DIFTERI
DIFTERI
DIFTERI
2.Ringkasan materi :
2.1 Definisi
Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada
hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat mempengaruhi kulit. Penyakit ini
sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.
Menurut WHO tercatat ada 7.097 kasus difteri yang dilaporkan di seluruh dunia
pada tahun 2016. Diantara angka tersebut Indonesia ikut menyumbang 342 kasus.
Difteri termasuk salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan
imunisasi terhadap difteri termasuk dalam program imunisasi wajib pemerintah
Indonesia. Imunisasi Difteri yang dikombinasikan dengan pertusis (batuk rejan) dan
tetanus ini disebut dengan imunisasi DTP. Sebelum usia 1 tahun anak diwajibkan
mendapatkan 3 kali imunisasi DTP.
2.2 Penyebab Difteri
Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium dipththeriae.. penyebaran
bakteri ini dapat terjadi dengan mudah, terutama bagi orang yang tidak mendapatkan
vaksin Difteri. Ada sejumlah cara penyebaran yang perlu diwaspadai, seperti: terhirup
percikan ludah penderita diudara saat perderita sedang bersin atau batuk. Ini
merupakan cara penularan Difteri yang paling umum.
Selain itu dapat juga tertular dari barang – barang yang sudah terkontaminasi
oleh bakteri, misalnya handuk, mainan. Sentuhan langsung pada luka borok (ulkus)
akibat difteri dikulit penderita. Penularan ini pada umumnya terjadi pada penderita yang
tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan kebersihannya tidak terjaga.
Bakteri difteri akan menghasilkan racun yang akan membunuh sel – sel sehat
dalam tenggorokan, sehingga akhirnya menjadi sel mati. Sel – sel yang inilah yang
akan membentuk membrane (lapisan tipis) abu – abu pada tenggorokan. Disamping itu
racun yang dihasilkan juga berpotensi menyebar dalam aliran darah dan merusak
jantung, ginjal serta sistem saraf.
Terkadang penyakit difteri juga tidak menunjukkan I gejala apapun, sehingga
penderitanya tidak menyadari dirinya sedang sakit difteri. Apanila tidak menjalani
pengobatan dengan tepat, mereka berpotensi menularkan penyakit ini kepada orang di
sekitarnya, terutama mereka yang belum mendapatkan imunisasi.
2.3 Gejala Difteri
Difteri pada umumnya mempunyai masa inkubasi atau rentang waktu sejak
bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 – 5 hari. Gejala penyakit Diteri meliputi:
Demam dan menggigil
Sakit tenggorokan dan serak
Sulit bernafas atau nafas yang cepat
Pembengkaan kelenjar limfe pada leher
Lemas dan lelah
Pilek, awalnya cair tetapi kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur
darah
Difteri terkadang juga dapat menyerang kulit dan menyebabkan luka seperti borok
(ulkus). Ulkus tersebut akan sembuh dalam beberapa bulan, tapi biasanya akan
meninggalkan bekas pada kulit.
Segera periksakan diri ke dokter jika anda atau anak anda menunjukkan gejala
seperti diatas. Penyakit ini harus segera diobati secepatnya untuk mencegah
komplikasi.
Jany Triastutik
Penata TK 1
NIP.196809181997032002