Anda di halaman 1dari 16

Memeluk Senja

Segala hal memiliki warna, sama seperti rasa yang memilki berjuta warna. Menunggu
dalam suatu penantian ibaratkan warna hitam, yang memilki maksud dan tujuan yang sama
yaitu kelam. Hitam bagaikan suatu duka yang merasuki hati dan pikiran seseorang dalam
jarak pada orang yang dia sayang. Menunggu? Iya menunggu, menunggu dalam suatu hal
yang tak pasti. Suatu kisah yang dimulai dengan segala kebohongan. Berbohong demi
sebuah cinta.

Seakan semesta tau akan perasaan ku saat ini, langit biru kini berubah menjadi
kelabu. Rintik-rintik hujan mulai terdengar di telinga dan Petir yang selalu setia pada hujan
kembali menemaninya hari ini. Banyak orang yang bilang hujan itu romantis, tapi bagi ku
hujan itu sama saja, tidak ada hal yang romantis dari hujan.

Hujan-hujan seperti ini sih enaknya makan mie instan yang panas, sepanas rasa
cemburu ku terhadap seorang senior. Tak berapa lama setelah mie pesananku datang, laki-
laki yang bertubuh kurus datang menghampiri ku dan temen-temen yang lain , tampak ada
secerca kebahagiaan diwajahnya.

“ coba kalian tebak, gua kenapa? “ tanya nya pada kami semua.

“ kerasukan ? stress ? atau salah minum obat ? hahahaha “ canda fadil

“ enak aja kalau ngomong, gua baru jadian bung hahah “ jawabnya dengan percaya diri bak
pesepak bola yang sedang berakselerasi dalam pesta gol nya.

“ za, emang ada yang mau sama elu ? “

“ buktinya ? bukan kayak elu ar, JOMBLO ! “

Spontan mereka semua tertawa terbahak-bahak mendengar ledekan si firza. Kuberi


dia lirikan tajam, semakin tajamnya bisa membelah lautan. Yang tadinya rasa mie instan ini
lezat sekarang menjadi hambar, sama seperti perasaanku saat ini.

“ makanya za, cariin dong untuk arka “ ucap ahwy tetap dalam ledekannya.
“ asal kalian tau ya, sewaktu di pesantren gua itu jadi bintang. Senior, junior, bahkan cewek
seangkatan gua ngefans sama gua. Ngejer-ngejer gua malah. Cuma ya itu, belum ada yang
buat hati gua ser-seran. Masih dalam tahap pencarian “ dengan ekspresi sombong tingkat
dewa.

“ emang lu mau cari yang gimana? “

“ putih, biar kulit gua sama dia itu sama. Lu bayangin deh, misal kulit gua kan putih terus gua
dapet istri yang kulitnya hitam lah nanti anak gua belang-belang dong kulitnya kayak baby
zebra, ya kan? “

“ lebay lu ar “ ucap mereka sembari tertawa dan memukuliku.

Meski petang telah datang memanggil sang bulan, hujan tetap mengguyur kota
medan, air dimana-mana macet apalagi. Dalam perjalan pulang, aku terus berusaha merayu
firza, bukan rayuan maut melainkan rayuan agar dia mau mencarikan aku pacar.

“ iya nanti gua cari, yang dideket lampu merah iskandar muda kan yah ? hahaha “

Di lampu merah iskandar muda itu banyak cewek yang cantik-cantik bagi kaum pria
yang sedang mabuk. Mereka 99% cowok dan 1% nya lagi hampir cowok. Masa iya gua mau
dicariin cewek yang berjakun, gede lagi jakunnya.

“ Noooooo, mending gua jomblo seumur hidup za. Makasi banget loh ya, sangat tidak
membantu “

Ucapan nya firza terus menerus terngiang ditelingaku, dan tak berapa lama setelah
itu, firza ngechat lewat BBM.

“ ar, ini ada temen pacar gua namanya zara, nama lengkapnya fatimah azzahra. Dia udah
lama putus sama pacarnya, sekarang dia lagi ngejomblo sama kayak elu wkwkk. Dia kangen
di panggil sayang gitu, sikat aja vroh “

Bagai petir di siang bolong, hujan yang sedari tadi tak kunjung berhenti membawa
berkah untuk ku. Firza memberikan pin bbm gadis itu padaku, tanpa pikir panjang lagi aku
meng- invite dia, dan 5 jam kemudian baru diterima dan aku udah keburu jamuran.

( lewat chat )
“ assalamu’alaikum” awalan pembuka chattinganku dengan dirinya.

“ wa’alaikumsalam “ jawabnya sesingkat mungkin.

“ ini arka, temen pacarnya najma “

“ oh iya bg “

Cuek, iya itulah dia. Tak mudah untuk mencari topik pembicaraan dengan dirinya,
jujur saja ini pertama kalinya aku ingin melabuhkan hatiku pada seorang gadis yang belum
aku ketahui wajahnya. Saat pertama kali aku mendengar namanya disebut oleh firza, hatiku
bergetar. Aku mengingat putri kesayangannya rasulullah. Seorang wanita ahli surga. Malam
ini bintang,bulan,serta angin yang erat memelukku menjadi saksi akan pendekatanku
dengan dia, iya dia si pipi merah.

Dia mengaku sebagai siswi kelas 3 disalah satu sekolah favorit di daerahnya. Siswi
yang konon katanya juga cerdas, tapi ya itu cuek,jutek . di awal pendekatanku dengannya,
tanpa sadar aku bertanya tentang keluarganya, mama dan papanya. Papanya baru saja
meninggal dunia yang belum genap setahun. Aku dapat merasakannya, merasakan
kehilangan orang yang sangat kita sayangi. Zara, seorang gadis yang sudah ditinggalkan oleh
papanya, si gadis bungsu yang mencoba tegar untuk hidup tanpa ada hero itu disampingnya.
Papanya meninggal karena gagal ginjal, dan di rumah yang sebesar itu, hanya ada dia
dengan mamanya, sedang saudara-saudaranya sudah ada yang menikah dan sedang
bekerja.

Hatiku terenyuh mengetahui semua itu dari dirinya, terpintas dibenakku untuk
memberi dia kebahagiaan yang belum pernah dia dapatkan sebelumnya. Pelangi akan selalu
hadir dikala hujan telah usai. Belum genap seminggu kedekatanku dengan dirinya, aku
memberanikan diri untuk berkata jujur dengannya.

“ zara, mungkin menurut zara ini terlalu cepat tapi menurut abg ini yang terbaik. Jujur aja,
selama kedekatan kita abg udah nyaman dengan zara, abg mau kita jalanin hubungan yang
lebih serius, abg sayang sama zara. Zara mau gak jadi pacar abg? “
Entah apa yang membuatku tiba-tiba mengirim pesan itu pada zara, itu tanpa
kesadaranku sepenuhnya. Aku ingin menarik pesan itu, tapi sudah terlanjur dibaca oleh
zara.

“ zara gak mau gonta-ganti pacar, susah untuk kembali beradaptasi untuk orang yang
berbeda. Zara juga ingin serius bg. Tapi abg harus tau, zara gak suka dikekang, zara gak mau
ngasi tau terlebih dulu sama abg kemana zara mau pergi. Apa abg siap? “ balasan dari
pesanku.

“ pacaran dengan suatu kekangan bakal menyakiti hati salah satu diantaranya. Abg siap, abg
gak akan ngekang zara “

“ yaudah kalau gitu, zara mau jadi pacar abg “

Mataku terbelalak tak percaya menerima balasan pesan dari zara, sampai-sampai
aku menyuruh firza untuk membaca pesan dari zara, aku takut khilaf.

“ yaudah kalau gitu, zara mau jadi pacar abg “ teriak firza sembari membaca pesan itu.

“ ehhh, lu udah nembak zara? “ tanya firza tak percaya.

“ iya udah za, dan itu jawabannya “ jawabku pelan, malah hampir tak terdengar.

“ selamat bosque” teriak firza sembari memukul-mukul bahuku.

Tanganku dingin, kaki ku tak sanggup menahan berat tubuhku, darah serasa berhenti
mengaliri tubuh ini. Masih ada rasa tak percaya yang menyelimuti hatiku. Jujur, ini pertama
kalinya aku pacaran. Ingin rasanya aku berlari keliling kampus untuk menunjukkan rasa
bahagiaku, koprol lebih tepatnya.

Bulan telah hadir, berganti posisi dengan matahari. Ku beranikan malam ini untuk
menelphone sang pujaan hati. Meski tak pernah bertemu, tapi hati bisa melihatnya, aku
percaya pada hatiku. Ku cari kontaknya di layar hp ku, perlahan kutekan tombol hijau untuk
menelfonnya. Menunggu telfonku diangkat, jantungku semakin berdegup cepat, tanganku
bergetar dan basah karena keringat. Berharap tak ada kejadian buruk pada malam ini,
kencan pertama walau hanya lewat via suara.

Dup.....dup....dup....dup.....dup......dup.......dup........
“ hallo, assalamu’alaikum “

spontan aku mematikan telfon itu ketika telingaku mendengar suaranya yang begitu
lembut, melebihi lembutnya chesee cake. Kembali aku memberanikan diri untuk
menelfonnya, dan hal yang sama terulang kembali aku memutuskan telfonnya, dan begitu
sampai 3 kali. Mungkin dia kesal denganku lalu dia mengirim pesan untukku.

“ ihhh, gak gentle cowok apaan tuh. Wajib diragukan nih kejantanannya, masa nelfon pacar
sendiri gak berani sih? Gak gentle hahahah “

Membaca pesan itu, naluri lelakiku keluar. Kembali aku menelfonnya, dan aku
mencoba untuk relax biar tetap cool .

“ hallo, assalamu’alaikum “ sapanya diseberang sana.

“ hallo, wa’alaikumsalam “ jawabku dengan nada stay cool.

“ masih deg-degan? Tenang aja nanti juga bakal terbiasa kok, percaya deh“ ucapnya.

“ enggak kok, tadi jaringannya gak bagus jadi mati-mati sendiri deh “ bohongku padanya

“ kok bisa? Kan di kota. Masa iya jaringan dikota kalah sama jaringan didesa? “

“ aduh ini cewek, gitu aja dipermasalahin. Gerogi nih, baru pertama kali telfonan sama
cewek “ ( geramku dalam hati ).

Malam ini berbeda dengan sebelumnya, walau singkat setidaknya aku dapat
mengenali suaranya di kejauhan sana.

Bulan turut berganti, hubungan yang sudah berjalan 2 bulan lamanya tanpa
bertemu sekalipun. Sebulan belakangan ini aku sering kelelahan mungkin karena tugas
kampus yang menumpuk. Sebagai mahasiswa fakultas kedokteran sudah pasti banyak sekali
laporan yang harus diselesaikan, belum lagi praktikumnya. Aku merasakan hal yang aneh
didiri ku, tapi aku tak terlalu memikirkannya.

Karena cuaca yang begitu panas, aku membasuh wajahku di kamar mandi. Sesuatu
berkeluaran dari hidungku. Ya, darah menetes dari hidungku. Berulang kali kubasuh dengan
air di wastafel tapi semakin banyak yang keluar. Tiba-tiba firza datang, dan dia melihat
semuanya.

“ hidung lu kenapa ar? Ada yang mukul elu? Kasi tau gua ar “

“ enak aja, hidung gua kebentur wastafel ini. Berdarah deh jadinya “

“ kok bisa? “

“ lantainya licin, gak dibersihin. Udah ah gua pulang dulu ya, assalamu’alaikum “

“ wa’alaikumsalam “

Ketika dirumah aku baru membuka hp, dan 46 pesan dari zara pacarku , aku merasa
bersalah karena tidak sempat membalasnya karena sibuk membasuh hidungku yang
mimisan tadi.

“ maaf sayang baru bales, tadi ada dosen “

“ iya “

“ jangan marah dong, abg minta maaf ya sayang, janji gak gini lagi “

“ iya gakpapa “

“ beneran ada dosen tadi yang, gak mungkin abg bales kan? “

“ iya “

“ jangan cuek dong, iya sayang abg salah “

“ siapa yang cuek ? “

“ sayang lah “

“ enggak “

“ kalau gak cuek apa dong namanya ? “

“ gak tau “

“ sayang, abg minta maaf “


“ iya “

Zara kesal denganku, pesanku hanya dibalas dengan sesingkat mungkin. Tapi aku tak
mungkin memberi tau yang sejujurnya ke zara, kalau alesanku lama membalas chat nya
karena mimisan. Aku tak ingin zara mengkhawatirkanku disini. Dengan segala rayuan maut
yang kupunya, akhirnya zara mau memaafkanku.

“ udah makan hubby ? “

“ udah dong, abg telfon yah? “

“ iya sayang “

Segala kekhawatiranku lenyap sudah, ketika suara itu bergema ditelingaku, sakit tak
lagi dirasa. Segala topik dibahas mulai dari mahar pernikahn kami kelak hingga memiliki
anak. Tawa lepasnya terdengar, dia bahagia sekali malam ini.

“ yang, disini hujan deras banget , zara takut “

“ sayang, jangan takut ya kan kita lagi telfonan. Setiap hujan yang turun disana adalah
bentuk kerinduan abg “

“ maksudnya? “

“ maksudnya, kalau abg lagi kangen ditempat sayang pasti hujan. Percaya deh “

“ berarti ini lagi kangen ? “

“ iya dong hahah”

“ masa sih? hahah “

“ ihh beneran pandaku “

“ dragon “

Hanya dia yang kupunya, hanya dia hartaku. Wajah yang selalu ditutupi oleh pipi
yang kemerahan, suara yang lembut dan manja, serta sifat cueknya yang lucu. Aku
mencintainya bukan karena parasnya, bukan karena harta dan tahta yang dimiliki oleh
keluarganya. Aku tak memiliki alasan apapun untuk mencintainya, karena sebuah cinta tak
membutuhkan alasan. Cinta datang melalui hati, biar cinta yang berbicara pada hati.

“ ar, liburan ini kita datang ke labura ya. Untuk nemuin pacar kita, lu mau kan ? “

“ ya mau lah, siapa yang gak mau ketemu pacarnya sih “

“ oke “

Diperjalanan menuju kesana, begitu banyak hal yang baru kami dapatkan. Mulai dari
salah jalan, di tipu anak kecil, dan digodain waria.

“ kerumah najma dulu ya ar, setelah itu kita lihat rumah zara “

“ oke “

Jalan yang ditutupi oleh gelapnya malam tanpa ada penerangan dari lampu jalan,
dengan kebingungan akhirnya kami menemukan rumah pacar firza. Setelah itu kami
langsung menuju rumah zara yang berdekatan dengan mesjid raya .

“ rumahnya yang mana ar? “

“ gak tau gua, gua tanya sama bapak itu aja ya ? “

“ yaudah “

“ permisi pak, rumahnya alm pak zulham yang mana ya? “

“ itu dek sebelah sana, cat rumah yang warna hijau “

“ oh iya pak, keluarganya pak zulham gimana ya pak ? “

“ mereka dari keluarga yang terpandang, kaya, gengsian, gak mau bergaul dengan orang
kecil. Kelas atas deh pokoknya dek, menantunya sama anaknya aja udah jadi orang hebat.
Kalau kita jadi orang kecil, jangan deket mereka deh nanti sakit hati “

Senyumku menemani langkahku, senyuman yang dilandasi oleh tali kekecewaan.


Manusia hanya bisa merencanakan tapi tuhanlah yang memutuskan, aku sadar bahwa aku
terlahir dari keluarga sederhana, bukan kaya raya. Putri raja akan dinikahi oleh pangeran,
bukan oleh pengawal pangeran yang berasal dari kasta yang jauh berbeda. Aku melangkah
mundur sembari menundukkan kepala. Selama ini aku membohongi zara tentang
keluargaku yang hebat, terpandang dan sebagainya. Aku takut jika alasan zara menjadi
pacarku karena kebohonganku tentang keluargaku yang ternama.

Sesungguhnya ibu kandungku seorang tkw, ayahku seorang pembunuh bayaran, abg
ku seorang perampok, dan kakakku seorang psk di negeri orang. Mana mungkin zara tetap
menerimaku dengan kondisi yang seperti ini.

“ kita pulang aja za “

“ loh kenapa ar? “

Hp ku berdering, aku dapat kabar kalau saudaraku ada yang meninggal dunia. Aku
dan firza langsung bergegas menuju rumah saudaraku. Kembali harus merasakan yang
namanya kehilangan.

Hari ini,aku akan berkata jujur pada zara tentang keadaanku yang sesungguhnya,
tanpa harus ada lagi yang aku tutupi dari dirinya. Suatu hubungan yang jika dimulai dengan
suatu kebohongan pasti akan berakhir sakit. Aku menceritakan segalanya, tanpa ada yang
terlewat sedikitpun.

“ abg bohongin zara? “

“ maafin abg, abg gak ada niat apa-apa. Sekarang zara tau gimana kondisi keluarga abg, abg
udah siap kalau zara mau ninggalin abg. Kasta kita berbeda, kita gak mungkin berjodoh.”

“ zara gak peduli, zara sayang sama abg. Zara bukan cewek matre, zara gak mandang itu
yang. Zara nyaman sama abg, jangan tinggalin zara yang. “

“ jangan, nanti keluarga zara yang malu. Abg gak mau datang sebagai perusak “

“ siapa yang malu, yang rusak kan keluarga sayang. Yang penting sayang gak seperti mereka.
Abg gak sayang sama zara ya? “

“ karena abg sayang makanya ngomongin ini “

“ zara terima sayang apa adanya, baru kali ini zara sampai sesayang ini sama orang. Jangan
kecewain zara yang, zara mohon “ isak nya dalam tangisan
“ yaudah sayang, makasi ya udah mau nerima apa ada nya “

Wahai senja, terbenamlah dengan membawa segala keburukan hari ini. Dan kembali
datang dengan membawa kebaikan. Senja kau mengajarkan aku akan sebuah harapan, yang
kini harapan itu beranjak datang menghampiriku.

( lewat telfon )

“ lagi apa sayangku ? “ tanyanya padaku

“ lagi rebahan nih “ ( menahan rasa sakit )

“gak terasa ya sayang bentar lagi udah mau 7 bulan “

“ iya sayang ku”

“ zara mau kekota, kita jumpa ya sayang, mau ngurus berkas snmptn “

“ gak bisa yang, abg ada urusan mau ke tangerang”

“ kenapa sih setiap mau ketemuan ada aja alasannya, sayang gak mau ketemu zara ya? “

“ bukan gitu sayang, ini urusannya penting, ngertiin abg dong “

“ yaudahlah “

“ abg gak tau mau buat apa sayang “ ( tetap menahan rasa sakit, sembari memijit kepalaku)

“ iya “

Telfon putus begitu saja, tanpa tahu penyebabnya apa. Hubunganku dengan zara
belakangan ini semakin kacau, semakin banyak masalah. Mulai dari abg kelas zara yang dulu
pernah suka dan sekarang sedang menggoda zara, mantan kekasih zara yang mulai
mendekat lagi,mantan zara yang paling aku dendami karena sudah berani memegang
tangan zara sewaktu mereka pacaran. Bukan aku iri, tapi karena aku menyayangi zara.
Lelaki bejat itu sudah berani memegang gadis yang belum dinikahinya.

Jika kuingat lagi kejadian itu, betapa remuknya hatiku. Aku takut jika lelaki itu tak
tulus mencintai zara, tetapi hanya untuk kepuasan nafsunya belaka. Lelaki bejat hanya
pantas untuk wanita bejat. Aku tak akan membiarkan lelaki bejat itu kembali hadir dihidup
zara, seorang gadis yang sangat aku cintai.

Entah kenapa, aku merasakan sakit yang luar biasa di kepalaku. Sakit yang belum
pernah aku rasakan sebelumnya. Hingga aku tak bisa menjaga keseimbangan tubuhku, dan
akhirnya aku tersungkur disebuah lantai lorong menuju kelas.

Sunyi dan sepi kala aku membuka kedua mata ini, pria yang cukup tinggi dan
berpostur gemuk berdiri di sampingku.

“ dokter alfan ? firza ? “

“ ar, kenapa lu nutupin ini semua dari gua? Gua sahabat elu kan ? kenapa lu tega banget sih
sama gua ar? “

“ maksud lu za ? “

“ dokter alfan udah ngasi tau gua semuanya tentang elu “

“ za, gua mohon jangan kasi tau ade. Gua gak mau bikin dia khawatir, gua sayang dia za.
Kalaupun nanti terjadi apa-apa sama gua, disitu baru lu boleh ngasi tau zara. Gua gak mau
zara sedih, selama gua sama dia pacaran, gua sering buat dia sedih. Ar gua mohon sama elu”

“ tapi zara pacar elu ar, udah sepantesnya dia tau “

“ jangan za, gua mohon “

“ oke, terserah lu aja ar. Gua yakin lu pasti sembuh “

Aku tau, tuhan tak akan memberikan suatu cobaan diluar batas kemampuan
hambanya. Cobaan adalah suatu bentuk rasa sayang Nya padaku.

( lewat chat )

“ kemana sih yang, ngilang mulu ? “

“ maaf sayang, tadi abg lagi dijalan mau pulang kerumah “

“ ditungguin juga “
“ maaf sayang ku “

“ ihh balesnya lama banget “

“ hahah jangan ngambek dong, iya ini di cepetin “ ( yang, tangan abg lagi di infus, susah
untuk digerakin ) lirihku dalam hati.

“ iya sayang “

Entah sampai kapan aku merahasiakan ini dari zara. Seharusnya aku harus terbuka
dengannya, tapi aku takut jika nanti zara akan maninggalkan aku bersama cinta. Aku
memberi tau zara kalau aku akan pergi dalam beberapa hari, dan mungkin tak bisa memberi
kabar. Aku tau, zara kesal dan marah tapi aku tau mana yang terbaik untuk hubunganku dan
dirinya kedepan.

Beberapa jam sebelum keberangkatan zara menelfon ku, firza sudah memberi tau
zara yang sesungguhnya tentang diriku.

“ sering banget sih bohongin zara ! “

“bohongin apa ? “

“ sayang bukan mau ke tangerang kan? Sayang mau china, iya kan ? sayang sakit apa? Cerita
sama zara. Zara pacar sayang loh “

“ abg gak mau zara khawatir, dan abg takut nanti zara bakal ninggalin abg “

“ gak akan sayang ku, zara udah sayang banget sama abg “

Aku terdiam, terdengar diseberang sana suara isak tangis seorang gadis yang aku
cintai. Beberapa menit tak ada suara.

“ gak mau jujur ke zara ? “

“ oke, abg terkena leukimia dan udah masuk stadium 2. Abg mau berangkat ke china untuk
operasi sumsum tulang disana. Abg positif terkena leukimia di awal kita pacaran, tapi abg
ngerahasiain ini. “

“ kenapa yang ? “
“ karena abg gak mau buat sayang sedih, air mata sayang itu mahal “

“ mau pergi sekarang ? “

“ iya sayang “

“ tapi zara bakal datang ke medan, kita gak bisa ketemu dong ? “

“ gini aja, abg batalin aja transplantasinya biar kita bisa ketemu. Abg takut, kata dokter efek
samping dari operasi ini bisa lupa ingatan. Abg gak mau lupa tentang kita, lebih baik abg
mati dari pada kembali tapi lupa semuanya “

“ sayang pergi aja ya, zara gakpapa. Yang penting sayang sembuh. Kalau pun nanti sayang
lupa tentang zara, nanti bakal zara bantuin untuk ngingat semuanya lagi. Kalau tetap gak
bisa ya mau gimana lagi. Sayang udah pernah lihat zara dari jauh, zara juga bakal gitu
ngelihat sayang dari jauh. Gitu aja zara udah senang sayang pergi ya, sayang harus sembuh,
demi zara “

“ tapi sayang “

“ ssstttt....... gak ada tapi-tapian. Harus sembuh !!!! jangan pikirin zara disini, zara bakal setia
nungguin sayang, zara janji yang “

“ sayang yakin ? “

“ iya, zara yakin sayang “

Berat rasanya kaki ini melangkah masuk kedalam pesawat. Meninggalkan orang yang
ku cintai. wanita yang menjadi penyemangatku dalam hidup yang hanya tinggal menghitung
hari. Wanita yang selalu memberikan aku kenyamanan, cinta, kasih,sayang,perhatian yang
belum pernah aku rasakan sebelumnya. Dia bukan hanya pacar bagiku, tapi dia juga sebagai
teman berantem,sahabat, adik, dan majikan. Aku beruntung bisa mengenalnya di akhir
kehidupanku ini. Tuhan memperkenalkan aku dengannya agar aku tetap memilki semangat
dan tujuan hidup. Terimakasih tuhan telah memperkenalkannya padaku.

Aku tak pernah tau apa rencana Mu selanjutnya, tapi aku tau kau pasti menyiapkan
yang terbaik untukku. Kejutan untukku dan dirinya. Bila nanti aku memang tak bisa bertemu
dengannya lagi, aku siap. Asal kau siapkan padanya jodoh yang terbaik melebihi aku dari
segi apa pun juga. Karena bahagianya adalah kebahagianku juga. Dia adalah matahari bagiku
yang akan tetap bersinar meski aku telah tiada.

“ kita akan mulai operasinya jam 9 pagi “

Aku pasrah tuhan, aku serahkan semua padamu hidup dan matiku ada ditanganmu.
Suara-suara alat terdengar di telinga, aku mulai merasakan kantuk yang luar biasa. Sehingga
mataku tertutup. Terbayang kembali kenanganku bersama dirinya, disaat bertengkar karena
hal-hal kecil, terbayang pula wajahnya yang menyejukkan jiwa. Teringat saat itu, dimana
almarhum papa zara datang menemuiku melalui mimpi, papa zara menginginkan aku untuk
menjaga putri bungsunya, mengajaknya dalam kebaikan dan selalu taat dalam beribadah.

Aku tak tau apa yang dokter-dokter ini lakukan pada diriku, yang aku rasakan adalah
kantuk yang teramat sangat. Bibir ini tak henti-hentinya menyebut nama sang pencipta, dan
membaca beberapa surah yang ada didalam kitab suci al-qur’an. Badanku terasa lemas dan
pada akhirnya tak lagi dapat merasakan apa-apa.

Beberapa hari kemudian......

“ arka, kamu udah sadar ? “

“ ......... “

“ arka “

“ kalian siapa ? “

“ gua riza, sahabat lu “

“ riza? Siapa ? “

“ ar, gua riza. Lu udah koma 3 hari “

“ gua gak tau “

“ arrrrr............................ “ raungannya mengisi ruangan ini.

Aku seperti orang bodoh, pikun, yang tak tau apa-apa. Seisi ruangan isi seakan-akan
memandangiku, memandangiku dengan penuh belas kasihan. Aku semakin merasa
terpukul,aku tak tau apa yang terjadi pada diriku. Ku pukul-pukul kepalaku, agar ku tau apa
yang terjadi. Tapi semua sama, tak ada yang berbeda.

Tiba-tiba ada sebuah hp yang tergeletak di sebelah ranjangku, ku lihat disitu ada foto
seorang gadis cantik, berkulit putih, berbibir merah, dan memiliki senyum yang
menenangkanku. Seperti pernah aku melihat sebelumnya. Segala sesuatu di hp itu semua
tentang wanita itu. Tak lama kemudian, sebuah chat masuk ke hp yang aku pegang.

“ apa kabar? “

Dengan rasa penasaran yang tinggi aku membalas chat tersebut.

“ kamu siapa ? “

“ ini zara“

“ zara siapa? “

“ fatimah azzahra “

“kamu siapa nya aku ? “

“ istri, eh temen abg. Temen deket banget “

“ berarti tau semua tentang aku? “

“ iya tau “

“ kamu bantuin aku untuk ngingat semuanya ya “

“ iya, zara bantuin bg “

“ makasi ya “

“ iya bg “

Wanita itu membantuku mengingat semuanya, dia mengirimiku hal-hal yang


berkaitan erat denganku, agar aku ingat yang sesungguhnya. Hari-hari kulewati dengan
kesepianku, mereka bilang kalau aku mengalami lupa ingatan pasca operasi beberapa hari
yang lalu. Aku berusaha mengingat segalanya, semakin aku paksa semakin sakit terasa
dikepala. Hingga pada akhirnya ada seseorang yang datang menghampiriku dan berulang
kali menyebut “ zara....zara.....zara.......zara.......zara, putriku “

Air mataku bercucuran membasahi pipiku, kuambil hp yang aku pakai, ku hubungi
wanita itu . kupanggil dia dengan sebutan “ sayang “

(lewat chat )

“ sayang “

“ iya sayang kenapa ? “

“ aku udah ingat semuanya “

“ alhamdulillah, zara ikut seneng sayang.

“Abg akan pulang yang, kita mulai semuanya dari awal. Tunggu dragon pulang panda“

“ iya sayang ku, zara disini nungguin sayang“

Aku sadar, cinta yang membuatku sekuat ini. Cinta yang membuatku seperti ini, cinta
dari dirinya seorang wanita yang selalu ada untuk diriku dalam 2 waktu, sekarang dan untuk
selamanya.

Fatimah azzahra, terimakasih atas cinta yang selama ini kamu berikan untukku,
terimakasih atas kesabaranmu dalam mencintaku dan melewati segala rintangan dengan
tegar. Kau wanita terhebat dihidupku, aku adalah laki-laki yang paling beruntung di dunia
ini, karena aku dapat mengenalmu dan dicintai oleh wanita seperti dirimu. i love you panda,
i miss you bakpao, i need you mami, and i hope you my cunuk .

Kau wanita terindah dalam hidupku, tak kan pernah ada yang lain untuk
menggantikan dirimu disisiku, tak kan pernah ada. Bidadari surga akan iri melihat
kabaikanmu sayang. Cinta kita hingga senja tak kembali muncul.

~~~SELESAI~~~

Anda mungkin juga menyukai