2693749 1209031 2.228023 00273
OKLASt::tlV'.SI ~261 •23 1132838 -0055272 0.9560
DAGE 113214 0 1394:10 9 0811972 0.4180
OKNO'dLEOGE1 -371515 2 176806 4 -2.1013-10 0.0:12
OKNOWLEOGE2 -112125 8 2271612 -0 760371 0.4482
OKMOWLEOGE3 -4.4787:>5 '154611 A -2060061 0.0402
OKNOWLEDGE4 -7700806 211390; -3642926 0.0004
OIM':OME 1832&'0 13:.577.3 1 403526 o.1G24
DKERJA1 3609630 1478117 0 '440A03 0.0158
OKERJA2 26236.10 123423.3 0.212570 Q,8319

R-squared 0175757 ~•p.an deperoenl var 597679.8


Adjusted A-squared 0.117632 $.0. depcnd(:nt var 722475 7
S E. or regresslOI" 678653.6 Al<aike nto atte.-.on 29.76236
Sum squared resid 7 18E•13 Sc:hwal1. c:ntenon 25.98550
Log fikel hOod -2'488.038 H:inron-OUtM cn'ter 20.85292
~-statisoc 3023947 Outbw~Watson stat 1.325836
P1ob(F·statis1ic) 0.00110!
Lampiran JO

Hasil Uji White Tanpa Cross Terms pada Model 1 COi Direct

Hetemskec1astic1ty Test: White

F -statisnc 1 395802 Prob. F(8.15aJ 0.20·17


Obs'Rsquareo 11.03164 Prob. Chi-Square(8) 0.1999
Scaled exprained SS 3'1.96218 Prob. Ct.i-Sqoace\8) 0.0000

Test Equ;;iticr.:
Dependent variable: RES1D•2
M~thod: Least Squares
Date: 09127109 Time: 12:48
Sample. 1 168
lnclud2d observations: 168

Variable Coefficient Std. Error t-Ste!istic Prob.

c t.i7E+10 8.70E+('9 2.033100 0.0437


EDu•2 17913009 57322316 0.31259~ 07550
DGENDER•2 3.11E+OS 4.S2E+09 0.674072' 0.5012
DKLAS•2 -5.27E+09 4.23E+C'9 ·1.244419 0.2152
AGE•2 -3436840. 2967670. -1.1560.94 0.248e
KNOWLEDGE•2 ~.85E+OO 4.76E•OB ·1.858572 0.0049
INCOME'2 0.004422 0.003341 1.323662 U.18i5
DKERJA1·'2 -5 071'+0$ 7 l8E+OO -0.706057 0.4812
DKERJA2•2 .£.18E+08 7.30E+OO -Q.084574 0.9327

R-squared 0.065665 Mean dependent var 9.91E+09


Adjusted R-squored 0.018654 S.O daperdent var 2.64E+10
S.E. of regression 2.62E+10 A'!l'.aike. into criterion G0.80066
Sum squared resid 1.09E+23 Schwaiz cntenon 51.034'2~
L09 likelihood -4263.818 Hannan-Ouinn criter. 50.93400
F..statistic 1.396802 Durbin-Watson stat 2.140170
Prob(~-statistic) 0.2016:;4
Larnpiran 11

Hasil Uji White Tan pa Cross Terms pada Model 1 COi indirect

Heteroskedasllaty Test Whrte

F-sta6stic O 608374 Prob.F(8.159) 0.7$99


Ots·R-squared 4.989750 Prob. Cti-Square(8) 0.7587
Scaled explained SS 2924498 Prob. Chi-Squa-e:si 0.0003

Test Equation:
Dependent Variable: RESID"2
Method. least SQuares
Dale 00127/09 T:me: 14:4/J
Sample: 1 168
lncl>Jdec obeervanoos:168

Variable Coeffi::iet>I Sld Error t-Stabstlc Prob,

c 1.81E+l 1 5.12E+11 0.353934 0.7239


EDU'2 -1.04E+~ 3.37E+09 -0.030852 0.9754
OG::NOER'2 2.85EH1 272&11 1.049778 0.295<1
OK1.AS•2 -2.61E+1G 2.49E:•11 -0.104675 0.9168
AGE-'2 -494244o"'2 1 /!>E+-08 -0.283134 0.7774
KNOWLEOG£•2 -2.70E•10 2.80E+10 -0 964702 03367
INCOME'2 0.0215i>3 0.196511 0.109732 0.9128
DKERJA1•2 4.05E+11 423E+~l 0.957527 0.3398
DKERJA2'2 7.98E+10 4.30E+11 0.185816 0.8528

R-squared 0.029701 Mean depen'1eot var 4.21E-.11


A!ijusted R~red -0.019119 S.O. depende!l1var 1.53E+12
S.E. of regression 1.54E+12 Alca'keinio crit~ 5901588
Sum squared resid 3.77E•26 Schwarz criterion 59.18324
log like~hood -494e.334 Hi!man-Ouim ctller. 59.08360
F-statistic 0.608374 Olllb&Watsonstat 1.339583
Prob(F sbtistic} 0.769926
Lanrpirau 12

Hasil lJji White Tanpa Cross Terms pada Model I COi Total

Hel.eroskedastici:y Test: White

F-statistoc o.soecsz Prob. f(8, 159) 0.7190


Obs"R-squared 5.463410 Prob. Chi-Square(8) 0.7071
Scaled explained SS ?8 03998 Prob. Chi-Square(8J 0.0005

Test E1;uetion
Dependent Variab;e: RES:IY'2
Memod: Least Squares
Date· 10/25i09 Time. 13 49
:>ample· 1 168
Included observations: 168

Variable Coefficient Std. Error !-Statistic Proo.

c 1.57E•11 5.09E+11 0.309085 0.7577


EOU'2 -1.31E+CA" 3.36E+09 -O.C'39003 0.9689
DGENDER'2 2.81E•11 2.71E+1~ 1.039047 0.3004
DKLAS•2 -1.71E+10 ~.46E·<-1 • -O.Ce68t8 0.9452
AGE'2 -34592415 1.74E+08 -0.199039 0.8425
KNOWLEDGE'2 ·2.98E+10 :<..t9E+10 -t.Ce8230 0.2870
1NCOME'·2 0.079053 0.195650 0.404052 0.6867
DKERJA1'2 4.07E+11 4.211::+1i O.!AAl124 0.3345
OKERJA2'2 1.1:iE+11 4.28E+11 0.263370 0.7926

R-squared 0.032520 Mean oepenaem var 4.48E+11


Adjusted R-squared -0.016158 S.D.dependentvar 1.52E+12
S.E. of r,.gression 1.53E+12 Akaike info criterion 59.00710
SurH squared resid 3.74E+26 Sdlwarz criterion 59.17445
Log likelihood 494(.596 Hannan-Quinn criter. 59.07502
F-<t~tislic 0.668067 Durbin-Walson stat 1.344914
Prob(F-stotistic) 0.719038
Larnpirau 13

Hasil Uji While Tan pa Cross Terms pads Model 2 COi Direct

Hctcroskcd~sttoty Test WMe

F-statistoc 111·599 Prob. Flll,156! 0.3556


Obs"R-•qu.::rcd 122-105 Ptob. Ctu.Square(l 1) l>.3480
S<:aled e.';i~alred SS 3825842 Prob Chi-&iuare(1~) 0 000'

Test Eqcatoon
Dependent Vanablt>' "es1c•2
MethOd' Le~$! $qi.ares
Cate: 09127109 Tioie 14 29
sample: 1 1ee
lnduded ob~'Vations 168

Variable Coetncient St<I ErrCf t·Sta!ISllC f'rob.

c 2 28E•10 9!!4c+C9 22S8169 0.0229


EOlJ-'2 1175'093 582481C9 02Ct742 I) 8404
OGENOER•2 3.4<E+09 4 73E+C9 0.720276 0.4724
OKLASIFIKAS •2 5 70E+09 ~.32E•C9 -1319'12 0 1891
AGE•2 -'W3126 3047100. ·1.379;35 0.1696
OKNOWLEDGE1'2 -4.96E+09 597E+C9 -0633817 0.4057
OKNOWLEDGE2'2 ·1.03E•10 6.32E+C9 ·1 634442 0.1042
0KNOWLEOGE3'2 -122E•IO 662E•C9 ·1.644005 0.0671
OKNOWLEOGE4'2 ·1 41E•IO 9.69E+t'9 ·1.459720 0. ~464
INCOMP2 0.00(644 0.003416 1.359324 01760
OKERJA1'2 -S.19E+09 7.34(•09 -0.707426 0.4804
OKERJA2'2 -1 071:•09 I .!>2E+09 -0.142399 0.6869

R-squa-ed 0,072685 Me;:in dependent var 9.86E+09


Ad;usted R-squared 0.007297 S.O. depeodenl v~r 2.66E+10
S. E. of reg1ess1on 266E+10 Akaike 1nfo cntenon 50.91133
Sum squared resid 110E+23 Schwan cntenon 5113447
Log likelihoo\l -4264 551 HannM-Ouinn crile< 51.00169
F-statistic 111·599 Durlllll-VVa\SOO Slat 2. 134475
Prob(F-stabslic) 0355641
Lampiran 14

Hasil Uji White Tanpa Cross Terms pada yfodel 2 COi-indirect

Heteroskedasbcay Test WMe

F-stabs!Jc O 89J973 Pron_ F(11, 1::i6) o.~506


Obs'R-s41Pri!d ~.93'3707 Pro:>. Chi-&;u2re(11J 0.5365
Scaled explaioed SS 53 5867!' Pro:> Ch,-Square(11) 0.0000

Test Equation:
Depenaent Variable: RESIP"2
Mettoo: tesst Squares
Date, VJl27:")g T me. 1 <:35
Sample. 1 168
Included ocservatoos: 168

Va·iabie Coefficient Std Error t-Slatistte Prob.

c 4_97E+11 ~.41E+11 0.919117 0.3595


EDL"2 -1 34808 :!.17E.-OO -0.042221 0.9~
OGENOER•2 3.27E+11 2.57E+11 1_271739 0.205<
Dl"J..ASIFIKASl"2 C.96E-tOS 2~E+11 Q038147 0.9696
AGE•2 .'488406¬ 1.60E•08 -0.270895 07868
DKNOWLE0.3E1•2 -£.G6E+11 3.25E+11 -2.0!7459 0.·:>423
DKNOJ\ILEOGE2'2 -2. l3E+11 3.44£+1: -0.518771 0.!>~fU
DKNOJ\ILEDGE3•7 -3 91E-+11 3.60E•11 -1.086!<63 0.2787
DKNOWLEDGE4'2 -9 14E•1'i 5 27E+11 -1.734409 0.0848
INCOME•2 0.015151 0.185774 0.081510 09351
DKERJA1•2 2.83£+11 3.99E+11 0.707757 0.480~
DKE.RJA2'2 -5.QSE+10 4.09E+11 -0.145432 0.8846

R-SQUared 0.059111 Mean dependent var 4.05E+11


Adjusted R-scuarad -0.007233 S.D. dependent var 1.44E+12
S.C. of regression 1.44E•12 Allaike info criterion 58.90316
Sum squared resid 3.25E+26 Sd-rw-drzcnterion 59.12630
Log likelihood -4935.865 Harnan-Ouim Ctiter. 58.99372
F-statistic 0.890973 Oumi~Walson slat 1 401456
Prob(F·s1atistic} 0.550633
Lampiran 15

Hasil Uji White Tan pa Cross Terms pada Model 2 COl-Tot:tl

H~l~roSkedaSlCly Test Whle

F-s:atsl1c 0.9687L2 ?rob F(11156) u ~35'1


Obs"R-square<I 10.53823 Prob Cli·Square(l 1) 0 <"41
Scate:l expl~ined SS 49.84622 Prob. Chi-Square(l 1) OOJCO

Te5t Equation
0P.penden1 Variable RES10'2
Melhod Lcas1 Square~
Date lOf.l!>/09 T1111e. 1357
Sample 1166
lnckJded observ31ion$ 168

Vanable CoeHioent Std. E1ro< l·Statosbc Proo

c 503E•11 536E•11 0937877 0 3498


ecu•2 ·1.491:+"8 3.1~E+J9 -0.041313 t.M23
OGENOER•2 3.26E+11 2.SSE•11 1 277187 0.2034
OKLASIFIKA5l'2 126C• 10 23X•11 0055090 09561
AGE"2 ·:rl1~~ 1.S4E+-Oa -0 195757 C.8'51
OKNOWl.EOGE1•2 -6 !l?F• 11 3 22E•11 ·2 148162 C0332
OKNOWU:OGE2•2 ·2.35E•11 3 41E•11 -069)536 c-eco
OKNOWLEOGE3"2 -41.36E+11 3.57E•1: ., 222ec2 02232
DKNOWLEOGE4•2 ·9.61E•11 5 22E+l1 ·1840871 00675
INCOME•2 0067025 0.184162 0.363948 07154
OKERJA1'2 2.73E+11 3.96E+11 0.66a752 0.4920
OKERJA2"2 -3.74E•10 4.05E+11 -V.092368 0.9Z65

R-squared 0063323 Mean dependent var 4.32(•11


Adjusted R-squared -0.002725 S.O. dependent var 1.43E•12
S.E. of regression 143E+12 Aka1ke no cnterion 58.88573
Sum squared resid 3.20E•26 Schwal2 crielion 59.108a7
Log likeJhOOd ... 934401 HidVli:lft-Olinn ailt!i 58.91e2s
F-s:atisbc 0958742 Ol#tin·W81SOn stat 1411196
Prob(F-statioti<:) 0.486420
Lampiran 16

Hasil Uji White Tan pa Cross Terms padu Model 3 COi- Direct

Heterosl:edasticity Test White

F-statistic 0.9C0357 Prob. F(li.156) 05416


Oos•R-square<! 10 IJ2W~ Prob. Chi-Squareii1) 05278
Seated expla10ed SS 32.06252 Prob. Cni-S<,uarc(11) 0.1)()07

Test Equal on.


DependentVanaole RESllY'2
Meth0d. t.east Sq.iares
Daie: 09127Jr!9 Tune: 14:<7
Sample. 1 163
Included observanons: 168

Variable Coefncient Std. ErrOf t-Statisoc Prub.

c 131E•10 9.50E+J9 1.3747!:5 0.1712


sou-z 73175292 53567557 1. 3e¬ tt.l:?
7 0.1739
DGENOER•2 4.52E+09 4.89E-t-09 0.924741 0 3565
UKLASIFIK~.St•2 -4.84c+09 4.39E+OO -1.102:2() 0.272G
OAGE"2 1.30E+08 5.09E+<J9 0.025526 0.9797
DKNOWLEDGE 1•2 ·3.97E+09 6.15E+09 -0.64¬ 0036 0.5192
DKNOWlEOGEl-2 -6.7SE+09 6.54E+09 -1.337853 0.1829
DKNOWlEDGE2"2 -1.17E+10 6.77'=+09 -1.727106 0.0861
Ol<Jl:OWLEOGE4'2 -1.571:•10 9.98809 ·1.574385 0.1174
OINCOME:•2 l.76E+09 S.14E<Qil 0.343570 0.73~6
DKERJA1•2 --6.05E+09 7.53E+U9 -0.803648 0-4226
DKERJA2•2 -2.05£+09 7.76E+09 -0-264098 0.7921

R-squared 0.059697 Mean dependent var 9.95E+09


Adjusted R-squared -0.()00607 S O dP.peOOP.nl var 2.72810
S.E. ol regreSSIOn 2.73E•10 Akaike '1io crilefion 50.96364
Sum squared restd 1.1~23 ScnwaJz aileron 51.1a678
Log likelihood -4268.946 Hannan-Quinnenter. 51.05420
F-s~atistic 0.900357 Ourbi~atson
stat 2.071145
Prob(F-slati:;licJ 0.541560
Lampiran 17

Uasil Uji White Tanpa Cross Terms pada Model 3 COi- indirect

Hetercskedasb::ity Test \Nhi:e

F-statistic 1 2?2409 Pfob. F(11." 56) 0.24!:>1


Obs"R-squared 13.83212 Prob Chi-:>~uare(11) 0.2424
Scaled expla ned SS 71.347!:!7 Prob. Chi-Square{11) O.COOJ

Te.;t Equation·
Depencent vanaote, RES10''2
Menod: Least Squates
Date: OS/27!09 Tin;e: 14:49
Sample. 1 1f8
Included obsetvations: 168

Variabe Ccelficent Std. Error 1-Sts:istic Frob.

c 4.19E•11 4 78E•11 0.875065 o 3829


EDV"2 2.06E+OO 2.10:+00 -0.76'1488 04457
OGENDER'2 3.43E+11 2-46!::+11 1.391498 0.1661
DKLAS1Flt'ASl"2 -4,31E+1'.l 2-21E+11 -0.195042 08456
DAGE"2 2 52£+1) 2.SSE+11 0.008378 0.9218
OKNOWLEOGE1A2 -7.36E+11 3.09E+11 -2.384039 00163
OKNOWLEOGE2"2 -2.96ET11 3.29E+11 -0.899415 0.3698
0KNOWLE0GE3A2 -4.39811 3 •1e+11 -1 289057 01993
DKNOWLEOGE4'2 .a.47Et11 5.03E+11 -1.685000 0.0940
OINCCME"2 4.66E+11 2.59E+11 1.811170 00720
DKERJA1"2 2.81E+11 3.79E+11 0.742252 0.4591
DK£RJA2"2 -1.~E•10 3.91E+11 -0.049684 0.9604

R-squared 0082334 Mean dependent var 3.99E+11


Adjusted R-sq<i<llP.d 0.017627 S.O. dependent var 1.38E•12
S.E. of regre5Slon 1.37E•12 Al<aike info crite<ion 58.60114
Sum squared resid 2.~+26 Sdiwau ailerion 59.02428
Log fikelihood -4927.296 Hannan-Oui'ln enter. 58.89170
F'-slatistic 1272409 Durtm-Wa!son stat 1.4¬ 5172
Prob(F.sta!J>ilC) 02-45115
Larnpirun 18

1l;1sil Uji Whit~ Tanoa Cross Terms pada Model 3 COl-Tot:il

Heteroskodasticity Test. White

F-statistic 1.311165 Prob. 1·(11,156) 022W


Obs'R-squared t4 /1777 Prob. Clli-Square(11) 0,2212
Scaled ~xplaine~ SS 63 47181 Prob. Chi Squaro(11) O.OOC-0

Test Equation
::>eo-.ndent Varl~ble: RF.$11JA2
Method I Msl Squares
Date· 1~12510~ rme. 14:00
S3mple. 1 ·.66
t11ctuded obsemtlons: 168

variable C0<0f0c1er11 Siu E11ur l·Sl9UshC ProD.

c 3.87E+11 4.76E+11 0.812540 0.4177


eou•2 ·1,46E•09 2 09E•09 -O.f\42130 0.5805
DGENDER"2 3.41E+11 2 45E+·11 1.3eg122 ().16~!!
DKLASIFIKAS1•2 ./ P.4F+10 / 20F+11 -0 13346C o.~40
DAGE•2 0.25E•10 2 ~5C+11 0.248638 o.scse
o:<NOWLEOGE1 •2 ./.b21:•11 3 08E+11 ·2.439057 0.0156
DKNOWI FDGE2•2 ·2.94E+11 3.28E+11 -0.898388 0.3704
C-<NOWLEOOE3'2 4.84E+11 3.40E•1~ ·1.'1~'12.2:, 0. 156~
i.l<NOWLEOGE~·2 ·9.02E• 11 5 01E+11 ·1 .802262 0.0734
OINCOME•2 4.48E+ 11 2.58E+11 1.736095 0.0842
OKERJA1•2 2.66E•11 3 78E•11 0.703559 0.4826
OKERJA2•2 -4.24E+09 3 69E•11 ·0.010002 0.9913

R-squared 0.084630 Mean dA[)(lndcnt var 4.28E+11


Adjusted R·squared 0.020084 S.O.dependentvar 1.38E+12
S.E. of regression 1.J7t+12 AkaiKe lrfo criterion 58.79302
Sum squared resid 2.91E+26 Schwarz criterion 59.01516
Log likelihood -4926.61~ Hannan-Quinn criter, 58.88358
F-statlslic 1311165 Du1bin-Watson stat 1.480413
Prob(F-slat1st1c) 0.222827
t.ampiran 19

Crosstabs Tingkal Pengetahuan dengan Tingkat Pendidikan (label 4.7)

kaUahu • Pendldlkan Crosstallulalion


Pendldll<an
T1dak ILius
GO so S~Tf'I ZlTA Al<•deml $1 Totol

kar_tah Ufak Counl 1 19 8 9 0 0 37


u TiltlU
Q~w1:hirl
1!50~) 41 J~. l2.5~~ 1M% .0% 0% 22.0%
ronalcllkon
T;ihu: Ccuul 2 '" 1a I~ 0 0 •7
%\vithlfl
500% 30~% 2~ I'~ 20.so/: 0% .0% 28.0%
Pond1dikt"n
Tahu 2 Ccunt I 9 II 17 2 u 40
%wiU11n ,q,;o,;.
?50% 17'% :u 7~t r,o 7% 0% 738%

Tohu 3
1-'00(l1dt<Bn
Ccu1'lt 0 3 :1
- B 1 0 33
0~ wiflun 0% 6 5°.4 32.8% 16.3% J3.3% .0% 19.6%
Pendid1,en
lahu' i;OUI~ 0 I 6 2 0 2 II
o/o within
0°k 22% £.4% ~.1% .0% 10D.0% 65%
1'6ndl~iken
Total Counl
o/n .v1tr11n
• •• 6.t 49 3 2 168
100 0°..:. 100.0°,.; 100.0% 100.0% 100.0% 10G.0% 100.0%
Poodid~<an

Chi-Square Testa
As•1mp Sio I?-
Valu~ df sided)
Pearson Chi-Square 61 938" 20 000
Littolihood Ratio 45 77• 20 001
Lnear·by-Llnear Association 13,421 I .000
N of V;;1lid C-!151'!~ 168
a, ta . ..
r. The m1rnmum expected c.ount 1s .13.
eeus (60.0%) havtt ex-ptJl.:t~IJ wunl lttss lh•n .,,

Symmotric; Measures
"-ymp. Std.
Vatuf;! error' Approx. T" Appro<. s;g .
lr.tervet by tnt~al P.::.o;rGon·c R ~a3 1)71 3.609 .ooo'
Ordinal by Ordinal Spearman CcrreiattOf'l .260 .071 3.469 .001•
N of Valid Cases 1t~8
a Nol assuming the null hypothesis,
b. Using the asymptotic standetfd e<ror assuming the null hypothesis.
c. Based on oormal approki'nation.
Lampiran 20

Crosstabs Upaya Pencarian Pengobatan dengan Gender (label 4.9)

0,,:(111 y~.nL...-• hunnym ttdll. C.iunt


wmu
)1
rro
J6
T1ir:.I
.,
..a1 ~·. J64~· 41 ,,,,
---~'· gtndtr
)::: (',u":f l• 6J ••
•• "' d,1111 f~Nl.-r -- .
5" ,. 6)61• "~ '°''
l'(ltal C('UN
•• •9 lo~
•,. "' .1111• ~otnccr 1t•H\'• l!Jiu~-. h11\u,,

~""~le- liuct~'l\-(2·
\',ah>.t ~r t:-1.!C-:t lild<dl Fua Sig (holed)
l'"c:Lf)IJ(l Cti1·S(IU;.lJ't 2:01· I IJ7
CttumuI) ('(;rr~·~)r'I•
!.1~cl hooJ R1u1u
Jo'l<hcr'll F.xacl Tnt
Lu1..:~1t•b)•I 11~11 A'«PC'loiCu.,
J 759
:202

l 194
I
I

I
·•!•~
us
l<l ()ll:!

N OI' Valid t"llSCO loll


i. 0 4"('1)~ (ffl~) hti\·f!1•"(pti'11'11COU'll~than5 l\c D'tllUCl&.lrl C'\pcaed tO&.M IS 28 }.l
b Con1pu1cd onty roral~ ui.~lc

"'><>!> Su.
Value
11$
E'TOI'
077
"""'"", ,,,,. Apps(K S1~
1)9'
lnta ..·al b} l111.c1.._1
Orduiol by C)rd1MI
Pciu)Ul1) R
s,,...mon Comlaelon us 077 14'7 -· llY'

N of Valid Cases 168


a. Not assuming tbc null h)polhai:s.

b. lJ~iot; the a:symp<otK st.iVl<brdctrOC' auuming the null hypothesis.

c. Hascd on ncrmal uprro.\1nution.

I_
Lampirun 21

Crosstabs Pengetahuan dengan Pencarian Polayanan Kesehatan Lain (tabcl 4.11)

kat tanu • earl yankcs lafnnya Crosstabulatkln


-
c..1ri yanf:e1 l3innya
Total
rk!a~ ya
KaL:anu Ma• TanJ Count 33 37
% y.,l!{hn P.3t_t~hu IG.e%
' 89.l\4 100.lo/.
Tahu 1 Coun1 6 .:r 4;
% Wlnh Ma1_1ahu l?,8% 67.2% 1()(1.0%
7uhu :' Col.nl 2; Ii 4C
% w-:tn,n k~•-tl'lt:!J 57 5~~ •2.5% '00~%
Toln•J CuJ1•1 2$ 8 33
0.4 within k:n_tehv 758% i'4 ?'.4 ll)tl 0%
Tahu• Coum ,. 0 11
% w1tn•"l l\at_1t1hu 100.0'll 0% IOG.0%
Toto I r.nunl 69 99 168
11111 w11n1n kO.l_taht.. 41 1% 100.0%
~8.9%

Ct1l ..Squ1ro To1i1t1


1-symp, Sig (2
Value di sidod)
Pearson Chl·Square tlti.l~~· 4 .000
Ukoll'IOO<l R•tJo 75.16' 4 000
UneaM>y·Llncar ASsoclarlon 60.302 I .000
N orva1d cases 168
a. I cells (I 0.0%) hdvc i:Aµt.'d\."\J ooun~ less than~. The minfmur'I e)Q)edod eount 15 ... S2

Symmetric Measurn
V411ve A>ymp. Gld. error' App1ox. 1" Approx, Si9.
Interval by Interval Pe,ars()n's R ·.SOI 05~ 91'J!(l nno'
O<Oir>al by Oro1na1 Spearman CorrehUKlf• ·.59& .054 ·9.&23 .oooc
N of Valid Cases 168
a. No1 ass1.1m1119 tile nlllf hypolhc:si:;.
b. Using the asymptotic s1andard error ass.uming the noll h)1X1thes1s.
c Based Ct'• nom11111 tapprcximalion.
Lampiran 22

Crosstabs Kategori COi Direct dengan Upaya Pencarian Pengobatan Lain


(tabel 4.15)

cari yankes lainny• • Kill-Cot Oi..ct Crosmbu!allOn


Kat_COi Oifed
lebih dari Rp.
10HOO 10131
0 • Rp 11>5 000
can yanke:s lainnya bd:a~ Count 63 6 69
%Wllh•t C&O y""df)l~ lainnya 91.W B 7'14 1000%
Y• Counr '3 56 99
'I(,""'""' Ca<l yan~es laimy• 43.~% 56.6% 100.0%
Totel Coun.t 106 62 168
""wi'hln ca~ yantes r.inrya 63.1% 35 9% 100.0%

Votoo <!I
""Y"'
(2
I'· SJg
sided)
we1S<g.(2·
tided) Ex:ICI Sig. ( 1 sl:led)
Pearson C1>-5:ii;are 40.015' 1 Oil(

Co<ll1®dy C<>«e<ti<>n' 37.986 1 .00!


Llkeihood RallO 44.936 1 000
f:i$he-f~ Exxi res~ .000 000
Linear-oy-~ir>ear Assodao<n 39.m 1 000
N ofVaOd Ca.es' 168
a. O ce11S (.0%) have expecled coun1 '""" g.,., 5. Th••""'"""'~ count 112.5.~.
b Comp..1c<1 only for a 2"2 cable

\'alJe As- Sid Snot' Aoprnx. T' A:>prox. Sig.


Interval by tntmaJ Peat1()1'1'SR .'68 0>9 f.204 .coo
Ordinal by Otdnal Sf)e""""" Conelatoon •811 .059 7.20<4 000
Nor Valk! Cases 168
a. Not a.ss11m1f'1'9 the null hypolhests.
b. Usiil!;J uw: asymptotic $ta00.ro enor &$$t.l'Tlr19 dMtnul h~
c, Based on ocrmal approximation
Lampirau 23

Crosstabs Kategori COi Direct dengan Klasifikasi Penya kit(' ibet 4.16)

klasifikasi pcnyakit • Kat-COi Direct CrOS-$tilbulation


K•1_C0lDirect
Lebih dari Rp.
0 ·Ro. 105.000 10~.000 Tot:-1

kta&fikas1 pooya~ft bta neg COJn1 •9 19 66


% within k.la$ifik~si po"yakil 721% 27.9% 100.0%
bla POS CoJnt 57 43 100
% wttlli1\ k.:asfft1<as1 pen)'Oki1 57.0% 43.0% 100,0%
Totol Co-,in: 106 n2 1C.B
% within ~1asw11.as1 J)C<lyal<JI 63.1% :Ja.9% 10~.0%

E><ad Sig Ex3d Sig (1·


Valuo df A$ymp. Sig. (2-sl<'edi (2-sided) sided)
Pearson Chi-Square 3.942' 1 .047
Con1inuity CoNoction"
L.l<ellhood Ratio
3.322
4,009 ,
1 OEa
045
Fisher'• Exact r .. 1 .052 033
U1ear·Dt·U1earAssoclauon 3.918 1 048
N orV•Ud CPqes' 168
a. O tell$ (.0%) h•v• ••P"'-1•dcoui~ loss lllan 5. The monlmum exl)<tcced 00<1'11 Is 25.10.
D. Compvted only for a 2x2 !able

Symmetric Moa1uroe
Valuo Allymp. Std. Erro<" /\Dprox. '1" Awox. SIQ
lnterva: Dy lnterv•I f'o0""'1'SR .153 ,075 1.997 .041"
O~n•I by Ordinal Spealll\lln 153 .075 1,997 ,()47"
Correlation
N of Valld cases 168
a. Nol assuming lhu null hypoltlesis.
b. U$ing lhe Mymptotio atandard ctror Q~lllling tile null hypothesis.
c, Based on normal approximatioo.
0 •• 0 00 -o 00 -o 0 - 0 0 0 0 - 0 -o 0 0 00 o- 0
"
F.
0
0 "' "' 0

c
r:
i5
00
"E gg gg s" "' 8 ,,, g 8v,,, 88 0u 00
0 00 0 0 00 0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 0 00
uo g8 gg g v
0 00

.. ..
00 0 0 00 0 0 88
0 0 0 0 00
0
·U
.5
00

"'
0

.., uec "'eo ~ "' "'N"' N 1::!


"' c, "'
N
00
vv0
N
0 0 0
0 0
o)
eo
..
s ~ .... "' "' "' N"' "'"' co~ . ;!l "' "' ....
0 0 0 0
a>
00 0
0
- 00
0 "'
0 00
LO 00
"' 0
0 0
0 00
"' 0
0 0
0 0
LO o) C... N
0
0
00
00
"' 0

"'
·~
-- 0
- -- 00 0 0 0 0 0 0
- - -0 00 0 0 0 0
- c:i - 0 0 0 0 0

~
a

0
;;:-
00 -o -o 00
-- - - -- -- o- 00 o- -- o- o- -o --
~
a
~
s:
0 "'0 0 "' - -o 0 "' - o- 0 N- NN 00 -N o-
- "' .., "' "' - - -
~

.~
00
I
0 0 oc 0 00 00 00 0 00 00 00 0 0 00 00 0 00 00 0

".e
M,,
00 00 -o 0 00 -o 00 0 00 00 0 00 00 00
---- 00 0

"s
N
~
00 "'n no 0 00
"' 0
00 0 -o -- ev "0 -o 00 0 0 0 00 00

s: I
)!!

;;
.c
- 00 0 0 o- 00 o- o- 0 0 -o 00 o- 0 o-
-- -o 00 o-

.e

. - ----- - - - --o -- - -- - -
0 -o -o -o 0 -o 0 .o
<>
O>
0

:Ji ..
- "' "' "'
.,
-
"' " .eo
"'
0
N M ...,
"'
O> N
"' .. "'
;:; "' "' "' "' .... ;:; "' .,
"' "'... - N"' "' "'
N
0 1:1; N N e-
0
N
0 ....
N N
N
"'
(') 0
N (')
0
N

"'
zn
"
-;;; ----- --- ---- ----- ----
0 0 0 -o 0 o- 0 o-

..
"'
~
"'.!ll
~

-- -- - - - -- -
0
>--·
o- 0 -o 0 0 0 0 0 -o 0 -o -o 0 0 0 0 0
a;
-o
.,c
e
"'32-o "' "' "" "'
~ O> O> N
~
-
N
!:! "' "' -
N ~ !:! ~ <D U)
"' "' !:! "' ... - "' "' O> N O> O>
- "'
N

~
0 s s 0 0 0 0 s § § §
g 88 8
0 0 c 0 0
§ c;g 0
8 0

.. - I "' .. - - i- - - L'
,_s0 <:>
0 u
... ~N., g 1ilN 0"' ...."'.. O>...."' "':! N ....;e ~ ~
~ ~~
~ ~ ~ ~~ 0
r-; ~ ~~ 0
g ;;: g :! ., "'
"'
0

-
<D 0
eo
~ ~ ii: l;j
<- N
~ ~ 2:
N (')
<- ~ ~
0 "' - "' ;; "'N N
N

0 "'
ss8 8 g rx ss § "'
"' 8 - - ... I "' i
0 0 0 0 0 0 0 0 (':lo 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 8 80 8 g 0

I I
0 0 0 0
x 0 0 0 0 0
8 0
~ 8~ 8
"'- "'-e- - "' '"' -o
0 0 0 0 0 0 0 0 0 ~ ~
"'"' -"' - "' ""- "'"' - -
~"
,"'c 0 0 0 0 0
.,
,,, 0 O> N
~
....
~
::i
0
0
0
<O
0
<O
0
N
.... N
~
e-,
:g "'
N
<O
N
N
N 0)
"' N
O>
~ N

0 c
u
"'
..°'"'
c "'..,.8 ~ 0 0
0
0
0
0 0
0· 0
0 0 0 0 0 0

..
0

"'"' "' § §"' 8....1"l § ....... "'• "' ....


0 0
0
0
0
0
0
...
0 0
0
0 0
0 0
0
0
0
0
0
0
0
00
0 00

"' "' - :e-


00
0
0
0 0
00
0
-
., "' "'
0
0
88
0

.... ~ 8
0 0 0
0
0
0
8
0
0
0
0
0
"'
-
0 0 0

°'
c
.!ll
5
- ""
., <')
<.> u
N <')
<O
u
N
0
N
O>
"' "' "' N
M
"'
N
"' "' N
N N N
0
<D
....
.- N
<- N "'
N
"' "' "'
:;;
.,
N N
M
• ~

- .. "' "' ., "' - -- - .. "' - - "' -"' ..


u
c
.... .... ;:; .... ., ;:;
"' "' "'
0 C> c <'>
0 N (') <D c N (') O> 0 N
z S} 4' N <- N N N N N N N N M (')

"'"
00 00 oo co 0 0 00 0 0 0 0 co 0 - 00 00 00 -o 00 00 00 -o o-
"E
~
i5
.. 00
nn
0 c 0
c 0
0 '-'
0
uu
gg v
u ~,
00 '-'
0
uu
88 00 v "' OU 00 00
88 g§ 8§
00
§8 oc
gg 0
0

~i
0 0
c 88
E0 00
0 •0
~~ ~
0
0
0
0 0
g~ g~ ~
00
c» t;'.l
0
0
00
gg gg g~ ~g 0 .n f6 ~ ., Sl 88
"' ,._ ~ 8"'
0

,., _-
c ., 0

·= ..,"' "' "' .... "' "' ~


0 0
I.>
•0"' eo ec ~~
'" "' '" U> N
N N N <') <') ., <"> N
-e- "'
"'
N
.!'!.
-- 0 0 0
'"' n n n 0 nn n _,., <'.) nn
- c 00 -o 00
-- 0 0 o- 0 00
-

"'
- - .. - - - - - - - - -
0

-..,..·• 0 0 o- -o -o -o -o o- -- 00 00 -o 00 "0

·c-
0

~
"
~
N -
0 0 - ... <">N
... " _,,
"' 0 ON -N
"' 0 OM 00 N- <'>- NO
-- 00 -o --
2

..
3
00 c 0 o- oc 0 0 00 -o 00 oc 00 oc 00 00 00 00 00 00 00 00

ii!
n "' n no 0 -c rO oc 00 00 00 -o o- 00 00 -o 00 00 00 00 00
';l
!
-o 0 00 0 o- 00 o- "0 00 o- 00 00 QO -o 00 -o 00 0 0 0 0 0 Cl
N
=>
"'!J
-::;
s:
o- 00 rO 00 0 00 00 o- o- 00 00 00 ('J 0 -o -o o- -o o- o-
-
---------- ------
$

..""'
o- -o -o o- -- -o o- ------ 00

~ ~ - -
"' Ill "'
i:; lQ El~ ..
N N -
re :q ii! ... ;;; :li "'" P! ...... .,.. N "' ...... ~g
M - g ., ~~
N
.,.. re~ ~M ...
- i;i ::.i
~

..
'ii
~
0 o- -o -- 00
------ o- -o -- 0 o- -- --- - -o 0 0 0
,.,_
-
~
- 00 -o -. . . . 0 - .. - - - - o- -o -o o- -- -o 0 o- -o 0 0 0

j
.. O>
"' "' ., "' "' - "' N 0)

-
N O>
- "' "' "' "' w "' ~ "' "' "'"' -
N w ...
U>

--
"' ... " "' "' "' "'
.. 0) 1"' "' "'
..
~

8i§~
§ § 8 g § ... 8 8 0 g
0
,._ 0N ,._ § § §§ 00., g0...
...
~
0
0
~ ~ ~~
~ N
N •• ~ ~
~;
:; ~ I f2 I - i - .. iii "' "' -
~
~
~
~
N g
~ ~~
~ ~
~ ~ ~
; ~
~
<D n
0 0
N
g N
N 0 r-; ,._ "
"' "' 0"' -" "'
M .. ~ "'
g
.. .."
-"' <>
;g -r ~
~
B- ~ i..
8
~ 8
m
0 0
0 0
..,"'
0 0
0
M N i
., ~"
- .. ill !
ID ~
§
i 88
~ ~ ~ ~ ~
0
~
§
~ ~
0 0
0
ii:
!;; ~
~
c:; ~
~
~ ~
§
- l<l
~ ~ ~
00
80
8
e
0 g' "'
O.!!!

go
.,~
0
§§
"'... "' "' ,,,"' "' s
0
~ ~
0 0 0
0
. - - ... -
g g 8 g § g... s ., §§ g 8 s s s s... s 8.., g... g,... §... 88
0 0 0 0 0
0 0 0
,._ ... :;; fi? .. - -
0
0
0 00
0 00
0
0

..
0
0

--
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
~ ., "' -
0 0 0
., ~ ~ "' • t;; "'"' "' "' ,,,"' "''· :;; - "' l::i
0

-
N N 0

- -
«>
g>
eo N
0
N
0 l:i "'
"'
N
N
N "' ..,. N
N
0
•D
;!!

0
0

olcM
z
.. 'II Cl)~ ~ "'"' "'"' ..."' ~ ., . -..
O> 0 ..... ..."' "'... ..... .."' g "'"'
~ ~ $ ;;; ~ 1. "'
"'
<O ... "' "' g ;;; "' :;i ~ "' "' ,..."' .,"' "' ~
"' "' "' "' "' "' "<O
O>

a:
.,
E
0 - o- 0 - -o 0 0 0 0 00 ·- - 0. 0 0 - r -- 0 - o- 0 0 00 00• c 0

8
~
0
., 00 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0
88 00 000 00 0 0 0 0 0 0 00 0 00 0 0 0 0 0

- . .., - - -
0 0 00 0 0 DO D 0 0000 0 0 00 00 0 00 0 00 00 0 D 0

., ,.., 8.,
00
E 00
88 00 0 0 0 0 0 0 00
88 8 88 88 8 0 0 0 0 0 00 0 00 00
,, 88
0 0 0

- ...- ... ., "' "'... ... .,


0 0 00 00 0 0 0
888 .,
"' "' S! ...
OD 00 00 00 00 00 0

"' "' "'...


0 ,,, Q Ou 0 00 0 0 "' 0 00 0 0 0 "' .,
00 0 00 0).,
0 .,, eo cc
!l S! "' -e- 0 "'
0.., 0 "'
-e co~ - ON
"' O>

--- 'a - ,_ 'o oc


; N N <'> "'

...
N
..,.
00 0 -o 00 00 00 00 0 00 00 00 -o - - o- -o 0 0 0 00 0

"' 0

-.... - - - - - -
.,,,.
"'0
-o - - -o -------- o- -- 00 00 -o 00 o- -o o-

"
r-
~
-- N- N- NN ...... ... .., NN N"" NN <'> N <"> N N <r NN N- ,., (') <'1 N
- - - - -"'
s

"~
"
00 00 00 00
-- -o 0 0 00 00 00 00 o- 00 00 00 00 00 00 00

!'l

,.s"
(')
00 00 oc 00 00 o- 00 00 00 -o -o 00 00 00
-- -o 00 00 00

':!c
00 -o -o -- 00 0 0. . . -. - 0. C) • . 0 • . 00 00• 00 00 0 •

!'l

s
~
-- o- o- 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 o- 00 00
---- -o

I!!

..Ii' -o o- -- o- o-
-- ----- ---- - --
00 -o o- -o -o -o o-

- - ,,, - "'"' -"' - " ,.,"' - • "' .... . ... ... ., "' :c .,
0
g l:l "' ~~ • N
• " N
N
NN N N ~ N :!! "' 0
N
S! N ~N :::; N 1-l 1-l ., "' !a~
- N ~
~

.... -- o- 0
---- -o o- -o 0
-- -o 0 00 0
-- 0 o- -- -o 0
-- 0 0

.
~

-- -
~

~
- -o -o -- - 0 -o 0 0
---- - -- --- - - 0 0 0 0 0 0 () 0 0

s"
"'

<O
-
~ N !: O> ~ .. .. - - ...- ... ...- .. "'- ...- ...- "' .. .. .. .. . "' .
- "'
N O> O>
~ N N .... !: O> <O
"' "' <O <O

!l
§ § ...§ 8 8 8 g g g... g g 88 § §
...
~
5 "'-
~ ~ :;;
... 8 8 8
: ., ... ., :
~ ~ ~ ~ ~
"
., re I I I - ii
:;;
~
I §
~ ~ i j
~
~ i
i ... "' -
;i; ~ ~ ~
" N
~ ~ ~ ~
~ ~
~ ~
o

"'..
r.> 0 0 0 o 0 00 0 0 0
88
§ § I I ..
:g
""' "'

0 0
c<> 0
0 0
,,
0 S! N
..,0...
..,N
I - ii ::: i I i s "' i
888
"' "'
s:
<O
., ~ S!
~ ~ N
~
:;; I.. I -. .,"' -- ..
~ :;:
~
~ ~
• ~ ,., ~
0§ 00 0 0 0
00
.., 0 0
0
<'>
0 0
N
<")
"' "
-<ls
QC

"' 8
c
""' 0.,
"'
~
0 0
0 0
... ... ~((l ~
0 0

"' "'
<'>
~
~
g g... 8... 000 000 ~ ~ ~ ~ ~ 8
N
N
... "' "' !<: :. l!.' l!.' :;!" ij ~ 8i:l ~ ~ ~ ~ ~~
... "'
::! ~ "' ~
.., "' s 88
0 88 8 8 88
0 0 00
N . .. .. .. --
"' .., ... ... - ., "'
0

....
00
0 0 0,._ 0N

5
<.)

0
z ~
"c° c
G) ...... ... ;! ..."' .,... ...... .,... ..."' :il ;;; .,"' ..,.. .,.., ::n~ ..."' .,"' .,"' g o; :;: s CJ, "'"' "'"' "'... .,.. "'
-N <'> a> o-
00
N <'>
-
0 0
...
~ 2 ~~ ~
-
8
:
"
E
00 0 0 <> 0 Oo 00 o- -o 00 0 0 00 - 0 0 - 00 00 -o 00 00 o-
--
8
6
.. uu u
:s :5 0
gg
C> vu
§§ OU 0
gg VO

§~ 88
0 w 00
88
~I .. ,.,
"' 0 0 "'
88 88
.• "'
00 00 0
E go 88 00 0 88
88 '"'n rv n <> 0
" 8S gg 28 88 00
gg ~~
N
8
.s "'
-n
~
-e-r-e-
~
"' "' "'
- - n 'r-
-- -
so 0

<>
~g 6! ~
0 n n ,-n
,__
"' 0

"---
-
,__
- :;:; -
-e- ... •0 ...
- -
•o., ... "' '°
00
N ... ...

~~
o-
0 <D ,__ 00

·- c - -'-·
0 0 00
eo ec

'O 0
,._ <O

0 -o
~~ ~~ ~~

0 -o
N
N

00
m
·c-
x"
-- ---- -- --
0

-
~
.<:'
o- 00 -c 00 -o Or -o -- 00 o- o- o- -o o-

~"

""m
- - .. - -N -o ..... o- "'- <'> N N N _,., .., .., N " MN N <'> ... <') .. <') NN
"'"' .. <')

"' s
00 00 -o 00 -o 00 00 00 00 00 0 0 Or 00 00 00 -o 00 00 -o
~
"
:!!

"'s:~
n n no on nn r. ,- <> n no _.., 00 o- -- 0 o- 00
-- -o -o 00 00
-
s
N
!I
00 0 - 00 00 00 00
- <> o- -- vu UV ·- 0 0 .. - 0 00 00
---- 00

"!!!
-s - - -o o- -o 00 o- o- 00 00 -o 00 00 0 00 0 00 00 00 0 .:> 00

------ -----
!!!
.. - - - - - - ------ o- 0
--
-n o- -o ro 00

t
:!l ~ ii! g . ct :st - !fl "' ;;; i:1 .."' -..
;1; 0\
.. le :;; isl::! le~ ... l'l g - °' ..,
;)Ii ... m~ <') ..
l'¥ ( ...
0
~~ ~ ~~ N
N-

..
8. "' N

;;
"
m
- - - ------ -o o- 00 -o 0
- --- -- 0 0 0 0 o- 0 <:) 0 0 -o 0 0

"'§
0

:;;
..
l!
-- ----- -o -o .... ·- . . . ' 0 00 0 00
- -------
00 0 00 0

"' - "' "' - "' - "'- "' "'- - "' .. - "' - "'-
8

"'.~
<J
<D 0\ N
- "' "' "' "' "' "' "' "' "' "' "'
O> O>
.. U) N ., N N
,_ O> N N N

.. g 00 § ~g ~ gg:'6 § 8§
iI ::: i i - I I...
88 0
§,__ 0
0 § 0

.."' ... "' 0"'..,


0 0
0 ~
.. "' ... "'
~ ~ 0
~ 0 ~ ;1; ~ ~ ~ ~ ~ ~~ le r.;
O> •- N "' ~ ~ ~ !::! ~ :ll "' ~ ~ ~ ~ ~
<'> N
"' ~
8
·~ 00 0
§ 8 §§ §8
- I -
00 0

.. 0
0

.. I - § i i i I
00 0

--
00
x ~ ,._ ,__ ~~ 8
B "'
~ ~ ,._
...
-
0

- -"' •• ..,"' ~
c ~ ~
" ~
~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ;1; ~ ~ ~~ ~ ?;;
N
"' ~ ~
QC

0 "'

g g 0 00 0
8
- - 8 §0
i~ "'
0 0 0 00 0 0 0 0 0 0
"' 8
I-
0 00 0 0 0 0 00 0
c 00 0 0 0 0 0 0 00 0 0 0 0 00
" 8 00
-o 0 00 0 0
"'::? "'"' ~ !?, ~ "'"' "'"' "' 0 00

---
0 0 0
0
~m --
<')
0 0 0
- "'·-
N ~
~ g ~
N ., ., "' "'
N N "' -o
e- ...
ec eo eo
N NN ~ ~~ ~
"' ~
N N NN N N

"'
c:
-"'
N N
"' "' "'
"'5
0
-o
- .., ... .. ... .- • "'.., ! "' "'...
.. - - - - - .,- "'-- -
- - !:! ti? ..,
c ~
°e ;;; NM o- ., O>

- "'- !::!"' ~~
N 0
0
z ~(I)~
OJ
0
-
N
:: :: ~ ~~ 0
N
~~ N N " "' ~ ~~ "' ~
!'.! !'.! .., <')
! :! :!
a:
"-00-00000000000000-000
E
~
0
0000 0 Q(') Q 0 0
0 0 ocgcg s00 0000
0000 gg
0000 O
00
0)
~
'¢ co (1)
tnoono
(0 (0 ,... ,... g -e g

0000000000000000000000

00000000000000 000000

..-.000.-000000..--.-- -0-00000

",.
O>

0000
0000
0000
('I.I Cl;I WN
0""''°
ID .-
'!"" ,,..

go
08
~-
N N
0"'

5
o
I .ampiran ~S
KUESIONER PENELITIAN BIAY A SAKrT TUBERKULOSIS DI KABUPATEN BANDUNG

A. PERINCIAN PEWAWANCARA
1 Tgl. Wawancara
2. t.okast VVawancara Pusk./RS
3. Narna Pewawancara
-1 Nomor Kuosioner

8. KARAKTERISTIK RESPODEN DAN KLASIFIKASI PENYAKIT


1. Nama Responden
2. Jems Kelamin P L ') P = Perempuan L = Laki - Lakl
3. Alamal Respon~en
b. Kabupaten BANDUNG
c. Kecamatan
e. Desati<elurahan RT/RW

4. Umur Tah~n
5 Pendidikan
O. Tldak Sekcla~ 4 SLTA
1. Tidak Lulus SD 5. Akademl
2 SD 6 $1
3. SLTP
6 Pekerjaan
1. Pe9awsi Neoen 4. TNllPolri 6. lbu RT
2. Pegawal Swastall:aryawan pabrik 5. Pensiunau 7. Petani/nelayan
3. Wira&wasta
6. Lain • Lain (sebutkan) : .. . .... .. . .
7 Pengetanuan Responden
Sebelum berobat di tempat se~arang, opakah bopak/ibu lahu tenlan~ TBC?
a. ge)a'a.taide penyaK<t T9C 1 r:dak 2 Ya
b peny~b~b penyaklt TBC 1 Tidak 2 Ya
c. Cara memastikan sakit TBC Tidok 2 Yo
d. Cara penula1an l)<!nyai<lt I ac Tidak 2 Ya

6 Berapa Perl(ilaan pendapatan ktduarga da•arn 1 bu Ian? ..

9 Serape Beseo Reta·Roto Pongeluaran Bulanan Keluar9a Bapakltbu ?


(harus termasuk : makanan. penclldlkan, kesenatan, transportasi. hilluoan, ttll~kon1unika,;I
listrik. sewllldcolan) .

1O Klasifikasi Penyakit : 1. TB BTA Neg 2. TB BTA Pos Baru

C. KOMPONEN BIAVA LANGSUNG

No. Jenis biaya yang dikeluar1<on actomo penaobatan Biava Frekuensi Total Biava
1 Biaya retnbusi
2 Biava membeli obal sendiri lselaln obat crooram dari UPK)
-
3 Biava pemeriksaan laboratorium
4 Biava Rontaen
5 Biava konsultasi
6 Diava atas tindakan venQ dilDkuk.on
lo!al biava

1
D. KOMPONEN BiAYA TIOAK LANGSUNG
I. Biaya yang dikeluar!(an Penderita
11 Jenis Transportasi epa yang bapakfbu gunak"n umuk pergi ke puskesmaslRS?
1. Motor Pribadi 5. Jalan Kaki
2 Mobil Pribadi 6. Taxi
3. Kendaraan Umum 7. tan · laSl, sebutkan .
4. Ojek

12 Biaya Transport unluk pergl ke Puskesmas/RS


Bulan Frel<uensi kunjungan I bu'an Biaya/ kur4ufl!;iln Total Bia\'a
1
2
3
4
5
6
7 I

13 Ap,.k;ih penghasilan bapak/ibu sehari-hari menurunlhilang kareoa oenyakit lfli ?


1. Ya 2. Tidak

14 Jika ya berap" pendapa:an ~ang hian,l<Mena saM TBC?


Bulan J1nlh hari lidak bekeria Pendapatan yang Iliana per hari Total pendapatan vang ttilang
1
2
3
4
5
6
7

II. Biaya yang dikeluarl<an Keluarga/Pengantar


15 Apakah selama berobat bapakfibu ada yang me~antar ke puskesmas seti2p kali mengambil obat
1. Ya 2. Tidak
16 Jika ya, jenis transportasr apa yang i>apaMbu gooa<an untui< pergi ke puSkesmas/RS?
1. l.Aolor Pribadi 5. Jalan Kaki
2. Mobil Pnbadi S. Taxi
3. Kendaraan Umum 7. la.n • Lain, sebu:kan : .
4. Ojek
17 Biaya Transport untuk pe<gi ke Puskesmas/RS
Bulan Frekuensi kunjunaan I bulan B.ava/ kunrungan Total Biaya
I 1
2
3 I
4
5 I
6
7

18 Apakah penghasilan bapak/ibu seharl-Nn menurunlhilangkarena menganw pernlerita?


1. Ya 2. Tidak

2
19 Jika ya. berapa pendapatan yang hilang karena mengantar penderita?

Bulan Jmlh hati tidak bekeria Pendapatan vang hilanQ per hari Total pendapatan yang hilang
1
2
;i

4
5
6
7

E. Pola Pengobat3n R&Sponden Sebelum berobat ke PusktHSmaslRS

20 Sebelum ba:i<ikiibu berob•t ke puskesma<iRS sP.knrnng, •rakah .:H1Ah nernan menr-AJri p<!nQohatan lalnnya?
(penama kali mencari pengooatan)

(l)Tompol KuniunQan 12) Ya I Tldak (3) B<>r3p3 Kari


1. DukunfTradlsional
-
~f)okter SwASIA
3. ManlrilO dan
4. Polindes
5. Kl!nik Swasta
6. RS
7 Ternpat Lainnya :

21 Kalau ba~al<llbu/sdr sudah pornan berobat ke tempat lain sebelurn ke PuskesmasiRS sekarang untok
penoonalan TA Paru. berapa blaya yang bapak/ibulsdr keluar1<an ?

Jenis Sarana Biava Yan!J Llikelualtan cencerna (Rn.)


Biava Lan sunQ Biava Tdk Langsun11
Jasalayanan ooat Rontgen Lat> Transpon

1. OukunfTradlslonat
2. Uokter swasta
3. MantrilBidan
4. Polindes
5. Klinik Swasta
6.RS
7. Temoat Lainnva:

3
KUESIONER LANJUTAN BILA PASIEN PERNAH DIRAWAT 01 RUMAH SAKIT

Komponen Biaya langsung


13iaya yang dikeluarkan Penderita
1 Biaya yan·i dikelJarkan setama dirawat di RS

rindakan Bia~a (Rp.)


1. Biaya Kamar
2. Biaya Ookter
3. Biaya Obat
4. Biaya Dk:gnJsis
( Pemeriksaan Lab, darah, dlO
6. Lain - loin (scbutkan)

T:ital

Komponen Biaya tidak langsung


Keluargalpenunggu pasien
1 Jika yang menunggui a,da bekerja, apa~h (11a narus tidal< masck kesja?
(untuk o;ang yang menung~ui pas-en yang paling sering.tsetiaphar saja)
1. Ya 2. Tidak
2 Jika ya. apakah kalau tidal<. masuk kerja dia nares kehilanga1 pendapataMya?
1- Ya 2 Tldak
3 Jika ya, berapa pendapatannya yang hilang selama rnenunggt.i ~-asien dirawat inap di RS?_ ., .. .,.
4 Berapa biaya yang d1keluarkan selama rncnunggu pasien di RS?

JenisBiaya Total lli<ry'd

1. Transpcrtesi
2. Makan dan Minum
3. Lain - lain (sebuU<an)
................. ......................
Ju11lah

Anda mungkin juga menyukai