DIFTERI

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN

KESEHATAN PUSKESMAS PERAK TIMUR

A. Dasar Pelaksanaan : 094/3029 / 436.7.2.19/2017


B. Hari/Tanggal : Rabu, 19 Juli 2017
C.Tempat :Balai RW VIII Jl.Indrapura Baru 2 Kelurahan Perak Timur
Surabaya
D.Materi : Difteri
E.Tujuan Kegiatan : Diharapkan setelah peserta menerima materi
Penyuluhan tentang kolesterol, peserta dapat mencegah
terjadinya faktor resiko yang ditimbulkan jika terjadi
peningkatan kadar kolesterol darah
F.Sasaran Kegiatan : Peserta Posyandu Lansia Cempaka RW VIII
Kelurahan Perak Timur Surabaya
G.Metode : Komunikasi (Tatap muka dua arah)
H.Media : Leaflet
I. Hasil Pelaksanaan :
1Jumlah peserta yang hadir 25 orang, yang memiliki kartu BPJS 25 orang.

2.Ringkasan materi :
2.1 Definisi
Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada
hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat mempengaruhi kulit. Penyakit ini
sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.
Menurut WHO tercatat ada 7.097 kasus difteri yang dilaporkan di seluruh dunia
pada tahun 2016. Diantara angka tersebut Indonesia ikut menyumbang 342 kasus.
Difteri termasuk salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan
imunisasi terhadap difteri termasuk dalam program imunisasi wajib pemerintah
Indonesia. Imunisasi Difteri yang dikombinasikan dengan pertusis (batuk rejan) dan
tetanus ini disebut dengan imunisasi DTP. Sebelum usia 1 tahun anak diwajibkan
mendapatkan 3 kali imunisasi DTP.
2.2 Penyebab Difteri
Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium dipththeriae.. penyebaran
bakteri ini dapat terjadi dengan mudah, terutama bagi orang yang tidak mendapatkan
vaksin Difteri. Ada sejumlah cara penyebaran yang perlu diwaspadai, seperti: terhirup
percikan ludah penderita diudara saat perderita sedang bersin atau batuk. Ini
merupakan cara penularan Difteri yang paling umum.
Selain itu dapat juga tertular dari barang – barang yang sudah terkontaminasi
oleh bakteri, misalnya handuk, mainan. Sentuhan langsung pada luka borok (ulkus)
akibat difteri dikulit penderita. Penularan ini pada umumnya terjadi pada penderita yang
tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan kebersihannya tidak terjaga.
Bakteri difteri akan menghasilkan racun yang akan membunuh sel – sel sehat
dalam tenggorokan, sehingga akhirnya menjadi sel mati. Sel – sel yang inilah yang
akan membentuk membrane (lapisan tipis) abu – abu pada tenggorokan. Disamping itu
racun yang dihasilkan juga berpotensi menyebar dalam aliran darah dan merusak
jantung, ginjal serta sistem saraf.
Terkadang penyakit difteri juga tidak menunjukkan I gejala apapun, sehingga
penderitanya tidak menyadari dirinya sedang sakit difteri. Apanila tidak menjalani
pengobatan dengan tepat, mereka berpotensi menularkan penyakit ini kepada orang di
sekitarnya, terutama mereka yang belum mendapatkan imunisasi.
2.3 Gejala Difteri
Difteri pada umumnya mempunyai masa inkubasi atau rentang waktu sejak
bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 – 5 hari. Gejala penyakit Diteri meliputi:
 Demam dan menggigil
 Sakit tenggorokan dan serak
 Sulit bernafas atau nafas yang cepat
 Pembengkaan kelenjar limfe pada leher
 Lemas dan lelah
 Pilek, awalnya cair tetapi kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur
darah
Difteri terkadang juga dapat menyerang kulit dan menyebabkan luka seperti borok
(ulkus). Ulkus tersebut akan sembuh dalam beberapa bulan, tapi biasanya akan
meninggalkan bekas pada kulit.
Segera periksakan diri ke dokter jika anda atau anak anda menunjukkan gejala
seperti diatas. Penyakit ini harus segera diobati secepatnya untuk mencegah
komplikasi.

3.Hasil penyampaian materi


Peserta yang hadir sangat antusias dengan penyampaian materi kesehatan tentang
kolesterol Diawal sebelum penyampaian materi penyuluhan diberikan pertanyaan
semacam Pre Test sesuai dengan materi yang diberikan. Untuk materi Difteri diberikan
4 pertanyaan dalam bentuk Multiple choice dan diberikan kepada 10 peserta
Penyuluhan (metode sampling acak)
Rata-rata pertanyaan yang bisa dijawab oleh peserta adalah
 Sebutkan nama bakteri penyebab penyakit difteri
Dari ke 10 peserta yang bisa menjawab dengan benar adalah 7 orang peserta
(70%)
Dengan jawaban; Corynebacterium dipththeriae
 Sebutkan salah satu gejala penyakit difteri
Dari ke 10 peserta yang bisa menjawab dengan benar adalah 6 orang (60%)
 Dengan jawaban; dengan jawaban Demam dan menggigil
 Sebutkan cara pencegahan penyakit difteri
Dari ke 10 peserta yang bisa menjawab dengan benar adalah 7 orang peserta
(70%)
Dengan jawaban dengan melakukan imunisasi
 Sebutkan salah satu cara penularan penyakit difteri
Dari ke 10 peserta yang bisa menjawab dengan benar adalah 6 orang (60%)
Dengan jawaban: terhirup percikan ludah penderita diudara saat perderita
sedang bersin atau batuk.
Hasil yang didapat pada saat Pre Test rata-rata adalah 60% - 70%. Dan setelah
penyampaian materi kemudian dilanjutkan dengan menjawab soal – soal Post Tes
dengan soal – soal yang sama seperti saat dilakukan Pre Tes dan didapatkan hasil
80% - 100 % menjawab dengan benar, hal ini menunjukkan bahwa ke 25 peserta
dapat menerima materi penyuluhan dengan baik.

J.Kesimpulan Hasil Pelaksanaan kegiatan:


Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dan peserta bisa memahami dan
berinteraksi dari kegiatan penyuluhan tersebut, diharapkan agar informasi yang
didapatkan selama penyuluhan bisa menambah pengetahuan peserta dan dapat
disebarluaskan ke keluarga dan lingkungan sekitar

K.Kendala & Saran Tindak Lanjut :


Untuk kegiatan penyuluhan kesehatan dengan materi tersebut diatas saat ini belum
mengalami kendala sehingga kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar

Surabaya, 19 Juli 2017


Nama Petugas

Jany Triastutik
Penata TK 1
NIP.196809181997032002

Anda mungkin juga menyukai